cover
Contact Name
Niswatun Hasanah
Contact Email
jipiiaiqgresik@gmail.com
Phone
+6285643629009
Journal Mail Official
jipiiaiqgresik@gmail.com
Editorial Address
Jl. Raya Bungah No. 1 Telp/Fax. (031) 3949500 Bungah Gresik.
Location
Kab. gresik,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Ilmu Pendidikan Islam
ISSN : 20883048     EISSN : 25809229     DOI : -
Core Subject : Religion, Education,
The focus of JIPI Elementary School Teacher Education includes all aspects of scientific discussions about education at madrasah or school, educational innovations, and educational ideas covering: 1) research article, 2) conceptual idea, 3) review of the literature, and 4) practical experience.
Articles 112 Documents
WANITA DALAM BAHASA SUFI Nur Fatih Ahmad
Jurnal Ilmu Pendidikan Islam Vol 17 No 1 (2019): June
Publisher : LPPM IAI QOMARUDDIN GRESIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (546.575 KB)

Abstract

Sachiko Murata menyimpulkan, "wanita dibuat memikat”. Murata mencoba menyitir teks-teks sufi yang menunjukkan bahwa kesempurnaan pria terletak pada kaum wanita dan, dengan demikian, kesempurnaan wanita terletak pada kaum pria. Misalnya, hal ini ditunjukkan dengan artisebuah perkawinan manusia. Setiap perkawinan adalah relasi cinta timbal balik, antara pria dan wanita. Yang satu adalah pelengkap bagi yang lain (Qs. Al-Baqarah/2: 187). Orang Jawa bilang, wanita itu adalah garwo yang berarti sigarane Nyowo (separuh nyawa). Dalam konteks ini, teks-teks sufi Ibn Arabi menunjukkan hal itu, sebagaimana dikutip Murata.Otentisitas dan relasionalitas kebenaran suatu bahasa terikat pada situasi dan kondisi tertentu. Dengan kata lain, kebenaran bahasa bersifat temporal dan kondisional. Diutusnya dua malaikat dengan membawa kebenaran, dalam cerita di atas, untuk suatu masa mengimplikasikan makna relativitas bahasa. Kebenaran bahasa hanya berpretensi universal, meminjam istilah Haidar Baqir, bila dikaitkan dengan prinsip-prinsip ilmiah, bukan semata-mata dengan simbol-simbol yang tak bisa dijelaskan dengan sepanjang prinsip-prinsip itu, seperti karisma, kesalehan lahiriah, keturunan, semata-mata penguasaan ilmu keislaman tradisional, dan sebagainya.Kata Kunci: Wanita dan Sufi
Efektifitas Pembinaan Menjadi Orang Tua Yang Lebih Baik Terhadap Peningkatan Kamampuan Keluarga (Studi Kasus di Desa Tajungwidoro dan Keramat Bungah Gresik) Muhammad mahbub
Jurnal Ilmu Pendidikan Islam Vol 17 No 1 (2019): June
Publisher : LPPM IAI QOMARUDDIN GRESIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (900.162 KB)

Abstract

ABSTRACT Be a good parent is not determined by economic, social, or educational background, but it is determined by attitudes and behavior of the parents. Children will imitate the attitudes and behavior of parents. What the children imitate from their parents will be a habit, and then influences the construction of a kid's character. The following are the attitudes and behaviors of parents that are needed to be owned in order to be better parents. This research measure the effectiveness of the coaching on how to increase the family's capability to be a better parent, the results shows (1) There is an increasing capability of family on both positive self-concept, parental affection, father involvement and cooperation in nurturing and avoiding conflict in front of children, (2) There is an increasing number of good indicators are 15-30% average, meanwhile a decreasing number of bad behavior in all indicators are 25% average. (3) That coaching of family capability to be better parents in the two villages is effective; the effectiveness level is very significant. These results indicate that the coaching program is worthy to be continued and developed. ABSTRAK Untuk menjadi orang tua yang baik tidak ditentukan oleh status ekonomi, sosial, ataupun latar belakang pendidikan, tetapi ditentukan oleh sikap dan prilaku sebagai orang tua. Anak-anak akan meniru sikap dan prilaku orang tua. Apa yang ditiru anak dari orang tuanya akan menjadi sebuah kebiasaan yang kemudian mempengaruhi pembentukan karakter anak. Berikut ini sikap dan prilaku orang tua yang perlu dimiliki agar menjadi orang tua yang lebih baik. Penelitian ini merupakan pengukuran terhadap efektifitas pembinaan peningkatan kemampuan keluarga untuk menjadi orang tua yang lebih baik, hasil yang didapat (1) Ada peningkatan kemampuan keluarga baik konsep diri yang positif, kasih sayang orang tua, keterlibatan ayah dan bekerjasama dalam pengasuhan serta menghindari konflik dihadapan anak, (2) Besaran peningkatan pada semua indikator yang baik meningkat rata-rata 15%-30%, sementara terjadi penurunan prilaku tidak baik pada semua indikator menurun rata-rata 25%. (3) Bahwa pembinaan kemampuan keluarga untuk menjadi orang tua yang lebih baik di dua desa tersebut efektif, tingkat efektifitas sangat signifikan. Hasil ini menunjukkan bahwa program pembinaan ini layak dilanjutkan dan dikembangkan objeknya. Kata Kunci; orang tua, kemampuan keluarga, efektifitas, pembinaan
URGENSI PENDIDIKAN ILMU AQIDAH DENGAN PENDEKATAN TAHDZIR SYAR’I Mochammad Chairudin
Jurnal Ilmu Pendidikan Islam Vol 17 No 1 (2019): June
Publisher : LPPM IAI QOMARUDDIN GRESIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (737.294 KB)

Abstract

Akhir-akhir ini kita dikejutkan oleh bermunculannya beberapa aliran yang pemahamannya keluar dari mainstream aqidah umat Islam. Aliran-aliran tersebut muncul bak jamur di musim hujan, terutama setelah kran era reformasi dibuka di Indonesia. Sebagaimana dalam agama Islam Ilmu agama adalah roh. Hidup dan berkembangnya Islam ditentukan oleh seberapa besar pemeluknya belajar dan memahami Islam untuk itu Pendidikan aqidah yang seharusnya menempati prioritas utama dan pertama dalam pendidikan agama Islam harus diupayakan dengan baik dengan menggunakan pendekatan tahdhir shar‘i, yakni dengan menjelaskan kepada anak didik dan masyarakat secara luas mengenai suatu ajaran yang dinilai menyimpang dari aqidah yang benar, dengan cara menyebutkan secara terang-terangan nama tokoh dan nama aliran dari ajaran tersebut, dengan tujuan supaya ajaran tersebut dapat diwaspadai, dijauhi dan ditinggalkan.Kata Kunci :Ilmu Aqidah, Tahdzir Syar’i
KONFLIK SOSIAL DAN PEMECAHANNYA (Studi Historis Konflik Akibat Modernisasi Keagamaan di Gresik 1930 – 1960) Muhammad Najib
Jurnal Ilmu Pendidikan Islam Vol 17 No 1 (2019): June
Publisher : LPPM IAI QOMARUDDIN GRESIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (542.109 KB)

Abstract

Fokus penelitian ini adalah menggali sejarah terjadinya konflik sosial di Gresik pada tahun 1930-1960 sebagai akibat modernisasi paham keagamaan yang dikembangkan oleh KH. Amar Faqih di Pondok Pesantren Maskumambang.Pondok Pesantren Maskumambang merupakan salah satu pondok pesantren tertua di Gresik yang didirikan oleh KH. Abdul Djabbar pada tahun 1859 M. yang berlokasi di desa Sembungan Kidul, kecamatan Dukun Kabupaten Gresik. Sebagaimana umumnya pondok pesantren di Jawa Timur, pondok pesantren Maskumambang pada mulanya memngikuti paham keagamaan Islam tradisional yang dikenal dengan Ahlussunnah wal Jamaah.Kondisi ini berlanjut sampai masa kepemimpinan KH. Muhammad Faqih (1907-1937). Bahkan KH. Muhammad Faqih merupakan salah satu ulama terkenal yang pendapat-pendapatnya menjadi rujukan para kiai pesantren di Jawa Timur baik sebelum maupun sesudah Nahdlatul Ulama didirikan. Tidak jarang di antara para kiai NU, seperti KH. Hasyim Asy’ari berdiskusi dan bertukar fikiran dengan beliau dalam bidang fiqih. Akan tetapi sepeninggal KH. Muhammad Faqih dan kepemimpinan pesantren digantikan oleh KH. Amar Faqih (1937-1957), pemikiran keagamaan yang menjadi basis pesantren Maskumambang mengalami perubahan dari Islam tradisional menjadi Islam Wahabi. Di satu sisi gerakan pembaruan yang dilakukan KH. Amar Faqih bisa dikatakan sukses, akan tetapi di sisi lain justru menimbulkan konflik sosial di Gresik, khususnya di wilayah kecamatan Dukun. Kenyataan inilah yang mendorong peneliti untuk menelusuri terjadinya konflik social Kata Kunci : konflik, sosial, solusi
A CASE STUDY ON STUDENTS ABILITY IN READING SUMMARY OF DESCRIPTIVE TEXT Mohammad Maghfur
Jurnal Ilmu Pendidikan Islam Vol 17 No 2 (2019): Desember
Publisher : LPPM IAI QOMARUDDIN GRESIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (501.236 KB)

Abstract

Teaching English consist of four language skill, they are: listening, speaking, reading and writing. The writer limits the reseach by choosing one of the aspects is reading. Teaching English reading is one of the important components in learning English. However, many students still have difficulties in understanding the English, because the students think that English is difficult. The role of this component can measure the students‟ability in reading summary whether their ability is high, fair and low.The purposes of this research are to examine the students‟ ability in reading summary. The students‟ ability refers to the students‟ ability in reading summary if the students write based on the component of good summary are main idea, facts, context, grammar, structure, Panctuacion and conclusion.The researcher used qualitative descriptive in this research, because the researcher know because it is explored the role of summarizing in facilitating the school of summary reading ability. Based on the preliminary reseach there was a tendency that they have difficulties in understanding the reading text. There is in seventh grade the students are to have dificulties in understanding English reading text becouse there scores are less than the minimum passing standart (school‟s KKM). Therefore these students will be given a test to find out their difficulties in understanding the text.This research will also identify some useful criteria for profiling students‟ summary reading ability.Keyword: Reading Summary, Descriptive Text
PEMAHAMAN ORANG TUA TERHADAP PRILAKU ANAK BERPENGARUH DALAM PENINGKATAN PRILAKU BAIK ANAK (Studi Kasus di Desa Tajungwidoro dan Keramat Bungah Gresik) Muhammad Mahbub
Jurnal Ilmu Pendidikan Islam Vol 17 No 2 (2019): Desember
Publisher : LPPM IAI QOMARUDDIN GRESIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (672.253 KB)

Abstract

Meningkatkan prilaku baik anak, orang tua harus dapat terlebih dahulu mengidentifikasi kelebihan anak, kemudian memahami kekuatan pujian, dan apresisasi atas prilaku baik anak. Sedangkan untuk mengurangi prilaku buruk anak Sedangkan untuk mengurangi prilaku buruk anak, orang tua harus memahami efek negative dari menggunakan hukuman fisik. Strategi untuk mengurangi prilaku buruk pada anak dapat diganti dengan menetapkan aturan bersama anak, menjelaskan konsekuensi yang masuk akal kepada anak, memberikan waktu menenangkan diri dan mengabaikan prilaku anak yang tidak berbahaya dan ditujukan untuk memncari perhatian.Penelitian ini menggali bagamana cara orang tua meningkatkan prilkau baik dan mengurangi prilaku buruk anak sekaligus dampaknya bagi perkembangan anak. Tujuan utama adalah melihat perkembangan cara orang tua dalam memahami prilaku baik dan buruk anak, serta kemampuan mereka meningkatkan banyak kebaikan pada anak. Penelitian ini menggunakan pendekatan diskriptif kuantitatif analitik, deskriptif berusaha menggambarkan Tingkat kemampuan orang tua dalam pemahaman prilaku anak sebagai variabel (X), Teori kuantitatif berupaya mengungkap pengaruh pemahaman orang tua terhadap peningkatan prilaku baik anak dan mengurangi prilaku buruk anak, sebagai variabel (Y), dengan 196 populasi yang dikumpulkan datanya melalui wawancara langsung serta pengamatan, analisis hasil perubahan dan perkembangan prilaku menggunakan analisis statistic berupa prosentase (%), dari penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa cara orang tua dalam memahami prilaku baik anak dan mengurangi prilaku buruk anak mengalami perubahan yang signifikan sehingga berdampak pada peningkatan prilaku baik anak dan penurunan prilaku buruk anak secara signifikan, memang perubahan ini berakibat pada pola hidup orang tua sehari-hari yang harus menyediakan waktu lebih banyak untuk bersama dengan anak. Kata Kunci; Orang tua, Prilaku Baik, Prilaku Buru, Anak, Pemahaman
PENGAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN GAMBAR Dwi Afriyanti
Jurnal Ilmu Pendidikan Islam Vol 17 No 2 (2019): Desember
Publisher : LPPM IAI QOMARUDDIN GRESIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (648.93 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki pengajaran keterampilan berbicara dengan menggunakan gambar di MTs. Mamba’ul Ulum Bedanten. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah mengajar keterampilan berbicara menggunakan gambar itu efektif atau tidak. Subjek penelitian ini adalah siswa di kelas tujuh MTs. Mamba’ul Ulum Bedanten. Peneliti memilih dua kelas: Kelas VII A sebagai kelompok eksperimen (28 siswa) dan kelas VII B sebagai kelompok kontrol (28 siswa). Metodologi penelitian yang digunakan adalah desain quasi eksperimental. Di sini, peneliti menggunakan tes lisan sebagai instrumen. Hasil dari pre dan post test dianalisis dengan menggunakan t-test. Ada tiga hasil penelitian ini. Hasil pertama adalah masalah siswa dalam keterampilan berbicara yang bisa dilihat dari hasil kuesioner. Yang kedua adalah efektivitas pengajaran keterampilan berbicara menggunakan gambar. Hal ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata siswa pada kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol, itu berarti bahwa dalam kelompok eksperimen memiliki pengaruh signifikan pada keterampilan berbicara bahasa Inggris dengan menggunakan gambar. Hal ini dapat dilihat dari skor siswa yang diperoleh. Sedangkan hasil ketiga menggambarkan bahwa mendeskripsikan gambar untuk mendapatkan performance/kinerja yang lebih baik secara lisan. Temuan ini mengarah pada kesimpulan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari pembelajaran keterampilan berbicara dengan menggunakan gambar, pada peningkatan keterampilan berbicara, siswa yang diajarkan dengan menggunakan gambar memiliki skor yang lebih baik daripada siswa yang diajarkan tanpa menggunakan gambar.Kata kunci: gambar, kemampuan berbicara dan tingkat pemula
ANALISA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SURAT ALI IMRON : 159 ARIF EFENDI, RUDI HARIYONO
Jurnal Ilmu Pendidikan Islam Vol 17 No 2 (2019): Desember
Publisher : LPPM IAI QOMARUDDIN GRESIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (691.069 KB)

Abstract

Pendidikan islami yang ada pada surat Ali Imron: 159 adalah mengarah pada pendidikan tauhid, ibadah, Akhlaq, politik islami dan pendidikan anti kekerasan. Elemen yang masuk dalam surat Ali Imron :159 adalah Aspek pendidik yaitu Penguasa alam semesta (Allah Subhanahu Wa Ta’ala) dan yang memberi suri tauladan adalah Rasulullah Sallahu Alaihi Wassalam, Aspek anak didik adalah seluruh umat Islam pada khususnya dan seluruh umat manusia pada umumnya. Aspek bahan ajar adalah materi tauhid, ibadah, akhaq, politik islami dan pendidikan anti kekerasan. Aspek metode pengajaran (pendidikan) adalah dengan memberi suri tauladan, nasehat serta praktek di lapangan.Kata Kunci: Surat Ali Imron:159, Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Tauhid danAkhlaq
PENDIDIKAN ISLAM MENUJU MASYARAKAT MADANI Ainul Khalim
Jurnal Ilmu Pendidikan Islam Vol 17 No 2 (2019): Desember
Publisher : LPPM IAI QOMARUDDIN GRESIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (448.334 KB)

Abstract

Menyarakat madani merupakan suatu wujud masyarakat yang memiliki kemandirian aktivitas, masyarakat ini merupakan masyarakat yang ideal dalam kehidupan. Pada kenyataannya, Pendidikan Islam di Indonesia masih menghadapi berbagai masalah dalam berbagai aspek Sebagaimana diketahui bahwa Konsep dasar pembaharuan pendidikan merupakan pembaharuan yang didasarkan pada asumsi - asumsi dasar tentang manusia menurut ajaran Islam, filsafat dan teori pendidikan Islam yang dijabarkan dan dikembangkan bendasarkan asumsi-asumsi tentang manusia dan lingkungannya.Konsep dasar pendidikan Islam supaya relevan dengan kepentingan umat Islam dan relevan dengan disain masyarakat madani, Maka penerapan konsep dasar filsafat dan teori pendidikan harus memperhatikan konteks supra sistem bagi kepentingan komunitas ―masyarakat madani‖ yang dicita-citakan bangsa ini.Kata Kunci : Pendidikan Islam, Masyarakat Madani
RESPONS ISLAM MODERAT TERHADAP RUANG KONSTITUSIONAL RELIGIOUS NATION STATE INDONESIA Alimin Alimin
Jurnal Ilmu Pendidikan Islam Vol 17 No 2 (2019): Desember
Publisher : LPPM IAI QOMARUDDIN GRESIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di Negeri ini tidak ada perdebatan panjang yang memakan waktu lama selain masalah relasi Negara dan Agama. Usia perdebatan ini seusia republik ini, topik ini erat kaitanya dengan perbincangan konstitusionalisme yang telah muncul sejak saat dasar dan konstitusi Indonesia di rumuskan. Akibatnya, konstitusi menjadi ruang perdebatan antara bermacam-macam aspirasi diantaranya termasuk Islam. Perdebatan ini berakhir pada hubungan Negara dan Agama yang simbiotik (Religious Nation State). Hasil kajian ini menunjukkan bahwa secara historis-normative, bahwa umat Islam dalam menyikapi paradigma simbiotik (Religius Nation State) terbelah menjadi dua: pertama, kelompok ini, sebut saja kelompok radikal. Kelompok ini menyatakan pancasila dan tiga pilar lainya yaitu Undang-Undang Dasar 1945, NKRI, Bhineka Tunggal Ika sebagai ideologi thoghut yang harus dimusnahkan. Kedua, kelompok Islam moderat. Kelompok ini sangat mendukung dan membela paradigma simbiosis (Religious Nation State) dukungan dan pembelaan itu bisa dilihat dari sikap kelompok ini sebagai berikut: pertama, Islam moderat memandang bangsa Indonesia yang multikultural tidak bisa dikelola oleh negara teokrasi. Kedua, bersyariah bagi kalangan Islam moderat adalah berjuang mewujudkan maqosyid al-Syariah yang berupa asas-asas dan prinsip-prinsip syariah dalam bingkai paradigma symbiotic (Religious Nation State). Kata Kunci : Islam Moderat, Konstitusional, Religious Nation State

Page 5 of 12 | Total Record : 112