cover
Contact Name
Nur Hanifah Insani
Contact Email
hanifahnurinsani@mail.unnes.ac.id
Phone
+62854354123
Journal Mail Official
hanifahnurinsani@mail.unnes.ac.id
Editorial Address
Gedung B8 Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Piwulang : Jurnal Pendidikan Bahasa Jawa
ISSN : 22526307     EISSN : 2714867X     DOI : https://doi.org/10.15294/piwulang.v7i2
This journal contains article about Javanese language, literature, culture, arts, and education learning.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 224 Documents
TRADISI GAPURA MASJID WALI DI DESA LORAM KUDUS Angesti, Arjuna Jun Avithariyhana
Piwulang : Jurnal Pendidikan Bahasa Jawa Vol 1 No 1 (2013)
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (452.506 KB) | DOI: 10.15294/piwulang jawa.v1i1.2363

Abstract

Salah satu cerita rakyat yang dapat dijadikan sebagai bahan ajar membaca teks sastra di SMP adalah cerita rakyat KyaiSingoprono. Cerita rakyat Kyai Singoprono dijadikan sebagai bahan ajar karena tokoh tersebut sangat kontroversial serta jalanceritanya yang mengandung nilai-nilai pendidikan karakter.Permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah 1) bagaimanakah struktur fungsi pelaku dan motif pelaku ceritarakyat Kyai Singoprono? dan 2) bagaimana hasil rekonstruksi cerita rakyat Kyai Singoprono yang mengandung pendidikankarakter sebagai bahan ajar membaca teks sastra di sekolah menengah pertama? Berkaitan dengan permasalahan tersebut makapenelitian ini bertujuan untuk mengungkap dan mendeskripsikan struktur fungsi pelaku dan motif pelaku cerita rakyat KyaiSingoprono serta mengembangkan bahan ajar sastra melalui model rekonstruksi cerita rakyat Kyai Singoprono yang mengandungpendidikan karakter sebagai bahan ajar membaca teks sastra di SMP.Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan objektif dengan menggunakan metode analisis struktural.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam cerita rakyat Kyai Singoprono yang mempunyai 4 versi cerita, diketemukanfungsi pelaku yang paling lengkap dari 31 fungsi pelaku yang ditawarkan Vladimir Propp. Versi tersebut adalah versi ketigayang mempunyai 26 fungsi pelaku serta 8 motif pelaku.Cerita rakyat Kyai Singoprono mengandung 17 nilai-nilai pendidikan karakter, yaitu (1) religius, (2) jujur, (3) toleransi, (4)disiplin, (5) kerja keras, (6) kreatif, (7) mandiri, (8) demokratis, (9) rasa ingin tahu, (10) semangat kebangsaan, (11) cinta tanahair, (12) menghargai prestasi, (13) bersahabat atau komunikatif, (14) cinta damai, (15) peduli lingkungan, (16) peduli sosial, dan(17) tanggung jawab.Hasil dari rekonstruksi cerita rakyat Kyai Singoprono diharapkan dapat dijadikan sebagai alternatif bahan ajar membaca tekssastra, tidak hanya pada aspek membaca, akan tetapi diharapkan dapat dijadikan sebagai alternatif bahan ajar pada semuaaspek dalam pembelajaran bahasa Jawa di SMP. One of folklore that can be used as teaching materials in junior high reading of literary texts is Kyai Singoprono folklore . Kyai folklore Singopronoused as teaching material for the highly controversial character and the story that contains the values of character education .Issues to be examined in this study were 1 ) how the structure and function of the perpetrator committed the arson Singoprono Kyai folklore ? and 2 )how the results of the reconstruction of folklore Kyai Singoprono containing character education as teaching materials to read literary texts insecondary schools ? The problems associated with the study aims to uncover and describe the structure and function of the perpetrator committed thearson Singoprono Kyai folklore and literature instructional materials developed through the model reconstruction folklore Kyai Singopronocontaining character education as teaching materials in junior high reading of literary texts .The approach used in this study is an objective approach to the structural analysis method .Results of this study indicate that in folklore Singoprono Kyai who have 4 versions of the story , the actors found the most complete functionality ofthe 31 perpetrators of the functions offered Vladimir Propp . The third version is the version that has 26 functions and 8 perpetrator committed thearson.Kyai Singoprono folklore contains 17 character education values , namely ( 1 ) religious , ( 2 ) fair , ( 3 ) tolerance , ( 4 ) discipline , ( 5 ) hard work ,( 6 ) creativity, ( 7 ) independent , ( 8 ) democratic , ( 9 ) curiosity , ( 10 ) the national spirit , ( 11 ) patriotism , ( 12 ) the achievements , ( 13 )friendly or communicative , ( 14 ) love peace , ( 15 ) care about the environment , ( 16 ) social care , and ( 17 ) responsibility .Results of reconstruction folklore Singoprono Kyai expected to be used as alternative materials to read literary texts , not only on aspects of reading ,but is expected to be used as an alternative instructional materials on all aspects of the Java language learning in junior high .
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN (EKSPERIENSIAL GYM) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK ANAK TUNAGRAHITA KELAS VII SMPLB C/C1 YPAC SEMARANG Kusumaningrum, Hesti
Piwulang : Jurnal Pendidikan Bahasa Jawa Vol 1 No 1 (2013)
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/piwulang jawa.v1i1.2389

Abstract

Keterampilan berbahasa meliputi keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keterampilan menyimak cukup dikenal di dunia pendidikan. Pada umumnya para guru menyampaikan materi dalam pembelajaran secara lisan, dan siswa berkewajiban untuk menyimaknya dengan baik. Siswa yang memiliki kemampuan menyimak rendah, akan mendapat hambatan dalam menerima materi yang disampaikan. Keadaan tersebut tentu saja berakibat buruk terhadap keterampilan berbahasa yang lain, yaitu keterampilan membaca, menulis, dan berbicara. Beberapa fakta di lapangan menunjukkan bahwa pembelajaran menyimak berbahasa Jawa di SMPLB mengalami beberapa kendala, oleh karena itu guru perlu merancang model pembelajaran yang menarik dan sesuai dengan kebutuhan anak SMPLB. Language skills covers listening skills, speaking, reading, and writing. Listening skills were well known in the world of education. In general, the teachers present material in verbal learning, and students are obliged to listen for them properly. Students who have poor listening skills, be challenged in receiving the material presented. The situation is of course bad for the other language skills, namely reading, writing, and speaking. Some facts on the ground indicate that the Java language in learning listening SMPLB having some problems, so teachers need to design learning model is interesting and appropriate to the needs of children SMPLB.
PENANDA REFERENSIAL DALAM NOVEL KENJA KETULA-TULA KARYA WIDI WIDAJAT Susanti, Ayu Ari
Piwulang : Jurnal Pendidikan Bahasa Jawa Vol 1 No 1 (2013)
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.613 KB) | DOI: 10.15294/piwulang jawa.v1i1.2397

Abstract

Novel merupakan sebuah karya sastra berbentuk tulisan yang dibangun dengan unsur tertentu sehingga menghasilkan suatu nilai estetika atau nilai keindahan. Salah satu unsur pembangunnya adalah referensial atau pengacuan. Analisis dalam penelitian novel Kenja Ketula-tula dilihat dari segi ilmu kebahasaan yaitu wacana khususnya penanda referensial.Permasalahan penelitian ini yaitu penanda referensial dan penggunaan penanda referensial dalam novel Kenja Ketula-tula karya Widi Widajat. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan penanda referensial apa saja dan mendeskripsikan penggunaan penanda referensial dalam novel Kenja Ketula-tula karya Widi Widajat.Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yakni pendekatan deskriptif kualitatif. Data yang akan diteliti berupa penggalan-penggalan tuturan yang diduga kuat mengandung penanda referensial. Sumber data penelitian ini adalah sebuah novel berbahasa Jawa yaitu novel Kenja Ketula-tula Karya Widi Widajat. Pengumpulan data dengan teknik simak dan catat yang kemudian data yang sudah ada dianalisis dengan metode agih.Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penanda referensi yang digunakan dalam novel Kenja Ketula-tula Karya Widi Widajat yaitu referensi persona, referensi demonstratif, dan referensi komparatif. Wujud penanda referensialnya antara lain aku „aku?, kowe „kamu?, sampejan „anda?,-ku „-ku?, -mu „-mu?, dak- „ku-?, iki „ini?, kana „sana?, kaya „seperti?, sesuk „besok?, dan bengi „malam?.Berdasarkan penelitian ini, penulis merekomendasikan saran kepada para penulis agar dapat menggunakan penanda referensial yang ada dalam novel ini tetapi tidak ada dalam novel-novel sekarang agar penanda referensial yang dulu sering digunakan tidak hilang begitu saja. Bagi para peneliti diharapkan mengkaji wacana dalam novel Kenja Ketula-tula tidak hanya ditekankan pada bidang kebahasaan dan sastra tetapi juga pada bidang pendidikan. The novel is a literary form of writing that is built with certain elements to produce an aesthetic value or the value of beauty. One element is the reference builder or this reference. The analysis in the study of novel Kenja Ketula-tula in terms of linguistic knowledge that is particular discourse marker referential.The problem of this research is a marker of referential and referential use of the novel markers Kenja Ketula-tula Widi Widajat works. The purpose of this study was to describe any referential markers and describe the use of novel markers in Kenja Ketula-tula referential Widi Widajat works.The approach used in this study is the qualitative descriptive approach. The data will be examined in the form of fragments of speech that allegedly contains referential markers. The data source of this research is a novel in which a novel Java Kenja Ketula-tula work Widi Widajat. Data collection techniques and note that then consider existing data were analyzed with agih.The research concluded that the reference markers used in the novel Kenja Ketula-tula work Widi Widajat the persona reference, demonstrative reference and comparative reference. Being referential markers such as aku „i?, kowe „you?, sampejan „you?,-ku „my?, -mu „your?, dak- „my?, iki „this?, kana „there?, kaya „like?, sesuk „tomorrow?, and bengi „night?.Based on this study, authors recommend suggestions to the authors to use the existing referential markers in this novel, but not in the novels now that referential markers are often used not just disappear. For researchers to examine the discourse of the novel Kenja Ketula-tula is not only focused on the field of language and literature, but also on education.
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN TEKNIK SULIH SUARA DAN ANALISIS KESALAHAN BAHASA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SRIWULAN 1 KEC. SAYUNG KAB. DEMAK Bintoro, Adeng Fatah
Piwulang : Jurnal Pendidikan Bahasa Jawa Vol 1 No 1 (2013)
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.92 KB) | DOI: 10.15294/piwulang jawa.v1i1.2401

Abstract

Berbicara sesuai unggah-ungguh berbahasa Jawa yang baik dan benar menjadi salah satu kemampuan yang harus dimiliki siswa kelas V SD Negeri Sriwulan 1 Kecamatan Sayung Kabupaten Demak. Namun, nilai pencapaian kompetensi dasar tersebut masih terbilang rendah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya peningkatan keterampilan dan perubahan perilaku belajar siswa setelah dilakukannya pembelajaran dengan teknik tersebut. Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas.Hasil penelitian menunjukkan peningkatan nilai rata-rata keterampilan berbicara dari prasiklus ke siklus I sebesar 7,3%, siklus I ke siklus II sebesar 8,4%, dan dari prasiklus ke siklus II mengalami peningkatan sebesar 16,3%. Peningkatan keterampilan berbicara juga diikuti dengan perubahan perilaku negatif menjadi perilaku positif. Pada siklus II, siswa yang sebelumnya kurang antusias terhadap pembelajaran berbicara menjadi antusias, senang dan tertarik setelah mengikuti pembelajaran berbicara dengan teknik sulih suara. Hal ini terlihat dari sikap siswa yang antusias dalam mengikuti proses pembelajaran karena media yang digunakan berupa film animasi. Speaking accordance good ungguh ungguh Javanese and right to be one of the must-have skills fifth grade students of SD Negeri 1 District Sayung Sriwulan Demak regency . However , the value of the basic competency achievement is still low . The purpose of this study to determine the skills and changes in student behavior subsequent to learning the technique . This study uses classroom action research design .The results showed an increase in the average value of prasiklus speaking skills to the first cycle of 7.3 % , the first cycle to the second cycle of 8.4 % , and from the second cycle prasiklus to an increase of 16.3 % . Improved speaking skills are also accompanied by changes in negative behavior into positive behavior . In the second cycle , students who previously were less enthusiastic towards learning to talk to enthusiastic , excited and interested in learning after attending a talk with voiceover technique . This is evident from the enthusiastic attitude of the students in the learning process to follow because the media used in the form of animated films .
KESALAHAN BERBAHASA PADA SOAL-SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN BAHASA JAWA SD NEGERI SE-KABUPATEN PATI TAHUN AJARAN 2012/2013 Tritantining, Ana Meilisa
Piwulang : Jurnal Pendidikan Bahasa Jawa Vol 1 No 1 (2013)
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.946 KB) | DOI: 10.15294/piwulang jawa.v1i1.2421

Abstract

Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah apa saja bentuk-bentuk kesalahan berbahasa Jawa pada soal-soal ulangan akhir semester gasal SD Negeri se-Kabupaten Pati tahun ajaran 2012/2013 ditinjau dari tataran-tataran linguistik. Berkaitan dengan masalah tersebut, penelitian ini bertujuan mendeskripsi bentuk-bentuk kesalahan berbahasa Jawa yang terdapat pada soal-soal ulangan akhir semester gasal SD Negeri se-Kabupaten Pati tahun ajaran 2012/2013 ditinjau dari tataran-tataran linguistik. Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis kesalahan berbahasa (pendekatan teoritis) dan pendekatan kualitatif deskriptif (pendekatan metodologis). Sumber data penelitian yang digunakan yaitu naskah soal-soal ulangan akhir semester gasal mata pelajaran bahasa Jawa SD Negeri se-Kabupaten Pati tahun ajaran 2012/2013.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk-bentuk kesalahan berbahasa Jawa pada soal-soal ulangan akhir semester gasal SD Negeri se-Kabupaten Pati tahun ajaran 2012/2013 terdapat pada tataran linguistik fonologi, morfologi, sintaksis (frasa, klausa, kalimat), dan semantik. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, saran yang bisa diberikan yaitu bagi guru maupun tim penyusun soal agar lebih memperhatikan kaidah kebahasaan dalam penyusunan soal. Selain itu, hendaknya ada penelitian lainnya mengenai penelitian kesalahan berbahasa Jawa pada soal-soal ulangan akhir semester (UAS) dengan sudut pandang yang berbeda oleh peneliti. The problem studied in this research is what forms the Javanese language guilt issues final replay odd semester Elementary School as Pati academic year 2012/2013 in terms of the level - linguistic level . In connection with the issue , this study aims to decrypt the forms contained errors in the Java language questions odd semester final replay Elementary School as Pati academic year 2012/2013 in terms of the level - linguistic level . This study uses language error analysis approach ( theoretical approach ) and qualitative descriptive approach ( methodological approach ) . Sources of data used in this study is the script issues final replay odd semester subjects Javanese primary school as Pati academic year 2012/2013 .Results of this study indicate that the fault forms the Java language questions odd semester final replay Elementary School as Pati academic year 2012/2013 are at the level of linguistic phonology , morphology , syntax ( phrases , clauses , sentences ) , and semantics . Based on these results , the advice that can be given to teachers as well as the drafting team to be more concerned about the rules of language in a matter of preparation . In addition , there should be more research on the Java language error research questions replications end of the semester ( UAS ) with a different point of view by the researchers .
NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MATERI AJAR KOMPETENSI DASAR MEMBACA DI SMP NEGERI 4 SEMARANG Diana, Desi
Piwulang : Jurnal Pendidikan Bahasa Jawa Vol 1 No 1 (2013)
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (403.661 KB) | DOI: 10.15294/piwulang jawa.v1i1.2430

Abstract

Pendidikan karakter dapat diintegrasikan pada materi ajar, salah satunya materi ajar membaca. Pada materi ajar membaca, siswa dapat mengambil nilai-nilai karakter yang ada di dalamnya karena membaca berperan dalam pembentukan kejiwaan atau pembentukan karakter seseorang. Masalah dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana variasi nilai pendidikan karakter dalam materi ajar buatan guru di SMP N 4 Semarang? (2) Bagaimana variasi nilai pendidikan karakter materi ajar non buatan guru di SMP N 4 Semarang? Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini yaitu (1) mendeskripsi nilai-nilai pendidikan karakter dalam materi ajar buatan guru di SMP N 4 Semarang. (2) mendeskripsi nilai pendidikan karakter materi ajar non buatan guru di SMP N 4 Semarang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah materi ajar membaca di SMP Negeri 4 Semarang. Data pada penelitian ini adalah kalimat, penggalan wacana, atau wacana dalam materi ajar yang diduga mengandung nilai-nilai pendidikan karakter.Hasil penelitian menunjukkan nilai-nilai Pendidikan karakter yang terkandung di dalam materi ajar kompetensi membaca buatan guru di SMP N 4 Semarang meliputi nilai disiplin, menghargai prestasi, kerja keras, dan peduli lingkungan. Sedangkan nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam materi ajar kompetensi membaca buatan non-guru di SMP N 4 Semarang meliputi religius, jujur, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai Character education can be integrated in the teaching materials , one of which read teaching materials . On reading the teaching materials , students can take the values of the characters in it because of reading plays a role in the formation of a person's psyche or the formation of character . The problem in this study were ( 1 ) How do variations in the value of character education in teacher -made teaching materials SMP N 4 Semarang ? ( 2 ) How do variations in the value of character education non -made teaching materials on junior high school teacher N 4 Semarang ? Objectives to be achieved in this study are ( 1 ) decrypt the values of character education in teacher -made teaching materials in SMP N 4 Semarang . ( 2 ) decrypt the value of character education non -made teaching materials on junior high school teacher N 4 Semarang . This research uses descriptive qualitative research methods . Sources of research data is read teaching materials in Semarang SMP Negeri 4 . The data in this study is a sentence , a fragment of discourse , or discourse in teaching materials suspected to contain the values of character education .The results showed character education values contained in the material of teacher-made reading competence in Semarang SMP N 4 includes the value of discipline , respect for achievement , hard work , and caring environment . While character education values contained in the reading competence of artificial teaching material non - teachers in SMP N 4 Semarang includes religious , honest , curiosity , the spirit of nationalism , patriotism , respect for achievement , responsibility . In addition, researchers found the new character education value is the value of sincerity .
SIMPLIFIKASI NOVEL TIMBRENG KARYA SATIM KADARJONO SEBAGAI BAHAN AJAR MEMBACA BACAAN TEKS SASTRA DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Noviana, Erna
Piwulang : Jurnal Pendidikan Bahasa Jawa Vol 1 No 1 (2013)
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.696 KB) | DOI: 10.15294/piwulang jawa.v1i1.2435

Abstract

unsur pendidikan yang masuk dalam kriteria pendidikan karakter dan bisa dijadikan sebagai teladan bagi siswa. Oleh karena itu penulis ingin meneliti apakah novel ini dapat digunakan untuk pembelajaran membaca sastra pada kelas VIII SMP.Permasalahan dalam penelitian ini, yaitu 1) bagaimana skema aktansial dan struktur fungsional menurut Greimas dalam novel Timbreng karya Satim Kadarjono, 2) bagaimana simplifikasi novel Timbreng karya Satim Kadarjono sebagai bahan ajar untuk Sekolah Menengah Pertama. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) mengetahui skema aktansial dan struktur fungsional menurut Greimas dalam novel Timbreng karya Satim Kadarjono, 2) mensimplifikasi novel Timbreng karya Satim Kadarjono sebagai bahan ajar Sekolah Menengah Pertama.Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan objektik. metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode strukturalisme A.J Greimas, skema aktan dan struktur fungsional digunakan dalam menganalisis novel Timbreng. Skema aktan dan struktur fungsional yang dikorelasikan digunakan untuk mengungkap pola struktur cerita dalam rangka membentuk alur utama cerita. Alur utama cerita kemudian digunakan sebagai pedoman simplifikasi novel Timbreng menjadi bahan ajar membaca bacaan sastra pada siswa SMP.Sasaran penelitian ini skema aktan dan struktur fungsional novel Timbreng serta korelasi antarpola struktur cerita tersebut. Sumber data penelitian ini adalah teks novel Timbreng.Berdasarkan analisis skema aktan, struktur fungsional serta korelasi antarpola struktur novel Timbreng terbagi atas sepuluh skema aktan dan struktur fungsional dalam cerita tersebut. Korelasi antara hasil analisis skema aktan dan struktur fungsional diketahui bahwa tugas dari Pak Royo merupakan penyebab terjadinya rangkaian peristiwa pada novel Timbreng. Simplifikasi novel Timbreng menjadi bahan ajar membaca bacaan sastra pada siswa SMP dilakukan dengan cara menyusun aktan pokok menjadi cerita dengan memperhatikan alur cerita, aktan utama dan prinsip penyusunan bahan ajar. Pangembangan cerita disesuaikan dengan kebutuhan siswa dan pendidikan karakter yang ingin dimunculkan. Penelitian novel Timbreng karya Satim Kadarjono diharapkan dapat dijadikan sebagai alternatif bahan ajar membaca teks sastra dalam pembelajaran bahasa Jawa di Sekolah Menengah Pertama pada kelas VIII. Novel Timbreng Kadarjono Satim work is one of literature that may be used as teaching materials on junior high literature . This novel has elements of education that qualifies as character education and can serve as a role model for students . Therefore, the authors wanted to examine whether this novel can be used for learning to read literature in the junior class VIII .Problems in this study , namely 1 ) how aktansial scheme and the functional structure of the novel according to Greimas Timbreng Kadarjono Satim work , 2 ) how the novel simplification Timbreng Kadarjono Satim work as teaching material for secondary school . The purpose of this study is 1 ) knowing aktansial scheme and the functional structure of the novel according to Greimas Timbreng Kadarjono Satim work , 2 ) simplify novel Timbreng Kadarjono Satim work as secondary school teaching materials .The approach used in this study is the approach objektik . methods used in this study is the method of AJ Greimas structuralism , actant scheme and the functional structures used in analyzing novel Timbreng . Actant scheme and functional structure that is used to reveal correlated patterns of narrative structure in order to establish the story's main plot . The storyline was later used as guidelines to simplify Timbreng novel reading of literature teaching materials on junior high school students .This research targets actant scheme and the functional structure of the novel as well as the correlation antarpola Timbreng the story structure . Data sources of this study is novel Timbreng text .Actant scheme based analysis , functional structure and correlation antarpola Timbreng novel structure consisting of ten actant scheme and the functional structure of the story . Correlation between the results of the analysis scheme actants and functional structure of the task is known that Mr. Royo is the cause of a series of events in the novel Timbreng . Simplification Timbreng a novel reading of literary materials on junior high school students conducted by the principal to arrange actant stories with attention to the storyline , the main actants and the principle of the preparation of teaching materials . Pangembangan stories tailored to the needs of students and the educational character like it to appear . Timbreng novel research work Kadarjono Satim expected to be used as alternative materials to read literary texts in Javanese language learning in secondary school in class VIII .
PEMBELAJARAN MEMBACA PARAGRAF SEDERHANA BERHURUF JAWA DENGAN GAME BERBURU GAMBAR PADA SISWA KELAS VII H MTS NEGERI BRANGSONG, KENDAL Mazida, G Mir'a
Piwulang : Jurnal Pendidikan Bahasa Jawa Vol 1 No 1 (2013)
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.695 KB) | DOI: 10.15294/piwulang jawa.v1i1.2438

Abstract

Membaca huruf Jawa merupakan salah satu keterampilan membaca dengan menggunakan huruf-huruf Jawa (carakan Jawa) yang berjumlah 20 huruf serta perangkat huruf Jawa yang mencakup dentawyanjana, pasangan, pada, sandhangan, angka Jawa, aksara murda, aksara rekan, dan aksara swara. Pada kenyataan di lapangan, pembelajaran membaca huruf Jawa dirasa kurang atau belum berhasil sehingga wajib diupayakan proses pembelajaran yang menarik bagi siswa.Hasil penelitian menunjukkan bahwa game berburu gambar sangat efektif digunakan untuk menarik minat siswa dalam pembelajaran membaca paragraf sederhana berhuruf Jawa. Hal tersebut dapat dilihat pada hasil prasiklus, siklus I, dan siklus II. Rata-rata nilai prasiklus sebesar 59,40. Kemudian dilakukan perbaikan siklus I. Pada siklus I terjadi peningkatan rata-rata nilai pada aspek membaca nyaring paragraf sederhana berhuruf Jawa sebesar 64,70. Akan tetapi hasil siklus I masih perlu perbaikan lagi pada siklus II. Pada siklus II telah terjadi peningkatan hasil tes yang baik, yaitu rata-rata nilai 75,78. Hasil tersebut dikarenakan siswa sangat tertarik dengan pembelajaran membaca paragraf sederhana berhuruf Jawa yang disajikan oleh guru. Hasil nilai rata-rata siswa pada aspek membaca pemahaman siklus I sebesar 94,04 mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 96,42.Pembelajaran membaca paragraf sederhana berhuruf Jawa dengan game berburu gambar juga dapat melatih keaktifan siswa pada perilaku kearah yang positif. Perubahan perilaku tersebut berupa yaitu semangat, perhatian, dan keaktifan siswa. Berdasarkan hasil penelitian tentang kemampuan siswa dalam membaca paragraf sederhana berhuruf Jawa dengan game berburu gambar yang telah dilakukan, maka perlu adanya saran bagi guru mata pelajaran bahasa Jawa dalam proses pembelajaran membaca huruf Jawa di kelas VII H MTs Negeri Brangsong, Kendal. Sebaiknya guru lebih kreatif dalam proses pembelajaran membaca huruf Jawa, yaitu lebih banyak menggunakan metode, teknik dan media saat menjelaskan materi, agar dapat membangkitkan semangat pada diri siswa menjadi lebih tertarik dan suasana belajar tidak membosankan. Read letters Java is one of the reading skills by using the letters of Java ( Java Carakan ) , amounting to 20 letters , and the letters of Java that includes dentawyanjana , couples , in , sandhangan , the number of Java , murda script , script colleagues , and letters swara . In the reality on the ground , learning to read the letter or not Java is less successful that sought mandatory interesting learning process for students .The results showed that picture hunt game very effectively used to attract students' interest in learning to read simple paragraphs lettered Java . This can be seen on the results prasiklus , the first cycle and second cycle . The average value of 59.40 prasiklus . Then do the repair cycle I. In the first cycle, an increase in the average value of the simple aspects of reading aloud paragraphs lettered Java at 64.70 . However, the results of the first cycle still needs further improvement in the second cycle . In the second cycle has been an increase in the good test results , which is an average value of 75.78 . These results because the students are very interested in learning to read simple paragraphs lettered Java presented by the teacher . The average value of the results of students in aspects of reading comprehension first cycle of increased 94.04 to 96.42 in the second cycle .Learning to read simple paragraphs with Java lettered picture hunt game can also train the student activity toward positive behavior . Behavioral change in the form of the spirit , attention , and involvement of the student . Based on the results of research on students' ability to read a simple paragraph with Java lettered picture hunt game that has been done , it is necessary to suggestions for the Java language subject teachers in the process of learning to read letters in the Java class VII H MTs Brangsong , Kendal . Teachers should be more creative in the process of learning to read letters of Java , which is more use methods , techniques and media when describing the material , in order to evoke the spirit of the students become more interested and learning atmosphere not boring .
PENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA WACANA BERHURUF JAWA DENGAN PERMAINAN ARJUNA NGULANDARA PADA SISWA KELAS VIIIA SMP NEGERI 3 PULOSARI KABUPATEN PEMALANG Prayogi, Ratna Titis
Piwulang : Jurnal Pendidikan Bahasa Jawa Vol 1 No 1 (2013)
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.389 KB) | DOI: 10.15294/piwulang jawa.v1i1.2439

Abstract

Kegiatan ini dilakukan untuk tujuan meningkatkan keterampilan membaca wacana berhuruf Jawa pada siswa kelas VIIIA SMP Negeri 3 Pulosari Kabupaten Pemalang. Alternatif pemecahan masalah yang diterapkan adalah dengan menggunakan permainan Arjuna Ngulandara dalam pembelajaran membaca wacana berhuruf Jawa. Metode yang dilakukan adalah dengan melakukan penelitian tindakan kelas untuk mengetahui peningkatan keterampilan membaca wacana berhuruf Jawa siswa. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah meningkatnya keterampilan membaca wacana berhuruf Jawa siswa kelas VIIIA SMP Negeri 3 Pulosari Kabupeten Pemalang setelah menggunakan permainan Arjuna Ngulandara dalam pembelajaran. Disamping peningkatan keterampilan siswa, siswa juga mengalami peningkatan dalam sikap kognitif, afektif dan psikomotorik. This activity is carried out for the purpose of improving reading skills in Java lettered discourse grade students of SMP Negeri 3 Pulosari VIIIA Pemalang. Alternative solutions are implemented is to use games in learning reading Arjuna Ngulandara Java lettered discourse. The method is to do action research to determine the increase reading skills of students Java lettered discourse. The conclusion of this activity is to increase reading skills lettered discourse Java class students of SMP Negeri 3 Pulosari VIIIA Kabupeten Pemalang after using games in learning Ngulandara Arjuna. Besides improving the skills of students, the students also experienced an increase in the cognitive attitude, affective and psychomotor.
PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN GENERATIF BERBASIS KONTEKS UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI KOMUNIKASI LISAN SISWA KELAS VIII SMP N 1 BATANGAN Romadlonah, Shoimatur
Piwulang : Jurnal Pendidikan Bahasa Jawa Vol 1 No 1 (2013)
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.474 KB) | DOI: 10.15294/piwulang jawa.v1i1.2440

Abstract

Siswa kelas VIII SMPN 1 Batangan yang telah belajar bahasa Jawa bertahun-tahun kurang mampu menggunakan bahasa Jawa yang santun. Siswa merasa kesulitan berkomunikasi lisan dengan menggunakan bahasa Jawa karena siswa belum paham kaidah penerapan unggah-ungguh basa. Oleh karena masih rendahnya kemampuan komunikasi lisan, untuk mengatasi kesulitan siswa ketika berbicara yaitu dengan menggunakan strategi pembelajaran generatif berbasis konteks. Karena strategi pembelajaran generatif menekankan pada pengintegrasian secara aktif pengetahuan baru dengan menggunakan pengetahuan yang sudah dimiliki siswa sebelumnya.Penelitian ini dirancang menggunakan metode penelitian eksperimen. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas VIII. Variabel penelitian terdiri dari variabel eksperimen dan variabel kontrol. Bentuk instrumen penelitian terdiri dari instrumen tes (berbicara dan mendengarkan) dan pedoman observasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis kuantitatif dan deskriptif kualitatif.Hasil penelitian menunjukkan (1) Perolehan nilai dilihat dari nilai rata-rata kelas pada kemampuan berbicara dan mendengarkan kelas eksperimen sudah melebihi KKM, sedangkan kelas kontrol tidak lulus KKM pada keterampilan berbicara. (2) Berdasarkan hasil uji beda pada keterampilan berbicara, terdapat perbedaan yang signifikan pada keterampilan berbicara dan mendengarkan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. (3) Perilaku siswa pada kelas eksperimen 84% berperilaku positif saat pembelajaran berlangsung. Pada kelas kontrol 46% siswa yang berperilaku positif saat pembelajaran berlangsung. SMPN1 Batangan grade students who have learned the language bars Java many years are less able to use the Java language decent. Students find it difficult to communicate verbally using the Java language because students do not understand the rules of the application upload - ungguh bases. Because of the low oral communication skills , to overcome the difficulties of students when speaking by using context -based generative learning strategies . Because generative learning strategy emphasizes the integration of new knowledge by actively using prior knowledge before students .The study was designed using experimental research methods . The research was conducted at the eighth grade students . Variables consisted of the experimental variables and control variables . Forms of research instruments consisted of test instruments ( speaking and listening ) and observation . The data analysis technique used is the technique of quantitative and qualitative descriptive analysis .Results showed ( 1 ) Acquisition value seen from the average grade on the ability to speak and listen to the experimental class had exceeded KKM , while the control class did not pass KKM on speaking skills . ( 2 ) Based on the results of the different test speaking skills , there are significant differences in the skills of speaking and listening between the experimental class and the control class . ( 3 ) Behavior of students in the experimental class 84 % positive attitude when learning takes place. In the control class 46 % of students who behave when learning takes place.

Page 1 of 23 | Total Record : 224


Filter by Year

2013 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 11 No 1 (2023): Piwulang: Jurnal Pendidikan Bahasa Jawa Vol 10 No 2 (2022): Piwulang: Jurnal Pendidikan Bahasa Jawa Vol 10 No 1 (2022): Piwulang: Jurnal Pendidikan Bahasa Jawa Vol 9 No 2 (2021): Piwulang: Jurnal Pendidikan Bahasa Jawa Vol 9 No 1 (2021): Piwulang: Jurnal Pendidikan Bahasa Jawa Vol 8 No 2 (2020): Piwulang: Jurnal Pendidikan Bahasa Jawa Vol 8 No 1 (2020): Piwulang: Jurnal Pendidikan Bahasa Jawa Vol 7 No 2 (2019): Piwulang : Jurnal Pendidikan Bahasa Jawa Vol 7 No 1 (2019): Piwulang : Jurnal Pendidikan Bahasa Jawa Vol 7 No 1 (2019): Piwulang Jawi Vol 6 No 2 (2018): Piwulang Jawi Vol 6 No 2 (2018): Piwulang : Jurnal Pendidikan Bahasa Jawa Vol 6 No 1 (2018): Piwulang Jawi Vol 6 No 1 (2018): Piwulang : Jurnal Pendidikan Bahasa Jawa Vol 5 No 2 (2017): Piwulang Jawi Vol 5 No 2 (2017): Piwulang : Jurnal Pendidikan Bahasa Jawa Vol 5 No 1 (2017): Piwulang : Jurnal Pendidikan Bahasa Jawa Vol 5 No 1 (2017): Piwulang Jawi Vol 4 No 2 (2016): Piwulang : Jurnal Pendidikan Bahasa Jawa Vol 4 No 2 (2016): Piwulang Jawi Vol 4 No 1 (2016): Piwulang Jawi Vol 4 No 1 (2016): Piwulang : Jurnal Pendidikan Bahasa Jawa Vol 3 No 2 (2015): Piwulang : Jurnal Pendidikan Bahasa Jawa Vol 3 No 2 (2015): Piwulang Jawi Vol 3 No 1 (2015): Piwulang Jawi Vol 3 No 1 (2015): Piwulang : Jurnal Pendidikan Bahasa Jawa Vol 2 No 2 (2014): Piwulang Jawi Vol 2 No 2 (2014): Piwulang : Jurnal Pendidikan Bahasa Jawa Vol 1 No 1 (2013): Piwulang: Jurnal Pendidikan Bahasa Jawa Vol 1 No 1 (2013) More Issue