cover
Contact Name
Rachmat Faisal Syamsu
Contact Email
rachmatfaisal.syamsu@umi.ac.id
Phone
+6285242150099
Journal Mail Official
medicaljournal@umi.ac.id
Editorial Address
Jl. Urip Sumohardjo Km.05 (Kampus II UMI), Makassar, Sulawesi Selatan
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
UMI Medical Journal
ISSN : 25484079     EISSN : 26857561     DOI : -
Umi Medical Journal (UMEDJ) is a field of health in the broadest sense such as medicine, public health, nursing, midwifery, pharmacy, health psychology, nutrition, biomedical sciences.
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 8 No 1 (2023): UMI Medical Journal" : 8 Documents clear
Analisis Korelasi antara Kecemasan dan Kejadian Preeklamsia pada Ibu Hamil Muhammad Saddam; Saharuddin Saharuddin; Purnamaniswaty Yunus; Rini Fitriani; M. Galib
UMI Medical Journal Vol 8 No 1 (2023): UMI Medical Journal
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/umj.v8i1.166

Abstract

Latar belakang: Preeklamsia masih menjadi tiga besar penyebab kematian ibu dalam bidang obstetri. Preeklamsia menduduki peringkat dua sebagai penyebab kematian langsung pada ibu hamil dan mengalami peningkatan setiap tahunnya. Kecemasan merupakan unsur kejiwaan yang menggambarkan perasaan, keadaan emosional yang dimiliki oleh seseorang pada saat menghadapi kenyataan atau kejadian dalam hidupnya. Hal ini meningkatkan eksresi hormon vasoaktif atau neuroendokrin lainnya yang dapat meningkatkan risiko hipertensi dan juga memicu perubahan pembuluh darah sehingga menyebabkan terjadinya preeklamsia. Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analitik korelatif, dengan pendekatan cross sectional sebanyak 93 responden (1:2) yang dikumpulkan secara purposive sampling. Hasil: Hasil uji statistik diperoleh P-value ≤ 0,05 dan PR = 4,646 (95% CI 1,824-7,288). Kesimpulan: Pada penelitian ini terdapat hubungan yang signifikan antara kecemasan dengan kejadian preeklamsia di Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu dan Anak Pertiwi Makassar.
Tatalaksana Syok Sepsis Akibat Community Acquired Pneumonia dengan Penyulit Acute Kidney Injury Tamsil Bachrun; Faisal Muchtar; Syamsul Hilal Salam; Ari Santri Palinrungi
UMI Medical Journal Vol 8 No 1 (2023): UMI Medical Journal
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/umj.v8i1.200

Abstract

Latar Belakang: Sepsis merupakan disfungsi organ yang mengancam jiwa akibat disregulasi respons tubuh terhadap infeksi. Pneumonia merupakan penyebab utama lebih dari 50% angka kejadian sepsis pada pasien di Intensive Care Unit (ICU). Isi: Laporan kasus ini membahas pasien laki-laki usia 36 tahun dengan penurunan kesadaran dan gelisah, sesak napas disertai tidak ada produksi urin sejak 1 hari sebelumnya. Dari pemeriksaan fisis, laboratorium dan pemeriksaan penunjang pasien didiagnosis dengan syok sepsis yang disebabkan penumonia komunitas, edema paru karena paru uremik dan cedera ginjal akut pada penyakit ginjal kronik akibat nefropati diabetik.Pada pasien dilakukan pemberian ventilasi mekanik, vasopressor, pemasangan monitor invasif, sedasi dan analgetik, antibiotik empirik spektrum luas dan dilakukan continuous renal replacement therapy (CRRT) selama 4 hari. Kesimpulan: Telah dilaporkan sebuah kasus keberhasilan dan keamanan penerapan CRRT pada pasien pneumoni komunitas dengan penyulit syok sepsis dan cedera ginjal akut di ICU. Terapi ini dapat dipertimbangkan sebagai salah satu pilihan pada pasien dengan masalah yang sama.
Penatalaksanaan Drowning: Review Article Muhammad Ammar Rusydi; Anggia Viona Farehan A; Baiq Rulia Ashlihan; Fadila Olivia; Haldy Dwi Febrian
UMI Medical Journal Vol 8 No 1 (2023): UMI Medical Journal
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/umj.v8i1.202

Abstract

Latar belakang: Drowning atau tenggelam didefinisikan sebagai masuknya cairan yang cukup banyak ke dalam saluran nafas atau paru-paru. Dalam kasus tenggelam, terendamnya seluruh tubuh dalam cairan tidak diperlukan. Yang diperlukan adalah adanya cukup cairan yang menutupi lubang hidung dan mulut sehingga kasus tenggelam tidak hanya terbatas pada perairan yang dalam seperti laut, sungai, danau, atau kolam renang, tetapi mungkin pula terbenam dalam kubangan atau selokan di mana hanya bagian muka yang berada di bawah permukaan air. Isi: Ketika seseorang tenggelam, air yang masuk ke mulut bisa saja tertelan atau dimuntahkan. Ketika dorongan inspirasi terlalu tinggi untuk dilawan, air dapat tertelan ke saluran udara dan batuk terjadi sebagai respons refleks. Cairan yang diaspirasi dapat menyebabkan washout dan disfungsi surfaktan, peningkatan permeabilitas kapiler, kolaps alveolar, dan ketidaksesuaian rasio ventilasi- perfusi. Hal ini dapat menyebabkan keluhan pernapasan ringan hingga hingga edema paru non- kardiogenik fulminan, dengan gambaran klinis yang mirip dengan sindrom gangguan pernapasan akut atau dewasa (ARDS). Kesimpulan: Near drowning atau keadaan hampir tenggelam merupakan suatu kondisi seseorang hampir mati karena tidak bisa bernapas atau tercekik di bawah air. Prinsip utama penatalaksanaan dalam kasus drowning adalah mempertahankan oksigenasi yang adekuat, mencegah aspirasi dari lambung, dan menstabilkan suhu tubuh. Berdasarkan hal ini, tatalaksana kegawatdaruratan yang dapat dilakukan yaitu berupa resusitasi jantung paru (RJP). Manajemen jalan napas yang baik menjadi aspek kunci dalam mendapatkan prognosis yang baik. Pasien near-drowning yang mengalami hipotermia ditatalaksana dengan prinsip rewarming baik aktif mau pun pasif.
Renal Replacement Therapy sebagai Intervensi Dini pada Tatalaksana Ketoasidosis Diabetik Gusti Andhika Kusuma; Haizah Nurdin; Syamsu Hilal Salam; Ari Santri Palinrungi
UMI Medical Journal Vol 8 No 1 (2023): UMI Medical Journal
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/umj.v8i1.204

Abstract

Ketoasidosis diabetikum (KAD) adalah gangguan metabolik akut yang secara primer ditandai dengan peningkatan badan keton dalam sirkulasi yang berlanjut menjadi ketoasidosis berat dengan hiperglikemia tidak terkontrol akibat defisiensi insulin. Ketoasidosis diabetik menyebabkan tingkat morbiditas dan mortalitas yang tinggi meskipun terapi diabetes telah berkembang. Aspek krusial dari tata laksana KAD meliputi pemberian cairan dan elektrolit, dalam jumlah adekuat, dan pemberian insulin secara terus menerus. Pasien dengan KAD sering datang dalam keadaan asidosis metabolik berat dan hiperkalemia yang disertai dengan penurunan kesadaran dan gangguan pernapasan sehingga memerlukan tindakan yang tepat dan perawatan intensif. Laporan kasus ini mengenai perempuan umur 20 tahun mengalami penurunan kesadaran. Pada pemeriksaan ditemukan kadar glukosa darah: 742 mg/dL, dan dari analisis gas darah menunjukkan asidosis metabolik berat (pH: 7,13; HCO3: 4,1 pCO2: 10,9) dan keton urine (+). Terapi KAD yang diberikan diruang ICU meliputi koreksi dehidrasi, terapi insulin untuk kontrol glukosa darah, menejemen infeksi dan koreksi ketidakseimbangan elektrolit serta terapi intervensi lain seperti ventilasi mekanik dan CRRT. Setelah perawatan hari kelima kondisi pasien mulai stabil dan dapat pindah ke perawatan ruangan. Penatalaksanaan yang tepat pada pasien KAD dapat memberikan keluaran yang baik pada pasien.
Analisis Penggunaan Antibiotik Pasien Demam Tifoid dengan Komplikasi dan Tanpa Komplikasi yang Dirawat di Rumah Sakit Hasta Handayani Idrus; Nurfika Utami; Rahmawati Rahmawati; Indah Lestari Daeng Kanang; Inna Mutmainnah Musa; Rasfayanah Rasfayanah
UMI Medical Journal Vol 8 No 1 (2023): UMI Medical Journal
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/umj.v8i1.242

Abstract

Latar belakang: Demam tifoid disebabkan oleh bakteri Salmonella enterica reservoir typhi, juga dikenal sebagai salmonella typhi (S. typhi). Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana efek penggunaan antibiotik pada pasien demam tifoid yang komplikasi dan tanpa komplikasi. Metode: Jenis Penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, menggunakan pendekatan Cross Sectional Study. Desain Cross Sectional Study digunakan karena proses pengambilan data dilakukan dengan menggunakan data yang telah ada sebelumnya di RSUD I Lagaligo Luwu Timur pada tahun 2021. Kriteria inklusi semua pasien yang terdiagnosis demam tifoid dengan dan tanpa komplikasi dengan analisis data menggunakan SPSS. Hasil: Karakteristik penderita demam tifoid dengan komplikasi dan tanpa komplikasi berdasarkan terapi perawatan, diperoleh terapi perawatan paling banyak menggunakan ceftriaxon pada penderita dengan komplikasi sebanyak 21 orang (26,3%) dan tanpa komplikasi 22 orang (27,5%). Kesimpulan: Terapi kausatif yang paling banyak digunakan pada penderita demam tifoid adalah penggunaan antibiotik golongan sefalosporin yaitu ceftriaxone dengan lama perawatan 1-14 hari.
Karakteristik Pasien Sirosis Hepatis Mutiara Amalia; Prema Hapsari Hidayati; Andi Kartini Eka Yanti; Sri Vitayani; Sri Wahyuni Gayatri
UMI Medical Journal Vol 8 No 1 (2023): UMI Medical Journal
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/umj.v8i1.244

Abstract

Latar belakang:. Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO) pada tahun 2016 sekitar 51,1% laki laki dan 27,1% perempuan dari 100.000 populasi meninggal akibat sirosis hepatis. Di Indonesia data mengenai sirosis hepatis masih kurang oleh karena itu diperlukan penelitian mengenai karakteristik sirosis hepatis. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pasien sirosis hepatis di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar Tahun 2018-2021. Metode: Desain penelitian yang digunakan yaitu deksriptif observasional. dengan menggunakan data sekunder dari rekam medik pasien sirosis hepatis di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar tahun 2018-2021. Hasil: Pada penelitian ini didapatkan usia terbanyak pada kelompok 51-60 tahun (45,5%) dan sebanyak 36 pasien (65,5%) berjenis kelamin laki laki. Dengan tingkat Pendidikan terakhir setara SMP/Sederajat (36,4%), dan berstatus tidak bekerja (41,8%). Penyebab sirosis terbanyak adalah hepatitis B (54,5%), dengan komplikasi terbanyak adalah asites (38,2%). Sekitar 29 pasien (52,7%) memiliki klasifikasi child pugh B dan sebagian besar sirosis hepatis dekompensata (46%). Kesimpulan:. Pasien sirosis hepatis di RS. Ibnu Sina Makassar paling banyak ditemukan pada kelompok usia 51-60 tahun, laki laki, pendidikan terakhir SMP/Sederajat, dan tidak bekerja. Penyebab tersering hepatitis B dengan komplikasi asites, klasifikasi child pugh B, dan merupakan sirosis hepatis dekompensata.
Avian Influenza Virus A Subtype H5N1 M. Almutaali; Erza Anugrah
UMI Medical Journal Vol 8 No 1 (2023): UMI Medical Journal
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/umj.v8i1.246

Abstract

Latar Belakang: Avian influenza adalah infeksi virus menular yang menyerang unggas, hewan, dan manusia di seluruh dunia. Sebagian besar infeksi pada manusia disebabkan oleh virus influenza tipe A dan B, sedangkan unggas hanya terinfeksi oleh influenza tipe A. Isi: Masa inkubasi umumnya 2 sampai 7 hari, tapi bisa selama 8 sampai 9 hari. Gejala klinis ditandai dengan demam tinggi, batuk, dan gejala saluran pernapasan bagian bawah. World Health Organization mengeluarkan Rapid Advice Guideliness pada tahun 2007, yang berisi rekomendasi pengobatan untuk wabah influenza H5N1. Untuk kasus yang diduga kuat atau terkonfirmasi H5N1 dapat diberikan penghambat neuraminidase (terutama oseltamivir). Kesimpulan: Infeksi avian influenza virus a subtype H5N1 lebih berbahaya dibandingkan avian influenza subtipe lain. Tingkat kematian pada avian influenza subtipe H5N1 diperkirakan mencapai 60%. Semua informasi mengatakan bahwa virus flu burung sangat berbahaya ketika menginfeksi manusia, dan umumnya prognosis pasien yang dirawat inap dengan flu burung itu buruk.
Effect of Medical Rehabilitation Services on Pain Intensity in Low Back Pain Patients Imran Safei; Zulfahmidah Zulfahmidah; Kasmawati Kasmawati
UMI Medical Journal Vol 8 No 1 (2023): UMI Medical Journal
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/umj.v8i1.251

Abstract

Background: Low back pain is a symptom that is not directly related to mortality but is a cause of morbidity. The incidence of LBP was reviewed based on patient visits to several hospitals in Indonesia, ranging from 3-17%. The purpose of this research is to Effect of Medical Rehabilitation Services on Pain Intensity in Low Back Pain Patients. Method: This type of research includes quantitative research with a cross sectional approach. Data collection is done through medical records. The research sample was all patients diagnosed with low back pain who were treated at the medical rehabilitation polyclinic at the Ibnu Sina Makassar Hospital within 4 years (2019-2022). Data analysis was carried out, namely univariate and bivariate analysis using the Paired t-test. Results: The research results obtained 31 samples that met the inclusion criteria and showed that there was an effect of medical rehabilitation on reducing the low back pain scale in patients with low back pain (p=0.00). Conclusion: There is an effect of medical rehabilitation on decreasing the low back pain scale in patients with low back pain. Keywords: Low; medical rehabilitation; pain intensity

Page 1 of 1 | Total Record : 8