cover
Contact Name
Nurul Auliasari
Contact Email
nurul@uniga.ac.id
Phone
+6281394557094
Journal Mail Official
nurul@uniga.ac.id
Editorial Address
Jl. Jati No.42B, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut 44151
Location
Kab. garut,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Farmako Bahari
Published by Universitas Garut
ISSN : 20870337     EISSN : 27159949     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Jurnal Ilmiah Farmako Bahari fokus pada bidang Farmasi.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 14, No 1 (2023): Jurnal Ilmiah Farmako Bahari" : 10 Documents clear
FORMULASI DAN UJI ANTI BAKTERI SEDIAAN GEL ANTIJERAWAT EKSTRAK HERBA SURUHAN (Peperomia pellucida L. Kunth.) TERHADAP BAKTERI Propionibacterium acnes Agnes Yuliana; Ernie Halimatushadyah
Jurnal Ilmiah Farmako Bahari Vol 14, No 1 (2023): Jurnal Ilmiah Farmako Bahari
Publisher : Fakultas MIPA Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jfb.v14i1.2238

Abstract

Jerawat (Acne vulgaris) adalah kondisi peradangan pada folikel sebaceous yang dapat menyerang pria dan wanita pada segala usia. Jerawat dapat disebabkan oleh berbagai keadaan, dan infeksi bakteri Propionibacterium acnes adalah salah satu penyebabnya. Propionibacterium acnes termasuk mikroflora yang terdapat pada kulit manusia, namun jika jumlahnya berlebih maka dapat menyebabkan jerawat. Pengobatan jerawat yang umum dilakukan adalah dengan menggunakan antibiotik atau berbagai produk sintetik/kimia yang beredar di pasaran. Penggunaan obat jerawat sintetik dapat menyebabkan terjadinya resistensi, iritasi, kerusakan organ, hingga hipersensitivitas imun. Oleh karena itu peneliti melakukan penelitian pemanfaatan bahan alam yaitu ekstrak herba Suruhan (Peperomia pellucida L. Kunth) sebagai alternatif bahan alam yang diformulasi dalam bentuk sediaan gel untuk mengatasi masalah jerawat. Gel dengan konsentrasi ekstrak 25% memiliki aktivitas antibakteri terbaik. Hasil evaluasi sediaan gel dengan konsentrasi ekstrak 25% menunjukkan karakteristik yang baik dan sesuai dengan standar sediaan topikal. Evaluasi sediaan gel yang dilakukan meliputi pemeriksaan pH, organoleptik, homogenitas, dan daya sebar. Hasil analisis statistik menggunakan One way ANOVA  menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna (P<0,05) antara konsentrasi ekstrak yang digunakan dalam sediaan gel dengan penghambatan pertumbuhan bakteri penyebab jerawat  Propionibacterium acnes.
EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBOTIK PADA PASIEN ISPA NON PNEUMONIA DI DUA PUSKESMAS DI KABUPATEN GARUT Prayudi Ahmad; Anas Subarnas; Siti Saidah Muthmainah
Jurnal Ilmiah Farmako Bahari Vol 14, No 1 (2023): Jurnal Ilmiah Farmako Bahari
Publisher : Fakultas MIPA Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jfb.v14i1.2011

Abstract

Prevalensi penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) non pneumonia terbilang cukup tinggi. Terapi antibiotik seringkali digunakan dalam penanganan ISPA non pneumonia, baik pada tingkat lokal maupun global. Tingginya peresepan antibiotik dalam penanganan ISPA non pneumonia dapat memicu terjadinya resistensi antibiotik. Resistensi antibiotik merupakan masalah kesehatan signifikan saat ini. Evaluasi penggunaan antibiotik pada penanganan ISPA non pneumonia di sarana pelayanan kesehatan penting untuk dilakukan sebagai upaya pencegahan resistensi antibiotik dan peningkatan peresepan antibiotik yang rasional. Penelitian ini merupakan penelitian observasional non eksperimental retrospektif di dua puskesmas di Kabupaten Garut dengan tujuan untuk mengevaluasi penggunaan antibiotik pada kasus ISPA non pneumonia. Evaluasi penggunaan antibiotik yang digunakan adalah indikator peresepan WHO meliputi persentase peresepan antibiotik, persentase obat yang diresepkan sesuai dengan formularium, persentase peresepan obat dengan nama generik, dan rerata jumlah item obat. Metode evaluasi lainnya yang digunakan adalah Anatomical Therapeutic Chemical (ATC) / Defined Daily Dose (DDD) dengan Drug Utilization (DU) 90%. Analisis komparatif parameter peresepan menggunakan uji statistik Mann Whitney. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei. Pengambilan sampel menggunakan Teknik total sampling. Sumber data yang digunakan adalah resep pasien rawat jalan periode Juli 2019 sampai dengan Desember 2019. Hasil penelitian menunjukkan peresepan antibiotik pada kasus ISPA non Pneumonia pada Puskesmas Guntur dan Karangsari masing-masing adalah 45% dan 62,5%. Amoksisilin merupakan antibiotik yang paling banyak diresepkan yaitu 86,66 DDD/1000 pasien di Puskesmas Guntur dan 40,58 DDD/1000 pasien di Puskesmas Karangsari. Segmen DU 90% di Puskesmas Guntur adalah amoksisilin sedangkan di Puskesmas Karangsari adalah amoksisilin, sefadroksil dan siprofloksasin. Terdapat perbedaan yang signifikan pada variabel jumlah item obat (P value : 0,00), peresepan sesuai formularium (P value : 0,00), peresepan obat generik (P value : 0,00) dan peresepan antibiotik pada kedua Puskesmas (P value : 0,00). Parameter durasi enggunaan antibiotik menunjukkan tidak terdapat perbedaan signifikan ( P value : 0,717).
SKRINING VIRTUAL ANTIKANKER PAYUDARA DARI SENYAWA AKTIF AKAR MURBEI HITAM (Morus nigra L.) Riska Prasetiawati; Rima Afriani; Benny Permana; Novriyanti Lubis
Jurnal Ilmiah Farmako Bahari Vol 14, No 1 (2023): Jurnal Ilmiah Farmako Bahari
Publisher : Fakultas MIPA Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jfb.v14i1.1908

Abstract

Penyakit kanker payudara disebabkan oleh adanya pertumbuhan sel-sel yang tidak normal dan tidak terkontrol di dalam payudara. Akar Murbei Hitam (Morus nigra L.) telah diteliti menunjukkan aktivitas sebagai antioksidan dan antiinflamasi. Berdasarkan paparan tersebut, didapatkan senyawa dari akar Murbei Hitam yang diprediksi memiliki aktivitas antikanker payudara. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh kandidat senyawa baru antikanker payudara serta membuktikan bahwa senyawa-senyawa yang berasal dari senyawa aktif akar Murbei Hitam dapat memiliki interaksi baik terhadap ER-α dan ER-β melalui metode identifikasi farmakofor dan penambatan molekul. 29 senyawa akar Murbei Hitam terlebih dahulu ditentukan menggunakan metode skrining farmakofor dengan program LigandScout 4.3 dan ditambatkan pada reseptor target menggunakan metode penambatan molekul dengan program AutoDockTools 1.5.6. Analisis hasil penambatan diperoleh satu senyawa aktif akar Murbei Hitam sebagai lead compound terhadap ER-β yaitu Morachalcone A yang memiliki pharmacophore fit score 67,55% dan nilai ikatan energi bebas (ΔG) -11.28 kkal/mol, dimana nilai energi bebas lebih rendah dibandingkan dengan ligan alami Genistein yang merupakan ligan alami dari ER-β yaitu sebesar -10,25 kkal/mol dan residu asam amino yang terikat pada Morachalcone A yaitu GLU305, HIS475, LEU298 dan GLY472. Perolehan data tersebut menggambarkan bahwa Morachalcone A memiliki potensi sebagai kandidat senyawa baru antikanker payudara yang ditargetkan pada ER-β. Dilihat dari pengujian toksisitas dan sifat fisikokimia senyawa Morachalcone A telah memenuhi persyaratan. Tetapi dilihat dari hasil pengujian profil farmakokinetikanya senyawa ini belum memenuhi persyaratan.
HUBUNGAN MANFAAT PENGGUNAAN STATIN PADA PASIEN CORONAVIRUS DISEASE 2019 (COVID-19): SEBUAH REVIEW Arsenila Dewi Pramanti; Melisa I Barliana; Keri Lestari
Jurnal Ilmiah Farmako Bahari Vol 14, No 1 (2023): Jurnal Ilmiah Farmako Bahari
Publisher : Fakultas MIPA Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jfb.v14i1.2051

Abstract

Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) merupakan penyakit sindrom pernafasan akut parah dengan tingkat morbiditas dan mortalitas yang tajam di seluruh dunia. Statin merupakan salah satu obat yang digunakan dalam pengobatan hiperkolesterol. Beberapa penelitian menyatakan bahwa statin dapat mengurangi tingkat keparahan penyakit infeksi COVID-19. Ulasan ini menguraikan manfaat penggunaan statin pada pasien COVID-19. Desain penulisan ini adalah study literature review. Beberapa hasil penelitian menyatakan bahwa penggunaan statin sebelum dan selama pengobatan di Rumah Sakit karena COVID-19 berkaitan dengan penurunan kematian. Karena selain menurunkan kadar serum lipid dengan menghambat HMG-CoA reduktase, statin juga memiliki efek lain seperti antiinflamasi. 
IDENTIFIKASI MASALAH TERKAIT OBAT PADA PASIEN HIPERTENSI KOMORBID ARTHRITIS DI SALAH SATU PUSKESMAS DI KOTA BANDUNG Vina Septiani; Linda P Suherman; Siti Susiani; Iis Rukmawati; Endah Wahyuni
Jurnal Ilmiah Farmako Bahari Vol 14, No 1 (2023): Jurnal Ilmiah Farmako Bahari
Publisher : Fakultas MIPA Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jfb.v14i1.1943

Abstract

Pasien dengan penyakit hipertensi sering disertai dengan penyakit lain, salah satunya arthritis. Pada pasien tersebut telah ditemukan masalah terkait obat seperti efek samping dan interaksi obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi Masalah Terkait Obat (MTO) pada pasien hipertensi komorbid arthritis di salah satu Puskesmas di Kota Bandung. Penelitian merupakan penelitian observasional dengan pengambilan data secara retrospektif dan analisis secara deskriptif. Data diambil dari resep pasien yang berobat pada periode Januari-Desember 2019. Kriteria inklusi sampel adalah pasien usia 30-75 tahun, pasien dengan diagnosis hipertensi komorbid arthritis, dan pasien yang berobat pada periode Januari - Desember 2019. Jumlah sampel yang memenuhi kriteria inklusi adalah 44 pasien. Ditemukan masalah terkait obat potensial sebanyak 26 kasus (59,09%) potensi interaksi obat, dengan jenis interaksi farmakodinamik dan tingkat keparahan moderate.
STUDY OF DOSAGE ADJUSTMENT OF ORAL ANTIDIABETIC DRUG IN TYPE II DIABETES MELLITUS PATIENTS WITH DISORDERS KIDNEY FUNCTION AT DR. SOEKARDJO TASIKMALAYA HOSPITAL Risa Susanti; Doni Anshar Nuari; Sitti Fatimah P.H.; Astrid Fauziyah
Jurnal Ilmiah Farmako Bahari Vol 14, No 1 (2023): Jurnal Ilmiah Farmako Bahari
Publisher : Fakultas MIPA Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jfb.v14i1.2196

Abstract

Diabetic nephropathy is one of the complications in DM that can end up becoming DM kidney failure. Nephropathy complications, if not handled properly, will lead to terminal chronic kidney disease. One of the factors that trigger complications of diabetic nephropathy in DM patients is the long-term use of oral anti-diabetic drugs. Therefore, proper dosage adjustment of these antidiabetic drugs, which are excreted through the kidneys, is required. The purpose of this study was to determine whether the dose received by type II DM patients with impaired renal function in the hospital was appropriate or not. This research will be carried out quantitatively and retrospectively by collecting patient medical record data at the hospital, and then the data obtained will be analyzed descriptively by calculating the creatinine clearance using the Cockcroft & Gault formula and comparing it with the literature dose based on the value of creatinine clearance. The sampling technique used was purposive sampling using the inclusion and exclusion criteria determined by the researcher. The inclusion criteria are data on type II diabetes mellitus patients with impaired kidney function at dr. Soekardjo Tasikmalaya Hospital in October–December 2020 who were treated with oral anti-diabetic drugs. The exclusion criteria were type II DM patients with impaired renal function who were treated with insulin, type I DM patients, and type II DM patients with impaired renal function who were treated with oral antidiabetic with incomplete laboratory data. Based on research that has been conducted on 35 samples, as many as 25 people, or 71.43 percent of patients, received therapeutic doses that were not in accordance with their kidney conditions. Meanwhile, 10 people, or 28,57% of patients, received a therapeutic dose according to their kidney condition.
FORMULASI STIKER MASKER AROMATERAPI RIMPANG JAHE MERAH (Zingiber officinale var. Rubrum) DENGAN MINYAK NILAM (Pogostemon cablin Benth) SEBAGAI PENCEGAH SARS CoV-2 Tammy Riyanda Julianti; Nur Ihsani Pertiwi; Rizgy Anggia; richa mardianingrum
Jurnal Ilmiah Farmako Bahari Vol 14, No 1 (2023): Jurnal Ilmiah Farmako Bahari
Publisher : Fakultas MIPA Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jfb.v14i1.2095

Abstract

Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) dimana penyebaran kasus SARS-CoV-2 yang masih mengalami peningkatan membuat masyarakat lebih waspada serta memperhatikan protokol kesehatan. Adanya penambahan komponen lain sebagai upaya peningkatan dan pengembangan efektivitas masker tentu sangat diperlukan untuk memperkuat pertahanan tubuh terhadap serangan penyakit, khususnya pada sistem pernapasan manusia. Tujuan penelitian ini yaitu membuat stiker masker aromaterapi dengan memanfaatkan kandungan minyak atsiri pada jahe merah (Zingiber officinale var. Rubrum) sebagai komponen utama yang diharapkan dapat efektif terhadap pencegahan COVID-19. Metode destilasi uap air digunakan untuk mendapatkan minyak atsiri jahe merah, dimana hasil minyak atsiri yang diperoleh ditambahkan pada masing-masing formula acuan dengan bahan HPMC yang telah melalui tahap optimasi terbaik dalam pembentukan lapisan film yaitu konsentrasi 8 % serta penambahan variasi kombinasi minyak nilam yang bertujuan untuk mengetahui lama waktu ketahanan aromaterapi jahe merah terhadap stiker masker. Pengujian durasi aromaterapi dilakukan sebanyak tiga kali pengulangan dengan hasil optimal terdapat pada F1 bertahan yang selama 62 menit 54 detik. Berdasarkan data penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa minyak atsiri jahe merah (Zingiber officinale var. Rubrum) dengan kombinasi minyak nilam (Pogostemon cablin Benth) konsentrasi 1 % dapat dibuat sebagai stiker masker aromaterapi. Minyak nilam memiliki pengaruh terhadap peningkatan durasi aromaterapi stiker masker sebagai pencegah SARS-CoV-2.
POTENSI TANAMAN SAMBUNG NYAWA (Gynura procumbens) SEBAGAI ANTIHIPERURISEMIA BERDASARKAN KANDUNGAN ZAT AKTIFNYA: LITERATURE REVIEW ARTICLE Himyatul - Hidayah; Neni Sri Gunarti; Hardiyanti Pajri Rizki; Surya Amal
Jurnal Ilmiah Farmako Bahari Vol 14, No 1 (2023): Jurnal Ilmiah Farmako Bahari
Publisher : Fakultas MIPA Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jfb.v14i1.1344

Abstract

Hiperurisemia merupakan suatu kondisi di mana terjadi peningkatan produksi kadar asam urat di dalam tubuh. Penggunaan obat antihiperurisemia dapat menimbulkan efek samping, sehingga penggunaan obat tradisional dengan bahan alam dapat digunakan sebagai alternatif pengobatan. Oleh karena itu, diperlukan pengembangan senyawa dengan aktivitas penghambat xantin oksidase yang berasal dari tumbuhan alam dengan efek samping yang lebih rendah. Salah satunya yaitu menggunakan daun Sambung Nyawa (Gynura procumbens) sebagai antihiperurisemia. Literature review article ini bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa aktif Sambung Nyawa yang digunakan sebagai antihiperurisemia dengan mengkaji beberapa literatur yang berkaitan dengan hal tersebut. Pencarian literatur yang akan digunakan hanya terbatas pada senyawa aktif Sambung Nyawa sebagai antihiperurisemia yang dipublikasikan pada tahun 2011-2021. Proses pencarian dilakukan menggunakan Google Scholar, PubMed dam ScienceDirect dengan kata kunci “Gynura procumbens, antihiperurisemia, sambung nyawa, xantin oksidase, Activity flavonoid of antihyperuricemic” dan  “Mechanism of flavonoids as antihyperuricemia”. Hasil akhir pencarian tersebut didapatkan 7 artikel yang digunakan. Berdasarkan literature review yang telah dilakukan menunjukkan bahwa golongan flavonoid dengan kandungan senyawa aktif kuersetin, kaempferol, apigenin, myricetin dan rutin dari Sambung Nyawa yang paling banyak memiliki kemampuan sebagai antihiperurisemia yang ditandai dengan penghambatan xanthine oxidase.
ANTIDIARE INFUSA DAUN LEUNCA (SOLANUM AMERICANUM MILLER.) PADA MENCIT JANTAN GALUR SWISS WEBSTER Setiadi Ihsan; Doni Anshar Nuari; Suwendar Suwendar; Dede Ratih Hasanul Aliyah
Jurnal Ilmiah Farmako Bahari Vol 14, No 1 (2023): Jurnal Ilmiah Farmako Bahari
Publisher : Fakultas MIPA Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jfb.v14i1.2352

Abstract

Diare merupakan penyakit yang umum dijumpai, dapat menyerang anak-anak dan orang dewasa. Diare ditandai dengan terjadinya peningkatan frekuensi defekasi yang disertai dengan feses yang cair. Penggunaan obat baik sintetis maupun alami telah diketahui dapat menanggulangi diare yang terjadi, salah satu tanaman sebagai obat alami yang digunakan masyarakat secara empiris adalah daun leunca (Solanum americanum Miller) namun belum ada  bukti ilmiah penggunaan empiris tersebut. Penggunaan di masyarakat berupa rebusan daun leunca mendorong peneliti melakukan pengujian aktivitas antidiare infusa daun leunca (Solanum AmericanumMiller.) pada mencit jantan galur Swiss Webster dengan metode proteksi terhadap oleum ricini dan transit intestinal. Infusa daun leunca pada dosis 0,0325, 0,065, dan 0,13 g/Kg BB memiliki aktivitas antidiare dengan menurunkan bobot feses, dan frekuensi defekasi serta  meningkatkan konsistensi feses, disertai kecenderungan dalam penurunan gerak peristaltik usus pada dosis 0,13 g/Kg BB berbeda bermakna terhadap kontrol positif (p≤0,05).
THE EFFECT OF NANOPARTICLE STANDARDIZED EXTRACTS OF BAY LEAVES (Syzygium polyanthum (Wight) Walp.) IN LOWERING BLOOD GLUCOSE LEVELS OF WHITE RATS (Rattus norvegicus) Hadiyanti Hadiyanti; Deni Rahmat; Chaidir Chaidir
Jurnal Ilmiah Farmako Bahari Vol 14, No 1 (2023): Jurnal Ilmiah Farmako Bahari
Publisher : Fakultas MIPA Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jfb.v14i1.1980

Abstract

Several studies revealed that Syzygium polyanthum (Wight) Walp, known as bay leaves, has the potential to be used as herbal medicine due to its active compounds including flavonoids. Herbal medicines are chosen to replace synthetic drugs which have side effects on health. However, some active substances of herbal medicines including bay leaves are less soluble in water and have low bioavailability to be absorbed by the intestine is low. A formulation into nanoparticles will provide more effective results. This study aimed to develop a standardized herbal medicine from the bay leaves extract in nanoparticle form with fine quality and efficacious in lowering blood glucose levels. The nanoparticle formulation was conducted using the ionic gelation method with chitosan- tripolyphosphate base and was designed into pre- and post-test-controlled group designs. Wistar white rats (Rattus norvegicus) were used as the experimental animal and grouped into a negative control group, normal control group, positive control (Glibenclamide) groups, and test dosages-induced control group. Fasting blood glucose levels were measured using an enzymatic glucometer and the AUC was analyzed based on the trapezoidal formula statistically using the Kruskal-Wallis and Mann-Whitney tests. The results showed that the bay leaves contained secondary metabolite including flavonoid with concentrations at 96%, 70%, 50%, respectively. The nanoparticles sizes were 1.48%; 1.62%; 1.50%; and 0.03%, respectively. The average particle size was 549.2 nm, and the zeta potential was -40.2 mV. Nanoparticle administration at a dose of 426.80 mg/kg BW; 213.40 mg/kg BW; and 106.70 mg/kg BW showed decreasing blood glucose levels when compared to the positive control group but not significant (P>0.005). The smallest dose of nanoparticle extract that lowered blood glucose levels was at a dose of 106.70 mg/kg BW. It can be concluded the nanoparticles form of bay leaves extract can lower blood glucose levels and meets the quality requirements.

Page 1 of 1 | Total Record : 10