cover
Contact Name
novri hardian
Contact Email
novri.hardian@yahoo.co.id
Phone
-
Journal Mail Official
admin_fdk@uinib.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota padang,
Sumatera barat
INDONESIA
Al-Hikmah: Jurnal Dakwah dan Ilmu Komunikasi
ISSN : 26851881     EISSN : -     DOI : -
Al-Hikmah: Jurnal Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang diterbitkan kali pertama pada bulan Apil 2009. Sejarah pemilihan nama Al-Hikmah terinspirasi dari “Bayt al-Hikmah” yang menjadi pusat intelektual dan keilmuan pada masa keemasan Islam. Jurnal Al-Hikmah ini bertujuan membangkitkan kemajuan intelektual Islam terutama dalam bidang Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi melalui publikasi ilmiah. Jurnal Al-Hikmah ini menerima dan menerbitkan artikel hasil penelitian dalam bidang Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi atau yang terkait dengannya. Jurnal Al-Hikmah ini diterbitkan secara berkala setiap bulan April dan Oktober.
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "VOLUME 8 NOMOR 2 TAHUN 2021" : 8 Documents clear
TRANSFORMASI PERAN PEREMPUAN DALAM SERIAL FILM-FILM ANIMASI DISNEY PRINCESS Annisa Anindya; Alna Hanana
Al-Hikmah: Jurnal Dakwah dan Ilmu Komunikasi VOLUME 8 NOMOR 2 TAHUN 2021
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/al-hikmah.v8i2.3587

Abstract

Film Animasi Disney Princes memberikan representasi ideal akan peran perempuan yang unik dan menarik. Peran perempuan pada Disney Princess ini mengalami transformasi dari waktu ke waktu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif interpretif. Paradigma konstruktivisme digunakan untuk melihat bagaimana realitas yang ada bukanlah realitas yang natural melainkan hasil konstruksi sosial, dan film menjadi salah satu wadah yang representatif dalam menyajikan peran perempuan. Penelitian ini menggunakan analisis wacana Sara Mills. Model tersebut menitikberatkan pada wacana mengenai gender dan feminisme yang merupakan fokus dari penelitian ini melihat melalui posisi subyek-obyek dan posisi penulis-pembaca. Sehingga memberikan gambaran yang lebih luas terkait konstruksi realitas peran perempuan serta representasi yang dibangun di dalam film-film animasi Disney Princess ini.
Humanism according to Raja Haji Yahya, a Malay Muslim poet from Perak in the early 20th century Khairul Nizam Bin Zainal Badri
Al-Hikmah: Jurnal Dakwah dan Ilmu Komunikasi VOLUME 8 NOMOR 2 TAHUN 2021
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/al-hikmah.v8i2.3025

Abstract

Humanism became a central or important point in civilization because it was often associated with the intellectual movement. This study sought to look at the idea of a Malay literary figures of the 19th and early 20th century, a native of Perak, Raja Haji Yahya about aspects of humanism in his literary work. Qualitative methods with a literature approach were used to achieve the objectives of the study. The results of the study found that Raja Haji Yahya has used poetry as a medium to pour out the essence of humanity in the form of cynical metaphors. This is because at that time, the ruling power of the original inhabitants was taken over by the British colonialists. Following the British entry into the state of Perak, the landscape of governance and community life gradually underwent changes. According to Raja Haji Yahya, the society was divided, with one side being a supporter of the colonialists and the other being an opponent.
DIGITALISASI HUMAS PERGURUAN TINGGI MENGGADAPI ERA NEW NORMAL (STUDI KASUS HUMAS UIN IMAM BONJOL PADANG) Ghina Novarisa; Fitriani Ayu Lestari
Al-Hikmah: Jurnal Dakwah dan Ilmu Komunikasi VOLUME 8 NOMOR 2 TAHUN 2021
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/al-hikmah.v8i2.3588

Abstract

 Penggunaan media sosial sangat bermanfaat sekali dalam pembangunan citra perusahaan, dan juga bisa menjadi ancaman jika tidak bisa di manajemen secara baik. Hal tersebut pada dasarnya merupakan tugas yang dilakukan humas dimanapun baik diperguruan tinggi terlebih di era new normal ini. Dalam menghadapi era new normal ini, untuk melaksanakan perannya humas UIN Imam Bonjol terutama pada fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi melakukan adaptasi. Salah satu cara beradaptasi ini adalah dengan menjalankan peran seorang humas berbasis digital. Metode penelitian yang dilakukan yaitu penelitian kualitatif. hasilnya terdapat  dua  poin penting yaitu pertama, kegiatan cyber PR humas UIN imam bonjol dilakukan dengan memanfaatkan website dan media sosial (youtube, instagram, twitter dan facebook ) Kedua kendala dilapangan ; web tidak update, tampilan media cyber yang perlu dikreatifkan, informasi-informasi yang kurang terutama berita.
UJARAN KEBENCIAN: PERSPEKTIF ILMU PSIKOLOGI Gazi Saloom
Al-Hikmah: Jurnal Dakwah dan Ilmu Komunikasi VOLUME 8 NOMOR 2 TAHUN 2021
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/al-hikmah.v8i2.3060

Abstract

This article discusses about hate speech with systematic review method. All literatures related to hate speech were reviewed in depth way, then some of them were chosen particularly the most relevant to psychology science. Various concepts and theories were found able to explain the substance and the construct of hate speech. But it could be assisted that the concepts of prejudice and aggression were deemed as the most relevant to psychological matters
A SURVEY ON PROBLEMS CAUSED BY PSYCHOLOGICAL FACTORS AMONG GEN Z Rini Savira
Al-Hikmah: Jurnal Dakwah dan Ilmu Komunikasi VOLUME 8 NOMOR 2 TAHUN 2021
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/al-hikmah.v8i2.3351

Abstract

     Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi psikologis remaja di era gen z, objek penelitian ini adalah remaja, jumlah partisipan yang terlibat sebanyak 80 responden dan data penelitian berupa kuesioner. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif deskriptif, dalam penelitian ini 59 responden merasa psikisnya terganggu akibat pandemi Covid-19 dan 38 responden merasa bahwa dirinya sedang depresi akibat merasakan gangguan kecemasanyang berlebih, pola tidur yang tidak teratur, sulit untuk fokus dalam belajar dan daya minat belajar semakin berkurang; sedangkan dari 80 partisipan, 74 responden menjawab tidak pernah datang ke psikolog atau konselor, hal ini membuktikan bahwa sebanyak 36 remaja mendiagnosa dirinya depresi, Hal inilah yang menimbulkan polemik pada psikologis remaja. Fase remaja adalah fase dimana Pikiran/emosi masih labil,  sedang mencari jati dirinya, dan mudah tersinggung. Oleh karena itu perlu adanya evaluasi dalam hal ini, Karena jika tidak, para remaja sangat rentan terkena depresi atau gangguan kesehatan mental lainnya, hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian bahwa sebesar 80 partisipan yang terlibat hampir semua mengalami gejala-gejala seperti gangguan kecemasan berlebih, sulit fokus dalam belajar dan pola tidur yang terganggu. Perlu adanya tindakan dan dukungan baik dari diri sendiri, orang tua maupun lingkungan sekitar tentang menjaga kesehatan mental di kalangan remaja khususnya saat pandemi Covid-19 seperti ini.Kata Kunci : Remaja, psikologis,  Generasi Z    The purpose of this study is to know the psychological conditions of adolescents in the age of gen z, the object of this study is adolescent, the number of participants involved as many as 80 respondents and the research data of questionnaires. The methodology used in the study is a descriptive quantitative approach, in this study 59 respondents felt psychologically disturbed by the covid-19 pandemic and 38 respondents felt they were depressed because of experiencing excessive anxiety disorders, irregular sleep patterns, difficulty in focusing on study and growing interest in study; As for 80 participants, 74 respondents who responded never to a psychologist or counselor, this proves that as many as 36 teens diagnosed themselves with depression, this is what gives rise to teen psychology. Adolescence is a phase where the mind/emotions remain unstable, self-seeking, and easily offended. Therefore there needs to be an evaluation in this case, for if not, teenagers are particularly susceptible to depression or other mental disorders, which has been shown by studies that up to 80 participants involved in almost all such symptoms as excessive anxiety disorder, difficulty focusing on study and impaired sleep patterns. Actions and support of both parents and the environment need to be self-sustaining among adolescents especially when such a covid-19 pandemic is.Keywords: Adolescent, Psychological, Z Generation
The Local Thought of Sungaipua About Early Marriage Intan - Julia; Jundi Muhammad Fauzan
Al-Hikmah: Jurnal Dakwah dan Ilmu Komunikasi VOLUME 8 NOMOR 2 TAHUN 2021
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/al-hikmah.v8i2.3387

Abstract

ABSTRAK  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pandangan masyarakat Sungaipua terhadap pernikahan dini. Objek penelitian ini adalah tokoh masyarakat dan pemuka agama. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif-kualitatif, dengan teknik wawancara. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa menurut narasumber,  ada beberapa faktor yang menjadi penyebab terjadinya pernikahan dini, diantaranya ada faktor pendidikan, faktor ekonomi dan faktor agama, serta ada beberapa dampak negatif dari pernikahan dini, diantaranya kehilangan masa remaja dan terjadi kasus  perceraian. Dapat disimpulkan bahwa dengan pernikahan dini tidak menjamin kehidupan rumah tangga seseorang  akan selalu harmonis, karena di usia remaja, para remaja biasanya belum mampu untuk berfikir dengan matang dan belum mampu menahan emosinya, karena setelah menikah pasti ada permasalahan  yang terjadi dalam rumah tangga. Oleh karena itu, banyak persoalan-persoalan yang harus dipersiapkan oleh seseorang untuk melanjutkan ke tahap pernikahan.  ABSTRACT The purpose of this study was to find out how the Sungaipua community views early marriage. The objects of this research are community leaders, religious leaders, and ordinary people. The method used in this research is descriptive-qualitative method, with interview technique. The results of this study indicate that according to the informant, there are several factors that cause early marriage, including educational factors, economic factors and religious factors, and there are several negative impacts of early marriage, including loss of adolescence and divorce cases. It can be concluded that early marriage does not guarantee a person's household life will always be harmonious, because at the age of teenagers, teenagers are usually not able to think carefully and have not been able to contain their emotions, because after marriage there must be problems that occur in the household. Therefore, there are many issues that must be prepared by a person to proceed to the stage of marriage. 
SEJARAH PEMIKIRAN DAN GERAKAN DAKWAH JAMAAH TABLIGH sarwan Sarwan; Denni Franata; Sabiruddin Sabiruddin
Al-Hikmah: Jurnal Dakwah dan Ilmu Komunikasi VOLUME 8 NOMOR 2 TAHUN 2021
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/al-hikmah.v8i2.3585

Abstract

Diskusi ini bertujuan untuk memaparkan sejarah dan perkembangan Jamaah Tabligh, mengemukakan tokoh utama dan mengidentifikasi anggotanya, menjelaskan ideology dan metode dakwah yang digunakan oleh Jamaah Tabligh. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini menemukan. Pertama, lahirnya Jamaah Tabligh dipengaruhi oleh kultur Islam lokal, marjinalisasi minoritas dan politik imperalisme Inggris. Kedua, tokoh utama dan pendiri gerakan ini adalah seorang ulama sufi yang dibesarkan dari kalangan sufi India yaitu Muhammad Ilyas bin Muhammad Ismail al-Kandahlawi, keanggotaan Jamaah Tabligh dibuat berdasarkan strata aktivitasnya ber-khuruj. Ketiga, Jamaah Tabligh berideologi ahlu sunnah wal-jama’ah, tidak fanatic mazhab dan berkepribadian sufistik dan jauh dari sifat radikalisme politik. Keempat, Jamaah Tabligh ditandai dengan metode dakwahnya yang khas, yaitu khuruj yang mereka tafsirkan dari ayat Alquran dan mencontoh ke zaman Nabi dan sahabatnya.
CARA KERJA COMMUNITY DEVELOPMENT DALAM MENUMBUHKAN DAN MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT Yulia Annisa; Wanda Fitri
Al-Hikmah: Jurnal Dakwah dan Ilmu Komunikasi VOLUME 8 NOMOR 2 TAHUN 2021
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/al-hikmah.v8i2.3586

Abstract

Secara umum community development dipahami sebagai kegiatan pengembangan masyarakat yang diarahkan untuk memperbesar akses masyarakat dalam mencapai kondisi sosial-ekonomi-budaya yang lebih baik. Prinsip kerja konsep community development adalah masyarakat menjadi lebih mandiri dengan kualitas kehidupan dan kesejahteraan yang lebih baik karena mampu memanfaatkan  sumber daya yang tersedia di sekitar mereka. Program community development memiliki tiga karakter utama yaitu berbasis masyarakat (community based), berbasis sumber daya setempat (local resource based), dan berkelanjutan (sustainable) dengan sasaran capaian yaitu menumbuhkan potensi masyarakat dengan kapasitasnya sendiri. Kapasitas masyarakat dapat dicapai melalui upaya pemberdayaan (empowerment), kemanan (security), kesetaraan  (equity), keberlanjutan (sustainability), dan kerjasama (cooperation). Pada tahap pemberdayaan, anggota masyarakat dapat ikut dalam proses produksi atau institusi penunjang dalam proses produksi. Kelima upaya tersebut harus berjalan secara simultan. Masyarakat sebagai suatu sistem sosial yang besar yang di dalamnya berisikan unit-unit sosial yang kecil yang disebut kelompok/komunitas, maka dalam praktiknya pengembangan masyarakat sesungguhnya bukanlah kerja yang mudah. Oleh karenanya diperlukan upaya dalam menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam mengembangkan potensi yang ada pada mereka sehingga menjadi sebuah masyarakat yang mandiri dan sejahtera. Cara kerjanya tetap memperhatikan kelompok-kelompok kecil dalam masyarakat kemudian mengembangkannya sehingga  terbentuk jaringan yang saling bersinergi. Dengan demikian pengorganisasian dan pengembangan masyarakat menjadi lebih penting.

Page 1 of 1 | Total Record : 8