cover
Contact Name
G.A. Kristha Adelia Indraningsih
Contact Email
kristhaghea@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
kristhaghea@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota palu,
Sulawesi tengah
INDONESIA
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu
ISSN : 23029102     EISSN : 26857189     DOI : -
Core Subject : Religion, Education,
Jurnal Widya Genitri adalah jurnal yang diterbitkan oleh STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah mengundang para peneliti, dosen dan praktisi untuk mengirimkan artikel hasil penelitian dan pengabdian yang berkaitan dengan Agama dan Kebudayaan. Jurnal ini pertama kali terbit pada tahun 2012 dengan terbitan setiap 6 bulan (dua kali setahun) dan telah memiliki nomor e-ISSN : 2685-7189 ISSN: 2302-9102.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 8 No 2 (2017): Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu" : 6 Documents clear
PERSEPSI REMAJA HINDU TERHADAP PERAYAAN HARI RAYA SIWARATRI DI KOTA PALU I Gede Made Suarnada; Ni Nyoman Ritawati
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 8 No 2 (2017): Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.467 KB) | DOI: 10.36417/widyagenitri.v8i2.220

Abstract

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimanakah persepsi remaja Hindu terhadap perayaan hari raya Siwaratri di Kota Palu? dan 2) Bagaimanakah pelaksanaan perayaan hari raya Siwaratri di Kota Palu? Penelitian ini memiliki tujuan yaitu: 1) untuk mengetahui persepsi remaja Hindu tentang pelaksanaan hari raya Siwaratri di Kota Palu dan 2) untuk mengetahui pelaksaan perayaan hari raya Siwaratri di Kota Palu.Teori yang digunakan yaitu Teori Persepsi, dan Teori Intraksionalisme Simbolik. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, penentuan informan menggunakan teknik purposive sampling. Metode pengumpulan data dengan teknik observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi kepustakaan. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis data Miles dan Huberman yang terdiri dari tiga tahapan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1) Persepsi remaja Hindu tentang perayaan hari raya Siwaratri di Kota Palu yaitu a) Sebagai malam penebusan dosa, b) Hari raya Siwaratri tidak melakukan puasa (Upawasa). 2) Pelaksanaan hari raya Siwaratri di Kota Palu yaitu: a) Hari raya Siwaratri dilaksanakan pada malam hari, b) Remaja Hindu hanya sekedar melaksanakan hari raya Siwaratri, c) Remaja Hindu tidak menerapkan brata Siwaratri, d) Sebelum dan sesudah malam renungan diisi dengan hura-hura.
PEMAHAMAN PENGGUNAAN BENANG TRI DATU PADA REMAJA HINDU DI KOTA PALU Gede Merthawan
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 8 No 2 (2017): Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.852 KB) | DOI: 10.36417/widyagenitri.v8i2.221

Abstract

Benang Tri datu merupakan benang tiga warna yaitu: warna merah, hitam, dan putih yang mewakili tiga simbol dari manifestasi Tuhan sebagai pencipta yakni Dewa Brahma dengan warna merah, Pemelihara yakni Dewa Wisnu dengan warna hitam, Dan Pelebur Yakni Dewa Siwa dengan warna putih. Di kota Palu banyak dijumpai remaja yang menggunakan benang Tri datu, remaja Hindu yang menggunakan benang Tri datu seharusnya memahami apa itu benang Tri datu namun masih banyak ditemukan remaja yang menggunakan benang tri datu tetapi tidak memahami apa sesungguhnya benang tersebut. oleh karena itu peneliti melakukan penelitian ini. Penelitian ini merumuskan dua permasalahan, yaitu 1) Bagaimanakah Pemahaman Remaja Hindu terhadap Penggunaan Benang Tri Datu di Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah? 2) Bagaimanakah Nilai-Nilai Pendidikan yang terkandung dalam penggunaan benang Tri Datu pada remaja Hindu di Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah ? Tujuan penelitian ini adalah : 1) untuk mengetahui pemahaman remaja Hindu terhadap penggunaan benang Tri datu di Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah. 2) untuk mengetahui nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam penggunaan benang Tri Datu pada remaja Hindu di Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan menggunakan teori simbol dan teori nilai. Dengan menggunakan tehnik puroposive sampling serta menggunakan pengumpulan data yang terdiri dari metode observasi, wawancara, dokumentasi dan studi kepustakaan. Berdasarkan hasil penelitian di lapangan didapatkan pemahaman remaja hindu sebagai berikut: a. Tri datu Sebagai identitas orang bali, b. Sebagai perlindungan dari Tuhan c. Tri datu merupakan Benang tiga warna.Adapun nilai religius yang terkandung dalam penggunaan benang Tri datu seperti: a. Ketaatan dalam sembahyang. b. berperilaku baik dan sopan santun. c. Merasa tenang dan lebih nyaman
KEBERADAAN PURA AIR PANAS DI DESA KASIMBAR BARAT KECAMATAN KASIMBAR KABUPATEN PARIGI MOUTONG I Nyoman Suparman
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 8 No 2 (2017): Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.29 KB) | DOI: 10.36417/widyagenitri.v8i2.222

Abstract

Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana sejarah Pura Air Panas Desa Kasimbar Barat Kecamatan Kasimbar Kabupaten Parigi Moutong? (2) Bagaimana fungsi Pura Air Panas Desa Kasimbar Barat Kecamatan Kasimbar Kabupaten Parigi Moutong? (3) Nilai-Nilai pendidikan Agama Hindu apa yang dikembangkan di Pura Air Panas Desa Kasimbar Barat Kecamatan Kasimbar Kabupaten Parigi Moutong?.Tujuan penelitian ini antara lain: (1) Untuk memahami sejarah Pura Air Panas Desa Kasimbar Barat.(2) Untuk mengetahui fungsi Pura Air Panas Desa Kasimbar Barat.(3) Untuk memahami Nilai-Nilai pendidikan Hindu yang dikembangakan di Pura Air Panas Desa Kasimbar Barat. Teori yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: (1) Teori Religi (2) Teori Fungsional,dan (3) Teori Nilai.Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini antara lain: Wawancara,Tehnik Observasi, Dokumentasi dan Kepustakaan. Serta data yang telah terkumpul dianalisa mengunakan Tehnik data Deskritif Kualitatif. Hasil penelitian ini:(1) Sejarah Pura Air Panas, Keberadaannya diawali petunjuk secara gaib atau pawisik untuk bisa memelihara mata Air Panas, Fenomena tersebut yang kemudian melatar belakangi terbentuknya Pura Air Panas inilah yang menjadikan keyakinan masyarakat tumbuh semakin kuat untuk lebih meyakini bahwa ada kekuatan Ida Sang Hyang Widhi Wasa dibalik kekuatan manusia yang bila dilanggar maka dapat mengakibatkan kesengsaraan dan akan lebih menuntun masyarakat mencapai kemakmuran dan Keyakinan merupakan modal utama dalam mencapai kebahagiaan. Pura Air Panas Desa Kasimbar memiliki fungsi sebagai: 1. Fungsi Relegius, 2. Fungsi Sosial, 3. Fungsi Pendidikan. Pura ini mengembangkan Nilai-Nilai Pendidikan,yaitu Nilai Pendidikan Tatwa,Nilai Pendidikan Etika ,Nilai Pendidikan Upacara dan Nilai Pendidikan Estetika.
PENGGUNAAN CANANG SARI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AGAMA DAN IPA DI KELAS V PASRAMAN JAGADNATHA PALU I Ketut Kertayasa; Ni Made Mega Hariani; Ni Gusti Ayu Putu Ermayanti
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 8 No 2 (2017): Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.663 KB) | DOI: 10.36417/widyagenitri.v8i2.223

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatan hasil belajar Agama dan IPA di kelas V Pasraman Jagadnatha Palu melalui penggunaan canang sari. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) melalui dua siklus, dimana setiap siklus terdiri dari rencana tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Subyek penelitian yaitu siswa kelas V dengan jumlah siswa 25 orang. Tehnik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan tes. Hasil tindakan siklus I diperoleh data dari 25 orang siswa, yang belum tuntas 9 orang dan yang tuntas 16 orang. Persentase nilai rata-rata siswa pada siklus I yaitu 71.00%, dan persentase ketuntasan belajar klasikal mencapai 64.00%. Sedangkan siklus ke II meningkat, diperoleh 22 orang yang tuntas dan 3 orang yang tidak tuntas. Persentase nilai rata-rata siswa 80.40% dan ketuntasan belajar klasikal mencapai 88.00%.
DAMPAK TERORISME TERHADAP INTEGRASI MASYARAKAT MULTIKULTUR DI DESA SAUSU PAKAREME KECAMATAN SAUSU KABUPATEN PARIGI MOUTONG PROVINSI SULAWESI TENGAH Ketut Yasini
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 8 No 2 (2017): Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (166.124 KB) | DOI: 10.36417/widyagenitri.v8i2.224

Abstract

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori perubahan sosial, teori fungsional konflik dan teori nilai. Penentuan informan ditentukan prosedur purposif. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu: observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi kepustakaan. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1. dampak terorisme terhadap integrasi masyarakat multikultur di Desa Sausu Pakereme yaitu timbulnya rasa trauma serta terbatasnya dalam kontak sosial. 2. faktor-faktor penghambat dan pendorong integrasi masyarakat multikultur di Desa Sausu Pakereme yaitu faktor penghambat meliputi: timbulnya rasa kecurigaan sebagian masyarakat terhadap golongan tertentu kepada kelompok jaringan terorisme, Berprasangka pada hal-hal yang terlihat baru atau asing, serta belum terbentuknya sebuah organisasi lintas agama. Faktor pendorong meliputi: meningkatnya kerja sama antar masyarakat, menjalin silaturahmi yang kuat sesama masyarakat, dan aktifnya kegiatan-kegiatan yang melibatkan masyarakat. 3. nilai-nilai pendidikan Agama Hindu dari integrasi masyarakat multikultur di Desa Sausu Pakereme yaitu terdapat nilai a). Tat Twam Asi, b). Tri Kaya Parisudha.
PEMBINAAN UMAT HINDU DI JAWA TIMUR Sugiarti .
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 8 No 2 (2017): Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.195 KB) | DOI: 10.36417/widyagenitri.v8i2.225

Abstract

Pembinaan terhadap umat Hindu di berbagai tempat, khususnya di wilayah Kecamatan Ampelgading, Malang tergolong masih kurang. Salah satu faktor penyebabnya adalah lemahnya organisasi keumatan Hindu, dan kurangnya petugas pelaksana pembinaan. Kekurangan yang dimaksud menyangkut dua hal, yakni kurang secara kuantitas, dan kurang secara kualitas. Adanya kekurangan secara kuantitas karena orang-orang yang memiliki ketertarikan dan kemampuan dalam bidang pembinaan agama belum banyak. Kekurangan secara kualitas, secara umum tokoh-tokoh Hindu yang berperan sebagai pembina, baik yang duduk dalam kepengurusan parisada, pemangku, serathi, kelian adat, dan sebagainya; tidak banyak yang memiliki pengetahuan secara komprehensif dalam bidang agama. Pengetahuan agama yang dimiliki sebatas pada tatacara beritual yang didasarkan pada tradisi dan adat istiadat, ataupun pengenalan terhadap budaya baru dalam ritual keagamaan; yang kadang-kadang terdapat perbedaan antara daerah satu dengan daerah yang lain. Tidak jarang hal ini justru menjadi polemik yang akhirnya menjadi bibit permasalahan dalam masyarakat Hindu, terutama di wilayah Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.

Page 1 of 1 | Total Record : 6