cover
Contact Name
pemta
Contact Email
tia.deka12@gmail.com
Phone
+6285646751771
Journal Mail Official
tia.deka12@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. gresik,
Jawa timur
INDONESIA
Journal of Herbal, Clinical and Pharmaceutical Science (HERCLIPS)
ISSN : -     EISSN : 27150518     DOI : http://dx.doi.org/10.30587/herclips.v1i02
The purpose of this journal is to facilitate Pharmacist, Scientist, and Researcher to publish research articles or articles reviews. This journal basically contains of topics on Herbal, Pharmaceutical, Clinical, and Sciences. This journal is managing by health faculty Pharmaceutical diploma study program University of Muhammadiyah Gresik
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 4 No 02 (2023): HERCLIPS VOL 04 NO 02" : 6 Documents clear
Optimasi Sediaan Sirup Paracetamol Berdasarkan Perbedaan Kosolven PEG 400 Dan Gliserin Nabila Khoirun Nisa; Pemta Tiadeka
Journal of Herbal, Clinical and Pharmaceutical Science (HERCLIPS) Vol 4 No 02 (2023): HERCLIPS VOL 04 NO 02
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/herclips.v4i02.5435

Abstract

Paracetamol sirup memiliki sifat yang mudah terdispersi dalam air sehingga untuk menjaga agar paracetamol tetap stabil dalam bentuk sediaan sirup diperlukan formulasi sediaan yang tepat untuk menjaga kestabilan paracetamol sirup. Sirup adalah sediaan cair yang nyaman untuk diberikan kepada pasien, dan praktis dalam pemberian obat terhadap anak-anak, karena mempunyai rasa yang enak untuk mengenyahkan keenganan beberapa anak untuk minum obat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menetapkan struktur formulasi, metode pembuatan dan evaluasi formulasi sirup paracetamol. Evaluasi terhadap kedua formulasi tersebut mencakup, uji organoleptik, uji pH, uji BJ, uji viskositas, dan tingkat kesukaan. Hasil evaluasi sediaan sirup paracetamol diantaranya, uji organoleptis sirup paracetamol dari warna merah tidak terjadi pergantian warna, aroma sirup tidak berganti yaitu aroma stroberi, dan rasa sirup tetap manis sedikit pahit. Sediaan sirup paracetamol F1 dan F2 memenuhi syarat pH sirup yang baik. Pada uji BJ didapatkan BJ sirup paracetamol F1 sebesar 57,7 g/mL serta F2 1.1228 g/mL. Uji viskositas diperoleh dari sirup paracetamol yaitu 12,8 cps Pada F1 dan F2 sebesar 13,37 cps. Kata kunci : Sirup, Paracetamol, PEG 400, Gliserin
Formulasi Elixir Pracetamol Dengan Perbedaan Jumlah Co-Solvent Etanol 95% Nur Dya Puspitasari; Janatun Na'imah
Journal of Herbal, Clinical and Pharmaceutical Science (HERCLIPS) Vol 4 No 02 (2023): HERCLIPS VOL 04 NO 02
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Paracetamol is a non-opioid pain reliever indicated for headache, transient muscle aches, premenstrual pain and fever. Paracetamol taken orally is well absorbed in the gastrointestinal tract. Drugs in the form of elixir will be easier to consume and will speed up their absorption. This study aims to determine the best paracetamol elixir formula with different amounts of ethanol cosolvent. The evaluation results showed that the paracetamol elixir formulation with different amounts of cosolvent ethanol 95% fulfilled the organoleptic test parameter requirements, pH, hedonism, viscosity and specific gravity. Based on the results obtained, it shows that the elixir preparation at FII is the best preparation because based on the pH test, the results are according to specifications, namely on the zero day, while on the seventh day, the pH is 6. Based on the organoleptic test, the elixir FI and FII preparations were quite stable because they did not change color, smell and taste on day zero and day seven. And based on the hedonism test, the Elixir FII preparation was very liked by respondents from the parameters of color and taste.
Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Penggunaan Antibiotik Tanpa Resep Pada Mahasiswa Kesehatan Di Kota Kediri Eko Yudha Prasetyo; Dyah Ayu K; Silvi Arum P.; Bebryan Oky M
Journal of Herbal, Clinical and Pharmaceutical Science (HERCLIPS) Vol 4 No 02 (2023): HERCLIPS VOL 04 NO 02
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/herclips.v4i02.5275

Abstract

Latar belakang: Penggunaan antibiotik tanpa resep merupakan fenomena yang banyak terjadi di komunitas berbagai belahan dunia termasuk di Indonesia. Hasil penelitian yang dilakukan di Surabaya dan diperkuat dengan bukti-bukti terpublikasi lain menegaskan besarnya angka penggunaan antibiotik tanpa resep pada usia produktif. Mahasiswa Kesehatan merupakan komponen masyarakat yang memiliki prospek bekerja dalam pelayanan Kesehatan di masa depan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku penggunaan antibiotik tanpa resep pada kalangan mahasiswa kesehatan. Metode: Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Analisis faktor (factor analysis) dilakukan dengan metode orthogonal rotation (varimax). Kesesuaian jumlah sampel untuk dianalisis dengan menggunakan analisis faktor ditunjukkan melalui nilai Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) measure of sample adequacy. Responden yang terlibat dalam penelitian ini berjumlah 400 orang. Hasil&Simpulan: Berdasarkan nilai varimax, teridentifikasi 7 faktor yang mempengaruhi yaitu, faktor persepsi (3,14), hemat waktu dan biaya (1,72), kemudahan Akses (1,53), pengalaman Personal (1,20), ketidak pedulian (1,18), kebiasaan & perilaku serupa (1,13), dan saran & informasi dari pihak lain (1,08).
Risiko Penggunaan ACEi Terhadap Kejadian Batuk Kering Pada Pasien Hipertensi Di Rumah Sakitaura Syifa Kediri Yogi Bhakti Marhenta; Krisogonus Ephrino Seran; Sandra elsamba; Eko Yudha Prasetyo; Wika Admaja
Journal of Herbal, Clinical and Pharmaceutical Science (HERCLIPS) Vol 4 No 02 (2023): HERCLIPS VOL 04 NO 02
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/herclips.v4i02.5298

Abstract

Hipertensi yang dikenal sebagai silent killer merupakan salah satu penyumbang terbesar terjadinya penyakit lain seperti stroke dan penyakit jantung. Obat antihipertensi golongan angiotensin converting enzyme inhibitor (ACEi) dapat menyebabkan efek samping yaitu batuk kering. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui risiko kejadian batuk kering pada pasien hipertensi rawat jalan di poli jantung yang mendapatkan obat golongan ACEi di rumah sakit Aura Syifa Kediri. Penelitian ini merupakan penelitian kohort prospektif, observasi dilakukan dengan cara wawancara terstruktur pada pasien hipertensi rawat jalan di poli jantung. Kriteria inklusi adalah pasien hipertensi rawat jalan dipoli jantung yang berkunjung lebih dari satu kali yang mendapatkan terapi obat golongan ACEi (captopril 25 mg dan lisinopril 5 mg) dan mendapatkan terapi kombinasi serta bersedia diikutsertakan sebagai subjek penelitian. Data kejadian batuk kering dievaluasi menggunakan skala naranjo dan hasilnya dianalisis menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kejadian batuk kering terjadi pada 12,2% subjek. Faktor usia, jenis kelamin dan lama penggunaan obat tidak berhubungan bermakna dengan kejadian batuk kering akibat penggunaan ACEi. Dengan hasil uji chi square hubungan batuk kering dengan jenis kelamin yaitu P sebesar 0,691, hubungan kejadian batuk kering dengan usia yaitu P sebesar 0,691 dan hubungan batuk kering terhadap lama penggunaan obat yaitu P sebesar 0,909. Tidak ada perbedaan bermakna kejadian batuk kering akibat penggunaan captopril dibandingkan lisinopril
Analisis Kualitatif Fitokimia pada Rimpang Lengkuas Putih (Alpinia galanga L.) sebagai antibakteri Klebsiella Pneumonia lailatul badriyah; Slamet Ifandi; Ibnu Syinna Alfiza
Journal of Herbal, Clinical and Pharmaceutical Science (HERCLIPS) Vol 4 No 02 (2023): HERCLIPS VOL 04 NO 02
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/herclips.v4i02.5356

Abstract

Telah dilakukan analisis kualitatif metabolit sekunder pada ekstrak rimpang laos putih (Alpinia galanga. L) sebagai antibakteri pada Klebsiella pneumonia. Lengkuas merupakan salah satu tanaman herbal yang diyakini memiliki banyak manfaat. Lengkuas selain sebagai bumbu tambahan dalam masakan juga memiliki manfaat dalam kesehatan, seperti anti tumor, pengahambat produksi asam lambung, antiinflamasi, antihypoglikemik, antibakteri, anti tumor, dll. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan senyawa kimia pada rimpang lengkuas putih yang kemudian diuji daya hambatnya pada bakteri Klebsiella pneumonia sebagai bakteri yang mengganggu pernapasan. Metode yang digunakan untuk uji kandungan kimianya adalah eksperimen laboratorium secara kualitatif kemudian uji antibakterinya menggunakan metode Kirby Bauer. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa ekstrak rimpang mengandung senyawa alkaloid, fenol, flavonoid, dan saponin. Hasil uji hambat pada bakteri menunjukkan bahwa zona hambat tertinggi pada 60% ekstrak rimpang lengkuas sebesar 14,3 mm. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa rimpang lengkuas putih memiliki kemampuan kuat sebagai antibakteri pada bakteri Klebsiella pneumonia. Kata kunci :rimpang, lengkuas putih, antibakteri
Pengaruh Pengeringan Terhadap Senyawa Fitokimia Simplisia dan Kadar Flavonoid Total Ekstrak Etanol Buah Cabe Jawa Meyke Herina Syafitri; Mercyska Suryandari; Jezzita Aureola Martha
Journal of Herbal, Clinical and Pharmaceutical Science (HERCLIPS) Vol 4 No 02 (2023): HERCLIPS VOL 04 NO 02
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/herclips.v4i02.5304

Abstract

Cabe jawa (Piper retrofractum Vahl.) banyak digunakan oleh masyarakat sebagai bumbu dan obat tradisional. Petani di Madura biasanya akan merebus buah ini sebelum menjemurnya di bawah sinar matahari langsung untuk mempersingkat waktu pengeringan. Namun belum ada studi yang mempelajari apakah proses seperti ini dapat mempengaruhi kandungan simplisia yang dihasilkan. Untuk mengetahuinya, penelitian kali ini dilakukan dengan menggunakan sampel buah cabe jawa berwarna merah yang dikeringkan menggunakan 2 metode, yaitu dengan cara kering-angin (Metode I), sedangkan yang kedua dengan direbus terlebih dahulu selama beberapa menit kemudian dijemur di bawah sinar matahari langsung (Metode II). Sebagian serbuk simplisia kering yang dihasilkan dari kedua kelompok diidentifikasi kandungannya melalui skrining fitokimia. Hasilnya, kedua kelompok sama-sama mengandung alkaloid, flavonoid, terpenoid, steroid, tanin dan saponin. Selanjutnya, sisa serbuk dari masing-masing kelompok diekstraksi dengan etanol. Ekstrak kental yang dihasilkan kemudian ditetapkan kadar flavonoid totalnya menggunakan spektrofotometer UV-Vis dengan kuersetin sebagai pembanding. Kadar flavonoid total yang diperoleh yakni sebesar 42,88 dan 47,83 mg QE/g ekstrak masing-masing untuk metode I dan II. Penelitian ini menunjukkan bahwa secara kualitatif tidak terdapat perbedaan kandungan senyawa fitokimia, namun secara kuantitatif terdapat perbedaan signifikan terhadap kandungan flavonoid total dari kedua kelompok perlakuan.

Page 1 of 1 | Total Record : 6