Anggraini, Merry Tiyas
2Bagian Ilmu Kedokteran Keluarga, Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang

Published : 18 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Tingkat Pencemaran Escherichia coli pada Air Rumah Tangga di Wilayah Kerja Puskesmas Mijen, Semarang Ratnaningrum, Kanti; Anggraini, Merry Tiyas; Dahlan, Pujangga Puspito Yunus
Mutiara Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 15, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

urangnya ketersediaan air bersih menimbulkan penyakit gangguan saluran pencernaan seperti diare. Sebagian besar bakteri penyebab diare adalah Escherichia coli. Insidensi diare dinilai masih jauh dari capaian target Puskesmas Mijen, Semarang. sehingga diperlukan penelitian tentang kontaminasi E. coli pada air rumah tangga di wilayah kerja Puskesmas. Penelitian ini bersifat observasional dengan rancangan cross sectional. Sampel ditentukan dengan  metode systematic random sampling dengan estimasi proporsi. Sampel diambil dari 10 kelurahan yang masuk dalam wilayah kerja. Kadar bakteri E. coli dalam air rumah tangga dilakukan di dengan metode most probable number (MPN). Terkumpul 36 sampel yang berasal dari 3 jenis sumber air yaitu sumur gali, sumur artesis dan perusahaan air minum (PAM). Uji laboratorium menunjukkan bahwa 55,6 % sampel air minum  telah memenuhi nilai uji bakteriologis E. coli. Air berasal dari sumur gali memiliki tingkat kontaminasi paling tinggi (100%) diikuti sumur artesis (34,61%) dan PAM bebas dari E. coli (0%).Lack of clean water supply causes gastrointestinal disorders such as diarrhea. Most of the bacteria that cause diarrhea are Escherichia coli. The incidence of diarrhea is still far from the target of Mijen Puskesmas, Semarang, so research on E. coli contamination on household water in Puskesmas work areas is needed. This research was observational with cross sectional design. The sample is determined by systematic random sampling method with estimated proportion. Samples were taken from 10 urban villages included in the work area. E. coli bacteria levels in household water are carried out in the most probable number (MPN) method. Collected 36 samples derived from 3 types of water sources ie dug wells, artesian wells and drinking water companies (PAM). Laboratory tests showed that 55.6% of drinking water samples had met the bacteriological test value of E. coli. Water derived from dug wells has the highest contamination rate (100%) followed by artesian well (34.61%) and PAM free from E. coli (0%).
Tingkat Pencemaran Escherichia coli pada Air Rumah Tangga di Wilayah Kerja Puskesmas Mijen, Semarang Kanti Ratnaningrum; Merry Tiyas Anggraini; Pujangga Puspito Yunus Dahlan
Mutiara Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 15, No 2 (2015): July
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/mmjkk.v15i2.3756

Abstract

urangnya ketersediaan air bersih menimbulkan penyakit gangguan saluran pencernaan seperti diare. Sebagian besar bakteri penyebab diare adalah Escherichia coli. Insidensi diare dinilai masih jauh dari capaian target Puskesmas Mijen, Semarang. sehingga diperlukan penelitian tentang kontaminasi E. coli pada air rumah tangga di wilayah kerja Puskesmas. Penelitian ini bersifat observasional dengan rancangan cross sectional. Sampel ditentukan dengan  metode systematic random sampling dengan estimasi proporsi. Sampel diambil dari 10 kelurahan yang masuk dalam wilayah kerja. Kadar bakteri E. coli dalam air rumah tangga dilakukan di dengan metode most probable number (MPN). Terkumpul 36 sampel yang berasal dari 3 jenis sumber air yaitu sumur gali, sumur artesis dan perusahaan air minum (PAM). Uji laboratorium menunjukkan bahwa 55,6 % sampel air minum  telah memenuhi nilai uji bakteriologis E. coli. Air berasal dari sumur gali memiliki tingkat kontaminasi paling tinggi (100%) diikuti sumur artesis (34,61%) dan PAM bebas dari E. coli (0%).Lack of clean water supply causes gastrointestinal disorders such as diarrhea. Most of the bacteria that cause diarrhea are Escherichia coli. The incidence of diarrhea is still far from the target of Mijen Puskesmas, Semarang, so research on E. coli contamination on household water in Puskesmas work areas is needed. This research was observational with cross sectional design. The sample is determined by systematic random sampling method with estimated proportion. Samples were taken from 10 urban villages included in the work area. E. coli bacteria levels in household water are carried out in the most probable number (MPN) method. Collected 36 samples derived from 3 types of water sources ie dug wells, artesian wells and drinking water companies (PAM). Laboratory tests showed that 55.6% of drinking water samples had met the bacteriological test value of E. coli. Water derived from dug wells has the highest contamination rate (100%) followed by artesian well (34.61%) and PAM free from E. coli (0%).
EFIKASI DIRI DAN DUKUNGAN KELUARGA MENDORONG KEPATUHAN MINUM OBAT PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 Arrini Fahamsya; Merry Tiyas Anggraini; Chamim Faizin
Biomedika Vol 14, No 1 (2022): Biomedika Februari 2022
Publisher : Universitas Muhamadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/biomedika.v14i1.17040

Abstract

ABSTRAKKepatuhan minum obat terhadap pengobatan DM tipe 2 dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu dukungan keluarga serta efikasi diri. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara efikasi diri serta dukungan keluarga terhadap tingkat kepatuhan minum obat antidiabetik oral pada pasien DM tipe 2. Metode yang digunakan yaitu desain analitik observasional dengan pendekatan cross sectional dengan jumlah sampel 78 sampel dari total sampling. Pengambilan data mempergunakan kuesioner Morisky Medication Adherence Scale-8 (MMAS-8), Diabetes Management Self Efficacy Scale (DMSES), dan kuesioner Dukungan Keluarga, yang kemudian dianalisis dengan uji korelasi rank spearman. Analisis data penelitian menghasilkan nilai koefisien korelasi antara efikasi diri terhadap kepatuhan minum obat sebesar 0,831 yang berarti sangat kuat dengan ρ value = 0,001 (ρ value 0,005). Koefisien korelasi antara dukungan keluarga terhadap kepatuhan minum obat sebesar 0,769 yang juga berarti sangat kuat dengan nilai ρ value = 0,001 (ρ value 0,005). Kesimpulan penelitian ini efikasi diri dan dukungan keluarga mendorong kepatuhan minum obat pasien DM tipe 2.Kata Kunci : Kepatuhan Minum Obat, Efikasi Diri, Dukungan Keluarga, DM Tipe 2 ABSTRACTMedication compliance is influenced by several factors, one of which is self-efficacy and family support. The aim of this study was to analyze the relationship between self-efficacy and family support on the level of medication compliance to taking oral hypoglycemic drugs in patients DM type 2. This study used observational analytics cross sectional design with 78 persons as sample qualified using total sampling. Data were collected by using Morisky Medication Adherence Scale-8 (MMAS-8), Diabetes Management Self Efficacy Scale (DMSES) and the family support questionnaire, then were analyzed using spearman rank correlation test. The result of this study showed the correlation coefficient value of self-efficacy and medication compliance was r= 0,831 which means very strong with ρ value = 0.001 (ρ value 0.005). Family support and medication compliance was r= 0,769 which means very strong with ρ value = 0.001 (ρ value 0.005). The conclusion of this study was self-efficacy and family support encourage medication adherence in type 2 DM patients. Type 2. Keywords: Medication Compliance, Self Efficacy, Family Support, DM Type 2
The Effect of Family Social Support and Self Esteem in Improving the Resilience of Tuberculosis Patients Intan Pandini; Aisyah Lahdji; Nina Anggraeni Noviasari; Merry Tiyas Anggraini
Media Keperawatan Indonesia Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (26.735 KB) | DOI: 10.26714/mki.5.1.2022.14-21

Abstract

An individual's ability to survive determines the success of treatment is called resilience. Family social support and self-esteem are factors that affect resilience and play an important role in the lives of sufferers who are determined to recover. This study aims to find out the relationship of family social support and self-esteem with the resilience of TB sufferers in the working area of Bangetayu Health Center. This research used analytical observational methods with a cross-sectional design, the total sample was 30 respondents with a total sampling technique. The instruments used are medical records, demographic data questionnaires, MSPSS questionnaires, RSES questionnaires, and resilience questionnaires and then data processed with spearman rho tests. Statistical test results found a relationship between family social support and resilience showed a value of ρ = 0,000 (ρ ≤ 0,05) and rho (r) = 0,809 which means there is a very strong correlation, as well as a relationship between self-esteem and resilience that shows the value of ρ = 0,000 (ρ ≤ 0,05) and rho value (r) = 0,787, then there is a strong correlation between variables and accompanied by a positive pattern. Thus, there is a significant relationship and a positive direction of the relationship. This study shows that the higher the family social support and self-esteem, the higher the resilience of TB sufferers.
Hubungan Pengetahuan Dan Lama Merawat Dengan Sikap Keluarga Dalam Merawat Penderita Stroke Merry Tiyas Anggraini
Jurnal Kesehatan Vol 15, No. 1 (2022): Jurnal Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jk.v15i1.16378

Abstract

Keterbatasan yang dimiliki penderita stroke membuat penderita stroke sangat membutuhkan bantuan keluarga dalam pemenuhan kebutuhan dasarnya. Keluarga penderita stroke sudah seharusnya memiliki sikap dan kemamapuan yang baik untuk memberikan perawatan kepada penderita stroke. Keluarga harus mengetahui berbagai informasi mengenai perawatan stroke dan menyediakan waktu guna merawat penderita stroke. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan adanya hubungan antara pengetahuan dan lama merawat dengan sikap keluarga dalam merawat penderita stroke di wilayah kerja Puskesmas Karangayu Semarang. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan desain cross sectional. Subjek penelitian diambil dengan metode total sampling dan data diolah dengan uji chi square. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 42 sampel. Hasil uji chi square didapatkan, hubungan pengetahuan dengan sikap keluarga menunjukkan nilai signifikansi (p-value) 0,000 (p0,05), begitupula hubungan lama merawat dengan sikap keluarga menunjukkan nilai signifikansi (p-value) 0,001 (p0,05), yang artinya terdapat hubungan yang signifikan antara antara pengetahuan dan lama merawat dengan sikap keluarga dalam merawat penderita stroke di wilayah kerja Puskesmas Karangayu Semarang dimana semakin baik pengetahuan akan semakin positif sikapnya, serta semakin lama waktu merawat sikap yang dimiliki akan semakin negatif.
Hubungan Family Support System terhadap Kemandirian Activity Of Daily Living Anak Tunagrahita Di Kota Semarang Zaki Mubarok; Merry Tiyas Anggraini; Nina Anggraeni Noviasari
Medica Arteriana (Med-Art) Vol 4, No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : University of Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/medart.4.1.2022.26-31

Abstract

Latar belakang: Tunagrahita dapat didefinisikan sebagai disabilitas mental karena mempunyai hambatan dalam perkembangan mental, keterbatasan dalam hal intelegensi, bahasa, sosial dan motorik. Peran keluarga diperlukan sebagai support system untuk menanamkan kemandirian dalam memenuhi aktifitas hidupnya untuk mencegah ketergantungan anak tunagrahita sehingga akan mencegah timbulnya berbagai penyakit sejak dini. penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan hubungan peran keluarga sebagai support system terhadap aktifitas hidup (ADL) pada anak tunagrahita di kota Semarang.Metode: Penelitian menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel diambil memakai Teknik non probabbility sampling dengan consecutive sampling. Data penelitian ini diambil dengan menggunakan kuesinoer Perceived Social-family Scale dan kuesioner Indeks Barthel. Sampel adalah para murid tunagrahita di SLB Negeri Semarang tahun 2021 sebanyak 50 orang. Teknik analisis data menggunakan uji spearman rank.Hasil: Hasil uji korelasi spearman rank antara variabel Family support system terhadap variabel kemandirian Activity of daily living (ADL) pada anak tunagrahita menunjukan terselip hubungan diantara kedua variabel karena nilai p (<0,05). Hasil koefisien korelasi sebesar 0,854 menandakan korelasi yang sangat kuat diantara kedua variabel.Kesimpulan: Semakin besar family support system akan diikuti peningkatan kemandirian Activity of daily living (ADL) pada anak Tunagrahita di Kota Semarang.
Implementasi Program GERMAS pada Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Margoyoso II Merry Tiyas Anggraini; Aisyah Lahdji; Nina Anggraeni Noviasari; Nabila Min Amrina Rosyada
Medica Arteriana (Med-Art) Vol 3, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : University of Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/medart.3.1.2021.28-33

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Program GERMAS yang digalakkan pemerintah meliputi kegiatan melakukan aktifitas fisik, mengonsumsi sayur dan buah, tidak merokok, tidak mengonsumsi alkohol, memeriksa kesehatan secara rutin, membersihkan lingkungan, dan menggunakan jamban. Permasalahan yang terjadi di wilayah kerja Puskesmas Margoyoso II adalah tingginya jumlah lansia dan belum ada laporan tentang pelaksanaan program GERMAS pada lansia dengan baik. Meningkatnya jumlah lanjut usia akan menimbulkan masalah kesehatan jika tidak dilakukan upaya pelayanan kesehatan yang baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan gambaran implementasi program GERMAS pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Margoyoso II.Metode: Penelitian ini dilakukan di Desa Sidomukti wilayah kerja Puskesmas Margoyoso II pada bulan Januari-Februari tahun 2021 menggunakan desain penelitian observasional yang dianalisis secara deskriptif. Populasi adalah lansia di Desa Sidomukti di wilayah kerja Puskesmas Margoyoso II dengan besar sampel 43 orang. Pengambilan sampel dengan teknik consecutive sampling. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah lansia berumur ≥ 60 tahun yang sehat dan kooperatif, serta bersedia menjadi responden. Kriteria eksklusinya adalah lansia yang mengisi kuesioner tidak lengkap. Hasil: Mayoritas responden sebesar 51,2% sudah cukup baik dalam melakukan aktifitas fisik, 79,1% sudah baik dalam mengonsumsi sayur dan buah, 55,8 %  sudah cukup baik dalam kegiatan memeriksakan kesehatan rutin. 86% tidak merokok, 95,3% tidak mengonsumsi alkohol, 100% telah rutin membersihkan lingkungan, dan 97,7% sudah menggunakan jamban,Kesimpulan: Implementasi Program GERMAS pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Margoyoso II sudah berjalan dengan baik.
Keaktifan Mengikuti Prolanis Mempengaruhi Kestabilan Tekanan Darah pada Pasien Hiperetensi di Puskesmas Warungasem Muhammad Akhsin Atto’illah; Merry Tiyas Anggraini; Aisyah Lahdji; Hema Dewi Anggraheny
Medica Arteriana (Med-Art) Vol 3, No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : University of Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/medart.3.2.2021.75-86

Abstract

Latar Belakang: Hipertensi sering disebut sebagai the silent killer karena penderita penyakit hipertensi tidak menyadari penyakit yang dideritanya sehingga apabila berlangsung dalam jangka waktu yang lama (kronik) akan menimbulkan berbagai komplikasi seperti stroke, penyakit jantung koroner dan gagal ginjal. Hipertensi merupakan penyakit tidak menular bersifat kronis yang menjadi salah satu penyebab utama kematian prematur di dunia. Program Pengelolaan Prnyakit Kronis (Prolanis) merupakan pelayanan kesehatan dan pendekatan proaktif yang mengutamakan kemandirian pasien sebagai upaya promotif preventif dan dilaksanakan secara terintegratif dengan melibatkan peserta, fasilitas kesehatan khususnya puskesmas, dan BPJS kesehatan dalam rangka pemeliharaan kesehatan bagi penderita penyakit kronis guna mencapai kualitas hidup yang optimal khususnya kestabilan tekanan darah bagi penderita hipertensi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan pengaruh keaktifan mengikuti Prolanis dengan kestabilan tekanan darah pada pasein hipertensi di Puskesmas WarungasemMetode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian dilakukan di Puskesmas Warungasem pada tahun 2020. Jumlah informan utama dalam penelitian ini sebanyak 4 orang dan informan triangulasi sebanyak 3 orang. Cara pengambilan sampel dengan metode snowball sampling.Hasil: Keaktifan Pasien dalam mengikuti Prolanis berkaitan dengan teori HL Blum yang memiliki beberapa faktor, yaitu faktor pelayanan kesehatan dan perilaku. Fasilitas kesehatan Puskesmas Warungasem memadai, tetapi juga harus ada perilaku dan kesadaran pasien yang baik guna tercapainya kestabilan tekanan darah.Kesimpulan: Keaktifan mengikuti Prolanis mempengaruhi kestabilan tekanan darah pada pasien hipertensi di Puskesmas Warungasem
Hubungan Pengetahuan dan Dukungan Keluarga dengan Perilaku Pencegahan Stunting pada Ibu Hamil Salma Kusumaningrum; Merry Tiyas Anggraini; Chamim Faizin
Herb-Medicine Journal: Terbitan Berkala Ilmiah Herbal, Kedokteran dan Kesehatan Vol 5, No 2 (2022): Herb-Medicine Journal April 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/hmj.v5i2.12787

Abstract

Stunting merupakan masalah kurang gizi kronis pada balita yang disebabkan keadaan malnutrisi yang berkaitan dengan kekurangan asupan gizi paa lampau. Kasus stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Rejosari termasuk kasus tertinggi kedua di Kudus. Oleh karena itu, perlu dilakukan perilaku pencegahan stunting, salah satunya pada ibu hamil. Terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi perilaku pencegahan stunting pada ibu hamil, diantaranya adalah pengetahuan dan dukungan keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara pengetahuan dan dukungan keluarga dengan perilaku pencegahan stunting pada ibu hamil. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan desain cross sectional. Sampel penelitian dipilih dengan metode consecutive sampling berjumlah 80 responden. Penelitian ini dilakukan dengan pengisian kuesioner pengetahuan tentang stunting, dukungan keluarga, dan perilaku pencegahan stunting pada ibu hamil yang kemudian akan diuji menggunakan uji fisher exact dengan tingkat kepercayaan 90%. Hasil uji fisher exact didapatkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang stunting dengan perilaku pencegahan stunting pada ibu hamil (p=0,001 dan RP=6,7). Terdapat hubungan yang signifikan pula antara dukungan keluarga dalam mencegah stunting dengan perilaku pencegahan stunting pada ibu hamil (p=0,001 dan RP=3,2). Penelitian ini menunjukan bahwa pengetahuan dan dukungan keluarga berhubungan dengan perilaku pencegahan stunting pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Rejosari, dimana semakin baik pengetahuan dan dukungan keluarga maka akan semakin positif pula perilakunya.
Hubungan Beban Kerja Fisik dan Durasi Kerja dengan Kejadian Heat Strain Pada Pekerja Industri Kerupuk Merry Tiyas Anggraini
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 21 No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Kesehatan terbitan Agustus Volume 21 Nomor 02 Tahun 2022
Publisher : STIKIM Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jikes.v21i2.1706

Abstract

Pekerja industri kerupuk terutama industri informal memberikan beban kerja fisik rangkap dan durasi kerja lebih dari 8 jam pada pekerjanya, lingkungan kerja yang panas memberikan beban kerja menjadi lebih berat. Sehingga banyak pekerja di industri kerupuk yang mengeluhkan suhu yang terlalu panas, keringat berlebihan, dan rasa haus. Keluhan tersebut merupakan respon fisiologis manusia yang bertujuan untuk mengurangi panas dari tubuh setelah menerima efek paparan panas yang disebut dengan heat strain. Hal tersebut dapat memberi dampak akut maupun kronis bagi tubuh melalui fisik atau kejiwaan. Efek yang muncul beragam, mulai gejala kemerahan di tubuh, tidak sadarkan diri, sampai keluhan berat seperti keringat berhenti keluar dan terjadi heat stroke. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan durasi kerja dengan kejadian heat strain pada pekerja industri kerupuk. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Sampel minimal adalah 40 orang dengan teknik total sampling. Alat yang digunakan meliputi kuesioner Heat Strain Score Index (HSSI), lembar wawancara untuk mengetahui durasi kerja dan beban kerja fisik dengan menghitung frekuensi denyut nadi secara manual. Penelitian ini menggunakan uji statistik Chi-square. Didapatkan hubungan antara beban kerja fisik (p=0,001, nilai PR=2,231) dengan kejadian heat strain dan durasi kerja (p=0,003, nilai PR=2,143) dengan kejadian heat strain. Terdapat hubungan signifikan antara beban kerja fisik dan durasi kerja dengan kejadian heat strain pada pekerja industri kerupuk. Kesimpulan pada penelitian ini bahwa beban kerja fisik dan durasi kerja merupakan faktor risiko munculnya kejadian heat strain.