Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

PERBANDINGAN AKTIVITAS EKSTRAK DAUN KELOR DAN TEH HIJAU SERTA KOMBINASI SEBAGAI ANTIBAKTERI PENYEBAB JERAWAT Asri Wulandari; Yunahara Farida; Shelly Taurhesia
Jurnal Fitofarmaka Indonesia Vol 7, No 2 (2020): JURNAL FITOFARMAKA INDONESIA
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/jffi.v7i2.535

Abstract

Daun kelor dan daun teh hijau telah terbukti berkhasiat sebagai antibakteri penyebab jerawat terhadap  S. aureus dan P. acne. Kandungan yang berkhasiat sebagai antibakteri penyebab jerawat pada daun kelor adalah kuersetin dan pada daun teh hijau adalah katekin. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antibakteri terhadap S. aureus dan P. acne pada berbagai konsentrasi ekstrak daun kelor dan teh hijau serta kombinasi ekstrak daun teh hijau dan kelor dengan rasio 1:2, 1:1 dan 2:1. Ekstraksi dilakukan dengan maserasi kinetic menggunakan etanol 70%. Uji aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi agar sumuran. Hasil uji aktivitas antibakteri terhadap S. aureus menunjukan bahwa KHM ekstrak daun kelor dan daun teh hijau berturut-turut adalah 2.5% dan 1.25% dengan zona hambat 8 mm dan 7 mm dan KHM ekstrak daun kelor dan daun teh hijau berturut-turut 2.5% dan 1.25% terhadap P. acne adalah dengan zona hambat 9 mm dan 5 mm. Aktivitas antibakteri terbaik kombinasi ekstrak daun teh hijau dan kelor pada rasio 1:2 terhadap bakteri S. aureus dan P. acne dengan zona hambat berturut-turut 16 ±  0,471 mm dan 16 ± 0,942 mm. Kontrol positive yang digunakan Mediklin® dengan zona hambat 50 mm.
Uji Aktivitas Antioksidan, Uji Antikolesterol dan Toksisitas dari Ekstrak Etanol Daun Kemuning Yunahara Farida; Rahmatul Qodriah; Atika Puti Widyana; Zauhara Ifani
Majalah Farmasetika Vol. 6, Supl. 1, Tahun 2021
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v6i0.36670

Abstract

Daun kemuning (Murraya paniculata L.Jack) secara empiris banyak digunakan  sebagai antibakteri, anti inflamasi, penurun kadar kolesterol darah dan juga sebagai antioksidan. Tujuan penelitian adalah menguji aktivitas antioksidan, antikolesterol secara in vitro dan menguji toksisitas secara BSLT menggunakan ekstrak etanol daun kemuning. Daun kemuning diekstraksi menggunakan etanol 96% secara maserasi kinetik, selanjutnya ekstrak yang diperoleh dilakukan skrining fitokimia, diuji aktivitas antioksidannya menggunakan metode peredaman radikal bebas DPPH, uji antikolesterol menggunakan metode Liebermann-Burchard dan uji toksisitas menggunakan metode Brine Shrimp Lethality Test. Hasil  skrining fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak daun kemuning mengandung flavonoid, saponin, tanin, steroid/triterpenoid, minyak atsiri dan kumarin. Hasil uji aktivitas antioksidan ekstrak etanol daun kemuning diperoleh nilai IC50 sebesar 18,56 µg/mL, hasil uji aktivitas antikolesterol dengan nilai IC50 sebesar 593,95 µg/mL dan uji toksisitas dengan nilai LC50 sebesar 149,52 µg/mL. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa daun kemuning mempunyai aktivitas antioksidan yang sangat kuat dan dapat dimanfaatkan sebagai obat herbal.
Formulasi Serum Antioksidan Kombinasi Ekstrak Buah Ceremai dan Kulit Buah Semangka Eneng Elda Ernawati; Yunahara Farida; Shelly Taurhesia
Majalah Farmasetika Vol 6, No 5 (2021): Vol. 6, No. 5, Tahun 2021
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v6i5.36080

Abstract

Ceremai (Phyllantus acidus) mengandung kaemferol, kuarcetin, mirisetin, pylantusol A, pylantusol B, asam sinamat, asam sitrat, asam ascorbat, asam galat, dan asam malat, sedangkan kulit buah semangka (Citrullus lanatus) mengandung retinol, tiamin, riboflavin, niacin, piridoksin, dan asam askorbat. Keduanya mengandung senyawa yang memiliki aktivitas antioksidan. Tujuan penelitian ini adalah membuat formula serum dari kombinasi ekstrak buah ceremai dan kulit buah semangka yang stabil dan tidak mengiritasi serta menguji aktivitas antioksidannya. Buah ceremai dan kulit buah semangka dimaserasi dengan etanol 70%, pelarut diuapkan dengan evaporator. Masing-masing ekstrak pekat buah ceremai dan kulit buah semangka diuji aktivitas antioksidan dengan metode DPPH. Ekstrak buah ceremai (EBC) dan kulit buah semangka (EKBS) dikombinasi ratio 1:1; 2:1 dan 1:2 dan dikembangkan formula serum berdasarkan hasil kombinasi dengan aktivitas antioksidan terbaik. Ratio EBC dan EKBS (2:1) memberikan nilai IC50 terbaik yaitu sebesar 73,775 ppm. Serum F1 mengandung 0.76 g EBC dan 0.5 g EKBS sedangkan F2 adalah dua kali dari F1. Aktivitas antioksidan serum F2 memilki aktivitas terbaik dibandingkan serum F1 dengan nilai IC50 sebesar 8,777% tidak berbeda jauh dengan kontrol positif yaitu produk serum yang telah beredar di pasar yang memiliki nilai IC50 6,342%. Formula serum F1 dan F2 berwarna coklat transparan, dengan aroma khas, pH serum F1dan F2 belum memenuhi standar SNI masing-masing sebesar 3,9 dan 3,7. Kedua formula serum memiliki kestabilan penyimpanan selama 3 bulan pada suhu 25oC dan 4o C. Serum F2  menunjukkan adanya iritasi ringan pada kulit kelinci hal ini dipengaruhi oleh pH serum yang asam.
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN INHIBISI ENZIM TIROSINASE EKSTRAK ETANOL BUAH GANDARIA (Bouea macrophylla Griff.) SECARA IN VITRO Dhyneu Dwi Jayantie; Yunahara Farida; Shelly Taurhesia
Pharmacoscript Vol. 5 No. 1 (2022): Pharmacoscript
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/pharmacoscript.v5i1.856

Abstract

Radikal bebas merupakan penyebab masalah kulit, salah satunya adalah hiperpigmentasi yaitu disebabkan oleh adanya peningkatan aktivitas enzim tirosinase. Ekstrak etanol 70% buah gandaria (Bouea macrophylla Griff.) memiliki senyawa fenolik, tanin, vitamin C, flavonoid, flavonol, serta antosianin yg bisa menangkal radikal bebas serta mengurangi risiko permasalahan kulit. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antioksidan serta inhibisi enzim tirosinase ekstrak etanol buah B. macrophylla secara in vitro. Pada pembuatan ekstrak buah B. macrophylla, pelarut yang digunakan nya adalah etanol 70% dengan metode maserasi, skrining fitokimia, uji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH, serta inhibisi enzim tirosinase memakai substrat L-DOPA. Aktivitas antioksidan ekstrak etanol buah B. macrophylla memiliki kategori sangat kuat dengan nilai IC50 47,064 µg/mL, serta inhibisi enzim tirosinase paling tinggi diperoleh dengan nilai 47,529%.
Pengaruh Suhu Eterifikasi Terhadap Kualitas Dan Kuantitas Kitosan Larut Air Yang Dibuat Dari Cangkang Rajungan Jamal Basmal; Agung Prasetyo; Yunahara Farida
Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Vol 2, No 2 (2007): Desember 2007
Publisher : Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jpbkp.v2i2.453

Abstract

Penelitian pembuatan kitosan larut air dari cangkang rajungan telah dilakukan dengan perlakuan perbedaan suhu eterifikasi. Perlakuan suhu eterifikasi yang diberikan adalah berturut­ turut: 60, 75, dan 90 ºC, sedangkan rasio antara. kitosan dan monokloroasetat adalah 1 : 0,9 (b/b). Proses eterifikasi untuk semua perlakuan dilakukan selama 4 jam. Hasil penelitian menemukan bahwa suhu eterifikasi berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitas kitosan larut air yang dihasilkan. Semakin tinggi suhu eterifikasi yang diberikan, tingkat kelarutan dan rendemen meningkat tetapi menurunkan derajat substitusi (DS) dan tingkat kekentalan. Perlakuan terbaik ditemukan pada suhu eterifikasi 90 ºC ditinjau dari nilai kelarutan 5,4%; DS 1,18; kekentalan 109,5 cPs; rendemen 129,4%; kadar air 9,8% dan kadar abu 2,0%.
Penetapan Parameter Mutu Ekstrak yang Memiliki Aktivitas sebagai Antioksidan dari Daun Cincau Hijau (Cyclea barbata L.Miers.) Erlindha Gangga; Rani Purwati; Yunahara Farida; Kartiningsih Kartiningsih
JURNAL ILMU KEFARMASIAN INDONESIA Vol 15 No 2 (2017): JIFI
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.975 KB) | DOI: 10.35814/jifi.v15i2.525

Abstract

Cincau Hijau leaves (Cyclea barbata L.Miers ) has been used empirically as a medicinal plant because it contains many potential compounds such as flavonoids. Cincau Hijau leaves has been known as antioxidant activity. Determination of pharmacognosy parameters and phytochemical screening of dry leaves and extracts have been carried out as well as determination of total fl avonoids content. Fresh leaves were extracts with water and Dry leaves were macerated with 96% ethanol and were then concentrated by rotavapor to obtain viscous extracts. Free radical scavenging activity of the extracts was evaluated using DPPH method. Afterwards, determination of specifi c and non-specifi c parameters were performed. Results of phytochemical screening of powder and 50% and 96% ethanol extract showed that tall the tested samples contained alkaloid, fl avonoids, saponins, tannins, steroids/ triterpenoids, coumarin. The examination of specifi c parameter showed that the extract has a thick consistency, tawny color, bitter taste, characteristic odor. In addition, water-soluble compound and 96% ethanol extract are 46.64 and 62.13% respectively whereas ethanol-soluble compounds are 39.22 and 74.72%, respectively. While the results of nonspecifi c parameters of 50% and 96 % ethanol extract displayed total ash content of 9.69 and 9.49%, respectively, acid insoluble ash content of 0.30 and 0.16%, respectively, content of water soluble ash of 9.17 and 4.30%, respectively, loss on drying of 9.35 and 8.9%, respectively, water content of 8.45 and 7.25%, respectively. Based on heavy metal contamination, Pb concentration in 50 and 96% ethanol extract are 0.0227 and 0.0333 mg/kg, respectively whereas Cd concentration are 0.1206 and 0.0022 mg/kg, respectively and total number of CFU of 4,22 x 103 and 2,30 x 103 colonies/g, respectively while molds and yeasts number of colony of 0,48 x 102 and 8,88 x 102 colonies/g, respectively. Moreover, the total flavonoid was 0,19 %. Result of DPPH inhibition test showed that IC50 96 % ethanol extract are 83,280 ppm and water extracts are 102,01 ppm
Uji Aktivitas Sitotoksik dan Antioksidan Ekstrak Daun Keladi Tikus (T yphonium divaricatum (L) Decne) YUNAHARA FARIDA; TITIEK MARTATI; AHMAD MUSIR; BERNARD EDWARD
JURNAL ILMU KEFARMASIAN INDONESIA Vol 8 No 2 (2010): JIFI
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1663.121 KB)

Abstract

Cytotoxic and antioxidant activities of Typhonium divaricatum (L) Decne leaves extract have been explored. Preliminary phytocheinical screening on the extract were carried out for the compound`s profile. Biological activity was measured by using Brine Shrimp Lethality Test (BSLT), while cytotoxic activity was conducted on breast cancer cell line T-47D using MTT method, Antioxidant activity was measured by using DPPH free radical scavenging method. The results of phytochemical screening showed that the methanol extract contained Havonoid, saponin and steroid/triterpenoid compounds, meanwhile thc n-hexane extract contained steroid/triterpenoid compounds only. The highest biological activity was found in methanol extract (IC50 = 32.9 ppm). The highest cytotoxic activity was shown by n-hexane extract (IC50 = 32.50 ppm). The highest antioxidant activity using vitamin C as positive control was found in methanol extract (IC50 = 56.63 ppm). The preliminary results indicated that Typhonium divaricatum (L) Decne lcavcs is potential for anticancer and free radical scavenger.
Pengaruh Pemanasan Berulang terhadap Sifat Fisikokimia dan Kandungan Asam Palmitat pada Minyak Goreng Yunahara Farida; Irene Frederika Siregar
JURNAL ILMU KEFARMASIAN INDONESIA Vol 4 No 2 (2006): JIFI
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1095.721 KB)

Abstract

Determination of physicochemical properties and contents of its palmitic acid of cooking oil have been done. The treatment of physicochemical properties of cooking oil was carried out after heating on temperature 150, 170, 200 and 225°C for 7 days and then it was stored. The result showed that physicochemical properties from the refractive index, specificic gravity, acid values, peroxide values, total carbonil and thiobarbituric acid, are increased but iodine values is decreased by treated on temperature and time stored. The content of palmitic acid from palm oil which determine by gas chromatography decreased on the third days of storing.
Pengembangan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi yang Sederhana untuk Analisis Kurkumin dalam Plasma Manusia In-Vitro Novi Yantih; Endah Giyah Wahyuningsih; Deni Rahmat; Yunahara Farida
JURNAL ILMU KEFARMASIAN INDONESIA Vol 18 No 2 (2020): JIFI
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/jifi.v18i2.947

Abstract

Curcumin has antioxidant, antiinfl ammatory, antitumor, apoptotic-inducing, andantiangiogenesis eff ects. In order to study the pharmacokinetics of curcumin, a method for analysisof curcumin in plasma levels is required. The aim of this study was developing of a simple HighPerformance Liquid Chromatography (HPLC) for analysis curcumin in human plasma in-vitro. TheHPLC system was using isocratic technique in column reversed phase of C18 (Reliant® RP-18ecolumn (4.6x250 mm; 5 μm)) and mobile phase of acetonitrile–acetic acid–aquabidest (60:1:39) at fl owrate of 1.0 mL/min. Irbesartan was used as an internal standard. Detector was performed at a wavelengthof 428 nm for curcumin and 270 nm for irbesartan. Linearity test shown linear results with a correlationcoeffi cient (r) of 0.9970. LLOQ value was 0.0196 μg/mL with a diff erentiation value of 10.48-18.09%.The accuracy and precision of this method met requirement with a diff erentiation value and relativestandard deviation of between -5.51-3.04 % and 1.04-1.86 %, respectively. Recovery of this method was94.74-103.12%. This method provides good selectivity for the analysis curcurmin in human plasma.The developed of HPLC was a simple and valid method for analysis curcumin in human plasma.
Formulasi Granul Effervescent Ekstrak Etanol Buah Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) Dengan Variasi Sumber Asam dan Uji Aktivitas Antioksidan Yunahara Farida; Kartiningsih Kartiningsih; Febria Hana Rahmadani
JURNAL ILMU KEFARMASIAN INDONESIA Vol 19 No 1 (2021): JIFI
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/jifi.v19i1.883

Abstract

Andaliman fruit (Zanthoxylum acanthopodium DC.) contain flavonoids that has antioxidantactivity. This study was conducted to obtain the effervescent granules andaliman fruit extract which has the highest antioxidant activity by DPPH free radical scavenging method. Andaliman fruit was extracted in stages using n-hexane, ethyl acetate and 70% ethanol, then dried using freeze drying method. Furthermore, the dry extract of ethanol is formulated using variation acid sources, namely citric acid and tartaric acid. The results showed that the formulas had moisture rate of 2.30 – 3.95%; fl ow rate of 2.53-4.12 g/sec; the particle size distribution with the fi nes <10%; dissolved time < 2 minutes; and a pH value of 5.48-5.65. The results of the antioxidant activity of formula I-III were 74.0; 84.9 and 91.9 ppm respectively. The conclusion of the research showed that the formula I with a combination of citric acid and tartaric acid is a formula that meets the physical quality requirements and has a strong antioxidant activity with IC50 value of 74.0 ppm.