cover
Contact Name
Dawam Multazamy Rohmatulloh
Contact Email
-
Phone
+6285230950123
Journal Mail Official
amalee.insuri@gmail.com
Editorial Address
Jl. Bathoro Katong 32, Ponorogo
Location
Kab. ponorogo,
Jawa timur
INDONESIA
Amalee: Indonesian Journal of Community Research & Engagement
ISSN : 27157997     EISSN : 27160750     DOI : https://doi.org/10.37680/amalee
Amalee: Indonesian Journal of Community Research & Engagement focuses on community engagement program, applied science in community to advance theories, research and practices related to all forms of outreach and engagement. Community engagement means services to society, applying science and technology based on their field, increasing the capacity of society and community empowerment.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 2 No 1 (2021): Amalee: Indonesian Journal of Community Research and Engagement" : 7 Documents clear
Pelatihan Siswa Tanggap Bencana sebagai Upaya Mitigasi Bencana di Ponorogo Filia Icha Sukamto; Saiful Nurhidayat; Metti Verawati
Amalee: Indonesian Journal of Community Research and Engagement Vol 2 No 1 (2021): Amalee: Indonesian Journal of Community Research and Engagement
Publisher : LP2M INSURI Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/amalee.v2i1.178

Abstract

Around 40.9 million Indonesians live in landslide prone areas. In the Ponorogo regency of the East Java province, there are 9 sub-districts that have been designated as landslide prone areas with the mild to severe category. One of the villages has experienced landslides in 2017, Banaran village of Pulung district, which 28 villagers became victim and 23 houses buried. Children are virtually one of the most vulnerable groups to being affected by disasters. The vulnerability of children to disasters is triggered by a limited risk understanding which results in a lack of preparedness in facing disasters. Achieving school preparedness is very important considering that Indonesia is a country with a high risk of disasters. It is very important to raise awareness of disasters as early as possible to minimize the impact of disaster risks. The preparedness of the school component is still below expectations, the regulations formed by providing education and simulations to students about disaster response and the impact of disasters are able to reduce disaster risk considering that children are one of the vulnerable groups. We counseled students of SDN Bekiring in Ponorogo to instill their understanding about landslide disaster mitigation. Sekitar 40,9 juta penduduk Indonesia tinggal di daerah rawan longsor. Di Kabupaten Ponorogo Provinsi Jawa Timur, terdapat 9 kecamatan yang telah ditetapkan sebagai daerah rawan longsor dengan kategori ringan sampai berat. Salah satu desa yang pernah mengalami longsor pada tahun 2017 adalah Desa Banaran Kecamatan Pulung yang mengakibatkan 28 warga menjadi korban dan 23 rumah tertimbun. Anak-anak sebenarnya merupakan salah satu kelompok yang paling rentan terkena bencana. Kerentanan anak terhadap bencana dipicu oleh pemahaman risiko yang terbatas yang berakibat pada kurangnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana. Mewujudkan kesiapsiagaan sekolah menjadi sangat penting mengingat Indonesia merupakan negara dengan risiko bencana yang tinggi. Sangat penting untuk meningkatkan kesadaran bencana sedini mungkin untuk meminimalkan dampak risiko bencana. Kesiapsiagaan komponen sekolah masih dibawah ekspektasi, regulasi yang dibentuk dengan memberikan edukasi dan simulasi kepada siswa tentang tanggap bencana dan dampak bencana mampu mengurangi risiko bencana mengingat anak merupakan salah satu kelompok rentan. Kami mendampingi siswa SDN Bekiring di Ponorogo untuk menanamkan pemahaman tentang mitigasi bencana longsor.
Pengaruh Sosialisasi Pembelajaran Online terhadap Tingkat Keaktifan Siswa SD di Desa Sumberagung Lamongan Nur Nafiiyah; Ika Purnama Sari
Amalee: Indonesian Journal of Community Research and Engagement Vol 2 No 1 (2021): Amalee: Indonesian Journal of Community Research and Engagement
Publisher : LP2M INSURI Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/amalee.v2i1.179

Abstract

Online learning is the newest way of learning, where students can access the material directly even in far places. Online learning is a way to deliver material without having to meet with students. The purpose of this activity is to find a relationship between online learning and the activeness of elementary school students in Sumberagung Mantup Lamongan. The data used in this study, namely: data on the results of student activity in accessing online learning, ranging from participation in accessing e-learning and reading material, participating in discussions in online learning. Student data used as many as 133 students, and the variables of this study, namely the number of values involved in the discussion, the total value of reading material. The results of this study indicate that there is no correlation between students' interest in reading online learning and discussion activeness at online learning, with a correlation value of -0.024. Pembelajaran secara online merupakan cara pembelajaran terbaru, di mana peserta didik dapat mengakses materi secara langsung walaupun di tempat jauh. Pembelajaran online merupakan cara menyampaikan materi tanpa harus bertatap muka dengan peserta didik. Tujuan dari kegiatan ini, yaitu mencari hubungan antara pembelajaran online dengan keaktifan siswa SD di Sumberagung Mantup Lamongan. Data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: data hasil keaktifan siswa dalam mengakses pembelajaran online, mulai dari keikutsertaan dalam mengakses e-learning dan membaca materi, ikut serta dalam berdiskusi dalam pembelajaran online. Data siswa yang digunakan sebanyak 133 siswa, dan variabel dari penelitian ini, yaitu jumlah nilai ikut berdiskusi, jumlah nilai membaca materi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak adanya korelasi antara minat membaca siswa dalam pembelajaran online terhadap keaktifan berdiskusi pada pembelajaran online, dengan nilai korelasi -0,024.
Upaya Peningkatan Kemampuan Public Speaking Pemuda Sragi Ponorogo Tamrin Fathoni; Asfahani Asfahani; Erfa Munazatun; Lilis Setiani
Amalee: Indonesian Journal of Community Research and Engagement Vol 2 No 1 (2021): Amalee: Indonesian Journal of Community Research and Engagement
Publisher : LP2M INSURI Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/amalee.v2i1.581

Abstract

Everyone is indeed able to speak, but only some are able to mix words into pretty rhetoric and attract the audiences. In communication studies, public speaking skills are part of effective communication, namely conveying messages to the audience in an appropriate way and attracting attention. From the reality in Sragi village of Ponorogo, there are still many youths who are less competent or not confident in speaking in public. Some of these reasons encourage the team to carry out training for public speaking skills. The purpose of this program is to assist the speaking skills of Sragi youth so that they can increase their self-confidence when presenting themselves in public. The ABCD (Asset-Based Community Development) method was employed to conduct the activity, consecutively it was found that innovative and creative training can provide new insights and knowledge about public speaking techniques among each Sragi youth. The result can be derived from this program: first, Sragi youth can do public speaking well and fluently; second, Sragi youth can arrange a certain program properly and correctly according to their needs; and third, Sragi youth have sufficient master of ceremony and public speaking skills. Setiap orang memang dapat berbicara, tetapi hanya beberapa yang mampu mencampurkan kata-kata menjadi retorika yang indah dan menarik perhatian pendengarnya. Dalam ilmu komunikasi, keterampilan berbicara di depan umum merupakan bagian dari komunikasi yang efektif, yaitu menyampaikan pesan kepadak halayak dengan cara yang tepat dan menarik perhatian. Dari kenyataan di Desa Sragi Ponorogo, masih banyak anak muda yang kurang kompeten atau kurang percaya diri dalam berbicara di depan umum. Beberapa alasan tersebut mendorong tim untuk melakukan pelatihan keterampilan berbicara di depan umum. Tujuan dari program ini adalah untuk membantu para remaja Sragi sehingga dapat meningkatkan rasa percaya diri saat tampil di depan umum. Metode ABCD (Asset-Based Community Development) digunakan untuk melaksanakan kegiatan tersebut, sehingga ditemukan bahwa pelatihan yang inovatif dan kreatif dapat memberikan wawasan dan pengetahuan baru tentang teknik public speaking di antara pemuda Sragi. Hasil yang didapat dari program ini adalah: pertama, pemuda Sragi dapat berbicara di depan umum dengan baik dan lancar; kedua, pemuda Sragi dapat menyusun agenda program tertentu dengan baik dan benar sesuai dengan kebutuhannya; dan ketiga, pemuda Sragi memiliki kemampuan MC dan public speaking yang memadai.
Peningkatan Pengetahuan Ibu Nifas tentang Manajemen ASI Perah di Kabupaten Bangka Tengah Eka Safitri Yanti
Amalee: Indonesian Journal of Community Research and Engagement Vol 2 No 1 (2021): Amalee: Indonesian Journal of Community Research and Engagement
Publisher : LP2M INSURI Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/amalee.v2i1.583

Abstract

Exclusive breastfeeding coverage is still low in Central Bangka Regency. One of the factors causing this is the lack of public knowledge about the management of stored breast milk. Therefore, the team provides counseling on the management of breast milk for Posyandu cadres as well as pregnant and lactating mothers in Tanjung Gunung Village, Central Bangka Regency. After the counseling was carried out, there was a positive impact on the knowledge of mothers about the management of stored breast milk. The statistical results also showed that there was a significant difference between the scores of mothers’ knowledge before and after counseling (p = 0.042). Thus, this activity can be one of the efforts to increase the coverage of exclusive breastfeeding. However, these efforts must also continue to be supported by both the community, community leaders and local health workers. For village officials and the health office, the results of this community service can be used as a medium for policy making, especially on maternal and infant health. Cakupan ASI eksklusif masih tergolong rendah pada Kabupaten Bangka Tengah. Salah satu faktor yang menjadi penyebab hal ini adalah masih rendahnya pengetahuan masyarakat tentang ASI perah. Oleh karena itu, tim pengabdi memberikan penyuluhan tentang manajemen ASI Perah terhadap kader Posyandu serta ibu hamil dan menyusui di Desa Tanjung Gunung Kabupaten Bangka Tengah. Setelah dilakukan penyuluhan tersebut, ada dampak positif terhadap pengetahuan ibu tentang manajemen ASI perah. Hasil statistik juga menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna antara skor pengetahuan ibu sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan (p=0,042). Dengan demikian, kegiatan penyuluhan ini dapat menjadi salah satu dari upaya untuk meningkatkan cakupan ASI eksklusif. Namun, upaya ini juga harus terus didukung baik oleh masyarakat, tokoh masyarakat maupun petugas kesehatan setempat. Bagi perangkat desa dan dinas kesehatan, hasil pengabdian masyarakat ini dapat dijadikan salah satu media untuk pengambilan kebijakan terutama pada kesehatan ibu dan bayi.
Sosialisasi Persiapan Pembelajaran di Masa New Normal bagi Guru SMK di Kota Tarakan Deny Murdianto; Dwi Santoso
Amalee: Indonesian Journal of Community Research and Engagement Vol 2 No 1 (2021): Amalee: Indonesian Journal of Community Research and Engagement
Publisher : LP2M INSURI Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/amalee.v2i1.624

Abstract

The global pandemic Covid-19 impacts are so wide that almost no country or region in the world is absent. The increase in the number of cases occurred in a short time so that it needed to be handled as soon as possible. One of the impacts of this pandemic includes paralyzing economic activities and hampering educational activities. SMK Terpadu Citra Bangsa, Tarakan City of North Kalimantan Province, has implemented health protocols well by providing a place to wash hands and make hand sanitizers independently, however, there are still shortcomings in its implementation. These deficiencies include low awareness of using these facilities. Therefore, it is necessary to have a comprehensive understanding of health protocols by every school members. This community service activity is done to facilitate the school members facing a new normal era. Divided into several stages, namely location survey, socialization of activities, technical guidance, implementation of activities, and evaluation, the activities are going well and 87% of the participants understand the given explanation. Hence, we can conclude that this activity is able to foster the awareness and responsibility of the school personnel in implementing health protocols and maintaining cleanliness and health in the current new normal. Pandemi global Covid-19 berdampak sangat luas sehingga hampir tidak ada negara atau wilayah di dunia yang absen. Peningkatan jumlah kasus terjadi dalam waktu singkat sehingga perlu ditangani secepatnya. Salah satu dampak pandemi ini antara lain melumpuhkan kegiatan ekonomi dan terhambatnya kegiatan pendidikan. SMK Terpadu Citra Bangsa Kota Tarakan Provinsi Kalimantan Utara telah menerapkan tata tertib kesehatan dengan baik dengan menyediakan tempat cuci tangan dan membuat hand sanitizer secara mandiri, namun masih terdapat kekurangan dalam pelaksanaannya. Kekurangan tersebut termasuk rendahnya kesadaran dalam menggunakan fasilitas tersebut. Oleh karena itu, diperlukan pemahaman yang komprehensif tentang protokol kesehatan oleh setiap warga sekolah. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan untuk memfasilitasi warga sekolah menghadapi era normal baru. Terbagi dalam beberapa tahapan yaitu survey lokasi, sosialisasi kegiatan, bimbingan teknis, pelaksanaan kegiatan dan evaluasi, kegiatan berjalan dengan baik dan 87% peserta memahami penjelasan yang diberikan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kegiatan ini mampu menumbuhkan kesadaran dan tanggung jawab aparatur sekolah dalam melaksanakan tata tertib kesehatan dan menjaga kebersihan dan kesehatan dalam kondisi normal yang baru.
Inovasi Mesin Duta Baru sebagai Pengaduk dan Pencetak Kue Kembang Waru di UMKM Kotagede Yogyakarta Nia Ayunin; Firdaus Fitri; Febbyola Raflyani
Amalee: Indonesian Journal of Community Research and Engagement Vol 2 No 1 (2021): Amalee: Indonesian Journal of Community Research and Engagement
Publisher : LP2M INSURI Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/amalee.v2i1.638

Abstract

Kembang Waru is one of the traditional cakes popular in Kotagede, Yogyakarta. The cake has a shape like a Waru leaf. One of the micro, small, medium enterprises (MSMEs/UMKM) that produces Kembang Waru cake is the one owned by Mr. Basiran Hargito. The process of making Kembang Waru cake starts with stirring the dough, pouring the dough into a mold, and baking process in an oven that uses charcoal. Based on observations, the problems occurred were the ineffectiveness and inefficiency of the kneading and pouring process. It causes workers to feel tired easily, which can reduce productivity. Based on these problems, the solution is making Duta Baru machines with an ergonomics-anthropometric approach. The purpose of making machines is to assist workers in the process of mixing and storing the dough in the mold. The approach aims to determine the dimensions of the machine according to the body size of the workers in the MSME. Besides, the aim of designing the Duta Baru machine supports the global agenda, namely Sustainable Development Goals, which can make the industry better. The machine was able to increase the productivity rate by 25%. Kue kembang waru merupakan makanan khas yang berasal dari Kotagede, Yogyakarta Kue ini dinamakan kembang waru sebab berbentuk seperti bunga waru. Salah satu UMKM yang memproduksi kue Kembang Waru yaitu UMKM milik Bapak Basiran Hargito. Proses pembuatan kue kembang waru mulai dari pengadukan adonan, penuangan adonan dalam cetakan, hingga proses pemanggangan dengan oven yang menggunakan arang. Berdasarkan pengamatan, ditemukan bahwa masalah yang terjadi yaitu ketidakefektifan dan ketidakefisienan proses pengadukan dan penuangan adonan. Hal ini menyebabkan pekerja mengalami kelelahan sehingga dapat menurunkan produktivitas. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dilakukan perancangan inovasi mesin Duta Baru dengan pendekatan ergonomi-antropometri. Pembuatan mesin bertujuan untuk membantu pekerja dalam proses pengadukan dan penuangan adonan dalam cetakan. Pendekatan ergonomi-antropometri bertujuan untuk mengetahui dimensi mesin sesuai dengan ukuran tubuh pekerja yang ada di UMKM tersebut. Selain itu, tujuan perancangan mesin Duta Baru mendukung agenda dunia yaitu Sustainable Development Goals, yang dapat membuat perindustrian menjadi lebih baik.Pembuatan mesin mampu meningkatkan tingkat produktivitas sebesar 25%.
Teknologi Akuaponik sebagai Solusi Kemandirian Pangan Keluarga di Kelompok Kampung Wolulas Kecamatan Turen Kabupaten Malang Riza Rahman Hakim; Hariyadi Hariyadi
Amalee: Indonesian Journal of Community Research and Engagement Vol 2 No 1 (2021): Amalee: Indonesian Journal of Community Research and Engagement
Publisher : LP2M INSURI Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/amalee.v2i1.643

Abstract

Aquaponics is a technology that combines fish and vegetable cultivation at one system. Aquaponics can be used as an alternative to drive food resilience at the family level. For it can also provide benefits for improving family nutrition by fulfilling animal and vegetable protein, it is necessary to disseminate this technology to the public. The implementation of this service community program aims to disseminate aquaponic technology to the community, especially in Kampung Wolulas Group, Turen District of Malang Regency. The method used in the program was to provide solutions and basic information related to aquaponics, which was implemented through training and applications as well as partner assistance. There were three models of appropriate aquaponic technology applied, namely the bucket pond, the round tarpaulin pond, and the square tarpaulin pond. The cultivation results showed the survival rate of catfish by 65% and the feed conversion ratio of 1,1. Based on the results of the aquaponics, it is more expected to be a solution for family food resilience, especially in partner groups. Akuaponik merupakan teknologi yang menggabungkan budidaya ikan dan tanaman sayuran dalam satu periode budidaya. Teknologi akuaponik bisa dijadikan alternatif untuk menggerakkan kemandirian pangan di tingkat keluarga. Karena sangat berguna untuk memberikan manfaat bagi peningkatan gizi keluarga melalui pemenuhan gizi protein hewani dan nabati, perlu adanya diseminasi teknologi akuaponik ini kepada masyarakat. Pelaksanaan program pengabdian ini bertujuan untuk mendiseminasikan teknologi akuaponik pada masyarakat khususnya di Kelompok Kampung Wolulas Kecamatan Turen, Kabupaten Malang. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan Program Pengabdian Kelompok ini adalah memberikan solusi dan informasi dasar terkait teknologi akuaponik di kelompok mitra, yang dilaksanakan melalui kegiatan pelatihan dan aplikasi teknologi, serta pendampingan mitra. Terdapat 3 model teknologi tepat guna akuaponik yang diaplikasikan, yaitu model akuaponik dengan kolam bak ember, kolam terpal bundar, dan kolam terpal kotak. Hasil budidaya menunjukkan keberhasilan hidup ikan lele sebesar 65% dan rasio konversi pakan (FCR) sebesar 1,1. Dengan hasil penerapan teknologi akuaponik ini diharapkan dapat menjadi solusi kemandirian pangan keluarga khususnya di kelompok mitra.

Page 1 of 1 | Total Record : 7