cover
Contact Name
Muhammad Zukhrufuz Zaman
Contact Email
m_zukhruf@staff.uns.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalthp_uns@yahoo.com
Editorial Address
-
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Teknologi Hasil Pertanian
ISSN : 19790309     EISSN : 26147920     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Jurnal “Teknologi Hasil Pertanian”, publishes original articles, review articles, and short communications on the fundamentals, applications and management of Agricultural Product Technology areas. The journal's aim is to offer scientist, researchers and other related professionals the opportunity to share their finding and disseminate knowledge in all the related topics of biotechnology, quality management, and technologies associated with production or product development.
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 2 (2010)" : 8 Documents clear
KAJIAN KADAR KURKUMINOID, TOTAL FENOL DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN OLEORESIN TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb) DENGAN VARIASI TEKNIK PENGERINGAN DAN WARNA KAIN PENUTUP Kawiji Kawiji; Windi Atmaka; Agung Adi Nugraha
Jurnal Teknologi Hasil Pertanian Vol 3, No 2 (2010)
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (124.169 KB) | DOI: 10.20961/jthp.v0i0.13638

Abstract

Penelitian dengan judul Kajian Kadar Kurkuminoid, Total Fenol dan Aktivitas Antioksidan OleoresinTemulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) Dengan Variasi Teknik Pengeringan dan Warna Kain Penutup inibertujuan untuk mengetahui pengaruh teknik pengeringan dan warna kain penutup serta interaksi keduanyaterhadap kadar kurkuminoid, total fenol dan aktivitas antioksidan oleoresin temulawak. Penelitian inimenggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor yaitu variasi teknik pengeringan (solar dryerdan sinar matahari langsung) dan warna kain penutup (tanpa penutup, kain hitam & kain putih). Hasil penelitianmenunjukan bahwa penggunaan solar dryer dan kain penutup berpengaruh terhadap kadar kurkuminoid, totalfenol dan aktivitas antioksidan oleoresin temulawak. Selain itu, terjadi interaksi antara teknik pengeringan danwarna kain penutup pada kadar total fenol tetapi tidak terjadi interaksi pada kadar kurkuminoid dan kadarantioksidan oleoresin temulawak. Sedangkan kombinasi solar dryer kain penutup putih merupakan teknikpengeringan yang efektif yang dapat meminimalkan kerusakan pada senyawa aktif temulawak (kurkuminoid,total fenol dan antioksidan) jika dibandingkan dengan kombinasi lainnya.
PENGARUH PERENDAMAN DALAM EKSTRAK TEH HIJAU TERHADAP UMUR SIMPAN TELUR ASIN Lia Umi Khasanah; R. Baskara Katri Anandito; Bayu Aji Saputro
Jurnal Teknologi Hasil Pertanian Vol 3, No 2 (2010)
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.903 KB) | DOI: 10.20961/jthp.v0i0.13640

Abstract

Telur merupakan salah satu produk hewani yang digunakan sebagai bahan pangan sumber protein, lemakdan vitamin yang dibutuhkan tubuh manusia untuk pertumbuhan. Telur dapat mudah rusak dan busuk. Olehkarena itu perlu penanganan yang cermat. Untuk memperkecil kerusakan pada telur perlu dilakukan suatu caraagar telur tersebut dapat disimpan dalam waktu yang cukup lama yaitu dengan cara pengawetan. Pengawetantelur yang paling mudah dan umum dilakukan masyarakat adalah dengan pengasinan atau pembuatan telur asin.Selain dengan cara pengasinan ada juga salah satu cara untuk mengawetkan telur yaitu dengan pengasinan dandilakukan perendaman dalam ekstrak teh hijau. Dengan cara ini maka telur akan semakin awet dan memilikidaya simpan yang lebih lama jika dibandingkan dengan cara pengasinan saja. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui pengaruh perendaman terhadap sifat sensoris telur asin, mengetahui indikator kerusakan,mengetahui kinetika kemunduran mutu dan untuk mengetahui umur simpan telur asin. Pada penelitian inidilakukan 3 variasi perlakuan pendahuluan yaitu perendaman ekstrak teh 0 hari, 3 hari dan 5 hari. Sedangkansuhu penyimpanan yang digunakan suhu 300C, 400C dan 500C. Untuk menentukan umur simpan telur asindilakukan dengan pendekatan metode Accelerated Shelf Life Test (ASLT), kemudian dilakukan juga analisasensori untuk mengetahui tingkat penerimaan konsumen. Uji sensori ini meliputi parameter rasa, tekstur, aromadan warna telur asin. Data yang diperoleh dari hasil penelitian selanjutnya dianalisis menggunakan metodeANOVA. Jika ada beda nyata maka dilanjutkan uji beda nyata dengan Duncan Multiple Range Test (DMRT)pada taraf signifikansi α = 0,05. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perendaman ekstrak tehhijau tidak berpengaruh terhadap sifat sensori telur asin. Indikator kerusakan telur asin terdapat pada parameteraroma. Telur asin dengan perendaman ekstrak teh hijau selama 5 hari memiliki umur simpan yang paling lamabila dibandingkan telur asin yang dibuat dengan perendaman ekstrak teh hijau selama 3 hari dan biladibandingkan dengan telur asin yang direndam ekstrak teh hijau selama 0 hari. Sedangkan suhu penyimpanantelur asin yang baik adalah suhu 4ºC dengan umur simpan 29 hari.
PEMANFAATAN BEKATUL DAN AMPAS WORTEL (Daucus carota) DALAM PEMBUATAN COOKIES Linda Kurniawati
Jurnal Teknologi Hasil Pertanian Vol 3, No 2 (2010)
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (140.97 KB) | DOI: 10.20961/jthp.v0i0.13642

Abstract

Bekatul merupakan hasil dari proses penggilingan padi menjadi beras. Namun sebagai hasil sampingpengolahan,bekatul memiliki kandungan gizi yang cukup baik untuk kesehatan. Kandungan bekatul tersebutyaitu serat, karbohidrat dan vitamin B kompleks serta protein. Saat ini banyak produsen makanan ringan yangkurang memperhatikan nilai gizi produk demi kepentingan ekonomis, karena mahalnya bahan baku yangberkualitas. Untuk mengatasi masalah tersebut dilakukan penelitian pembuatan cookies yang diperkaya denganbekatul dan ampas wortel. Bekatul dipilih karena nilai ekonomisnya rendah tetapi nilai gizinya tinggi. Demikianpula dengan ampas wortel. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) Faktorialyang terdiri atas 2 faktor. Faktor pertama yaitu perbandingan tepung komposit (tepung terigu dengan bekatul)(70%:30%, 60%:40% dan 50%:50%). Faktor kedua yaitu substitusi tepung ampas wortel (0%, 10%, dan 20%).Hasil penelitian menunjukkan bahwa cookies bekatul yang berkualitas menurut standar cookies, disukai olehpanelis dan dengan biaya pengolahan yang ekonomis adalah cookies dengan substitusi bekatul 40% dan tepungampas wortel 10%. Cookies tersebut mempunyai kadar air 2,8662%; kadar abu 2,5217%; kadar protein terlarut2,1552%; kadar serat kasar 4,2113%; kadar β-karoten 0,0149µg/g; volume pengembangan 1,1303%; teksturagak keras, tidak terasa wortel, flavor bekatul agak terasa.
KAJIAN KANDUNGAN PROTEIN, SENYAWA ANTINUTRISI, AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, DAN SIFAT SENSORIS TEMPE KORO BABI (Vicia faba L.) DENGAN VARIASI PENGECILAN UKURAN Dian Rachmawanti Affandi; Sri Handajani; Rohula Utami
Jurnal Teknologi Hasil Pertanian Vol 3, No 2 (2010)
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (75.417 KB) | DOI: 10.20961/jthp.v0i0.13632

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan protein, senyawa antinutrisi, aktivitas antioksidan,dan sifat sensoris tempe koro babi (Vicia faba L.) dengan variasi pengecilan ukuran, sebagai alternatif penggantitempe kedelai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi pengecilan ukuran berpengaruh terhadap semuakandungan protein, senyawa antinutrisi, aktivitas antioksidan, dan sifat sensoris tempe koro babi (Vicia faba L.).Semakin lama waktu fermentasi dan semakin kecil ukuran biji maka jumlah protein terdegradasi semakin besar.Kandungan protein terlarut terbesar pada tempe perlakuan cacah, lama fermentasi 48 jam yaitu sebesar 5,450%.Semakin lama waktu fermentasi dan semakin kecil ukuran biji maka kadar asam fitat semakin kecil. Kadar asamfitat paling rendah pada perlakuan tempe koro babi cacah dengan lama fermentasi 48 jam sebesar 0,087%.Semakin lama waktu fermentasi dan semakin kecil ukuran biji maka kadar HCN semakin kecil. Semakin lamawaktu fermentasi dan semakin kecil ukuran biji maka aktivitas antioksidan semakin besar. Tempe koro babiyang disukai adalah tempe dengan perlakuan rajang, lama fermentasi 30 jam.
PENGARUH BUBUK CENGKEH (Syzygium aromaticum) TERHADAP SELAI NANAS SEBAGAI ANTIMIKROBA ALAMI DAN ANTIOKSIDAN Utami, Rohula; Kawiji, Kawiji; Parwitasari, Shintanova
Jurnal Teknologi Hasil Pertanian Vol 3, No 2 (2010)
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.837 KB) | DOI: 10.20961/jthp.v0i0.13644

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan bubuk cengkeh terhadap total mikroba,Aw, pH, padatan terlarut, aktivitas antioksidan, dan pengujian mutu hedonik selai nanas. Penelitian inimenggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan berdasar perbedaan konsentrasi bubukcengkeh. Adapun perlakuan tersebut yaitu : P1 (kontrol/tanpa penggunaan bubuk cengkeh), P2 (bubuk cengkeh0,2 %), P3 (bubuk cengkeh 0,4 %), dan P4 (bubuk cengkeh 0,6 %). Penelitian menggunakan enam macamanalisa yang terdiri dari analis total plate count (TPC), Aw, pH, padatan terlarut, aktivitas antioksidan, dan ujimutu hedonik. Analisa aktivitas antioksidan dan uji mutu hedonik dilakukan terhadap sampel selai nanas tanpapenyimpanan, namun untuk analisa TPC, Aw, pH, dan padatan terlarut dilakukan pada selai nanas denganpenyimpanan hari ke 0, 1, 2, 3, dan 4. Penyimpanan selai nanas pada cup plastik dengan kondisi tutup gelasdiberi lubang yang bertujuan untuk mempercepat kerusakan selai. Analisis data secara statistik dengan ANOVApada α = 5% serta dilanjutkan dengan uji Tukey apabila terdapat beda nyata. Penggunaan bubuk cengkeh dapatmengurangi jumlah mikroba total yang terdapat pada selai nanas, sehingga umur simpan selai nanas menjadilebih lama. Semakin besar penggunaan bubuk cengkeh, maka semakin sedikit jumlah total mikroba yangterdeteksi pada selai nanas. Sedangkan nilai Aw, pH, dan padatan terlarut selai nanas meningkat seiring denganpeningkatan konsentrasi bubuk cengkeh. Aktivitas antioksidan pada selai nanas secara berurutan dari yangpaling kecil adalah sampel tanpa penggunaan bubuk cengkeh, bubuk cengkeh 0,2%, bubuk cengkeh 0,4%, danbubuk cengkeh 0,6%. Hasil uji mutu hedonik menunjukkan bahwa konsentrasi 0,2% merupakan konsentrasimaksimun penggunaan bubuk cengkeh terhadap selai nanas. Penggunaan bubuk cengkeh diatas 0,2% dapatmenurunkan mutu warna, aroma, aftertaste, dan kemudahan oles selai nanas
KAJIAN PENGGUNAAN TEPUNG GANYONG (Canna edulis Kerr) SEBAGAI SUBSTITUSI TEPUNG TERIGU PADA PEMBUATAN MIE KERING Budiarsih, Dwi R; Anandito, Baskara Katri; Fauza, Gusti
Jurnal Teknologi Hasil Pertanian Vol 3, No 2 (2010)
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.038 KB) | DOI: 10.20961/jthp.v0i0.13634

Abstract

Di Indonesia terdapat berbagai jenis umbi-umbian yang berpotensi sebagai sumber karbohidrat. Salahsatunya adalah umbi ganyong (Canna edulis. Kerr) yang belum dimanfaatkan secara optimal. Ganyong dapatdiolah menjadi pati atau tepung. Produk pati atau tepung ganyong dapat digunakan untuk industri makanan,misalnya roti (kue), makanan bayi, jenang (dodol), dan lain-lain. Selain itu, tepung ganyong juga dapatdigunakan sebagai bahan substitusi tepung terigu pada pembuatan mie kering. Tujuan penelitian ini adalah untukmengetahui pengaruh penggunaan tepung ganyong sebagai substitusi tepung terigu terhadap karakteristik kimiadan sensoris mie kering yang dihasilkan serta untuk mengetahui formulasi mie kering dari tepung terigu yangdisubtitusi dengan tepung ganyong yang masih dapat diterima/disukai konsumen. Rancangan percobaan yangdigunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) 1 faktor dengan variasi konsentrasi tepung ganyong yangdigunakan (0%, 5%, 10%, 15% dan 20%). Data hasil penelitian dianalisa dengan menggunakan ANOVA padatingkat α = 0,05 dan dilanjutkan dengan DMRT pada tingkat α yang sama. Hasil penelitian menunjukkan bahwasemakin tinggi konsentrasi substitusi tepung ganyong maka kadar air protein, lemak dan fosfor mie keringsemakin rendah tetapi kadar abu, karbohidrat, serat kasar dan kalsiumnya semakin tinggi serta semakinmenurunkan penilaian panelis terhadap warna, rasa, aroma, elastisitas dan keseluruhan mie kering. Semua miekering hasil penelitian sudah memenuhi SNI 01-2979-1992 tentang syarat mutu mie kering. Akan tetapi, miekering yang masih dapat diterima/disukai konsumen adalah mie kering F0 atau kontrol (100% tepung terigu dan0% tepung ganyong) dengan tingkat penerimaan 5,80 (suka), F1 (95% tepung terigu dan 5% tepung ganyong)dengan tingkat penerimaan 5,07 (agak suka) dan F2 (90% tepung terigu dan 10% tepung ganyong) dengantingkat penerimaan 4,70 (agak suka).
KAJIAN KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA DAN SENSORI BERAS ORGANIK MENTIK SUSU DAN IR64; PECAH KULIT DAN GILING SELAMA PENYIMPANAN Basito Basito
Jurnal Teknologi Hasil Pertanian Vol 3, No 2 (2010)
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (111.877 KB) | DOI: 10.20961/jthp.v0i0.13636

Abstract

Beras merupakan salah satu makanan pokok. Beras organik ditinjau dari segi kesehatan sangat aman dansehat untuk dikonsumsi. Beras organik merupakan beras yang ditanam dengan menggunakan teknik pertanianorganik, yaitu suatu teknik pertanian yang tidak menggunakan pupuk dan obat-obatan yang mengandung bahankimia berbahaya. Kerusakan beras dapat terjadi selama penanganan, pengolahan, dan penyimpanan.Penyimpanan beras yang kurang tepat dapat menyebabkan terjadinya kerusakan pada beras baik mutufisikokimia maupun sensori. Jenis beras organik yang digunakan adalah mentik susu dan IR64, dengan perlakuanpecah kulit dan giling. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik kimia (kadar air dan kadaramilosa), sifat fisik (daya serap air), sifat biologi yaitu adanya hama gudang, dan sifat sensori pada beras organikmentik susu dan IR64 (giling dan pecah kulit). Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan AcakLengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor dengan 3 kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkannilai kadar air, kadar amilosa, daya serap air dan pengamatan hama gudang semakin meningkat selamapenyimpanan. Uji sensoris secara keseluruhan menempatkan beras organik mentik susu giling sebagai nasi yanglebih disukai oleh panelis, karena memiliki (warna, rasa, aroma dan tekstur) yang lebih disukai oleh panelis. Jikadilihat dari kadar air, daya serap air, pengamatan jumlah kutu dan sensoris (keseluruhan) maka beras organikmentik susu giling merupakan beras organik terbaik. Jika dilihat dari kadar amilosa, beras organik pecah kulitIR64 terbaik secara fungsional karena memiliki kadar amilosa yang paling tinggi.
POLA PERTUMBUHAN BAKTERI ASAM LAKTAT SELAMA FERMENTASI SUSU KEDELAI Darimiyya Hidayati
Jurnal Teknologi Hasil Pertanian Vol 3, No 2 (2010)
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (73.746 KB) | DOI: 10.20961/jthp.v0i0.13630

Abstract

Susu kedelai merupakan sumber kaya protein dan asam lemak tidak jenuh tetapi kurang diterima secaraluas karena rasa dan kepercayaan masyarakat bahwa susu kedelai dapat menyebabkan flatulensi. Susu kedelaimerupakan medium yang baik untuk pertumbuhan bakteri asam laktat karena kemampuan dalam pemanfaatanoligosakarida (sukrosa, raffinosa dan stakiosa) pada kedelai. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari polapertumbuhan bakteri asam laktat pada susu kedelai. 4 strain bakteri asam laktat ditumbuhkan pada susu kedelaiselama 24 jam. pH dan total bakteri asam laktat dianalisis setiap 3 jam. Hasil penelitian memnunjukkan bahwaLactobacillus bulgaricus dan Lactobacillus plantarum mampu memanfaatkan susu kedelai sebagai mediumpertumbuhan sedangkan Lactobacillus acidophillus dam Streptococcus thermophillus tidak dapat tumbuhdengan baik dalam susu kedelai.

Page 1 of 1 | Total Record : 8