cover
Contact Name
Saskiyanto Manggabarani
Contact Email
lppm@helvetia.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
duniafarmasi@helvetia.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Jurnal Dunia Farmasi
ISSN : -     EISSN : 25483560     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Jurnal Dunia Farmasi secara resmi yang dikelola oleh Program Studi S1 Farmasi Institut Kesehatan Helvetia (IKH) yang artikelnya dapat diakses dan unduh secara online oleh publik. Jurnal ini adalah jurnal review nasional, yang terbit 3 (tiga) kali dalam setahun pada bulan Desember, April dan Agustus dengan topik-topik keunggulan hasil penelitian di bidang pelayanan dan praktek kefarmasian, pengobatan masyarakat, teknologi kefarmasian serta disiplin ilmu kesehatan yang terkait erat. Jurnal ini memfokuskan pada tema meliputi Farmasi Klinis, Farmasi Komunitas, Farmasetika, Kimia Farmasi, Farmakognosi, Fitokimia.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 1 (2022): Edisi Desember" : 6 Documents clear
Analisis Hubungan Kuantitatif Struktur-Aktivitas (HKSA) Senyawa Analog Kalkon dalam Menghambat Sel MCF 7 Nurul Izzah Yusnita Nurainy
Jurnal Dunia Farmasi Vol 7, No 1 (2022): Edisi Desember
Publisher : Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdf.v7i1.5318

Abstract

Pendahuluan: Proses mendesain obat baru membutuhkan proses yang kompleks, dan waktu lama serta biaya besar. Oleh karena itu, pada kimia medisinal memanfaatkan kimia komputasi dengan metode HKSA untuk memaksimalkan upaya mendesain molekul obat baru yang memiliki efektivitas lebih baik. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menentukan model persamaan HKSA senyawa analog 2,4,5-trimetoksi kalkon dan mengetahui prediksi aktivitas biologisnya terhadap sel kanker payudara MCF 7 menggunakan deskriptor HKSA Hansch. Metode: Pada penelitian ini telah dilakukan studi hubungan kuantitatif struktur-aktivitas (HKSA) terhadap 13 senyawa analog 2,4,5-trimetoksi kalkon sebagai inhibitor sel MCF 7 pada kanker payudara, yang kemudian dilakukan optimasi struktur dengan metode Density Functional Theory (DFT). Selanjutnya dilakukan perhitungan nilai deskriptor dari masing-masing senyawa. Senyawa eksperimen dibagi menjadi dua data yaitu 11 data internal (training sets) dan 2 data eksternal (test sets). Nilai deskriptor dan aktivitas log 1/IC50 eksperimen senyawa training sets diregresikan dengan metode backward. Hasil: Sehingga, deskriptor yang berpengaruh adalah indeks Balaban, PSA, dan HOMO. Maka model persamaan yang diperoleh adalah: Log 1/IC50 = -14,390 + (5,019) Balaban + (-0,006) PSA + (-19,097) HOMO. Dengan parameter statistik R = 0,980; R2 = 0,961; SE = 0,0969; Fhitung = 33,175; Ftabel = 4,7570; Fhitung/tabel = 6,9738. Kesimpulan: Dari model persamaan HKSA yang didapatkan prediksi senyawa eksplorasi dengan nilai log 1/IC50 terbesar yaitu -1,21676.
Identifikasi Rhodamin B pada Lip Tint yang Beredar di E-Comerce Menggunakan Metode Rapid Test Kit dan Spektroftometri UV-Vis Mira Irawati Agustin; Vesara Ardhe Gatera; Devi Ratnasari
Jurnal Dunia Farmasi Vol 7, No 1 (2022): Edisi Desember
Publisher : Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdf.v7i1.5439

Abstract

Pendahuluan: Perkembangan teknologi digital yang semakin pesat telah menyebabkan masyarakat lebih memilih berbelanja secara online melalui e-commerce seperti pembelian kosmetik termasuk lip tint, namun tak jarang produsen kosmetik lebih memilih menggunakan pewarna sintetik untuk menghasilkan produk kosmetik yang menarik meskipun memiliki dampak yang kurang baik bagi kesehatan. Rhodamin B menjadi salah satu pewarna sintetis yang tidak diperbolehkan untuk digunakan sebagai bahan tambahan pada kosmetik. Tujuan: untuk mengidentifikasi adanya senyawa Rhodamin B dalam sampel lip tint dengan menggunakan metode Rapid Test Kit dan Spektrofotometri UV-Vis. Metode: dilakukan secara ekperimental dan di jelaskan secara deskriptif   terhadap 5 sampel lip tint. Pertama, metode Rapid Test Kit dengan melihat perubahan warna yang terjadi pada cairan uji. Kedua, metode Spektrofotometri UV-Vis dengan membandingkan panjang gelombang maksimum antara sampel dengan baku standar Rhodamin B.   Hasil: berdasarka pengamatan menggunakan Rapid Test Kit terhadap 5 sampel lip tint adalah negatif karena tidak terjadi perubahan warna menjadi ungu dan hasil identifikasi menggunakan Spektrofotometri UV-Vis adalah negatif karena tidak terdapat panjang gelombang maksimum sampel yang sama atau mendekati panjang gelombang maksimum standar Rhodamin B. Kesimpulan: penelitian ini menunjukkan bahwa 5 sampel lip tint yang beredar di e-commerce tidak mengandung Rhodamin B.
Identifikasi Kadar Flavonoid Ekstrak Daun Kersen (Muntingia calabura L.) dengan Metode Spektrofotometri UV-Vis Dimas Aditiya; Vesara Ardhe Gatera; Salman Salman
Jurnal Dunia Farmasi Vol 7, No 1 (2022): Edisi Desember
Publisher : Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdf.v7i1.5335

Abstract

Pendahuluan: Salah satu tanaman herbal yang sering digunakan sebagai tanaman obat adalah tanaman kersen. Daun kersen dapat disajikan dengan cara direbus atau direndam dalam air. Daun kersen digunakan untuk menurunkan demam, meredakan sakit kepala, dan asam urat. Selain itu, daun kersen juga bisa digunakan sebagai antioksidan, antibakteri, antiinflamasi, antidiabetes dan antitumor. Daun kersen banyak mengandung komponen flavonoid seperti flavon, flavanon, flavan, flavanol, isoflavon dan biflavan dengan aktivitas antidiabetes dan sitotoksik. Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk Menganalisa kadar flavonoid total yang terkandung dalam ekstrak daun kersen (Muntingia calabura L). Metode: Desain penelitian eksperimental dengan analisis kualitatif dan kuantitatif. Penelitian ini menggunakan konstrasi larutan kuersetin 40, 50, 60, 70, dan 80 ppm dengan pengukuran dengan panjang gelombang maksimal 432 nm Hasil: Pada kurva baku standar diperoleh persamaan regresi linier yaitu Y= 0,0073x + 0,056 dengan nilai r =0,995. Hasil yang didapat pada identifikasikadar flavonoid ekstrak daun kersen ialah sebanyak 46,51mgQE/g ekstrak, yang artinya dalam setiap gram ekstrak daun kersen mengandung flavonoid yang setara dengan 46,51mg kuersetin. Kesimpulan: pada penelitian ini kadar senyawa flavonoid yang terkandung dalam ekstrak daun kersen sebanyak 46,51mgQE/g ekstrak, dengan kata lain 1gram ekstrak daun kersen setara dengan 46,51mg kuersetin.
Pengaruh Pengolahan Buah Salak Pondoh (Salacca zalacca (Gaertn.) Voss) terhadap Kadar Vitamin C Fery Eko Pujiono; Tri Ana Mulyati
Jurnal Dunia Farmasi Vol 7, No 1 (2022): Edisi Desember
Publisher : Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdf.v7i1.5346

Abstract

Pendahuluan: Salak banyak diproduksi karena peningkatan jumlah konsumsi buah salak disetiap tahunnya. Hal ini dikarenakan salak memiliki kandungan gizi yang sangat tinggi. Kandungan karbohidrat dan air yang sangat tinggi ini menyebabkan salak lebih mudah busuk sehingga umumnya buah salak hanya dapat bertahan selama 7 hari pada suhu kamar. Disisi lain, Perubahan lain yang cukup merugikan adalah terjadinya perubahan warna daging buah secara 2 enzimatis karena kandungan tanin yang memberikan rasa sepat pada salak jika terkena udara maka akan menghasilkan perubahan warna coklat (reaksi browning enzymatic). Produk hasil pengolahan salak termasuk jus, selai, dodol, asinan, dan manisan salak. Namun, permasalahan yang terjadi adalah pengolahan buah ini dapat mempengaruhi kadar gizi terutama vitamin C. Hilangnya vitamin C selama proses pengolahan buah dapat terjadi karena proses oksidasi akibat pemanasan atau aktivitas enzimatik Tujuan: Mengetahui pengaruh pengolahan buah salak terhadap kadar vitamin C. Metode: Penelitian ini menggunakan UV-Vis untuk penentuan kadar Vitamin C sebelum dan sesudah diolah menjadi manisan salak. Pengolahan manisan salak dilakukan pada berbagai waktu yaitu 5 menit (Manisan A), 10 menit (Manisan B), 20 menit (Manisan C) dan 30 menit (Manisan D). Instrumen yang digunakan untuk mengukur kadar vitamin C adalah UV-Vis dan panjang gelombang maksimum yang digunakan adalah 265 nm. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengolahan salak pondoh menjadi manisan salak pondoh basah dapat menurunkan kadar vitamin C. Semakin lama waktu pengolahan salak pondoh maka kadar vitamin C semakin menurun. Kadar vitamin C tertinggi terdapat pada sampel buah salak pondoh segar (kontrol) yaitu 4,913 ± 0,076 mg/100 g. Adapun kadar vitamin C terendah terdapat pada sampel Manisa D (pengolahan 30 menit) yaitu 0,363 ± 0,031 mg/100 g. Simpulan: Semakin lama waktu pengolahan salak pondoh maka kadar vitamin C semakin menurun
Pengaruh Perbedaan Bahan Pengikat Na-CMC, HPMC, dan Karbomer 940 terhadap Karakteristik Pasta Gigi Cangkang Telur Ayam Ras Ineke Rossa Caroline; Devi Ratnasari; Indah Laily Hilmi
Jurnal Dunia Farmasi Vol 7, No 1 (2022): Edisi Desember
Publisher : Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdf.v7i1.5388

Abstract

Pendahuluan: Cangkang telur ayam ras dapat digunakan sebagai alternatif bahan abrasif pada pasta gigi mengingat penyusun utamanya yaitu kalsium karbonat. Selain bahan abrasif, pasta gigi juga mengandung bahan pengikat yang berfungsi untuk menstabilkan formula dengan mencegah pemisahan fase padat dan cair. Bahan-bahan seperti Na-CMC, HPMC, dan karbomer 940 umum digunakan pada formulasi pasta gigi karena bersifat non toksik, memberikan stabilitas yang baik pada suhu ruang dan waktu yang lama serta dengan rentang pH yang luas. Tujuan: Menghitung kadar kalsium karbonat dalam cangkang telur ayam ras dan pasta gigi cangkang telur ayam ras serta mengidentifikasi sifat fisik dan kimia pasta gigi cangkang telur ayam ras untuk dilihat pengaruh dari perbedaan bahan pengikat terhadap karakteristik pasta gigi. Metode: Kadar kalsium karbonat pada cangkang telur ayam ras dan pasta gigi cangkang telur ayam ras ditentukan dengan metode titrasi EDTA. Lalu dilakukan pembuatan pasa gigi cangkang telur ayam ras sesuai dengan formula yang telah dibuat dan dilakukan uji sifat fisik dan kimia. Hasil: Kandungan kalsium karbonat pada cangkang telur ayam ras yaitu 44,662%, sedangkan pada pasta gigi F1 (Na-CMC), F2 (HPMC), dan F3 (karbomer 940) berturut-turut yaitu 21,51%, 20,84%, dan 21,39%. Perbedaan bahan pengikat pada F1, F2, dan F3 dapat mempengaruhi konsistensi, viskositas dan daya sebar pasta gigi. Sedangkan tidak ada perbedaan yang signifikan dari ketiga formula pada warna, aroma, homogenitas, pH dan tinggi busa. Kesimpulan: Kandungan kalsium karbonat yang terdapat pada ketiga formula sediaan pasta gigi telah memenuhi kadar yang diharapkan dan semua formula menunjukkan sifat fisik dan kimia pasta gigi yang baik.
Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Gel Kitosan Hasil Isolasi dari Limbah Tulang Sotong (Sepia sp.) dengan Menggunakan Metode DPPH Ika Julianti Tambunan; Qalbiah Nurmilad B; Muharni Saputri; Nilsya Febrika Zebua; Siti Muliani Julianty; Kanne Dachi
Jurnal Dunia Farmasi Vol 7, No 1 (2022): Edisi Desember
Publisher : Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdf.v7i1.5512

Abstract

Pendahuluan: Tulang sotong memiliki kitosan yang berpotensi sebagai antioksidan. Pada kitosan gugus amina mempunyai komponen yang dapat menghambat terbentuknya senyawa radikal bebas yang menyebabkan kerusakan kulit. Kosmetik dengan bahan alam telah banyak berkembang di indonesia dan lebih menarik oleh karena itu formula kosmetika untuk mengatasi kerusakan pada kulit adalah gel mengandung kitosan. Tujuan: Adapun tujuan dari penelitian ini adalah menguji kemampuan antioksidan gel kitosan hasil isolasi dari limbah tulang sotong. Metode: secara eksperimental dengan memakai bahan tulang sotong (Sepia sp.), kemudian dilakukan determinasi hewan, isolasi kitosan, karakterisasi kandungan kimia pada kitosan dengan uji menggunakan  larutan ninhidrine, analisis gugus fungsi dengan Spektrofotometer Fourier Transform Infrared (FTIR), formulasi kitosan dalam sediaan gel dan analisis mutu fisik sediaan serta uji aktivitas antioksidan mengunakan metode DPPH. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil isolasi tulang sotong menunjukkan terdapat gugus amin merupakan karakteristik utama kitosan. Kitosan dapat diformulasikan kedalam sediaan gel yang homogen serta mempunyai rentang pH sesaat setelah dibuat 6,26-6,9 dan pH setelah pengujian kestabilan 4,91-5,71 serta tidak menyebabkan iritasi pada kulit. Sediaan gel tergolong sebagai antioksidan sedang pembuatan induk dengan panjang gelombang 516 nm menggunakan spekfotometer UV-vis dengan konsentrasi 40 ppm nilai absorbansi yang diperoleh 0,851 (IC50 138,60 μg/mL). Sedangkan pada kitosan  tulang sotong tergolong sebagai antioksidan sedang (IC50 205,92 μg/mL). Kesimpulan: Kitosan hasil isolasi dapat diformulasikan dalam  sediaan gel dan aktivitas antioksidan isolasi kitosan tergolong sebagai antioksidan sedang.

Page 1 of 1 | Total Record : 6