cover
Contact Name
Mieke
Contact Email
mieke@esaunggul.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
inohim.ueu@esaunggul.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
Indonesian of Health Information Management Journal (INOHIM)
Published by Universitas Esa Unggul
ISSN : 23548932     EISSN : 26559129     DOI : -
Core Subject : Health,
Indonesian of Health Information Management Journal (INOHIM) is a scientific publication devoted to disseminate all information contributing to the understanding and development of Health Information management, Health Informatics and Health Information Management System.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 2 (2016): INOHIM" : 6 Documents clear
Hubungan Kelengkapan Sertifikat Medis Penyebab Kematian Terhadap Ketepatan Kode Diagnosa Penyebab Kematian Pasien di Rumah Sakit Sumber Waras Jakarta Tahun 2016 Rani Puspita Ningrum; Lily Widjaja
Indonesian of Health Information Management Journal (INOHIM) Vol 4, No 2 (2016): INOHIM
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.693 KB) | DOI: 10.47007/inohim.v4i2.97

Abstract

AbstractDetermination of diagnosis and code of the cause of death are one of the functions in medical records unit that requires accuration. In determining code of the cause of death must be precise and accurate in accordance based on ICD 10. Rules determinant of the accuracy of diagnosis codes are completeness of the writing in a medical certificate of the death causal. The object of this study to known the association between the completeness of the medical certificate of death cause and accuracy of diagnosis code of patients death cause in SumberWaras Jakartahospital in 2016. This study is a quantitative study with cross sectional observation. The study sample are 74 death certificates on (January-March) 2016. Data were analyzed using chi square test. The results showed that the completenessof the medical certificate cause of death is complete was 55 (74.3%), and accurationof diagnosis code was 49 (66.2%).The P value = 0.010 (0.010 <0.05) and the  OR = 4.027. there is about association between the completeness of the medical certificate of death cause and accuracy of diagnosis code of patients death cause in SumberWaras Jakartahospital in 2016.Keywords: code the cause of death, the completeness writing a diagnosis, ICD-10 AbstrakPenentuan diagnosa dan kode penyebab kematian merupakan salah satu fungsi yang penting dari fungsi unit kerja rekam medis yang membutuhkan ketelitian. Dalam menentukan kode penyebab kematian haruslah tepat dan akurat sesuai dengan aturan ICD 10. Salah satu penentu ketepatan kode adalah kelengkapan penulisan diagnosa di sertifikat medis penyebab kematian. Mengetahui hubungan antara kelengkapan sertifikat medis penyebab kematian dengan ketepatan kode diagnosa penyebab kematian pasien di Rumah Sakit Sumber Waras Jakarta tahun 2016. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Dilaksanakan dengan observasi secara cross sectional terhadap sertifikat kematian pasien untuk melihat kelengkapan penulisan diagnosa penyebab kematian dan ketepatan kode diagnosa. Sampel penelitian 74 sertifikat kematian pada triwulan (januari-maret) tahun 2016. Analisis data menggunakan uji chi square. Penelitian ini menunjukan bahwa kelengkapan sertifikat medis penyebab kematian yang lengkap adalah 55 (74.3%) dan ketepatan kode diagnosa yang tepat adalah 49 (66.2%). Nilai P value = 0,010 (0,010 < 0,05) dan nilai OR = 4,027. Sehingga menunjukan adanya hubungan antara kelengkapan sertifikat medis penyebab kematian dengan ketepatan kode diagnosa penyebab kematian pasien.Kata kunci : Kode Penyebab Kematian, kelengkapan penulisan diagnosa, ICD-10
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Duplikasi Penomoran Rekam Medis di Rumah Sakit Atma Jaya 2016 Ikka Muldiana
Indonesian of Health Information Management Journal (INOHIM) Vol 4, No 2 (2016): INOHIM
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.961 KB) | DOI: 10.47007/inohim.v4i2.148

Abstract

AbstractIn the organization of medical records is divided into three, namely registration, storage and processing of medical records. Registration is among the systems of medical records implementation, within the existing system of registration details registration system, the system of naming, numbering systems, system KIUP (Main Index Card Patient). Every patient who comes to health care institutions by medical record number that serves as one of them the identity of the patient. Each patient only get one medical record number that is used both for outpatient and inpatient (Unit Numbering System), one beam is supervised by a single patient medical record number. Interest numbering medical record is to distinguish the medical records of patients with each other. Numbering duplication that occurs mainly due to lack of proper identification process that would cause a patient to get more than one medical record number. To determine the factors that influence the numbering duplication of medical records at Atma Jaya Hospital. This study used qualitative research, conducted interviews with admissions officers. Analysis of data using interview, observation and primary data. Duplication numbering at registration didapetin patients where patients get the doubles, and every day about 1-4 patients who get the doubles. Educational qualifications, knowledge, and experience less conscientious and less aware of the numbering system of medical records. Still numbering duplication of medical records and personnel necessary for the training and increase insight. It is expected that the hospital could not give attention to the registrar in the numbering of the medical record.Keywords: duplication, medical records, atma jaya hospital AbstrakDalam penyelenggaraan rekam medis terbagi menjadi tiga yaitu pendaftaran, penyimpanan dan pengolahan data rekam medis. Pendaftaran adalah satu diantara sistem dari penyelenggaraan rekam medis, di dalam sistem pendafatran ada sistem registrasi, sistem penamaan, sistem penomoran, sistem KIUP (Kartu Indeks Utama Pasien). Setiap pasien yang datang ke instansi pelayanan kesehatan diberi nomor rekam medis yang berfungsi sebagai satu diantaranya identitas pasien. Setiap pasien hanya mendapatkan satu nomor rekam medis yang dipakai baik untuk rawat jalan maupun rawat inap (Unit Numbering System), satu berkas pasien dibawahi oleh satu nomor rekam medis. Tujuan penomoran rekam medis adalah untuk membedakan rekam medis pasien yang satu dengan yang lainnya. Duplikasi penomoran yang terjadi pada umumnya disebabkan oleh proses identifikasi yang kurang tepat sehingga menyebabkan seorang pasien mendapat lebih dari satu nomor rekam medis. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi duplikasi penomoran rekam medis di Rumah Sakit Atma Jaya Jakarta. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif, dilaksanakan dengan wawancara terhadap petugas pendaftaran. Analisis data menggunakan pedoman wawancara, pedoman observasi dan data primer. Duplikasi penomoran pada saat pendaftaran pasien dimana didapetin pasien yang mendapatkan nomor ganda, dan setiap harinya sekitar 1-4 orang pasien yang mendapatkan nomor ganda. Kualifikasi pendidikan, pengetahuan, dan pengalaman kurang teliti dan kurang mengetahui tentang sistem penomoran rekam medis. Masih terjadinya duplikasi penomoran rekam medis dan bagi petugas perlu pelatihan dan meningkatkan wawasan luas. Diharapkan pihak rumah sakit dapat memperhatikan petugas pendaftaran dalam meberikan penomoran rekam medis.Kata kunci: duplikasi, rekam medis, rumah sakit atma jaya
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kelengkapan Resume Medis Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum dr. Soegiri Lamongan Tahun 2016 Arfian Eka Nurwahyu Utomo
Indonesian of Health Information Management Journal (INOHIM) Vol 4, No 2 (2016): INOHIM
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (463.655 KB) | DOI: 10.47007/inohim.v4i2.98

Abstract

AbstrakSetiap rumah sakit diwajibkan untuk menyelenggarakan rekam medis. Mengingat pentingnya dokumen rekam medis untuk rumah sakit, maka diperlukan adanya pengendalian terhadap pengisian dokumen rekam medis. Didalam rekam medis terdapat lembar resume medis yang sangat penting dilengkapi. Ketidaklengkapan pengisian resume medis akan membuat proses pengobatan lanjutan kepada pasien terganggu karena data yang ada tidak berkesinambungan dari pelayanan sebelumnya, mutu pelayanan rumah sakit akan menurun, dan dokter yang merawat pasien tersebut tidak dapat melakukan perawatan berjenjang. Tujuan penelitian ini untuk mengatahui faktor-faktor yang mempengaruhi kelengkapan resume medis pasien rawat inap di RSUD Dr. Soegiri Lamongan Tahun 2016. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional dan menggunakan desain cross sectional. Dalam penelitian ini didapatkan hasil analisis bivariat dengan nilai signifikasi untuk hubungan pengetahuan dan kelengkapan resume medis p values = 0,035, sikap dengan kelengkapan resume medis p values = 0,14, dan perilaku dengan kelengkapan resume medis p values = 0,025. Ada hubungan bermakna antara pengetahuan dokter dengan kelengkapan resume medis, sikap dokter dengan kelengkapan resume medis, dan perilaku dokter dengan kelengkapan resume medis.Kata kunci : Pengetahuan, sikap, perilaku, kelengkapan resume medis
Evaluasi Hasil Skor Pre-Test Dan Post-Test Peserta Pelatihan Dengan Materi Klasifikasi Penyakit ICD 10 Dan Kode Tindakan Pada ICD 9-CM di Pusdiklatnakes Jakarta Tahun 2016 Fajrizka Fajrizka; Nanda Aula Rumana
Indonesian of Health Information Management Journal (INOHIM) Vol 4, No 2 (2016): INOHIM
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.524 KB) | DOI: 10.47007/inohim.v4i2.149

Abstract

AbstractThis study was conducted to evaluate the results of pretest and posttest scores of participants with material classification of diseases ICD 10 and the action code in ICD 9-CM in Pusdiklatnakes Jakarta 2016. The population in this study using saturated sample, the samples are assigned a score pretest and posttest26 people who attend training. This study uses a quantitative approach the data for this study was obtained through secondary data. Data analysis methods used in this research is the design of experiments. The result of the analyzes showed that there was a significant difference between pre-test and post-test score. Average pre-test with 18 questions given to the trainees at 53% with a standard deviation of 2,059. Average post-test of 18 questions given to the trainees of 60% with a standard deviation of 1,629.Keywords: evaluation, score, pre-test post-test
Persepsi Risiko Keselamatan Berkendara Berdasarkan Paradigma Psikometri Pada Pengguna Kendaraan Roda Dua Putri Handayani; Fierdania Yusvita
Indonesian of Health Information Management Journal (INOHIM) Vol 4, No 2 (2016): INOHIM
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.265 KB) | DOI: 10.47007/inohim.v4i2.93

Abstract

Abstract This study aims to provide an overview of risk perception of safety and health in the two-wheeler users in Esa Unggul University using psychometric paradigm. The study was conducted on 150 respondents in March – May 2016 using cross - sectional design, the primary data in the form of questionnaires, and supporting data by interviewing informants. The parameters used are Likert scale numbers 1 - 4. The average value of each dimension is calculated as numbers 1 (low), 2-3 (moderate), 4 (good). The results showed that the perception of respondents have been quite good, but still needed to improve. Dimensions voluntary acceptance of perceived high, it means that the workers willing to accept any risks involved in the workplace. In order to create the required behavior of safety cultured, safety related management commitment is strong, safety applicative training and participation of all workers to always safety promote.Keywords: Risk perception, Psychometric paradigm. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran persepsi risiko keselamatan dan kesehatan kerja pada pengguna kendaraan roda dua di Universitas Esa Unggul menggunakan paradigma psikometri. Penelitian dilakukan terhadap 150 responden pada bulan Maret – Mei 2016 menggunakan desain cross-sectional, data primer berupa kuesioner, dan data pendukung berupa wawancara informan. Parameter yang digunakan adalah skala Likert angka 1 – 4. Nilai rata-rata masing-masing dimensi dihitung dimana angka 1 (rendah), 2 – 3 (sedang), 4 (baik). Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi responden telah cukup baik namun masih perlu adanya peningkatan. Dimensi penerimaan secara sukarela dipersepsikan tinggi, berarti bahwa pekerja mau menerima segala risiko yang ada dipekerjaannya. Agar tercipta perilaku berbudaya K3 maka diperlukan komitmen manajemen terkait K3 yang kuat, pelatihan K3 yang aplikatif dan partisipasi dari seluruh untuk selalu memajukan K3. Kata Kunci : Persepsi Risiko, Paradigma Psikometri.
Hygiene Dan Sanitasi Pada Penjamah Makanan di Kantin Universitas Esa Unggul Nayla Kamilia Fithri
Indonesian of Health Information Management Journal (INOHIM) Vol 4, No 2 (2016): INOHIM
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.78 KB) | DOI: 10.47007/inohim.v4i2.94

Abstract

AbstractFood and Bevarege is very important for live. Food and beverages are potentially contaminated by pathogenic microorganism and chemical agent. The purpose of this research is to know the correlation between the education level, knowledge, attitude and facilities with personal hygiene and sanitation food handler in Esa Unggul Canteen. The used methode in this research is survey with cross Sectional Study. Result of reseach obtained data of the most responden have the level education is Junior High school are 11 people (42%), and the most responden have a good knowladge are 18 people (69%), and the most responden have good attitude are 17 people (65%), and complete facilities are 22 people (85%), and 13 people (50%) for responden have good personal hygiene and sanitation, the other have bad personal hygiene and sanitation. Result of  Fisher test, obtained the not correlation between the education level, knowladge, attitude and facilities with personal hygiene and sanitation in The Esa Unggul Canteen because score p-value > 0,005.Keywords : Hygiene and Sanitation, Food Handler AbstrakMakanan dan minuman merupakan kebutuhan hidup yang paling utama. Makanan dan minuman berpotensi untuk terkontaminasi bakteri pathogen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan, pengetahuan, sikap dan ketersediaan sarana dengan personal hygiene dan sanitasi penjamah makanan Di Kantin Esa Unggul. Penelitian ini menggunakan metode cross sectionalHasil penelitian ini diperolah bahwa sebagian besar responden memiliki tingkat pendidikan lulus SMP dengan jumlah (42%), sebagian besar responden mempunyai tingkat pengetahuan baik sebesar (69%), sebanyak 65% mempunyai sikap yang baik, dan 85% sarana dan prasarana kantin Esa unggul mempunyai sarana tang sudah memenuhi syarat, serta separuh dari responden mempunyai praktik personal hygiene dan sanitasi yang baik sebesar 50% sedangkan 50% lainya mempunyai praktek hygiene dan sanitasi yang buruk. Hasil uji Fisher menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan personal hygiene dan sanitasi penjamah makanan  dengan p-value > 0,005.Kata kunci : Hiegene dan sanitasi, penjamah makanan

Page 1 of 1 | Total Record : 6