cover
Contact Name
Dody Candra Harwanto
Contact Email
dcharwanto@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
dcharwanto@gmail.com
Editorial Address
Jalan Diponegoro 233 Ungaran, Jawa Tengah
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Abdiel: Khazanah Pemikiran Teologi, Pendidikan Agama Kristen dan Musik Gereja
ISSN : 25797565     EISSN : 26851253     DOI : 10.37368
Core Subject : Religion, Education,
Jurnal Abdiel merupakan kumpulan artikel ilmiah untuk mengembangkan ilmu pengetahuan di bidang Teologi, Pendidikan Agama Kristen, dan Musik Gereja. Jurnal ini sangat terbuka untuk menjadi wadah bagi para dosen, peneliti, dan mahasiswa dalam melatih dan mengembangkan budaya akademik sesuai dengan bidang Teologi, Pendidikan Agama Kristen, dan Musik Gereja.
Arjuna Subject : -
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 6 No 2 (2022): Volume 6 Nomor 2 Tahun 2022" : 9 Documents clear
Penggunaan Terminologi Kosmos Berdasarkan Yohanes 3:16: Suatu Kajian Teologi Biblika Atas Ekoteologi Tomson Saut Parulian Lumbantobing; Jhon Leonardo Presley Purba
Jurnal Abdiel: Khazanah Pemikiran Teologi, Pendidikan Agama Kristen dan Musik Gereja Vol 6 No 2 (2022): Volume 6 Nomor 2 Tahun 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Theologia Abdiel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37368/ja.v6i2.338

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui tepat tidaknya terminologi kosmos dalam teks Yohanes 3:16 digunakan sebagai dasar acuan untuk menjadikan Yohanes 3:16 sebagai salah satu teks Alkitab dalam kajian tentang ekoteologi. Disajikan dalam bentuk kualitatif deskriptif dengan metode studi literatur, penelitian ini menyimpulkan bahwa meskipun terminologi kosmos juga dipakai untuk menyebutkan “dunia sejagat” atau “langit dan bumi”, namun dalam teks Yohanes 3:16 terminologi kosmos bukan merujuk kepada alam atau lingkungan melainkan kepada “manusia”. Makna ini sesuai dengan konteks Yohanes 3:16 sebagai tempat terminologi atau kata tersebut berada. Penafsiran yang memaksakan interpretasi kosmos sebagai alam atau lingkungan lalu dikaitkan dengan doktrin penebusan Yesus Kristus yang mencakup seluruh ciptaan akan menghasilkan penafsiran yang tidak sesuai konteks teks tempat terminologi itu berada. Makna sebenarnya teks Yohanes 3:16 menjadi kabur oleh subjektifitas penafsir dalam menafsirkan teks. Maka, mengacu kepada makna terminologi kosmos sebagai manusia, penelitian menyimpulkan bahwa teks Yohanes 3:16 tidak tepat dijadikan sebagai dasar bagi kajian ekoteologi.
Ibadah Minggu Rumah sebagai Model Ibadah Multikontekstual pada Masa Pandemi Covid-19 Yamowa'a Bate'e; Delvi Embun Savitri; Bella Vista
Jurnal Abdiel: Khazanah Pemikiran Teologi, Pendidikan Agama Kristen dan Musik Gereja Vol 6 No 2 (2022): Volume 6 Nomor 2 Tahun 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Theologia Abdiel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37368/ja.v6i2.346

Abstract

Penutupan kegiatan ibadah di gedung gereja pada masa Covid-19 telah mendorong gereja untuk mentransformasi model ibadahnya. Ibadah minggu tradisional yang bertempat di gedung gereja telah beralih menjadi ibadah digital. Pada hakikatnya, transformasi model ibadah minggu tradisional menjadi digital tidak selalu cocok digunakan, apabila melihat konteks dan teks di mana sebuah gereja itu berada. Salah satu gereja di Palangka Raya, Kalimantan Tengah, yaitu jemaat GKE Sei Gohong justru menerapkan model ibadah minggu rumah seperti gereja mula-mula dan bukan ibadah digital. Tulisan ini adalah hasil penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif dan data yang dihasilkan dianalisis melalui teologi kontekstual dengan pendekatan multitekstual. Saya berpendapat bahwa model ibadah minggu yang kontekstual tidak selalu mengikuti tren ibadah digital tetapi ibadah kontekstual adalah sebuah ibadah multikontekstual yang selalu mengadaptasi multiteks yang ada sebagai multikonteks yang secara dinamis bergerak di sekitarnya sebagai konteks dari sebuah gereja lokal.
Persekutuan (Koinonia) sebagai Budaya Tandingan di Tengah Merebaknya Fenomena Individualisme menurut Perspektif Gereja Katolik Mathias Jebaru Adon; Hyronimus Ario Dominggus
Jurnal Abdiel: Khazanah Pemikiran Teologi, Pendidikan Agama Kristen dan Musik Gereja Vol 6 No 2 (2022): Volume 6 Nomor 2 Tahun 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Theologia Abdiel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37368/ja.v6i2.347

Abstract

Fokus studi ini menggali konsep persekutuan dalam Gereja Katolik sebagai budaya tandingan di tengah merebaknya fenomena individualisme. Hal ini disebabkan karena modernitas tidak hanya melahirkan sisi positif tetapi juga membawa dampak negatif dalam hidup manusia. Perkembangan teknologi yang serba canggih seperti handphone, komputer dan berbagai macam media elektronik lain telah menjerumuskan manusia ke dalam sikap individualisme. Akibatnya mengaburkan aspek persekutuan dalam hidup bersama termasuk persekutuan hidup dalam Gereja Katolik. Saat ini, orang Katolik lebih banyak menyibukan diri dengan urusannya sendiri sehingga mengabaikan nilai-nilai kebersamaan. Padahal, kebersamaan atau persekutuan adalah perekat yang menghubungkan semua anggota Gereja. Karena itu di tengah zaman modern yang syarat dengan invidualisme ini aspek koinonia dari panca tugas Gereja menjadi budaya tandingan. Dengan kata lain, ersekutuan menjadi sarana untuk meretas kecenderungan individualisme. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui pendekatan fenomenologis. Penelitian ini menemukan bahwa nilai-nilai persekutuan menjadi hal yang mutlak di tengah modernitas yang cenderung menampilkan sikap individualisme. Sebab dengan persekutuan, semangat iman, kebersamaan, solidaritas dan kesetiakawanan tetap terpelihara.
Merengkuh Legasi Dimensi Kepemimpinan Yesus bagi Peradaban Digital Nimrod Faberland Pasaribu; Exson Pane; Bartolomeus Diaz Nainggolan
Jurnal Abdiel: Khazanah Pemikiran Teologi, Pendidikan Agama Kristen dan Musik Gereja Vol 6 No 2 (2022): Volume 6 Nomor 2 Tahun 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Theologia Abdiel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37368/ja.v6i2.367

Abstract

Eksistensi Yesus merefleksikan kontribusi yang kaya namun di sertai juga dengan konflik-konflik. KepemimpinanNya adalah tema utama beberapa tahun terakhir ini sebagai respons terhadap transformasi dari periode konvensional ke digital yang mempengaruhi, khususnya, dimensi publik secara keseluruhan. Namun, kepemimpinan menerima atensi karena peran dan fungsinya perlu beradaptasi dengan peradaban saat ini, era digital. Itulah sebabnya, artikel ini mencoba mengeksplorasi nilai-nilai kepemimpinan Yesus yang dapat menjadi alternatif untuk kontribusi yang konstruktif di era digital. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, penelitan ini mengkonstruksikan teori dan kebaharuan berdasarkan literatur-literatur seperti; buku-buku, artikel-artikel, dan sumber akademik lainnya yang saling berhubungan. Pada akhirnya, era digital telah menggeser dan mentransformasi berbagai dimensi sosial, termasuk dalam konteks berorganisasi dengan sistem hirarki dan kepemimpinannya. Model kepemimpinan di lingkungan gereja harus terus mengantisipasi berbagai kemungkinan yang terjadi. Pola kepemimpinan Yesus dengan spiritualitas yang tinggi dan model kepemimpinan hamba menjadi alternatif yang kontributif bagi peradaban digital. Spiritualitas dan pelayanan hamba Yesus adalah objek diskusi yang menawarkan probabilitas bagi era digital. Tentu saja, kepemimpinan Yesus masih relevan dan signifikan untuk saat ini.
Pandemic!: COVID-19 Shakes the World oleh Slavoj Žižek Kornelius Roma Andrian
Jurnal Abdiel: Khazanah Pemikiran Teologi, Pendidikan Agama Kristen dan Musik Gereja Vol 6 No 2 (2022): Volume 6 Nomor 2 Tahun 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Theologia Abdiel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37368/ja.v6i2.381

Abstract

Etika Kebajikan Kristen di Ruang Publik Hendra Winarjo
Jurnal Abdiel: Khazanah Pemikiran Teologi, Pendidikan Agama Kristen dan Musik Gereja Vol 6 No 2 (2022): Volume 6 Nomor 2 Tahun 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Theologia Abdiel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37368/ja.v6i2.426

Abstract

Abstrak: Artikel ini bertujuan untuk mendiskusikan etika kebajikan Kristen yang perlu dilakukan oleh gereja di ruang publik. Tesis saya adalah bahwa ketika umat Kristen terlibat di dalam ruang publik, mereka perlu memiliki laku kebajikan seperti keterbukaan, kejujuran, dan keberanian, sebab etika-etika kebajikan ini saling berkelindan untuk memampukan kekristenan untuk menjadi kontra-budaya di satu sisi, dan menghadirkan keadilan di sisi lain. Artikel ini ditulis dengan menggunakan metode kerja penelitian kepustakaan yang mengkaji beberapa sumber literatur yang membahas tentang persoalan etis umat Kristen di ruang publik, etika-etika kebajikan, khususnya keterbukaan, kejujuran, dan keberanian, serta teks-teks Kitab Suci yang mendasarinya. Hasilnya, artikel ini menawarkan keterbukaan, kejujuran, dan keberanian sebagai etika kebajikan Kristen untuk menolak perilaku umat Kristen yang fundamentalistik maupun kompromistik di ruang publik. Keterbukaan, kontras dengan ketertutupan, untuk mendengar dan memperhitungkan yang lain sebagai sesama sekalipun berbeda. Kejujuran, kontras dengan kompromi maupun manipulasi, untuk menyatakan kebenaran tanpa ditutup-tutupi. Keberanian, kontras dengan ketakutan, untuk rela melakukan apa yang seharusnya di tengah masyarakat, meskipun ditentang dan diancam oleh publik. Abstract: This article aims to discuss the Christian ethical virtues that the church needs to do in the public sphere. My thesis is that when Christians engage in the public sphere, they need to practice virtues such as openness, honesty, and courage, since these virtue ethics are interwoven to allow Christianity to be counter-cultural on the other hand, and provide justice on the other. This article is written using the library research method that examines several literature sources that discuss Christian ethical issues in the public sphere, virtues ethics, especially openness, honesty, and courage, and underlying biblical texts. As the resul, this article offers openness, honesty, and courage as Christian ethical virtues to reject fundamentalistic and compromising Christian behavior in the public sphere. Openness, in contrast to closedness, to listen and consider others as neighbors even though they are different. Honesty, in contrast to compromising, to reveal the truth without being covered up. Courage, in contrast to fear, to be willing to do what should be in society, even though it is opposed and threathned by the public.
Paradigma Teknokratis: Mengendalikan atau Dikendalikan Teknologi Natanael Febryan Longkutoy
Jurnal Abdiel: Khazanah Pemikiran Teologi, Pendidikan Agama Kristen dan Musik Gereja Vol 6 No 2 (2022): Volume 6 Nomor 2 Tahun 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Theologia Abdiel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37368/ja.v6i2.431

Abstract

Manusia modern saat ini masuk pada fase krisis penggunaan teknologi yang ramah untuk bumi. Alih-alih menggunakan teknologi yang ramah lingkungan, manusia dibutakan oleh kenyamanan penggunaan teknologi tanpa memperhatikan dampaknya pada sekitar. Artikel ini menawarkan sebuah pendekatan yang dapat membebaskan manusia dari pengaruh teknologi yang merusak alam. Paus Fransiskus dalam Laudato Si’ menjelaskan bahwa manusia telah masuk pada paradigma teknokratis. Paradigma teknokratis memperlihatkan keadaan teknologi yang buruk telah memasuki kehidupan manusia hingga mengendalikan gaya hidup manusia menuju kehancuran lingkungan hidup. Manusia tidak sadar akan batas-batas penggunaan teknologi, alhasil dengan segala kenyamanan teknologi secara tidak sadar manusia telah dikendalikan oleh kekuatan dari teknologi. Artikel ini menggunakan pemikiran Don Ihde untuk memperlihatkan hubungan antara manusia dengan teknologi dan ensiklik Laudato Si’ terkait gaya hidup manusia yang dikendalikan teknologi dan pemikiran paus terkait solusi untuk melepaskan diri manusia dari kendali teknologi yang buruk. Penelitian ini memperlihatkan bahwa manusia yang lepas dari paradigma teknokratis dan mengalami melek ekologi membawa pemulihan lingkungan hidup dan memberikan kehidupan yang berkelanjutan.
Dasar Esensial dan Orientasi Pengalaman Mistik Pentakostal-Karismatik Minggus Minarto Pranoto
Jurnal Abdiel: Khazanah Pemikiran Teologi, Pendidikan Agama Kristen dan Musik Gereja Vol 6 No 2 (2022): Volume 6 Nomor 2 Tahun 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Theologia Abdiel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37368/ja.v6i2.437

Abstract

Gereja-gereja Pentakostal-Karismatik seringkali sulit untuk membedakan apakah pengalaman mistik mereka otentik atau palsu. Mereka butuh untuk membangun teologi mistik dan memiliki kemampuan untuk membedakan dan memverifikasi pengalaman mistik tersebut. Artikel ini menghubungkan pengalaman mistik yang dipercaya oleh gereja-gereja di atas dengan teologi mistik Gregorius dari Nyssa. Tiga cara pengalaman mistik yaitu jalan penyucian (purification/purgation atau via purgativa); jalan pencerahan (illumination atau via illuminativa); dan jalan kesatuan mistik orang percaya dengan Allah (mystical union atau via unitiva) dalam pemikiran Gregorius dari Nyssa akan disejajarkan dan dijadikan dasar esensial bagi pengalaman mistik dalam konteks gereja-gereja Pentakostal-Karismatik. Memperhatikan tiga jalan pengalaman mistik yang diteologikan oleh Gregorius dari Nyssa, teologi Pentakostal-Karismatik mungkin dapat memiliki standar teologi yang kuat untuk membedakan pengalaman mistik dengan benar. Penulis juga menambahkan bahwa hasil dari pengalaman mistik berorientasi mewartakan Injil, melakukan perbuatan baik dan kasih. Manifestasi tertinggi dari hasil pengalaman mistik terjadi dalam hidup martir untuk melakukan kehendak Tuhan dalam berbagai bidang kehidupan dan mendatangkan transformasi kehidupan.
Job's Body and the Dramatised Comedy of Moralising Salomo Sihombing
Jurnal Abdiel: Khazanah Pemikiran Teologi, Pendidikan Agama Kristen dan Musik Gereja Vol 6 No 2 (2022): Volume 6 Nomor 2 Tahun 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Theologia Abdiel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37368/ja.v6i2.454

Abstract

Page 1 of 1 | Total Record : 9