cover
Contact Name
A Yunastiawan Eka Pramana
Contact Email
yunasekapramana@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
rekaruang@sttnas.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
REKA RUANG
ISSN : -     EISSN : 26215926     DOI : -
Reka Ruang is a scientific journal focusing on fundamental and applied science in the field of urban and regional studies. We encourage submission of research in the areas of: Regional development; Spatial planning policy; Disaster management; Urban planning and design; Housing development; Public space Urban management; Spatial modeling; Integrated transportation system; Natural resources, ecosystem, and environment.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 5 No 2 (2022): Reka Ruang" : 6 Documents clear
Dampak Perubahan Tata Guna Lahan Terhadap Peningkatan Debit Banjir Pada DAS Ampal Kota Balikpapan Rossana Margaret Kadar Yanti; Achmad Ghozali; Ajeng Nugrahaning Dewanti
REKA RUANG Vol 5 No 2 (2022): Reka Ruang
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33579/rkr.v5i2.2344

Abstract

Daerah Aliran Sungai (DAS) Ampal merupakan salah satu wilayah sistem drainase yang berada di daerah terbangun yang relatif padat, dan memiliki arti penting dari aspek sosial ekonomi kota. DAS Ampal terletak di Kecamatan Balikpapan Selatan Kota Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur. DAS seluas 2.800,19 ha ini memiliki sungai sepanjang 4,69 km. Sistem Drainase Ampal atau Klandasan Besar terdiri dari saluran primer yang berupa alur sungai asli yang langsung bermuara ke laut. Pada musim penghujan, debit yang mengalir dari hulu sungai Ampal cukup besar dan sering melampaui kapasitas alir sungai, sehingga menyebabkan terjadinya luapan air ke lahan di kiri dan kanan sungai. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui dampak pembangunan atau penggunaan lahan untuk kawasan terbangun terhadap peningkatan debit banjir yang melimpas. Tahapan analisis dimulai dari analisis hujan periode ulang dengan menggunakan data hujan harian maksimum. Hasil analisis hujan periode ulang kemudian dilanjutkan dengan analisis penggunaan lahan untuk memperoleh nilai koefisien pengaliran (C) berdasarkan kondisi tutupan lahan DAS Ampal. Analisis penggunaan lahan dilakukan dalam dua kondisi yaitu eksisting tahun 2019 dan rencana penggunaan lahan sesuai RTRW 2011-2031 pada tahun 2032. Dari hasil analisis besarnya nilai koefisien pengaliran DAS Ampal, dilanjutkan dengan menganalisis besarnya debit banjir kondisi eksisting dan rencana akibat hujan yang membebani sungai Ampal. Diperoleh hasil yang membuktikan bahwa perubahan tata guna lahan yang terjadi di DAS Ampal berdampak pada peningkatan debit banjir yang mencapai 105% berbanding lurus dengan besarnya peningkatan koefisien pengaliran. Debit banjir maksimum dengan periode ulang 20 tahun yang mengalir pada DAS Ampal pada tahun 2032 mencapai 636,05 m3/det.
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Urban Heat Island di Kota Bandarlampung Mia Ermawati; Andi Syahputra; Titin Mutmainah
REKA RUANG Vol 5 No 2 (2022): Reka Ruang
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33579/rkr.v5i2.3548

Abstract

Urban Heat Islands (UHI) has occurred in several major urban areas worldwide, also in several urban areas in Indonesia. This occurrence has caused many negative impacts, such as inconvenience in people’s daily activity, excessive use of energy, and health problems. There are several factors that may contribute on the formation of UHI, which are Green House Gas (GHG) emission and land use change. Understanding the factors that significantly contribute on the formation of UHI is important to minimize its effect. Using a case study in Bandarlampung, a middle-sized city in south part of Sumatera, this research is conducted to investigate the effect of vegetation and building on the formation of UHI. This research utilized NDVI, NDBI, and LST method to identify vegetation and building density, and surface temperature. Analysis result shows that the highest UHI Value in Bandarlampung exists in the UHI III category, with the value of UHI in 2016 was 0,1 degrees higher than the one in 2020. This research may demonstrate that the vegetation and building density contribute significantly in the formation of UHI in the case study area.
Perencanaan Tata Ruang Berwawasan Pangan: Sebuah Resep Untuk Kota Berkelanjutan Sri Tuntung Pandangwati
REKA RUANG Vol 5 No 2 (2022): Reka Ruang
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33579/rkr.v5i2.3569

Abstract

This paper aims to explore the concept of food sensitive planning which is a relatively new approach in urban and regional planning (URP) discipline. Food is one of human basic needs, but unfortunately it has been neglected in planning research and practice for a quite long time. Integrating food considerations into URP is critical because it can enhance urban/regional food security and sustainability. The integration of food and planning can be achieved through creating urban and regional spaces that enhance food availability, accessibility and utilization. The ways in which planners can improve food waste management are also discussed in this paper. In addition, this paper also discusses various research and planning topics that are related to food and planning. Hence, more research and work that integrate planning and food can be developed in the near future
Land Use Change on the Golden Triangle Area, Kuningan, South Jakarta Annisa Fathaniah Latala; Rahel Situmorang; Herika Muhammad Taki
REKA RUANG Vol 5 No 2 (2022): Reka Ruang
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33579/rkr.v5i2.3635

Abstract

Jakarta is a metropolitan city with high-rise buildings (apartemens, boarding houses, shopping centers – trading facilitites), especially in the Kuningan Golden Triangle area surrounded by office buildings, trade and service facilities, and mixed-use development which is controlled by development with a building intensity exceeding 100,000 m2. The purpose of this study is to identify changes in land use RW 07 area, Karet Kuningan, Jakarta Selatan from 2002 – 2021. The method used is descriptive quantitative, while data collection uses interview, field observations, documentation, and secondary data from goverment agencies. Such as the DKI Jakarta Departement of Human Settlements. The results of this study indicate that the changes that occur in the study area are: inappropriate land use, changes in building fuctions, and compatibility of KDB, KLB, and KDH at the study location. This study expected to be input for local goverments, especially DKI Jakarta, to re-evaluate existing regulations with field conditions and to improve the revision of the 2030 RDTR, especially in DKI Jakarta area.
Potensi Pengembangan Rantai Industri Pariwisata Metropolitan Sarbagita (Denpasar, Badung, Tabanan, dan Gianyar) Untuk Mendukung Keberlanjutan Desa-Kota Selfa Septiani Aulia; Salsabila Hisanah Herias; Adinda Shofia Maulida
REKA RUANG Vol 5 No 2 (2022): Reka Ruang
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33579/rkr.v5i2.3655

Abstract

Sarbagita is an urban area with international standard tourism as its main economic activity. The Sarbagita Metropolitan Area consists of several areas, namely Denpasar, Badung, Gianyar and Tabanan. The Covid-19 pandemic has had an impact on the weakening of the economy and Micro, Small and Medium Enterprises or MSMEs in the tourism sector. At the time of adaptation to new habits, the concept of staycation in urban areas is related to nature tourism and cultural tourism in rural areas to develop into new opportunities in the tourism sector. The staycation concept that utilizes tourism activities to stay in a five-star hotel in an urban area has the potential to be interrelated with tourism in rural areas based on natural tourism and cultural tourism. This study aims to identify the tourism industry chain based on the analysis of the tourism supply chain and efforts to develop interrelated tourism activities in the Sarbagita Metropolitan Area. The research methodology used is qualitative and quantitative. The content analysis method is used to identify the tourism supply chain in Metropolitan Sarbagita. The development of the potential of the tourism industry chain during the normal adaptation period of the Covid-19 pandemic was carried out using a quantitative approach using analysis of tourist demand trends in the development of the tourism industry chain. The development of the tourism industry chain to support rural-urban sustainability in the Sarbagita Metropolitan Area produces 3 (three) scenarios from the supply side and the demand side, namely optimistic, moderate and pessimistic.
Relasi Aktor dalam Transformasi Pelabuhan Menuju Green Port (Studi Kasus: Pelabuhan Panjang) Goldie Melinda Wijayanti; Incik Rosana Agustien Putri; Pradono Pradono; Romeiza Syafriharti
REKA RUANG Vol 5 No 2 (2022): Reka Ruang
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33579/rkr.v5i2.3674

Abstract

Konsep hijau merupakan salah satu cara untuk mengembangkan dan mengoperasikan bisnis pelabuhan untuk mengurangi kerusakan lingkungan. Hal ini selaras dengan tujuan SDG’s ke 13 yaitu mengambil tindakan cepat untuk mengatasi perubahan iklim. Sebagai bagian dari sistem transportasi, pelabuhan dapat memainkan peran penting dalam pembangunan ekonomi regional. Namun disisi lain, pelabuhan juga menyumkang pencemaran lingkungan melalui kegiatan transportasi maritime. Lampung Selatan memiliki pelabuhan internasional sebagai pintu gerbang ekonomi Pulau Sumatera, salah satunya kegiatan di Pelabuhan Panjang yang memberikan kontribusi yang cukup berarti bagi pendapatan kota. Selama periode 2000-2004, kontribusi nilai tambah pelabuhan sampai 2.5 persen dari total PDRB Kota Bandarlampung. Green port adalah tren terbaru pada pengembangan pelabuhan kontemporer. Green port merupakan pelabuhan yang komprehensif dan terintegrasi dalam hal sosial, faktor ekonomi, budaya, lingkungan dan lainnya. PT. Pelindo II Cabang Panjang sejak 2019 telah mencoba cara atau metode membenahi diri menuju green port dengan menyediakan infrastruktur pendukung. Namun sampai pada 2022 pelabuhan tersebut masih belum sepenuhnya hijau. Salah satu sebab kegagalan ini dari aspek peran antar aktor, sehingga perlu dikaji pada sudut pandang relasi aktor dalam transformasi pelabuhan hijau. Data yang dibutuhkan adalah data primer dan sekunder dengan pendekatan metode aktors. Metode analisis ini untuk mengetahui aktor utama dan kunci dalam pengembangan Pelabuhan. Hasil yang ditemui adalah relasi antar aktor sudah memiliki tugas dan fungsi yang jelas namun tidak ada partisipasi dari masyarakat sehingga transformasi tidak berjalan optimal. Rekomendasi yang ditawarkan adalah membentuk kolaborasi dengan partisipasi dari pemerintah, swasta dan masyarakat, tujuannya adalah sebagai monitoring terhadap pelaksanaan pelabuhan hijau.

Page 1 of 1 | Total Record : 6