Betrixia Barbara
Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

KONDISI, PENDAPATAN DAN PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KEBERADAAN USAHA SARANG BURUNG WALET (Studi di Desa Rantau Katang, Kecamatan Telaga Antang, Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah) Fahnur Reza; Evi Feronika Elbaar; Betrixia Barbara
JOURNAL SOCIO ECONOMICS AGRICULTURAL Vol. 16 No. 1 (2021): Journal Socio Economics Agricultural
Publisher : Program Studi Agribisnis Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52850/jsea.v16i1.3383

Abstract

Persepsi adalah merupakan proses penilaian seseorang terhadap obyek tertentu. Persepsi masyarakat terhadap keberadaan usaha sarang burung walet di Desa Rantau Katang diperoleh dengan mengetahui kondisi usaha sarang burung walet, mengetahui pendapatan usaha sarang burung walet dan mengetahui persepsi masyarakat terhadap keberadaan usaha sarang burung walet dengan menggunakan skala likert dan rumus pendapatan. Hasil persepsi masyarakat menunjukan bahwa kondisi usaha sarang burung walet di Desa Rantau Katang adalah: pola pemanenan dilakukan rata-rata sebanyak 6 kali dalam setahun, rata-rata memiliki satu buah bangunan yang telah diusahakan 3-4 tahun, dan produksi didominasi oleh kualitas A. Rata-rata pendapatan usaha sarang burung walet di Desa Rantau Katang sebesar Rp. 60.025.000 /tahun. Adapun rata-rata biaya total eksplisit adalah Rp. 3.775.000 dan penerimaannya adalah sebesar Rp. 63.800.000 /tahun. Persepsi masyarakat di Desa Rantau Katang terhadap keberadaan usaha sarang burung walet adalah berada pada kategori “netral” dengan total persepsi 774 yang berarti responden memiliki sikap netral terhadap keberadaan usaha sarang burung walet di Desa Rantau Katang. Perception is a process of evaluating someone against a particular object. The public perception of the existence of swift’s nest business in Rantau Katang village was obtained by knowing the condition of swift's nest business, knowing the income of swift's nest business and knowing the community's perception of the existence of swift's nest business using the Likert scale and income formula. The results of public perception show that the condition of swift’s nest business in Rantau Katang Village is: harvesting patterns are carried out on average 6 times a year, on average have one building that has been cultivated 3-4 years, and production is dominated by quality A. The average income of swift’s nest business in Rantau Katang Village is Rp. 60,025,000 / year. The average total explicit cost is Rp. 3,775,000 and the receipt is Rp. 63,800,000 / year. The perception of the community in Rantau Katang village on the existence of swift’s nest business is in the "neutral" category with an total perception of 774, which means that respondents have a neutral attitude towards the existence of swift’s nest business in Rantau Katang Village.
ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL KELAPA SAWIT RAKYAT DI DESA KARYA BERSAMA KECAMATAN PARENGGEAN KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR (Studi Kasus Pada Usahatani Sawit Rakyat Ibu Hj. Sunarsih) Fery Kurniadi; Pordamantra Pordamantra; Betrixia Barbara
JOURNAL SOCIO ECONOMICS AGRICULTURAL Vol. 16 No. 1 (2021): Journal Socio Economics Agricultural
Publisher : Program Studi Agribisnis Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52850/jsea.v16i1.3384

Abstract

This research was conducted to know the general description of the smallholder palm oil plantation farming of Mrs. Hj. Sunarsih in Karya Bersama Village and to analyze the financial feasibility of an oil palm plantation run by Mrs. Hj. Sunarsih. The research location was chosen purposively, namely Karya Bersama Village, Parenggean District, Kotawaringin Timur Regency based on the consideration that the most of population in Karya Bersama Village were their living in the agricultural and plantation sectors. Respondent of this research was Mrs. Hj. Sunarsih with consideration of smallholder palm oil plantation of Mrs. Hj. Sunarsih had oil palm trees with the same age were 11 years with this area was 10 hectares and it was the largest in Karya Bersama Village. This research only took the tree age of 11 years palm oil trees planted by Mrs. Hj. Sunarsih in 2009. The data analysis method in this research was qualitative analysis which was processed descriptively based on the result of observation and financial analysis which was processed quantitatively. The result of this research of the financial feasibility analysis of Mrs. Hj. Sunarsih’s oil palm farming during 11 years planting period showed that Mrs. Hj. Sunarsih deserves to be implemented. Based on the financial feasibility investment criteria as follow: a) NPV value at DF 6 % (NPV > 0) namely Rp 458.477.970 ; b) The IRR value is more than the 6 % interest rate on KUR Micro Bank BRI (IRR > i) namely 16,48 % ; c) Gross B/C > 1 namely 1,68 ; d) Net B/C value > 1 namely 2,97 ; and the payback period is relatively fast namely 6,98 (6 years 11 months).
ANALISIS PERTUMBUHAN KESEMPATAN KERJA SEKTOR PERTANIAN DI KABUPATEN BARITO SELATAN Frilia Christin; Betrixia Barbara; Evi Feronika Elbaar
JOURNAL SOCIO ECONOMICS AGRICULTURAL Vol. 16 No. 1 (2021): Journal Socio Economics Agricultural
Publisher : Program Studi Agribisnis Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52850/jsea.v16i1.3386

Abstract

Penelitian ini memiliki tujuan mengetahui pertumbuhan kesempatan kerja di sektor pertanian di Kabupaten Barito Selatan. Data yang digunakan adalah data sekunder. Untuk menjawab tujuan digunakan shift share. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan kesempatan kerja sektor pertanian Kabupaten Barito Selatan tahun 2011- 2015 menunjukkan hasil sebesar -8.481 atau -22 %. Hal ini berarti terjadi penurunan kesempatan kerja di sektor pertanian sebesar 8.481 jiwa dan masuk ke dalam kelompok lamban The purpose of this study are know the growth of employment opportunities of Agricultural Sector In South Barito Regency. The data used in this study is secondary data. To answer the purpose used shift share. The result of this Study indicates that the growth of employment of agricultural sector in South Barito Regency in 2011-2015 shows the result of -8.481 or -22%. It means that there is a decrease in employment opportunities in the agricultural sector of 8,481 People and classified as a slow group
ANALISIS NILAI TAMBAH BAWANG DAYAK (ELEUTHERINE AMERICANA MERR) MENJADI PRODUK OLAHAN STIK BAWANG DAYAK / LEMBA DI KELURAHAN KELAMPANGAN KECAMATAN SEBANGAU KOTA PALANGKA RAYA (STUDI KASUS INDUSTRI RUMAH TANGGA ROSSEMI) Muhamad Jaini; Ahmad Zaki Yamani; Betrixia Barbara
JOURNAL SOCIO ECONOMICS AGRICULTURAL Vol. 16 No. 2 (2021): Journal Socio Economics Agricultural
Publisher : Program Studi Agribisnis Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52850/jsea.v16i2.4016

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1). Mengetahui profil industri rumah tangga Rossemi, 2). Mengetahui proses pembuatan olahan Stik dari bawang dayak; dan 3). Mengetahui nilai tambah olahan Stik bawang dayak. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Kalampangan Kecamatan Sabangau Kota Palangka Raya. Industri rumah tangga pengolahan Stik Bawang Dayak "Rossemi" yang merupakan satu satunya usaha industri rumah tangga yang berada di Kelurahan Kalampangan Kecamatan Sabangau Kota Palangka Raya. Untuk menjawab tujuan pertama dan kedua dilakukan dengan wawancara langsung dan pengumpulan data sekunder. Sedangkan untuk menjawab tujuan ketiga digunakan analisis nilai tambah dan deskriptif. Hasil penelitian ini yakni usaha industri rumah tangga Rossemi ini memiliki potensi untuk dikembangkan dimana dilihat dari segi proses pembuatan yang mudah, bahan bahan serta rempah rempah mudah didapatkan. Sedangkan untuk menjawab tujuan ketiga mengetahui nilai tambah dari olahan stik bawang dayak yaitu mendapatkan keuntungan Rp 603.412/Kg, dengan nilai tambah sebesar Rp 665.809 per Kg. Usaha ini sangat membantu sebagai usaha sampingan sebagai meningkatkan nilai tambah rumah tangga. Presentasi tingkat keuntungan usaha rumah tangga Rossemi ini sebesar 94.14%. Dengan keuntungan yang cukup memadai sangatlah bermanfaat sebagai nilai tambah rumah tangga. Usaha ini sangatlah bagus untuk dikembangkan, selain sebai nilai tambah usaha ini juga dapat penciptakan lapangan pekerjaan bagi ibu ibu rumah tangga sebagai nilai tambah ekonomi keluarga. This study aims to (1). Knowing the process of making processed sticks from Dayak onions; and 2). Knowing the added value of processed Dayak sticks. This research was conducted in Kalampangan Village, Sabangau District, Palangka Raya City. Home industry processing Dayak onion sticks "Rossemi" which is the only home industry that is located in Kalampangan Village, Sabangau District, Palangka Raya City. To answer the first and second objectives, direct interviews and secondary data collection were carried out. Meanwhile, to answer the third objective, a value added and descriptive analysis is used. The result of this research is that this rossemi home industry business has the potential to be developed which is seen in terms of an easy manufacturing process, ingredients and spices that are easy to obtain. Meanwhile, to answer the third objective, knowing the added value of processed Dayak sticks is getting Rp 386.194 / Kg of content, with an added value of Rp 386.194 / Kg. This business is very petrifying as a side business to increase the added value of the household. The percentage of profit rate for Rossemi's household business is 57,92%. with sufficient profit is very useful as an added value for the household. This business is very good to be developed, besides being an added value this business can also create jobs for housewives as an added value to the family economy.Keywords: Value added, Dayak sticks, development potential
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP OBYEK AGROWISATA CIPTA RASA KOTA PALANGKA RAYA Abdul Rahman; Betrixia Barbara; Eka Nor Taufik
JOURNAL SOCIO ECONOMICS AGRICULTURAL Vol. 16 No. 2 (2021): Journal Socio Economics Agricultural
Publisher : Program Studi Agribisnis Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52850/jsea.v16i2.4019

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1). Mengetahui potensi pengembangan Agrowisata “Cipta Rasa”; dan (2). Mengetahui persepsi masyarakat sekitar terhadap Agrowisata “Cipta Rasa”. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Kereng Bangkirai, Kecamatan Sabangau, Kota Palangka Raya. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 1.854 kepala keluarga, sehingga presentase kelonggaran yang digunakan adalah 20% dan hasil perhitungan dapat dibulatkan untuk mencapai kesesuaian sebanyak 30 sampel. Untuk menjawab tujuan pertama dilakukan dengan wawancara langsung dan pengumpulan data sekunder. Sedangkan untuk menjawab tujuan kedua digunakan analisis deskriptif kuantitatif dengan statistik skoring menggunakan Skala Likert. Hasil dari penelitian ini yakni agrowisata cipta rasa memiliki potensi untuk dikembangan dimana dilihat dari tiga unsur yaitu Infrastruktur Agrowisata, fasilitas agrowisata, dan daya tarik agrowisata. Sedangkan menjawab tujuan kedua persepsi masyarakat terhadap agrowisata cipta rasa terbagi menjadi tiga variabel yaitu Variabel Ekonomi sebesar 80,01%, Variabel Sosial sebesar 86,66%, Variabel Lingkungan sebesar 83,66%. Ketiga nilai interval ini menunjukan masyarakat sangat setuju dengan pengembangan agrowisata cipta rasa karena masyarakat merasakan dampak secara langsung dari pengembangan agrowisata cipta rasa baik dari sisi ekonomi yakni menambah pendapatan, peluang usaha bagi masyarakat dan lapangan pekerjaan. Kedua dari sisi sosial yakni membangun konektivitas bersama pemerintah dan dinas terkait serta pengembangan objek wisata, dan ketiga dari sisi lingkungan yakni mampu mengatasi kebakaran lahan, pemanfataan lahan serta kebijakan pemerintah. This study aims to (1). Knowing the potential for the development of "Cipta Rasa" Agrotourism; and (2). Knowing the perception of the surrounding community towards "Cipta Rasa" Agrotourism. This research was conducted in Kereng Bangkirai Village, Sabangau District, Palangka Raya City. The total population in this study was 1,854 families, so the percentage of allowance used was 20% and the results of the calculations could be rounded up to achieve conformity of 30 samples. To answer the first objective, direct interviews and secondary data collection were carried out. Meanwhile, to answer the second objective, quantitative descriptive analysis was used with scoring statistics using a Likert scale. The result of this research is that agrotourism has the potential to be developed which can be seen from three elements, namely Agrotourism Infrastructure, agrotourism facilities, and agrotourism attractiveness. Meanwhile, answering the second objective, the public's perception of agrotourism is divided into three variables, namely Economic Variables of 80.01%, Social Variables of 86.66%, Environmental Variables of 83.66%. These three interval values indicate that the community strongly agrees with the development of agrotourism creation of taste because the community feels the direct impact of the development of agrotourism creation of taste both from the economic side, namely increasing income, business opportunities for the community and employment. Second from the social side, namely building connectivity with the government and related agencies and developing tourism objects, and third from the environmental side, namely being able to overcome land fires, land use and government policies.
ANALISIS TREND PRODUKSI DAN KONSUMSI JAGUNG PIPILAN DI INDONESIA Danu Saputra; Yuni Erlina; Betrixia Barbara
JOURNAL SOCIO ECONOMICS AGRICULTURAL Vol. 17 No. 1 (2022): Journal Socio Economics Agricultural
Publisher : Program Studi Agribisnis Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52850/jsea.v17i1.4340

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan trend produksi dan konsumsi jagung pipilan di Indonesia dari tahun 1993-2018 serta mengetahui estimasi trend produksi dan konsumsi jagung pipilan di Indonesia dari tahun 2019-2023. Data yang digunakan dalam penelitian adalah data sekunder yang diperoleh dari BPS Indonesia dan Pusat Data Informasi Pertanian. Hasil analisis trend produksi dan konsumsi menunjukkan produksi jagung pipilan di Indonesia dari tahun 1993-2018 diketahui produksi mengalami peningkatan dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 6,82%, konsumsi juga mengalami peningkatan dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 5,68%. Analisis estimasi produksi dan konsumsi jagung pipilan di Indonesia tahun 2019-2023 berdasarkan program Minitab 18 didapatkan model trend yang tepat untuk estimasi produksi adalah model trend S-Curve dengan persentase penyimpangan atau MAPE 7,59% dan estimasi konsumsi adalah model trend Kuadratik dengan persentase penyimpangan atau MAPE 6,66%, dua model trend produksi dan konsumsi tersebut diambil karena persentase penyimpangan lebih kecil dibanding masing-masing model lainnya. Hasil estimasi produksi akan mengalami kenaikan rata-rata sebesar 9,29% pertahun dan konsumsi mengalami kenaikan rata-rata sebesar 4,38% per tahun. This study aims to determine the development of shelled corn production and consumption trends in Indonesia from 1993-2018 and to determine the estimated production and consumption trends of shelled maize in Indonesia from 2019-2023. The data used in this research is secondary data obtained from the Indonesian Central Bureau of Statistics and the Center for Agricultural Information Data. The results of the analysis of production and consumption trends show that the production of shelled maize in Indonesia from 1993-2018 shows that production has increased with an average growth of 6.82%, consumption also has an increase with an average growth of 5.68%. Analysis of estimated Danu Saputra, Yuni Erlina, Betrixia BarbaraANALISIS TREND PRODUKSI DAN KONSUMSI JAGUNG PIPILAN DI INDONESIA31production and consumption of shelled maize in Indonesia in 2019-2023 based on the Minitab 18 program, obtained the right trend model for production estimation is the S-Curve trend model with a percentage deviation or MAPE 7.59% and consumption estimation is a quadratic trend model with a percentage deviation or MAPE 6.66%, the two models of production and consumption trends are taken because the percentage of deviations is smaller than each of the other models. The results of the estimated production will increase by an average of 9.29% per year and consumption will increase by an average of 4.38% per year
KONTRIBUSI PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA DIKELURAHAN KALAMPANGAN KECAMATAN SEBANGAU KOTA PALANGKA RAYA Ilham Ramadhan; Betrixia Barbara; H.A. Zaki Yamani
JOURNAL SOCIO ECONOMICS AGRICULTURAL Vol. 17 No. 2 (2022): Journal Socio Economics Agricultural
Publisher : Program Studi Agribisnis Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52850/jsea.v17i2.7523

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui tujuan masyarakat memanfaatkan lahan pekarangan di Kelurahan kalampangan, Kecamatan Sebangau, Kota Palangka Raya. 2) Mengetahui besarnya pendapatan usahatani dipekarangan di Kelurahan kalampangan, Kecamatan Sebangau, Kota Palangka Raya. 3) Mengetahui besarnya kontribusi pemanfaatan lahan pekarangan terhadap pendapatan keluarga di Kelurahan Kalampangan, Kecamatan Sebangau, Kota Palangka Raya. Pengambilan populasi dalam penelitian ini adalah kelompok wanita tani yang memanfaatkan lahan pekarangan di halaman rumah sebanyak 146 orang, dengan pengambilan sampel menggunakan rumus slovin yakni 24 orang responden. Analisis data yang digunakan adalah analisis data deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa usahatani di pekarangan menguntungkan dengan rata-rata pendapatan petani perorang sebesar Rp. 644.293 dengan R/C Ratio sebesar 7,8 dan kontribusinya terhadap pendapatan keluarga sebesar 11% yang artinya menguntungkan dan efisien untuk dijalankan. This study aims to: 1) Determine the purpose of the community to use the yard in the Kalampangan Village, Sebangau District, Palangka Raya City. 2) Knowing the amount of farm income in the yard in Kalampangan Village, Sebangau District, Palangka Raya City. 3) Knowing the contribution of the use of yard land to family income in Kalampangan Village, Sebangau District, Palangka Raya City. The population in this study was a group of women farmers who used the yard in the yard of the house as many as 146 people, with sampling using the slovin formula, namely 24 respondents. Analysis of the data used is descriptive data analysis. The results of this study indicate that farming in the yard is profitable with an average income of Rp. 644,293 with an R/C Ratio of 7.8 and its contribution to family income of 11%, which means it is profitable and efficient to run.
STUDI KOMPARASI TINGKAT KEMISKINAN DAN PENGANGGURAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN MASALAH SOSIAL DI DESA SAWIT DAN DESA NON SAWIT KALIMANTAN TENGAH Wilson Daud; Ummi Suraya; Betrixia Barbara
JOURNAL SOCIO ECONOMICS AGRICULTURAL Vol. 18 No. 1 (2023): Journal Socio Economics Agricultural
Publisher : Program Studi Agribisnis Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52850/jsea.v18i1.10647

Abstract

ABSTRAK Pengembangan perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Tengah dilakukan pada semua kabupaten/kota dan termasuk sebagai produk unggulan daerah Kalimantan Tengah prioritas kedua setelah karet, karena terdapat sepuluh dari 14 kabupaten/kota menempatkan kelapa sawit sebagai produk unggulan prioritas pertama sampai keempat. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui tingkat kemiskinan dan tingkat pengangguran di desa sawit dan desa non sawit, (2) mengetahui masalah sosial yang terjadi di desa sawit dan desa non sawit, (3) menganalisis hubungan antara tingkat kemiskinan dan tingkat pengangguran dengan masalah sosial yang terjadi di desa sawit dan desa non sawit di Kalimantan Tengah. Menggunakan metode penelitian campuran (mixed research), yaitu menggabungkan antara penelitian kuantitatif dengan penelitian kuantitatif. Sedangkan pelaksanaan penelitian ini dilakukan selama 3 (tiga) bulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) rumah tangga miskin dan pengangguran mutlak sebenarnya tidak terdapat di desa sawit dan non sawit. Adanya rumah tangga penerima BLT disebabkan karena adanya anjuran pemerintah daerah untuk menyediakan 20 % dari dana desa disalurkan sebagai BLT. Rumah tangga miskin sebagian besar adalah penduduk pendatang yang masih belum memiliki pekerjaan menetap, (2) masalah sosial yang terjadi di desa non sawit terdiri dari kemiskinan, dampak negatif modernisasi IT, pengangguran tersebunyi, pencurian dan perkelahian, sedangkan masalah sosial yang terjadi di desa sawit terdiri dari kemiskinan, dampak negatif modernisasi IT, pengangguran tersebunyi, kesenjangan hukum, peralihan penguasaan lahan, pencurian, dan disinyalir terdapat kelompok aliran sesat (3) keberadaan perkebunan kelapa sawit tidak secara langsung berpengaruh nyata terhadap penurunan tingkat kemiskinan dan tingkat pengangguran. Tingkat kemiskinan dan tingkat pengangguran di desa sawit dan desa non sawit ditentukan oleh potensi wilayah sebagai variabel antara.