cover
Contact Name
Ade
Contact Email
ade.sri.w@unib.ac.id
Phone
+62736344087
Journal Mail Official
inersia@unib.ac.id
Editorial Address
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Bengkulu Jl. W.R. Supratman, Kandang Limun, Bengkulu
Location
Kota bengkulu,
Bengkulu
INDONESIA
Inersia : Jurnal Teknik Sipil
Published by Universitas Bengkulu
ISSN : 20869045     EISSN : 26865017     DOI : https://doi.org/10.33369/ijts
Core Subject : Engineering,
Each volume contains two editions. The first edtion is published in April and the second one in October. This journal accomodates the research result in the area of civil engineering, i.e. Construction Management, Geotechnical Engineering, Structural Engineering, Transportation Engineering and Water Resources Engineering.
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 13, No 2 (2021)" : 6 Documents clear
Stabilitas Tanah Gambut Menggunakan Bottom Ash Abu Tandan Sawit Terhadap Nilai California Bearing Ratio Fitridawati Soehardi; Afrialdi Afrialdi; Zainuri Zainuri
Inersia: Jurnal Teknik Sipil Vol 13, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/ijts.13.2.%p

Abstract

Tanah gambut merupakan tanah yang terbentuk dari sisa-sisa membusuknya tumbuhan dan tanah gambut juga termasuk salah satu jenis tanah yang berkualitas buruk jika digunakan sebagai dasar suatu bangunan dapat mengakibatkan terjadinya penurunan tanah yang tidak seragam.Tujuan penelitianini adalah untuk mengetahui persentase nilai CBR tanah gambut dengan variasi pencampuran abu tandan sawit. Jenis tanah yang digunakan pada penelitian ini adalah tanah gambut yang diambil dari jalan Air Hitam km.5 Pekanbaru, Riau. Dengan menguji persentase penambahan Abu Tandan Sawit memakai variasi 5%, 10%, 15%, 20%. Pengujian yang digunakan dalam pengujian laboratorium ini antara lain, Kadar abu, kadar serat, berat jenis, pemadatan dan CBR, dengan mengacu pada peraturan SNI-6686-2002. Berdasarkan hasil pengujian kadar serat dilaboratorium, tanah gambut asli termasuk kedalam jenis tanah gambut hemic dengan serat murni berjumlah 54,2%, dan kadar abu senilai 6,49%. Sedangkan untuk pengujian nilai CBR maksimum dilaboratorium diperolehpada variasi abu tandan kelapa sawit 15% sebesar 2,26 %, namun nilai CBR yang diperoleh belum memenuhi Spesifikasi Umum Bina Marga CBR  6%.
TINJAUAN BAHAYA LONGSOR LERENG DENGAN METODE FELLENIUS mawardi mawardi
Inersia: Jurnal Teknik Sipil Vol 13, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/ijts.13.2.89-98

Abstract

ABSTRAKDaerah kawasan Kantor Pemerintah daerah Seluma, di desa Talang Saling, Kabupaten Seluma sebagai tempat studi kasus pada penelitian ini. Tempat ini  merupakan kawasan perkantoran dan jalan raya  perlintasan kendaraan, yang akan terus berkembang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahuai bahaya longsor lereng dengan memodifikasi dalam beberapa variasi dengan analisis stabilitas lereng Metode Finite Elemen, Dari analisis stabilitas lereng ini maka diketahui faktor aman (FK) dan sifat fisis tanah, jenis tanah pada lereng. Metoda penelitian ini adalah penelitian eksperimen di lab dan dilapangan. Penelitian ini dimulai dengan melakukan uji sifat fisis dan mekanik tanah, kemudian dilakukan analaisis stabilitas lereng dengan program computer untuk mengetahui nilai  FK. Perhitungan analisis stabilitas lereng menggunakan Program fenite elemen pada lereng terasering trap 3 pada pada lereng 1 adalah trap 3 dengan kemiringan sudut 15o didapat  angka FK=1,78 >1,5 (lereng aman). Lereng 2 adalah lereng asli dengan sudut kemiringan 13o didapat FK=1 <1,5 (lereng tidak aman). Lereng 3 adalah trap 2 dengan sudut kemiringan 14o didapat FK=1,816 >1,5 (lereng aman).Kata Kunci : Metode Fenite elemen, Stabilitas Lereng, Terasering The area of the Seluma Regional Government Office, Talang Saling village, Seluma District as a case study in this study. This area is an office area and road crossing,  that will continue to grow always. This study aims to analyze modified slope stability in several variations using the Finite Element, so that it is known that the safety factor (FK) and soil type – soil physic properties. The study began by conducting physical and mechanical properties of soil tests, then analyzing slope stability with the computer programs to find out the FK.. Calculation of slope stability analysis using. Calculation of slope stability analysis using Finite elemen with the effect of pore water results on the original slope 1 is terrace trap 3 with slant of 15o, FK=1,78>1,5 (safe slope). Slope 2 is original slope with slant of 13o, FK=1 >1,5 (not safe slope). Slope 3 is terrace trap 2 with slant of 14o, FK=1,816 >1,5 (safe slope).Key Words : Finite elemen Method, Safety Factor (FK), Slope Stability, Terraces
ANALISIS PENERAPAN LUBANG RESAPAN BIOPORI UNTUK MENGURANGI LIMPASAN PADA DESA TEMPURAN KECAMATAN SOOKO MOJOKERTO Putri Sulistyaningtyas
Inersia: Jurnal Teknik Sipil Vol 13, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/ijts.13.2.61-68

Abstract

AbstrakPertumbuhan penduduk membawa pengaruh semakin bertambahnya penggunaan lahan sehingga berdampak pada berkurangnya daerah resapan air sehingga memicu terjadinya banjir.. Sistem drainase saat ini yang digunakan adalah sistem drainase konvensional dimana memiliki prinsip kerja hanya mengalirkan limpasan ke sungai. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui jumlah limpasan yang mampu direduksi dengan lubang resapan biopori untuk Desa Tempuran Kecamatan Sooko Mojokerto. Penelitian ini menganalisis debit rencana, debit limpasan kondisi eksisting, debit lubang resapan biopori, jumlah lubang biopori dan penempatan lokasi lubang biopori. Pengumpulan data diperoleh dari survei dan pengamatan serta data curah hujan dari Dinas Pengairan Kabupaten Jombang. Metode perhitungan debit limpasan dengan menggunakan metode rasional berdasarkan curah hujan tahun 2010-2019. Hasil dari analisa didapat debit rencana sebesar 8,77 m³/det,analisa debit limpasan eksisting sebesar 1,87 m³/det, analisa debit lubang resapan biopori sebesar 243,28 cm³/jam,jumlah lubang resapan biopori yang diperlukan sebanyak 2566 lubang dimana titik lokasi lubang biopori berada di halaman, sekeliling pohon, masjid, sekolah dan kantor. Penerapan lubang resapan biopori ini dapat mengurangi limpasan sebesar 47,77 % dengan laju infiltrasi rata-rata sebesar 77,48 cm/jam.AbstractPopulation growth has the effect of increasing land use, resulting in reduced water catchment areas that trigger flooding. . The current drainage system used is a conventional drainage system that has the working principle of only flowing runoff into the river. The purpose of this study is to find out the amount of runoff that can be reduced by porous infiltration holes for Tempuran Village, Sooko Mojokerto Subdistrict. This study analyzed discharge plans, discharge runoff of existing conditions, discharge of porous infiltration holes, number of porous holes, and placement of porous hole locations. Data collection was obtained from surveys and observations as well as rainfall data from the Jombang District Water Service. The method of calculating runoff discharge using the rational method based on rainfall in 2010-2019. The results of the analysis obtained a planned discharge of 8.77 m³/det, analysis of existing runoff discharge of 1.87 m³/sec, porous infiltration hole discharge analysis of 243.28 cm³/h, number of porous infiltration holes required as many as 2566 holes where the location point of the porous hole is in the yard, around trees, mosques, schools, and offices. The application of porous infiltration holes can reduce runoff by 47.77 % with an average infiltration rate of 77.48 cm /h.  
Pengaruh Penambahan Abu Ampas Kulit Kakao Terhadap Kuat Geser Tanah Lempung Lunak Ade Gustianto; Ami warti; Reffanda Kurniawan
Inersia: Jurnal Teknik Sipil Vol 13, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/ijts.13.2.%p

Abstract

Bahan uji kuat geser yang digunakan pada penelitian ini adalah abu ampas kulit kakao dengan variasi campuran 5%, 10%, 15%, 20% dan 25%. Pengambilan sampel tanah (tanah lempung) diambil di Daerah Pakjo Kota Palembang. Pengujian pemadatan tanah standard (PTS) dan direct shear dilakukan di Laboratorium Mekanika Tanah Universitas Sriwijaya Indralaya, Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Hasil pengujian index properties menunjukkan bahwa tanah di Daerah Pakjo Kota Palembang memiliki kadar air asli sebesar (?) ( 27,70%) dan berat jenis tanah (Gs) 2,67g/cm3. Hasil pengujian pemadatan tanah standard terhadap tanah asli didapatkan kadar air optimum (Wopt) 24% dengan berat isi kering maksimum (Yd max) 1,634 gr/cm3. Berdasarkan hasil pengujian direct shear diperoleh nilai kohesi maksimum (c) terjadi pada campuran abu ampas kulit kakao persentase 20% yaitu 56,98 kpa. Nilai sudut geser dalam maksimum (f) pada campuran abu ampas kulit kakao 5% yaitu 63,71°. Nilai kuat geser maksimum (t) terjadi pada campuran 5% sebesar 85,54 kpa.
PERILAKU KEPADATAN TANAH GAMBUT TERHADAP PENURUNAN TANAH KONDISI DRY SIDE OF OPTIMUM DAN WET SIDE OF OPTIMUM Muthia Anggraini; Supriadi Supriadi; Winayati Winayati
Inersia: Jurnal Teknik Sipil Vol 13, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/ijts.13.2.76-83

Abstract

Tanah gambut mempunyai daya dukung yang rendah dan apabila dibebani akan mengalami penurunan yang cukup besar. Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan suatu upaya stabilisasi yang dapat memperbaiki kualitas serta meningkatkan daya dukung dari tanah tersebut sehingga dapat mencegah terjadinya perbedaan penurunan yang terlampau besar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku penurunan tanah kondisi dry side of optimum dan wet side of optimum pada kepadatan tanah gambut. Metode penelitian yang dilakukan di laboratorium degan cara pengujian konsolidasi yang menggunakan standar ASTM D 2435-96, dan pemadatan tanah menggunakan standar SNI 03-2832-1992. Hasil penelitian pada sampel B mengalami kecepatan penurunan yang tidak terlalu tinggi dan besarnya penurunan yang tidak terlalu rendah, sehingga sampel B dapat dikatakan tidak baik. Sampel yang mengalami waktu atau lamanya penurunan paling rendah, dan juga besarnya penurunan adalah pada sampel C. Sedangkan pada sampel A untuk waktu atau lamanya penurunan terjadi paling tinggi dan besarnya penurunan terjadi paling rendah. Hal ini dapat dilihat pada diagram variasi hubungan persentase dry side of optimum, kadar air optimum, dan wet side of optimum, nilai koefisien konsolidasi (Cv) sebesar 0,60 cm2/detik, indek pemampatan (Cc) sebesar 4,579, dan koefisien pemampatan (aV) sebesar 0,57 cm2/detik. Kesimpulannya perilaku penurunan tanah kondisi Dry Side Of Optimum dan Wet Side Of Optimum pada kepadatan tanah gambut adalah sampel Dry Side Of Optimum atau sampel dengan pemadatan lebih kering 5% merupakan sampel terbaik karena kecepatan proses penurunan tanah tercepat dan besaran penurunan terkecil.
PENGARUH PENAMBAHAN ABU SEKAM PADI TERHADAP KUAT TEKAN MORTAR Auliarizky Pascasari; Ade Sri Wahyuni; Mukhlis Islam; Agustin Gunawan; Yuzuar Afrizal
Inersia: Jurnal Teknik Sipil Vol 13, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/ijts.13.2.84-88

Abstract

The purpose of this research is to know the comparison of compressive strength mortar with additional material rice husk ash to normal mortar. Rice husk ash used has been burned at high temperatures above 400°C. The percentages of rice husk ash used are 6%, 9%, 12%, and 15% with 7 samples in each variations. The total of mortar cubes are 105 pieces sized 50mm x 50mm x 50mm. The range of initial flow values are used 105%-115% (SNI 03-6882-2002). The test specimen was immersed for 13, 20, and 27 days and mortar compressive strength test was conducted at the age of 14, 21, and 28 days. The highest compressive strength occurred at 9% variation with an average compressive strength value of 13,24 MPa, with a percentage increase of 10,15% from normal mortar. The lowest compressive strength occurred at 6% variation with an average compressive strength value of 11,22 MPa, with percentage decrease of 6,66% from normal mortar. The result shows that the use of rice husk ash with variation 9% and 12% produce higher compressive strength than normal mortar.

Page 1 of 1 | Total Record : 6