cover
Contact Name
Ahsin Daroini
Contact Email
jurnalmagisteragribisnis@gmail.com
Phone
+628123440087
Journal Mail Official
jurnalmagisteragribisnis@gmail.com
Editorial Address
Program Pascasarjana Universitas Islam Kadiri Jl. Sersan Suharmaji No. 38 Kediri
Location
Kota kediri,
Jawa timur
INDONESIA
Manajemen Agribisnis: Jurnal Agribisnis
ISSN : 18297889     EISSN : 27159086     DOI : 10.32503
Manajemen Agribisnis: Jurnal Agribisnis This journal is expected to help the agribusiness practitioners, policy makers, lecturer, students, and other people to get better understanding of the situation and condition of Indonesian agribusiness. Especially, benefit for the Indonesian agribusiness development and generally for improving the welfare of the Indonesian people
Articles 86 Documents
ANALISIS STRATEGI MANAGEMEN RESIKO AGRIBISNIS PETANI SENGON (Paraserinethes falcataria) POLA KEMITRAAN DENGAN CV. HALMAHERA GROUP (Studi Kasus Petani Sengon di Kabupaten Trenggalek) Firman Hadi
Manajemen Agribisnis: Jurnal Agribisnis Vol 18 No 1 (2018): Manajemen Agribisnis: Jurnal Agribisnis
Publisher : Universitas Islam Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32503/agribisnis.v18i1.976

Abstract

Sengon merupakan komoditas perkebunan unggulan di Indonesia yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi (high value comodity), tetapi sengon juga merupakan komoditas yang beresiko tinggi (high risk comodity). Posisi strategis komoditi sengon bagi perekonomian Indonesia dapat dilihat dari besarnya devisa dan cukai yang diperoleh dari sengon. Penelitian dilaksanakan pada Bulan Mei sampai Juli 2016. Lokasi penelitian di CV. Halmahera Group . Lokasi penelitian dipilih secara sengaja, berdasarkan pertimbangan : (a) merupakan daerah sentra produksi sengon, (b) mewakili daerah sentra produksi dengan rata-rata tingkat produktivitas rendah hingga moderat, yang berkaitan dengan perilaku petani dalam menghadapi resiko, (c) terdapat kemitraan (contract farming) antara CV. Halmahera Group dengan petani. Lokasi terpilih pada lahan di Kecamatan Watulimo dan Kecamatan Kampak, Kabupaten Trenggalek. Faktor utama penyebab resiko usahatani sengon menurut petani adalah harga jatuh kemudian perubahan cuaca atau iklim. Cuaca atau iklim berpengaruh besar terhadap produktivitas dan kualitas sengon yang dihasilkan petani karena berkaitan dengan hama dan penyakit yang menyerang. Dari pengalaman beberapa tahun sebelumnya, pola tanam ini dianggap yang paling menguntungkan bagi petani. Strategi manajemen ex-ante lainnya adalah melakukan perjanjian kerja sama (contract farming) dengan perusahaan mitra yaitu CV. Halmahera Group. Dengan adanya pola kemitraan ini petani mendapatkan kepastian harga dan pasar, serta jaminan ketersediaan sarana produksi
EVALUASI PENERAPAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (PTT) PADI SAWAH DI KECAMATAN DIWEK KABUPATEN JOMBANG Harir Muhammad Kholid
Manajemen Agribisnis: Jurnal Agribisnis Vol 18 No 2 (2018): Manajemen Agribisnis: Jurnal Agribisnis
Publisher : Universitas Islam Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32503/agribisnis.v18i2.981

Abstract

Pengelolaan Tanaman Prinsip Terpadu (PTT) adalah pendekatan dalam pengelolaan lahan, air, tanaman, organisme pengganggu tanaman (OPT) dan iklim secara terpadu dan berkelanjutan dalam upaya peningkatan produktivitas, pendapatan petani dan kelestarian lingkungan (Deptan,2008). Teknologi PTT meliputi komponen dasar dan komponen pilihan. Komponen Teknologi Dasar meliputi : (1). Varietas unggul baru, inbrida atau hibrida, (2). Benih bermutu dan berlabel, (3). Pemberian bahan organik melalui pengembalian jerami ke sawah atau dalam bentuk kompos atau pupuk kandang, (4). Pengaturan populasi tanaman secara optimum, (5). Pemupukan berdasarkan kebutuhan tanaman dan status hara tanah, (6). Pengendalian OPT (Organisme Penggangu Tanaman) dengan prinsip PHT (Pengendalian Hama Tanaman). Komponen teknologi pilihan meliputi : (1). Pengolahan tanah sesuai musim dan pola tanam, (2). Penggunaan bibit muda (< 21 hari), (3). Tanam bibit 1-3 batang per rumpun, (4). Pengairan secara efektif dan efisien, (5). Penyiangan dengan landak atau gasrok, (6). Panen tepat waktu dan gabah segera dirontok. Rumusan masalah penelitian ini adalah Bagaimana tingkat penerapan teknologi PTT padi sawah di Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang, Bagaimana pengaruh penerapan Teknologi PTT terhadap tingkat produktivitas padi sawah di Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang, Bagaimana pengaruh penerapan Teknologi PTT terhadap tingkat pendapatan petani padi sawah di Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana tingkat penerapan teknologi PTT padi sawah di Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang, Mengetahui pengaruh Penerapan Teknologi PTT terhadap tingkat produktivitas padi sawah di Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang, Mengetahui pengaruh Penerapan Teknologi PTT terhadap tingkat pendapatan petani padi sawah di Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang Metode penelitian ini menggunakan metode Deskriptif dengan analisis data Kualitatif dan Kuantitatif. Subjek penelitiannya adalah petani padi yang pernah ikut SL-PTT padi dengan jumlah sampel 70 petani. Teknik pengambilan data yang dilakukan adalah wawancara, kuesioner dan dokumentasi. Hasil penelitian (1). Tingkat penerapan PTT padi sawah di Kecamatan Diwek secara keseluruhan sudah menerapkan lebih dari 7 teknologi dari 12 komponen Teknologi PTT Padi Sawah; (2). Komponen teknologi dasar PTT padi sawah yang paling tinggi penerapannya adalah penggunaan bibit padi varietas unggul (100%) dan yang terendah penerapan pengendalian OPT sesuai prinsip PHT (29%); (3). Komponen teknologi pilihan PTT padi sawah yang paling tinggi penerapnnya adalah pengolahan tanah sesuai musim dan pola tanam (100%) dan yang terendah penerapan penerapan penyiangan gulma dengan gosrok (47%); (4) Semakin banyak jumlah penerapan komponen teknologi PTT padi sawah dapat meningkatkan produktivitas sebesar 7.233 Kg/ha, meningkatkan pendapatan usaha tani sebesar Rp.13.139.000 / ha dan memiliki R/C ratio 2,07 (Usaha Layak)
ANALISIS PENDAPATAN PETERNAK BROILER POLA KEMITRAAN DAN NON KEMITRAAN (Studi Kasus Pada Peternak Ayam Broiler Di Kabupaten Kediri) Mita Vebriyanti D
Manajemen Agribisnis: Jurnal Agribisnis Vol 19 No 1 (2019): Manajemen Agribisnis: Jurnal Agribisnis
Publisher : Universitas Islam Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32503/agribisnis.v19i1.986

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pendapatan peternak broiler pola kemitraan dan non kemitraan serta menganalisis tingkat kelayakan usaha ternak ayam broiler. Data yang digunakan adalah data produksi selama satu periode pemeliharaan seluruh usaha peternakan ayam broiler pola kemitraan dan non mandiri dari januari 20017 - maret 20017 di Kabupaten Kediri. Tehnik pengambilan sampel secara purposive sampling diambil dari peternak broiler dengan jumlah 1000 ekor. Model analisis yang digunakan adalah analisis pendapatan peternak dan analisis tingkat kelayakan usaha dari dari sisi perhitungan Break Event Point (BEP) dan R/C ratio. Hasil penelitian ini dtemukan bahwa hasil pendapatn peternak broiler poila kemitraan lebih tinggi di banding peternak non kemitraan. Berdasarkan uji t test menunjukkan pendapatn peternak broiler pola kemitraan berbeda nyata dibanding pendapatan peternak non kemitraan, yang berarti α < 0,005, hal ini dilihat dari hasil α = 0,017. Analisis tingkat kelayakan usaha Berdasarkan nilai analisis titik impas Break Event Point (BEP). Nilai BEP usaha ternak ayam potong di Kabupaten Kediri pada pola kemitraan sebesar 1.848 kg dengan harga jual Rp 16.034,39 dan pada peternak broiler non kemitraan sebesar 1.877 kg dengan harga jual Rp 15.768,64 yang berarti di nilai tersebut peternak tidak mendapatkan keuntungan dan tidak mengalami kerugian. Analisis kalayakan usaha peternak broiler pola kemiytraan dan non kemitraan pada skala 1000 ekor layak untuk dikembangkan berdasarkan nila R/C ratio > 1.
ANALISIS DAYA DUKUNG LAHAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM INTEGRASI PADI-TERNAK SAPI (SIPT) DI KABUPATEN TRENGGALEK Titik Amrih Rahayu; Abu Talkah; Ahsin Daroini
Manajemen Agribisnis: Jurnal Agribisnis Vol 18 No 1 (2018): Manajemen Agribisnis: Jurnal Agribisnis
Publisher : Universitas Islam Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32503/agribisnis.v18i1.977

Abstract

Sistem Integrasi Padi Ternak (SIPT) merupakan suatu sistem usaha tani yang pengelolaannya saling terintegrasi antara berbagai komponen usaha tani padi-ternak yang dilaksanakan secara berkesinambungan, dimana padi menghasilkan limbah jerami sebagai pakan sapi dan sapi menghasilkan kotoran ternak sebagai pupuk organik untuk tanaman padi. Dengan SIPT, budidaya ternak semakin efisien dengan ketersediaan pakan secara kontinyu, problem sosial akibat limbah yang menimbulkan polusi dapat diatasi dan secara ekonomis petani dapat melakukan efisiensi usaha. Untuk mencapai hasil yang optimal, maka strategi pengembangan SIPT harus didukung perencanaan yang matang dan penataan wilayah yang berdasarkan potensi daya dukung lahan. Penelitian dilakukan di Kabupaten Trenggalek yang terdiri dari 14 kecamatan dengan pertimbangan bahwa usahatani padi dan ternak sapi menyebar di semua kecamatan di Kabupaten Trenggalek. Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan pada bulan Maret-Mei 2017. Jenis penelitian adalah perpaduan antara penelitian kualitatif dan kuantitatif. Sampel dari penelitian diambil secara acak terhadap petani peternak yang melakukan kegiatan integrasi padi-ternak sapi serta terhadap penyuluh pertanian yang menjadi pendamping wilayah binaan. Data yang dikumpulkan adalah data primer dan sekunder. Analisis data yang digunakan adalah analisis daya dukung lahan, analisis kepadatan ternak, analisis LQ (Location Quotient), dan analisis SWOT. Hasil analisis daya dukung lahan menunjukkan bahwa lahan sawah seluas 12.816 Ha dan lahan tegal seluas 26.168 Ha di Kabupaten Trenggalek berpotensi memproduksi jerami sebesar 261.486,06 ton/tahun, cukup untuk mendukung 114.686,87 ST sapi dengan indeks daya dukung (IDD) sebesar 6,63. Ditinjau dari segi daya dukung lahan, wilayah di Kabupaten Trenggalek yang berpotensi untuk pengembangan SIPT adalah Kecamatan Panggul, Munjungan, dan Durenan. Adapun strategi yang paling sesuai untuk pengembangan SIPT di Kabupaten Trenggalek berdasarkan analisis SWOT adalah strategi SO dengan menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang. Aletrnatif strategi yang dapat diterapkan adalah 1) pengembangan sistem integrasi padi-ternak sapi dalam suatu kawasan, 2) pemanfaatan sumberdaya yang tersedia secara optimal dengan menerapkan inovasi teknologi, 3) pembinaan dan pendampingan melalui kelembagaan tani, serta 4) mengefektifkan jaringan pemasaran untuk memanfaatkan peluang pasar yang belum terpenuhi.
STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS MANGGIS (Garcinia mangostana`L) DI KABUPATEN TRENGGALEK PROPINSI JAWA TIMUR Hetik Purwandari
Manajemen Agribisnis: Jurnal Agribisnis Vol 18 No 2 (2018): Manajemen Agribisnis: Jurnal Agribisnis
Publisher : Universitas Islam Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32503/agribisnis.v18i2.982

Abstract

Manggis (Garcinia Mangostana L) merupakan buah khas Indonesia dan menjadi produk unggulan Indonesia di pasar dunia. Manggis memiliki peluang pasar yang menjanjikan. Karena dari tahun ke tahun permintaan manggis meningkat seirinng dengan kebutuhan konsumen terhadap buah ini meningkat baik konsumen dalam negeri maupun luar negeri. Peluang ekspor manggis masih terbuka lebar karena pasar buah-buahan termasuk manggis belum dibatasi kuota. Produksi hortikultura dalam negeri khususnya buah dan olahannya masih kekurangan bahan baku, sehingga perlu peningkatan produksi. Kekurangan bahan baku bukan hanya karena produksi rendah, tetapi juga karena tidak dicapainya standar kualitas manggis ekpor dan bahan baku industri. Penilitian dilaksanakan pada Bulan Mei sampai Juli 2015. Lokasi penelitian di Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek dengan pertimbangan bahwa daerah tersebut merupakan sentra penghasil manggis yang ada di Kabupaten Trenggalek dan pemasok kebutuhan manggis di Kabupaten Trenggalek. Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif. Pendekatan yang digunakan adalah studi kasus yakni pendekatan penelitian yang penelaahannya diarahkan kepada suatu kasus secara intensif, mendalam dan memadai serta komprehensif. Populasi penelitian adalah petani manggis di Kabupaten Trenggalek dengan pengambilan sampel dengan jumlah 15 orang petani secara acak di lima desa.Data yang dikumpulkan yaitu data primer dan sekunder.Analisa data yang digunakan adalah dengan alat analisa SWOT. Analisis ini merupakan identifikasi berbagai faktor secara sisitematis untuk merumuskan suatu strategi dengan dasar pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strenght) dan peluang (oppurtunities) namun secara bersamaan bisa meminimalkan kelemahan (weakneses) dan Ancaman (threats). Hasil penelitian berdasarkan analisis`SWOT, maka dapat disimpulkan bahwa pengembangan agribisnis manggis (Garcinia mangostana L) di Kabupaten Trenggalek alternatif yang paling tepat yaitu dengan menggunakan strategi SO karena mempunyai nilai tertinggi yaitu sebesar 3,15. Pada strategi ini yaitu menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang agar petani mampu mengembangkan sentra agribisnis manggis sehingga akan di dapatkan keuntungan yang optimal, dengan alternatif sebagai berikut :1) agroekologi yang cocok yang dipadukan dengan sumber daya manusia akan mampu menghasilkan buah manggis unggul, berkualitas dan kontinuitas serta mampu menciptakan manggis di tren pasar. 2) Ketersediaan bibit,lahan dan adopsi teknologi akan menghasilkan kualitas dan kuantitas manggis yang baik 3).Hasil produksi manggis akan unggul bila didukung ketersediaan sarana produksi dan kebijakan pemerintah dan moneter yang memihak ke petani
Peran Usaha Bumdes Berbasis Pertanian Dalam Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Ama Zunaidah; Eka Askafi; Ahsin Daroini
Manajemen Agribisnis: Jurnal Agribisnis Vol 21 No 1 (2021): Manajemen Agribisnis: Jurnal Agribisnis
Publisher : Universitas Islam Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32503/agribisnis.v21i1.1260

Abstract

Pendirian BUMDes dimaksudkan sebagai upaya bersama antara masyarakat dengan pemerintah desa, untuk mengembangkan potensi Desa dan kebutuhan masyarakat guna meningkatkan kesejahteraan seluruh masyarakat dan berkontribusi bagi pendapatan desa. Pengembangan usaha Bumdes memerlukan strategi yang tepat dalam mengelola potensi kekayaan desa. Penelitian ini bertujuan Peran usaha Bumdes dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Penelitian ini dilakukan di lokasi usaha Bumdes Karya Nyata Desa Keboireng Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung dengan menggunakan metode kualitatif. Peran usaha Bumdes dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui potensi desa hasil pertanian yang di kelola oleh UMKM dibantu oleh Bumdes dalam mengembangankan usaha UMKM .Potensi UMKM dan serapan bagi masyarakat adalah menciptakan lapangan kerja dan usaha baru, sedang peran bumdes untuk pengembangan UMKM penguatan modal melalui usaha simpan pinjam dan financial teknologi, market place melalui web side dan usaha bersama. Melalui pengembangan usaha Bumdes kesejahteraan Masyarakat meningkat dengan dibuktikan adanta peningkatan PAD dan penurunan jumlah keluarga Pra KS.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PARTISIPASI PETANI PROGRAM PUPM DI PONOROGO Sri Astuti
Manajemen Agribisnis: Jurnal Agribisnis Vol 20 No 2 (2020): Manajemen Agribisnis: Jurnal Agribisnis
Publisher : Universitas Islam Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32503/agribisnis.v20i2.1046

Abstract

This research aims to determine the factors affecting the participation rate of farmers PUPM program, knowing the influence of factors affecting the participation rate of farmers PUPM program. The location of the research was determined intentionally by four Gapoktan in Ponorogo who received the PUPM program in 2016: (1) Duck Pelem, Serangan, Mlarak; (2) Tunas Mulya, Prajekan, Sukorejo; (3) Mulya Tani, Plosojenar, Kauman (4) Sumber, Trisono, Babadan. The sampling method is performed randomly using proportional random sampling with sample count of 100 people. Data analysis uses multiple linear regression with heterokedastisity models. The results of the study showed: (1) Factors affecting the participation rate of farmers in the PUPM program are non-formal levels of education, revenue, activation of members, land area, group management, organizational culture and government roles, (2) on heterocritical models of non-formal education, income, land area, and organizational culture have significant effect on the level of participation of Gapoktan members, while the activity of members, group management, and government's role has no significant effect on the participation rate of Gapoktan members , (3) Factors that affect the low is the non-formal education and income, the activity of the member is sufficient, the area of land is very low, group management, organizational culture and the role of the Government is good, (4) The participation of Gapoktan members of farmers in the planning and utilization of the results is quite sufficient while participation in the implementation is very low and the evaluation is relatively low. Keyword: Gapoktan; Farmer participation; The PUPM
Strategi Pengembangan Beras “Semesta” Di SMKN 1 Tulungagung Mu’minatul Hasanah Endah Sulistyowati; Supriyono Supriyono; Ahsin Daroini
Manajemen Agribisnis: Jurnal Agribisnis Vol 21 No 2 (2021): Manajemen Agribisnis: Jurnal Agribisnis
Publisher : Universitas Islam Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32503/agribisnis.v21i2.1895

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi pengembangan Unit Usaha Beras “Semesta” pada SMKN 1 Tulungagung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini kualitatif dan kuantitatif. Analisis strategi menggunakan Matriks IFE, EFE, IE, SWOT dan QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix). Responden pada kuestioner penelitian ini adalah 4 sumber ahli dari SMKN 1 Tulungagung. Hasil penelitian ini mendapatkan delapan alternatife strategi yaitu Memperbaiki kualitas produk dengan cara peningkatan penggunanaa bahan alami (POC, pestisida nabati, kompos, agen hayati, dll) (7,02), memperbaiki fasilitas pendukung & sarana-prasarana produksi serta memperbaiki proses pasca panen (sortasi, grading & QC) (6,97); Memastikan produk bisa tersedia secara kontinyu dengan kualitas yang standar (6,80); pengurusan ijin & legalitas produk secara nasional (Kementan, MUI) agar bisa masuk pada semua segmen pasar, terutama pasar modern (6,74); sosialisasi beras rendah bahan kimia & promosi beras "Semesta" (6,65); memperbaiki management keuangan (6,59); perbaikan management SDM : rekrutment, training & monitoring (6,35); perbaikan sistem produksi & budidaya (pengendalian OPT, pemilihan bibit unggul, dll) agar meningkatkan quantitas produksi sehingga bisa menurunkan ongkos produksi (5,89). Strategi prioritas yang disarankan adalah memperbaiki kualitas produk dengan cara peningkatan penggunanaa bahan alami.
Analisis Kelayakan Usaha Unit Pengelola Jasa Mesin Penanam Padi (Rice Transplanter) Di Kabupaten Ponorogo Lutfiana Ulfa
Manajemen Agribisnis: Jurnal Agribisnis Vol 21 No 1 (2021): Manajemen Agribisnis: Jurnal Agribisnis
Publisher : Universitas Islam Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32503/agribisnis.v21i1.1038

Abstract

This study aims to describe the level of adoption of rice transplanter technology and analyze the financial feasibility of the rice transplanter rice planting machine business unit in Ponorogo Regency. The research location was chosen purposively in four sub-districts in Ponorogo Regency which has a business unit as well as a manager of rice transplants with three different years of machine investment, namely in 2017, 2018 and 2019. This study uses mix methods for get qualitative data then followed by quantitative data. The results showed that: Both interpersonal and group communication channels greatly influenced the adoption rate. The more farmers take the initiative to actively seek information, be open in groups and socially, the faster the adoption process of ricetransplanter. No farmers found in the category of Late Majority because farmers who are members of Gapoktan (actively seeking and getting information) will immediately adopt technology and farmers who are not affiliated with Gapoktan will reject this technology and fall into the laggards category. The Ricetransplanter Planting Machine business unit is financially feasible and partly unfeasible, shown by the Net Present Value (IRR) (Net Rate of Return) Gross B / C (Gross Benefit Cost Ratio) Net B / C (Net Benefit Cost Ratio ) and PP (Payback Period) are attached from the economic life of the machine for fifteen years.
Analisis Break Even Point (BEP) sebagai Dasar Pengambilan Keputusan dalam Pemilihan Tungku pada UKM Keripik Tempe Hety Handayani Hidayat; Dian Novitasari
Manajemen Agribisnis: Jurnal Agribisnis Vol 21 No 2 (2021): Manajemen Agribisnis: Jurnal Agribisnis
Publisher : Universitas Islam Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32503/agribisnis.v21i2.1572

Abstract

The stove selection in Tempe chips SMEs is one of the crucial things done in the planning process as an effort to reduce production costs. Especially for SMEs whose more complex production process, namely producing their own tempes. So this study aims to examine the production cost as a break-even point (BEP) analysis of stove type choices as a basis for determining the right stove. This BEP analysis includes manufacturing investment costs, fuel costs, educational costs for technological changes, production quantities and capacity of each stove type. From the research results is known that the production cost by using conventional stove is Rp. 21.53 per unit, but with energy saving stoves only Rp. 14.2 per unit. Because of that, Tempe Yu Mudah Chips is recommended for using energy-efficient stoves in the production process.