cover
Contact Name
Apollo Project
Contact Email
apollo@email.unikom.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
juanda@email.unikom.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Apollo Project: Jurnal Ilmiah Program Studi Sastra Inggris
ISSN : 23015543     EISSN : 23015535     DOI : -
Apollo Project: Jurnal Ilmiah Program Studi Sastra Inggris merupakan sebuah wadah bagi para peneliti dalam bidang ilmu bahasa, sastra, dan budaya untuk menyampaikan berbagai gagasan yang dapat mengembangkan khasanah keilmuan masyarakat akademis Indonesia. Pada edisi perdana ini, kami mengangkat beberapa tema berkaitan dengan gejala bahasa maupun sosial yang muncul dalam pelbagai aspek kehidupan dan media
Arjuna Subject : -
Articles 76 Documents
The Analysis of Ambiguous Structures Through The Structural Ambiguity Concept Bustam, Muhammad Rayhan
Apollo Project: Jurnal Ilmiah Program Studi Sastra Inggris Vol 1 No 1 (2012): Jurnal Ilmiah Program Studi Sastra Inggris
Publisher : Program Studi Sastra Inggris, Fakultas Sastra, Universitas Komputer Indonesia Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/apollo.v1i1.139

Abstract

This paper is entitled “The Analysis of Ambiguous Structures Through TheStructural Ambiguity Concept”. The purpose of the paper is to acquire a cleardescription of structural ambiguity. Structural ambiguity is a kind of ambiguitieswhich occurs when a phrase, clause or sentence can be given two or more differentinterpretations as a result of the arrangement of words (the structure). Thestructural ambiguity can arise even though there is no word(s) are ambiguous in thestructure. The result of the paper shows that the structural ambiguity can occur insome structures, namely: Noun Phrase, Prepositional Phrase, Relative Clause, NounClause, and also the combination of those with conjunction (coordinating).
PERAN VERBA INFLEKTIF BAHASA MELAYU TERNATE (SUATU KAJIAN MORFOLOGI) Mulae, Sunaidin Ode
Apollo Project: Jurnal Ilmiah Program Studi Sastra Inggris Vol 1 No 1 (2012): Jurnal Ilmiah Program Studi Sastra Inggris
Publisher : Program Studi Sastra Inggris, Fakultas Sastra, Universitas Komputer Indonesia Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/apollo.v1i1.140

Abstract

Penelitian ini menyelidiki eksistensi verba afiksasi bahasa Melayu Ternate dari sudut pandang morfologi dengan tujuan untuk menemukan bentuk struktur afiks infleksi bahasa melayu Ternate serta untuk menemukan berapa banyak afiksasi dalam bahasa melayu Ternate di dalam penggunaannya. Metode yang digunakan dalam ini adalah metode penelitian kualitatif, metode struktur linguistik dan metode deskriptif. Penelitian ini juga menggunakan teori tata bahasa kasus untuk menganalisis makna dan fungsi.Untuk memperoleh data yang sangat diperlukan, dalam penelitian ini ditetapkan metode pengumpulan data, yakni; metode simak (pengamatan/observasi), metode cakap (wawancara).Metode analisis data digunakan adalah metode agih, untuk menentukan afiks infleksi, fungsi dan makna menggunakan dua teknik yaitu teknik oposisi dan teknik ubah wujud, metode padan dan metode distribusional. Dan prosedur penelitian yakni dibuat dalam bentuk diagram untuk sebagai alur penjajakan dalam penelitian afiksasiBMT. Temuan yang di peroleh pada penelitian ini mengindikasikan bahwa verba afiksasiBMT yakni terdapat dua jenis pertama, prefiks inflektif (ba-,bi-,so-,pe-,mo-,ta-). Dan kedua, inflektif sufiks (-‘e,-ni,-kong,-tu). Bahasa melayu Ternate (BMT) memiliki sejumlah verba yang tidak bisa dibubuhi afiks inflektif, misalnya verba; pigi, dan tidor. Dalam bahasa melayu Ternate (BMT) mempunyai jenis afiks inflektif yang dapat membentuk verba transitif dari verba intransitif atau sebaliknya. Afiks inflektif yang dapat membentukverba intransitif dari verba transitif adalah prefiks so-, dan yang membentuk verbatransitif dari verba intransitif pada sufiks ialah –akang, dan sufiks -kong. Dalam bahasa melayu Ternate (BMT) verba yang tidak bisa dibubuhi afiks inflektif, seperti, pigi, tidor, tidak bisa dibubuhi prefiks bi- dan pe-.
Identitas dan Isu Politik Pada Tokoh Perempuan "Putri Cina dan Giok Tien" dalam Novel Putri Cina karya Shindunata (Kajian Poskolonial) Sakinah, Myrna Nur
Apollo Project: Jurnal Ilmiah Program Studi Sastra Inggris Vol 1 No 1 (2012): Jurnal Ilmiah Program Studi Sastra Inggris
Publisher : Program Studi Sastra Inggris, Fakultas Sastra, Universitas Komputer Indonesia Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/apollo.v1i1.141

Abstract

Penelitian ini membahas dua permasalahan tentang Identitas dan Isu Politik yang terdapat padanovel “Putri Cina” karya Shindunata. Karya ini memiliki kekuatan dalam mengungkap Identitas danIsu Politik. Hal ini dipengaruhi oleh posisi “Putri Cina” ditengah masyarakat Jawa dan Cina.Penelitian ini membahas kajian Postkolonial Said. Dari hasil analisis ditemukan bahwa identitasdan Isu Politik pada novel “Putri Cina” karya Shindunata ini direpresentasikan dalam eksistensinyaditengah masyarakat Jawa dan Cina.
REAKSI SEMANTIK EKSPRESI BAHASA HIMBAUAN Tawami, Tatan
Apollo Project: Jurnal Ilmiah Program Studi Sastra Inggris Vol 1 No 1 (2012): Jurnal Ilmiah Program Studi Sastra Inggris
Publisher : Program Studi Sastra Inggris, Fakultas Sastra, Universitas Komputer Indonesia Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/apollo.v1i1.142

Abstract

Makalah ini menyajikan sebuah prototipe atau alur bahasa dalam alambawah sadar individu dan pada saat yang sama menjadi sebuah kesadaranbahwa keberadaan bahasa, simbol, atau kejadian merupakan pemicuterjadinya reaksi semantik. Reaksi semantik itu sendiri dipahami sebagaitindakan balasan terhadap suatu aksi (bentuk bahasa). Reaksi yang munculdari kegiatan pemicu ini beragam namun terbatas pada kecenderungan yangbersifat positif dan/atau negatif, tergantung dari pengetahuan individutentang dunia. Meski begitu, setiap reaksi yang muncul akan didasarkan padaoptimalisasi keinginan individu, disebut sebagai evaluasi (meliputi abstraksi,identifikasi, dan kualifikasi) yang pada akhirnya memunculkan pola untuksebuah reaksi. Dalam studi ini, penulis menggunakan teknik deskriptif untukmemaparkan struktur dan konfigurasi reaksi semantik dari ekspresi bahasapemicu. Hasil studi memperlihatkan bahwa pemetaan desain reaksididasarkan pada ide-ide relevan (konsekuensi), faktor konseptual (abstraksi),dan contoh-contoh reaksi sebelumnya. Hasil yang dimunculkan pun bersifatrelatif karena ekspresi yang dijadikan data pun dikualifikasi oleh individuyang—umumnya—memiliki pengalaman yang berbeda.
Absurditas dalam Drama Aduh Karya Putu Wijaya dan Sementara Menunggu Godot Karya Samuel Beckett suri, intan
Apollo Project: Jurnal Ilmiah Program Studi Sastra Inggris Vol 1 No 1 (2012): Jurnal Ilmiah Program Studi Sastra Inggris
Publisher : Program Studi Sastra Inggris, Fakultas Sastra, Universitas Komputer Indonesia Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/apollo.v1i1.143

Abstract

Karya sastra yang berhasil adalah suatu karya sastra yang mampumenarik minat para pembaca dan menjadikan para pembacaberpikir serta merenungkan isi dari karya sastra tersebut.Diantara karya sastra yang berhasil adalah drama yang berjudulAduh karya Putu Wijaya dan Sementara Menunggu Godot karyaSamuel Beckett. Drama ini bercerita tentang kehidupan yangabsurd yang merujuk pada ketiadaan makna hidup dan ketiadaankosistensi. Untuk menganalisis unsur-unsur absurditas dalamdrama ini digunakan kajian filsafat eksistensialisme sehingganantinya dapat diambil kesimpulan mengenai absurditas daneksistensialisme para tokoh dalam dua drama tersebut.
WISANGGENI: SANG PENGGUGAT EKSISTENSI DIRI Dewi, Nenden Rikma
Apollo Project: Jurnal Ilmiah Program Studi Sastra Inggris Vol 1 No 1 (2012): Jurnal Ilmiah Program Studi Sastra Inggris
Publisher : Program Studi Sastra Inggris, Fakultas Sastra, Universitas Komputer Indonesia Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/apollo.v1i1.144

Abstract

Wisanggeni: Sang Penggugat Eksistensi Diri. This research discusses Seno Gumira Ajidarma's reception on Mahabharata's version of Wisanggeni entitled Wisanggeni: Sang Buron. The interpretation of his reception is discussed using literature reception approach and interpreted with Existentialism theory. Theoretically, Heideger stated that existentialism is based on the existence of human beings as individual related to the environment, both physically and mentally. This leads to identify how a person make a journey to search his existence. Conducting the research, the method used is analytic descriptive. The data are described and analyzed objectively from both works. The resultshows that men always make a journey, both physically and mentally, to find their lives’ purpose and how to deal with it.
READER APPROACH IN LEO TOLSTOY’S NOVEL “ANNA KARENINA” PENDEKATAN PEMBACA DALAM NOVEL LEO TOLSTOY “ANNA KARENINA” Adhani, Junita Akhiryani
Apollo Project: Jurnal Ilmiah Program Studi Sastra Inggris Vol 7 No 1: Februari 2018
Publisher : Program Studi Sastra Inggris, Fakultas Sastra, Universitas Komputer Indonesia Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/apollo.v7i1.1992

Abstract

Anna karenina is Russian novel was written by Leo Tolstoy. This novel tells about Anna Karenina’s life as a main character that her marriage unsuccessfully, and she choose to leave her husband and her son for another man . An affair, jealously, and religion has told in this novel, it is both a destructive and a productive force in the novel, and is understood inside and outside the context of marriage. In addition, the method in this study is used analyctic descriptive which used reader response by Rossenblat (1938). As through this approach, Anna Karenina has a big responsibility of their family. However, in this novel, marriage is portrayed with all of its faults and problems, from jealousy to lack of passion to abandonment. As a reader, the writer seen that this novel shows a few thing of marriage in ninetenth century that related into a marriage in twenty century in Indonesia. Yet, has a differences in geographic and culture. This case, directly gives the researcher interrelated into feminism’s idea of a women freedom in her marriage. Keywords : Marriage, society, affair, reader. Abstrak Anna Karenina adalah novel rusia yang ditulis oleh Leo Tolstoy. Novel ini menceritakan kehidupan Anna Karenina sebagai karakter utama yang pernikahannya gagal, dan memilih untuk meninggalkan suami dan anaknya demi pria lain. Perselingkuhan, kecemburuan, dan kepercayaan diceritakan dalam novel ini, baik yang merusak dan menjadi kekuatan produktif dalam novel, untuk dipahami dalam dan di luar konteks sebuah perkawinan. Metode dalam penelitian ini adalah deskripsi analisis dengan menggunakan pendekatan reader-response dari Rossenblat (1938). Melalui pandangan teori reader response, Anna Karenina adalah seorang wanita yang memiliki tanggung jawab besar untuk keluarga mereka nya. Namun, dalam novel ini pernikahan digambarkan dengan semua kesalahan dan masalah, kurangnya semangat dan besarnya kecemburuan.. Sebagai pembaca, peneliti melihat bahwa novel ini memunculkan hal-hal dalam sebuah pernikahan di abad kesembilanbelas di Rusia yang memiliki keterhubungan dengan pernikahan yang ada di abad dua puluh satu di Indonesia meskipun memiliki letak geografis dan akar budaya yang berbeda. Hal ini mengarahkan peneliti pada keterkaitannya dengan gagasan feminism mengenai kebebasan perempuan dalam menyikapi sebuah pernikahan. Kata Kunci: Pernikahan, masyarakat, perselingkuhan, pembaca.
SYDNEY CARTON AS A SUBJECT AND OBJECT IN A TALE OF TWO CITIES NOVEL Mulyadi, Randy
Apollo Project: Jurnal Ilmiah Program Studi Sastra Inggris Vol 7 No 2: Agustus 2018
Publisher : Program Studi Sastra Inggris, Fakultas Sastra, Universitas Komputer Indonesia Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/apollo.v7i2.2090

Abstract

The article entitled “Sydney Carton character’s as a Subject and Object in A Tale of Two Cities novel” analyzes a character named Sydney Carton who has important role in a story who is becoming subject and object during events in a story and they occur in the same time. This research uses narratology by Mieke Bal (2009) and focused on subject and object in actors element of element of fabula. This research is purposed to analyze Carton’s role for other characters in the story. To analyze those issues, qualitative method and descriptive analysis are used. This research shows that Carton’s position is significant when he plays the role. This research is significant because Carton has double position in one moment, as a subject that oppress object and as an object that oppressed by the subject.
ENTERTAINMENT SHOW IN TELEVISION AS AUTHORIZER’S HEGEMONY TOOL IN “MOCKINGJAY’ NOVEL Khodijah, Syuri
Apollo Project: Jurnal Ilmiah Program Studi Sastra Inggris Vol 7 No 2: Agustus 2018
Publisher : Program Studi Sastra Inggris, Fakultas Sastra, Universitas Komputer Indonesia Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/apollo.v7i2.2095

Abstract

This article analyzes about television as medium to do hegemony which is executed by President Alma Coin, one of authorizers in “Mockingjay” novel which is the focus of the performer of hegemony in this article. Coin is the authorizer of District 13—outcast region of a state named Panem. She wants to overthrow President Coriolanus Snow from his position as the authorizer of Panem. To do her hegemony, Coin ignites uprising movement by using Katniss Everdeen as Mockingjay—face of the uprising—and make Propos—propaganda spots—which is broadcasted to all over Panem through television. Katniss is used by Coin as puppet to deliver her government speeches because Katniss has huge influence in Panem. Coin also makes Propos which contains footage videos of Snow’s cruel authorization which will doctrine Panem subjects and lead them into their belief alteration to Coin as a purpose. This article uses qualitative descriptive method to analyze television which is used as medium of authorizer’s hegemony in “Mockingjay” novel. The result of this article shows that television certainly can be a medium of authorizer, in this case is Coin, to do hegemony. Coin makes Propos and broadcasts it in television which aims to impose her political opponent, Snow, and to earned the whole Panem subjects’ voice. In addition, Coin also uses Katniss as the main star of her Propos because of the influence that Katniss has.
INDIRECT SPEECH ACTS OF QUESTIONING IN GONE GIRL MOVIE SCRIPT: A STUDY OF PRAGMATICS Widyaningsih, Winda
Apollo Project: Jurnal Ilmiah Program Studi Sastra Inggris Vol 7 No 2: Agustus 2018
Publisher : Program Studi Sastra Inggris, Fakultas Sastra, Universitas Komputer Indonesia Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/apollo.v7i2.2097

Abstract

The research entitled “Indirect Speech Acts of Questioning in Gone Girl Movie Script: A Study of Pragmatics” analyses kinds of speech acts that is used to convey question. However, this research only focuses on indirect speech acts that speaker used to convey their question. In the research, the writer uses the theory of Speech acts and speech event in Pragmatics and The Study of Language written by George Yule (1996, 2010). Yule reveals that based on the relationship between grammatical structure and the communicative function, sentence can be direct and indirect. Moreover, it also influences by context where the conversation takes place. The research uses descriptive method. The writer collected the data found in Gone Girl movie script and then analyzed the sentences that has a function to make question. After doing the analyses, it can be concluded that to convey their questions, people do not only use interrogative sentence, but also declarative sentence. This is called as indirect speech acts. Indirect speech acts happens when there is an indirect relationship between grammatical structure and its communicative function.