cover
Contact Name
Yohanes Hendro Pranyoto
Contact Email
yohaneshenz@stkyakobus.ac.id
Phone
+6281295111706
Journal Mail Official
jumpa@stkyakobus.ac.id.
Editorial Address
Jl. Missi 2, Mandala, Merauke, Papua, Indonesia, 99616
Location
Kab. merauke,
P a p u a
INDONESIA
JUMPA (Jurnal Masalah Pastoral)
ISSN : 23553294     EISSN : 26150751     DOI : 10.60011
Jurnal Masalah Pastoral atau disingkat JUMPA adalah jurnal yang diterbitkan oleh Sekolah Tinggi Katolik Santo Yakobus Merauke secara berkala pada bulan April dan Oktober setiap tahunnya. Jurnal ini membahas persoalan pastoral Gereja meliputi masalah: Pendidikan, Katekese, Teologi, Fenomenologi Agama, Liturgi, dan permasalahan umat lainnya.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 5 No 2 (2017): Jurnal Masalah Pastoral (JUMPA)" : 7 Documents clear
Pembelajaran Kosa Kata Secara Insidental (Pada Anak) Melalui Film Kartun Berbahasa Inggris Rosmayasinta Makasau
Jurnal Masalah Pastoral Vol 5 No 2 (2017): Jurnal Masalah Pastoral (JUMPA)
Publisher : STK St. Yakobus Merauke

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60011/jumpa.v5i2.44

Abstract

Children today are growing surrounded by media and new technology. Television and computers have become necessities in providing children with some excited learning strategies. Children tend to learn effectively through direct experience, where they can see and relate an object within their environment. By providing them with exposures to English conversation in an enjoyable manner, and by familiarizing them with second language vocabularies, they are helped to communicate in the target language more positively. Watching cartoons is indeed a ‘happy experience’ for the young children and it provides an attractive and enjoyable learning environment. English cartoons are seen to promote exposure to English language. This 8 months study tried to provide the result of how English cartoons have accelerated a five years old child’s incidental English vocabulary learning, and provide opportunity to the child to learn new English vocabulary.
Implementasi Model Kepemimpinan Transformasional Dalam Manajemen Berbasis Sekolah Yohanes Hendro Pranyoto
Jurnal Masalah Pastoral Vol 5 No 2 (2017): Jurnal Masalah Pastoral (JUMPA)
Publisher : STK St. Yakobus Merauke

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60011/jumpa.v5i2.45

Abstract

Kepemimpinan adalah faktor kunci penentu keberhasilan suatu organisasi atau institusi. Di dalam institusi pendidikan, kepemimpinan kepala sekolah memegang peran sentral untuk menentukan keberhasilan pencapaian visi dan misi sekolah. Sebagai seorang pemimpin, kepala sekolah dalam usaha mencapai visi dan misi sekolah tentunya tidak bekerja seorang diri, melainkan sebagai tim kerja (team works) dengan dewan guru, karyawan, komite dan juga seluruh warga sekolah. Oleh karena itu dalam menerapkan pola manajerial di sekolah, seorang kepala sekolah perlu memiliki prinsip-prinsip dasar kepemimpinan yang kuat. Di dalam dunia pendidikan yang sangat dinamis seperti sekarang, bentuk kepemimpinan yang efektif dan efisien perlu diformulasikan ulang supaya lebih kontekstual. Tanpa dibarengi kepemimpinan kepala sekolah yang aspiratif terhadap perubahan, upaya pembaharuan pendidikan seideal apa pun yang dirancang nampaknya tidak akan membawa hasil yang optimal. Salah satu model kepemimpinan yang ideal sesuai dengan prinsip manajemen berbasis sekolah (MBS) adalah model kepemimpinan transformasional. Kepemimpinan transformasional yang berdasarkan kekayaan konseptual melalui karisma, konsiderans individual dan stimulasi intelektual, diyakini mampu melahirkan pemikiran-pemikiran yang mengandung jangkauan ke depan. Kepemimpinan transformasional diharapkan dapat menjawab tantangan pelaksanaan manajemen berbasis sekolah yang memiliki ciri desentralisasi demi pencapaian tujuan sekolah yang lebih optimal.
Rekonstruksi Paradigma Berpikir Para Pembelajar Sebagai Langkah Strategis-Inovatif Guna Meningkatkan Kualitas SDM Asli Papua Steven Ronald Ahlaro
Jurnal Masalah Pastoral Vol 5 No 2 (2017): Jurnal Masalah Pastoral (JUMPA)
Publisher : STK St. Yakobus Merauke

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60011/jumpa.v5i2.46

Abstract

Serangkaian realitas memperlihatkan bahwa kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) asli Papua terbilang masih jauh dari harapan. Salah satu bukti nyata yang dapat dijadikan sebagai tolak ukurnya adalah masih adanya pebelajar Asli Papua tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) bahkan juga tingkat Perguruan Tinggi yang tidak dapat membaca secara lancar. Penyebab terjadinya persoalan ini, oleh para pembelajar dinilai akibat sejumlah faktor, diantaranya yakni; (1) tidak adanya/minimnya fasilitas pendukung penyelenggaran pendidikan yang memadai, (2) minimnya sumber dan media penunjang pembelajaran, serta (3) rendahnya kesadaran para orang tua akan pentingnya pendidikan bagi anak-anaknya. Dari sudut pandang para orang tua, rendahnya kualitas SDM Asli Papua dinilai karena minimnya sumber daya pembelajar, baik secara kuantitas maupun kualitas. Kondisi ini tak jarang mengakibatkan orang tua, pihak sekolah bahkan juga pemerintah saling melempar tanggungjawab. Meski demikian, tanpa bermaksud mengabaikan peran dan tanggungjawab dari pihak lain, menurut hemat penulis pembelajarlah yang semestinya menjadi pihak yang paling bertanggunjawab atas rendahnya kualitas SDM di wilayah Papua. Alasannya adalah karena dari segi keilmuan dan keahlian pembelajarlah yang dipersiapkan secara khusus untuk mengambil alih tanggungjawab mengembangkan SDM suatu wilayah tertentu, tak terkecuali SDM di Wilayah Papua. Sayangnya, tanggungjawab tersebut belum dapat dilaksanakan secara optimal karena terlanjur terbentuknya paradigma berpikir dan pola praktek pendidikan yang destruktif yang diamini oleh para pembelajar. Guna mengubah paradigma destruktif dan juga guna menghentikan praktek pendidikan destruktif tersebut, maka suatu langkah rekonstruksi paradigma berpikir para pembelajar dalam rangka mengefektifkan pembangunan SDM Asli Papua perlu digalakan. Oleh karena itu, melalui artikel ilmiah ini, berikut akan diuraikan langkah strategis-inovatif yang dapat dimplementasikan guna mengefektifkan proses pembangunan SDM Asli Papua.
Pengaruh Media Pembelajaran dan Kecerdasan Interpersonal Terhadap Hasil Belajar Bahasa Inggris Mahasiswa STIPAS Tahasak Danum Pambelum Palangkaraya Paulina Maria Ekasari Wahyuningrum
Jurnal Masalah Pastoral Vol 5 No 2 (2017): Jurnal Masalah Pastoral (JUMPA)
Publisher : STK St. Yakobus Merauke

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60011/jumpa.v5i2.47

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari media pembelajaran dan kecerdasan interpersonal terhadap hasil belajar Bahasa Inggris Mahasiswa. Penelitian ni adalah penelitian eksperimen dengan desain by level 2 x 2. Pengukuran pencapaian hasil belajar menggunakan bentuk pilihan ganda. Pengukuran tingkat kecerdasan interpersonal mahasiswa menggunakan tes ikecerdasan interpersonal. Hasil penelitian ini adalah : (1) Hasil Belajar Bahasa Inggris mahasiswa yang belajar menggunakan media video lebih tinggi daripada yang menggunakan media gambar diam bersuara, (2). Ada interaksi antara media pembelajaran dan kecerdasan interpersonal terhadap hasil belajar Bahasa Inggris, (3). Hasil belajar Bahasa Inggris mahasiswa yang memiliki kecerdasan interpersonal tinggi yang belajar dengan media video lebih tinggi daripada yang belajar dengan media gambar diam bersuara, (4). Hasil belajar Bahasa Inggris mahasiswa yang memiliki kecerdasan interpersonal rendah yang belajar dengan media gambar diam bersuara lebih tinggi daripada yang belajar dengan media video.
Gereja Musafir Sebagai Antisipasi Hidup Eskatologis Fabianus Selatang
Jurnal Masalah Pastoral Vol 5 No 2 (2017): Jurnal Masalah Pastoral (JUMPA)
Publisher : STK St. Yakobus Merauke

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60011/jumpa.v5i2.48

Abstract

Tujuan tulisan ini ialah untuk menggali kekayaan kazanah teologi Katolik tentang Gereja secara khusus yang akan digali dalam tulisan ini tentang Gereja musafir. Kata Musafir mau mengatakan sebuah “perjalanan”. Gereja Katolik yang sedang berziarah di dunia ini menjadi tanda kehadiran Gereja eskatologis atau Gereja jaya. Gereja Musafir dikatakan sebagai tanda karena ia (Gereja) sudah mengantisipasi hidup eskatologis. Metode yang dipakai dalam tulisan ini adalah studi literer dokumen Gereja mengenai “Lumen Gentium”. Berdasarkan telaah isi dokumen ini, penulis menemukan nilai-nilai dan kekayaan yang luar biasa mengenai gagasan Gereja musafir dalam hubungannya dengan Gereja jaya. Ada hubungan yang begitu mendalam dan erat antara Gereja musafir dengan Gereja menderita dan Gereja jaya. Ketiganya berada dalam persekutuan yang mendalam berkat iman akan Kristus. Dasar persekutuan sudah dibangun di atas, dalam, dengan dan bersama Yesus melalui rahmat Sakramen Pembaptisan. Oleh karena itu, meskipun suadara-saudari kita sudah meninggal, tetapi persekutuan antara orang hidup dan yang mati tidak berakhir dan putus oleh peristiwa kematian, melainkan tetap bersekutu dalam Kristus. Baik yang hidup maupun yang mati tetap milik Kristus. Panggilan persekutuan antara orang hidup dan mati sudah mulai sejak di dunia ini. Sifat eskatologis yang diperlihatkan oleh Gereja musafir antara lain paguyupan, kudus, Sakramen keselamatan dan tanda harapan. Oleh karena itu, Gereja musafir memberikan harapan baru bagi manusia yang masih hidup akan kehidupan eskatologis.
Teknik Cognitive Restructuring Untuk Meningkatkan Kecerdasan Emosi Dan Forgiveness Resmin Manik
Jurnal Masalah Pastoral Vol 5 No 2 (2017): Jurnal Masalah Pastoral (JUMPA)
Publisher : STK St. Yakobus Merauke

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60011/jumpa.v5i2.49

Abstract

Kajian konsep forgiveness mengenai psikologi positif menarik minat banyak kalangan yang menginginkan peningkatan kualitas hidup agar dapat berinteraksi dengan semua jenjang usia. Forgiveness sangatlah penting untuk ditanamkan sejanak dini agar individu mampu menjadi pribadi yang sehat dalam berinteraksi dengan lingkungan. Fenomena yang terjadi di lingkungan sekolah dan masyarakat untuk memaafkan secara tulus sangat sulit. Hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor seperti moral rendah dan budaya gengsi. Oleh sebab itu pada saat mengalami perselisihan, perbedaan pendapat, timbul keinginan untuk balas dendam dan saling melukai sehingga pribadi tersebut dilanda ketakutan dan kecemasan oleh sebab reaksi yang ditunjukkan berupa respon negatif yakni: marah dan melakukan balas dendam terhadap orang yang telah menyakiti dirinya. Reespon negative tersebut hanya menyelesaikan masalah sesaat. Akibanya, akan terjadi keretakan hubungan dengan orang lain sehingga menimbulkan permusuhan. Permasalahan ini harus segera ditangani agar tercipta budaya menghargai dan peneriamaan yang tulus. Individu yang mampu menyesuaikan diri dengan penerimaan yang tulus merupakan ciri individu yang memiliki kecerdasan emosi. Pribadi yang memiliki forgiveness yang baik adalah individu yang cerdas secara emosi, karena mampu mengatasi gejolak perasaan dan tindakan yang akan dilakukan. Kemampuan mengolah gejolak perasaan dapat meningkatkan kedewasaan berpikir dalam menyikapi suatu permasalahan yang terjadi pada diri seseorang. Kemampuan untuk mengatasi gejolak perasaan dan frustrasi serta kesanggupan memotivasi diri dan mengatur suasana hati merupakan gambaran kecerdasan emosional yang dimiliki oleh individu.
Pendekatan Komunikasi Multikultural Dalam Membangun Hidup Yang Harmonis Masyarakat Merauke Aloysius Batmyanik
Jurnal Masalah Pastoral Vol 5 No 2 (2017): Jurnal Masalah Pastoral (JUMPA)
Publisher : STK St. Yakobus Merauke

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Recently, too many conflict events that run down Indonesia. To solve the problems, Indonesia government was used the structural and cultural approach by the several indicators as the culture, politic, journalistic multicultural communication, moral educating, but it was not successful. Today the government rethinks the other policy approach to face many conflicts and demonstrations, as the logic consequency of the new system of the regency autonomy, is the educational multicultural approach. To improve the objective of the government policy, I do the study.The study aims to analyze the library research of the communication multicultural approach in the building of the harmonization society life in Merauke Regency.The process of this study is the analyzing that how the society in Merauke Rengency since 2000 until 2017 was still peacefull and hamony? The result of this study found that: there is a main value that becomes the foundation in interaction and dymic of the society life is “Izakot Bekai, Izakot Kai” (one heart, one goal). To build the society peacefull and harmony life, the leader of Merauke regency was used the multicultural communication approach. Impact of the implementation on the main value that mentioned above is: (a) becoming the ideology of the every member of the Merauke society that must be implemented in every words and action to build the unity and unification; (b) to pressing down the discrimination atittude, group, etnic, cultur and religion, so that each member of the society can accept, respect, each other; (c) becoming the weapon to prefentive the radical groups, separatis groups, that want to provocative Merauke people to disintegrate the unity and unification; (d) becoming the important instrument and foundation of the multicultural communication, that be guarantee of the peacefull and harmony of the Merauke society life; (e) to synchronize the different values and the same values into the one main value is “one heart, one goal”that become always the spirit life of the Merauke regency, dan (f) becoming the umbrella for the Mereauke regency to protect from the conflicts and demonstrations.

Page 1 of 1 | Total Record : 7