cover
Contact Name
Saskiyanto Manggabarani
Contact Email
lppm@helvetia.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
duniafarmasi@helvetia.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Jurnal Dunia Farmasi
ISSN : -     EISSN : 25483560     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Jurnal Dunia Farmasi secara resmi yang dikelola oleh Program Studi S1 Farmasi Institut Kesehatan Helvetia (IKH) yang artikelnya dapat diakses dan unduh secara online oleh publik. Jurnal ini adalah jurnal review nasional, yang terbit 3 (tiga) kali dalam setahun pada bulan Desember, April dan Agustus dengan topik-topik keunggulan hasil penelitian di bidang pelayanan dan praktek kefarmasian, pengobatan masyarakat, teknologi kefarmasian serta disiplin ilmu kesehatan yang terkait erat. Jurnal ini memfokuskan pada tema meliputi Farmasi Klinis, Farmasi Komunitas, Farmasetika, Kimia Farmasi, Farmakognosi, Fitokimia.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 3 (2021): Edisi Agustus" : 6 Documents clear
Pengaruh Penambahan Fruktosa dan Waktu Fermentasi terhadap Kualitas Nata de Citrullus Khairani Fitri
Jurnal Dunia Farmasi Vol 5, No 3 (2021): Edisi Agustus
Publisher : Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdf.v5i3.5014

Abstract

Nata adalah produk kaya serat yang dibuat dari berbagai media dengan persyaratan cukup sumber karbon (5-10%), nitrogen (0,4-0,6%), pH (4,0-5,0) dan suhu (28-31oC). Fruktosa dapat ditambahkan sebagai sumber karbon. Lama fermentasi dapat menyebabkan selulosa hasil sekresi Acetobacter xylinum akan berikatan kuat satu dengan yang lainnya membentuk lapisan-lapisan yang terus menebal. Urea adalah salah satu sumber nitrogen pada pembuatan nata dan tauge juga bisa dijadikan sumber karbon pada pembuatan nata. Karbohidrat pada semangka bisa dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan nata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan fruktosa dan waktu fermentasi dengan tauge sebagai sumber nitrogen terhadap kualitas nata de citrullus dan pada konsentrasi berapakah dan waktu fermentasi yang menghasilkan nata de citrullus paling baik. Konsentrasi fruktosa yang digunakan pada penelitian ini yaitu 2%, 4% dan 6% dengan waktu fermentasi 11 hari 13 hari dan 15 hari dengan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL). Hasil penelitian diperoleh bahwa pembuatan nata dapat dilakukan dengan menggunakan bahan baku sari buah semangka dengan cara penambahan Acetobacter xylinum, asam cuka, tauge, fruktosa pada media sari buah semangka melalui proses fermentasi. Penambahan fruktosa yang paling optimal yaitu konsentrasi 6% dengan waktu fermentasi 15 hari menghasilkan kadar air, kadar serat, rendemen, ketebalan dan organoleptik warna, aroma, tekstur serta rasa yang paling baik. Penggunaan tauge sebagai sumber nitrogen pada pembuatan nata de citrullus lebih baik dibandingkan dengan penggunaan urea.
Faktor yang Memengaruhi Biaya Riil pada Pasien JKN Pneumonia Komuniti Pediatrik Rawat Inap di RSUD Dr. Moewardi Ratna Mildawati Wati
Jurnal Dunia Farmasi Vol 5, No 3 (2021): Edisi Agustus
Publisher : Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdf.v5i3.4970

Abstract

Pendahuluan :Pneumonia komuniti merupakan radang paru-paru yang disebabkan oleh mikroorganisme dan terjadi akibat infeksi di luar rumah sakit. Pneumonia komuniti pediatrik merupakan salah satu penyakit yang pembiayaannya diatur dalam tarif INA-CBG’s.Tujuan:penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yangmemengaruhi biaya riil pengobatan pada pasien pneumonia komuniti pediatrik rawat inap di RSUD Dr. Moewardi. Metode Penelitian ini adalah observasi analitik  secara retrospektif dengan menggunakan pendekatan penelitian cross sectional menurut prespektif rumah sakit... Analisis faktor-faktor yang memengaruhi biaya riil menggunakan analisis korelasi Spearman’s rho.Hasil :Total biaya terapi pneumonia pediatrik kelas 3 sebesar Rp 258.276.675 dengan rata-rata keparahan ringan sebesar Rp 2.869.055, rata-rata keparahan sedang sebesar Rp 4.582.153, rata-rata keparahan berat sebesar Rp 9.641.972. Analisis faktor yang memengaruhi biaya riil pengobatan pneumonia komuniti pediatrik menunjukkan Umur (p=0,482) LOS (p= 0,000) dan prosedur (p= 0,003). Kesimpulan :faktor yang memengaruhi biaya riil pengobatan pneumonia komuniti pediatrik adalah LOS dan prosedur
Uji Aktivitas Senyawa Dibutiltimah (IV) N-Benzilmetilditiokarbamat Terhadap Bakteri Escherichia coli dan Bakteri Staphylococcus aureus Tri Hadijah
Jurnal Dunia Farmasi Vol 5, No 3 (2021): Edisi Agustus
Publisher : Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdf.v5i3.5000

Abstract

Pendahuluan: Salah satu penyebab timbulnya penyakit yang paling sering terjadi adalah lingkungan yang tidak sehat akibat terpapar oleh bakteri. Di Indonesia, masalah kerusakan yang diakibatkan oleh bakteri sangat banyak termasuk bakteri yang menyebabkan penyakit seperti bakteri Escherichia Coli dan Staphylococcus aureus. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menghambat paparan bakteri pada makhluk hidup adalah dengan membuat suatu bahan atau zat antibakteri. Tujuan: Uji aktivitas senyawa dibutiltimah (iv) n-benzilmetilditiokarbamat dilakukan untuk mencari gambaran struktur dan aktivitas antibakteri terhadap bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureusMenjelaskan tujuan utama penelitian. Metode: Senyawa ini disintesis dengan penambahan N-benzilmetilamina + karbon disulfida + logam dibutiltimah (IV) diklorida dan menghasilkan serbuk sebanyak 1.2 g. Dilakukan identifikasi menggunakan FTIR, NMR dan pengujian antibakteri dengan metode kertas cakram menggunakan media MHA (Mueller Hinton Agar). Hasil: Hasil analisa FTIR senyawa kompleks diperoleh gugus (C-C), (C=N), (C-H), (C-S), (C-N), (N-H) dan(Sn-C). Hasil analisa 1H NMR dan 13C NMR diperoleh CH3, CH2, dan C aromatik dan hasil pengujian aktivitas antibakteri dengan bobot 0.050 g dapat dikategorikan kuat dalam aktivitas antibakteri. Kesimpulan: Kesimpulan senyawa ini berhasil disintesis dan dikarakterisasi dengan gambaran struktur dan senyawa ini mempunyai aktivitas sebagai agen antibakteri dengan kategori kuat
Review : Peran Short Chain Fatty Acid (SCFA) Dan Free Fatty Acid Receptor 2 (FFAR2) Terhadap Diabetes Melitus Tipe-2 Sukma Aulia Zahrani
Jurnal Dunia Farmasi Vol 5, No 3 (2021): Edisi Agustus
Publisher : Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdf.v5i3.4923

Abstract

Pendahuluan : Hiperglikemia merupakan kondisi di mana  terjadi peningkatan kadar gula darah melebihi batas normal. Terjadinya peningkatan kadar gula darah ini merupakan tanda dari penyakit Diabetes Melitus (DM) yang dapat terjadi karena kelainan sekresi insulin kerja insulin ataupun keduanya. Disfungsi mikrobiota dapat menyebabkan penyakit salah satunya Diabetes Melitus tipe-2. Mikrobiota usus menggunakan polisakarida seperti serat dan pati resisten sebagai subtrat untuk proses fermentasi. Polisakarida yang tidak tercerna sempurna di lambung dan usus halus dimanfaatkan mikrobiota untuk proses fermentasi pada usus besar. Short Chain Fatty Acid (SCFA) merupakan senyawa asam lemak rantai pendek yang dihasilkan oleh mikrobiota usus di usus besar sebagai produk fermentasi dan komponen makanan yang tidak diserap/tidak tercerna di usus halus. Produk fermentasinya mayoritas terdapat di usus besar yaitu asam asetat, asam propionat dan asam butirat. Tujuan: Tujuan review jurnal ini untuk mengetahui peran SCFA dan Free Fatty Acid Receptor 2 (FFAR2) yang dapat menstimulasi pengeluaran insulin dengan melakukan pencarian dari beberapa artikel secara elektronik. Metode : Metode yang digunakan adalah Narrative Literatur Review. Hasil : Berdasarkan hasil penelusuran pustaka, diketahui bahwa SCFA berupa asam asetat dan asam propionat dapat mengaktifkan reseptor FFAR2 sehingga dapat menstimulasi pengeluaran hormon Glucagon-like peptide-1 (GLP-1) dan peptide YY (PYY) sehingga sensitivitas terhadap insulin meningkat dan kadar glukosa menurun. Kesimpulan : FFAR2  sebagai reseptor SCFA yang diaktivasi oleh asam asetat dan asam propionat dapat menstimulasi pelepasan hormon pencernaan GLP-1 dan PYY. Pelepasan GLP-1 pada sel adiposa akan meningkatkan sensitivitas terhadap insulin sehingga kadar glukosa menurun.
Analisis Kandungan Formalin pada Tahu yang Beredar di Pasar Tradisional Kota Ajibarang Eko Hidayaturahman Khumaeni
Jurnal Dunia Farmasi Vol 5, No 3 (2021): Edisi Agustus
Publisher : Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdf.v5i3.4999

Abstract

Pendahuluan: Makanan sebagai sumber protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral sangat diperlukan bagi kesehatan fisik, pertumbuhan, dan mengatur proses metabolisme.Industri pangan di Indonesia telah berkembang dengan pesat, ditandai dengan munculnya industri kecil dan industri rumah tangga yang memproduksi berbagai macam produk makanan.Tujuan: untuk mengetahui kandungan formalin pada tahu yang dijual di pasar Ajibarang. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil: penelitian analisis kandungan bahan pengawet formalin pada tahu yang dijual dipasar tradisional kota Ajibara dapat disimpulkan bahwa tahu yang didagangkan dipasar, terdapat jenis tahu kuning yang tidak mengandung formalin, sedangkan tahu putih yang dijual dipasar tradisional Ajibarang mengandung formalin 1,55155ppm. Kesimpulan tahu yang diperdagangkan di Pasar Ajibarang, terdapat jenis Tahu Kuning yang tidak mengandung formalin, sedangkan Tahu Putih dijual di Pasar tradisional Ajibarang mengandung formalin. 
Identifikasi Bakteri dan uji Sensitivitas Bakteri terhadap Antibiotik serta Evaluasi kualitatif Antibiotik pada Pasien Infeksi Saluran napas bawah di RSUD Dr. Pirngadi Medan Jefri Naldi; Siti Fatimah Hanum
Jurnal Dunia Farmasi Vol 5, No 3 (2021): Edisi Agustus
Publisher : Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdf.v5i3.4980

Abstract

Pendahuluan: Laporan WHO (World Health Organization) tahun 2012 menyebutkan bahwa infeksi saluran napas bawah terutama pneumonia menduduki peringkat keempat sebagai penyebab kematian tertinggi di dunia dan sekaligus penyebab utama kematian dari golongan penyakit infeksi. Tujuan: dari penelitian ini yaitu mengidentifikasi bakteri penyebab infeksi saluran napas bawah, sensitivitas (kepekaan) bakteri terhadap beberapa antibiotic serta mengevaluasi secara kualitatif penggunaan antibiotik pasien infeksi saluran napas bawah di ruang rawat inap paru dan ruang rawat inap penyakit dalam RSUD dr.Pirngadi Medan. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional dan dilakukan secara prospektif terhadap pasien infeksi saluran pernapasan bawah di ruang rawat inap penyakit paru dan ruang rawat inap penyakit dalam RSUD dr.Pirngadi Medan. Hasil: Bakteri penyebab pada pasien infeksi saluran napas bawah yaitu P. aeruginosa (25,53%), K. pneumoniae (17,02%), Proteus sp (14,89%), S. aureus (12,77%), E. coli (10,64%), S. pneumoniae (10,64%), H.influenzae (8,51%). Uji sensitivitas antibiotik terhadap bakteri penyebab infeksi saluran napas bawah menunjukkan bahwa gentamisin merupakan antibiotik yang paling sensitif. Antibiotik yang resisten terhadap bakteri penyebab infeksi saluran napas bawah adalah kloramfenikol. Kesimpulan: Evaluasi kualitatif penggunaan antibiotik pada pasien infeksi saluran napas bawah di ruang rawat inap paru dan penyakit dalam tidak rasional sebesar 34 % pasien (kategori 1-kategori 6), sedangkan yang rasional sebesar 66 %

Page 1 of 1 | Total Record : 6