cover
Contact Name
analis mandala
Contact Email
analis.mandala@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
analis.mandala@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
Jurnal MediLab Mandala Waluya
ISSN : 25804073     EISSN : 26851113     DOI : -
Teknologi Laboratorium Medis atau TLM adalah profesi yang bekerja pada sarana kesehatan yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan, pengukuran, penetapan, dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia atau bahan bukan berasal dari manusia untuk penentuan jenis penyakit, penyebab penyakit, kondisi kesehatan atau faktor-faktor yang dapat berpengaruh pada kesehatan perorangan dan masyarakat. Sedangkan menurut KEPMENKES RI NOMOR 370/MENKES/SK/III/200, Analis Kesehatan atau disebut juga Ahli Teknologi Laboratorium Kesehatan adalah tenaga kesehatan dan ilmuan berketerampilan tinggi yang melaksanakan dan mengevaluasi prosedur laboratorium dengan memanfaatkan berbagai sumber daya. adapun Visi Prodi D-IV Analis Kesehatan Mandala Waluya yaitu Menjadi Program Studi yang berdaya saing pada bidang Diagnostik Molekuler di Sulawesi Tahun 2030. dengan Rincian Mata Kuliah sbb : 1. Hematologi 2. Kimia Klinik 3. Toksikologi 4. Mikrobiologi Klinik ( Bakteriologi, Mikologi, Virologi, Parasitologi) 5. Imunoserologi 6. Sitohistopatologi.
Arjuna Subject : -
Articles 34 Documents
ANALISIS PERBANDINGAN SEDIMEN KRISTAL ASAM URAT PADA PENDERITA ARTRITIS GOUT YANG OBESITAS DAN BUKAN OBESITAS DI RSUD KOTA KENDARI Dartin, Dartin
Jurnal MediLab Mandala Waluya Vol 3 No 2 (2019): Jurnal MediLab Mandala Waluya
Publisher : Jurnal MediLab Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artritis gout merupakan kelompok penyakit heterogen sebagai akibat dari deposisi kristal monosodium urat pada jaringan atau akibat supersaturasi asam urat di dalam cairan ekstraseluler. Atritis Gout sering dikaitkan dengan obesitas. Orang dengan kegemukan mempunyai kecenderungan mengalami peningkatan kadar asam urat dalam darah. Sehingga dengan meningkatnya kadar asam urat dalam darah, memicu terjadinya peningkatan kristal asam urat dalam urin.Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dari penelitian ini adalah 55 orang penderita artritis gout di RSUD Kota Kendari dengan besar sampel 25. Metode pengambilan sampling yang digunakan adalah purposive sampling.  Metode analisis menggunakan uji statistik Mann Whitney.Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa penderita artritis gout yang obesitas sebanyak 2 orang (18%) mempunyai sedimen kristal asam urat normal dan sebanyak 9 orang (82%) mempunyai sedimen kristal asam urat abnormal. Sedangkan penderita artritis gout yang bukan obesitas sebanyak 10 orang (71%) mempunyai sedimen kristal asam urat normal dan hanya sebanyak 4 orang (29%) mempunyai sedimen kristal asam urat abnormal. Sehingga terdapat perbedaan antara penderita artritis gout yang obesitas dan bukan obesitas terhadap sedimen kristal asam urat di RSUD Kota Kendari. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai uji statistik Mann Whitney yang mempunyai nilai signifikan 0,001, dimana sig <0,05 menunjukkan H0 ditolak dan Ha diterima.Dari hasil penelitian ini maka perlu adanya pencegahan obesitas pada penderita artritis gout dan pengaturan pola makan agar dapat mencegah terjadinya peningkatan sedimen kristal dalam urin pada penderita artritis gout.
PERBANDINGAN KADAR HEMOGLOBIN MENGGUNAKAN METODE SAHLI PADA PEROKOK AKTIF DAN PASIF DI DESA AWUNIO KABUPATEN KONAWE SELATAN Amalia, Dini
Jurnal MediLab Mandala Waluya Vol 3 No 2 (2019): Jurnal MediLab Mandala Waluya
Publisher : Jurnal MediLab Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada perokok berat terjadi peningkatan kadar hemoglobin. Peningkatan  ini terjadi karena reflek dari mekanisme kompensasi tubuh terhadap rendahnya  kadar oksigen yang berikatan dengan hemoglobin akibat digeser oleh karbon monoksida yang mempunyai afinitas terhadap hemoglobin yang lebih kuat. Sehingga tubuh akan meningkatkan proses hematopoiesis lalu meningkatkan produksi hemoglobin, akibat dari rendahnya tekanan parsial oksigen (PO) di dalam tubuh. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbandingan kadar hemoglobin perokok aktif dan pasif, Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan rancangan studi komparatif, sampel penelitian sebanyak 15 perokok aktif dan 15 perokok pasif di desa Awunio, Kec.Kolono, Kab.Konsel penarikan sampel dilakukan dengan metode consecutive sampling. Data dikumpulkan dengan melakukan pemeriksaan hemoglobin menggunakan hemoglobinometer Sahli. Berdasarkan hasil uji statistik  Mann - Whitney dengan tingkat kemaknaan (p<0,05) ditemukan ada perbedaan (p=0,000)  kadar hemoglobin perokok aktif dan perokok pasif. Dari hasil penelitian ini diharapkan pada perokok aktif untuk menghentikan kebiasaan merokok, dan untuk penelitian selanjutnya dilakukan  dengan mengukur variabel lain yang berpengaruh terhadap kadar hemoglobin agar diperoleh hasil penelitian yang lebih signifikan.
EFEKTIVITAS EKSTRAK BUAH ASAM JAWA (T. INDICA L.)TERHADAP HITUNG JUMLAH LEUKOSIT METODE LANGSUNG Rahmadhanty, Wa Nur Arlin
Jurnal MediLab Mandala Waluya Vol 3 No 2 (2019): Jurnal MediLab Mandala Waluya
Publisher : Jurnal MediLab Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemeriksaan laboratorium yang sering dilakukan yaitu pemeriksaan darah, salah satunya hitung jumlah leukosit. Jumlah leukosit dihitung per satuan volume darah dengan membuat pengenceran dari darah menggunakan larutan Turk. Larutan Turk seringkali tidak tersedia atau kadaluarsa, sehingga dilakukan penelitian untuk mencari alternatif pengganti reagen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas variasi konsentrasi ekstrak buah asam jawa (T. indica L.) terhadap jumlah leukosit.  Jenis penelitian ini yaitu penelitian eksperimen yang dilaksanakan di Laboratorium Klinik Terpadu STIKES Mandala Waluya Kendari. Jumlah sampel yaitu sebanyak 24 sediaan kamar hitung dengan metode pemeriksaan secara manual menggunakan kamar hitung yang diperiksa dengan mikroskop. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji regresi linear sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 24 sediaan kamar hitung diperoleh jumlah rata-rata leukosit pada larutan kontrol yaitu 9.208 sel/mm3, ekstrak asam jawa konsentrasi 50% dengan hasil rata-rata yaitu 8.408 sel/mm3, ekstrak asam jawa konsentrasi 70% dengan hasil rata-rata yaitu 6.391 sel/mm3, dan ekstrak asam jawa konsentrasi 100% dengan rata-rata yaitu 5.983 sel/mm3. Hasil uji hipotesis menunjukan bahwa nilai sig 0,000 < ? (0,05) maka terdapat efektivitas konsentrasi ekstrak buah asam jawa (T. indica L.) terhadap hitung jumlah leukosit metode langsung maka H1 diterima dan H0 ditolak. Berdasarkan hasil yang diperoleh, ekstrak buah asam jawa konsentrasi 50% merupakan konsentrasi paling efektif untuk menggantikan asam asetat glasial dalam larutan Turk. Saran bagi peneliti selanjutnya agar menggunakan variasi konsentrasi yang lebih rendah dan variasi pH untuk mengetahui konsentrasi dan pH yang paling efektif.
SKRINING KAPANG ASPERGILLUS SPP. PENGHASIL AFLATOKSIN PADA PRODUK SUSU OLAHAN KEDELAI DI KOTA KENDARI Rais, Sriwahyuni
Jurnal MediLab Mandala Waluya Vol 3 No 2 (2019): Jurnal MediLab Mandala Waluya
Publisher : Jurnal MediLab Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mikotoksin yang dihasilkan oleh kapang Aspergillus flavus dan Aspergillus parasiticus yaitu aflatoksin M1 (AFM1) yang dapat ditemukan pada produk olahan susu kedelai. Keberadaan aflatoksin M1 (AFM1) dalam susu olahan kedelai sangat berbahaya karena dapat mengganggu kesehatan manusia terutama bagi anak-anak. Penyakit yang disebabkan oleh kontaminasi aflatoksin M1 (AFM1) yaitu Kanker hati dan gangguan pencernaan. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya Kapang Aspergillus spp penghasil aflatoksin pada susu olahan kedelai di kota Kendari. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah susu olahan kedelai yang di produksi oleh industri rumah tangga di Kota Kendari dengan sampel sebanyak 8 sampel. Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 6 sampel susu olahan kedelai terdapat kapang Aspergillus parasiticus dan sebanyak 2 sampel terdapat kapang Aspergillus flavus. Saran untuk penelitian selanjutnya yaitu digunakan media selektif untuk pertumbuhan Aspergillus flavus dan Aspergillus parasiticus dalam melakukan deteksi Aspergillus spp. penghasil aflatoksin pada jenis sampel lain.
PERBANDINGAN KADAR HEMOGLOBIN SAMPEL DARAH VENA DAN KAPILER PADA IBU HAMIL DENGAN METODE KONVENSIONAL DAN AUTOMATIC DI PUSKESMAS POASIA KOTA KENDARI Ratna, Dewi
Jurnal MediLab Mandala Waluya Vol 3 No 2 (2019): Jurnal MediLab Mandala Waluya
Publisher : Jurnal MediLab Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemeriksaan kadar hemoglobin pada sampel darah vena dan darah kapiler pada ibu hamil menggunakan metode konvensional atau hematology analyzer dan metode automatic atau Hb sahli dan terkadang hasilnya tidak sama. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan kadar hemoglobin menggunakan darah kapiler dan darah vena pada ibu hamil dengan metode konvensional dan automatic. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional analitik. Populasi dalam penelitian ini yaitu jumlah keseluruhan pasien ibu hamil pada bulan februari 2019, sebanyak 5 orang. Analisis data yang di gunakan adalah analisis deskriptif dan analisis inferensial. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik responden pemeriksaan kadar hemoglobin darah vena dan darah kapiler metode automatic yang normal sebanyak 2 sampel atau 40% dan hasil abnormal sebanyak 3 sampel atau 60%. Sedangkan pada metode konvensional yang abnormal sebanyak 5 sampel atau 100%. Hasil uji hipotesis perbandingan sampel darah vena dan darah kapiler dengan metode konvensional menunjukkan nilai sig 0,021 < 0,05 maka tidak ada perbedaan kadar Hb darah vena dan kapiler pada ibu hamil dengan metode konvensional. Sedangkan pada pemeriksaan sampel darah vena dan darah kapiler dengan metode automatic menunjukkan nilai sig 0,133 > 0,05 maka terdapat perbedaan kadar Hb darah vena dan darah kapiler pada ibu hamil. Peneliti selanjutnya agar mengembangkan penelitian tentang pemeriksaan kadar hemoglobin sehingga di ketahui metode pemeriksaan yang memberikan hasil paling tepat.  
HUBUNGAN KADAR SERUM GLUTAMIC PYRUVIC TRANSAMINASE (SGPT) & SERUM GLUTAMIC OXALOACETIC TRANSAMINASE (SGOT) DENGAN LAMA DEMAM PENDERITA DEMAM TIFOID ANAK DI RSUD KOTA KENDARI Apriyanti, Apriyanti
Jurnal MediLab Mandala Waluya Vol 3 No 2 (2019): Jurnal MediLab Mandala Waluya
Publisher : Jurnal MediLab Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bakteri Salmonella typhi penyebab demam tifoid menghasilkan endotoksin yang bersifat pirogenik, apabila masuk kedalam tubuh dapat menyerang organ-organ tubuh seperti hati. Kerusakan hati pada penderita tifoid berupa perubahan hepatomegali, ikterus, biokimia, dan histopatologis sehingga kadar Serum Glutamic Pyruvic Transaminase (SGPT) dan Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase (SGOT) meningkat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Kadar Serum Glutamic Pyruvic Transaminase (SGPT) dan Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase (SGOT) dengan Lama Demam Penderita Demam Tifoid Anak Di RSUD Kota Kendari. Jenis penelitian ini merupakan penelitian Analitik Observasional dengan rancangan Cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah penderita demam tifoid anak bulan Mei sampai Juli 2018 sebanyak 28 orang, pengambilan dilakukan dengan teknik Accidental Sampling dengan jumlah sampel sebanyak 22 orang. Metode analisis menggunakan uji Statistik Korelasi Spearman. Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak ada hubungan kadar Serum Glutamic Pyruvic Transaminase (SGPT) dan Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase (SGOT) dengan Lama Demam Penderita Demam Tifoid Anak Di RSUD Kota Kendari. Hal  tersebut dapat dilihat dari hasil uji statistik Korelasi Spearman yang mempunyai nilai signifikan yaitu 0,05 dimana hasil SGPT sig 0,589 dan hasil SGOT 0,353 yang menunjukan H0 diterima. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa tidak  ada hubungan kadar Serum Glutamic Pyruvic Transaminase (SGPT) dan Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase (SGOT) dengan Lama Demam Penderita demam Tifoid Anak Di RSUD Kota Kendari.
- IDENTIFIKASI MYCOBACTERIUM TUBERCULOSIS DAN MULTIDRUG RESISTEN TB PADA SAMPEL SPUTUM TERHADAP PASIEN SUSPEK TB MENGGUNAKAN METODE GEN EXPERT DAN MULTIPLEX PCR -, SISI SUSILAWATI; RASYID, SRI ANGGARINI; -, SANATANG -
Jurnal MediLab Mandala Waluya Vol 3 No 2 DESEMBER (2019): MEDILAB
Publisher : Jurnal MediLab Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Diagnosis dan deteksi Mycobacterium tuberculosis menjadi amat penting guna pemberantasan penyakit TBC. Deteksi Mycobacterium tuberculosis paru pada sputum dapat dilakukan dengan pemeriksaan mikroskopik, kultur bakteri dan metode RT-PCR GeneXpert serta teknik Polymerase Chain Reaction (PCR). Namun setiap metode memiliki sensitivitas dan spesifitas yang berbeda-beda sehingga dapat menyebabkan perbedaan hasil pemeriksaan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hasil identifikasi pemeriksaan Mycobacterium tuberculosis pada pasien suspek TB dengan menggunakan metode GeneXpert dan Multiplex PCR (Polymerase Chain Reaction). Jenis penelitian adalah penelitian observasional analitik secara laboratoris. Desain penelitian yang digunakan adalah desain Cross sectional yakni pengambilan data variabel bebas dan variabel terikat dilakukan secara bersamaan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel sputum sebanyak 7 sampel. Data hasil penelitian dianalisis dengan uji statistik non parametric (Wilcoxon Signed Ranks Test) menunjukkan nilai sig. 0.046 untuk MTB dan 0.025 untuk MDR < ? (0,05) maka terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil Pemeriksaan MTB dan MDR pada metode GeneXpert dan Metode Multiplex PCR. Hasil pemeriksaan MTB pada 7 sampel sputum metode GeneXpert ditemukan hasil positif sebanyak 4 sampel dan negatif sebanyak 3 sampel. Sedangkan metode Multiplex PCR didapatkan hasil negatif pada 7 sampel. Hasil pemeriksaan MDR pada 7 sampel sputum metode GeneXpert ditemukan hasil negatif pada 7 sampel, sedangkan metode Multiplex PCR didapatkan hasil positif sebanyak 5 sampel dan hasil negatif sebanyak 2 sampel. Untuk peneliti selanjutnya agar menggunakan primer lain selain pt8 dan pt9 dan lebih teliti dalam proses pengerjaan PCR.  
- PERBANDINGAN KADAR HEMOGLOBIN MENGGUNAKAN METODE SAHLI PADA PEROKOK AKTIF DAN PASIF DI DESA AWUNIO KABUPATEN KONAWE SELATAN -, DINI AMALIAH; -, SYAWAL ABDURRAHMAN; -, LA ODE HAMIRU
Jurnal MediLab Mandala Waluya Vol 3 No 2 DESEMBER (2019): MEDILAB
Publisher : Jurnal MediLab Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK   Pada perokok berat terjadi peningkatan kadar hemoglobin. Peningkatan ini terjadi karena reflek dari mekanisme kompensasi tubuh terhadap rendahnya kadar oksigen yang berikatan dengan hemoglobin akibat digeser oleh karbon monoksida yang mempunyai afinitas terhadap hemoglobin yang lebih kuat. Sehingga tubuh akan meningkatkan proses hematopoiesis lalu meningkatkan produksi hemoglobin, akibat dari rendahnya tekanan parsial oksigen (PO) di dalam tubuh. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbandingan kadar hemoglobin perokok aktif dan pasif, Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan rancangan studi komparatif, sampel penelitian sebanyak 15 perokok aktif dan 15 perokok pasif di desa Awunio, Kec.Kolono, Kab.Konsel penarikan sampel dilakukan dengan metode consecutive sampling. Data dikumpulkan dengan melakukan pemeriksaan hemoglobin menggunakan hemoglobinometer Sahli. Berdasarkan hasil uji statistik Mann - Whitney dengan tingkat kemaknaan (p<0,05) ditemukan ada perbedaan (p=0,000) kadar hemoglobin perokok aktif dan perokok pasif. Dari hasil penelitian ini diharapkan pada perokok aktif untuk menghentikan kebiasaan merokok, dan untuk penelitian selanjutnya dilakukan dengan mengukur variabel lain yang berpengaruh terhadap kadar hemoglobin agar diperoleh hasil penelitian yang lebih signifikan.
- PENGARUH WAKTU PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL WANITA USIA SUBUR DI WILAYAH PUSKEMAS PERUMNAS KOTA KENDARI -, HIJRAWATI RAHIM; PRATIWI LIO, TIARA MAYANG; -, TITI SAPARINA
Jurnal MediLab Mandala Waluya Vol 3 No 2 DESEMBER (2019): MEDILAB
Publisher : Jurnal MediLab Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Kontrasepsi suntik adalah konstrasepsi yang diberikan kepada wanita secara periodik untuk mencegah kehamilan. Pengaruh penggunaan jangka panjang dari kontrasepsi suntik dapat menyebabkan perubahan metabolisme lipid yang ditujukan dengan kadar kolesterol total lebih tinggi.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh waktu penggunaan kontrasepsi suntik terhadap kadar kolesterol total pada wanita usia subur Di Wilayah Puskemas Perumnas Kota Kendari. Oleh karena itu perlu dilakukan pemeriksaan mengenai penggunaan kontrasepsi Suntik terhadap kadar kolesterol total wanita usia subur Di Wilayah Puskemas Perumnas Kota Kendari. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan rancangan Cross Sectional Study. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien yang menggunakan kontrasepsi suntik di wilayah Puskesmas Perumnas Kota Kendari dalam kurun waktu enam bulan terakhir sebanyak 47 pasien, pengambilan dilakukan dengan teknik Accidental Sampling dengan jumlah sampel sebanyak 32 pasien. Hasil penelitian menggunakan metode fotometer menunjukkan bahwa responden kontrasepsi suntik 1 Bulan yang berjumlah 13 responden (40,62%) mempunyai lama penggunaan kontrasepsi < 1 tahun dan semua responden mempunyai nilai kolesterol yang normal. Sedangkan responden kontrasepsi suntik 3 bulan berjumlah 19 responden (59,37%) mempunyai lama penggunaan kontrasepsi > 1 tahun. Dari 19 responden tersebut, terdapat 18 responden yang normal dan 1 responden yang tidak normal.Simpulan dari penelitian ini Tidak ada Pengaruh Penggunaan Kontrasepsi Suntik Terhadap Kadar Kolestrol Total Wanita Usia Subur SetelahPenggunaan<1 Bulan dan ? 1 tahun.
- DETEKSI PENINGKATAN JUMLAH KOLONI JAMUR CANDIDA SP. PADA MUKOSA MULUT PENDERITA DIABETES MELITUS DAN NON DIABETES MELITUS DI RSUD KOTA KENDARI HASRI, RIA IRDAYANTI; -, ROSDARNI -; -, LA ODE MUSLIMIN
Jurnal MediLab Mandala Waluya Vol 3 No 2 DESEMBER (2019): MEDILAB
Publisher : Jurnal MediLab Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Diabetes Melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin. Salah satu kelainan yang terjadi dirongga mulut adalah kandidiasis mulut yang terjadi akibat menurunnya barier mukokutan dan respon imun rongga mulut terhadap Candida sp. yang bersifat komensal dapat berubah menjadi patogen apabila terjadi perubahan pada host, seperti terjadi peningkatan jumlah koloni, yang berdampak pada infeksi di area mulut. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi peningkatan jumlah koloni jamur Candida sp. pada mukosa mulut penderita Diabetes Melitus dan Non Diabetes Melitus dengan metode kultur dan mikroskopis menggunakan pewarnaan methylen blue. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah penderita Diabetes Melitus pada bulan Januari yang rawat inap di RSUD Kota Kendari pada tahun 2019 sebanyak 14 pasien, pengambilan dilakukan dengan teknik Accidental Sampling dengan jumlah sampel sebanyak 12 pasien Diabetes Melitus dan 12 pasien Non Diabetes Melitus. Hasil penelitian dari data distribusi jumlah koloni diperoleh dari 12 pasien Diabetes Melitus dan 12 pasien Non Diabetes Melitus selama 72 jam yaitu (2049 koloni : 220 koloni). Disimpulkan bahwa terjadi peningkatan jumlah koloni Candida sp. pada mukosa mulut penderita Diabetes Melitus dan Non Diabetes Melitus yaitu 1829 koloni (80,6%). Saran dari penelitian ini adalah agar penelitian ini bisa dilanjutkan dengan menggunakan metode penelitian yang lebih spesifik untuk melihat pertumbuhan Candida albicans.

Page 3 of 4 | Total Record : 34