cover
Contact Name
Frenta Helena Simaibang
Contact Email
frentaelenasimaibang@gmail.com
Phone
+628119114381
Journal Mail Official
ojslppmumht@gmail.com
Editorial Address
Kampus A Universitas Mohammad Husni Thamrin Jl. Raya Pondok Gede No. 23 - 25 Kramat Jati
Location
Kota adm. jakarta timur,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Kesehatan
ISSN : 23019255     EISSN : 26561190     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Ilmiah Kesehatan is one of the online-based scientific periodic published by the Institute for Research and Community Service at Universitas Mohammad Husni Thamrin. This journal accepts articles or scientific papers that focus on health issues. This journal will be publishes biannually, in March and September.
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Vol 10, No 2 (2018): Jurnal Ilmiah Kesehatan" : 15 Documents clear
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STRES KERJA PADA PEKERJA DIVISI BUSINESS SOLUTION, SUPPORT DAN SERVICE DELIVERY PT ADMINISTRASI MEDIKA JAKARTA Muhammad Nurcholis Wicaksono; Inggit Meliana Anggarini
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 10, No 2 (2018): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/jik.v10i2.51

Abstract

Stres kerja merupakan gangguan fisik dan emosional sebagai akibat ketidaksesuaian antara kapabilitas, sumber daya atau kebutuhan pekerja yang berasal dari lingkungan  pekerjaan. Stress kerja memiliki dampak yang beragam yang dapat mempengaruhi kesehatan pekerja maupun performa perusahaan. Oleh karena itu, Peneliti melakukan penelitian faktor-faktor yang berhubungan dengan stress kerja pada pekerja Divisi Business Solution, Support, Service Delivery di AdMedika Jakarta tahun 2017. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan desain cross sectional. Sampel penelitian berjumlah 31 orang.  Pengambilan sampel dilakukan dengan metode total sampling.  Berdasarkan hasil penelitian, terdapat 23 (74,2 %) dari 31 pekerja yang mengalami gejala stress. Meskipun jumlah pekerja relatif cukup tinggi, namun faktor-faktor yang melatarbelakangi stres kerja tersebut secara statistik terbukti tidak signifikan berhubungan, hanya variabel konflik interpersonal (p value = 0,003), variasi kerja (p value = 0,002) dan  tanggung jawab terhadap pekerja lain (p value 0,015) pada faktor pekerjaan yang memiliki hubungan dengan stres kerja. Peneliti menyarankan agar dilakukannya langkah  pengendalian bagi perusahaan yaitu mendesain ulang alokasi pekerjaan untuk menyesuaikan kemampuan pekerja dengan variasi pekerjaan dan tanggung jawab kepada pihak lain. Selain itu, mendelegasikan tanggung jawab kepada pekerja lain yang memiliki variasi pekerjaan dan tanggung jawab yang lebih rendah dengan tetap menjadikan kapabilitas masing-masing pekerja sebagai referensi serta melakukan komunikasi yang efektif.  Kata Kunci: Stress kerja, Pekerja, Ad Medika
PERILAKU IBU PENGGUNA SMARTPHONE TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK PRASEKOLAH DI TK HARAPAN I JAKARTA Neli Husniawati; Nur Risma Ufadilla
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 10, No 2 (2018): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/jik.v10i2.56

Abstract

Indonesia menduduki peringkat pertama dalam penggunaan smartphone di Asia Tenggara dengan 57,7 juta pengguna dan berdasarkan jenis kelamin 76% penggunanya adalah wanita. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan perilaku ibu pengguna smartphone terhadap perkembangan anak prasekolah di TK Harapan I.  Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian cross sectional dan  jumlah sampling  sebanyak 94 reponden. Hasil penelitian didapatkan bahwa 45 responden memiliki perilaku penggunaan smartphone tinggi yaitu sebesar 55,6% (25 orang). Untuk perkembangan anak sebagian besar perkembangan anak prasekolah mengalami Suspect yaitu sebesar 57,8% (26 orang). Dari hasil uji statistik didapatkan p-value = 0,014 dan nilai OR =  5,881 (95% CI.1,605-21,552) sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara perilaku ibu pengguna smartphone terhadap perkembangan anak prasekolah di TK Harapan I. Kesimpulannya adalah perilaku ibu pengguna smartphone turut mempengaruhi terhadap perkembangan anak prasekolah. Diharapkan khususnya para ibu dapat menjadikan penelitian ini sebagai bukti yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga para ibu termotivasi untuk menstimulus anak dengan menggunakan smartphone dengan bijak.   Kata Kunci: perilaku, ibu, smartphone, perkembangan anak prasekolah
PREVALENSI KECACINGAN DAN SATUS GIZI PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NUSA PENIDA (NP) III, KLUNGKUNG, BALI Dwi Wahyuni; Yuyun Kurniawati
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 10, No 2 (2018): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/jik.v10i2.47

Abstract

Kecamatan Nusa Penida merupakan bagian dari Kabupaten Klungkung yang aksesnya harus ditempuh dengan menyeberangi lautan, infrastruktur yang masih perlu pengembangan, sanitasi yang masih kurang serta status gizi anak sekolah dasar yang belum optimal. Temuan kasus ibu hamil yang muntah cacing di Dusun Dungkap 1 Desa Batukandik pada bulan April 2017 menandakan wilayah tersebut endemis kecacingan dan prevalensi kecacingan di Provinsi Bali sebesar 24%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi kecacingan dan status gizi serta kadar Hemoglobin pada anak sekolah dasar di wilayah kerja Puskesmas Nusa Penida (NP) III, Kabupaten Klungkung, Bali.  Penelitian dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Nusa Penida ((NP) III dengan sampel penelitian adalah 44 siswa/siswi anak sekolah dasar negeri di empat desa (Batukandik, Klumpu, Batumadeg dan Sakti), masing-masing desa diambil 11 orang anak dengan menggunakan metoda  random sampling. Pengumpulan data diperoleh dengan melakukan pengambilan sampel tinja, pengukuran Berat dan Tinggi Badan serta pengambilan darah. Hasil penelitian diperoleh bahwa tidak ditemukan kejadian kecacingan pada Anak Sekolah Dasar di 4 Desa yang terpilih, hal ini dikarenakan Anak Sekolah Dasar yang berada di Wilayah Kerja Puskesmas Nusa Penida III  telah mendapatkan obat pencegahan kecacingan Abendazol 400 mg secara massal sebelum pengumpulan data dilakukan. Status Gizi siswa dengan indikator TB/U kategori pendek/stunting 36,4%, Status Gizi dengan indikator IMT/U kategori “Normal” 93,2% dan terdapat anak dengan status gizi sangat kurus (4,5%) dan obesitas (2,3%). Status Anemia 70,5%. Kata Kunci : Kecacingan, Stunting, Anemia, Bali
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU TIDAK AMAN PADA PEKERJA KONTRUKSI PT INDOPORA PROYEK EAST 8 CIBUBUR JAKARTA TIMUR Muhammad Maidi Salim
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 10, No 2 (2018): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/jik.v10i2.52

Abstract

Perilaku tidak aman atau  unsafe action  adalah tindakan seseorang yang menyimpang dari prosedur atau cara yang wajar atau bener menurut persetujuan bersama yang dibiarkan tanpa perbaikan akan menimbulkan kecelakaan kerja. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan perilakutidak aman pada pekerja kontruksi. Metode penelitian yaitu kuantitatif dengan desian  cross sectional  dengan sampel 61 responden. Pengumpulan sampel dilakukan dengan metode  total sampling. Analisa bivariat dilakukan dengan uji  chi square. Responden dengan sikap tidak setuju dengan perilaku tidak aman sebesar 13 responden (37,7%) ada hubungan yang bermakna antara sikap dengan perilaku tidak aman dengan nilai OR sebesar 3,958 (95% CI 0,998-15,701).Perilaku tidak aman juga dipengaruhi oleh lingkungan dengan p-value 0,034 dan OR 5,760 (95% CI 1,175-18,144). Ada hubungan yang bermakna antara pelatihan dengan perilaku tidak aman (OR 9,014; 95% CI 1,175-18,144). Pekerja yang kurang mendapatkan pelatihan harus tetap diberikan pelatihan agar pekerja tahu bagaimana cara bekerja sesuai dengan SOP dan aman meski lingkungan fisik kotor akibat dari kegiatan proyek tersebut. Pelatihan juga bisa mempengaruhi sikap. Semakin banyak pelatihan maka sikap terhadap sesuatu pekerjaan juga semakin baik. Pekerja juga menjaga kebersihan dan kerapian agar bisa meminalisir kecelakaan akibat perilaku tidak aman.   Kata Kunci : Perilaku tidak aman, Kontruksi
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN DUKUN BERANAK SEBAGAI PENOLONG PERSALINAN PADA PESERTA JAMINAN KESEHATAN Imelda Diana Marsilia
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 10, No 2 (2018): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/jik.v10i2.57

Abstract

Program Jaminan Kesehatan  merupakan salah satu upaya dalam penurunan Angka Kematian Ibu (AKI)  di Indonesia. Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan di Indonesia masih di bawah target yang diharapkan, termasuk di Kecamatan Babakan Madang Kabupaten Bogor yang hanya mencapai 66,4 % tahun 2011.  Cakupan persalinan oleh dukun beranak peserta jaminan kesehatan di Puskesmas Babakan Madang  adalah 40% pada tahun 2011. Tujuan  penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan pemilihan dukun beranak sebagai penolong persalinan pada peserta jaminan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Babakan Madang Kabupaten Bogor. Metode  Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan Case Control. Penelitian dilakukan terhadap 122 orang ibu bersalin pada periode Juli sampai dengan Desember  2012 dibagi dalam 2 kelompok 61 orang kelompok kasus (dukun beranak) dan 61 orang kelompok kontrol (bidan). Analisis data menggunakan uji  chi square  dan uji regresi logistik ganda dengan tingkat kemaknaan (p0,05), dan analisis PAR (population attributable risk).  Hasil penelitian menunjukkan faktor yang berhubungan  dengan pemilihan dukun beranak sebagai penolong persalinan  secara signifikan adalah pengetahuan ibu p=0,003, sikap p= 0,007, pendidikan ibu p= 0,001, Sosial Budaya p= 0,001, penghasilan keluarga p=0,001, dukungan suami p=0,018 sedangkan keterjangkauan layanan, umur, paritas, pekerjaan tidak berhubungan (p0,05). Faktor dominan yang berhubungan dengan keputusan memilih penolong persalinan berdasarkan analisis multivariabel adalah  sosial budaya (OR= 5,644  ;95%CI=  2,016-15,797).  Penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa pengetahuan,  Sikap,  pendidikan ibu, sosial budaya penghasilan keluarga dan dukungan suami yang tidak mendukung memilih dukun beranak sebagai  penolong persalinan pada peserta jaminan kesehatan. Perlu dilakukan upaya peningkatan pengetahuan, pendidikan, dukungan suami dan sosial budaya yang mendukung serta pendidikan bidan gratis bagi anak dukun beranak.  Kata Kunci : Pemilihan penolong persalinan, Dukun beranak, Jaminan kesehatan
HUBUNGAN MEKANISME KOPING DENGAN TINGKAT ANSIETAS PADA KLIEN DENGAN PENYAKIT KANKER DI RSPAD GATOT SOEBROTO Zakiyah Mujahidah; Suwarningsih Soeharto; Tika Silviasari
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 10, No 2 (2018): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/jik.v10i2.48

Abstract

Cancer is a disease caused by abnormal growth of cells of the body  tissues will be change the cancer cells. Patients who get cancer will get anxiety or commonly called 'kecemasan'. Anxiety is a feeling of unidentified fear and is not supported by the situation. Anxiety can be handle with coping mechanisms. Coping mechanism have two type, they are namely adaptive coping mechanism and maladaptive coping mechanism. This research using descriptive method with cross sectional approach and chi square test  to find corellation between coping mechanism and anxiety level on clients with cancer at  RSPAD Gatot Soebroto with 66 respondents. The results of research was held on August 2017 there were (51.5%) patients with maladaptive coping mechanisms and (48.5%) patients with adaptive coping mechanisms. Patients with low anxiety  were  (16.7%), middle anxiety (62.1%) and heavy anxiety (21.2%) with p-values 0.735 and 0.537, α = 0.05 OR = 0.652 (95% CI 0.171-2.485) and OR = 1.704 (95% CI 0.500-5.800). The conclusion of this research, it is not found the significant correlation between coping mechanisms and anxiety level on clients with cancer at RSPAD Gatot Soebroto . Based on the result of this research showing that is good coping mechanism can be reduce anxiety level on cancer patients.  Keywords : Cancer, Anxiety, Coping Mechanism
EKSTRAK BIJI PETAI (PARKIA SPESIOSA HASSK) SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR BERDASARKAN KADAR SGPT, SGOT DAN HISTOLOGI HATI TIKUS PUTIH JANTAN YANG DIINDUKSI CCL4 Sediarso Sediarso; Erwin Saputra; Kriana Efendi
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 10, No 2 (2018): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/jik.v10i2.53

Abstract

Biji petai (Parkia spesiosa Hassk) diketahui mengandung zat antioksidan. Antioksidan bersifat dapat menangkal radikal bebas dan dapat digunakan sebagai hepatoprotektor. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas ekstrak biji petai sebagai hepatoprotektor. Pada penelitian ini digunakan tikus putih  Rattus norvegicus sebanyak  6 kelompok, masing- masing terdiri dari 4 ekor tikus. Kelompok pertama sebagai kontrol normal, kedua sebagai kontrol positif yang diberi obat pebanding kurliv plus, ketiga sebagai kontrol negatif, selanjutnya kelompok keempat, kelima dan keenam berturut-turut diberi ekstrak 50 mg/200 g BB (dosis 1), 100 mg/200 g BB (dosis 2), dan 200 mg/200 g BB (dosis 3). Perlakuan ini selama 7 hari, kemudian pada hari kedelapan diinduksi dengan karbon tetraklorida, dan pada hari kesembilan diambil darahnya untuk ditetapkan kadar SGPT dan SGOT serta dilakukan pembedahan untuk diukur diameter vena sentralisnya. Data yang didapat adalah kadar SGPT, SGOT dan diameter vena sentralis hati. Dari data yang didapat diuji secara statistik menggunakan uji anova dan dilanjutkan dengan uji Tukey HSD, hasilnya menunjukkan bahwa ekstrak biji petai memiliki efektivitas sebagai hepatoprotektor pada dosis 200 mg/200 g BB (dosis 3) berdasarkan kadar SGPT, SGOT dan kerusakan vena sentralis hati. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak biji petai mempunyai efektivitas sebagai hepatoprotektor pada dosis 200 mg/200 g bb yang setara dengan obat pembanding kursiv plus.  Kata kunci : Biji Petai, SGPT dan SGOT, Histologi Hati
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELUHAN LOW BACK PAIN (LBP) PADA PERAWAT DI RUMAH SAKIT X JAKARTA Hardi Susanto; Ajeng Tias Endarti
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 10, No 2 (2018): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/jik.v10i2.58

Abstract

Low Back Pain  (LBP) merupakan masalah kesehatan yang banyak dialami oleh tenaga kesehatan terutama perawat.  LBP dapat disebabkan oleh berbagai penyakit  muskuloskeletal,  gangguan psikologis dan mobilisasi yang salah.  Tujuan penelitian ini mengetahui faktor - faktor yang berhubungan dengan keluhan low back pain pada perawat di Rumah Sakit X Jakarta Tahun 2018.  Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain  cross sectional. Sampel penelitian meliputi 90 perawat di RS X dengan instrumen kuesioner secara  simple  random sampling  pada periode bulan Juni-Juli 2018. Analisis data dilakukan dengan uji chi-square. Faktor risiko yang berhubungan dengan keluhan LBP yaitu umur (p value = 0,005), Indeks Massa Tubuh (p value = 0,007). Sedangkan faktor risiko yang tidak berhubungan yaitu aktivitas berulang, jenis kelamin, kebiasaan merokok dan kesegaran jasmani. Diharapkan pada perawat untuk menyesuaikan batas kemampuan punggung sesuai usia serta memperhatikan asupan gizi makanan dan bagi pihak RS dapat memberikan fasilitas penunjang terhadap pekerja yang memiliki keluhan LBP.  Kata Kunci : Low Back Pain, Perawat, Faktor risiko.
KEJADIAN PENYAKIT CHIKUNGUNYA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN MAKASAR JAKARTA TIMUR Petrus Geroda Beda Ama
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 10, No 2 (2018): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/jik.v10i2.49

Abstract

Chikungunya adalah suatu jenis penyakit menular yang disebabkan oleh virus Chikungunya (CHIK). Tujuan penelitian ini adalah “Diketahuinya faktor apa sajakah yang berhubungan  dengan kejadian Penyakit Chikungunya di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Makasar Jakarta Timur”. Hasil penelitian analisis  bivariate ditemukan ada dua variabel yang berhubungan dengan kejadian Penyakit Chikungunya yaitu : (1) Keberadaan jentik nyamuk : OR=2,062 dengan CI=1,169-3,636, (2) Umur : OR= 1,807 dengan CI = 1,117-2,923. Sementara variabel jenis kelamin dan pekerjaan tidak berhubungan.  Hasil analisa multivariate, variabel yang berhubungan dengan Chikungunya adalah keberadaan jentik nyamuk dan umur.  keberadaan jentik nyamuk merupakan variabel yang paling dominan dengan nilai OR tertingi yaitu 2,286. Sementara Umur dengan nilai OR: 1,804. Namun menurut hubungan temporal, Keberadaan jentik tidak selalu mendahului kejadian Chikungunya, sementara umur selalu mendahului kejadian Chikungunya. Oleh karena itu, walaupun secara statistic, nilai OR tertinggi pada keberadaan jentik nyamuk namun secara temporal, Umur lebih dominan. Untuk menghindari resiko terjadinya penyakit Chikungunya maka pihak puskesmas perlu melakukan edukasi ke masyarakat terkait “Self Jumantik” untuk menekan keberadaan nyamuk maupun jentik nyamuk di lingkungan rumah warga.  Daftar Pustaka : 12  (2007-2015)  Kata Kunci: Kejadian Penyakit Chikungunya
DETERMINAN KEJADIAN RUPTUR PERINEUM DI BPM E.N SURABAYA Siti Syamsiah; Rosita Malinda
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 10, No 2 (2018): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/jik.v10i2.54

Abstract

Data SDKI thn 2012 bahwa perdarahan merupakan penyebab utama dari kematian ibu 27 %, diikuti oleh eklampsia 23%,  infeksi 11%,  abortus 5%,  persalinan lama  5%,  emboli obstetrik  3%,  komplikasi puerperium 8%.  Salah satu penyebab perdarahan adalah ruptur perineum. Ruptur perineum adalah luka pada perineum yang diakibatkan oleh rusaknya jaringan secara alamiah karena proses desakan kepala janin atau bahu pada saat persalinan.Tujuan mengetahui hubungan umur ibu, paritas dan BB bayi dengan kejadian ruptur perineum di BPM E.N Surabaya pada bulan November  -  Desamber 2015.Desain  yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Data penelitian ini merupakan data  sekunder dengan menggunakan partograf. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode total sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 30 responden. Hasil menunjukkan bahwa ada hubungan antara usia ibu dengan kejadian ruptur perineum dengan nilai p = 0,018 berarti p0,05.Tdk  terdapat hubungan antara paritas dengan kejadian ruptur perineum dengan nilai p = 0,076 berarti p 0,05.Tdk ada hubungan antara BB bayi dengan kejadian ruptur perineum dengan nilai p = 0,169. Saran bagi BPM E.N agar lebih memberikan konseling saat ANC khususnya memberikan penyuluhan tentang senam hamil dan menyarankan kepada ibu hamil untuk sering jalan pagi untuk mempercepat terjadinya penurunan kepala bayi serta melatih otot perineum selama kehamilan.Agar kejadian ruptur perineum tidak semakin meningkat. Kata kunci: Determinan, Ibu Bersalin, Ruptur Perineum

Page 1 of 2 | Total Record : 15