cover
Contact Name
Suryono
Contact Email
-
Phone
+6281548776243
Journal Mail Official
jurnalprima1103@gmail.com
Editorial Address
Jl. Ir. Sutami 36 A Kentingan, Surakarta, Jawa Tengan 57126
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
PRIMA: Journal of Community Empowering and Services
ISSN : -     EISSN : 25795074     DOI : https://dx.doi.org/10.20961/prima
Core Subject : Agriculture, Social,
PRIMA: Journal of Community Empowering and Services (disingkat PRIMA JCES). Kata-kata PRIMA dalam PRIMA JCES merupakakan singatan dari Pemberdayaan dan Rekayasa Ipteks untuk Masyarakat Agraris. PRIMA JCES (ISSN: 2579-5074) adalah Jurnal yang diterbitkan oleh Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret Surakarta. PRIMA JCES mencakup semua hal terkait dengan pemberdayaan masyarakat, termasuk di dalamnya adalah di bidang pertanian. PRIMA JCES berupaya menjadi wadah publikasi kegiatan pemberdayaan dan pengabdian kepada masyarakat, khususnya di bidang pertanian. PRIMA JCES terbit secara online 2 (dua) kali setahun yaitu pada periode Januari-Juni dan Juli-Desember.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 2 (2017): December" : 5 Documents clear
Introduksi Tanaman Koro Merah dan Koro Kapsul Sebagai Tanaman Tumpangsari Pada Usahatani Lahan Kering di Sub-DAS Serang Daerah Tangkapan Waduk Kedung Ombo Jaka Suyana
PRIMA: Journal of Community Empowering and Services Vol 1, No 2 (2017): December
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/prima.v1i2.35153

Abstract

Permasalahan yang dihadapi petani lahan kering di Lereng Utara Gunung Merbabu adalah degradasi lahan akibat erosi dan pendapatan usahatani masih rendah.  Kegiatan IbM Introduksi Tanaman Koro Merah (Kacang Merah) dan Koro Kapsul Pada Kelompok Tani Lahan Kering di Lereng Utara Gunung Merbabu ini merupakan kegiatan sosialisasi introduksi tanaman koro merah (kacang merah) dan koro kapsul ke dalam sistem usahatani yang telah ada (usahatani tembakau pada musim kemarau dan sayuran pada musim hujan). Tujuan introduksi tanaman koro merah dan koro kapsul adalah sebagai tanaman tumpangsari tembakau, dan juga kemungkinan pengembangannya sebagai tanaman substitusi/pengganti tembakau di kemudian hari. Mengingat sampai saat ini “tembakau” dianggap identik dengan “rokok” dan dipandang merugikan bagi kesehatan.  Namun selama ini belum dipikirkan jenis tanaman yang dapat menggantikan tanaman tembakau tersebut. Tanaman koro merah dan koro kapsul disamping toleran terhadap kekeringan (dapat tumbuh baik pada musim kemarau), juga mempunyai nilai ekonomi cukup baik. Oleh karena itu akan diintroduksikan sebagai tanaman tumpangsari dengan tembakau dan monokultur. Kelompok Tani yang  dipilih sebagai mitra yaitu Kelompok Tani Ngudi Makmur (Desa Ngargoloka, Kec. Ampel, Kab. Boyolali) dan Kelompok Tani Sumber Rejeki (Desa Candisari, Kec. Ampel, Kab.  Boyolali). Khalayak sasaran meliputi seluruh anggota dari kelompok tani Ngudi Makmur yang jumlahnya 38 petani dan kelompok tani Sumber Rejeki yang jumlahnya 30 petani, termasuk juga aparat desa. Hasil dari kegiatan IbM ini menunjukan bahwa introduksi tanaman koro merah cukup berhasil dengan produksi berkisar 167-520 kg/ha, sistem tumpangsari yang dikembangkan petani meliputi : tembakau+koro merah, tembakau+koro merah+cabe, tembakau+koro merah+wortel, cabe+koro merah+bawang daun. Nilai gizi kandungan : (a) lemak pada biji koro kapsul (2,28%) lebih tinggi dibandingkan biji koro merah (1,56%); (b) protein biji koro kapsul (23,39%) lebih tinggi dari biji koro merah (14,26%); serta (c) karbohidrat pada biji koro merah (69,42%) lebih tinggi dari biji koro kapsul (56,57%). Target dari semua kegiatan ini (penyuluhan, pemberian benih, serta pendampingan di lapangan dan pemasaran hasil) diharapkan dapat menyadarkan petani untuk ikut berpartisipasi dalam introduksi tanaman koro merah dan koro kapsul pada sistem usahataninya.
IbM Pembuatan Pupuk Organik Diperkaya Di Kelompok Peternak Sapi Dalam Rangka Menuju Pertanian Organik Di Desa Sukoharjo, Tirtomoyo, Wonogiri Sudadi Sudadi; Suryono Suryono
PRIMA: Journal of Community Empowering and Services Vol 1, No 2 (2017): December
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/prima.v1i2.35154

Abstract

Program IbM ini bekerjasama dengan dua mitra, yaitu: (1) Kelompok Tani “Bhakti Karya”, dan (2) Kelompok Tani “Ngudi Makmur”. Mitra (1) berlokasi di dusun Blaraksari, Desa Sukoharjo, Kecamatan Tirtomoyo, Kabupaten Wonogiri, dengan jarak tempuh sekitar 65 km dari Fak. Pertanian UNS. Bidang usaha yang dikembangkan oleh mitra (1) tersebut adalah usaha peternakan sapi dan pertanian tanaman padi. Mitra (2) berlokasi di dusun Sukoharjo, Desa Sukoharjo, Kecamatan Tirtomoyo, Kabupaten Wonogiri dengan jarak tempuh sekitar 65 km. Bidang usaha yang dikembangkan oleh mitra (2) tersebut adalah peternakan sapi dan pertanian tanaman padi. Lokasi kedua mitra sangat berdekatan, hanya sekitar 0,8 km. Permintaan konsumen terhadap pupuk organik dalam menuju pertanian organik sangat tinggi, belum mampu dipenuhi oleh kedua mitra usaha tersebut.Permasalahan Mitra 1 (“Bhakti Karya”) dan Mitra 2 (“Ngudi Makmur”)dalam kegiatan IbM ini menghadapi permasalahan utama yaitu banyaknya kotoran sapi yang belum termanfaatkan, produksi limbah ternak sapi (kotoran sapi) yang sangat tinggi, yaitu sekitar 100 kg limbah per hari (3 ton per bulan) pada masing-masing mitra, dan jika hal ini dibiarkan akan menjadi tumpukan kotoran sapi yang sangat berbau yang mengganggu lingkungan, apabila dikelola/diolah/difermentasi diperkaya dengan bakteri perombak bisa digunakan sebagai pupuk organik yang sangat bermutu. Dalam usaha peternakan sapi ini ingin mengarah pada peternakan yang ramah lingkungan sehingga tidak menjadi masalah di masyarakat. Apabila dikelola dengan baik akan dapat digunakan sebagai pupuk organik yang sangat bermanfaat dan dapat meningkatkan kesuburan tanah secara terus menerus dan apabila diberikan terus menerus akan menuju pertanian organik berkelanjutan. Hasil kegiatan IbM ini dapat digunakn untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi mitra usaha dengan memanfaatkan pupuk kandang dari mitra (1) dan mitra (2) sebagai pupuk organik yang diperkaya di kelompok kelompok peternak sapi dalam rangka menuju pertanian organik di Desa Sukoharjo, Tirtomoyo, Wonogiri.
Peningkatan Mutu Pupuk Organik pada Peternak Sapi di Kalijirak, Tasikmadu, Karanganyar Slamet Minardi; Sri Hartati
PRIMA: Journal of Community Empowering and Services Vol 1, No 2 (2017): December
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/prima.v1i2.35156

Abstract

Program IbM ini bekerjasama dengan dua mitra, yaitu: (1) Kelompok Ternak “Andini Mulyo”, dan (2) Kelompok Ternak “Cepet Lemu” yang berlokasi di dusun Gunungwatu, Desa Kalijirak, Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar, Permasalahan kedua Mitra dalam kegiatan IbM ini menghadapi permasalahan utama yaitu banyaknya kotoran sapi yang belum termanfaatkan, produksi limbah ternak sapi (kotoran sapi) yang sangat tinggi, yaitu sekitar 100 kg limbah per hari (3 ton per bulan) pada masing-masing mitra, dan jika hal ini dibiarkan akan menjadi tumpukan kotoran sapi yang sangat berbau yang mengganggu lingkungan, apabila dikelola/diolah/difermentasi diperkaya dengan bakteri perombak bisa digunakan sebagai pupuk organik yang sangat bermutu. Dalam usaha peternakan sapi ini ingin mengarah pada peternakan yang ramah lingkungan sehingga tidak menjadi masalah di masyarakat. Apabila dikelola dengan baik akan dapat digunakan sebagai pupuk organik yang sangat bermanfaat dan dapat meningkatkan kesuburan tanah secara terus menerus dan apabila diberikan terus menerus akan menuju pertanian organik berkelanjutan. Kegiatan IbM ini berusaha untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi mitra usaha dengan memanfaatkan pupuk kandang dari mitra  sebagai pupuk organik yang diperkaya di kelompok kelompok peternak sapi dalam rangka menuju pertanian organik di Desa Kalijirak, Tasikmadu, Karanganyar.
Alih Teknologi Budidaya Lada Organik Sebagai Pagar Hidup Kepada Masyarakat Desa Kebonagung, Sidoharjo, Wonogiri Widyatmani Sih Dewi; Mujiyo Mujiyo; Rahayu Rahayu
PRIMA: Journal of Community Empowering and Services Vol 1, No 2 (2017): December
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/prima.v1i2.35151

Abstract

Masyarakat desa Kebonagung, Kec.Sidoharjo, Kabupaten Wonogiri mempunyai visi ingin mengembangkan desanya menjadi desa agrowisata organik terpadu. Saat ini, di desa Kebonagung telah dikembangkan padi organik dan buah naga organik. Masyarakat ingin mengembangkan tanaman lada secara organik, baik sebagai tanaman pagar maupun di tanam di lahan pekarangan mereka, karena lada bernilai ekonomi tinggi. Permasalahan yang dihadapi adalah mereka belum mengetahui teknologi budidaya lada secara organik, dan juga belum mengetahui apakah lahannya sesuai untuk untuk budidaya lada atau tidak. Kegiatan pengabdian ini bermitra dengan: (1) Asosiasi Pertanian Organik “Wono Agung” (APOW) dan (2) Kelompok Tani Sedya Maju. Kedua mitra berlokasi di desa Kebonagung.Tujuan dari program ini adalah: (1) alih teknologi dari perguruan tinggi kepada mitra tentang budidaya tanaman lada secara organik sehingga mitra mengembangkan lada secara organik dengan teknologi penanaman secara benar, maupun (2) memberikan informasi ilmiah tentang kesesuaian lahan di Kebonagung untuk budidaya tanaman lada. Metode yang digunakan meliputi: focus group disccusion (FGD), penyuluhan, praktik budidaya lada organik, dan pemantauan. Hasil menunjukkan bahwa mitra begitu antusias dalam menerima teknologi yang dibagikan karena memiliki pengharapan lada mempunyai nilai jual yang tinggi, dan mereka juga segera mempraktikkan budaya lada dari bibit yang dibagikan secara cuma-cuma. Berdasarkan hasil kajian ilmiah, desa Kebonagung sesuai untuk budidaya lada organik dengan pengelolaan tertentu.
Peningkatan Kapasitas Produksi dan Manajemen Usaha Pada UKM Keripik Singkong di Kecamatan Rasau Jaya Imelda Imelda; Marisi Aritonang
PRIMA: Journal of Community Empowering and Services Vol 1, No 2 (2017): December
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/prima.v1i2.35152

Abstract

Mitra pada kegiatan IbM ini adalah pemilik UKM keripik singkong di Kecamatan Rasau Jaya. Permasalahan yang terjadi yaitu: 1) Proses pengirisan singkong menggunakan alat manual dengan kapasitas sedikit dan minimnya peralatan penunjang, 2) Pengemasan produk menggunakan plastik tanpa merek dan belum ada registrasi PIRT, 3) manajemen usaha belum optimal dan belum ada pembukuan keuangan, 4) Kurangnya kegiatan promosi sehingga pemasaran terbatas pada wilayah Kecamatan Rasau Jaya. Metode yang digunakan yaitu sosialisasi, pelatihan, penyuluhan dan pendampingan. Solusi yang diberikan meliputi : 1) pelatihan penggunaan alat pengiris singkong otomatis dan penambahan peralatan penunjang, 2) pelatihan pengemasan menggunakan hand sealer, pemberian merek dan pendampingan pengurusan PIRT, 3) pelatihan pembukuan keuangan, 4) pelatihan pembuatan media promosi (blogspot, banner dan kartu nama) dan pendampingan perluasan pangsa pasar ke wilayah Kota Pontianak. Hasil kegiatan IbM meliputi: 1) Peningkatan kapasitas produksi melalui penggunaan alat pengiris singkong otomatis dan peralatan penunjang, 2) Kemasan produk yang baik dengan merek yang sudah memiliki registrasi PIRT, 3) Adanya pembukuan keuangan 4) Tersedianya media promosi bagi mitra IbM dan perluasan pangsa pasar ke wilayah Kota Pontianak.

Page 1 of 1 | Total Record : 5