cover
Contact Name
David Liauw
Contact Email
davidliauw@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
DavidLiauw@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
SENSITEK
ISSN : 26210428     EISSN : 2620911X     DOI : -
Core Subject : Science,
Dalam rangka meningkatkan minat publikasi ilmiah di kalangan akademisi maupun praktisi dibidang teknologi informasi dan multimedia, STMIK Pontianak menyelenggarakan Seminar Nasional Sistem Informasi dan Teknologi Informasi (SENSITEK) 2018.
Arjuna Subject : -
Articles 147 Documents
Perencanaan Arsitektur Enterprise Menggunakan Metode Togaf ADM Pada Puskesmas Mempawah Prawira Prawira; Eprilyani Nur Azizah; Desi Astuti
Proceeding Seminar Nasional Sistem Informasi dan Teknologi Informasi 2018: Proceeding Seminar Nasional Sistem Informasi dan Teknologi Informasi (SENSITEK)
Publisher : STMIK Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30700/pss.v1i1.349

Abstract

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Mempawah Hilir merupakan organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan dimana bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat. Upaya kesehatan tersebut diselenggarakan dengan menitikberatkan kepada pelayanan untuk masyarakat luas guna mencapai derajad kesehatan yang optimal tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan. Peningkatan kualitas pelayanan memerlukan adanya sebuah sistem informasi yang mampu memonitoring dan membantu proses kinerja dari puskesmas tersebut. Salah satu faktor pendorong pemanfaatan sistem informasi yang lebih baik adalah semakin meningkatnya kebutuhan fungsi pelayanan yang dijalankan. Enterprise Architecture Planning (EAP) merupakan salah satu metodologi yang melihat unsur secara keseluruhan dalam perusahaan, dimana dapat menentukan arsitektur untuk penggunaan informasi dalam mendukung bisnis dan rencana implementasi arsitektur di sebuah perusahaan atau organisasi. Penelitian ini menggunakan metodologi TOGAF ADM yang memiliki komponen utama yaitu Preliminary, Architecture Vision, Business Architecture, Information Sistem Architecture, Technology Architecture, Opportunities and Solution, Migration Planning, Implementation Governance,  Arcitecture Change Management. Hasil penelitian ini berupa blueprint atau cetak Biru teknologi informasi yang di dasarkan pada roadmap Togaf  yang telah dibuat sehingga menghasilkan sistem yang terintegrasi.Kata kunci: Puskesmas, Enterprise Architecture Planning, TOGAF ADM, Blue Print, Terintegrasi
Korelasi COBIT 4.1 Domain DS5 dengan Balanced Scorecard dalam Evaluasi Keamanan Teknologi Informasi Darno -; Kusrini -; Ferry Wahyu Wibowo
Proceeding Seminar Nasional Sistem Informasi dan Teknologi Informasi 2018: Proceeding Seminar Nasional Sistem Informasi dan Teknologi Informasi (SENSITEK)
Publisher : STMIK Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30700/pss.v1i1.237

Abstract

Telah ditetapkannya Undang-undang ITE Nomor 19 Tahun 2016 Pasal 40 Ayat 1 yang berbunyi Fasilitas pemanfaatan Teknologi Informasi, termasuk tata kelola Teknologi Informasi dan Transaksi Elektronik yang aman, beretika, cerdas, kreatif, produktif, dan inovatif. Ketentuan ini termasuk memfasilitasi masyarakat luas, instansi pemerintah, dan pelaku usaha dalam mengembangkan produk dan jasa Teknologi Informasi dan komunikasi. Dengan adanya pasal tersebut maka semua instansi atau pihak yang mmanfaatkan TI harus memperhatikan keamanannya. Untuk mengetahui penerapan keamanan tersebut perlu metode pengukuran atau evaluasi, dalam penelitian ini terfokus pada model penerapan dua metode yaitu menggunakan COBIT 4.1 Domain DS5 dan Balanced Scorecard untuk metode evaluasi. Untuk menerapkan korelasi keduanya maka perlu sebuah contoh data untuk diananlisis sebagai topik kasus, dalam penelitian ini mengambil contoh perusahaan PT. Kusuma Kreasi Utama. Dengan hasil nilai maturity sebesar 2,67 untuk kematangan teknologi informasinya dengan nilai harapan minimal sebesar 3.00. dari kekurangan nilai maturity tersebut masih terdapat kekurangan dalam penrapan keamanan TI yaitu aspek/atribut Goal setting and measurement (2,30), Skill and expertise (0,83) dan Tools and automation(2,07). Dari kurangnya ketiga aspek tersebut perlu sebuah rekomendasi perbaikan berdasarkan rule hasil korelasi COBIT 4.1 domain DS5 dengan Balanced Scorecard yaitu dari segi Finansial, Customers dan Internal. Kata kunci: Komparasi, Cobit , BSC, Keamanan
Pemodelan Inflasi, Uang Beredar, dan Nilai Tukar Rupiah dengan VARX Ni Putu Nanik Hendayanti, Maulida Nurhidayati
Proceeding Seminar Nasional Sistem Informasi dan Teknologi Informasi 2018: Proceeding Seminar Nasional Sistem Informasi dan Teknologi Informasi (SENSITEK)
Publisher : STMIK Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30700/pss.v1i1.915

Abstract

Kesejahteraan masyarakat dapat dicapai melalui pertumbuhan ekonomi yang positif. Untuk mencapai petumbuhan ekonomi tersebut pemerintah mengelurkan berbagai kebijakan ekonomi seperti kebijakan moneter dan kebijakan fiskal. Beberapa indikator utama yang dapat digunakan untuk melihat pertumbuhan perekonomian suatu negara adalah tingkat inflasi, dan jumlah uang beredar. Pengendalian tingkat inflasi bisa dilakukan dengan mengendalikan jumlah uang beredar Jumlah uang beredar suatu negara tidak selalu pasti tergantung dari permintaan uang dari masyarakat dan faktor lain seperti tingkat suku bunga. Oleh karena itu diperlukan suatu model untuk memprediksi jumlah uang beredar di masa yang akan datang berdasarkan data sebelumnya. Analisis yang dapat digunakan untuk melakukan prediksi adalah analisis runtun waktu. Metode Vector Autoregressive With Exsogen Variabel (VARX) merupakan model runtun waktu untuk memodelkan beberapa variabel endogen yang saling berhubungan dipengaruhi waktu sebelumnya dan terdapat variabel eksogen yang mempengaruhi variabel endogen tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan diketahui bahwa model VAR(1) dan VARX(1) untuk perubahan inflasi yang memberikan hasil yang sama untuk variabel yang berpengaruh secara signifikan, model VAR(1) untuk perubahan uang beredar hanya dipengaruhi oleh perubahan uang beredar pada bulan sebelumnya. Sedangkan model VARX(1) untuk perubahan uang beredar, dipengaruhi oleh perubahan uang beredar bulan sebelumnya dan perubahan nilai tukar rupiah pada bulan ini. Model VARX memberikan hasil peramalan yang lebih baik dibandingkan dengan model VAR. Hal ini ditunjukkan dari nilai MAPE dari model VARX yang lebih kecil dibandingkan dengan model VAR.
Perancangan Dan Pemanfaatan E-Shop Untuk Meningkatkan Penjualan Martiti Martiti; Roswika Pangemanan
Proceeding Seminar Nasional Sistem Informasi dan Teknologi Informasi 2018: Proceeding Seminar Nasional Sistem Informasi dan Teknologi Informasi (SENSITEK)
Publisher : STMIK Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30700/pss.v1i1.320

Abstract

Teknologi internet sudah merupakan hal yang wajib bagi sebuah perusahaan dalam memasarkan produk mereka selain mampu diakses selama 24 jam internet dapat diakses siapa saja dan dimana saja selama terdapat koneksi internet. E-commerce merupakan salah satu dari perkembangan teknologi dan internet.              E–commerce merupakan sebuah layanan internet yang dimanfaatkan untuk jual beli secara online. Salah satu dari bentuk e-commerce tersebut yaitu e-shop. E-shop merupakan sarana atau toko untuk menawarkan barang dan jasa lewat internet sehingga pengunjung toko online dapat melihat barang barang ditoko online. E-Shop memberi beragam kemudahan bagi konsumennya diantaranya adalah adanya penghematan biaya, barang bisa langsung diantar kerumah, pembayaran dilakukan secara transfer, dan harga lebih bersaing. Mengingat pentingnya perancangan e shop untuk meningkatkan penjualan dan melihat pemanfaatannya, maka perlu untuk diketahui bagaimana perancangan dan pemanfaatan e-shop untuk meningkatkan penjualan”. Untuk merancang e-shop salah satu metode pengembangan sistem yang dapat digunakan adalah SDLC (System Development Life Cycle) dengan model proses waterfall. Metode waterfall adalah sebuah metode pengembangan aplikasi dengan pendekatan sekuensial. Model waterfall tersusun atas aktivitas aktivitas seperti analisis,  perancangan, pengkodean, pengujian, dan pemeliharaan. Untuk metode pengembangan sistem yang lain dalam merancang e-shop dapat menggunakan metode Prototype yang langkah langkahnya meliputi Communication, Quick Plan, Modeling Quick Design, Construction Of Prototype, Deployment Delivery dan Feedback. E-Shop merupakan suatu pemasaran barang atau jasa melalui sistem informasi yang memanfaatkan teknologi informasi. Keuntungan yang akan didapat dalam bertransaksi di e-shop diantaranya aliran pendapatan baru yang mungkin lebih menjanjikan, yang tidak bisa ditemui di sistem transaksi tradisional dan dapat meningkatkan pangsa pasar.Kata kunci: e-shop, model waterfall
Sistem Penentuan Lokasi Gardu Induk PT. PLN (Persero) Menggunakan Metode TOPSIS Joko Santoso, Anggun Nugroho, Shofwan Hanief
Proceeding Seminar Nasional Sistem Informasi dan Teknologi Informasi 2018: Proceeding Seminar Nasional Sistem Informasi dan Teknologi Informasi (SENSITEK)
Publisher : STMIK Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30700/pss.v1i1.912

Abstract

PT. PLN (Persero) UIP VII merupakan salah satu unit pembangkitan dan jaringan yang bertindak sebagai unit pembangunan Gardu Induk dan Jaringan SUTET/SUTT wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali. Dalam pembangunan Gardu Induk, tidak akan pernah lepas dari pemilihan lahan untuk menentukan lokasi yang paling cocok, efektif dan efisien. Ada beberapa kriteria yang dijadikan pedoman untuk menentukan lokasi gardu induk, diantaranya harga tanah, dampak lingkungan, perhitungan teknis, kelayakan lokasi, analisa biaya, survei sosial ekonomi dan sebagainya. Dipilihnya metode TOPSIS (Technique Order Preference by Similarity to Ideal Solution) didasarkan karena metode ini sangat sesuai untuk menyelesaikan permasalahan pemilihan lokasi gardu induk yang kompleks seperti ini, yang dapat mengakomodasi kriteria yang berlainan jenis, yaitu kriteria yang sudah terbobot (kuantitatif) maupun yang masih kualitatif. Sistem yang dibangun enggunakan C#, database SQL Server ini mampu mengadopsi multi kriteria baik yang kuantitatif maupun kualitatif dan dapat memberikan alternatif solusi terbaik secara cepat dan sesuai kaidah perhitungan metode TOPSIS.
Klasifikasi Citra Satelit Dengan Menggunakan Algoritma K-Means I Made Agus Wirahadi Putra
Proceeding Seminar Nasional Sistem Informasi dan Teknologi Informasi 2018: Proceeding Seminar Nasional Sistem Informasi dan Teknologi Informasi (SENSITEK)
Publisher : STMIK Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30700/pss.v1i1.913

Abstract

Desa adat dalung merupakan salah satu wilayah di kabupaten badung yang mengalami dampak perubaha yang diakibatkan oleh perkembangan kota Denpasar. dampak yang ditimbulkan seperti peningkatan jumlah penduduk dimana peningkatan ini mencapai 7,6% pada tahun 2010. Dampak dari peningkatan jumlah penduduk adalah kebutuhan lahan hunian. Banyak lahan yang beralih fungsi menjadi kawasan hunin demi menunjang kebutuhan akan hunian. Lahan yang sering mengalami alih fungsi adalah lahan vegetasi atau lahan hijau. Lahan vegetasi merupakan wilayah yang ditumbuhi oleh ekosistem tanaman menunjang kebutuhan disekitarnya. Pengawasan akan wilayah vegetasi menjadi sangat sulit untuk dilakukan mengingat luas wilayah yang dimiliki. Salah satu cara untuk dapat mengobservasi area vegetasi dengan menggunakan pengindraan jauh dan analisis image processing. Untuk dapat melakukan observasi dengan image processing dibagi kedalam 2 tahapan. Dimana tahap pertama yaitu preprocessing dan tahap kedua adalah processing. Preprocessing berkaitan dengan proses akuisis data satelit, noise filtering dan peningkatan kualitas citra. Sedangkan pada tahap processing yaitu dengan membagi citra kedalam 2 wilayah yaitu wilayah vegetasi dan non vegetasi dengan pendekatan metode k-means clastering serta proses morfologi. Hasil dari penelitian ini menunjukan klasifikasi citra dengan menggunakan k-means dapat dilakukan.
Aplikasi Multimedia Interaktif Metode Merawat Gigi Anak Usia Dini Khrisna Pradana Deta Putra, Muhammad Rusli, Ni Luh Nym Mirah Wedasari
Proceeding Seminar Nasional Sistem Informasi dan Teknologi Informasi 2018: Proceeding Seminar Nasional Sistem Informasi dan Teknologi Informasi (SENSITEK)
Publisher : STMIK Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30700/pss.v1i1.914

Abstract

Gigi merupakan alat yang digunakan untuk mengolah makanan. Dengan adanya gigi kita dapat mengunyah, menggigit, memotong, menyobek dan menghaluskan makanan yang masuk melalui mulut kita. Proses yang dilakukan oleh gigi tersebut dinamakan proses pencernaan mekanik. Mengingat begitu pentingnya peran gigi dalam mencerna makanan, baik pada orang dewasa maupun anak-anak, tentunya gigi perlu dirawat dengan baik. Cara atau metode merawat gigi bagi orang dewasa dan anak-anak, khususnya anak usia dini, tentunya berbeda. Untuk itu diperlukan media informasi atau pembelajaran tentang bagaimana merawat gigi anak usia dini. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan, yaitu merekayasa aplikasi multimedia pembelajaran interaktif metode merawat gigi bagi anak usia dini. Tahapan pengembangannya mengikuti model Delphi, meliputi: pendefinisian goal, tujuan pembelajaran, dan pengguna; menyelidiki opsi yang sudah ada; menentukan format, anggaran, dan timeline; menentukan konten, aktivitas, dan strategi asesmen; menetapkan strategi evaluasi, kriteria, dan instrumen keefektifan proyek; mengembangkan flowchart, sitemap, dan storyboard; mengembangkan prototype; melakukan evaluasi formatif; dan menyelesaikan desain. Hasil pengembangan aplikasi ini dapat bermanfaat dalam membantu masyarakat umum, khususnya orang tua, dalam mempelajari bagaimana merawat gigi anak pada usia dini.