cover
Article Per Year (5 Year)
All
Home Page
OAI Link
Editorial Team
Contact
Reviewer
Google Scholar
Contact Name
Ramadhita
Contact Email
sakina@uin-malang.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
sakina@uin-malang.ac.id
Editorial Address
Fakultas Syariah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Jl. Gajayana 50 Kota Malang
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Sakina: Journal of Family Studies
Published by Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
ISSN : -     EISSN : 25809865     DOI : -
Core Subject : Religion, Humanities, Social,
Religion Humanities Social Sciences
Journal of Family Studies merupakan sarana komunikasi dan publikasi ilmiah yang berasal dari riset-riset mahasiswa di bidang hukum keluarga dengan berbagai aspek dan pendekatan
Arjuna Subject : Ilmu Sosial - Hukum
Articles 389 Documents
 35   36   37   38   39 
Surat Panggul: Prenuptial Agreement In The Dayak Ngaju Tribe Jamilatun Nissa; Miftahul Huda
Sakina: Journal of Family Studies Vol 8 No 2 (2024): Sakina: Journal of Family Studies
Publisher : Islamic Family Law Study Program, Sharia Faculty, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jfs.v8i2.6511

Abstract

The traditional marriage of the Ngaju Dayak tribe is a mandatory ritual for the local community to uphold ancestral customs and cultural values. The marriage ritual of the Ngaju Dayak community is formed from several parts that have been patterned in one unit, It aims to meaning of the marriage ceremony in the aspects of custom and religion. One of the traditional marriage procedures of the Ngaju Dayak Tribe is a Surat Panggul or premarital agreement agreed perpetuating the marriage so that divorce does not occur. This is an interesting problem to be researched where the contents of the Surat Panggul or prenuptial agreement of the Ngaju Dayak tribe are contradictory or in harmony when viewed from Marriage Law No. 1 of 1974. This research is a juridical-empirical research using a qualitative descriptive approach. The result of this study is that the practice of the Dayak Ngaju community procession before marriage has benefits if carried out and does not conflict with the Qur'an hadith, can be classified as a custom that has a good impact and mashlahah.Then from the point of view of the provisions of the prenuptial agreement in Indonesia, namely those contained in Law No. 1 of 1974 concerning Marriage, surat panggul or this customary prenuptial agreement does not conflict with existing provisions.
Praktik Pembagian Waris "Bagi Rusa" Perspektif Teori Keadilan Distributif Aristoteles Muhammad Rubbani; Zaenul Mahmudi
Sakina: Journal of Family Studies Vol 8 No 2 (2024): Sakina: Journal of Family Studies
Publisher : Islamic Family Law Study Program, Sharia Faculty, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jfs.v8i2.6697

Abstract

Praktik pembagian waris “Bagi Rusa” di Desa Kemuja menuai perbedaan pendapat karena dianggap menggunakan praktik pemabagian waris yang blum ada legitimasi hukumnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tinjauan teori keadilan distributif Aristoteles terkait pembagian waris bagi rusa. Penelitian ini bersifat yuridis empiris dengan pendekatan kualitatif. Data primer diperoleh dalam penelitian ini diperoleh dari hasil wawancara dengan tokoh masyarakat dan juga masyarakat yang ada di Desa tersebut. Sedangkan data sekunder bersumber dari jurnal, buku, skripsi, dan karya ilmiah yang berkaitan dengan penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik bagi rusa merupakan praktik pembagian hewan buruan yang dikonversi ke dalam praktik pembagian waris. Praktik pembagian waris "Bagi Rusa" diterapkan berdasarkan persetujuan dan dibagi berdasarkan strata, dari anak pertama, anak kedua dan seterusnya. praktik pembagian waris model ini berdasarkan terori keadilan Aristoteles dinilai sudah memenuhi unsur-unsur keadilan yang ada. Beberapa unsur tersebut meliputi prinsip proporsionalitas, kesetaraan dan keseimbangan. Lebih dari itu, praktik pembagian waris bagi rusa dinilai tidak bertentangan dengan Kompilasi Hukum Islam pasal 183 yang memuat aturan perdamaian dalam pembagian waris.
The Implementation of Contra Legem Principle in Dividing Joint Assets Post Divorce for Different Contributions Maqasid Shari’ah Perspective Na'imatur Rohimah; Jamilah Jamilah
Sakina: Journal of Family Studies Vol 8 No 2 (2024): Sakina: Journal of Family Studies
Publisher : Islamic Family Law Study Program, Sharia Faculty, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jfs.v8i2.7017

Abstract

The dividing of joint assets after divorce plays a central role in the achievement of justice. This research explores the case of the dividing of joint assets at the Malang Regency Religious Court; the defendant opposed the claim for joint assets with the argument that the joint assets were realized more by the wife because her father assisted it. This study aims to analyze the judge's consideration in deciding the dividing of joint assets by using the contra legem principle in case number 1786/Pdt.G/2023/PA.Kab.Mlg and its analysis in maqsid shar’ah. This research is empirical research using a descriptive qualitative approach; this research was conducted at the Religious Court of Malang Regency using interview and documentation methods. The results showed that 1). The dividing of joint assets by 70% for the counterclaim defendant and 30% for the counterclaim plaintiff is based on distributive justice that looks at the legal facts in the trial. 2). The maqsid shar’ah analysis confirms that the decision supports the preservation of assets, offspring, and soul in the context of the basic needs of the darriyt. In addition, it provides convenience for both parties without having to start from scratch in the context of hajiyt needs.
Pengelolaan Wakaf Produktif Dalam Mendukung Ketahanan Keluarga di Masa Kedaruratan Maziya Rahma Wahda; Ramadhita Ramadhita
Sakina: Journal of Family Studies Vol 8 No 2 (2024): Sakina: Journal of Family Studies
Publisher : Islamic Family Law Study Program, Sharia Faculty, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jfs.v8i2.7022

Abstract

Permasalahan ekonomi yang terjadi pada masa pandemi Covid-19 menjadi salah satu faktor penyebab perceraian di Indonesia. Sehingga ketidakstabilan ekonomi dalam keluarga menyebabkan terganggunya ketahanan dalam keluarga. Salah satu upaya yang dilakukan dalam mengatasi permasalahan ekonomi adalah melalui lembaga perekonomian islam berupa pengelolaan wakaf yang dikelola secara produktif. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan pengelolaan wakaf produktif di Lembaga Roumah Wakaf Surabaya perspektif Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf. dan mendeskripsikan peran program wakaf produktif di Lembaga Roumah Wakaf dalam mendukung ketahanan keluarga di masa kedaruratan. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian yuridis empiris dengan pendekatan fenomenologi. Sumber data diperoleh dari informan nazhir wakaf, dan diperkuat dengan literatur yang relevan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengelolaan wakaf produktif mempunyai kontribusi dalam mendukung ketahanan keluarga pada aspek ekonomi dan memperkuat solidaritas masyarakat di masa kedaruratan.
Pemenuhan Hak Suami Dalam Kitab Dlau Al-Misbah Fi Bayani Ahkam Al-Nikah Karya Hasyim Asy’ari Muhammad Zainuddin Sunarto; Ahmad Idhafi
Sakina: Journal of Family Studies Vol 8 No 2 (2024): Sakina: Journal of Family Studies
Publisher : Islamic Family Law Study Program, Sharia Faculty, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jfs.v8i2.7237

Abstract

Husband's rights are a separate unit from several other rights and obligations that must be understood in the household. It is undeniable that households become a field of problems when husbands feel they are not getting their rights because the nature of husband's rights is not concrete and not in the form of material. However, it is more about the adab obligations of a wife. Many wives today are less concerned about their obligations. This is because the references or sources of religious knowledge are contained in large books so that not everyone can reach them. So, in the end, they are influenced by changes, some of which are contrary to the teachings of shari'a. This research has 3 objectives, namely first, knowing the fulfillment of husband's rights. Second, to know the thoughts of Hadlratus Shaykh Hasyim Asy'ari about the concept of fulfilling husband's rights. Third, to know the reality of fulfilling husband's rights from the perspective of Hadlratus Shaykh Hasyim Asy'ari in modern households. The research in this thesis uses library research (library reseach), and a character study approach. The use of personal documents as data sources, and documentation methods as data collection techniques. The results showed that the fulfillment of husband's rights was explained by Hadlratus Syaikh Hasyim Asy'ari in detail and easy to understand so that it could be used as a guide for wives who intend to get married. Among them are; 1) Obey the husband, 2) Behave well towards the husband, 3) Always ready to serve the husband, 4) Always reluctant to the husband, 5) Glorify the husband and the husband's family, 5) Keep yourself busy at home. Meanwhile, the fulfillment of husband's rights in modern households, there are things that are not in line with the thoughts of Hadlratus Syaikh Hasyim Asy'ari. Starting from a wife who is too active in the public world so that it seizes attention by not maximizing her role in the household as a wife and mother. Also the management of household assets that makes a wife a family bank, so that all financial assets or wealth are in the hands of the wife under the pretext of mere maintenance. In the end, the husband becomes limited to holding his own property.
Efektivitas Alat Bukti Elektronik Pada Praktik Beracara Perspektif Teori Sistem Hukum Lawrence M. Friedman Fara Rizqiyah Sari; Rayno Dwi Adityo
Sakina: Journal of Family Studies Vol 8 No 2 (2024): Sakina: Journal of Family Studies
Publisher : Islamic Family Law Study Program, Sharia Faculty, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jfs.v8i2.7751

Abstract

Fokus pengkajian penelitian ini adalah Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2016 perubahan atas Undang – Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi elektronik. Pada penelitian ini juga membatasi pada hal keabsahan alat bukti elektronik ditinjau dari UU ITE. Putusan yang digunakan sebagai sampel adalah putusan nomor 852/Pdt.G/2023/PA.Lmj dan juga menggunakan parameter efektivitas hukum menurut Lawrence M. Friedman. Jenis penelitian ini adalah yuridis empiris dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini membuahkan hasil, yang pertama adalah alat bukti elektronik pada putusan nomor 852/Pdt.G/2023/PA.Lmj sah karena telah memenuhi syarat formil dan materiil sesuai ketentuan pasal 5 ayat 1 UU nomor 11 tahun 2008 tentang ITE. Hasil kedua adalah bahwa alat bukti elektronik pada putusan nomor 852/Pdt.G/2023/PA.Lmj jika ditinjau dari indikator Lawrence M. Friedman dapat dikatakan belum efektif dari segi struktur dan budaya hukum karena belum ada ahli IT yang bersertifikat serta masyarakat belum banyak yang menggunakan alat bukti elektronik. Pada aspek substansi hukum sudah efektif karena Hakim sudah mengetahui undang - undang mengenai alat bukti elektronik dan sebagian sudah digunakan.
Tradisi Pelepasan Ayam di Gunung Pegat Perspektif Urf (Studi Kasus di Desa Karangkembang Kecamatan Babat Kabupaten Lamongan) Farida Dwi Rahmawati; Abd Rouf
Sakina: Journal of Family Studies Vol 8 No 2 (2024): Sakina: Journal of Family Studies
Publisher : Islamic Family Law Study Program, Sharia Faculty, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jfs.v8i2.9341

Abstract

Tradisi pelepasan ayam adalah tradisi yang dilakukan oleh keluarga pengantin baru yang melewati rute Gunung Pegat. Tradisi ini dilaksanakan ketika keluarga mempelai berangkat ke rumah pengantin baik ketika akad maupun sepasaran. Tradisi ini dipercayai mampu menghindarkan konflik dalam keluarga mempelai, namun disisi lain juga menimbulkan konflik antar Masyarakat adat dan muslim karena cara menyikapi yang tidak sesuai dengan tuntunan ajaran agama Islam.Tujuan artikel ini adalah untuk mengetahui bagaimana praktik pelepasan ayam dan bagaimana tinjauan urf dalam menjawab tradisi yang dilakukan oleh keluarga pengantin baru yang nelewati Gunung Pegat. Artikel ini termasuk jenis penelitian yuridis empiris dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Data diperoleh dari hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi. Jenis dan sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Penggelolaan data yang digunakan pada artikel ini melalui lima tahapan yaitu edit, klasifikasi data, verifikasi data menggunakan cara triangulasi, analisis dan kesimpulan penelitian. Hasil dari artikel ini adalah 1) Praktik tradisi pelepasan ayam yang dilakukan keluarga pengantin baru tidak memiliki ketentuan spesifik baik dari jenis ayam yang dilepaskan maupun praktik pelepasan ayam tersebut. Pada artikel ini hanya dijelaskan bahwa yang terpenting adalah ayam yang dilepaskan terdari dari dua ekor yang mengisyaratkan pasangan suami istri dan cara pelepasannya juga lebih familiar dipraktikkan dengan diberikan penduduk sekitar. Alasan melakukan dengan model ini adalah untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan diakibatkan perebutan ayam yang dilakukan warga ditempat kejadian, selain itu penduduk beranggapan bahwa dengan cara memberi kepada penduduk bisa diartikan dengan shadaqah berbeda dengan pelepasan bebas yang identik dengan penyerahan sesajen di Gunung Pegat tersebut. 2). Mengenai hukum yang diterapkan atau tinjauan urf adalah bahwa tradisi ini termasuk urf shahih dimana lebih banyak masyarakat yang memberikan ayam daripada melepaskan secara bebas. Pemberian ayam kepada penduduk sekitar dianggap perilaku yang baik karena sama saja pengantin menyedekahkan ayam untuk membantu kesejahteraan penduduk yang menerimanya.
Implementasi Hak Nafkah ‘Iddah Istri Dalam Perkara Cerai Gugat berdasarkan PERMA No. 3 Tahun 2017 Feby Lestari Putri; Yusefri Yusefri; Aida Rahmi Nasution
Sakina: Journal of Family Studies Vol 8 No 2 (2024): Sakina: Journal of Family Studies
Publisher : Islamic Family Law Study Program, Sharia Faculty, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jfs.v8i2.9420

Abstract

The purpose of this study is to find out how the implementation of PERMA No. 3 of 2017 in divorce cases at the Curup Religious Court and to find out the considerations of the Curup Religious Court judges in the decision of case number 383/Pdt.G/2022/PA.Crp. This research is a field research with a type of Case study. The results of the study are as follows: First, the implementation of PERMA No. 3 of 2017 is applied by judges in every case related to women absolutely and is used as a reference during trials; The implication of PERMA for divorce cases is that the wife's 'iddah right can be fulfilled if the wife asks for her 'iddah right in the lawsuit and the fulfillment of the 'iddah right creates a sense of justice for the wife. Second, the judge's consideration in deciding case 383/Pdt.G/2022/PA. Crp is: the evidence presented by the plaintiff in his suit which is corroborated by witness statements and the absence of the defendant during the trial; consideration that case 383/Pdt.G/2022/PA. CRP occurred because the husband did something bad to the plaintiff, the defendant cheated, committed domestic violence and did not provide for 7 years; Based on the facts of the trial, the panel of judges held that the wife was not proven to be nusyuz so that the wife was entitled to her 'iddah rights in accordance with what was mandated in SEMA No. 3 of 2018.
Pertimbangan Hakim Pengadilan Agama Kota Kediri Dalam Penetapan Permohonan Dispensasi Kawin Perspektif Sadd Al-Dzari’ah Irfan Mufida; Ahmad Wahidi; Mochammad Agus Rachmatulloh
Sakina: Journal of Family Studies Vol 8 No 2 (2024): Sakina: Journal of Family Studies
Publisher : Islamic Family Law Study Program, Sharia Faculty, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jfs.v8i2.9500

Abstract

Setiap tahun terdapat perkara permohonan dispensasi kawin yang diajukan ke Pengadilan Agama Kota Kediri, dengan banyaknya kasus pernikahan dini, terlihat bahwa angka perceraian disebabkan oleh pernikahan anak di bawah umur. Perkawinan anak harus dicegah karena melanggar hak asasi manusia dan melanggar hak anak. Penelitian ini termasuk jenis yuridis normatif, menggunakan pendekatan kasus dan pendekatan konseptual. Sumber data diambil dari hasil penetapan permohonan dispensasi kawin di Pengadilan Agama Kota Kediri dan dikuatkan dengan wawancara, kemudian dianalisis dengan metode sadd al-dzari’ah. Hasil penelitian ini terdapat tiga faktor yang melatarbelakangi permohonan dispensasi kawin yaitu sebab hamil di luar nikah, faktor terjalinnya hubungan yang lama, dan faktor budaya. Pertimbangan hakim dalam menetapkan dispensasi kawin sebab hamil di luar nikah telah sesuai dengan tujuan utama sadd al-dzari’ah yaitu mencegah perzinaan lebih lanjut dan menghindari kekosongan status hukum, serta akan terjadi madharat berupa lahirnya anak tanpa ayah dan tidak adanya nafkah untuk ibu hamil tersebut, serta tidak ada nafkah untuk istri yang melahirkan dan menyusui. Pertimbangan hakim dalam mengabulkan sebab terjalinnya hubungan yang lama telah sesuai dengan tujuan utama sadd al-dzari’ah dari segi mashlahah dan mafsadah yang ditimbulkan. Maka, dispensasi kawin diberikan dengan alasan apabila tidak diberikan dapat menimbulkan fitnah dan pelanggaran hukum.

Page 39 of 39 | Total Record : 389

 35   36   37   38   39 

Filter by Year

2017 2024


Reset
Filter By Issues
All Issue Vol 8 No 2 (2024): Sakina: Journal of Family Studies Vol 8 No 1 (2024): Sakina: Journal of Family Studies Vol 7 No 4 (2023): Sakina: Journal of Family Studies Vol 7 No 3 (2023): Sakina: Journal of Family Studies Vol 7 No 2 (2023): Sakina: Journal of Family Studies Vol 7 No 1 (2023): Sakina: Journal of Family Studies Vol 6 No 4 (2022): Sakina: Journal of Family Studies Vol 6 No 3 (2022): Sakina: Journal of Family Studies Vol 6 No 2 (2022): Sakina: Journal of Family Studies Vol 6 No 1 (2022) Vol 5 No 4 (2021) Vol 5 No 3 (2021) Vol 5 No 2 (2021) Vol 5 No 1 (2021) Vol 4 No 4 (2020) Vol 4 No 3 (2020): Family Issue Vol 4 No 2 (2020): Family Issue Vol 4 No 1 (2020): Family Issue Vol 3 No 4 (2019): Family Issue Vol 3 No 3 (2019): Family Issue Vol 3 No 2 (2019): Family Issue Vol 3 No 1 (2019): Family Issues Vol 2 No 4 (2018): Family Issue Vol 2 No 3 (2018): Family Issue Vol 2 No 2 (2018): Family Issues Vol 2 No 1 (2018): Family Issues Vol 1 No 2 (2017): Family Issues Vol 1 No 1 (2017): Family Issue More Issue