cover
Contact Name
Novianty Tuhumury
Contact Email
tritonmsp@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
tritonmsp@gmail.com
Editorial Address
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Pattimura Jl. Mr. Chr. Soplanit, Kampus - Poka, Ambon
Location
Kota ambon,
Maluku
INDONESIA
TRITON : Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan
Published by Universitas Pattimura
Core Subject : Social,
TRITON: Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan is a scholarly refereed research journal which accepts scientific article based on research and reviews including: 1. Management of Aquatic Resources 2. Management of Aquatic Environment 3. Management of Coastal and Sea 4. Economic of Aquatic Resources 5. Planning and development of Coastal, Sea and Small Islands The article should fulfill science criteria and original manuscript which has previously unpublished. Each article will evaluate by relevant peer reviewers before published.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 16 No 1 (2020): Jurnal TRITON" : 5 Documents clear
TRADISI DAN KELEMBAGAAN MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUT DI KOTA TIDORE KEPULAUAN PROVINSI MALUKU UTARA Tawari, Ruslan Husen Saban; Paillin, J. B.; Haruna, Haruna; Siahainenia, Stany; Sangadji, Selfi; Angkotasan, Abdul
TRITON: Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan Vol 16 No 1 (2020): Jurnal TRITON
Publisher : Departement of Aquatic Resources Management, Fisheries and Marine Science Faculty, Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.066 KB) | DOI: 10.30598/TRITONvol16issue1page19-27

Abstract

Increasing of global awareness related to environmental management, ecosystems, and fisheries resources is a trigger in the reactualization of community traditions and institutions. People of Tidore Islands City, known as indigenous people with their coastal and marine institutional traditions in North Maluku Province, have a local order handed down in the utilization of the coastal and marine resources. This study aimed to analyze the existence of traditions and institutions and their effects on managing coastal and marine resources in the City of Tidore Islands. The research was conducted on June-August 2019 in the city of Tidore Islands. This research encompass 4 Subdistrict and 2 villages namely, Tomalou, Mareku, Soasio and Dowora Subdistrict as well as Mare Gam and Maitara village,. The research applied a qualitative method, which involves in-depth interview techniques, observation, and documentation. Data were analysed using a qualitative descriptive analysis. The results of the study showed that there are five local wisdoms that are maintained by the people of Tidore Islands City nowadays. These local wisdom is a legacy from the ancestors in the management of coastal and marine resources, namely Karo Kahiya (Calling the Dolphins), Fola Sow (Lit. House of Medicine), Jere (Sacred), Cofa (Fish breeding) and Saihu (Leader/Fishing Master). The approach to management of coastal and marine resources with procedures or traditions and institutions contributed a significant impact (very effective) on local communities in relation to the sustainable use of coastal and marine resources. as well as the preservation of local traditions and customary institutions. ABSTRAK Meningkatnya kesadaran global terkait pengelolaan lingkungan, ekosistem dan pemanfaatan sumberdaya perikanan menjadi pemicu dalam reaktualisasi tradisi dan kelembagaan masyarakat. Masyarakat Kota Tidore Kepulauan yang dikenal sebagai masyarakat adat dengan tradisi kelembagaan pesisir dan lautnya di Provinsi Maluku Utara, merupakan masyarakat yang memiliki tatanan lokal yang turun temurun dalam pemanfaatan sumberdaya pesisir dan laut dimaksud. Penelitian ini bertujuan untuk menganlisis eksistensi tradisi dan kelembagaan serta pengaruhnya terhadap pengelolaan sumberdaya pesisir dan laut di Kota Tidore Kepulauan. Penelitian ini dilaksanakan pada Juni- Agustus 2019, di Kota Tidore Kepulauan meliputi 2 desa dan 4 kelurahan yakni, Desa Mare Gam, Desa Maitara, Kelurahan Tomalou dan Kelurahan Mareku, Kelurahan Soasio dan kelurahan Dowora. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, yang melibatkan teknik-teknik wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif. Hasil Penelitian menunjukkan sampai saat ini masih terdapat lima kearifan lokal yang tetap terjaga oleh masyarakat Kota Tidore Kepulauan yang merupakan warisan dari para leluhur dalam pengelolaan sumbedaya pesisir dan laut, yakni Karo Kahiya (Memanggil Lumba Lumba), Fola Sow (Rumah Obat), Jere (Keramat), Cofa (Penangkaran Ikan) dan Saihu (Pemimpin/Nakoda dalam Operasi Penangkapan Ikan). Pendekatan pengelolaan sumberdaya pesisir dan lautan dengan tradisi dan kelembagaan telah memberikan dampak yang sangat signifikan (sangat efektif) bagi masyarakat setempat dalam pemanfaatan sumberdaya pesisir dan lautan yang berkelanjutan maupun pelestarian tradisi dan kelembagaan adat istiadat setempat. Kata Kunci: Tradisi, kelembagaan, pengelolaan, sumberdaya, Tidore
POLA RUANG DAN STRATEGI PEMANFAATAN LAHAN BUDIDAYA DI PERAIRAN TELUK KOTANIA, KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT, PROVINSI MALUKU Koto, Saifuddin; Retraubun, Alex; Sahetapy, Dicky
TRITON: Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan Vol 16 No 1 (2020): Jurnal TRITON
Publisher : Departement of Aquatic Resources Management, Fisheries and Marine Science Faculty, Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (496.344 KB) | DOI: 10.30598/TRITONvol16issue1page28-37

Abstract

Kotania Bay, West Seram Regency can be clarified as one of the unique bays because it has five smallest islands, which has the important potential coastal ecosystem resources. This bay’s status also has been assigned as a Coastal Conservation Area and Small Islands. These purposes of this research are 1) to know the sub-zone potential cultivation in Kotania Bay, and 2) to analyze and formulate the marine cultivation management strategy in Kotania Bay. The method of data collection used by the researcher are interviews and direct field observations. The data analysis used land suitability index to determine the potential cultivation space (seaweed, sea cucumbers, mangrove crabs and groupers), while the DPSIR is used to produce the marine culture management strategy in Kotania Bay. The potential marine cultivation in Kotania Bay is divided into three sub-zones cultivation with the total area 361,69 ha. The result of the research showed that the suitability of seaweed cultivation land obtained an S1 value of 66% (237.43 ha) and an S2 value of 34% (124.26 ha). The land suitability of the sea cucumber cultivation obtained an S1 value of 94% (340.65 ha) and an S2 value of 6% (21.04 ha). The suitability of cultivated land designated for mangrove crabs, especially the species of Scylla serrata, was obtained very suitable values ​​up to 100%. The cultivation activity for grouper fish obtained an S1 value of 93% (338.06 ha), while for an S2 value of 7% (23.63 ha). There are 11 recommended strategies for the management and development of marine cultivation activities in Kotania Bay. ABSTRAK Teluk Kotania Kabupaten Seram Bagian Barat dapat diklasifikasikan sebagai salah satu teluk yang unik karena memiliki lima pulau sangat kecil, serta memiliki potensi sumberdaya eksoistem pesisir penting. Teluk ini pun telah ditetapkan status sebagai Kawasan Konservasi Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (KKP3K). Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui potensi ruang sub-zona budidaya di Teluk Kotania, dan 2) menganalisis dan menformulasikan strategi pengelolaan budidaya laut di Teluk Kotania. Pengambilan data menggunakan metode wawancara dan observasi langsung di lapangan.Analisa data menggunakan indeks kesesuaian lahan untuk mengetahui potensi ruang budidaya (rumput laut, teripang, kepiting bakau dan ikan kerapu), sedangkan DPSIR digunakan untuk menghasilkan strategi pengelolaan budidaya laut di Teluk Kotania. Potensi wilayah budidaya laut di Teluk Kotania dibagi menjadi tiga sub zona budidaya dengan total luas 361,69 ha. Hasil penelitian menunjukkan kesesuaian lahan budidaya rumput laut diperoleh nilai S1 sebesar 66% (237,43 ha) dan nilai S2 sebesar 34% (124,26 ha). Kesesuaian lahan untuk budidaya teripang diperoleh nilai S1 sebesar 94% (340,65 ha) dan nilai S2 sebesar 6% (21,04 ha). Kesesuaian lahan budidaya yang diperuntukkan untuk kepiting bakau terutama spesies Scylla serrata diperoleh nilai sangat sesuai hingga 100%. Kegiatan budidaya untuk ikan kerapu diperoleh nilai S1 sebesar 93% (338,06 ha), sedangkan untuk nilai S2 sebesar 7% (23,63 ha).Terdapat 11 strategi yang direkomendasikan untuk pengelolan serta pengembangan kegiatan budidaya laut di Teluk Kotania. Kata Kunci: Budidaya, indeks kesesuaian, rumput laut, teripang, Teluk Kotania
ASPEK BIOEKOLOGI SEBAGAI DASAR PENGELOLAAN SUMBERDAYA KEPITING BAKAU (Scylla spp.) PADA EKOSISTEM MANGROVE PASSO Siahainenia, Laura; Makatita, Miftah
TRITON: Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan Vol 16 No 1 (2020): Jurnal TRITON
Publisher : Departement of Aquatic Resources Management, Fisheries and Marine Science Faculty, Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (487.42 KB) | DOI: 10.30598/TRITONvol16issue1page8-18

Abstract

Mud crabs have become an important commodity in Indonesia. The purpose of the research was to 1) analyze environmental conditions of the mud crabs habitat; 2) analyze the species compositions, sex ratio, reproduction status (size, period, and the reproduction site) of the mud crab; and 3) formulate management strategies for mud crabs (Scylla spp.) as well as their habitats. This Research was carried out in Passo mangrove ecosystem from August 2015-January 2016. Purposive sampling techniques was used to collect bio-ecological data of mud crabs whereas a structured interview was applied to obtain a management strategy data. The resust showed that the quality of Passo mangrove ecosystem is in good condition for the growth and survival of mud crabs. Four types of mud crabs were found with very low density. Sex ratio shifted from 1:1. Almost all individuals caught were in the reproductive phase with a carapace width of 10-15 cm. The peak of the reproductive season in January along the tidal channel, the mangrove forest front zone to the sea zone. This study recommend ten strategies in relation to the sustainability of the mangrove crab population and habitat preservation. ABSTRAK Kepiting bakau telah menjadi komoditas penting di Indonesia yang hidup di ekosistem mangrove. Penelitian ini bertujuan untuk 1) menganalisis kondisi lingkungan ekosistem mangrove Passo yang menjadi habitat alami kepiting bakau; 2) menganalisis komposisi jenis, kepadatan, rasio kelamin, status reproduksi, (ukuran, waktu dan lokasi reproduksi kepiting bakau; dan 3) merumuskan strategi pengelolaan sumberdaya kepiting bakau (Scylla spp.) serta habitatnya. Penelitian berlangsung di ekosistem mangrove Passo Teluk Ambon sejak Agustus 2015-Januari 2016. Pengumpulan data bioekologi kepiting bakau menggunakan metode purposive sampling, sedangkan strategi pengelolaan diperoleh melalui hasil wawancara terstruktur dengan masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan kualitas lingkungan masih baik untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup kepiting bakau. Ditemukan empat jenis kepiting bakau dengan tingkat kepadatan yang sangat rendah. Rasio kelamin bergeser dari 1:1. Hampir semua individu yang tertangkap tergolong dalam fase reproduksi dengan ukuran lebar karapaks 10-15 cm. Puncak musim reproduksi pada bulan Januari di sepanjang alur pasang surut, zona depan hutan mangrove hingga zona laut. Terdapat sepuluh strategi pengelolaan yang direkomendasikan terkait keberlanjutan populasi kepiting bakau dan kelestarian habitat. Kata kunci: Kepiting bakau, Scylla, ekosistem mangrove, pengelolaan, kepadatan
IDENTIFIKASI KEBERADAAN DAN JENIS MIKROPLASTIK PADA KERANG DARAH (Anadara granosa) DI PERAIRAN TANJUNG TIRAM, TELUK AMBON Tuhumury, Novianty; Ritonga, Agustina
TRITON: Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan Vol 16 No 1 (2020): Jurnal TRITON
Publisher : Departement of Aquatic Resources Management, Fisheries and Marine Science Faculty, Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.379 KB) | DOI: 10.30598/TRITONvol16issue1page1-7

Abstract

The existence of inorganic waste in the form of plastic is perilous for marine life. Plastics can be broken into micro size known as microplastics. Microplastic is harmful to marine biota because it can be consumed and entered the digestive tract. The purpose of this study was to identify the presence and types of microplastics in cockles blood clams (Anadara granosa) in Tanjung Tiram, Ambon Bay waters. The research method used field observations and laboratory analysis. The results showed that in cockles, fiber was found as much as 360 particles and 61 particles of fragments. The presence of microplastics that have been consumed by cockle will be harmful marine biota as well as humans who consume the cockles. Plastics that contain harmful chemicals will be absorbed into the body of cockles. Based on the results of the study, it can be concluded that microplastics have been found and consumed by cockles. ABSTRAK Keberadaan sampah anorganik berupa plastik sangat membahayakan bagi kehidupan perairan. Plastik dapat terpecah menjadi ukuran mikro yang dikenal dengan mikroplastik. Keberadaan mikroplastik sangat berbahaya bagi biota perairan karena dapat dikonsumsi dan masuk ke saluran pencernaan. Tujuan dari penelitian ini yaitumengidentifikasi keberadaan dan jenis mikroplastik pada kerang darah (Anadara granosa) di Tanjung Tiram perairan Teluk Ambon. Metode penelitian menggunakan observasi lapangan kemudian analisa laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kerang darah, telah ditemukan mikroplastik dengan jenis fiber sebanyak 360 pratikel dan fragmen sebanyak 61 pratikel. Keberadaan mikroplastik yang telah dikonsumsi oleh kerang darah akan berbahaya bukan hanya bagi biota perairan namun juga bagi manusia yang mengkonsumsi kerang darah tersebut. Plastik yang mengandung bahan kimia berbahaya akan terserap masuk ke dalam tubuh kerang darah. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa mikroplastik telah berada dan dikonsumsi oleh kerang darah. Kata Kunci: mikroplastik, kerang darah, fiber, fragmen, Tanjung Tiram
PENGEMBANGAN KAWASAN BUDIDAYA RUMPUT LAUT BERBASIS ANALISA KESESUAIAN LAHAN DI PERAIRAN NURUWE Saleky, Valentine D; Tuhumury, Semuel F; Waileruny, W
TRITON: Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan Vol 16 No 1 (2020): Jurnal TRITON
Publisher : Departement of Aquatic Resources Management, Fisheries and Marine Science Faculty, Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (772.518 KB) | DOI: 10.30598/TRITONvol16issue1page38-52

Abstract

The Nuruwe waters are oceanic waters with a considerable amount of fisheries resources and a potential for tourism in natural and aquaculture tourism. This research aimed to analyze the characteristics of the physical and chemical parameters as a limiting factor for the site selection of seaweed cultivation in Nuruwe waters and analyze land suitability of seaweed cultivation based on its criteria and determine the area of cultivation. A random sampling technique was applied to the data collection of marine environmental parameters. Data were analyzed using a spatial analysis with GIS techniques and carrying capacity analysis. The spatial analysis was used to determine the land suitability of seaweed cultivation based on the site selection criteria. The results showed that water quality parameters were suitable to support seaweed cultivation with the longline system. The effective area is ± 10 ha, with the number of longlines that can be placed as many as 20 units. ABSTRAK Perairan Nuruwe merupakan perairan oseanis dan juga perairan dengan potensi perikanan yang cukup melimpah serta terdapat potensi wisata baik dalam wisata alam maupun wisata budidaya. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) menganalisis karakteristik parameter fisika-kimia sebagai faktor pembatas kesesuaian lokasi budidaya rumput laut di perairan Nuruwe, serta 2) menganalisis kesesuaian lahan budidaya rumput laut berdasarkan kriteria kesesuaian lahan dan menentukan luasan lahan budidaya. Metode pengambilan data parameter lingkungan perairan dengan teknik random sampling. Analisis data yang digunakan adalah analisis spasial untuk menentukan kesesuaian lahan menggunakan GIS berdasarkan kriteria kelayakan budidaya rumput laut dan analisis daya dukung. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh parameter kualitas air yang diukur layak atau sesuai untuk mendukung kegiatan budidaya sistem longline di perairan Nuruwe. Kesesuaian lahan budidaya rumput laut dengan sistem longline di perairan Nuruwe tergolong sesuai (S2). Luasan lahan yang efektif sebesar ± 10 ha dengan jumlah sebanyak 20 unit longline. Kata Kunci: Kesesuaian lahan, budidaya, daya dukung, rumput laut, perairan Nuruwe

Page 1 of 1 | Total Record : 5