cover
Contact Name
Syarif Rizalia
Contact Email
syarif.rizal.albar@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
syarif.rizal.albar@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
Al-MUNZIR
ISSN : 19794894     EISSN : 2620326X     DOI : -
Journal Al- Munzir (p-ISSN: 1979-4894; e-ISSN: 2620-326X) is a journal that publishes scientific papers, articles in the form of thought study and research results. Al-Munzir received articles from academics, researchers, journalists and national and international students in the fields of communication science, Islamic broadcasting communications, da'wah science, Journalism, Public Relations, and Islamic Counseling Counseling. Articles published in the journal Al-Munzir include the results of scientific research, scientific article reviews, and responses or criticisms of previous studies that already exist. Al Munzir's journal is published twice a year by Ushuluddin Adab Faculty and IAIN Kendari Da'wah.
Arjuna Subject : -
Articles 212 Documents
EFEKTIVITAS DAKWAH, TINJAUAN PSIKOLOGI KOMUNIKASI Aminudin Aminudin
Al-MUNZIR No 2 (2015): VOL 8 NO.2 NOVEMBER 2015
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.526 KB) | DOI: 10.31332/am.v8i2.741

Abstract

Komunikasi dan dakwah adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan atau satu sama lain saling terkait.  Keduanya merupakan disiplin ilmu yang berdiri sendiri, namun dalam praktik serta aplikasinya selalu terpadu antara satu dengan lainnya serta saling menunjang. Kenyataan menunjukkan bahwa banyak pesan dakwah tidak sampai kepada sasaran, karena da’i (komunikator) tidak mampu berkomunikasi secara efektif. Hal ini disebabkan karena ketidakmampuan menuangkan pesannya dalam bahasa yang baik dan benar. Seolah-olah dakwah yang disajikan kering, gersang dan hambar. Bahasanya tidak bergaya, mad’u (komunikan) tidak memahami apa yang disampaikannya, minat dan interest mad’u hilang dan komunikasi tidak terjalin.Persoalan komunikasi yang menjadi perhatian dalam hubungan antar manusia terutama dalam kaitannya dengan aktivitas dakwah adalah bagaimana komunikasi yang dilakukan dapat berlangsung secara efektif (berguna) terhadap mad’u. Komunikasi efektif mempunyai nuansa dan varian sesuai dengan kepentingan dan tujuannya. Walaupun pada prinsipnya tujuannya sama, yakni bagaimana pesan komunikasi yang disampaikan dapat diserap, dihayati, dan direspon oleh komunikan secara positif. Kata Kunci: Efektivitas dakwah, komunikasi.
DAMPAK KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA HASIL BELAJAR ZELFIAH ZELFIAH
Al-MUNZIR No 2 (2016): VOL.9. NO. 2 NOVEMBER 2016
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.706 KB) | DOI: 10.31332/am.v9i2.793

Abstract

Penelitian ini fokus pada hubungan antara tingkat kecanduan media sosial dan hasil belajar. Ketergantungan kepada media sosial dapat menimbulkan gejala seperti kecemasan dan kegelisahan ketika tidak dapat mengakses media/jejaring sosial yang tentu hal ini dapat mempengaruhi proses belajar. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen lapangan randomized–two group post test only, dua kondisi ekperimen diberikan kepada dua kelas perkuliahan. Kelas pertama  diperbolehkan  menggunakan media personal  selama perkuliahan sedangkan kelas lainnya tidak. Partisipan mengikuti perkuliahan dan kemudian mendapatkan kuis mengenai materi yang diberikan. Kedua kelompok menunjukkan tingkat kecanduan media sosial yang relative tinggi. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa rata–rata skor kuis kelas yang diperbolehkan menggunakan media personal secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan kelas yang tidak diperbolehkan menggunakan media personal. Dapat disimpulkan bahwa tidak adanya teknologi merupakan kondisi yang cukup menekan dan menyebabkan turunnya performa belajar. Kata kunci           : Kecanduan media sosial, performa belajar.
FUNGSI QIRᾹAT TERHADAP MAKNA AYAT AL-QUR’AN (Khusus Juz Ke-30) AMRI AMRI
Al-MUNZIR No 1 (2016): VOL.9. NO. 1 MEI 2016
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (605.14 KB) | DOI: 10.31332/am.v9i1.777

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk membuktikan kebenaran teori yang menyatakan bahwa fonem (bunyi) atau qirāat (bacaan) secara umum berfungsi membedakan makna kata.Untuk membuktikan kebenaran teori tersebut, penulis menggunakan pendekatan ilmu qirāat dan pendekatan terjemah Al-Qur’an, dengan metode analisis deskriptif, verifikatif dan argumentatif.Dan hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan fonem (bunyi) atau qirāat (bacaan) ayat-ayat Al-Qur’an yang terdapat pada juz ke-30, ternyata lebih banyak tidak berfungsi membedakan makna. Dari 37 surah yang terdapat pada juz ke 30, hanya 7 surah yang terdapat perbedaan qirāat di dalamnya yang berfungsi sebagai pembeda makna, yaitu: surat Al-Takwīr/81, Al-Infițār/82, Al-Muțaffifīn/83, Al-Insyiqāq/84, Al-Gāsyiyah/88, Al-Fajr/89, dan Al-Balad/90. Ada 23 surah yang terdapat pada juz ke 30 yang terdapat perbedaan qirāat di dalamnya yang tidak berfungsi sebagai pembeda makna. Ada 7 surah yang tidak terdapat perbedaan qirāat di dalamnya, yaitu: Surat Al-Ḍuhā/93, Al-Tīn/95, Al-`Ᾱdiyāt/100, Al-`Aṣr/103, Al-Fīl/105, Al-Kauṡar/108, dan al-Nās/ 114. Kata kunci: Qirāat, fungsi qirāat. 
METODOLOGI TAFSIR AL-MUNIR KARYA WAHBAH ZUHAILY Muhammad Hasdin Has
Al-MUNZIR No 2 (2014): Vol. 7 No. 2 November 2014
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.074 KB) | DOI: 10.31332/am.v7i2.278

Abstract

Abstrak: Kitab tafsir al-Munir fi al-"Aqidah wa al-Syari'ah wa al al-Manhaj karya Syekh Wahba Zuhailyadalah sebuah tafsir modern yang menjawab tantanganzaman ini dan menjadi karya rujukan berbagai universitasdi dunia Islam.Corak dan warna penulisan kitab tafsir ini menawarkansebuah sistem penulisan yang sangat sederhana dan polasusunan redaksi kalimat yang mudah dipahami denganmempertahankan konsistensi serta pemaparan masalahyang sistematis dalam lingkup tema pembahasan yangdiurai dengan kemampuan dan kapabilitas pengetahuanpenulis, yang dimulai dengan menuliskan ayat ayatbahasan dengan tema sentral, mengurai ayat dalambentuk klausa dan frase yang dianggap penting pada subjudul I'rab, balagha, mufradat lugawy, menjelaskanasbab al-nuzul ayat (jika ada riwayat hadis sahih yangmendukung), tafsir dan bayan dan fiqh alhayat (konsephidup) atau hukum.Kata Kunci: Tafsir al-Munir
Menyiapkan Pesan Dakwah Di Era Informasi H.M Kholili Kholili
Al-MUNZIR No 2 (2018): Vol. 11 No.2 November 2018
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.649 KB) | DOI: 10.31332/am.v11i2.1119

Abstract

Era Informasi akan menjadi ancaman bagi pengembangan dakwah,  karena    banyak informasi  di tengah umat tidak  sesuai  dengan cita-cita  dakwah; namun ia akan dapat merupakan  peluang, ketika kita dapat memanfaatkannya bagi pengembangan dakwah. Permasalahannya adalah: Bagaimana seorang da’i atau lembaga dakwah dapat memanfaatkan Era Informasi  ini untuk mengembangkan dakwah yang akan memenuhi dan mendukung kehidupan umatnya? Beberapa langkah  yang dapat diupayakan dalam  pengembangan  dakwah: Meratakan informasi kehidupan umat; Menyiapkan informasi menjadi pengetahuan; Menyaring informasi yang merugikan umat; Memberikan literasi media-literasi informasi;  dan Pembinaan keberagamaan umat. Kata kunci: Era informasi, Peluang, Pengembangan Dakwah.
MENGENAL ALLAH DALAM PERSPEKTIF SUFISME Rahmawati Rahmawati
Al-MUNZIR No 1 (2013): Vol. 6 No.1 Mei 2013
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (131.956 KB) | DOI: 10.31332/am.v6i1.236

Abstract

Abstrak: Mengenal Allah atau ma’rifatullahmerupakan suatu keharusan bagi setiap orang berimankarena ia merupakan syarat kekuatan iman seseorang.Karena itu, perintah mengenal Allah merupakan perkarayang diharuskan kepada hamba-hamba-Nya.Ma’rifatullah dalam pandangan sufisme tidaklahbertentang dengan al-Qur’an dan Hadist. Untukmencapai derajat ma’rifatullah dalam pandangansufisme, adalah orang yang mampu mewarnai dirinyadengan segala macam bentuk ibadah seperti rajin shalat,senantiasa berdzikir, tilawah, pengajar, mujahid,pelayan masyarakat, dermawan, dst. Tidak ada ruangdan waktu ibadah kepada Allah, kecuali dia ada di sana.Dan tidak ada ruang dan waktu larangan Allah kecualiia menjauhinya.Kata kunci: Ma’rifatullah, sufi
DAKWAH DI PENTAS DEMOKRASI Hasan Basri
Al-MUNZIR No 1 (2014): Vol. 7 No. 1 Mei 2014
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.652 KB) | DOI: 10.31332/am.v7i1.269

Abstract

Abstrak: Dakwah merupakan upaya mengajak kepadaIslam dan melaksanakan ajaran Islam. Dakwah adalahamalan yang meskipun tertinggi nilainya, tetapi sangatberat karena tujuannya adalah mengubah kondisi yangtidak islami menjadi islami. Sehingga sedikit umat Islamyang sanggup memikul tugas mulia tersebut. Dari jumlahyang sedikit itu, ada yang melakukannya sekedarberdakwah, tanpa memperhatikan metode, cara dansarana yang digunakan apakah sesuai dengan misidakwah atau justru bertolak belakang. Salah satu yangmarak dilakukan akhir-akhir ini adalah dakwah politikdengan menggunakan jalan demokrasi. Harapannya,setelah memperoleh kursi diparlemen atau kursikekuasaan, mereka akan mengubah sistem menjadi Islamdari dalam. Padahal, demokrasi merupakan sistempemerintahan yang berasaskan kedaulatan rakyat.Aqidah yang mendasarinya adalah pemisahan agamadari kehidupan (secular). Dalam demokrasi rakyatlahyang memegang kekuasaan tertinggi, baik untukmemilih aturan apa yang akan diterapkan, siapapenguasa yang akan berkuasa atas mereka maupunmemilih apa yang dianggap bermanfaat bagi mereka.Sementara dalam Islam, kedaulatan atau kekuasaantertinggi bukan di tangan rakyat, tetapi di tangan syara’.Kata kunci: demokrasi, kedaulatan rakyat.
Perlindungan Anak Dari Ancaman Kekerasan Seksual (Sebuah Tinjauan Berdasarkan Nilai-Nilai Islam) Hasriany Amin; Muamal Gadafi; Jamaluddin Hos
Al-MUNZIR No 1 (2018): Vol. 11 No.1 Mei 2018
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.953 KB) | DOI: 10.31332/am.v11i1.928

Abstract

Kejahatan seksual terhadap anak masih menjadi masalah serius dan ini merupakan bencana sosial yang meresahkan masyarakat. Angka kekerasan seksual terhadap anak setiap tahun mengalami peningkatan.  Kondisi ini menuntut adanya perlindungan terhadap anak. salah satu penyebab  utama munculnya kejahatan seksual terhadap anak di Indonesia  adalah  kurangnya pendidikan, pengajaran, pemahaman dan penanaman nilai-nilai keagamaan masyarakat dan adanya kemudahan untuk mengakses konten pornografi. Di era milenial ini  kejahatan berbasis online (cybercrime) menjadi tren di banyak Negara termasuk Indonesia. Pemanfaatan internet tanpa pengendali menyebabkan anak  banyak yang menjadi korban kejahatan seksual, pornografi, prostitusi, perdagangan anak (trafficking), perundungan (bullying) dan yang tren saat ini kejahatan seksual berbasis media sosial melalui facebook.  Fakta ini menuntut upaya dari berbagai  komponen bangsa ini untuk memberikan perlindungan pada  anak. Tulisan ini bertujuan untuk  menyajikan informasi tentang  perlindungan anak berdasarkan nilai-nilai Islam. Berdasarkan hasil kajian ini ternyata Islam memiliki  aturan yang jelas dalam memberikan perlindungan yang sempurna kepada anak supaya terhindar dari ancaman kekerasan seksual. Islam memberikan perlindungan berlapis . Pertama anak mendapat perlindungan dari lingkungan keluarga yakni orangtuanya; kedua, perlindungan dari masyarakat ketika terjadi aktifitas amar ma’ruf nahi mungkar maka ketika ancaman terlihat maka masyarakat yyang melakukan aksi pencegahan; ketiga, dijaga oleh Negara dan pemerintah, dalam hal ini pemerintahlah yang memiliki wewenang dalam bentuk regulasi untuk memastikan anak-anak mendapatkan perlindungan dan layanan pendidikan yang layak buat anak.Kata Kunci: perlindungan anak, kekerasan seksual, orangtua, masyarakat, pemerintah
DAKWAH DI INDONESIA DAN EKSISTENSINYA PADA ERA MODERN Aminuddin Aminuddin
Al-MUNZIR No 1 (2013): Vol. 6 No.1 Mei 2013
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (84.409 KB) | DOI: 10.31332/am.v6i1.227

Abstract

Abstrak: Dakwah memiliki ta’rif yang banyak, akan tetapi dalam konteks ini kata dakwah dita’rifkan menyeru manusia kepada Islam yang hanif dengan keutuhan dan keuniversalannya, dengan syi’ar-syi’ar dan syari’atnya, dengan aqidah dan kemuliaan akhlaknya, dengan metode dakwahnya yang bijaksana dan sarana-sarananya yang unik, serta cara-cara penyampaiannya yang benar. Sesungguhnya kita tidak bisa memisahkan antara dakwah dengan da’inya, karena dakwah dan da’i adalah ibarat dua sisi mata uang yang saling membutuhkan dan tidak mungkin dipisahkan satu sama lain. Seorang da’i harus memahami bahwa sesungguhnya dakwah merupakan tugas para rasul Allah yang mulia. Islam hanya akan menjadi dakwah yang benar apabila dibawakan oleh seorang da’i yang fahim (paham) dan khaluuq (berakhlak). Eksistensi dakwah Islam sekarang ini, khususnya di Indonesia belum menunjukan kemajuan yang berarti. Karena dakwah masih berjalan di tempat dan masih berputar pada persoalan-persoalan klasik yang ada di masyarakat. Dakwah terkadang hanya sebatas tontonan dan tidak dijadikan tuntunan. Padahal alangkah baiknya dakwah yang telah disampaikan tersebut, menjadi tuntunan dan bisa menjadi ilmu serta nasehat yang selalu diingat.Kata Kunci: Dakwah, era modern.
JEJAK PERADABAN ISLAM DI DUNIA BARAT ABDUL GAFFAR ABDUL GAFFAR
Al-MUNZIR No 2 (2016): VOL.9. NO. 2 NOVEMBER 2016
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.524 KB) | DOI: 10.31332/am.v9i2.784

Abstract

Kemajuan setiap peradaban ditandai oleh kemajuan intelektual dan kemegahan pembangunan fisik. Peradaban Islam masuk di Eropa melalui empat cara/jalur yakni 1) melalui Spanyol, 2) melalui Sisilia, 3) melalui perang Salib dan 4) melalui pertukaran perniagaan, tetapi cara yang paling berpengaruh adalah melalui Spanyol. Secara sosial politik, Islam sangat kuat dalam melakukan ekspansi yang diikuti dengan transfer of sciense dari Islam kepada Spanyol saat itu. Keterbukaan Islam menjadikan setiap kelompok, daerah, atau suku bangsa sangat terbuka lebar mengambil ilmu pengetahuan, bukan hanya penduduk Spanyol, tetapi juga penduduk Eropa lainnya, baik ilmu-ilmu ‘aqli maupun ilmu naqli.Kata Kunci : Peradaban, Islam, Barat

Page 4 of 22 | Total Record : 212