cover
Contact Name
Nasrul Wathoni
Contact Email
majalah@farmasetika.com
Phone
842 888888 Ext : 3510
Journal Mail Official
majalah@farmasetika.com
Editorial Address
Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran Jl. Bandung-Sumedang KM.21, 45363 Sumedang
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Majalah Farmasetika
ISSN : -     EISSN : 26862506     DOI : -
Core Subject : Health,
Majalah Farmasetika Edisi Khusus merupakan majalah online farmasi di Indonesia berbentuk artikel ilmiah populer, artikel review, laporan kasus, komentar, dan komunikasi penelitian singkat di bidang farmasi. Edisi khusus ini dibuat untuk kepentingan informasi, edukasi dan penelitian kefarmasian. Majalah Farmasetika Edisi Khusus terbit 5 kali dalam setahun.
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 5 (2022): Vol. 7, No. 5, Tahun 2022" : 6 Documents clear
Analisis Pengaruh Line Stop terhadap Nilai Overall Equipment Effectivenes (OEE) sebagai Upaya untuk Menentukan Efektivitas Mesin X sebagai Mesin Pengemasan Sekunder Doos Obat di Suatu Industri Farmasi Natasha Octavianti Surya; Anis Yohana Chaerunisa
Majalah Farmasetika Vol 7, No 5 (2022): Vol. 7, No. 5, Tahun 2022
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v7i5.39336

Abstract

Mesin X digunakan sebagai mesin pengemasan untuk melakukan proses pengemasan sekunder doos obat di line produksi injeksi kering pada suatu industri farmasi. Overall Equipment Effectiveness (OEE) merupakan bentuk implementasi dari Total Productive Maintenance (TPM) yang wajib diterapkan dalam industri farmasi untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi peralatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh durasi line stop tertinggi pada mesin X terhadap nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE) mesin tersebut. Komponen utama yang mempengaruhi OEE terdiri dari availability, performance dan quality.  Berdasarkan data OEE mesin X pada bulan Maret 2022, didapat nilai OEE sebesar 79,11%. Nilai tersebut belum mencapai nilai ideal OEE (≥85,00%) karena nilai availability dari mesin X (81,15%) belum memenuhi nilai availability idealnya (≥90,00%). Berdasarkan analisis Pareto, durasi line stop tertinggi terdapat pada belt conveyer vial yang sobek. Root cause analysis diidentifikasi dengan 5 whys analysis dan dilakukan pembuatan corrective action preventive action (CAPA). Root cause analysis dari penelitian ini yaitu belum diketahuinya umur pakai belt conveyer mesin X. Corrective action yang dilakukan berupa pembuatan data mengenai lifetime belt conveyer. Preventive action dari penelitian ini yaitu pemeliharaan belt conveyer dan penyiapan belt conveyer cadangan.
Review: Potensi Minyak Biji Sacha Inchi Sebagai Anti-aging dalam Formula Kosmetik Ira Maya; Sriwidodo Sriwidodo
Majalah Farmasetika Vol 7, No 5 (2022): Vol. 7, No. 5, Tahun 2022
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v7i5.39510

Abstract

Kulit merupakan lapisan pelindung tubuh dari pengaruh luar seperti polusi, paparan sinar matahari dan radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan kulit. Proses perusakan kulit oleh radikal bebas ini mengakibatkan kerusakan struktur maupun lapisan kulit pada lapisan dermis sehingga mengakibatkan kulit menjadi kehilangan elastisitas dan akhirnya menjadi keriput, sehingga untuk menahan efek buruk dari radikal bebas tersebut, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah merawat kulit dengan menggunakan antioksidan. Antioksidan dapat menginhibisi terjadinya reaksi oksidasi sel sehingga dapat mengurangi kerusakan sel, dan terdapat dalam beberapa bentuk yaitu vitamin, mineral, dan senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada tumbuhan. Salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai bahan aktif antioksidan adalah minyak biji sacha inchi (Plukenetia volubilis). Tujuan penulisan review artikel ini adalah memberikan informasi dan gambaran mengenai potensi minyak biji sacha inchi sebagai anti-aging dalam formula kosmetik. Review artikel ini menggunakan metode penelitian komparatif dengan mengumpulkan berbagi sumber pustaka primer dari 29 jurnal penelitian. Hasil review mengindikasikan bahwa minyak biji sacha inchi memiliki aktivitas sebagai antioksidan dengan kandungan senyawa kimia yaitu omega-3, omega 6, omega 9, vitamin E, vitamin A, tanin, fitosterol, terpenoid, senyawa fenolik, dan terpenoid. Dengan demikian berdasarkan hasil telaah pustaka yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa minyak sacha inchi memiliki potensi untuk digunakan sebagai anti-aging dalam formula kosmetik.
Sistem Penghantaran Obat Ekstrak Herbal dalam Formulasi dan Aplikasi Biomedis Rizqa Nurul Aulia; Sriwidodo Sriwidodo
Majalah Farmasetika Vol 7, No 5 (2022): Vol. 7, No. 5, Tahun 2022
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v7i5.39613

Abstract

Penggunaan bahan alam dalam dunia kesehatan telah banyak dipilih secara turun temurun untuk menangani berbagai macam masalah kesehatan. Namun penggunaan tanaman sebagai zat aktif dalam formulasi obat masih memiliki banyak keterbatasan terutama dalam kelarutan dan biovailibilitas dalam tubuh. Sehingga untuk mengatasi hal tersebut, penelitian terkait sistem penghantaran obat herbal terus dikembangkan dengan tujuan untuk membuat formulasi terbaik dan tercapainya efektivitas terapi dari obat herbal. Sistem penghantaran baru obat herbal antara lain meliputi sistem penghantaran vesikular seperti liposom, fitosom, etosom, transferosom, sistem penghantaran partikulat seperti mikrosfer, mikropellet, nanopartikel, dan emulsi mikro dan nano. Penggunaan sistem penghantaran obat tersebut bertujuan meningkatkan stabilitas, ketersediaan hayati dan pengurangan toksisitas. Tinjauan ini menyoroti status perkembangan formulasi herbal baru dan aplikasinya dalam terapi.Kata Kunci : Sistem penghantaran obat, obat herbal, aplikasi biomedik
Analisis Kualifikasi Pemasok Obat di Salah Satu Pedagang Besar Farmasi (PBF) di Kota Bandung Oktavia Sabetta Sigalingging; Ida Musfiroh
Majalah Farmasetika Vol 7, No 5 (2022): Vol. 7, No. 5, Tahun 2022
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v7i5.39626

Abstract

Obat merupakan salah satu unsur yang penting dalam upaya penyelenggaraan kesehatan. Untuk memastikan bahwa mutu obat terjaga dari awal proses pembuatan hingga sampai ke tangan pasien, maka diperlukan suatu jaminan mutu dalam distribusi obat. Di Indonesia, jaminan mutu dalam distribusi obat berpedoman pada Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB). Dalam melakukan pendistribusian obat dari produsen ke konsumen dibutuhkan suatu distributor yaitu, pedagang besar farmasi (PBF). PBF dalam melaksanakan tugasnya berpedoman CDOB. Obat yang disalurkan harus memenuhi persyaratan khasiat, keamanan, dan mutu. Oleh karena itu, diperlukan adanya kualifikasi khususnya kualifikasi pemasok. Kualifikasi pemasok bertujuan untuk memastikan bahwa calon pemasok sesuai, kompeten, dan dapat dipercaya untuk memasok obat. Penelitian mengenai kualifikasi pemasok dilakukan dengan menggunakan metode observasional dan metode wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya terdapat 6 dari 20 pemasok yang memenuhi syarat kualifikasi, sehingga aktivitas pembelian obat dari pemasok yang lain ditunda hingga syarat yang belum terpenuhi dilengkapi.
Formulasi Nanoemulgel Ekstrak Daun Cantigi (Vaccinium varingiaefolium Miq.) Sebagai Antioksidan Yulius Evan Christian; Deni Rahmat; Yunahara Farida
Majalah Farmasetika Vol 7, No 5 (2022): Vol. 7, No. 5, Tahun 2022
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v7i5.39789

Abstract

AbstrakCantigi (Vaccinium varingiaefolium Miq.) merupakan salah satu tumbuhan yang terdapat di kawah putih. Ekstrak daun cantigi diketahui memiliki kandungan antosianin, klorofil, fenol, saponin, steroid, tanin, triterpenoid, flavonoid dan aktivitas antioksidan yang bermanfaat dalam meredam radikal. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh sediaan nanoemulgel yang aman, stabil secara fisika dan kimia serta berkhasiat sebagai antioksidan. Ekstrak daun cantigi dibuat secara maserasi kinetik secara bertahap dengan pelarut n-heksan, etil asetat, dan etanol 96%, kemudian diuapkan dengan evaporator. Nanoemulsi dibuat dengan memvariasikan jumlah ekstrak daun cantigi (50 x IC50; 100 x IC50; dan 200 x IC50). Formula nanoemulsi terdiri dari ekstrak, isopropil miristat, cremophor RH-40, etanol 96% dan air suling. Kondisi kecepatan pengadukan 400 rpm pada suhu 40 °C. Nanoemulsi dikarakterisasi ukuran partikel, potensial zeta, morfologi (TEM), dan aktivitas antioksidannya. Hasil evaluasi Formula 1, 2, dan 3 memiliki ukuran partikel rata-rata 83,40; 93,38; dan 171,1 nm dengan indeks polidispersitas 0,217; 0,240; dan 0,268. Nilai potensial zeta berturut-turut yaitu – 32,3; – 33,8; dan – 35,9 mV. TEM menunjukkan morfologi nanoemulsi sferis. Hasil evaluasi diperoleh hasil nanoemulgel berwarna putih, kekuningan, kental, bau khas, homogen, dengan viskositas sebesar (754) Ps – (2132) Ps, sifat alir tiksotropik plastik, daya sebar  5,93 – 6,8 cm, pH (5,18 ± 0,008) – (6,05 ± 0,03). Aktivitas antioksidan vitamin C, ekstrak, dan nanoemulgel berturut-turut sebesar 3,24 ppm, 18,55 ppm, dan 61,05 ppm. Sediaan nanoemulgel tidak menyebabkan iritasi pada kulit kelinci. 
Analisis Kapabilitas Proses Produk Farmasi X dengan Pendekatan Six Sigma di PT Y Rania Aisha Nuralisa; Ida Musfiroh
Majalah Farmasetika Vol 7, No 5 (2022): Vol. 7, No. 5, Tahun 2022
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v7i5.40370

Abstract

Kualitas merupakan parameter penting dalam pengambilan keputusan konsumen. Oleh karena itu setiap industri harus berlomba-lomba untuk membuat produk dengan kualitas terbaik. Untuk mempertahankan kualitas produk perlu dilakukan pengendalian kualitas dengan menggunakan metode six sigma. Metode six sigma merupakan metode yang berfokus untuk meminimalisir jumlah variasi atau cacat yang ada menggunakan 5 tahapan DMAIC ( Define, Measure, Analyze, Improve, Control). Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengendalian kualitas dari produk farmasi X menggunakan metode six sigma. Hasil penelitian menunjukan bahwa data memenuhi rentang control limit tetapi didapatkan Indeks Kapabilitas Proses Cp dan Cpk < 1.00. Hal ini menunjukan bahwa proses tidak mampu berjalan secara baik dan proses menghasilkan produk yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang diakibatkan oleh peningkatan jumlah variasi kurva . Berdasarkan penelitian ini, rekomendasi yang dapat diberikan untuk meningkatkan capaian kualitas adalah melakukan pelatihan secara berkala pada personil, membenahi peralatan, dan melakukan pengawasan yang lebih ketat pada tiap proses. 

Page 1 of 1 | Total Record : 6


Filter by Year

2022 2022


Filter By Issues
All Issue Vol 9, No 1 (2024) Vol 8, No 5 (2023) Vol 8, No 4 (2023) Vol 8, No 3 (2023) Vol 8, No 2 (2023) Vol 8, No 1 (2023) Vol 7, No 5 (2022): Vol. 7, No. 5, Tahun 2022 Vol 7, No 4 (2022): Vol. 7, No. 4, Tahun 2022 Vol 7, No 3 (2022): Vol. 7, No. 3, Tahun 2022 Vol 7, No 2 (2022): Vol. 7, No. 2, Tahun 2022 Vol 7, No 1 (2022): Vol. 7, No. 1, Tahun 2022 Vol 6, No 5 (2021): Vol. 6, No. 5, Tahun 2021 Vol 6, No 4 (2021): Vol. 6, No. 4, Tahun 2021 Vol 6, No 3 (2021): Vol. 6, No. 3, Tahun 2021 Vol 6, No 2 (2021): Vol. 6, No. 2, Tahun 2021 Vol 6, No 1 (2021): Vol. 6, No. 1, Tahun 2021 Vol. 6, Supl. 1, Tahun 2021 Vol 5, No 5 (2020): Vol. 5, No. 5, Tahun 2020 Vol 5, No 4 (2020): Vol. 5, No. 4, Tahun 2020 Vol 5, No 3 (2020): Vol. 5, No. 3, Tahun 2020 Vol 5, No 2 (2020): Vol. 5, No. 2, Tahun 2020 Vol 5, No 1 (2020): Vol. 5, No. 1, Tahun 2020 Vol 4, No 5 (2019): Vol. 4, No. 5, Tahun 2019 Vol 4, No 4 (2019): Vol. 4, No. 4, Tahun 2019 Vol 4, No 3 (2019): Vol. 4, No. 3, Tahun 2019 Vol 4, No 2 (2019): Vol. 4, No. 2, Tahun 2019 Vol 4, No 1 (2019): Vol. 4, No. 1, Tahun 2019 Vol. 4, Supl. 1, Tahun 2019 Vol 3, No 5 (2018): Vol. 3, No. 5, Tahun 2018 Vol 3, No 4 (2018): Vol. 3, No. 4, Tahun 2018 Vol 3, No 3 (2018): Vol. 3, No. 3, Tahun 2018 Vol 3, No 2 (2018): Vol. 3, No. 2, Tahun 2018 Vol 3, No 1 (2018): Vol. 3, No. 1, Tahun 2018 Vol 2, No 5 (2017): Vol. 2, No. 5, Tahun 2017 Vol 2, No 4 (2017): Vol. 2, No. 4, Tahun 2017 Vol 2, No 3 (2017): Vol. 2, No. 3, Tahun 2017 Vol 2, No 2 (2017): Vol. 2, No. 2, Tahun 2017 Vol 2, No 1 (2017): Vol. 2, No. 1, Tahun 2017 Vol 1, No 5 (2016): Vol. 1, No. 5, Tahun 2016 Vol 1, No 4 (2016): Vol. 1, No. 4, Tahun 2016 Vol 1, No 3 (2016): Vol. 1, No. 3, Tahun 2016 Vol 1, No 2 (2016): Vol. 1, No. 2, Tahun 2016 Vol 1, No 1 (2016): Vol. 1, No. 1, Tahun 2016 More Issue