cover
Contact Name
Ahmad Arkan Ichsan
Contact Email
a.khan.ich@gmail.com
Phone
+6281310581402
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Jl. ISSY Samratulangi No. 28 Menteng, Jakarta Pusat Tel / fax : 081310581402 / 082289133714
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
JIMKI : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia
Published by BAPIN-ISMKI
ISSN : 23026391     EISSN : 27211924     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia (JIMKI) merupakan sebuah platform publikasi jurnal nasional dibawah naungan Badan Analisis dan Pengembangan Ilmiah Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (BAPINISMKI).
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 1 No 2 (2012): JIMKI : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia" : 8 Documents clear
Gerakan Nasional Sadar Gizi pada Seribu Hari Pertama Kehidupan Dina Faizah
JIMKI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia Vol 1 No 2 (2012): JIMKI : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia
Publisher : BAPIN-ISMKI (Badan Analisis Pengembangan Ilmiah Nasional - Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

-
Chelating Effect of Water Extract of Mangifera foetida L. Leaf in Serum of Thalassemia Patient by Ex Vivo Test Dessy Framita Sari; Erni Hernawati Purwaningsih; Desak Gede Budi Krisnamurti
JIMKI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia Vol 1 No 2 (2012): JIMKI : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia
Publisher : BAPIN-ISMKI (Badan Analisis Pengembangan Ilmiah Nasional - Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Thalassemia is a genetic disorder, which is caused by the diminshed synthesis of globin polypeptide chains. In Indonesia, 3-5% of cases are beta-thalassemia and 2.6 to 11% are alpha-thalassemia. Regular blood transfusion is neede but iron overload is the consequence. That's why Deferoxamine is used as a chelating agent which function is bind iron and excrete them. Unfortunately, Deferoxamine needs high cost with high side effects. Therefore, an alternative natural medicine is required, that is mangiferin derived from aqueous extract of Mangifera foetida L. leaf. The aim of this research is to utilize the natural substance as a chelating agent of feritin in thalassemia patient's serum. This was an experimental study, which used serum of patient with thalassemia. One Way ANOVA statistical test proved that the aqueous ectract of Mangifera foetida L. dose of 0.375 mg and 0.75 mg has a chelating effect compared with negative control (p=0.005). However, when subsequently tested with post hoc, 0.375 mg extract doesn't show a chelating effect compared with mangiferin (p=0.018). In the other hand, 0.75 mg extract has shown a chelating effect but not as good as mangiferin (p=0.259). It is consiered that the low doses of extract and a possibility that the extract doesn't bind the iron directly are the facttors which influence the result. That's why manfigerin still has better effectiveness in binding iron compared with aqueous extract of Mangifera foetida L. leaf dose of 0.375 mg and 0.75 mg.
Penatalaksanaan Kegawat daruratan Gagal Jantung Kongestif secara Komprehensif pada Pasien Pediatri di Pelayanan Primer Kevin Saputra; Felix Chikita Fredy
JIMKI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia Vol 1 No 2 (2012): JIMKI : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia
Publisher : BAPIN-ISMKI (Badan Analisis Pengembangan Ilmiah Nasional - Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gagal jantung pada anak merupakan suatu sindrom klinis yang disebabkan oleh ketidakmampuan miokardium untuk memenuhi metabolisme tubuh, termasuk pertumbuhan. Gagal jantung pada anak memberikan gambaran klinis dan perjalanan penyakit yang berbeda pada orang dewasa. Di samping faktor penyebab utama yaitu penyakit jantung bawaan (PJB), faktor umur menyebabkan jantung dan organ lainnya masih lebih baik regenerasinya sehingga memberikan harapan penyembuhan yang lebih baik. Anak dengan PJB 90% meninggal karena gagal jantung dalam usia kurang dari satu tahun, sedangkan sisanya terjadi pada umur 1-5 tahun. Oleh karena itu, upaya penanganan kegawatdaruratan gagal jantung pada anak yang tepat diperlukan dalam upaya menurunkan angka mortalitas. Laporan kasus ini membahas upaya penegakan diagnosis dan stabilisasi anak dengan syok kardiogenik karena PJB.
Pengaruh Induksi Cathepsin K terhadap Pembetukan Imunoglobulin (IgG) Anti-Cathepsin K, Osteosit, dan Kadar Alkaline Phosphatase (ALP) pada Tikus Putih (Rattus norvegicus L. Betina Galur Wistar Pascaovariektomi Fransisco Wahyu Santoso; Arif Ismail; Oktavia Rahayu Adianingsih; Yurike Mandrasari
JIMKI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia Vol 1 No 2 (2012): JIMKI : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia
Publisher : BAPIN-ISMKI (Badan Analisis Pengembangan Ilmiah Nasional - Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT Osteoporosis is a "silent disease" that can weaken bones and cause fractures. Two from five of Indonesia's population at risk of osteoporosis and it is estimated in 2025 that number will become tripled. It has been found a kind of drug, that serves as cathepsin K inhibitors, that shows great potential in reducing osteoporosis. Cathepsin K has an important role in tissue destruction, bone remodeling, and cartilage destruction, This study is aimed to verify the effect of the cathepsin K vaccine candidate to the decrease of bone resorption in Rattusnorvegicus strain wistar post-ovariectomy. Female Rattusnorvegicas Strain Wistar (age: 10-12 weeks) are divided into 5 groups: control (-), control (+) with ovariectomy, the treatment groups are ovariectomized and given cathepsin K 50 ng/200 µL, 100 ng/200 µL, and 200 ng/200 µL.. Surgery perform on the 30th day and then IgG titers of anti-cathepsin K and ALP serum level are measured and the number of osteocytes is counted. ANOVA test shows that the administration of the vaccine candidate, cathepsin K that are added with CFA-IFA, is significantly increase the titers of IgG anti-cathepsin K in the serum (p = 0.00). The administration of cathepsin K 50 ng/200 µL, 100 ng /200 µL, and 200 ng/200 µL do not significantly reduce the number of osteocytes. The administration of cathepsin K 50 ng/200 µL, 100 rig / 200 µL, and 200 ng/200 µL do not increase the ALP serum levels (p> 0.05) significantly. The conclusion of the study is that the administration of the cathepsin K vaccine candidate can increase the IgG anti-cathepsin K titers in Female Rattusnorvegicus Strain Wistar Rats Post-ovariectomy, but do not significantly affect the number of osteocytes and ALP serum levels. Therefore, the osteoporosis vaccine candidate with cathepsin K as a basic material still need to be researched and develop
Analisis Potensi Curcumin Kunyit (Curcuma longa) Sebagai Agen Neuroproktektor, Antiinflamasi, dan Antioksidan Surya Wijaya; Muthmainnah Arifin
JIMKI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia Vol 1 No 2 (2012): JIMKI : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia
Publisher : BAPIN-ISMKI (Badan Analisis Pengembangan Ilmiah Nasional - Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT Alzheimer is the most common type of dementia disorders affecting people all over the world. Alzheimer not only contribute to complications, disability, and high mortality rate, but also has implications in psychiatry and economic aspects. Unfortunately, until now there is no medical management to treat Alzheimer effectively. One of the herbs that is used as Alzheimer therapy is turmeric (Ctercuma longa) with its main components, curcumin. The aim of paper writing is to investigate the mechanism and potential applications of turmeric's curcumin as innovative therapy for Alzheimer patient. Data collection methods is literature study. whereas data analysis method is inductive. Curcumin has potential as management modality of Alzheimer because it serves as a neuroprotective agent by inhibiting the formation protein β -arnyloid and tau protein cycle, decreasing the activity of β -secretase and acetilcolinesterase, and antidislipidemia. Curcumin also acts as an anti-inflammatory agent through inhibition of NF-kB activity, COX-2, lipooxygenase, AP-1, iNOS, and Egr-1. In addition to these two effects, curcumin also has potential as an antioxidant agent through lowering activity of peroxidase, reactive oxygen species (ROS) and oxidative stress induced by homocysteine. This suggests that turmeric's curcumin has strong potential for fluffier development into alternative Alzheimer therapies.
Potensi Teknologi Microentrapment-Hidrogel-2Metoksiestradiol (MEH-2ME) sebagai Supresor Hypoxia-Inducible Factor1 alpha (HIF-1alpha) dalam Upaya Preventif dan Kuratif Penanganan Preeklamsia Felita Surya Rini; Putu Dian Pratita Lestari; I Gusti Agung Dwi Mahasurya
JIMKI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia Vol 1 No 2 (2012): JIMKI : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia
Publisher : BAPIN-ISMKI (Badan Analisis Pengembangan Ilmiah Nasional - Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Saat ini preeklamsia (PE) masih menjadi penyebab utama komplikasi kehamilan serta kematian pada ibu dan anak. Data WHO menunjukkan bahwa angka kejadian PE berkisar antara 5-15% dari seluruh kehamilan di dunia. Modalitas terapi PE saat ini hanya bersifat simtomatis dan belum mampu mencegah komplikasi yang ditimbulkan. Profilaksis yang tersedia pun masih dipertanyakan efektifitasnya. Patogenesis PE ditandai dengan invasi trofoblas yang dangkal sehingga menimbulkan kondisi hipoksia persisten yang menyebabkan peningkatan HIF-1-a-ME merupakan metabolit estradiol yang mampu menginhibisi translasi HIF-1a. Supresi terhadap HIF-1a akan mencegah transkripsi gen yang diregulasi oleh HIF-1a seperti ET-1, TGF-b3, AT1-AA, SLFT-1 dan sENG yang berperan penting dalam PE. Sayangnya, 2ME memiliki waktu paruh yang singkat. Enkapsulasi pada hidrogel termodifikasi terhadap 2-ME mampu mempertahankan efek teraupetik 2-ME hingga 160 hari. Pasca administrasi, 2-ME mampu menurunkan level HIF-1a, meningkatkan sifat invasif, dan migrasi trofoblas yang dibutuhkan dalam perkembangan arteri uteroplasenta yang adekuat, serta menurunkan tekanan darah dan level albumin urin maternal. Melihat efek klinis yang sangat menjanjikan, kombinasi MEC-2ME dapat menjadi modalitas mutakhir dalam upaya preventif dan kuratif penanganan PE.
Potensi X-Box Binding Protein (XBP1) dalam Meregulasi Stres Retikulum Endoplasma sebagai Pencegahan Diabetik Retinopati pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Ayu Widyanti; Mien Dwi Cahyani; Dian Pratita Lestari
JIMKI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia Vol 1 No 2 (2012): JIMKI : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia
Publisher : BAPIN-ISMKI (Badan Analisis Pengembangan Ilmiah Nasional - Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetik retinopati (DR) merupakan komplikasi yang paling sering terjadi pada penderita diabetes dan penyebab utama kebutaan pasien usia 20-64 tahun populasi di Amerika Serikat. Insiden diabetik retinopati meningkat menjadi 50% setelah 10 tahun menderita DMT2 dan menjadi 90% setelah 25 tahun. Kasus kebutaan total akbiat diabetik retinopati ditemukan setelah 20 tahun menderita DM dengan angka kebutaan DMT2 mencapai 60%. Modalitas pengobatan DR selama ini memerlukan biaya yang relatif tinggi dan menyebabkan komplikasi. Stres Retikulum Endoplasma (RE) dan inflamasi adalah dua faktor penting dalam patogenesis DR karena berpotensi merusak BRB, tanda patologis DR stadium awal. X-Box Binding Protein 1 (XBP1) yaitu gen pengkode faktor transkripsi yang meregulasi stres RE mampu memberikan perlindungan terhadap sistem vaksuler retina dengan mengatasi stres RE serta sebagai agen anti inflamasi yang nantinya mampu mencegah kerusakan BRB. XBP1 dapat mengatasi Stres RE dengan meningkatkan ekspresi kaperon RE dan aktivasi gen-gen yang terlibat dalam ERAD dan meningkatkan protein yang terlibat dalam ERAD dengan berikatan pada protein yang misfold. XBP1 dapat menurunkan ekspresi molekul adhesi ICAM-1 dan VCAM-1 dan NF-kB yang diinduksi oleh TNF-α dan IKK. Dalam pengadministrasiannya, XBP1 dimasukkan ke dalam adenovirus vektor kemudian diinjeksikan secara intravitreal pada penderita DMT2.
The Correlation between Gestational Age and Stress Level in Pregnant Women, in Ciracas Health Care Service, East Jakarta Anggia Widyasari; Elfikri Asril; Fahmi Rusnanta; Irene Sinta Febriana; Susie Susilawati; Yuditiya Purwosunu
JIMKI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia Vol 1 No 2 (2012): JIMKI : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia
Publisher : BAPIN-ISMKI (Badan Analisis Pengembangan Ilmiah Nasional - Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Kehamilan merupakan masa yang rentan terjadi stres. American college of Obstetrician and Gynecologist (ACOG) mengeluarkan rekomendasi terkait skrining stres psikososial selama kehamilan. Tujuan studi ini untuk mengetahui hubungan antara usia gestasi dan tingkat stres pada ibu hamil. Studi ini menggunakan desain potong lintang dengan total sampel sebesar 100 subjek penelitian yang dipilih dengan teknik consecutive sampling. Data diambil dengan menggunakan metode kuesioner untuk menilai data demografik, riwayat obstetri, dan tingkat stres yang mengacu pada The Prenatal Psychosocial Profile Hassles Scale. Hasil studi menunjukkan terdapat korelasi bermakna antara usia gestasi dengan skor stres (p=0,022), Korelasi bersifat negatif yang berarti semakin bertambah usia gestasi maka skor stres akan berkurang, tetapi kekuatan korelasi yang dimiliki masih lemah (R=-0,230). Berdasarkan analisis regresi linier, setiap pertambahan usia gestasi sebesar satu minggu akan menurunkan skor stres sebanyak 0,053. Studi ini menyimpulkan bahwa semakin bertambah usia gestasi akan menurunkan tingkat stres. Oleh karena itu, skrining stres psikososial selama kehamilan sangat diperlukan, terutama pada trimester pertama

Page 1 of 1 | Total Record : 8