cover
Contact Name
Dyah Mustika Nugraheni
Contact Email
-
Phone
+6285640740570
Journal Mail Official
medica.arteriana@unimus.ac.id
Editorial Address
Jl. Kedungmundu Raya No. 18, Semarang
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Medica Arteriana (Med-Art)
ISSN : 26572370     EISSN : 26572389     DOI : http://dx.doi.org/10.26714/medart
Core Subject : Health,
Medica Arteriana (Med-Art) is an open access journal as the official scientific journal of the Faculty of Medicine University Muhammadiyah of Semarang. The Journal publishes articles in medical and health sciences resulted from basic sciences, clinical sciences and community health (public health, occupational medicine and family medicine) research to integrate researches in all aspects of human health. This journal published twice a year and provides original article, reviews, and also currently case reports. Letters and commentaries of our published articles are welcome. MED-ART aims to be a peer reviewed scientific journal of the highest quality. We want to ensure that whatever data published is true and original from the authors. MED-ART will records knowledge about the changing pattern of human diseases, human behaviour, community diseases and how researcher initiate to overcome all the health issues in Indonesia. It will also archive how medicine develops as a profession in the Nation. We will communicate and cooperate with other scientific journals in Indonesia and other countries.
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 1 (2021): Juni 2021" : 8 Documents clear
Personal Hygiene Berhubungan dengan Keberadaan Telur Ascaris lumbricoides: Studi pada Kuku Pengrajin Batu Bata Nurtika Afi Wijayanti; Kanti Ratnaningrum; Ika Dyah Kurniati
Medica Arteriana (Med-Art) Vol 3, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : University of Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/medart.3.1.2021.34-39

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Prevalensi infeksi Ascaris lumbricoides menempati urutan tertinggi dibandingkan dengan infeksi Soil-transmitted Helminths (STH) lain. Hygiene dan sanitasi yang kurang baik menjadi faktor penyebab terjadinya infeksi cacing termasuk askariasis. Tanah, debu, air, sayuran, tangan, dan kuku jari dapat berkontribusi sebagai media transmisi telur cacing. Pengrajin batu bata merupakan salah satu pekerjaan yang berhubungan erat dengan tanah dan air dimana sebagian proses pembuatannya dilakukan secara manual menggunakan tangan. Beberapa metode digunakan untuk identifikasi telur Ascaris lumbricoides dan beberapa studi menyatakan adanya temuan telur cacing pada kelompok pekerja yang kontak erat dengan tanah maupun air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan personal hygiene dan sanitasi lingkungan tempat kerja dengan keberadaan telur Ascaris lumbricoides pada kuku pengrajin batu bata.Metode: Penelitian ini merupakan studi deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional. Besar sampel dihitung dengan rumus Lemeshow dengan teknik purposive sampling. Sampel merupakan pengrajin batu bata yang berlokasi di Desa Sengonbugel, Kecamatan Mayong, Kabupaten Jepara, Provinsi Jawa Tengah. Pemilihan sampel berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Pemeriksaan kuku menggunakan metode sedimentasi. Analisis data menggunakan uji Chi Square. Hasil: Sebanyak 40 subyek penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar memiliki personal hygiene baik (82.5%) dan sanitasi lingkungan tempat kerja baik (62.5%). Terdapat hubungan yang bermakna antara personal hygiene dengan keberadaan telur Ascaris lumbricoides pada kuku pengrajin batu bata (p=0.002; PR=2,5) sedangkan sanitasi lingkungan tempat kerja tidak bermakna (p = 0,545).Kesimpulan: Personal hygiene berhubungan dengan keberadaan telur Ascaris lumbricoides. Prevalensi keberadaan telur Ascaris lumbricoides pada kuku pengrajin batu bata meningkat 2,5 kali lebih tinggi pada personal hygiene yang buruk.
Laporan Kasus : Metode Kombinasi Modifikasi Ligasi Rubber Band dan Injeksi Sklerotik pada Hemoroid Derajat 1 dengan Menggunakan Paran Injection Ligation for Ambeien Pack (PILA Pack) Fadli Robby Amsriza; Rizka Fakhriani
Medica Arteriana (Med-Art) Vol 3, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : University of Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/medart.3.1.2021.1-8

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Hemoroid merupakan penyakit pada regio anorektal yang umum terjadi dan dapat menyerang segala usia. Hemoroid terjadi akibat adanya pelebaran pembuluh darah pada bagian terbawah rektum dan anus. Hemoroid mempunyai gejala adanya perdarahan serta penonjolan pada anus. Diagnosis dan tatalaksana hemoroid yang tepat sangat penting untuk mengurangi morbiditas dan meningkatkan kualitas hidup pasien. Laporan kasus ini bertujuan untuk menyajikan kasus tatalaksana hemoroid derajat 1.Laporan kasus: Pasien laki-laki, berusia 35 tahun, datang ke poliklinik bedah dengan keluhan perdarahan dari anussejak 4 bulan yang  lalu  yang  memberat  3 minggu terakhir. Perdarahan dari anus menetes berwarna merah segar terutama setelah  buang  air  besar  yang  keras.  Keluhan tidak  disertai  nyeri.  Pada pemeriksaan  fisik  rectal toucher didapatkan tonus muskulospincter ani dalam batas normal, mukosa licin, ampula tidak kolaps, tidak teraba massa. Pada pemeriksaan  anuskopi  didapatkan  lesi  mukosa  berwarna  kebiruan  pada  arah  jam  2.  Berdasarkan  anamnesis, pemeriksaan fisik, dan anuskopi, pasien didiagnosis dengan hemoroid interna derajat 1. Tatalaksana yang dilakukan adalah metode kombinasi modifikasi ligasi rubber band dan injeksi sklerotik dengan menggunakan Paran Injection Ligation for Ambeien Pack (PILA Pack). Pasien kontrol tujuh hari setelahnya dan pemeriksaan regio anorektal dalam batas normal.Kesimpulan: Diagnosis dan pemilihan terapi yang tepat sangat penting dalam penangan pasien hemoroid. Metode kombinasi ligasi rubber band dan injeksi sklerotik dapat menjadi salah satu pilihan terapi yang cukup efektif dalam tatalaksana hemoroid.
Efektivitas Program GeMa CerMat dalam Peningkatan Pengetahuan tentang Obat bagi Masyarakat Ngemplak Nirma Atin Shintia
Medica Arteriana (Med-Art) Vol 3, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : University of Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/medart.3.1.2021.40-47

Abstract

AbstrakLatar Belakang: Salah satu masalah serius yang dihadapi dunia yaitu penggunaan obat yang tidak rasional. Penggunaan obat yang tidak tepat ini dapat terjadi dalam praktek swamedikasi. Swamedikasi ini merupakan fenomena yang terjadi secara global baik negara maju maupun di negara berkembang. Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (GeMa CerMat) merupakan program yang dibuat oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2015 sebagai salah satu upaya untuk menjawab berbagai permasalahan yang ada di masyarakat terkait obat. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran efektivitas GeMa CerMat dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang aspek aspek penggunaan obat yang benar.Metode: Penelitian kuantitatif dengan desain quasi experimental one-group pretest- posttest cross-sectional. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Analisis yang digunakan yaitu uji statistik Paired  t-test.Hasil: Hasil analisis Paired t-test menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan pada tingkat pengetahuan peserta saat sebelum dan saat sesudah mengikuti Gema Cermat dengan nilai p: 0,0001 (p < 0.05).Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukkan Program Gema Cermat efektif dalam meningkatkan pengetahuan tentang obat bagi masyarakat. Kata Kunci:.Gema Cermat, Tingkat Pengetahuan,Penggunaan  Obat Rasional, Swamedikasi
Serumen Obsturan pada Siswa Sekolah Dasar di Tabanan, Bali I Putu Yupindra Pradiptha; Purnawan Budisetia; Christy Adi Mukti
Medica Arteriana (Med-Art) Vol 3, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : University of Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/medart.3.1.2021.9-13

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Serumen yang menumpuk merupakan alasan utama saluran telinga bisa tersumbat. Permasalahan THT pada siswa usia sekolah dasar harus mendapat perhatian yang serius karena akan mempengaruhi proses pendidikan di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah kasus serumen obsturan yang terdapat pada siswa usia sekolah dasar di Tabanan, Bali.Metode: Penelitian menggunakan rancangan penelitian deskriptif cross sectional. Penelitian dilakukan di 12 sekolah dasar di Kabupaten Tabanan, Bali. Penelitian dilakukan mulai bulan Januari-Desember 2019. Subjek penelitian diambil dari siswa sekolah dasar dari kelas 1 sampai kelas 6. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara total sampling.Hasil: Jumlah sampel siswa laki-laki 760 sampel (55.6%) dan siswa perempuan 606 sampel (44.4%). Usia yang terbanyak adalah 12 tahun (19.6%) sedangkan yang paling sedikit adalah 6 tahun (2.1%). Permasalahan serumen obsturan terdapat pada 499 sampel (36.5%). Letak serumen yang terbanyak adalah bilateral (55.5%).Kesimpulan: Serumen obsturan merupakan permasalahan yang cukup tinggi pada siswa usia sekolah dan dapat mengganggu proses kegiatan belajar mengajar.
Keinginan Pasien Untuk Periksa ke Poliklinik Orthopaedi saat Pandemi Covid-19 Rudiansyah Harahap; Ferlyannisa Ikanandia
Medica Arteriana (Med-Art) Vol 3, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : University of Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/medart.3.1.2021.48-52

Abstract

Pendahuluan : Sejak Maret 2020, Indonesia mengalami dampak penyebaran penyakit corona. Pemerintah mulai memberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat untuk tidak berpergian ke fasilitas kesehatan kecuali jika sangat memerlukannya1,8. Sehingga terjadilah penurunan jumlah pasien yang berobat ke fasilitas kesehatan atau Rumah Sakit kecuali pasien yang diduga “Covid-19”.Metode : Cara penelitian dengan survey melalui kuesioner yang dilakukan pada awal Februari hingga minggu kedua Februari 2021. Kuesioner berisikan : identitas pasien, diagnosa, keluhan berdasarkan derajat nyeri, status pasien, pengaruh covid-19 terhadap keinginan untuk periksa ke bagian orthopaedi, dan metode yang diingikan pasien untuk berobat.Hasil : Dari 100 pasien, terdiri dari 53 laki-laki dan 47 perempuan, 80 pasien fraktur, 8 pasien osteoarthritis, 5 pasien infeksi, 3 pasien sprain/contusion, 1 pasien metabolik, 1 pasien dislokasi, 1 pasien ruptur tendon. Berdasarkan keluhan pasien terdapat 62 pasien dengan gejala ringan, 31 pasien dengan gejala sedang, dan 7 pasien dengan gejala berat, 6 pasien merupakan kasus baru dan 94 pasien merupakan pasien lama. Terdapat 8 pasien yang takut terjangkit bila berobat atau kontrol ke Rumah Sakit/fasilitas kesehatan. Metode yang diinginkan pasien untuk berobat adalah bertemu langsung dengan dokter (100 pasien).Kesimpulan : Pengaruh pandemi covid-19 terhadap keinginan pasien untuk berobat sebesar 8% dan 100% pasien ingin berobat langsung bertemu dokter bukan melalui media lain, menunjukkan bahwa pengaruh pandemi covid-19 untuk menunda pasien untuk berobat adalah kecil
Tipe Kepribadian dan Status Kesehatan Mental pada Kelompok Risiko Tinggi HIV/AIDS di Wilayah Kerja Puskesmas Ngemplak I Michael Aaron Romulo; Wulandari Berliani Putri
Medica Arteriana (Med-Art) Vol 3, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : University of Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/medart.3.1.2021.14-27

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Lelaki Suka Lelaki (LSL) dan transgender merupakan sebagian dari kelompok yang beresiko tinggi mendapatkan HIV/AIDS. Meningkatnya morbiditas dan mortalitas kasus HIV/AIDS di Indonesia harus diimbangi dengan upaya pencegahan dan pengenalan dini faktor yang berkontribusi. Pengenalan kepribadian dan status kesehatan mental kelompok resiko tinggi sedini mungkin dapat mencegah timbulnya perjalanan penyakit atau gangguan yang lebih serius seperti depresi dan bunuh diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tipe kepribadian dan status kesehatan mental pada kelompok risiko tinggi HIV/AIDS di wilayah kerja Puskesmas Ngemplak I.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan kuesioner Woodworth-Eysenck Inventory sebagai alat pengambilan data. Penelitian dilakukan pada bulan November 2020 dengan teknik purposive sampling pada Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) komunitas resiko tinggi HIV/AIDS yang bekerjasama dengan Puskesmas Ngemplak I dalam program Voluntary Counselling and Testing (VCT).Hasil: Data yang didapatkan dari 20 responden menunjukkan bahwa 18 responden merupakan LSL dan 2 responden merupakan transgender dari lelaki menjadi perempuan. Data dari tes woodworth didapatkan 25% dari responden cenderung obsessive compulsive, 50% memiliki kecenderungan schizoid, 35% cenderung paranoid, 55% cenderung depresi, 35% cenderung impulsif, 55% cenderung memiliki ketidakstabilan emosi, dan 25% cenderung antisosial. Data dari tes eysenck menunjukkan bahwa 40% dari responden memiliki kecenderungan neurotik atau gangguan kecemasan dan 65% cenderung memiliki kepribadian introvert.Kesimpulan: Mayoritas tipe kepribadian dari komunitas LSL dan transgender adalah kepribadian introvert dan linier dengan kecenderungan depresi. Pengenalan tipe kepribadian dan status kesehatan mental sedini mungkin dapat bermanfaat untuk mencegah adanya perilaku yang beresiko tinggi terhadap suatu penyakit bahkan dapat mencegah terjadinya depresi berat hingga percobaan bunuh diri.
Literatur Review: Terapi Plasma Konvalesen Bagi Pasien Covid-19 Francisca Romana Sri Supadmi
Medica Arteriana (Med-Art) Vol 3, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : University of Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/medart.3.1.2021.53-60

Abstract

Latar Belakang: Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) disebabkan oleh Sars-CoV-2 termasuk jenis virus corona, merupakan penyakit yang menyebabkan gangguan pernapasan akut dengan masa inkubasi rata-rata 5 hingga 14 hari. Pada kasus COVID-19 berat dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian. Berbagai upaya telah dilakukan guna mencegah penyebaran infeksi, dengan dikeluarkannya berbagai protokol pencegahan dan penatalaksanaan terhadap pasien terinfeksi salah satunya terkait penggunaan plasma konvalesen sebagai terapi suportif. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana prosedur penggunaan plasma konvalesen untuk terapi suportif pasien Covid-19Metode: Jenis dan rancangan penelitian ini adalah literature review. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa artikel atau jurnal dari penelitian terdahulu yang relevan dengan topik penelitian. Staregi pencarian data menggunakan database Google Scholar dan Pubmed. Seleksi studi dilakukan untuk menentukan artikel yang akan direview. Hasil catatan informasi dari artikel yang ditelaah disusun dalam tabel ektrasi data. Hasil literature review dianalisis dengan menggunakan tema sesuai temuan dari artikel.Hasil: Hasil review, dengan terapi plasma konvalesen bagi pasien Covid-19 terdapat perbaikan tanda dan gejala, peningkatan PAO2/FIO2, perbaikan gambaran radiologi, peningkatan titer antibodi IgM dan IgG, pemulihan kondisi secara umum dan kesembuhan hingga pasien boleh pulang dari rumah sakit.Kesimpulan: Terapi plasma konvalesen efektif memperbaiki dan mengobati Covid-19.
Implementasi Program GERMAS pada Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Margoyoso II Merry Tiyas Anggraini; Aisyah Lahdji; Nina Anggraeni Noviasari; Nabila Min Amrina Rosyada
Medica Arteriana (Med-Art) Vol 3, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : University of Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/medart.3.1.2021.28-33

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Program GERMAS yang digalakkan pemerintah meliputi kegiatan melakukan aktifitas fisik, mengonsumsi sayur dan buah, tidak merokok, tidak mengonsumsi alkohol, memeriksa kesehatan secara rutin, membersihkan lingkungan, dan menggunakan jamban. Permasalahan yang terjadi di wilayah kerja Puskesmas Margoyoso II adalah tingginya jumlah lansia dan belum ada laporan tentang pelaksanaan program GERMAS pada lansia dengan baik. Meningkatnya jumlah lanjut usia akan menimbulkan masalah kesehatan jika tidak dilakukan upaya pelayanan kesehatan yang baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan gambaran implementasi program GERMAS pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Margoyoso II.Metode: Penelitian ini dilakukan di Desa Sidomukti wilayah kerja Puskesmas Margoyoso II pada bulan Januari-Februari tahun 2021 menggunakan desain penelitian observasional yang dianalisis secara deskriptif. Populasi adalah lansia di Desa Sidomukti di wilayah kerja Puskesmas Margoyoso II dengan besar sampel 43 orang. Pengambilan sampel dengan teknik consecutive sampling. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah lansia berumur ≥ 60 tahun yang sehat dan kooperatif, serta bersedia menjadi responden. Kriteria eksklusinya adalah lansia yang mengisi kuesioner tidak lengkap. Hasil: Mayoritas responden sebesar 51,2% sudah cukup baik dalam melakukan aktifitas fisik, 79,1% sudah baik dalam mengonsumsi sayur dan buah, 55,8 %  sudah cukup baik dalam kegiatan memeriksakan kesehatan rutin. 86% tidak merokok, 95,3% tidak mengonsumsi alkohol, 100% telah rutin membersihkan lingkungan, dan 97,7% sudah menggunakan jamban,Kesimpulan: Implementasi Program GERMAS pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Margoyoso II sudah berjalan dengan baik.

Page 1 of 1 | Total Record : 8