Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

EDUKASI PEMBUATAN MASKER WAJAH DARI KOMBINASI BAHAN ALAMI BAGI SISWA/SISWI SMA IT KHAIRUL IMAM MEDAN PADA TAHUN 2022 Muflihah Fujiko; Desy Natalia Siahaan; Kanne Dachi; Sumardi Sumardi; siti muliani julianty
ABDIMASKU : Jurnal Pengabdian Masyarakat UTND Vol 1 No 2 (2022): Juli - Desember 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Tjut Nyak Dhien

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.986 KB) | DOI: 10.36490/jpmtnd.v1i2.317

Abstract

Penggunaan bahan alami seperti pati beras, bengkuang dan oatmeal sebagai bahan dasar pembuatan masker wajah belum pernah dilakukan dan dipublikasi dalam bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat, Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan edukasi kepada siswa-siswi SMA IT Khairul Imam terhadap pemanfaatan bahan alami dalam pembuatan masker wajah. Bahan alami yang digunakan adalah pati beras yang mengandung senyawa gamma oryzanol sebagai antioksidan kuat dan vitamin E yang memiliki khasiat menangkal radiasi ultraviolet, menghilangkan noda hitam, mengangkat sel kulit mati, dan menjadikan kulit lebih bersih, mulus dan bercahaya; bengkuang yang mengandung vitamin C, vitamin B1 dan zat fenolik yang berkhasiat sebagai antioksidan dan efektif dalam menghambat proses pembentukan melanin (figmentasi); serta oatmeal yang memiliki kandungan vitamin E, vitamin B5, B2 dan B3 yang berfungsi untuk menjaga dan melindungi kesehatan kulit agar tetap lembab dan sehat. Berdasarkan kandungan dan khasiatnya, ketiga bagian tersebut sangat cocok untuk dijadikan masker wajah. Kegiatan ini dilakukan dengan memberikan materi yang terkait dengan sediaan masker wajah dan bahan alami yang digunakan dan memberikan demonstrasi langsung tentang cara pembuatan masker wajah. Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan ini adalah meningkatkan minat dan ketertarikan siswa-siswi untuk membuat sendiri masker berbahan alami.
Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Gel Kitosan Hasil Isolasi dari Limbah Tulang Sotong (Sepia sp.) dengan Menggunakan Metode DPPH Ika Julianti Tambunan; Qalbiah Nurmilad B; Muharni Saputri; Nilsya Febrika Zebua; Siti Muliani Julianty; Kanne Dachi
Jurnal Dunia Farmasi Vol 7, No 1 (2022): Edisi Desember
Publisher : Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdf.v7i1.5512

Abstract

Pendahuluan: Tulang sotong memiliki kitosan yang berpotensi sebagai antioksidan. Pada kitosan gugus amina mempunyai komponen yang dapat menghambat terbentuknya senyawa radikal bebas yang menyebabkan kerusakan kulit. Kosmetik dengan bahan alam telah banyak berkembang di indonesia dan lebih menarik oleh karena itu formula kosmetika untuk mengatasi kerusakan pada kulit adalah gel mengandung kitosan. Tujuan: Adapun tujuan dari penelitian ini adalah menguji kemampuan antioksidan gel kitosan hasil isolasi dari limbah tulang sotong. Metode: secara eksperimental dengan memakai bahan tulang sotong (Sepia sp.), kemudian dilakukan determinasi hewan, isolasi kitosan, karakterisasi kandungan kimia pada kitosan dengan uji menggunakan  larutan ninhidrine, analisis gugus fungsi dengan Spektrofotometer Fourier Transform Infrared (FTIR), formulasi kitosan dalam sediaan gel dan analisis mutu fisik sediaan serta uji aktivitas antioksidan mengunakan metode DPPH. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil isolasi tulang sotong menunjukkan terdapat gugus amin merupakan karakteristik utama kitosan. Kitosan dapat diformulasikan kedalam sediaan gel yang homogen serta mempunyai rentang pH sesaat setelah dibuat 6,26-6,9 dan pH setelah pengujian kestabilan 4,91-5,71 serta tidak menyebabkan iritasi pada kulit. Sediaan gel tergolong sebagai antioksidan sedang pembuatan induk dengan panjang gelombang 516 nm menggunakan spekfotometer UV-vis dengan konsentrasi 40 ppm nilai absorbansi yang diperoleh 0,851 (IC50 138,60 μg/mL). Sedangkan pada kitosan  tulang sotong tergolong sebagai antioksidan sedang (IC50 205,92 μg/mL). Kesimpulan: Kitosan hasil isolasi dapat diformulasikan dalam  sediaan gel dan aktivitas antioksidan isolasi kitosan tergolong sebagai antioksidan sedang.
Sosialisasi Kepada Masyarakat Tentang Membeli dan Menggunakan Obat Secara Aman eva sartika dasopang; Nilsya Febrika Zebua; Siti Muliani Julianty
ABDIMASKU : Jurnal Pengabdian Masyarakat UTND Vol 2 No 1 (2023): Edisi Januari 2023 - Juni 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Tjut Nyak Dhien

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36490/jpmtnd.v2i1.561

Abstract

Masyarakat gelisah dengan berkembangnya penyakit ginjal akut akibat konsumsi obat sediaan sirup. Kekwatiran ini mendorong Bpom dan para apoteker melakukan kegiatan pengabdian masyarakat tentang membeli dan menggunakan obat secara aman. Kegiatan pengabdian ini dilakukan pada kelurahan sumber karya kecamatan binjai timur dengan masyarakat yang dikunjungi langsung ke rumahnya dan dilakukan wawancara secara langsung. Hasil menunjukkan tingkat informasi mengenai membeli obat ditempat yang resmi sebesar 100%, tingkat pengetahuan mengenai waktu kadarluarsa obat setelah dibuka masuk dalam kategori cukup yaitu 40%,, obat sirup yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat sekitar adalah sirup obat demam, flu dan batuk. Masyarakat mendapatkan informasi menegenai kasus gagal ginjal sangat tinggi yaitu 100% dan informasi diperoleh terbesar dari media telvisi 70%.
EFFECT OF COMBINATION OF RED GINGER (Zingiber officinale var. Rubrum) AND ANDALIMAN FRUIT (Zanthoxylum acanthopodium DC.) ON THE QUALITY OF COW’S MILK AND GOAT’S MILK Siti Muliani Julianty; Sumardi Sumardi; Vriezka Mierza; Ika Julianti Tambuanan; Milenia Christin Harefa; Nadia Sapdila
Jambura Journal of Health Sciences and Research Vol 5, No 1 (2023): JANUARI: JAMBURA JOURNAL OF HEALTH SCIENCES AND RESEARCH
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35971/jjhsr.v5i1.17451

Abstract

Susu memiliki sifat yang mudah rusak, kerusakan pada susu salah satunya dapat disebabkan oleh kontaminasi mikroba. Pasteurisasi susu merupakan salah satu cara membunuh atau mengurangi kuman atau bakteri patogen yang ada di dalam susu sehingga perlu bahan tambahan untuk menghambat pertumbuhan mikroba. Penambahan sari jahe merah dan sari buah andaliman diharapkan dapat memperbaiki atau mencegah cemaran mikroba pada susu. Kebaruan penelitian ini karena meneliti  pengaruh kombinasi rimpang jahe merah dan buah andaliman terhadap pertumbuhan mikroba pada susu sapi dan susu kambing. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis apakah ada pengaruh kualitas penambahan sari jahe dan andaliman pada susu sapi dan susu kambing. Metode penelitian dilakukan secara eksperimental meliputi penyiapan dan pengeringan sampel yang kemudian disari dengan air panas bertekanan, kemudian sari yang didapat dicampur dan diracik menjadi formula susu, kemudian dilakukan pengujian angka lempeng total (ALT) dan pengujian kapang/khamir. Hasil Penelitian susu sapi dan susu kambing yang dikombinasi dengan rimpang jahe merah dan buah andaliman tidak dapat mempertahankan kualitas susu dengan masa simpan 7 hari pada suhu ruang. Kesimpulan dari penelitian menunjukkan susu sapi dan susu kambing yang dikombinasi dengan rimpang jahe merah dan buah andaliman tidak dapat mempertahankan kualitas susu dengan masa simpan 7 hari pada suhu ruang serta susu sapi dan susu kambing belum memenuhi persyaratan uji  SNI 3141.1:2011 berdasarkan jumlah cemaran mikroba maksimum 1 x 106.Kata kunci: Andaliman; Jahe Merah; Angka Lempeng Total; Angka Kapang/Khamir. AbstractMilk has perishable properties, damage to milk one of which can be caused by microbial contamination. Pasteurization of milk is one way to kill or reduce germs or pathogenic bacteria in milk so that additional ingredients are needed to inhibit microbial growth. The addition of red ginger juice and andaliman juice is expected to improve or prevent microbial contamination in milk. The novelty of this study is because it examines the effect of the combination of red ginger rhizomes and andaliman fruit on microbial growth in cow's milk and goat's milk. The purpose of this study was to analyze whether there was an influence on the quality of adding ginger essence and andaliman on cow's milk and goat's milk. The research method was carried out experimentally including the preparation and drying of samples which were then sifted with pressurized hot water, then the obtained juice was mixed and mixed into a milk formula, then total plate number (ALT) testing and mold / yeast testing were carried out. Research Results cow's milk and goat's milk combined with red ginger rhizomes and andaliman fruit cannot maintain milk quality with a shelf life of 7 days at room temperature.  The conclusions of the study show that cow's milk and goat's milk combined with red ginger rhizomes and andaliman fruit cannot maintain milk quality with a shelf life of 7 days at room temperature and cow's milk and goat's milk have not met the requirements of the SNI 3141.1:2011 test based on a maximum amount of microbial contamination of 1 x 106.Keywords: Andaliman; Red Ginger; Total Plate Number; Mold/Khamir numbers. 
Sosialisasi Pemakaian Sediaan Obat Salep Mata dan Tetes Mata yang baik pada Masyarakat Siti Muliani Julianty; Eva Sartika Dasopang; Yessi Febriani; Ernawaty Ginting; Syarifah Nadia; Fatia Zahra; Ariyanti Kesuma Wardani
ABDIMASKU : Jurnal Pengabdian Masyarakat UTND Vol 2 No 2 (2023): Edisi Juli 2023 - Desember 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Tjut Nyak Dhien

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36490/jpmtnd.v2i2.786

Abstract

Salep mata dan obat mata merupakan salah satu obat steril yang digunakan dalam mengatasi gangguan pada mata. Pemakaian obat mata tanpa menggunakan petunjuk dengan benar dapat menimbulkan bahaya pada mata. Sering terkena polusi udara merupakan salah satu penyebab iritasi pada mata. Masyarakat harus mengetahui tata cara dalam penggunaan dan penyimpanan obat mata. Kurangnya pengetahuan dalam menggunakan dan menyimpan obat mata yang benar dapat memperburuk keadaan mata. Tujuan kegiatan ini adalah menambah wawasan pengatahuan masyarakat terkait cara pemakaian sediaan obat salep mata dan tetes mata yang baik. Kegiatan ini dilakukan dengan cara menjelaskan secara langsung dan pemberian leatfet kepada masyarakat. Sosialisasi cara pemakaian obat sediaan salep mata dan tetes mata memperoleh tanggapan yang baik. Mayoritas masyarakat kurang menyadari cara pemakaian obat yang benar. Hasil dari kegiatan terkait dengan cara pemakaian sediaan obat salep mata dan tetes mata dapat memberikan manfaat yang luas untuk masyarakat dan mendapatkan dampak positif yang maksimal dengan cara penggunaan sediaan yang benar.