cover
Contact Name
Ramadhan Tosepu
Contact Email
+628114034449
Phone
ramadhan.tosepu@uho.ac.id
Journal Mail Official
jurnalkmc@gmail.com
Editorial Address
Perumahan Nafa Graha Kampus, Blok I Nomor 3, Kelurahan Kambu, Kecamatan Kambu
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
Jurnal Kesehatan Masyarakat Celebes
ISSN : 26864401     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Kesehatan Masyarakat Celebes (JKMC) adalah jurnal ilmiah yang diuraikan berdasarkan pendekatan kesehatan. Jurnal ini memuat hasil hasil penelitian, review artikel, letter to the editor, ataupun tulisan lainnya yang terkait dengan kesehatan. Khususnya yang terkait dengan: Epidemiologi, Biostatistik, Kesehatan lingkungan, Kesehatan dan keselamatan kerja,Gizi masyarakat,Kesehatan reproduksiKebijakan dan manajemen kesehatan, Promosi kesehatan.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 1 No 03 (2020): Jurnal Kesehatan Masyarakat Celebes" : 5 Documents clear
INDEKS MASSA TUBUH (IMT) PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI PUSKESMAS POASIA KOTA KENDARI Ellyani Abadi; Tahiruddin Tahiruddin
Jurnal Kesehatan Masyarakat Celebes Vol 1 No 03 (2020): Jurnal Kesehatan Masyarakat Celebes
Publisher : Pengurus Daerah Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Indeks massa tubuh (IMT) merupakan indikator status gizi berdasarkan tinggi badan dan berat badan yang berkaitan dengan penyakit diabetes mellitus (DM).Indeks massa tubuh yang tinggi adalah faktor yang dapat berkaitan dengan kejadian diabetes mellitus tipe 2lehnya itu upaya penentuan status IMT penting dilakukan sebagai langkah pencegahan maupun penanganan penyakit DM. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui indeks massa tubuh penderita DM tipe 2 di Puskesmas Poasia. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dan telah dilakukan pada bulan Juni-Juli 2018 di ruang poli umum Puskesmas Poasia.Pengumpulan data menggunakan Mikrotoice untuk menentukan Tinggi Badan dan Timbangan Injak untuk menentukan berat badan.Analisis data dilakukan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa IMT responden bervariasi yakni terdapat responden yang IMT normal 26,7%, berisiko (6,7%), dan obesitas I (46,7%) serta obesitas II (20%). Rata-rata IMT adalah 27,15, median 26,53 dan standar deviasi 7,21. Status IMT terbanyak adalah responden yang mengalami obesitas I sebanyak 14 orang (46,7%). Penelitian ini menyarankan bagi pihak Puskesmas Poasia agar melakukan pemeriksaan IMT rutin pada penderita DM tipe 2 dan bagi penderita DM tipe 2 sebaiknya membatasi makanan tinggi lemak dan melakukan aktifitas fisik secara teratur. Kata Kunci :Indeks Massa Tubuh, Diabetes Mellitus Tipe 2. Absctract Body mass index (BMI) is an indicator of nutritional status based on height and weight related to diabetes mellitus (DM). A high body mass index is a factor that can be related to the incidence of type 2 diabetes mellitus. Therefore, it is important to determine the status of BMI as a preventive measure and manage DM disease. This study aims to determine the body mass index of patients with type 2 diabetes at the Poasia Health Center. This type of research is descriptive and was carried out in June-July 2018 in the public clinic at Poasia Health Center. Data collection uses Mikrotoice to determine Height and Step Scales to determine body weight. Data analysis was performed descriptively. The results showed that respondent BMI varied ie there were respondents whose BMI was normal 26.7%, risky (6.7%), and obesity I (46.7%) and obesity II (20%). The average BMI was 27.15, the median was 26.53 and the standard deviation was 7.21. Most BMI status were 14 people (46.7%) who were obese I. This research recommends that the Poasia Health Center to carry out routine IMT examination in patients with type 2 DM and for patients with type 2 DM should limit high-fat foods and do regular physical activity. Keywords: Body Mass Index, Diabetes Mellitus Type 2.
STUDI IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI KABUPATEN MUNA Muhammad Ikhsan Akbar; La Ode Ali Imran Ahmad
Jurnal Kesehatan Masyarakat Celebes Vol 1 No 03 (2020): Jurnal Kesehatan Masyarakat Celebes
Publisher : Pengurus Daerah Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan pola pembiayaan pra-upaya, artinya pembiayaan kesehatan yang dikeluarkan sebelum atau tidak dalam kondisi sakit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pelaksanaan sosialisasi dan gambaran kepesertaan dalam implementasi program JKN di Kabupaten Muna. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis melalui wawancara mendalam dengan informan. Informan dalam penelitian ini terdiri dari 5 orang informan kunci dan 9 orang informan biasa yang terlibat langsung pada implementasi program JKN. Hasil penelitian menunjukkan bahwa BPJS Kesehatan telah melakukan sosialisasi di kabupaten Muna yaitu sejak tahun 2013. Namun sosialisasi lebih sering di lakukan sejak 1 januari 2014 yaitu sejak berlakunya Jaminan Kesehatan Nasional bagi seluruh masyarakat indonesia. Pelaksanaan sosialisasi tentang program JKN yang di jalankan oleh pihak BPJS, dinas kesehatan, dan puskesmas di kabupaten muna dengan menggunakan media spanduk, baliho, iklan televisi dan media lain sudah berjalan dengan baik. Kepesertaan BPJS saat ini di kabupaten Muna mencapai 60% dari jumlah penduduk. Jaminan Kesehatan Daerah kabupaten muna akan bergabung dalam BPJS Kesehatan sesuai kontrak pemerintah daerah bersama BPJS Kesehatan. Masyarakat yang belum mendaftarkan diri sebagai peserta BPJS di sebabkan karena kurangnya pahaman dan kemauan masyarakat untuk menjadi peserta. Kata kunci: Sosialisasi, Kepesertaan, JKN, Muna Abstract The National Health Insurance Scheme (JKN) is a pattern of pre-financing efforts, meaning that health financing was provide before or not in an unhealth condition. The purpose of this study is to describe the implementation of Socialization and participation describetion, of Implementation of JKN Program in Muna regency. This research is a qualitative research with a phenomenological approach through in-depth interviews with informants. Informants in this study consists of five key informants and 9 regular informants which directly involved in implementation of JKN program. The results showed that BPJS had socialized in Muna ie since 2013. However socialize more often done since 1st January 2014 or since the enactment of the National Health Insurance for all Indonesian society. Dissemination of JKN program which is run by the BPJS, Department of health, and health centers in Muna regency by using media banners, billboards, television commercials and other media are already well underway. BPJS current membership in Muna reached 60% of the population. Regional Health Insurance of Muna Regency will join the Health BPJS together with local government contracts BPJS of Public Health who have not registered as a participant BPJS caused due to lack of understanding and willingness of the community to participate in a national health insurance. Keywords: Socialization, Membership, JKN, Muna
HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DAN HIGIENE PERORANGAN DENGAN KELUHAN PENYAKIT SKABIES PADA ANAK-ANAK DI PANTI ASUHAN AMALIYAH KOTA KENDARI TAHUN 2019 Nur Nazila Fitria Fitri; Ramadhan Tosepu; Nurmala Dewi
Jurnal Kesehatan Masyarakat Celebes Vol 1 No 03 (2020): Jurnal Kesehatan Masyarakat Celebes
Publisher : Pengurus Daerah Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Disease scabies is a skin disease caused by a parasitic mite Sarcoptes scabiei that seeks to establish a tunnel under the skin and is transmitted through direct human contact. Kendari City Health Department data showed an infection of skin disease is always in the top 20 diseases. Data in 2016 that infectious skin disease was ranked 13th with a prevalence of 2.82%, in 2017 infectious skin disease was ranked 14th with a prevalence of 1.93% and in 2018 the infectious skin disease was ranked 11th with a prevalence of 3.20%.research aimsto determine the relationship between environmental sanitation and personal hygiene complaints scabies disease in children in the orphanage Amaliyah Kendari City in 2019, This type of research isanalyticwith cross sectional approach with total population of 200 children, sampling techniquepurposive sebanya sampling 134 children. Analysis of the data used is the chi-square analysis. The results showed no relationship between the provision of clean waterwith symptoms of scabies disease(p-value= 0.725)There was no correlation between the use of latrines Scabies is a disease with symptoms(p-value= 0.725), there was no relationship between sewerage (SPAL) with symptoms of scabies disease(p-value = 0.725), there was no relationship between landfills with complaints Scabies disease (p-value= 0.481) and there was a relationship between personal hygiene illness complaints Scabies(p-value= 0.000). Keywords : Environmental Sanitation, Personal Hygiene and Scabies.
TREND PENYAKIT HIPERTENSI DI KAB. KONAWE TAHUN 2019 Herlina; Minsismiarti; Dedi Renden; Djiba Djiba; Aswan Aswan; Wa Ode Nuraslin; Yuli Hendra Yanti; Mahisna Mahisna; Juwansri Juwansri; Indra Sari
Jurnal Kesehatan Masyarakat Celebes Vol 1 No 03 (2020): Jurnal Kesehatan Masyarakat Celebes
Publisher : Pengurus Daerah Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan penyakit degeneratif yang dapat menyebabkan kematian dan kesakitan yang tinggi. Riwayat Hipertensi yang bersamaan dengan pola hidup tidak sehat seperti merokok, konsumsi tinggi lemak, kuang serat, konsumsi garam berlebih, kurang olah raga, mengkonsumsi minuman beralkohol, obesitas, kadar lemak dalam darah yang tinggi dan stres, akan memperberat risiko komplikasi seperti mengakibatkan infark miokardium, stroke, gagal ginjal, bahkan tak jarang dapat menyebabkan kematian medadak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat gambaran kasus hipertensi di Kabupaen Konawe. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Kasus Hipertensi Tahun 2015 sebesar (95,71%), Tahun 2016 sebesar (95,69%), Tahun 2017 sebesar (95, 68%) dan Tahun 2018 sebesar (100,00%) terjadi peningkatan penanganan Kasus Hipertensi pada Tahun 2018 sebesar (100,00%) dalam hal ini mencapai standar Pelayanan Kesehatan Minimal (SPM). Hal ini diharapkan akan terjadi peningkatan penanganan penyakit hipertensi disetiap tahunnya, yang diperoleh dengan cara melakukan deteksi dini, penyuluhan tentang pola hidup sehat di Posbindu dan Posyandu Lansia serta melakukan penyuluhan tentang faktor risiko apa saja yang dapat dilakukan oleh masyarakat di wilayah kerja puskesmasnya guna mencegah penyakit degeneratif. Kata kunci : Hipertensi, faktor Risiko, Kabupaten Konawe Absctract Hypertension was one of degenerative disease that can cause high mortality and morbidity. History of hypertension along with unhealthy lifestyles such as smoking, high fat consumption, fiber loss, excessive salt consumption, less exercise, drinking alcohol, obesity, high cholesterol and stress, would increas the risk of complications such as myocardial infarction, stroke, kidney failure, and also can cause sudden death. The purpose of this study was to described the cases of hypertension in Konawe District. This study was descriptive method. Hypertension cases in 2015 were (95.71%), 2016 were (95.69%), in 2017 were (95.68%) and in 2018 were (100.00%). There was an increased in controlling Hypertension Cases in 2018 (100.00%), and gained the minimum health service standard (SPM). It was expected that there would be an increased in controlling hypertension cases every year, which is obtained by doing screening, promoting about healthy lifestyles in Posbindu and Posyandu for elderly, as well as conducting promotion about risk factors that could be carried out by the community in public health service work area to prevent degenerative diseases. Keywords: Hypertension, Risk factors, Konawe Regency
SIKAP KELUARGA TENTANG PENGATURAN MAKAN LANJUT USIA DENGAN PENYAKIT RHEUMATOID ATRITIS DI DESA SAWAPUDO KECAMATAN SOROPIA KABUPATEN KONAWE Yeti Sutisna; Diah Indriastuti; Narmi Narmi
Jurnal Kesehatan Masyarakat Celebes Vol 1 No 03 (2020): Jurnal Kesehatan Masyarakat Celebes
Publisher : Pengurus Daerah Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penyakit rheumatoid atritis adalah peradangan sendi kronis yang disebabkan oleh gangguan autoimun dengan tanda inflamasi, pembekakan, dan rasa sakit pada sendi, otot, tendon ligamen, dan tulang. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Populasi dalam penelitian ini adalah keluarga dengan lansia penderita Rheumatoid artritis di Desa Sawapudo sebanyak 22 orang dan jumlah sampel sebanyak 6 orang. Pengambilan sampel menggunakan tehnik purposive sampling. Analisa yang digunakan dalma penelitian ini adalah analisa tematik. Hasil penelitian ini dideskripsikan dalam 2 tema yaitu sikap keluarga dan pemeliharaan asupan makan lansia penderita RA ; yang menunjukkan bahwa penanganan penderita Rheumatoid Atritis difokuskan dengan cara mengontrol asupan makanan yang dapat menyebabkan kekambuhan. Simpulan penelitian ini adalah sikap keluarga ketika mendapatkan keluarganya menderita penyakit rheumatoid atritis adalah mengambil tindakan dengan memeriksakan di fasilitas kesehatan, memberi obat ramuan, serta mengawasi asupan makanan yang dipantang. Saran peneliti adalah pelayanan kesehatan untuk lansia ditingkatkan sampai dengan di tingkat desa yang terintegrasi dengan Puskesmas, serta bagi peneliti selanjutnya untuk meneliti lebih lanjut mengenai kemampuan keluarga dalam menyediakan makanan bagi lansia yang menderita Rheimatoid Atritis Kata kunci : Rheumatoid Atritis, Pengetahuan Keluarga, Pola Makan Abstract Rheumatoid arthritis is a chronic inflammation of the joints caused by autoimmune disorders with signs of inflammation, inflammation, and pain in the joints, muscles, tendons, ligaments, and bones. This research is a qualitative research with a phenomenological approach. The population in this study were families with elderly patients with Rheumatoid arthritis in Sawapudo Village as many as 22 people and the number of samples as many as 6 people. Sampling using a purposive sampling technique. The analysis used in this study is thematic analysis. The results of this study are described in 2 themes namely family attitudes and maintenance of the intake of elderly eating RA patients; which shows that the treatment of Rheumatoid Athritis sufferers is focused by controlling food intake which can cause recurrence. The conclusion of this research is the attitude of the family when getting his family suffer from rheumatoid arthritis is to take action by checking in health facilities, giving herbs, and overseeing the intake of food that is challenged.. The researcher's suggestion is that health services for the elderly be improved up to at the village level integrated with the Puskesmas, and for further researchers to further research on the ability of families to provide food for the elderly suffering from Rheimatoid Atritis Keywords: Rheumatoid Athritis, Family Knowledge, Diet

Page 1 of 1 | Total Record : 5