cover
Contact Name
Jhon Wardie
Contact Email
jwardie@agb.upr.ac.id
Phone
+6281347216545
Journal Mail Official
jurnal-JSEA@agb.upr.ac.id
Editorial Address
Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Palangka Raya, Indonesia Gedung L, Kampus UPR Komplek Tunjung Nyaho Jalan Yos Sudarso, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Indonesia
Location
Kota palangkaraya,
Kalimantan tengah
INDONESIA
J-SEA (Journal Socio Economic Agricultural)
ISSN : 16934784     EISSN : 27163318     DOI : -
Journal Socio Economics Agricultural (J-SEA) fokus pada naskah hasil penelitian, kajian pustaka, kajian buku, gagasan dan opini ilmiah bidang Sosial Ekonomi Pertanian dan Agribisnis dengan berbagai perkembangannya secara menyeluruh.
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol. 16 No. 2 (2021): Journal Socio Economics Agricultural" : 6 Documents clear
ANALISIS STRATEGI RANTAI PASOK INDUSTRI PENGOLAHAN TAHU DI KELURAHAN PANARUNG KECAMATAN PAHANDUT KOTA PALANGKA RAYA (Studi Kasus: Industri Pengolahan Tahu Citra Puspita) Chintya Prisca Pricilla; Trisna Anggreini; Yuni Erlina
JOURNAL SOCIO ECONOMICS AGRICULTURAL Vol. 16 No. 2 (2021): Journal Socio Economics Agricultural
Publisher : Program Studi Agribisnis Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52850/jsea.v16i2.4012

Abstract

Sektor industri merupakan salah satu tulang punggung perekonomian nasional dan sumber penghidupan sebagian besar rakyat Indonesia. Salah satu industri pengolahan yang cukup potensial adalah industri pengolahan kedelai, misalnya pengolahan kedelai menjadi tahu. Konsep rantai pasok menekankan pada pola yang terintegrasi dalam proses aliran produksi mulai dari bahan mentah yaitu kedelai sampai produk olahan berupa tahu tiba di tangan konsumen akhir. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pola aliran rantai pasok pada industri pengolahan tahu Citra Puspita di Kelurahan Panarung, Kecamatan Pahandut, Kota Palangka Raya, mengetahui pihak yang terlibat dalam rantai pasok pada industri pengolahan tahu Citra Puspita di Kelurahan Panarung, Kecamatan Pahandut, Kota Palangka Raya, dan menganalisis strategi rantai pasok pada industri pengolahan tahu Citra Puspita di Kelurahan Panarung, Kecamatan Pahandut, Kota Palangka Raya. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini mengunakan analisis rantai pasok, analisis SWOT, matriks IFAS, matriks EFAS, dan matriks SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola aliran rantai pasok pada industri pengolahan tahu Citra Puspita terdiri dari 3 pola aliran produk, kas, dan informasi yaitu Importir, Distributor, terakhir ke Industri Pengolahan Tahu, Pedagang Besar atau Pedagang Pengecer Tahu, terakhir ke Konsumen Akhir, Pihakpihak pada rantai pasok industri pengolahan tahu Citra Puspita yaitu importir kedelai yaitu PT FKS Multi Agro Tbk, distributor kedelai yaitu Bapak Heri dari Kota Banjarmasin, industri pengolahan tahu Citra Puspita, pedagang besar tahu, pedagang pengecer tahu, dan konsumen akhir serta penyedia bahan pendukung lain, serta berdasarkan analisis SWOT posisi industri pengolahan tahu Citra Puspita berada pada kuadran I yang berarti berada pada situasi yang menguntungkan dengan posisi strategi SO.  
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKSES PANGAN RUMAH TANGGA DI KELURAHAN TUMBANG RUNGAN KECAMATAN PAHANDUT KOTA PALANGKA RAYA Delika Parwati; Maleha Maleha; Tri Yuliana Eka Sintha
JOURNAL SOCIO ECONOMICS AGRICULTURAL Vol. 16 No. 2 (2021): Journal Socio Economics Agricultural
Publisher : Program Studi Agribisnis Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52850/jsea.v16i2.4015

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini adalah: 1). Mengetahui akses pangan rumah tangga di Kelurahan Tumbang Rungan Kecamatan Pahandut Kota Palangka Raya dan 2). Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi akses pangan rumah tangga di Kelurahan Tumbang Rungan Kecamatan Pahandut Kota Palangka Raya. Metode yang digunakan untuk menjawab tujuan pertama adalah analisis kualitatif deskriptif dan untuk menjawab tujuan kedua menggunakan analisis kuantitatif (analisis regresi linear berganda). Hasil penelitian menunjukkan akses pangan rumah tangga di Kelurahan Tumbang Rungan dari hasil analisis skoring yang digunakan bahwa total skor rataan dari indikator akses pangan sebesar 66 yang artinya bahwa akses pangan rumah tangga dalam kondisi tinggi. Pada penilaian akses pangan di Kelurahan Tumbang Rungan, semua indikator berpengaruh terhadap akses pangan rumah tangga. Faktor-faktor yang mempengaruhi akses pangan rumah tangga di Kelurahan Tumbang Rungan, berdasarkan analisis regresi linear berganda diperoleh nilai koefisien determinasi (R2 ) = 0,501 atau 50,1%. Model yang digunakan dalam analisis ini berpengaruh sebesar 50,1% dan sisanya sebesar 49,9% dipengaruhi oleh faktor lain yangtidak masuk dalam model yang digunakan. Hasil uji F menunjukkan nilai Fhitung = 7,543 lebih besar dari nilai Ftabel = 4,02 pada taraf kepercayaan 99%, sehingga faktor yang diujikan memiliki pengaruh secara simultan terhadap akses pangan rumah tangga di Kelurahan Tumbang Rungan Kecamatan Pahandut Kota Palangka Raya. Secara parsial, pendapatan dan pendidikan terakhir kepala keluarga berpengaruh nyata terhadap akses pangan rumah tangga di Kelurahan Tumbang Rungan yaitu pada taraf 95% - 99%, sedangkan yang tidak berpengaruh nyata terhadap akses pangan rumah tangga di Kelurahan Tumbang Rungan adalah umur dan jumlah anggota rumah tangga pada taraf kepercayaan 90%. The objectives of this study are: 1). Knowing access to household food in Tumbang Rungan Village, Pahandut District, Palangka Raya City and 2). Knowing the factors that affect household foo81d access in Tumbang Rungan Village, Pahandut District, Palangka Raya City. The method used to answer the first objective is descriptive qualitative analysis and to answer the second objective using quantitative analysis (multiple linear regression). The results showed that access to household food in Tumbang Rungan village from the results of the scoring analysis used that the total average score of the food access indicator was 66, which means that household food access was in high condition. In the assessment of access to food in Tumbang Rungan Village, all indicators affect household food access. Based on multiple linear regression analysis, the coefficient of determination (R2) = 0,501 or 50,1%. The model used in this analysis has an effect of 50,1% and the remaining 49,9% is influenced by other factors that are not included in the model used. The results of the F test show that the value of Fcount = 7,543 is greater that the value of Ftable = 4,02 at the 99% level of confidence, so that the factors tested have a simultaneous effect on household food access in Tumbang Rungan Village, Pahandut District, Palangka Raya City. Partially, the last income and education of the head of the family has a significant effect on household food access in Tumbang Rungan Village, namely at the level of 95% - 99%, while those that do not significantly affect household food access in Tumbang Rungan Village are age and number of household members at the 90% confidence level. Key words: access, food, household
ANALISIS NILAI TAMBAH BAWANG DAYAK (ELEUTHERINE AMERICANA MERR) MENJADI PRODUK OLAHAN STIK BAWANG DAYAK / LEMBA DI KELURAHAN KELAMPANGAN KECAMATAN SEBANGAU KOTA PALANGKA RAYA (STUDI KASUS INDUSTRI RUMAH TANGGA ROSSEMI) Muhamad Jaini; Ahmad Zaki Yamani; Betrixia Barbara
JOURNAL SOCIO ECONOMICS AGRICULTURAL Vol. 16 No. 2 (2021): Journal Socio Economics Agricultural
Publisher : Program Studi Agribisnis Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52850/jsea.v16i2.4016

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1). Mengetahui profil industri rumah tangga Rossemi, 2). Mengetahui proses pembuatan olahan Stik dari bawang dayak; dan 3). Mengetahui nilai tambah olahan Stik bawang dayak. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Kalampangan Kecamatan Sabangau Kota Palangka Raya. Industri rumah tangga pengolahan Stik Bawang Dayak "Rossemi" yang merupakan satu satunya usaha industri rumah tangga yang berada di Kelurahan Kalampangan Kecamatan Sabangau Kota Palangka Raya. Untuk menjawab tujuan pertama dan kedua dilakukan dengan wawancara langsung dan pengumpulan data sekunder. Sedangkan untuk menjawab tujuan ketiga digunakan analisis nilai tambah dan deskriptif. Hasil penelitian ini yakni usaha industri rumah tangga Rossemi ini memiliki potensi untuk dikembangkan dimana dilihat dari segi proses pembuatan yang mudah, bahan bahan serta rempah rempah mudah didapatkan. Sedangkan untuk menjawab tujuan ketiga mengetahui nilai tambah dari olahan stik bawang dayak yaitu mendapatkan keuntungan Rp 603.412/Kg, dengan nilai tambah sebesar Rp 665.809 per Kg. Usaha ini sangat membantu sebagai usaha sampingan sebagai meningkatkan nilai tambah rumah tangga. Presentasi tingkat keuntungan usaha rumah tangga Rossemi ini sebesar 94.14%. Dengan keuntungan yang cukup memadai sangatlah bermanfaat sebagai nilai tambah rumah tangga. Usaha ini sangatlah bagus untuk dikembangkan, selain sebai nilai tambah usaha ini juga dapat penciptakan lapangan pekerjaan bagi ibu ibu rumah tangga sebagai nilai tambah ekonomi keluarga. This study aims to (1). Knowing the process of making processed sticks from Dayak onions; and 2). Knowing the added value of processed Dayak sticks. This research was conducted in Kalampangan Village, Sabangau District, Palangka Raya City. Home industry processing Dayak onion sticks "Rossemi" which is the only home industry that is located in Kalampangan Village, Sabangau District, Palangka Raya City. To answer the first and second objectives, direct interviews and secondary data collection were carried out. Meanwhile, to answer the third objective, a value added and descriptive analysis is used. The result of this research is that this rossemi home industry business has the potential to be developed which is seen in terms of an easy manufacturing process, ingredients and spices that are easy to obtain. Meanwhile, to answer the third objective, knowing the added value of processed Dayak sticks is getting Rp 386.194 / Kg of content, with an added value of Rp 386.194 / Kg. This business is very petrifying as a side business to increase the added value of the household. The percentage of profit rate for Rossemi's household business is 57,92%. with sufficient profit is very useful as an added value for the household. This business is very good to be developed, besides being an added value this business can also create jobs for housewives as an added value to the family economy.Keywords: Value added, Dayak sticks, development potential
PERSEPSI PETERNAK TERHADAP PELAKSANAAN INSEMINASI BUATAN (IB) PADA SAPI POTONG DI KELURAHAN KALAMPANGAN KECAMATAN SABANGAU KOTA PALANGKA RAYA Mey Anisa Apulina Siboro; Abdul Mukti; Yuni Erlina
JOURNAL SOCIO ECONOMICS AGRICULTURAL Vol. 16 No. 2 (2021): Journal Socio Economics Agricultural
Publisher : Program Studi Agribisnis Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52850/jsea.v16i2.4017

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah: 1). Mendeskripsikan keadaan pelaksanaan kegiatan Inseminasi Buatan (IB) pada Sapi Potong di Kelurahan Kalampangan, Kecamatan Sabangau, Kota Palangka Raya; 2). Menganalisis persepsi peternak terhadap kegiatan Inseminasi Buatan (IB) pada Sapi Potong di Kelurahan Kalampangan, Kecamatan Sabangau, Kota Palangka Raya. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Kalampangan pada peternak pelaksana inseminasi buatan (IB) dan peternak non pelaksana inseminasi butaan (IB). Metode yang digunakan untuk menjawab tujuan pertama yaitu menggunakan metode deskriptif melalui wawancara sedangkan untuk menjawab tujuan kedua yaitu dengan metode kuantitatif menggunakan skala likert. Berdasarkan hasil penelitian diketahui pelaksanaan inseminasi buatan pada peternak pelaksana inseminasi buatan dan peternak yang sudah tidak melaksanakan inseminasi buatan lagi di Kelurahan Kalampangan kurang lebih sama, mulai dari pelaksanaan dan pemeliharaan, proses pelaporan birahi, perilaku pakan, jenis gangguan reproduksi ternak yang pernah terjadi, dan biaya inseminasi buatan (IB). Persepsi peternak terhadap inseminasi buatan (IB) dengan indikator pelaksanaan dan pemeliharaan pada Inseminasi Buatan (IB), penggunanaan semen beku pada Inseminasi Buatan (IB), dan perilaku pakan yang dilaksanakan untuk kegiatan Inseminasi Buatan (IB). Respon peternak pelaksana inseminasi buatan (IB) mendapat skor 1659 (Sangat Baik) dan peternak non pelaksana inseminasi buatan (IB) mendapat skor 1281 (Tidak Baik)  The objectives of this study are: 1). Describe the state of the implementation of Artificial Insemination (IB) activities on Beef Cows in Kalampangan Village, Sabangau District, Palangka Raya City; 2). Analyzing the perceptions of farmers to Artificial Insemination (IB) activities in Beef Cattle in Kalampangan Village, Sabangau District, Palangka Raya City. This research was conducted in Kalampangan Village on breeders who implement artificial insemination (IB) and breeders who do not implement blind insemination (IB). The method used to answer the first objective is to use a descriptive method through interviews, while to answer the second objective is to use a quantitative method using a Likert scale. Based on the results of the research, it is known that the implementation of artificial insemination in breeders implementing artificial insemination and breeders who are no longer implementing artificial insemination in Kalampangan Village is more or less the same, starting from implementation and maintenance, the process of reporting lust, feed behavior, types of livestock reproductive disorders that have occurred, and artificial insemination cost (IB). Breeder perceptions to artificial insemination (IB) with implementation and maintenance indicators on Artificial Insemination (IB), use of frozen semen in Artificial Insemination (IB), and feed behavior carried out for Artificial Insemination (IB) activities. The response of farmers implementing artificial insemination (IB) got a score of 1659 (Very Good) and farmers who did not implement artificial insemination (IB) got a score of 1281 (Not Good). Keywords: Perceptions, Cognitive Affective, Conative, Artificial Insemination (IB)
POTENSI DAN KONTRIBUSI SUBSEKTOR PERTANIAN DALAM MENINGKATKAN PEREKONOMIAN KOTA PALANGKA RAYA Palsius Palsius; Maleha Maleha; Eka Nor Taufik
JOURNAL SOCIO ECONOMICS AGRICULTURAL Vol. 16 No. 2 (2021): Journal Socio Economics Agricultural
Publisher : Program Studi Agribisnis Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52850/jsea.v16i2.4018

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini adalah menganalisis pertumbuhan setiap subsektor pertanian dalam meningkatkan Perekonomian Kota Palangka Raya. Metode yang digunakan untuk menjawab tujuan yaitu menggunakan analisis pertumbuhan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Kota Palangka Raya jika dilihat dari tingkat pertumbuhan suksektor unggulan/basis Kota Palangka Raya pertumbuhan secara tidak tetap dari tahun 2014-2019 terus mengalami fluktuasi. Rata-rata tingkat pertumbuhan subsektor hortikultura yaitu sebesar -0,37% setiap tahunnya. Sedangkan nilai rata-rata pertumbuhan subsektor peternakan setiap tahunnya yaitu sebesar -1,29%, dan nilai rata-rata pertumbuhan subsektor perikanan yaitu sebesar -0,77%.   The objectives of this research is analyzing the growth of each agricultural sub-sector in improving the Economy of Palangka Raya City. The method used to answer objective is to use growth analysis. The results of the study show that in Palangka Raya City there is viewed from the growth rate of the leading/base sector of Palangka Raya, the growth is not fixed from 2014-2019 continues to fluctuate. The average growth rate of thehorticulture subsector is -0.37% annually. While the average value of the growth of the livestock sub-sector each year is -1.29%, and the average value of the growth of the fishery subsector is -0.77%. 
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP OBYEK AGROWISATA CIPTA RASA KOTA PALANGKA RAYA Abdul Rahman; Betrixia Barbara; Eka Nor Taufik
JOURNAL SOCIO ECONOMICS AGRICULTURAL Vol. 16 No. 2 (2021): Journal Socio Economics Agricultural
Publisher : Program Studi Agribisnis Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52850/jsea.v16i2.4019

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1). Mengetahui potensi pengembangan Agrowisata “Cipta Rasa”; dan (2). Mengetahui persepsi masyarakat sekitar terhadap Agrowisata “Cipta Rasa”. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Kereng Bangkirai, Kecamatan Sabangau, Kota Palangka Raya. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 1.854 kepala keluarga, sehingga presentase kelonggaran yang digunakan adalah 20% dan hasil perhitungan dapat dibulatkan untuk mencapai kesesuaian sebanyak 30 sampel. Untuk menjawab tujuan pertama dilakukan dengan wawancara langsung dan pengumpulan data sekunder. Sedangkan untuk menjawab tujuan kedua digunakan analisis deskriptif kuantitatif dengan statistik skoring menggunakan Skala Likert. Hasil dari penelitian ini yakni agrowisata cipta rasa memiliki potensi untuk dikembangan dimana dilihat dari tiga unsur yaitu Infrastruktur Agrowisata, fasilitas agrowisata, dan daya tarik agrowisata. Sedangkan menjawab tujuan kedua persepsi masyarakat terhadap agrowisata cipta rasa terbagi menjadi tiga variabel yaitu Variabel Ekonomi sebesar 80,01%, Variabel Sosial sebesar 86,66%, Variabel Lingkungan sebesar 83,66%. Ketiga nilai interval ini menunjukan masyarakat sangat setuju dengan pengembangan agrowisata cipta rasa karena masyarakat merasakan dampak secara langsung dari pengembangan agrowisata cipta rasa baik dari sisi ekonomi yakni menambah pendapatan, peluang usaha bagi masyarakat dan lapangan pekerjaan. Kedua dari sisi sosial yakni membangun konektivitas bersama pemerintah dan dinas terkait serta pengembangan objek wisata, dan ketiga dari sisi lingkungan yakni mampu mengatasi kebakaran lahan, pemanfataan lahan serta kebijakan pemerintah. This study aims to (1). Knowing the potential for the development of "Cipta Rasa" Agrotourism; and (2). Knowing the perception of the surrounding community towards "Cipta Rasa" Agrotourism. This research was conducted in Kereng Bangkirai Village, Sabangau District, Palangka Raya City. The total population in this study was 1,854 families, so the percentage of allowance used was 20% and the results of the calculations could be rounded up to achieve conformity of 30 samples. To answer the first objective, direct interviews and secondary data collection were carried out. Meanwhile, to answer the second objective, quantitative descriptive analysis was used with scoring statistics using a Likert scale. The result of this research is that agrotourism has the potential to be developed which can be seen from three elements, namely Agrotourism Infrastructure, agrotourism facilities, and agrotourism attractiveness. Meanwhile, answering the second objective, the public's perception of agrotourism is divided into three variables, namely Economic Variables of 80.01%, Social Variables of 86.66%, Environmental Variables of 83.66%. These three interval values indicate that the community strongly agrees with the development of agrotourism creation of taste because the community feels the direct impact of the development of agrotourism creation of taste both from the economic side, namely increasing income, business opportunities for the community and employment. Second from the social side, namely building connectivity with the government and related agencies and developing tourism objects, and third from the environmental side, namely being able to overcome land fires, land use and government policies.

Page 1 of 1 | Total Record : 6