cover
Contact Name
Rahaju Saraswati
Contact Email
-
Phone
+6285732258040
Journal Mail Official
lppm.unipra18@gmail.com
Editorial Address
Arief Rachman Hakim 14 Surabaya
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Teknik Industri dan Kimia
ISSN : 26215020     EISSN : 26208377     DOI : -
Jurnal Teknik Industri dan Kimia (JTIK) merupakan jurnal elektronik yang berisikan artikel ilmiah, essay hasil hasil penelitian dan pengabdian masyarakat dibidang teknologi, yang terutama ditekankan pada sustainable technology, sistem manufaktur, proses manufaktur, sustainable manufacturing, otomation, rekayasa kualitas, supply chain management, sistem cerdas, network computer, teknologi industri, renewable energy, bio fuel, green chemistry. Jurnal ini dikelola oleh Fakultas Teknik dan LPPM Universitas WR Supratman Surabaya . Jurnal Teknik Industri dan Kimia terbit Tiap 6 Bulan yaitu Bulan Juni dan Bulan Desember.
Articles 11 Documents
A. PENGARUH JENIS & JUMLAH RAGI, SERTA LAMA FERMENTASI UMBI TALAS MENJADI ETANOL ., Badryah
Jurnal Teknik Industri dan Kimia Vol 1 No 2 (2018): Jurnal Teknik Industri dan Kimia
Publisher : Fakultas Teknik dan LPPM Universitas WR Supratman Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis ragi jumlah ragi dan lama fermentasi umbi talas terhadap kadar etanol yang dihasilkan. Adapun prosedur percobaan dari penelitian ini adalah menghaluskan umbi talas beserta air kemudian memanaskan campuran tepung talas dan air disertai pengadukan sampai terbentuk gel (larutan kental) lalu menambahkan enzim ?-amilase dengan mengaduknya sampai homogen, dan mendiamkan selama 30 menit. kemudian menambahkan ragi tape dan ragi roti masing-masing 0,1; 0,8; 1,5; 2,2 gram dan menyimpan pada ruang gelap selama 2 hari, 3 hari, dan 4 hari. Dari penelitian ini didapatkan kesimpulan bahwa semakin besar massa ragi yang ditambahkan maka semakin besar kadar etanol yang dihasilkan. Ragi roti memiliki kemampuan menghasilkan kadar etanol yang lebih tinggi daripada ragi tape. Yield etanol tertinggi yang dihasilkan  ragi roti sebesar 7,879 % dan ragi tape sebesar 6,4483 %. Peningkatan waktu fermentasi 2 ? 4 hari  menyebabkan semakin besar kadar etanol yang dihasilkan.
B. EKSTRAKSI TANIN DARI KAYU PINUS Noorhajati, Hermien; Santoso, F Agus
Jurnal Teknik Industri dan Kimia Vol 1 No 2 (2018): Jurnal Teknik Industri dan Kimia
Publisher : Fakultas Teknik dan LPPM Universitas WR Supratman Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Untuk memperoleh tanin dari kayu pinus kita menggunakan metode ekstraksi. Sedangkan data operasi ekstraksi tanin dari kayu pinus belum begitu banyak, sehingga penelitian ini masih layak dilakukan. Tujuan dari penelitian ini untuk megetahui pengaruh konsentrasi solvent, lama ekstraksi dan rasio sample-solvent terhadap yield tanin. Caranya mencampurkan 20 gram pinus dengan larutan alkohol sebagai solvent dalam berbagai konsentrasidan berbagai volume sebagai variable dalam labu leher tiga, selama berbagai waktu sebagai variabel ekstraksi ini dilakukan pada suhu 60o C. Hasilnya disaring, dianalisa kandungan taninnya. Dari hasil penelitian ini didapatkan data yield tannin, kemudian dievaluasi dan diperoleh kesimpulan bahwa semakin besar konsentrasi solvent, yield tanin semakin besar, semakin lama waktu ekstraksi, yield tanin semakin besar, tetapi pada waktu tertentu yield tanin konstan. Semakin besar volume solvent yield tanin semakin besar. Yield tanin terbesar pada penelitian ini diperoleh pada kondisi operasi waktu ekstraksi 5 jam, volume pelarut 300 ml, suhu 70o C, rasio berat sample per volume pelarut (gr/ml) : 20 gr / 300ml yaitu sebesar 8,85 %.
C. PENURUNAN KADAR LOGAM BERAT LIMBAH CAIR INDUSTRI EMAS DENGAN KAUSTIK SODA Rasmito, Agung; ., Suhadi
Jurnal Teknik Industri dan Kimia Vol 1 No 2 (2018): Jurnal Teknik Industri dan Kimia
Publisher : Fakultas Teknik dan LPPM Universitas WR Supratman Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menurunkan kadar logam berat pada limbah cair  industri emas (PT X)  di Surabaya. Limbah industri PT. X ini memiliki kandungan logam ? logam berat yang dapat disetarakan dengan limbah industri Electroplating. Limbah cair dari industri perhiasan emas sebagian besar merupakan limbah anorganik dengan kandungan asam yang cukup tinggi (pH rendah). Metode yang digunakan adalah metode presipitasi(pengendapan) dengaan beberapa variable yaitu jenis bahan pengendap(NaOH dan CaOH), pH larutan dan waktu pengendapan. Dari hasil penelitian diketahui bahwa , dengan penambahan Ca(OH) maupun NaOH semakin tingi pH , maka semakin besar pula % Removal logam Cu, Ni, Zn dan Fe. Demikian pula  dengan variable waktu flokulasi maka semakin lama waktu flokulasi maka semakin besa.% Removal logam Cu, Ni, Zn dan Fe. Untuk pH optimum yang  dapat menurunkan kadar logam Cu, Ni, Zn dan Fe adalah pada pH 12. Besarnya % removal logam Cu, Ni, Zn & Fe dengan penambahan koagulan NaOH berturut ? turut adalah 99.993% , 99.877%, 99.946% dan 99.935%. Besarnya % removal logam Cu, Ni, Zn dan Fe dengan penambahan koagulan Ca(OH)2 berturut ? turut adalah 99.994%, 99.936%, 99.949% dan 99.941%. Sedangkan waktu flokulasi optimum untuk menurunkan kadar logam Cu, Ni, Zn dan Fe adalah pada waktu flokulasi 30 menit.
A. Perencanaan Optimal Jumlah Petugas Pada Gerbang Tol Kuningan 2 Dengan Metode Antrian Lombardo, Doddy -; Rosyidi, Edward
Jurnal Teknik Industri dan Kimia Vol 2 No 1 (2019): Jurnal Teknik Industri dan Kimia
Publisher : Fakultas Teknik dan LPPM Universitas WR Supratman Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTION   PT Jasa Marga (Persero), Tbk is a company engaged in the development and movement of toll roads having a Current, Safe and Comfortable Quality Policy increasingly demanded to improve the quality of its services. The number of substations that have been repaired at the Kuningan Toll Gate 2 against 4 substations cannot receive currents that increase during rush hour. The queue exceeds the service standards set by the government for a maximum of 5 vehicles for each substation. In this study used the FIFO Queue Model and Distribution testing using the Promodel 7.0 Version of Student Software to find out the distribution of arrival rate and service level data. To test the average value is used the One-way ANOVA test which was previously carried out also the test of adequacy, uniformity and normality of the data. Data collection is taken when a long queue is carried out at the Toll Gate. After passing the test, the next data ? is equal to 2,004 vehicles / hour and ? is = 417 vehicles / hour with Service Time = 8.63 seconds / vehicle, if it is done with Queuing Theory. Results Processing data with queuing theory obtained N (optimal) = 6 and n (Number of vehicles in the system) = 5 vehicles, q (Number of vehicles in queue) = 4 vehicles, d (Time of vehicle in system) = 43.37 seconds, w (Time of vehicle in queue) = 34.74 seconds. The results of data preparation are further processed to obtain optimal Employee Scheduling using tables so that there will be 3 employees in shift 1, 9 in Shift 2 and 2 in shift 3. on weekdays and 3 people on shift 1, 3 on Shift 2 and 2 on shift 3 on holidays. Keywords: Queue Method, Toll Gate, Planning, Optimization                                                                                     
B. Pemanfaatan Tanah Galian-C menjadi Pupuk Phophat Poedjojono, Bambang; ., Suhadi; F., Agus
Jurnal Teknik Industri dan Kimia Vol 2 No 1 (2019): Jurnal Teknik Industri dan Kimia
Publisher : Fakultas Teknik dan LPPM Universitas WR Supratman Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada tahun pertama telah dilakukan penelitian dengan menggunakan batuan pospat dengankadar phosphat rendah, menjadi pupuk phosphat dengan kadar tinggi, tetapipermasalahannya adalah pupuk tersebut masih setengah jadi, masih memerlukanpengeringan. Pengeringan adalah suatu peristiwa perpindahan massa dan energi yang terjadidalam pemisahan cairan atau kelembaban dari suatu bahan sampai batas kandungan air yangditentukan dengan menggunakan gas sebagai fluida sumber panas dan penerimaan uapcairan Faktof-faktor yang mempengaruhi pengeringan ada 2 golongan yaitu : faktor yangberhubungan dengan udara pengering seperti suhu, kecepatan udara, kelembapan, dimanamakin tinggi udara pengering makin cepat pula proses pengeringan berlangsung dan faktoryang berhubungan dengan bahan yang dikeringkan seperti ukuran bahan, kadar air awalbahan.Pengeringan dilakukan dengan metode Continuos drying (suatu pengeringan bahan dimanapemasukan dan pengeluaran bahan dilakukan terus menerus) dan Direct drying (Pada sistemini bahan dikeringkan dengan cara mengalirkan udara pengering melewati bahan sehinggapanas yang diserap diperoleh dari sentuhan langsung antara bahan dengan udara pengering,biasanya disebut dengan pengeringan konveksi).Dari hasil penelitian dan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan batuanphosphat kadar rendah dapat ditingkan menjadi batuan phosphat kadar phosphat tinggimelalului rekayasa teknik kimia, dan untuk pengeringan yang baik adalah dengan laju alirantara 100 kg sampai 125 kg, karena mempunyai kadar air yang ideal dan kadar phosphatyang masih tinggi dan sangat ideal untuk digunakan sebagai pupk phosphat.
D. PENGARUH PENAMBAHAN GULA DAN ALKOHOL TERHADAP PEMBUATAN SABUN MANDI TRANSPARAN ., Suhadi; Rasmito, Agung
Jurnal Teknik Industri dan Kimia Vol 1 No 2 (2018): Jurnal Teknik Industri dan Kimia
Publisher : Fakultas Teknik dan LPPM Universitas WR Supratman Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh sabun padat transparan dengan Standrat Industri yang dipengaruhi oleh komposisi bahan seperti gliserin, gula dan alkohol. Adapun prosedur percobaan dari penelitian ini adalah memasukkan asam asetat 7 gr, minyak kelapa 20 gr dan kaustik soda 18 gr ke dalam wadah lalu dipanaskan antara suhu 55-75?C sambil terus mengaduknya selama kurang lebih 1/4 ? 1/2 jam. Kemudian menambahakan alkohol 15 gr, gula 4 gr, gliserin 10 gr, NaCl 2 gr dan asam sitrat 3 gr ke dalam campuran tadi. Setelah kurang lebih 5 menit meenambahkan pewarna dan parfum sambil terus mengaduknya sampai homogen. Lalu mengangkatnya dari pemanas dan memasukkannya ke dalam cetakan. Dengan cara yang sama seperti di atas dilakukan untuk variable yang lain, yaitu : gula sebanyak 6 gr, 8 gr, 10 gr, 12 gr, alkohol 96% sebanyak 17 gr, 19 gr, 21 gr, 23 gr dan gliserin sebanyak 12 gr, 14 gr, 16 gr, 18 gr. Kemudian mengangkatnya dari pemanas, mencetaknya dan mendinginkannya antara suhu 10-20?C. Setelah itu dilakukan analisa hasil sabun. Dari penelitian ini didapatkan kesimpulan bahwa untuk mendapatkan produk sabun padat transparan dipengaruhi oleh adanya penambahan komposisi bahan seperti gliserin, gula dan alkohol 96%. Pada pengaruh penambahan gula dan alkohol 96% dalam berbagai analisa kekerasan sabun, analisa transparasi sabun, analisa kelembutan sabun pada kulit dan analisa secara kimia. Semakin banyak penambahan gula dan alkohol maka hasil produk sabun padat transparan sesuai dengan SNI.
A. ESTIMASI KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM TERNER ACETON-n-BUTANOL-ETANOL Pudjojono, Bambang; ., suhadi
Jurnal Teknik Industri dan Kimia Vol 1 No 1 (2018): Jurnal Teknik Industri dan Kimia
Publisher : Fakultas Teknik dan LPPM Universitas WR Supratman Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah parameter interaksi energi dari persamaan Wilson, NRTL dan UNIQUAC yang dioptimasi dari data kesetim uap-cair sistem-sistem biner aseton-n-butanol, aseton-etanol, n-butanol-etano kehilangan keakuratannya jika digunakan dalam memperkirakan kesetimbangan uap-cair sistem terner aseton-n-butanol-etanol. Parameter energi interaksi biner dari masing-masing persamaan Wilson, NR UNIQUAC ditentukan dari data kesetimbangan uap-cair sistem biner aseton-n-t aseton-etanol, n-butanol-etanol yang diperoleh secara percobaan. Berdasarkan par, parameter yang diperoleh dari data sistem biner tersebut selanjutnya diper kesetimbangan sistem terner aseton-n-butanol-etanol dan dilakukan evaluasi terhadi perkiraan dari ketiga persamaan tersebut. Hasil perkiraan kesetimbangan uap-cair sistem terner aseton-n-butanol-etar persamaan Wilson NRTL dan UNIQUAC berdasarkan parameter biner yang dipero masing-masing pasangan binernya tidak menunjiikkan perbedaan yang berarti. S< untuk perkiraan sistem terner tersebut disarankan menggunaan persamaan Wilson bentuk persamaannya lebih sederhana.
B. PEMANFAATAN KUNYIT UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS MINYAK GORENG CURAH ., Badryah; rasmito, agung
Jurnal Teknik Industri dan Kimia Vol 1 No 1 (2018): Jurnal Teknik Industri dan Kimia
Publisher : Fakultas Teknik dan LPPM Universitas WR Supratman Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Minyak goreng berfungsi sebagai bahan penghantar panas, penambah rasa gurih dan penambahan nilai kalori bahan pangan. Salah satu sifat minyak goreng walaupun telah dimurnikan masih memungkinkan terjadi kerusakan yang disebabkan oleh adanya perubahan kemurnian yang berhubungan dengan proses oksidasi sehingga banyak ditemukan minyak goreng memiliki rasa tengik. Bau tengik yang tidak sedap tersebut disebabkan oleh pembentukan senyawa-senyawa hasil pemecah hidroperoksida. Kerusakan lemak yang ditandai dengan adanya bau dan rasa tengik disebut proses ketengikan. Minyak goreng dapat dinetralkan dengan menggunakan lengkuas agar proses oksidasi tidak terjadi lebih lanjut. Lengkuas dapat menurunkan bilangan peroksida dan bilangan asam lemak bebas (FFA) sehingga minyak goreng tidak lagi menjadi tengik. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari pengaruh penggunaan kunyit sebagai antioksidan sehingga dapat menurunkan bilangan peroksida, kadar FFA dan penurunan konsentrasi warna. Pada penelitian ini dilakukan dengan mencampurkan 100 ml minyak goreng curah yang di beri kunyit dengan variabel 5, 10, 15, 20, 25 gram. Selanjutnya minyak tersebut dilakukan pengadukan selama 10 menit dengan berbagai macam variabel suhu (40, 50, 60, 70, 80 0C), setelah proses selesai membiarkan campuran minyak menjadi dingin selanjutnya dilakukan penyaringan dan analisa. Jenis analisa yang dilakukan meliputi analisa bilangan peroksida, asam lemak bebas, serta warna. Hasil penelitian terlihat bahwa pada penambahan kunyit sebesar 25 gram dengan suhu 70 0C diperoleh bilangan peroksida sebesar 0,12 meq/kg, asam lemak bebas 0,0923 % dan warna 726. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan kunyit merupakan solusi terbaik dalam mengurangi rasa tengik yang ada di dalam minyak goreng curah sebagai akibat proses oksidasi
C. PENGARUH BACKFLUSHING DAN KONSENTRASI BIOMASSA LIMBAH CAIR TERHADAP KINERJA BIOREAKTOR MEMBRAN TERENDAM Rasmito, Agung; ., Badryah
Jurnal Teknik Industri dan Kimia Vol 1 No 1 (2018): Jurnal Teknik Industri dan Kimia
Publisher : Fakultas Teknik dan LPPM Universitas WR Supratman Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengolahan limbah cair umumnya menggunakan sistem lumpur aktif untuk mendegradasi limbah organik. Dalam proses lumpur aktif, terdiri dari tangki aerasi dan tangki sedimentasi khususnya tangki sedimentasi yang membutuhkan lahan luas dan waktu operasi yang lama. Bioreaktor Membran terendam (BRMt) merupakan salah satu alternatif pengganti sistem lumpur aktif yang memiliki kelemahan-kelemahan tersebut. Tetapi, dalam BRMt masalah fouling menjadi masalah utama proses separasi membran yang terjadi pada permukaan membran sehingga dapat menurunkan kinerja membran dan mempengaruhi kualitas hasil effluent. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh backflushing terhadap kinerja BRMt dan pengaruh MLSS serta beban COD umpan dalam mendegradasi COD limbah cair domestik Membran yang digunakan adalah Hollow Fiber dari Polyakrilonitril, diameter pori 0.1-0.01?m, luas permukaan 0.08 m2, HRT 5 jam, tekanan 10 cmHg, diffuser dipasang dengan  kecepatan udara 12 l/jam. Volume operasi BRMt 50 liter, konsentrasi lumpur aktif 3000 dan 10000 mg/l, serta menggunakan konsentrasi umpan limbah sintetis yang bervariasi antara 500 dan 1000 mg/l, , dan lama backflushing 5 dan 15 menit. Pemasangan diffuser digunakan sebagai pensuplay oksigen serta dapat memperkecil fouling. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan penurunan keadaan COD secara maksimal. Persentase removal COD yang didapat pada saat konsentrasi lumpur  3000 mg/l dengan konsentrasi COD umpan 500 dan 1000 mg/l yaitu sebesar 86.5% dan 88.1% (lama backflushing 5menit); 85.2% dan 86.0% (lama backflushing 15 menit). Sedangkan untuk konsentrasi lumpur 10000 mg/l dengan konsentrasi COD umpan yang sama dapat menurunkan COD yaitu sebesar 98.1% dan 97.9% (lama backflushing 5menit); 99.3%, dan 97.6% (lama backflushing 15 menit). Dengan penerapan teknik backflushing dapat  menurunkan konsentrasi COD hingga 99%. Flux membran relatif stabil untuk konsentrasi lumpur rendah sedangkan untuk konsetrasi lumpur tinggi peranan membran sangat membantu memperoleh hasil effluen yang maksimal.
D. PENGARUH KONSENTRASI ASAM DALAM HIDROLISA TAPIOKA MENJADI GLUKOSA Santoso, F. Agus; Pudjojono, Bambang
Jurnal Teknik Industri dan Kimia Vol 1 No 1 (2018): Jurnal Teknik Industri dan Kimia
Publisher : Fakultas Teknik dan LPPM Universitas WR Supratman Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dewasa ini ketersediaan gula tebu (sukrosa) di pasaran semakin menurun bahkan pada kondisi krisis moneter seperti ini harga gula semakin melangit. Sehingga perlu menggali alternatif lain yang memiliki kualitas sama. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bahan pemanis alternatif  lain dengan kualitas sama dan memiliki tingkat kemanisan tinggi. Penelitian ini dilakukan dengan menghidrolisa pati menjadi glukosa dengan bantun katalis asam yaitu HCl. Dan untuk penentuan kadar gula dinyatakan sebagai glukosa dari filtrat dengan menggunakan metode Luff Schoorl. Kesimpulan yang dapat diambil adalah semakin lama waktu hidrolisa maka hasil glukosa yang didapat akan semakin esar pula. Untuk merk Rose Brand waktu hidrolisa 5 jam menghasilkan yield glukosa sebesar 16,20; waktu hidrolisa 2,5 jam didapat glukosa terbesar yaitu 17,10 merk Gunung Bromo dan yield glukosanya hampir konstan. dari pada tepung tapioka dengan yield glukosa: 16,40.

Page 1 of 2 | Total Record : 11