cover
Contact Name
Zakaria Batubara
Contact Email
lppmstiesyariahbengkalis@yahoo.com
Phone
-
Journal Mail Official
lppmstiesyariahbengkalis@yahoo.com
Editorial Address
-
Location
Kab. bengkalis,
Riau
INDONESIA
IQTISHADUNA: Jurnal Ilmiah Ekonomi Kita
ISSN : 23033568     EISSN : 26848228     DOI : https://doi.org/10.46367/iqtishaduna
Core Subject : Economy,
Jurnal IQTISHADUNA mengangkat tema kajian tentang Konsep Syariah, Konsep dan Pemikiran Ekonomi secara umum, Konsep Ekonomi Syariah, Lembaga Keuangan Syariah, Akuntansi, Keuangan, Perbankan dan Manajemen Islam, Manajemen Sektor Publik, Zakat, Infaq, Shadaqah, Wakaf, Waris, Corporate Governance, Sustainability Reporting, Etika dan Profesionalisme, Bisnis, Manajemen Bisnis, Manajemen Bisnis Syariah, e-Commerce, Pasar Modal dan Investasi, Perpajakan, Manajemen Keuangan, Manajemen Keuangan Syariah, Hukum Ekonomi dan Hukum Ekonomi Syariah.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 4 No 1 (2015): IQTISHADUNA: Jurnal Ilmiah Ekonomi Kita - June" : 7 Documents clear
Bisnis Toko Online Decky Hendarsyah
IQTISHADUNA: Jurnal Ilmiah Ekonomi Kita Vol 4 No 1 (2015): IQTISHADUNA: Jurnal Ilmiah Ekonomi Kita - June
Publisher : LPPM Publishing & Printing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.691 KB) | DOI: 10.46367/iqtishaduna.v4i1.59

Abstract

Indonesian is a large country where the population is included in one of the largest countries in the utilization of information and communication technology. The Indonesian government through the Ministry of Communications and Information committed to accelerating the development of communications infrastructure and the Internet to remote areas throughout Indonesia. This is a great opportunity for the Indonesian people to use the Internet so it can be extended to all areas of life from business, education, health and others as a form of advances in technology and information. Communities can use the Internet ranging from information in the newspaper online, make friends online, online consultation, online business and so on. In the business world, itself has been a shift from traditional business (offline) to the online business. Online business is a huge range and shape, but in this paper, focus discusses the online store. Discussion ranging from the introduction of an online business, a reason to do business online, nothing any forms of online business, how to prepare to start a business online store, how the strategy of customer service and how to shop online store business management and how to store promotion strategy online.
Fasisme Heru Maruta
IQTISHADUNA: Jurnal Ilmiah Ekonomi Kita Vol 4 No 1 (2015): IQTISHADUNA: Jurnal Ilmiah Ekonomi Kita - June
Publisher : LPPM Publishing & Printing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.255 KB)

Abstract

Fasisme adalah suatu sikap nasionalisme yang berlebihan dan merupakan suatu paham yang mengedepankan bangsa sendiri dan memandang rendah bangsa lain. Fasisme berasal dari filsafat radikal yang muncul dari revolusi industri yakni sindikatisme. Unsur-unsur pokok fasisme terdiri dari tujuh unsur: Pertama, ketidak percayaan pada kemampuan nalar. Kedua, pengingkaran derajat kemanusiaan. Ketiga, kode prilaku yang didasarkan pada kekerasan dan kebohongan. Keempat, pemerintahan oleh kelompok elit. Kelima, totaliterisme. Keenam, Rasialisme dan imperialisme. Ketujuh, fasisime memiliki unsur menentang hukum dan ketertiban internasional. Ekonomi fasis memiliki ciri negara korporasi. Dalam pemahaman ini, negara berkuasa untuk menata dan mengawasi sistem perekonomian. Fasisme mencapai kesuksesan pertama kalinya di Italia. Mussolini mengambil keuntungan dari tekanan-tekanan sosial dan kerinduan di kalangan rakyat Italia akan perubahan. Kepercayaan luas bahwa "fasisme sudah lenyap" hanya memberikan lahan bagi perkembangan kelompok-kelompok fasis yang baru. Fasisme masih hidup, terkadang dengan nama aslinya, kala lain dengan menyamarkan dirinya. Nyatanya, fasisme meraih kebangkitan yang istimewa selama tahun 1990-an. Awal tahun 1933, berdiri Nederlandsche Indische Fascisten Organisatie (NIFO) di Batavia. Organisasi ini berkiblat pada organisasi fasis di Jerman dan mengklaim diri sebagai bagian dari Nationaal Socialistische Beweging (NSB) yang didirikan oleh Ir Mussert dua tahun sebelumnya.
Aspek Masalah Kepailitan Dalam Tataran Teori Dan Problematikanya Yang Berlaku Di Indonesia Irawan Fakhrudin Mahalizikri
IQTISHADUNA: Jurnal Ilmiah Ekonomi Kita Vol 4 No 1 (2015): IQTISHADUNA: Jurnal Ilmiah Ekonomi Kita - June
Publisher : LPPM Publishing & Printing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.493 KB)

Abstract

Global Economic growth influence on the development of the law, especially commercial law which is the driving wheels of the economy. globalization of law will lead to developing countries regulations on investment, trade, services and other economic sector approach developed countries (convergence). In order to adapt to the global economy, Indonesia to revise the entire legal economy. changes to the law of the Indonesian economy performed well due to pressure from world bodies like the WTO, IMF, and the World Bank. Revised legal field include bankruptcy law, which is a legacy of the Dutch colonial administration Unsurprisingly patterned continental European legal systems. In Indonesia, this time in the economic law got a strong influence of the Anglo-Saxon legal system. The problem is when a company as a debtor or a party that has a debt due to the agreement or laws that repayment can be billed in court, was unable to repay the debt from the creditor or debt receivable parties for agreements or laws that can be charged in court repayment. Therefore, to ensure fairness to both parties, the government passed a law on bankruptcy. Bankruptcy arrangement has existed since the Dutch colonial in the era, namely S.1905-217 conjunction S.1906-348. To ensure legal certainty more certain than on April 22 1998, was issued Regulation No. 1 of 1998 which was adopted by Act 1 of 1998. To ensure legal certainty more certain than on April 22 1998, was issued Regulation No. 1 of 1998 which was adopted by Act 1 of 1998. Act 1 of 1998 is repaired and replaced by Act No. 37 of 2004 on Bankruptcy and Suspension of Payment of Debts. Bankruptcy is common to all the wealth confiscation Bankrupt Debtor that the maintenance and finalized performed by curators under the supervision of the Supervisory Judge as provided in this Act. This legislation increasingly answering share bad credit problems that exist in Indonesia at that time.
Konsep Etika Produksi Dalam Sistem Ekonomi Islam Menurut Afzalur Rahman Dan Yusuf Qordhowi Khodijah Ishak
IQTISHADUNA: Jurnal Ilmiah Ekonomi Kita Vol 4 No 1 (2015): IQTISHADUNA: Jurnal Ilmiah Ekonomi Kita - June
Publisher : LPPM Publishing & Printing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (637.036 KB)

Abstract

Produksi merupakan sektor yang menentukan roda ekonomi bahkan pembangunan suatu negara, meskipun dalam prakteknya juga harus diimbangi dengan sektor lainnya, seperti distribusi. Tujuan fundamental produksi adalah memenuhi kebutuhan masyarakat (secara praktis) dan menciptakan kesejahteraan ekonomi. Sistem ekonomi Islam adalah suatu sistem ekonomi yang didasarkan pada ajaran dan nilai-nilai Islam. Sumber dari keseluruhan nilai tersebut sudah tentu Al-Qur'an, As-Sunnah, ijma dan qiyas. Nilai-nilai sistem ekonomi Islam ini merupakan bagian integral dari keseluruhan ajaran Islam yang komprehensif dan telah dinyatakan Allah SWT sebagai ajaran yang sempurna (QS. al-Ma'idah ayat 3). Penulisan ini dilator belakangi dari pengamatan penulis terhadap pemikiran tokoh muslim mengenai etika produksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan secara ilmiah pemikiran Afzalur Rahman dan Yusuf Qordhowi mengenai Etika Produksi serta permandingan pemikiran antara dua tokoh Islam tersebut mengenai Etika Produksi dalam sistem Ekonomi Islam. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa ditemukan enam persamaan pemikiran mereka mengenai Etika Produksi dan terdapat lima perbedaan pemikiran mereka mengenai etika produksi. Adapun Persamaan pemikiran Afzalur Rahman dan Yusuf Qordhowi terdiri dari (1) Kebebasan dalam bersusaha, (2) Barang yang diproduksi harus berhubungan dengan manusia, (3) Dermawan (wajib Sosial), (4) Menjaga sumber daya dari kehancuran, (5) Kerja Keras dalam produksi, (6) keadilan dan kejujuran, (7) Prinsip Halal dalam produksi. Sedangkan perbedaan pandangan mereka mengenai etika produksi terdiri dari (1) berkerja merupakan ibadah dan ijtihad, (2) Ihsan, (3) Ketenangan Jiwa, (4) Istiqomah dalam produksi dan (5) Target Produksi.
Sistem Ekonomi Islam Sebagai Pondasi Ekonomi Masyarakat Melayu Dalam Menghadapi ASEAN Economic Community (AEC) Muhammad Fadhil Junery
IQTISHADUNA: Jurnal Ilmiah Ekonomi Kita Vol 4 No 1 (2015): IQTISHADUNA: Jurnal Ilmiah Ekonomi Kita - June
Publisher : LPPM Publishing & Printing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.523 KB)

Abstract

Islam besides having fikrah (draft) also has thariqoh (method) how to apply the concepts that already exist. The basic principle of Islamic economic system, namely: the principle of individual freedom, the principle of property rights, the principle of economic inequality within reasonable limits, the principle of social security, Social security principle, the principle of the widespread distribution of wealth, the prohibition to accumulate wealth principle, the principle of the prohibition against anti-social organizations and the principle of the welfare of individuals and society. A major culture shift is needed in developing the local economy. Although the central and local governments have run a populist economic program, the high jump should be made to cross the chasm that separates culture trade farmers and small-scale to sophisticated commercial culture. Initial concrete steps to develop the economy with the concept of community empowerment in facing the ASEAN Economic Community (AEC), namely: First, apply the Islamic economy. Second, community mental preparation. Third, strengthen the potential resources owned or public (empowering).
Analisis Kinerja Pengelolaan Keuangan Daerah Dan Tingkat Kemandirian Daerah Di Era Otonomi Daerah Nurul Amin
IQTISHADUNA: Jurnal Ilmiah Ekonomi Kita Vol 4 No 1 (2015): IQTISHADUNA: Jurnal Ilmiah Ekonomi Kita - June
Publisher : LPPM Publishing & Printing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.842 KB)

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggambarkan dan menganalisis data yang diperoleh. Objek penelitian ini adalah Pemerintah Kabupaten Bengkalis dengan judul penelitian “Analisis Kinerja Pengelolaan Keuangan Daerah dan Tingkat Kemandirian Daerah Di Era Otonomi Daerah: Studi Kasus Kabupaten Bengkalis Tahun Anggaran 2010-2014”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja pengelolaan keuangan daerah dan tingkat kemandirian daerah Kabupaten Bengkalis. Alat analisis yang digunakan untuk mengukur kinerja pengelolaan keuangan daerah dan tingkat kemandirian daerah Kabupaten Bengkalis adalah rasio kemandirian keuangan daerah, rasio efektivitas, rasio efisiensi, rasio aktivitas dan rasio pertumbuhan. Hasil analisis rasio kinerja keuangan daerah dan tingkat kemandirian Kabupaten Bengkalis pada tahun 2010-2014 menunjukkan bahwa tingkat keuangan kemandirian yang instruktif dengan rata-rata sebesar 18,76%, rasio efektivitas sebesar 105% yang berarti sangat efektif, rasio efisiensi yang bersifat efisien dengan rata-rata sebesar 4,89%, rasio aktivitas belanja rutin terhadap APBD sebesar 76,8% lebih besar dibandingkan rasio aktivitas belanja pembangunan terhadap APBD yang hanya memiliki rata-rata sebesar 22,2% serta rasio pertumbuhan terdiri dari PAD sebesar 26,58%, pendapatan sebesar 15,18%, belanja rutin sebesar 16,25%, dan belanja pembangunan sebesar 17,51%. Dari hasil analisis rasio keuangan daerah dapat disimpulkan bahwa secara umum kinerja pengelolaan keuangan daerah dan tingkat kemandirian daerah Kabupaten Bengkalis yang terus membaik. Hal tersebut dapat terlihat dari beberapa rasio kinerja keuangan daerah yaitu rasio kemandirian keuangan daerah, rasio efektivitas, dan rasio efisiensi yang terus meningkat dan berpengaruh baik terhadap kemandirian daerahnya meskipun ada beberapa rasio kinerja keuangan daerah yang terus menurun atau memiliki trend negatif seperti rasio aktivitas dan rasio pertumbuhan. Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis dapat memberikan saran bahwa sebaiknya pemerintah Kabupaten Bengkalis harus mengurangi ketergantungan kepada pemerintah pusat yaitu dengan mengoptimalkan potensi sumber pendapatan yang ada.
Studi Evaluasi Profesionalisme Amil Zakat Tradisonal Saiful Bahri
IQTISHADUNA: Jurnal Ilmiah Ekonomi Kita Vol 4 No 1 (2015): IQTISHADUNA: Jurnal Ilmiah Ekonomi Kita - June
Publisher : LPPM Publishing & Printing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.531 KB)

Abstract

There are numbers of professionalism results such as an aspect of recruitment, compensation, competence, and independence of entity who manages zakat asset. As basically study, understanding to Islam as in-depth theory manifested to their technical skill, what we call by amil.

Page 1 of 1 | Total Record : 7


Filter by Year

2015 2015


Filter By Issues
All Issue Vol 12 No 2 (2023): IQTISHADUNA: Jurnal Ilmiah Ekonomi Kita - December Vol 12 No 1 (2023): IQTISHADUNA: Jurnal Ilmiah Ekonomi Kita - June Vol 11 No 2 (2022): IQTISHADUNA: Jurnal Ilmiah Ekonomi Kita - December Vol 11 No 1 (2022): IQTISHADUNA: Jurnal Ilmiah Ekonomi Kita - June Vol 10 No 2 (2021): IQTISHADUNA: Jurnal Ilmiah Ekonomi Kita - December Vol 10 No 1 (2021): IQTISHADUNA: Jurnal Ilmiah Ekonomi Kita - June Vol 9 No 2 (2020): IQTISHADUNA: Jurnal Ilmiah Ekonomi Kita - December Vol 9 No 1 (2020): IQTISHADUNA: Jurnal Ilmiah Ekonomi Kita - June Vol 8 No 2 (2019): IQTISHADUNA: Jurnal Ilmiah Ekonomi Kita - December Vol 8 No 1 (2019): IQTISHADUNA: Jurnal Ilmiah Ekonomi Kita - June Vol 7 No 2 (2018): IQTISHADUNA: Jurnal Ilmiah Ekonomi Kita - December Vol 7 No 1 (2018): IQTISHADUNA: Jurnal Ilmiah Ekonomi Kita - June Vol 6 No 2 (2017): IQTISHADUNA: Jurnal Ilmiah Ekonomi Kita - December Vol 6 No 1 (2017): IQTISHADUNA: Jurnal Ilmiah Ekonomi Kita - June Vol 5 No 2 (2016): IQTISHADUNA: Jurnal Ilmiah Ekonomi Kita - December Vol 5 No 1 (2016): IQTISHADUNA: Jurnal Ilmiah Ekonomi Kita - June Vol 4 No 2 (2015): IQTISHADUNA: Jurnal Ilmiah Ekonomi Kita - December Vol 4 No 1 (2015): IQTISHADUNA: Jurnal Ilmiah Ekonomi Kita - June Vol 3 No 2 (2014): IQTISHADUNA: Jurnal Ilmiah Ekonomi Kita - December Vol 3 No 1 (2014): IQTISHADUNA: Jurnal Ilmiah Ekonomi Kita - June Vol 2 No 2 (2013): IQTISHADUNA: Jurnal Ilmiah Ekonomi Kita - December Vol 2 No 1 (2013): IQTISHADUNA: Jurnal Ilmiah Ekonomi Kita - June Vol 1 No 2 (2012): IQTISHADUNA: Jurnal Ilmiah Ekonomi Kita - December Vol 1 No 1 (2012): IQTISHADUNA: Jurnal Ilmiah Ekonomi Kita - June More Issue