cover
Contact Name
Ahsin Daroini
Contact Email
jurnalmagisteragribisnis@gmail.com
Phone
+628123440087
Journal Mail Official
jurnalmagisteragribisnis@gmail.com
Editorial Address
Program Pascasarjana Universitas Islam Kadiri Jl. Sersan Suharmaji No. 38 Kediri
Location
Kota kediri,
Jawa timur
INDONESIA
Manajemen Agribisnis: Jurnal Agribisnis
ISSN : 18297889     EISSN : 27159086     DOI : 10.32503
Manajemen Agribisnis: Jurnal Agribisnis This journal is expected to help the agribusiness practitioners, policy makers, lecturer, students, and other people to get better understanding of the situation and condition of Indonesian agribusiness. Especially, benefit for the Indonesian agribusiness development and generally for improving the welfare of the Indonesian people
Articles 86 Documents
STRATEGI MANAJEMEN RISIKO PETANI TEBU DI KABUPATEN TUBAN Kiyuo Kiki Lestari; Sumarji Sumarji; Ahsin Daroini
Manajemen Agribisnis: Jurnal Agribisnis Vol 19 No 1 (2019): Manajemen Agribisnis: Jurnal Agribisnis
Publisher : Universitas Islam Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32503/agribisnis.v19i1.987

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui dan menganalisis karakteristik petani, risiko usahatani tebu, persepsi petani dalam menghadapi risiko usahatani serta menganalisis strategi manajemen risiko yang dilakukan petani tebu. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-April 2017 di Desa Bader Kecamatan Jatirogo dan Desa Margorejo Kecamatan Parengan pada 50 petani sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat risiko produksi, biaya dan pendapatan termasuk dalam kategori risiko rendah. Faktor utama yang menjadi penyebab risiko usahatani tebu adalah perubahan iklim, ketersediaan modal dan harga jual. Strategi pengelolaan risiko ex-ante dilakukan dengan menggunakan satu varietas dan menggunakan benih bersertifikasi. Strategi pengelolaan risiko interactive dilakukan bila terjadi kerusakan segera disulam, jika kesulitan tenaga kerja petani mengambil tenaga kerja dari luar desa dan jika kekurangan modal petani meminjam dari bank atau pabrik gula. Strategi pengelolaan risiko ex-post dilakukan jika terjadi kegagalan usahatani maka petani memenuhi kebutuhan keluarga dengan menggunakan pendapatan dari pekerjaan lainnya, mengambil tabungan, atau meminjam bank.
PENGARUH PENGETAHUAN, PERSEPSI, SIKAP, DAN NORMA SUBYEKTIF TERHADAP PERILAKU KONSUMEN MUSLIM DALAM KONSUMSI PRODUK PANGAN HALAL DI KABUPATEN NGANJUK Denny Kurniawati; Sumarji Sumarji
Manajemen Agribisnis: Jurnal Agribisnis Vol 18 No 1 (2018): Manajemen Agribisnis: Jurnal Agribisnis
Publisher : Universitas Islam Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32503/agribisnis.v18i1.978

Abstract

Sebagai negara berpenduduk muslim terbesar, diasumsikan Muslim Indonesia sangat peduli terhadap konsumsi pangan halal. Namun demikian, permintaan terhadap pangan halal belum tentu searah dengan jumlah penduduk muslim. Penelitian ini mengkaji perilaku konsumen muslim dalam konsumsi produk pangan halal di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif deskriptif. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dengan jumlah responden 180 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan, persepsi, sikap dan norma subyektif secara parsial dan simultan mempengaruhi perilaku konsumen muslim dalam konsumsi produk pangan halal
STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS ROSELA (Hibiscuss sabdariffa L) DI KABUPATEN TULUNGAGUNG Risna Yunitasari; Sumarji Sumarji
Manajemen Agribisnis: Jurnal Agribisnis Vol 18 No 2 (2018): Manajemen Agribisnis: Jurnal Agribisnis
Publisher : Universitas Islam Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32503/agribisnis.v18i2.983

Abstract

Rosella cultivation in East Java, especially in Tulungagung regency to date still have excellent opportunities and prospects. It is based on suitable climatic and soil conditions and is supported by the opening of both domestic and foreign markets. Nevertheless since its presence in 2012 until now the development of rosella agribusiness in Tulungagung regency tends to stagnate. For that we need a strategy to grow this business to give more positive impact felt among rosella farmers. The purpose of this study is to identify internal factors (strengths and weaknesses) and external (opportunities and threats) and formulate appropriate strategies in the development of rosella agribusiness in Tulungagung District. This research was conducted in some districts in Tulungagung Regency with the location determination done purposively. This type of research includes descriptive, quantitative and qualitative with purposive sampling technique. The respondents were 15 rosella farmers who had land above 150 m². This research was conducted for 5 months starting from January 2017 until June 2017. Primary data was obtained through observation, interview, questionnaire and documentation while secondary data from BPS Tulungagung, East Java BPS, Manpower Office and Agriculture Department of Tulungagung Regency. The data analysis technique used is SWOT. SWOT matrix quantitative data analysis shows that the most appropriate alternative strategy for the development of Rosella agribusiness in Tulungagung regency is by using the SO Strategy, with the highest score, that is 4.58 SO Strategy is a strategy that uses the power to exploit opportunities. Several SO strategy steps that can be done related to the development of rosella agribusiness in Tulungagung District are: a) to improve the quality and quantity of production by utilizing the aspect of easy cultivation and care of rosella plants, wide land, quality seeds and easy information access, b) Increase the variety of processed rosella in the form of food beverages as a product that has a competitive advantage through the high creativity of farmers, c) exploiting the exhibition and expo as a promotion event as well as information to the community that rosella is a prospective commodity and feasible to be developed
ANALISIS KEBUTUHAN SUB TERMINAL AGRIBISNIS DI WILAYAH KABUPATEN TRENGGALEK Totok Hari Yadi
Manajemen Agribisnis: Jurnal Agribisnis Vol 18 No 1 (2018): Manajemen Agribisnis: Jurnal Agribisnis
Publisher : Universitas Islam Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32503/agribisnis.v18i1.974

Abstract

Kabupaten Trenggalek adalah daerah agraris yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani dan buruh tani. Secara umum jumlahnya mencapai 77,55 % terdiri dari petani pemilik dan buruh tani. Pada tahun 2013 total PDRB adalah sektor pertanian sebesar Rp. 3.227,75 milyar atau peranannya setara dengan 37,82 persen terhadap total PDRB Kabupaten Trenggalek. Kegiatan perdagangan hasil produksi perekonomian masyarakat pedesaan umumnya berlangsung pada lokasi-lokasi pasar tradisional dan sebagian lagi dilakukan pada beberapa titik lokasi yang bukan pada peruntukannya. Dari latar belakang tersebut, maka perlu penelitian tentang Kebutuhan Sub Terminal Agribisnis untuk mengatasi permasalahan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui kebutuhan Sub Terminal Agribisnis di Kabupaten Trenggalek. Selain itu penelitian ini juga ingin mengetahui pengembangan Sub Terminal Agribisnis di Kabupaten Trenggalek. Metode Penelitian yang digunakan pada penelitian ini addalah menggunakan Analisis kuantitatif dan deskripsi kualitatiif. Metode analisis dengan melakukan pendekatan – pendekatan analisa secara sistematis. Untuk membahas rumusan masalah yang kedua, menggunakan Analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sudah semestinya Kabupaten Trenggalek memiliki Sub Terminal Agribisnis yang berfungsi baik sebagai titik simpul pertemuan yang mengatur kedatangan dan kepergian barang-barang hasil pertanian dalam jumlah besar maupun sebagai tempat pemasaran hasil-hasil pertanian. Strategi untuk pengembangannya adalah Penyusunan rencana pengembangan Sub Terminal Agribisnis yang dapat menampung barang-barang produk pertanian dari berbagai daerah di Kabupaten Trenggalek, dan mampu memenuhi kebutuhan domestik Kabupaten Trenggalek dan Kabupaten/kota serta Pembangunan dan perbaikan sarana dan prasarana pendukung dalam pengembangan Sub Terminal Agribisnis di Kabupaten Trenggalek
STRATEGI PEMASARAN KAYU SENGON (STUDI KASUS CV. HALMAHERA GROUP) DI KABUPATEN TRENGGALEK Samudi Samudi
Manajemen Agribisnis: Jurnal Agribisnis Vol 19 No 1 (2019): Manajemen Agribisnis: Jurnal Agribisnis
Publisher : Universitas Islam Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32503/agribisnis.v19i1.988

Abstract

Saat ini sengon (Paraserianthes falcataria) merupakan jenis pohon yang cukup potensial untuk dikembangkan dalam dunia perkayuaan, dikarenakan pertumbuhannya cepat, masa tebang lebih pendek, budidayanya lebih mudah, dapat ditanam diberbagai kondisi tanah, kayunya cenderung lebih lurus, produktivitasnya tinggi serta memiliki banyak manfaat dalam segi lingkungan. Strategi pemasaran yang tepat merupakan kunci keberhasilan dalam agribisnis sengon. Penilitian dilaksanakan pada Bulan Mei sampai Juli 2016. Lokasi penelitian di CV. Halmahera Group dengan pertimbangan CV ini merupakan yang terbesar dalam pengolahan kayu sengon di Kabupaten Trenggalek. Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif. Pendekatan yang digunakan adalah studi kasus yakni pendekatan penelitian yang penelaahannya diarahkan kepada suatu kasus secara intensif, mendalam dan memadai serta komprehensif. Populasipenelitian adalah petani sengon di Kabupaten Trenggalek, sedangkan sampel dari penelitian diambil secara random sampling yaitu pengambilan sampel yang dilakukan kepada individu atau kelompok yang terlibat dalam saluran pemasaran kayu sengon dengan jumlah sample 15 orang petani yang diacak.Data yang dikumpulkan yaitu data primer dan sekunder.Analisa data yang digunakan adalah dengan alat analisa SWOT. Analisis ini merupakan identifikasi berbagai faktor secara sisitematis untuk merumuskan suatu strategi dengan dasar pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strenght) dan peluang (oppurtunities) namun secara bersamaan bisa meminimalkan kelemahan (weakneses) dan Ancaman (threats).Hasil penelitian berdasarkan analisis`SWOT, maka dapat disimpulkan bahwa pemasaran kayu sengon di CV Halmahera Group Kabupaten Trenggalek alternatif yang paling tepat yaitu dengan menggunakan strategi SO karena mempunyai nilai tertinggi yaitu sebesar 3. Pada strategi ini yaitu menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang agar pemasaran sengon dapat optimal. :1) Meningkatkan produksi kayu sengon dan membangun kemitraan dengan petani 2) Menggunakanteknologi modern dalam proses produksi, 3) Harga bersaing sehingga pasar akan terbuka lebar untuk CV. Halmahera Group
STRATEGI PENGEMBANGAN PADI ORGANIK DI KABUPATEN TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR Chitra Shinta Wardhani; Abu Talkah; Supriyono Supriyono
Manajemen Agribisnis: Jurnal Agribisnis Vol 18 No 2 (2018): Manajemen Agribisnis: Jurnal Agribisnis
Publisher : Universitas Islam Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32503/agribisnis.v18i2.979

Abstract

Trenggalek is a regency in East Java province which has potential and has run organic rice farms. But this effort is still encountering a variety of obstacles and barriers. Therefore, it is necessary to do research on development strategy of organic rice. The study was conducted from March until May 2017 in Farmers Group Ngudi Makmur, Cakul village, Dongko sub-district with the consideration that the area is an area that is developing organic rice. This type of research is a descriptive research. The sampling method is purposive sampling, where samples are taken from rice fields of farmers implementing organic rice. The data collected are primary data and secondary data. Primary data was collected by the method of data collection using interviews, questionnaires and observation method. The method of data analysis is to identify the internal factors using IFAS method, while to identify the external factors by using EFAS. Furthermore, SWOT analysis is used to formulate alternative organic rice development strategy. The last method, quantitative calculation is applied to determine the decisions related to development strategy used. Based on the analysis, the major strength of organic rice development is the importance of health awareness. The critical weakness found in the analysis is that the market is still limited. The dominant opportunity is supportive agro-ecology for the organic rice. The existence of pests is the fundamental threat. The next step is development strategy of organic rice in Trenggalek. The development strategy used are implementing the strength-opportunities (SO) strategy which uses internal strength to take advantage of the opportunities which exist, that is by maintaining and improving the quality of organic products in accordance with SNI by maximizing the coaching by officers of agriculture and maximizing supervision by the Internal Control System (ICS), increasing the productivity of organic rice, expanding the area of organic rice fields and expanding marketing.
PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK BENIH HORTIKULTURA CV.SUMBER HORTI NASIONAL Nur Salam
Manajemen Agribisnis: Jurnal Agribisnis Vol 19 No 1 (2019): Manajemen Agribisnis: Jurnal Agribisnis
Publisher : Universitas Islam Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32503/agribisnis.v19i1.984

Abstract

Perubahan lingkungan di bidang pertanian yang semakin lama semakin kurang baik akibat penggunaan pestisida yang berlebihan.,menyebabkan kekebalan terhadap hama dan penyakit. secara tidak langsung keadaan ini sebagai acuan bagi petani untuk bisa memilih suatu varieats yang bisa di andalkan pada musim musim tertentu,dan juga sebagai acuan bagi perusahaan untuk membuat suatu varietas yang lebih tahan terhadap lingkungan,CV Sumber Horti Nasional ikut bergerak di bidang penangkaran benih diharapkan bisa menjawab keluh kesah petani dalam hal pemilihan benih yang unggul. Dalam hal ini sebuah perusahaan membutuhkan suatu konsep untuk mengenalkan produknya ke petani untuk meningkatkan keputusan pembelian perusahaan tidaklah lepas dari konsep marketing mix. yang meliputi Produk, Harga, Distribusi, Promosi. Tujuan penelitian ini 1.Untuk mengidentifikasi pengaruh produk terhadapkeputusan pembelian benih hortykultura CV. Sumber Horty Nasional.2.Untuk mengidentifikasi harga terhadap keputusan pembelian benih hortykultura CV. Sumber Horty Nasional. 3.Untuk mengidentifikasi distribusi terhadap keputusan pembelian benih hortykultura CV. Sumber Horty Nasional. 4.Untuk mengidentifikasi promosi terhadap keputusan pembelian benih hortykultura CV. Sumber Horty Nasional. 5.Untuk mengidentifikasi produk, harga, distribusi, promosi terhadap keputusan pembelian benih hortykultura CV. Sumber Horty Nasional. 6.Untuk mengidentifikasi produk, harga, distribusi, promosi yang paling dominan terhadap keputusan pembelian benih hortykultura CV. Sumber Horty Nasional. Sampel yang di gunakan dalam penelitian ini di daerah yang potensial menggunakana produk tersebut antara lain kecamatan kepung, pare dan kunjang.Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Purposive Sampling. Adapun sampel yang diambil berdasarkan rumus diatas adalah 100 orang. Alat analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda dengan terlebih dahulu diuji dengan uji validitas dan reliabilitas Berdasarkan hasil penelitian, bahwa secara uji terpisah variabel produk berpengaruh positif dan signifikan sedangakan untuk variabel harga, distribusi, dan promosi hanya berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian, Sedangkan secara simultan bahwa variabel produk, harga, ditribusi, dan promosi berpengaruh positif dan signifikan, kesimpulan dalam penelitian ini bahwa variabel harga, distribusinya,dan promosinya yang baik bila tidak di dukung dengan produk yang bagus hanya berpengaruh positif dan belum signifikan terhadap keputusan pembelian produk eskate CV. Sumber Horti Nasional. Dengan hasil tersebut menunjukkan bahwa variable Produk, Harga, Distribusi, Promosi perlu dikembangkan secara berkelanjutan karena memberikan nilai efektif bagi perusahaan terutama variabel produk yang mempunyai pengaruh paling dominan tentang keputusan pembalian pada perusahaan.
STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS BAMBU APUS (Gigantochloa apus Kurz) DI KABUPATEN TRENGGALEK PROPINSI JAWA TIMUR Sugeng Eko Santoso
Manajemen Agribisnis: Jurnal Agribisnis Vol 18 No 1 (2018): Manajemen Agribisnis: Jurnal Agribisnis
Publisher : Universitas Islam Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32503/agribisnis.v18i1.975

Abstract

Bambu apus (Gigantochloa apus Kurz) merupakan salah satu Hasil Hutan Bukan Kayu yang memiliki prospek sangat menjanjikan bila dikembangkan dalam skala yang luas, tanaman bambu tersebut memiliki potensi ekonomi dan ekologi yang relatif tinggi. Secara ekonomi, dimanfaatkan untuk bahan bangunan, bahan baku pembuatan kerajinan tangan dan peralatan rumah tangga. Sedangkan secara ekologi untuk tanaman konservasi dan reboisasi, menyerap karbondioksida serta untuk melindungi daerah aliran sungai dari kerusakan. Pengembangan jenis bambu apus sampai dengan saat ini masih belum bisa optimal, hal ini dikarenakan budidaya bambu tersebut masih bersifat sederhana serta pengembangan produk bambu apus yang masih bersifat lokal. Penelitian dilaksanakan pada Bulan Maret sampai mei 2017. Lokasi penelitian di Kecamatan Kampak Kabupaten Trenggalek yang berdasarkan pada hasil pengamatan serta data pendukung bahwa didaerah tersebut terdapat tanaman bambu apus pada lahan milik rakyat. Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif. Pendekatan yang digunakan adalah studi kasus yakni pendekatan penelitian yang penelaahannya diarahkan kepada suatu kasus secara intensif, mendalam serta komprehensif. Populasi penelitian adalah petani pemilik tanaman bambu apus, dengan pengambilan sampel sebanyak 15 orang petani secara acak di tiga Desa. Data yang dikumpulkan yaitu data primer dan sekunder. Metode analisa data yang digunakan adalah analisis SWOT. Analisis ini merupakan identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan suatu strategi dengan dasar pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strenght) dan peluang (oppurtunities) namun secara bersamaan bisa meminimalkan kelemahan (weakneses) dan Ancaman (threats). Hasil penelitian berdasarkan analisis`SWOT, maka dapat disimpulkan bahwa pengembangan agribisnis bambu apus (Gigantochloa apus Kurz) di Kabupaten Trenggalek alternatif yang paling tepat yaitu dengan menggunakan strategi SO karena mempunyai nilai tertinggi yaitu sebesar 3,569. Artinya pada strategi ini menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang agar petani mampu mengembangkan agribisnis bambu apus sehingga akan dapat untuk meningkatkan pendapatan secara optimal, dengan alternatif sebagai berikut :1) Kesesuaian agroekologi dan didukung ketersediaan bibit tanaman bambu yang memiliki sifat unggul dan tersedianya sarana produksi tanaman akan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas tanaman bambu apus 2) Sumber Daya Manusia yang berkualitas akan lebih mudah untuk beradaptasi terhadap teknologi pengembangan bambu apus 3) Adanya kelembagaan masyarakat pengelola bambu akan dapat membantu dalam menentukan strategi pemasaran 4) Kebijakan pemerintah daerah dengan memberikan fasilitas modal usaha serta sarpras akan mendorong perkembangan usaha bambu apus dan segala turunannya.
STRATEGI PENGEMBANGAN AGROWISATA DI PERKEBUNAN DILLEM WILIS KABUPATEN TRENGGALEK Imam Nurhadi
Manajemen Agribisnis: Jurnal Agribisnis Vol 18 No 2 (2018): Manajemen Agribisnis: Jurnal Agribisnis
Publisher : Universitas Islam Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32503/agribisnis.v18i2.980

Abstract

Kebun Dillem Wilis memiliki beragam sumber daya tarik wisata, namun belum dikemas secara optimal. Oleh karena itu penelitian kualitatif ini bertujuan untuk (1) memperoleh gambaran potensi Kebun Dillem Wilis sebagai lokasi pembangunan agrowisata dan (2) menyusun alternatif strategi pengembangan Agrowisata Kebun Dillem Wilis. Pengumpulan data dilakukan melalui dua tahap yaitu (1) pengumpulan data sekunder dengan metode studi dokumen dan (2) pengumpulan data primer di lapangan dengan metode observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Kebun Dillem Wilis memiliki potensi untuk dibangun dan dikembangkan sebagai lokasi agrowisata, sekaligus mengembangkan Kebun Dillem Wilis yang pada saat ini masih belum dapat disebut sebagai tempat tujuan wisata; 2) Berdasarkan Analisis IFAS – EFAS Pengembangan Kebun Dillem Wilis, strategi yang diambil dalam pengembangan kawasan adalah Stable Growth Strategi yaitu pertumbuhan stabil dimana pengembangan dilakukan secara bertahap dan target disesuaikan dengan kondisi. Adapun strategi pengembangan agrowisata di Kebun Dillem Wilis yang diambil adalah program fisik dan non fisik. Program fisik ini meliputi : 1) Strategi revitalisasi industri kopi berorientasi ekspor; 2) Strategi pengembangan infrastruktur agrowisata Kebun Dillem Wilis; 3) Pembangunan atraksi agrowisata edukasi; 4) Strategi pengembangan atraksi agrowisata sejarah dan rekreasi; 5) Strategi pengembangan atraksi permainan dan ketangkasan serta 6) Pengembangan atraksi wisata air. Program non fisik meliputi : 1) Strategi manajemen kelembagaan perusahaan; 2) Peningkatan sumber daya manusia; 3) Pelatihan pengelolaan kelembagaan, pengelolaan pengunjung; 4) Pelatihan peningkatan kualitas; 5) Sinergi dengan masyarakat sekitar Kebun Dillem Wilis dan 6) pembinaan pelayanan interpretasi.
STRATEGI PENGEMBANGAN SEKOLAH PERTANIAN ADIWIYATA AGRIBISNIS SMKN 1 PLOSOKLATEN KAB. KEDIRI Mokhamad Atikhul Hidayat
Manajemen Agribisnis: Jurnal Agribisnis Vol 19 No 1 (2019): Manajemen Agribisnis: Jurnal Agribisnis
Publisher : Universitas Islam Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32503/agribisnis.v19i1.985

Abstract

Development in agriculture is directed to increase farmers' income and living standards. Expanding employment and business opportunities. Development of agriculture will not be separated from the education of skilled human resources tough and care about the environment because agricultural development will not be separated from the quality and availability of natural resources. In an effort to accelerate the development of Environmental Education in particular the formal education path at the level of primary and secondary education, to encourage the creation of knowledge and awareness of school residents in an effort to conserve the environment then on February 21, 2006 has been proclaimed ADIWIYATA. The Adiwiyata is one of the Ministry of Environment's programs. This program is a form of appreciation given by the government to the formal education institutions that are considered meritorious in developing environmental education. The objective of the Adiwiyata program is to realize the school's citizens who are responsible for the protection and management of the environment through good school governance. ADIWIYATA school-oriented school of agriculture is expected to improve the quality of agricultural human resources better so as to increase the economic value and income of farmers to improve the welfare of farmers. Therefore in need of thinking strategic step about the important role of the development of education ADIWIYATA agribusiness in national economic development hence the reason for the need of research on development strategy of ADIWIYAYA Agriculture school. Research carried out a survey based on the description method of analysis, which illustrates the problem according what is and is based on the fact that just took place (ex post facto). Analysis of the data used is qualitative data analysis method is by outlining the problems that exist with the sentences that aim to explain the problems taht occur so that will be a clear conclusion by using SWOT analysis. The result showed that the strategy of developing the first school of agribusiness strategy value (SO) which has the highest score of 4.28 this strategy can be taken from SWOT analysis by using internal strength to reach the opportunities that will emerge that is utilizing human resources and SDA to produce package Education that varies and enhances and expands the promotion.