cover
Contact Name
Ainul Yaqin
Contact Email
ayaqin309@gmail.com
Phone
+6287850172545
Journal Mail Official
ayaqin309@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Al Iman: Jurnal Keislaman dan Kemasyarakatan
ISSN : 25499157     EISSN : 25793543     DOI : -
Core Subject : Education, Social,
Al-Iman: Jurnal Keislaman dan kemasyarakatan adalah jurnal Jurnal ini memuat kajian-kajian pemikiran keislaman dan Kemasyarakatan dalam bentuk: 1) Hasil penelitian, 2) Gagasan konseptual, 3) Kajian kepustakaan, dan pengalaman praktis. Redaksi mengundang para akademisi, dosen, maupun peneliti untuk berkontribusi memasukkan artikel ilmiahnya yang belum pernah diterbitkan oleh jurnal lain. Naskah ditulis mengikuti standar karyatulis ilmiah dengan menyertakan refrensi (footnote) diketik dengan spasi 1,5 cm pada kertas ukuran A4 dengan panjang tulisan antara 20-30 halaman, serta menyertakan Abstrak dengan dua bahasa; Indonesia dan Inggris, ruang lingkup judul harus spesifik pada satu permasalahan dan tempat. Naskah yang masuk dievaluasi oleh dewan redaksi. Redaktur dapat melakukan perubahan pada tulisan yang dimuat untuk keseragaman format, tanpa mengubah substansinya. Jurnal ini bermitra bestari yang diterbitkan dua kali setahun dalam bentuk cetak dan online oleh STID Raudlatul Iman. Pernyataan ini menjelaskan perilaku etis seluruh pihak yang terlibat dalam penerbitan artikel dalam Al-Iman: Jurnal Keislaman dan Kemasyarakatan termasuk penulis, dewan penyunting, mitra bestari, dan penerbit. http://ejournal.kopertais4.or.id/madura/index.php/aliman/etikapublikasi
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol. 1 No. 02 (2017): Al-Iman Jurnal Keislaman dan Kemasyarakatan" : 8 Documents clear
Menejemen Organisasi Layanan Bimbingan Dan Konseling Sekolah (focus solusi terhadap problematik pengelolaan bimbingan dan konseling di sekolah) Ahmad Hanafi
Al Iman: Jurnal Keislaman dan Kemasyarakatan Vol. 1 No. 02 (2017): Al-Iman Jurnal Keislaman dan Kemasyarakatan
Publisher : STID Raudlatul Iman Sumenep

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (645.99 KB)

Abstract

Menejeman adalah aktivitas mengatur kegiatan organisasi layanan bimbingan dan konseling dalam rangka mencapai tujuan Bimnbingan dan konseling yang ditetapkan sebagai rumusan target pencapaian. Kegiatan merencanakan mengorganisasi, melaksanakan program adalah rangkaian aktivitas dalam mengatur kegiatan layanan bimbingan dan konseling. Implementasi menejemen dalam kegiatan organisasi Bimbingan dan konseling meliputi aktivitas pengaturan dengan merangkai pada konsep Kegiatan 1) Planning, 2) Organization, 3) Actuating, 4) Controlling 5) Evaluating. Kegiatan menejemen sering sekali dijumpai sebagai problematik yang muncul dalam dunia menejemen bimbingan dan konseling. Seperti perencanaan program yang tidak matang, kurangnya aktivitas layanan yang tepat sasaran. Program yang tidak berlandaskan pada assessment, kegiatan evaluasi supervise yang tidak dilakukan. Problematic ini dapat di tela’ah dan dijumpai dalam kegiatan pengelolaan Bimbingan dan konseling disekolah. Sehingga perlunya suatu konsepsi menejemen sebagai langkah konkrit untuk dapat menciptakan program kekgiatan layanan Bimbingan dan konseling yang memandirikan.
Manajemen Kesiswaan Untuk Meningkatkan Kualitas Input Dan Output Madrasah Aliyah Di Pondok Pesantren (Studi Kasus MA 1 Putri Annuqayah Guluk-Guluk Sumenep) Roja Hatin
Al Iman: Jurnal Keislaman dan Kemasyarakatan Vol. 1 No. 02 (2017): Al-Iman Jurnal Keislaman dan Kemasyarakatan
Publisher : STID Raudlatul Iman Sumenep

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (628.003 KB)

Abstract

Tingkat kelulusan Ujian Nasional tahun ajaran 2011-2012 tingkat MA mencapai 99,24%. Capaian tersebut belum sejajar dengan tingkat kelulusan sekolah umum atau SMA yang tingkat kelulusannya mencapai 99,50%. Pesantren merupakan lembaga pendidikan dan lembaga sosial yang banyak tumbuh di pedesaan dan perkotaan. Data yang diperoleh dari kementrian Agama menunjukkan bahwa ada sekitar 4400 pesantren yang ada di daerah jawa timur, 870 merupakan pesantren yang terdapat di Madura. Hal ini menunjukkan bahwa pesantren cukup diminati, sehingga dengan banyaknya pesantren menunjukkan bahwa tidak sedikit lulusan yang dihasilkan oleh pesantren. Hal ini mengharuskan pesantren untuk memiliki kualitas input dan output yang baik. Seperti MA 1 Putri Annuqayah Guluk-Guluk Sumenep yang berada dibawah Naungan Pondok Pesantren Annuqayah. Penerapan manajemen kesiswaan yang berlangsung di MA 1 Putri Annuqayah tergolong cukup baik, dimana konsep dalam manajemen kesiswaan yang dimulai dari perencanaan siswa baru, pelaksanaan penerimaan siswa baru, monitoring atau pengendalian, dan evaluasi sudah dapat diterapkan oleh semua civitas MA 1 Putri Annuqayah. Dalam upaya yang dilakukan sekolah berkaitan dengan manajemen kesiswaan untuk meningkatkan kualitas input dan output di madrasah aliyah 1 Putri Annuqayah antara lain: meningkatkan kedisiplinan siswa, adanya bimbingan dan konseling, mengadakan tambahan belajar (les), penambahan fasilitas yang disediakan untuk siswa agar mememadai, mengirimkan siswa yang berbakat untuk mengikuti perlombaan, memotivasi siswa, serta memberikan arahan kepada siswa yang ingin melanjutkan.
Praktek Keadilan Dalam Berpoligami Menurut Perspektif Para Kyai Di Kabupaten Bangkalan Moh. Mardi
Al Iman: Jurnal Keislaman dan Kemasyarakatan Vol. 1 No. 02 (2017): Al-Iman Jurnal Keislaman dan Kemasyarakatan
Publisher : STID Raudlatul Iman Sumenep

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (819.396 KB)

Abstract

Adil dalam berpoligami menurut ayat 3 surat an-nisa’ adalah adil dalam bentuk matrial, bukan dalam bentuk inmatrial sebagaimana yang dijelaskan dalam surat an-nisa’ ayat 129. Praktek keadilan dalam poligami yang dilakukan oleh para kyai di Kabupaten Bangkalan adalah sesuai dengan apa yang dijelaskan dalam al-Quran, Sunah Nabi dan Ijma’ Ulama yakni dalam bentuk keadilan dhahir seperti adil dalam menafkahi, adil dalam tempat tinggal, adil dalam masalah waktu menginap, adil dalam pergaulan, dan adil dalam keluarga dan keturunan. Pendekatan masalah yang digunakan dalam penulisan ini adalah yuridis sosiologis (Sociological Research). Data penulisan ini dihimpun melalui wawancara mendalam. Penulisan hukum ini bersifat deskriptif yaitu penulisan yang menggambarkan serta menjelaskan suatu keadaan yang diperoleh melalui penulisan di lapangan yang dapat mendukung teori yang sudah ada, lalu dianalisis menggunakan metode analisis kualitatif yang dilakukan terhadap data yang terkumpul dengan tidak menggunakan rumus statistik namun berupa kalimat berdasarkan pada peraturan perundang-undangan, pandangan ahli dan termasuk pengalaman penulis.
Konsep al-qur’an Terhadap dikotomi ilmu pengetahuan Asmuni Zain
Al Iman: Jurnal Keislaman dan Kemasyarakatan Vol. 1 No. 02 (2017): Al-Iman Jurnal Keislaman dan Kemasyarakatan
Publisher : STID Raudlatul Iman Sumenep

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (772.834 KB)

Abstract

Al Qur’an sebagai pedoman serta petunjuk manusia dalam kehidupan di dunia dan di akhirat, Al Qur’an merupakan wahyu Allah yang mengandung ajaran dan petunjuk kehidupan manusia, baik berdimensi spiritual, maupun berdimensi social horizontal serta intelektual. Bukti konkrit yang menunjukan bahwa Al Qur’an berdimensi intelektual adalah banyaknya ayat-ayat Al Qur’an yang memberikan isyarat ilmiah atau petunjuk tentang ilmu pengetahuan, Al-Qur’an menerangkan tentang asal usul penciptaan alam semesta dan penciptaan manusia yang proses penciptaannya dijelaskan secara mendetail dan integral dibeberapa ayat dan surat didalamnya. Dengan demikian, bukti-bukti tersebut nampak jelas mengindikasikan bahwa Al-Qur’an merupakan sumber berbagai ilmu pengetahuan. Al-Qur’an mengajak kepada manusia untuk selalu memahami dan mengkajinya, sebagaimana kata “iqra” pada wahyu pertama yang sesungguhnya bukan hanya menyuruh untuk membaca, tetapi lebih jauh mengajarkan untuk senantiasa mengadakan pengkajian terhadap setiap bentuk perputaran dan perubahan yang terjadi, baik pada gejala di alam semesta ataupun yang terjadi di antara sesama manusia. Menurut pandangan Islam baha Ilmu pengetahuan mempunyai signifikansi vertikal dan horisontal. Secara empiris dalam mengamati ayat-ayat kauniyah dapat mengantarkan manusia untuk lebih dekat mengenal kepada Allah, dengan kata lain bahwa ilmu pengetahuan, dapat dijadikan sebagai “wasilah” untuk mengenal kemahakuasaan Allah SWT.
Fiqh Mu’amalah Dalam “Dakwah” Ekonomi Miftahul Ulum
Al Iman: Jurnal Keislaman dan Kemasyarakatan Vol. 1 No. 02 (2017): Al-Iman Jurnal Keislaman dan Kemasyarakatan
Publisher : STID Raudlatul Iman Sumenep

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (619.299 KB)

Abstract

Fiqh adalah pengetahuan tentang hukum-hukum syariat, mengenai perilaku manusia dalam kehidupannya yang diperoleh dari dalil-dalil Islam secara rinci. Ruang lingkup Fiqh adalah pada hukum-hukum Islam yang berupa peraturan-peraturan yang berisi perintah atau larangan, seperti: wajib, sunnah, haram, makruh, dan mubah (boleh). Hukum-hukum Fiqh terdiri dari hukum-hukum yang menyangkut urusan ibadah dalam kaitannya dengan hubungan vertikal antara manusia dengan Allah, dan urusan muamalah dalam kaitannya dengan hubungan horizontal antara manusia dengan manusia lainnya.Pengertian Fiqh berbeda dengan pengertian syariah. Syariah adalah agama atau hukum-hukum yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad s.a.w. untuk mengatur kehidupan manusia. Perbedaan yang paling mendasar antara Fiqh dan syariah adalah syariah itu berupa wahyu ilahi, sedangkan Fiqh merupakan hasil ijtihad (penafsiran) manusia yang ditafsirkan dari wahyu ilahiy, berdasarkan pemahamannya tentang dimensi praksis dalam syariah.
Menakar Kembali Akar Ideologi Ormas Radikal-Fundamentalis (Studi Kasus Terhadap Front Pembela Islam (FPI) Fathor Rahman; Mujahra .
Al Iman: Jurnal Keislaman dan Kemasyarakatan Vol. 1 No. 02 (2017): Al-Iman Jurnal Keislaman dan Kemasyarakatan
Publisher : STID Raudlatul Iman Sumenep

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (525.963 KB)

Abstract

FPI is known as radical fundamentalist mass organization. Radical, extreme, and violent attributes to it. This Fact that makes author interested to examinet it. This paper raises the issue of whether there is a correlation between radical, extreme and violent nature practiced by FPI which they believe and understand, or they are like that because of other factors. Then, after analysis, it was found that there was a correlation both of it. FPI become radical fundamentalist mass organization because affected by religious ideology that they understand. FPI ideology tends to the right ideology that is known as hard line Islam. The meaning, eventhougt FPI claims to be a mass organization with a propetic ideology, but their aswaja are not the same as NU’s Aswaja,pesantren and muhammadiyah. Althougt, the authors found that FPI’s ideology is aswaja, follow Imam Al-‘Asy’ari in the field of Aqidah and Imam Syafi’I in the field of Fiqh. The information above is out of sync with other data that also generated from the author’s analysis. The data states that the ideology of FPI aswaja is not same as the mass organization of NU and Muhammadiyah, and this is strengthened by the statement and recognition of FPI stakeholder, that FPI althought taking aswaja as its ideology but not equal to aswaja from the mass of its predecessor.
Fikih Konsep Dasar Pendidikan Islam Choirus Sholihin
Al Iman: Jurnal Keislaman dan Kemasyarakatan Vol. 1 No. 02 (2017): Al-Iman Jurnal Keislaman dan Kemasyarakatan
Publisher : STID Raudlatul Iman Sumenep

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (730.162 KB)

Abstract

Education is one of the most essential keys in human life. Both the bad human resources depend on the education gained. Education of an investment in human resources. If the education obtained by a person has a quality that mampuni, then both also human resources owned. Therefore, the educational design should be well prepared so that the results achieved are satisfactory. Making quality human resources an important role of educational institutions. The educational institution is an institution that manages the teaching and learning activities and in essence mobilizes the learners to have the desire to learn, thus obtaining various insights on knowledge, skills, skills and gaining knowledge of the cognitive, affective and psychomotor patterns he / she acquires in learning. The ability of learners to acquire knowledge, skills and expertise in terms of ability in cognitive, affective and psychomorik has a level of ability that is not the same. Therefore, in thinking and to move in the world of education must design perfectly. The success and formation of an educational world that will produce perfect output, becomes the role of an educator or teacher, thus, looking at the magnitude of educational or teacher duties, al-Imam Abi Hamid Muhammad ibn Muhammad al-Ghazali suggests to always hold on and strengthen the eight basic classical concepts educators.
Media Dan Metode Dakwah Sang Guru (K. Mustandji Yusuf Pengasuh Ponpes. Mashlahatul Hidayah) Ainul Yaqin; Junaidi .
Al Iman: Jurnal Keislaman dan Kemasyarakatan Vol. 1 No. 02 (2017): Al-Iman Jurnal Keislaman dan Kemasyarakatan
Publisher : STID Raudlatul Iman Sumenep

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (618.41 KB)

Abstract

Realita deskriminasi moral merupakan lembaran sejarah suram akan kegagalan system pendidikaan di Indonesia, sayogyanya sudah melenceng dari amanah undang-undang system pendidikan nasional no. 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1 ”……..agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan ……..berakhlak mulia……” amanah undang undang tersebut belum memenuhi harapan bersama bagi stakeholder pendidikan Indonesia, untuk itu maka sangat perlu mengajarkan sejarah kehidupan para guru yang berhasil dengan dakwahnya untuk menanamkan kembali keteladanan para guru, sang ulamak yang terbukti berhasil dengan media dan metode dakwah beliau. Semboyan JASMERAH (jangan sekali-kali melupakan sejarah) oleh bapak proklamator RI. Ir. Soekarno merupakan semboyan yang harus dicamkan benar-benar oleh bangsa Indonesia untuk kembali membangkitkan ghiroh dalam meneladani guru serta para tokoh sesepuh pendahulu kita yang telah berhasil mendidik anak bangsa guna mengantarkan calon pemimpin yang bermartabat dan berakhlak mulia. Sang guru Kiyai Mustandji adalah salah satu public figure yang pantas diteladani guna terciptanya generasi pemimpin masa depan bangsa yang bermartabat dan berakhlak mulia, sebab tidak diragukan lagi selain sifat dan karakter, juga banyak metode dan media dakwah beliau yang perlu ditiru keberhasilannya dalam berdakwah kepada masyarakat hingga terintis salah satu media dakwah beliau berupa lembaga pendidikan islam yang bernama pondok pesantren Mashlahatul Hidayah desa Errabu Kecamatan Bluto kabupaten Sumenep. Metode dakwah beliau senada dengan dakwah Rosulullah ketika menyampaikan hadis kepada para sahabat, yaitu 1) Bil-lisan/Bil Qaul(Ceramah) 2) Bil-‘Af’al (Tingkahlaku) 3) Bis-Sifat (Karakter/Keteladanan), sementara Media yang digunakan dalam berdakwah adalah 1) Lembaga Pendidikan (Pendok Pesantren) 2) Jabatan Sebagai PNS (Guru Agama) 3) Thobib 4) keahlian Spritual.

Page 1 of 1 | Total Record : 8