cover
Contact Name
Ahmad Arkan Ichsan
Contact Email
a.khan.ich@gmail.com
Phone
+6281310581402
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Jl. ISSY Samratulangi No. 28 Menteng, Jakarta Pusat Tel / fax : 081310581402 / 082289133714
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
JIMKI : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia
Published by BAPIN-ISMKI
ISSN : 23026391     EISSN : 27211924     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia (JIMKI) merupakan sebuah platform publikasi jurnal nasional dibawah naungan Badan Analisis dan Pengembangan Ilmiah Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (BAPINISMKI).
Arjuna Subject : -
Articles 211 Documents
Uji In Vitro Efek Antibakteri Ekstrak Daging Muda Buah Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa) Terhadap Klebsiella Pneumoniae Surya Wijaya; Hendra Nopriansyah
JIMKI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia Vol 1 No 1 (2012): JIMKI : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia
Publisher : BAPIN-ISMKI (Badan Analisis Pengembangan Ilmiah Nasional - Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Pneumonia hingga saat ini masih tercatat sebagai masalah kesehatan utama pada anak di negara berkembang. Kondisi diperparah dengan munculnya ancaman bakteri resisten antıbiotik. Beberapa bukti klinıs menunjukkan mahkota dewa (Phalerıa macrocarpa) berpotensi tuttuk mengobati pneumonia Tujuan: Mengetahui efek dari ekstrak daging muda mahkota dewa dalam menghambat pertumbuhan Klebsiella pneumoniae. Metodologi: Jenis penelitian adalah penelitian eksperimental dengan rancangan post-test dan kelompok kontrol. Ekstrak daging muda buah malikota dewa didapatkan dengan proses soxhletasi dengan metode ekstraksi bertingkat. Ekstrak aktif antibakteri kemudian diuji akhvitasnya terhadap isolat K pneumoniae dengan metode dıfusı agar menggunakan Cakram Kırby-Bauer. Data kemudian dianalisıs secara statistik menggunakan SPSS versi 16. Hasll: Ekstrak etilasetat dan etanol dari daging muda buah mahkota dewa mampu menghambat pertumbuhan bakteri K. pneuıuonine dengan nilaı KHM kedua ekstrak berada pada konsentrasi 1%. Nilai kesetaraan antibiotik ampisilin dengan ekstrak etilasetat dan etanol dari buah muda mahkota dewa berturut-turut adalah 0,053% dan 0,003% terhadap K.pneunıoniae. Simpulan: Ekstrak etilasetat dan ekstrak etanol daging muda buah mahkota dewa memiliki efek inhibisi terhadap bakteri penyebab utama penyakıt pneumonia, yaitu K. pneumoniae
Pemberian Vitamin C Dikontraindikasikan Pada Pengobatan Tuberkulosis dengan Isoniazid Simanjuntak Janson; Wayan Erawan; M Akbar Khan
JIMKI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia Vol 1 No 1 (2012): JIMKI : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia
Publisher : BAPIN-ISMKI (Badan Analisis Pengembangan Ilmiah Nasional - Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian mencari pengobatan tuberkulosis yang lebih baik mengarahkan beberapa peneliti mencari manfaat vitamin C pada kasus tuberkulosis. Penelitian difokuskan pada terjadinya stres oksidatif pada kasus tuberkulosis yang menurunkan antioksidan tubuh penderita dan meningkatkan kejadian hepatotoksisitas. Namun, apakah penderita tuberkulosis membutuhkan vitamin C pada proses pengobatan dengan obat antituberkulosis, termasuk isoniazid? Melalui tinjauan pustaka yang kami lakukan, kami mendapatkan bahwa, pertama, pemberian vitamin C pada pengobatan tuberkulosis dengan isoniazid dapat menghambat aktivasi dan aktivitas isoniazid, sehingga efektivitas pengobatan tuberkulosis dengan isoniazid menurun. Kedua, penderita tuberkulosis tidak membutuhkan vitamin C untuk menurunkan stres oksidatif, karena dengan obat antituberkulosis saja sudah mampu menurunkan stres oksidatif pada penderita tuberkulosis
Manfaat Tai Chi Sebagai Terapi Fibromialgia Albert Susanto; Sonnia Haryani; Gerry Setiawan
JIMKI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia Vol 1 No 1 (2012): JIMKI : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia
Publisher : BAPIN-ISMKI (Badan Analisis Pengembangan Ilmiah Nasional - Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fibromialgia adalah sindrom muskuloskeletal kronis yang ditandai dengan nyeri otot, kelelahan, nyeri sendi dan nyeri tekan pada beberapa titik di tubuh. Tidak ada pengobatan yang terbukti sukses mengobati sindrom ini dan pengobatan yang diterapkan sekarang adalah kombinasi dari edukasi, obat - obatan, latihan fisik dan terapi kognitif. Karya tulis ini berupa tinjauan pustaka, bertujuan untuk mengkaji manfaat latihan Tai Chi sebagai terapi fibromialgia. Pada beberapa penelitian, Tai Chi terbukti dapat meringankan nyeri kronis, termasuk nyeri pada pasien fibromialgia. Tai Chi mempengaruhi neuroendokrin dalam tubuh dan membantu memutuskan "pain-cycle". Kesimpulan kami, latihan Tai Chi sebagai terapi bermanfaat dalam mengobati fibromialgia, baik dari segi etiologi maupun dari segi simptomatis. Akan tetapi, tetap diperlukan penelitian lebih lanjut dengan sampel yang lebih besar.
Potensi Nanocarrier Dotap:Cholesterol (DOTAP:CHOL) Berbasis Senyawa Allyl Sulfur Sebagai Modalitas Utama Nanoterapi Dalam Penatalaksanaan Kanker Serviks I Made Yoga Prabawa; Gebe Febby Pratama Kusuma; Agus Desiartama
JIMKI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia Vol 1 No 1 (2012): JIMKI : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia
Publisher : BAPIN-ISMKI (Badan Analisis Pengembangan Ilmiah Nasional - Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Laporan WHO pada tahun 2008 menyebutkan bahwa kanker serviks merupakan kanker terbanyak kedua yang diderita wanita di seluruh dunia, dan 80% dari data ini berasal dari negara yang berpendapatan rendah dan negara berkembang terbasuk Indonesia. Menurut data Globocan, terdapat 40,000 kasus baru kanker serviks dengan sekitar 22,000 kematian pada perempuan di Asia Tenggara. indonesia berada di peringkat pertama dengan 15,050 kasus baru dan kematian 7,566 jiwa dalam setahun. Terkait tentang permasalahan yang ada, beberapa metode pencegahan kanker serviks umumnya sudah diterapkan seperti pemberian vaksin, namun hanya berguna untuk beberapa varian HPV. Angka mortalitas dan morbiditas yang tinggi mengindikasikan belum adanya terapi yang mampu mengeradikasikan sel kanker secara sempurna. Sehingga diperlukan modalitas terapi yang baru dan efektif. Nanoterapi merupakan metode penghantaran partikel berukuran nano dan umumnya digunakan sebagai transfer gen. Nanocarrier berbahan dasar lemak seperti DOTAP:Chol berbasis senyawa allyl sulfur memiliki efektifitas yang baik dalam eradikasi sel kanker dengan melakukan apoptosis jalur mitokondria. Allyl sulfur akan mencetuskan lisis pada membran mitokondria dengan mengaktivasi protein Bax yang memiliki fungsi ganda antara lain meningkatkan ekspresi gen TSG p53 dan pengeluaran sitokrom-C yang memicu aktivasi caspase Apaf-1 dan berikatan dengan beberapa caspase lainnya sampai terjadi degradasi apoptosom oleh makrofag.
Penatalaksanaan Diare dan Dispepsia Pada Pasien dengan Infeksi Dimas Priantono; Retnani Budiastuti; Numajmia C Proklamartina; Devi Felicia; Andra Herdiarto; Dwi Diandini; Yulius L Haryadi; Eka O. Budiningtyas
JIMKI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia Vol 1 No 1 (2012): JIMKI : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia
Publisher : BAPIN-ISMKI (Badan Analisis Pengembangan Ilmiah Nasional - Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diare dan dispepsia merupakan sebagaian dari manifestasi klinis yang dikeluhkan oleh pasien dengan gangguan gastrointestinal, baik yang disebabkan oleh faktor lokal maupun sistemik. Keduanya memerlukan pendekatan klinis yang cermat, melalui anamnesis, pemeriksaan fisis, hingga pemeriksaan penunjang yang tepat agar diagnosis dapat ditegakkan secara benar. Keluhan pada sistem gastrointestinal tidak jarang disampaikan oleh pasien secara berbeda, bergantung dari latar belakang sosial, budaya dan pendidikan pasien. Diare merupakan keluhan yang banyak ditemui di negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Di Indonesia, frekuensi kejadian diare cukup tinggi, yaitu 2-3 kali lebih banyak dibandingkan negara - negara maju. Umumnya kematian pada penderita diare terjadi pada anak - anak dan lanjut usia, dimana kesehatan pada pasien usia tersebut rentan terhadap dehidrasi sedang-berat.
Penyakit Arteri Perifer Sebagai Faktor Prognosis Penyakit Arteri Perifer Atika Atika; Fahmi Rusnanta; Ranti Pratiwi; Rodry Mikhael; Sarah Salim S. Alatas
JIMKI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia Vol 1 No 1 (2012): JIMKI : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia
Publisher : BAPIN-ISMKI (Badan Analisis Pengembangan Ilmiah Nasional - Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Patofisiologi utama penyakit arteri perifer (PAD) disebabkan oleh aterosklerosis. Pembentukan aterosklerosis di arteri koroner meningkat pada pasien dengan riwayat PAD. Salah satu cara menegakkan diagnosis PAD adalah melalui mengukuran ankle-brachial index (ABI). Laporan ini menggunakan 4 database yaitu PubMed, ProQuest, Cinahl-Ovid, dan Cochrane Library dalam pencarian literatur. Setelah dilakukan seleksi melalui skrining judul dan abstrak, diperoleh 6 artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil akhir pencarian menghasilkan 1 artikel terpilih yang paling relevan. Artikel yang terpilih dilanjutkan dengan telaah kritis mencakup validity, importance dan applicability. Studi tersebut menyatakan bahwa risiko terjadinya insidens penyakit kardiovaskular (CVD) pada ABI rendah (ABI<0,9) adalah 2,30 kali (95%CI: 1,76-3,00. p<0,001) dari ABI normal. Besar risiko tersebut juga tidak jauh berbeda terhadap kejadian penyakit arteri koroner (CAD) pada pasien dengan riwayat PAD yaitu sebesar 1,87 kali (p=0,001) dari orang dengan ABI normal. Disimpulkan bahwa risiko terjadinya CAD pada pasien dengan PAD mencapai hingga 1,87 kali lipat. Kondisi tersebut dapat menjadi dasar dalam memodifikasi faktor risiko pada pasien dengan PAD.
Modifikasi Diet dengan Kedelai (Glycine sp.) untuk Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 dan Komplikasinya Dimas Priantono; Hasiana Lumban Gaol
JIMKI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia Vol 1 No 1 (2012): JIMKI : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia
Publisher : BAPIN-ISMKI (Badan Analisis Pengembangan Ilmiah Nasional - Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, insidensi Diabetes Melitus (DM) tipe 2 terus mengalami peningkatan secara pesat. Hal tersebut berkaitan erat dengan gaya hidup individu yang semakin pasif. Untuk itu, dibutuhkan suatu tindakan pencegahan yang efektif dan sederhana, yaitu berupa modifikasi diet. Kedelai, sebagai bahan makanan yang sudah lama dikenal oleh penduduk lokal indonesia, telah dikenal luas manfaatnya bagi dunia kesehatan, termasuk untuk DM. Kedelai merupakan sumber utama senyawa isoflavon. Senyawa tersebutlah yang diduga berperan penting dalam mencegah insidensi DM tipe 2. Kedelai juga mengandung serat dan berbagai protein yang dapat membantu pencegahan DM tipe 2. Selain itu, kedelai ternyata mampu mencegah terjadinya berbagai komplikasi DM tipe 2. Maka dari itu, kedelai perlu dimasukkan dalam bagian diet individu sehari - hari
STUDI BERBASIS KOMUNITAS DARI INFEKSI VIRUS DENGUE DI JAKARTA, INDONESIA Aldo Ferly; Leonard Nainggolan; Beti Ernawati Dewi
JIMKI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia Vol 2 No 1 (2013): JIMKI : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia
Publisher : BAPIN-ISMKI (Badan Analisis Pengembangan Ilmiah Nasional - Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan : Demam dengue adalah penyakit infeksi yang sering dijumpai di Indonesia. Ada empat serotipe dari virus penyebab demam dengue (DENV): DENV-1, DENV-2, DENV-3, dan DENV-4. Studi sebelumnya mendapatkan bahwa tingkat morbiditas dan insiden demam dengue berhubungan langsung dengan strain virus yang terdapat di suatu area. Studi ini bertujuan untuk mengetahui strain virus dengue yang paling sering ditemui di Jakarta. Metode : Studi prospektif dilakukan dengan total 67 pasien dari komunitas dan puskesmas di Jakarta yang mengalami demam kurang dari empat puluh delapan jam dan didiagnosis secara klinis mengalami infeksi dengue berdasarkan standar WHO. RT-PCR dilakukan untuk mengetahui serotipe DENV yang paling sering ditemukan pada pasien. Hasil : Serotipe DENV yang paling sering ditemukan adalah DENV-2 (35,82%). DENV-3 adalah serotipe yang kedua tersering (20,89%) dari total pasien terinfeksi. Dari seluruh pasien, 17,91% mempunyai DENV-1 dan 8,95% DENV-4. Dari gejala klinisnya, 13,43% dianggap negatif dengue setelah tes konfirmasi. Infeksi gabungan antara DENV-4 dan DENV-1 ditemukan pada 1,49% pasien. Infeksi gabungan DENV-3 dan DENV-2 ditemukan pada 1,49% pasien. Diskusi : Hasil studi ini menunjukkan bahwa serotipe DENV yang paling sering ditemukan di Jakarta adalah DENV-2. Hasil ini berbeda dengan penelitian sebelumnya yang menemukan bahwa DENV-3 adalah serotipe yang paling sering ditemukan pada pasien di Indonesia. Perbedaan ini disebabkan lokasi studi yang berbeda, yakni studi sebelumnya dilakukan di rumah sakit, sedangkan studi ini dilakukan di komunitas dan pusat kesehatan masyarakat.
PROFIL DATA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN KOMPLIKASI ULKUS DIABETIKUM DI RSU DR.SOETOMO SURABAYA TAHUN 2012 Drestha Pratita Windriya; Ari Sutjahjo; Hermina Novida
JIMKI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia Vol 2 No 1 (2013): JIMKI : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia
Publisher : BAPIN-ISMKI (Badan Analisis Pengembangan Ilmiah Nasional - Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

WHO mencatat terdapat 120 juta penderita DM pada tahun 1996 dan jumlahnya akanmeningkat dua kali lipatnya pada tahun 2025. Pasien dengan DM memiliki peluang lima kalilebih besar terkena gangren. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil dan distribusi datapasien DM tipe 2 (DMT 2) dengan komplikasi ulkus maupun gangren diabetikum. Penelitian inimerupakan penelitian deskriptif dengan desain potong lintangberdasarkan data dari DokumenMedik Kesehatan (DMK) pasien. Dari 101 pasien yang diteliti, 61% pasien berjenis kelaminwanita dan rentang usia pasien terbanyak adalah 51-60 tahun. Lima puluh persen pasien telahmenderita DMT2 selama 1-5 tahun. Pada pemeriksaan radiologis,gambaran terbanyak yangdidapat adalah ulkus saja tanpa kelainan (32%) dan gangren (27%).Sebanyak 28% pasiendatang dengan kadar gula darah acak (GDA) 201-300 mg/dL. Dari 30% pasien yang melakukanpemeriksaan kultur nanah, Staphylococcus sp. merupakan kuman terbanyak yang ditemukan(25%). Perawatan 25% pasien DMT 2 dengan ulkus diketahui membutuhkan waktu selama 6-10 hari dengan 70% pasien dipulangkan karena kondisinya yang membaik, meski beberapadiantaranya harus dilakukan tindakan amputasi.
SOSIALISASI 4 PILAR GIZI SEIMBANG: WUJUDKAN EDUKASI YANG KOMPREHENSIF DENGAN KONSULTASI GIZI RUTIN TERPADU Tjokorda Istri Pramitasuri
JIMKI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia Vol 2 No 2 (2014): JIMKI : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia
Publisher : BAPIN-ISMKI (Badan Analisis Pengembangan Ilmiah Nasional - Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu penentu keberhasilan pembangunan nasional adalah ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, yaitu kreatif, inovatif, serta memiliki mental yang kuat dan fisik yang prima disamping kemampuan dalam menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga mampu bersaing dalam era globalisasi.1 Pencapaian suatu bangsa dalam membangun SDM dapat diukur dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dimana IPM Indonesia menempati urutan 121 dari 185 negara pada tahun 2013 dan tergolong lebih rendah bila dibandingkan dengan negara lain di Asia Tenggara.2 Rendahnya IPM dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah status gizi.3 Status gizi masyarakat sangat erat kaitannya dengan faktor pengetahuan dan perilaku, selain biaya dan aksesibilitas.4 Sejauh ini Indonesia telah meraih sejumlah kemajuan dalam perbaikan gizi masyarakat, namun masih ada tantangan yang harus dihadapi. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2010 menunjukkan prevalensi bawah lima tahun (balita) kurang gizi adalah 17,9%.5 Berbeda halnya dengan anak, masalah gizi kelompok usia diatas 18 tahun didominasi oleh kelebihan gizi, yaitu obesitas.5 Terdapatnya dua masalah yang kontras; kekurangan dan kelebihan gizi, hal ini disebut sebagai masalah gizi ganda. Maka dari itu, sangat diperlukan upaya pemecahan masalah gizi ganda yang tidak hanya bersifat kuratif dan rehabilitatif, namun juga mampu memberikan edukasi yang mencakup informasi 4 Pilar Gizi Seimbang kepada masyarakat.

Page 1 of 22 | Total Record : 211