cover
Contact Name
Hadi Rianto
Contact Email
hdrianto@yahoo.com
Phone
+6281256972279
Journal Mail Official
hdrianto@yahoo.com
Editorial Address
IKIP PGRI Pontianak, Lantai Dasar Gedung B Jl Ampera No. 88 Kota Baru Pontianak
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan
Published by IKIP PGRI Pontianak
ISSN : 23378891     EISSN : 25989510     DOI : http://dx.doi.org/10.31571/pkn.v3i2
Core Subject : Education, Social,
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan berisikan tentang hasil penelitian pada bidang ke-PKN-an meliputi kajian tentang pendidikan, politik, HAM, startegi dan metode pembelajaran PKn
Articles 22 Documents
Search results for , issue "Volume 3 Nomor 1 Edisi Juni 2019" : 22 Documents clear
ANALISIS BUKU TEKS KURIKULUM 2013 SEBAGAI SUMBER BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 SAYAN KABUPATEN MELAWI Suhaida, Dada; Suhandra, Ade
JURNAL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Volume 3 Nomor 1 Edisi Juni 2019
Publisher : IKIP PGRI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (534.515 KB) | DOI: 10.31571/pkn.v3i1.1094

Abstract

Penelitian ini difokuskan pada ?Analisis Buku Teks Kurikulum 2013 sebagai Sumber Belajar Pendidikan Kewarganegaraan pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Syan Kabupaten Melawi?. Tujuan penelitian ini; (1) isi materi buku teks Kurikulum 2013 sebagai sumber belajar siswa kelas VII SMP Negeri 2 Sayan Kabupaten Melawi (2) manfaat buku teks Kurikulum 2013 sebagai sumber belajar siswa kelas VII SMP Negeri 2 Sayan Kebupaten Melawi. Metode penelitian menggunakan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpul data yang digunakan teknik komunikasi langsung, teknik observasi tidak langsung, dan teknik dokumenter. Alat pengumpul data yang digunakan yakni, panduan wawancara, panduan observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menujukkan bahwa; (1) isi materi buku teks Kurikulum 2013 sebagai sumber belajar siswa siswa kelas VII SMP Negeri 2 Sayan Kabupaten Melawi yaitu kesesuaian materi dengan standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD), kesesuaian materi dengan kurikulum, keakuratan materi, mendorong keingintahuan siswa, subtansi keilmuwan dan life skill, serta pengayaan (2) manfaat buku teks Kurikulum 2013 sebagai sumber belajar siswa kelas VII Negeri 2 Sayan Kabupaten Melawi yakni, sebagai bahan belajar yang serius, sebagai bahan ajar yang mudah, bagi guru buku teks berarti keamanan, pentunjuk dan bantuan dalam proses pembelajaran.
KORELASI STRATEGI PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISTIK PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DENGAN INTERAKSI BELAJAR DI KELAS XI MADRASAH ALIYAH SWASTA DARUL ULUM PONTIANAK Moad, Moad; Ristianti, Yeni
JURNAL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Volume 3 Nomor 1 Edisi Juni 2019
Publisher : IKIP PGRI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.451 KB) | DOI: 10.31571/pkn.v3i1.1100

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendapatkan informasi yang jelas dan akurat mengenai korelasi pembelajaran konstruktivistik pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan interaksi belajar di kelas XI Madrasah Aliyah Swasta Darul Ulum Pontianak. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan bentuk penelitian studi hubungan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik komunikasi tidak langsung dengan alat pengumpul data angket dan teknik studi dokumenter dengan alat pengumpulan data dokumen-dokumen. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI MAS Darul Ulum Pontianak yang berjumlah 75 orang dan seluruh anggota populasi menjadi sampel penelitian. Teknik analisis data menggunakan rumus perhitungan persentase dan rumus perhitungan koefisien korelasi product moment.
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PPKN MENGGUNAKAN METODE CREATIVE PROBLEM SOLVING DI KELAS XI MIA 2 SMAN 1 KUBU Widiastuti, Heni
JURNAL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Volume 3 Nomor 1 Edisi Juni 2019
Publisher : IKIP PGRI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.556 KB) | DOI: 10.31571/pkn.v3i1.1095

Abstract

Tujuan penelitia ini adalah untuk mengetahui penerapan Metode Creative Problem Solving dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di kelas XI MIA 2 SMAN 1 Kubu. Secara khusu tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan Model Creative Problem Solving pada mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan di kelas XI MIA 2 SMAN 1 Kubu dan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelah penerapan Metode Creative Problem Solving pada mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan di Kelas XI MIA 2 SMAN 1 Kubu. Variabel dalam penelitian ini adalah variabel tindakan dan variabel hasil. Variabel tindakan dalam penelitian ini adalah Metode Creative Problem Solving. MenurutĀ Osborn (Miftahul Huda 2013: 297) ?Creative Proble Solving adalah metode untuk menyelesaikan masalah secara kreatif sadangkan variabel hasil dalam penelitian ini adalah hasil belajar. Teknik pengupul data yang dilakukan pada penelitian ini adalah teknik observasi langsung, teknik pengukuran dan teknik dokumenter. Secara khusus dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Pelaksanaan metode creative problem solving pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di kelas XI MIA 2 SMAN 1 Kubu sudah tergolong baik, karena proses pembelajaran berjalan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), materi yang disajikan guru menarik perhatian siswa, langkah-langkah metode creative problem solving, sehingga aktivitas siswa dalam bertanya dan menjawab mulai terlatih dan siswa berani untuk mengeluarkan pendapatnya dalam menjawab pertanyaan yang diberikan dan hasil belajar siklus I dan siklus II terdapat peningkatan hasil belajar sebesar 83,35 % dengan kategori interpretasi tinggi.
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR (SPPKB) PADA SISWA KELAS VII C SMP NEGERI 1 KETAPANG Firmansyah, Syarif; Minarni, Minarni
JURNAL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Volume 3 Nomor 1 Edisi Juni 2019
Publisher : IKIP PGRI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (571.989 KB) | DOI: 10.31571/pkn.v3i1.1101

Abstract

Tujuan penelitian adalah ingin mengetahui cara dan proses dalam peningkatan hasil belajar siswa menggunakan strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berfikir (SPPKB) di kelas VII SMP Negeri 1 Ketapang. Peningkatan hasil belajar setelah diterapkan strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berfikir pada mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan, hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 1 Ketapang setelah guru PKn menerapkan strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berfikir (SPPKB). Subyek penelitian 35 orang siswa dan 1 orang guru PKn. Prosedur penelitian menggunakan siklus yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi langsung, teknik pengukuran dan studi documenter. Hasil penelitian menunjukanbahwa secara umum penerapan strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berfikir di kelas VII dilakukan dengna baik. Secara khusus: bahwa perencanaan dilakukan terlebih dahuu oleh guru PKn dan mengacu kepada kurikulum K13, pelaksanaan strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berfikir di lakukan dalam 2 siklus dan pelaksanan berjalan dengan baik dan lancar, hasil belajar siswa di kelas VII sebelum menggunakan strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berfikir hanya mencapai 25,71% dengan nilai rata-rata 63, setelah diterapkan strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berfikir pada (siklus 1) 62,86% dengan nilai rata-rata 73, dilanjutkan pada (siklus II) hasil belajar mengalami peningkatan yaitu 82,86% dengan nilai rata-rata 80.
IMPLEMENTASI PRINSIP-PRINSIP DEMOKRASI DALAM PEMILIHAN REKTOR IKIP PGRI PONTIANAK Novianty, Fety; Sulha, Sulha; Febriyanti, Lisa Angraini
JURNAL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Volume 3 Nomor 1 Edisi Juni 2019
Publisher : IKIP PGRI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (670.29 KB) | DOI: 10.31571/pkn.v3i1.1096

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan memperoleh informasi serta kejelasan tentangimplementasi prinsip-prinsip demokrasidalam pemilihan rektor IKIP PGRI Pontianak. Secara khusus dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui secara rinci mengenai Bentuk prinsip-prinsip demokrasi dalam pemilihan rektor IKIP PGRI Pontianak, Pelaksanaan demokrasi di IKIP PGRIPontianak., dan Faktor yang mempengaruhi implementasi prinsip-prinsip demokrasidalam pemilihan rektor IKIP PGRI Pontianak. Pendekatan penelitian yang dilakukan adalah kualitatif dengan bentuk penelitian terapan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah komunikasi langsung, observasi langsung dan studi documenter dengan alat pengumpul datanya adalah pedoman wawancara, pedoman observasi dan dokumen. Teknik analisis data yang digunakan adalah secara kualitatif yaitu dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan verifikasi atau penarikan kesimpulan. Hasil penelitian secara umum pelaksanaan pemilihan Rektor di Kampus IKIP PGRI Pontianak sudah dapat berjalan dengan baik. Bentuk demokrasi yang dilaksanakan dalam pemilihan ini adalah bentuk demokrasi perwakilan,. Faktor Yang Mempengaruhi Implementasi Prinsip-Prinsip Demokrasi dalam Pemilihan Rektor IKIP PGRI Pontianak dapat di kondisikan dengan baik, hal ini dapat dilihat dari: a) pelaksanaan pemilihan rektor dilakukan dengan asas keterbukaan karena semuanya kita sampaikan lewat rapat maupun dalam pemilihan dan diikuti oleh anggota senat, b) ada mekanisme pemilihan jadi tidak semua dosen ikut dalam pemilihan. c) semua pemilih memiliki persamaan dan kesetaraan tidak ada yang kita beda-bedakan dalam pemilihan rektor. d) Kebebasan menjadi landasan dalam pemilihan rektordengan mengikuti STATUTA IKIP PGRI Pontianak, contohnya saja kebebasan dalam menentukan calon rektor yang mereka pilih. e) Prinsip kontrol terus dilakukan pada tugas dan kinerja rektor terpilih supaya tidak ada hal yang tidak di inginkan terjadi di lembaga.
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEBAGAI SARANA PEMBELAJARAN DEMOKRASI DI SEKOLAH: SUATU ALTERNATIF PEMBELAJARAN YANG DEMOKRATIS Juanda, Juanda; Rahayu, Novi Quintena
JURNAL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Volume 3 Nomor 1 Edisi Juni 2019
Publisher : IKIP PGRI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (659.834 KB) | DOI: 10.31571/pkn.v3i1.1102

Abstract

Artikel ini mengkaji tentang Pendidikan Kewarganegaraan sebagai sarana Pembelajaran Demokrasi di Sekolah. dengan maksud untuk memberikan sedikit sumbangan pengetahuan dan pengalaman kepada para guru, sehingga dapat membuka wawasan terhadap pendidikan demokrasi kepada anak didik. Untuk keperluan tersebut telah dikaji beberapa literatur relevan. Pendidikan demokrasi merupakan suatu hal yang prinsip dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, harus dilaksanakan melalui proses pendidikan. Demokrasi bukan saja dalam materi yang diajarkan oleh guru maupun materi yang diterima oleh siswa tetapi juga dalam prosesnya harus mencerminkan sikap demokrasi. Dalam proses sosialisasi politik, pendidikan sistem persekolahan mempunyai peran yang penting khususnya untuk kelangsungan sistem politik yang ada. Peranan pendidikan tersebut antara lain sebagai sosialisasi kultur politik di kalangan siswa, seleksi, rekrutmen dan melatih calon pemimpin politik, dan integrasi bangsa.
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP SIKAP DISIPLIN PERANGKAT DESA SENAKIN KABUPATEN LANDAK Octavia, Erna; Harmento, Billy
JURNAL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Volume 3 Nomor 1 Edisi Juni 2019
Publisher : IKIP PGRI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (555.184 KB) | DOI: 10.31571/pkn.v3i1.1097

Abstract

Masyarakat merupakan sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup dan semi terbuka dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut, masyarakat adalah berkumpul, bersama dengan saling mempengaruhi (Abdul Syani 2007 :15). Masyarakat madani merupakan tujuan masyarakat yang ingin dicapai oleh masyarakat Indonesia yakni masyarakat yang beradad, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, yang maju dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, masyarakat madani dapat berdiri secara mandiri dihadapan penguasa dan Negara, yang memiliki ruang publik dalam mengemukakan pendapat, adanya lembaga-lembaga yang mandiri yang dapat mengeluarkan aspirasi dan kepentingan publik. Masyarakat atau warga Negara sebagai pendukung Negara dan memiliki arti penting bagi negara.Sebagai anggota dari Negara maka warga Negara memiliki hubungan ikatan dengan negara.
KONFLIK ANTAR ETNIS MELALUI PENGUATAN WAWASAN MULTIKULTURAL Hemafitria, Hemafitria
JURNAL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Volume 3 Nomor 1 Edisi Juni 2019
Publisher : IKIP PGRI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (736.241 KB) | DOI: 10.31571/pkn.v3i1.1092

Abstract

Perbedaan dalam suatu masyarakat baik etnis, budaya,agama dan bahasa adalah suatu realita yang harus disikapi secara arif dan bijaksana. Penyikapan ini tentunya bermuara pada terciptanya tatanan masyarakat yang harmonis, rukun dan damai serta jauh dari konflik. Tujuan penelitian ini. Menggali dan mengkaji bentuk implikasi pemahaman wawasan multikultural dalam penanggulangan konflik antar etnis pada masyarakat mempawah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus di kabupaten mempawah kecamatan Toho. Pendekatan tersebut dianggap tepat untuk kajian penelitian ini, karena fokus penelitian ini adalah kasus yang terjadi dalam kehidupan masyarakat dikecamatan Toho yang disusun dan dibuktikan melalui pengumpulan data yang sistematis, dan analisis data yang berkenaan dengan fenomena itu. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan/verifikasi. Berdasarkan hasil temuan bahwa pengembangan wawasan multikultural dalam masyarakat Mempawah yang melibatkan seluruh komponen yang ada mulai dari masyarakat itu sendiri, tokoh masyarakat dan agama, sekolah serta pihak pemerintah dirasakan pentingnya dalam konteks masyarakat mempawah untuk mencegah terjadinya konflik. Untuk itu perlu dilakukan tiga bentuk penguatan yaitu berorientasi pada pembauran atau interaksi sosial yang ditandai dengan upaya menciptakan komunikasi yang baik, berorientasi kerja sama antar umat beragama dan berorientasi sikap toleransi dan menghormati.
HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGGUNAKAN MEDIA VISUAL DENGAN AKTIVITAS BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DI SMP NEGERI 17 PONTIANAK Rianto, Hadi; Nur, Syafrial
JURNAL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Volume 3 Nomor 1 Edisi Juni 2019
Publisher : IKIP PGRI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (852.872 KB) | DOI: 10.31571/pkn.v3i1.1098

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai hubungan kemampuan menggunakan media visual dengan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila Kewarganegaraan (PPKN) di kelas VIII SMP Negeri 17 Pontianak. Metode yang digunakan adalah studi korelasional, jumlah populasi yang tersedia adalah 205 orang siswa kelas VIII. Sampelnya adalah 30% dari tiap-tiap kelas yaitu 60 siswa. Teknik pengumpul data yang digunakan adalah teknik komunikasi tidak langsung dengan alat pengumpul data angket. Hasil penelitian untuk kemampuan guru dalam menggunakan media visual di kelas sebesar 80,03% dan tergolong baik. Sedangkan hasil penelitian untuk aktivitas belajar siswa diperoleh nilai 81,95% dan tergolong baik. Perhitungan korelasi menunjukkan angka yang signifikan, yaitu 0,58. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan guru menggunakan media visual dengan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran PPKN di kelas VIII SMP Negeri 17 Pontianak. Artinya kemampuan guru dalam menggunakan media visual dalam pembelajaran bisa meningkatkan aktivitas belajar siswa. Secara terperinci kesimpulannya adalah sebagai berikut; 1) Kemampuan guru menggunakan media visual tergolong baik; 2) Aktivitas belajar siswa tergolong baik; 3) Terdapat hubungan yang signifikan antara hubungan kemampuan guru dalam menggunakan media visual dengan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran PPKN Artinya, semakin baik kemampuan guru menggunakan media visual dalam pembelajaran maka semakin tinggi pula aktivitas belajar siswa. Sebaliknya, apabila guru Pendidikan Kewarganegaraan tidak mampu dalam menggunakan media visual maka aktivitas belajar akan menurun.
PEGARUH JENIS KELAMIN, LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN IKIP-PGRI PONTIANAK Zuldafrial, Zuldafrial; Rube'i, Muhammad Anwar
JURNAL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Volume 3 Nomor 1 Edisi Juni 2019
Publisher : IKIP PGRI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (791.756 KB) | DOI: 10.31571/pkn.v3i1.1093

Abstract

Penelitian ini, bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis kelamin, latar belakang pendidikan dan pekerjaan orang tua hasil belajar Mahasiswa program studi Pancasila dan Kewarganegaraan IKIP-PGRI Pontianak. Metode penelitian ini metode ex post facto dengan desain factorial 2x2x2. Berdasarkan hasil pengolahan data, maka dapat disimpulkan hasil penelitian ini sesuai dengan rumusan masalah sebagai berikut: (1) Terdapat perbedaan yang signifikan dalam hasil belajar antara Mahasiswa dan mahasiswi. Mahasiswa memiliki hasil belajar lebih baik dari kelompok Mahasiswi, (2) Terdapat perbedaan yang signifikan dalam hasil belajar antara Mahasiswa-mahasiswi yang berasal dari SLTA Negeri dan mahasiswa-mahasiwi yang berasal dari SLTA swasta. Kelompok mahasiswa- mahasiswi yang berasal dari SLTA Negeri hasil belajarnya lebih rendah dari hasil belajar kelompok mahasiswa- mahasiswi yang berasal dari SLTA Swasta, (3) Terdapat perbedaan yang signifikan dalam hasil belajar antara Mahasiswa-mahasiswi yang pekerjaan orang tuanya Pegawai Negeri dan mahasiswa-mahasiwi yang pekerjaan orang tuanya Pegawai Swasta. kelompok mahasiswa-mahasiswi yang pekerjaan orang tuanya Pegawai Negeri hasil belajarnya lebih tinggi dari hasil belajar kelompok mahasiswa-mahasiswi yang pekerjaan orang tuanya Pegawai Swasta, (4) Tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam hasil belajar mahasiswa-mahasiswi berdasarkan interaksi jenis kelamin dan asal sekolah, (5) Tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam hasil belajar mahasiswa-maahasiswi berdasarkan interaksi jenis kelamin dan pekerjaan orang tua, (6) Tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam hasil belajar Mahasiswa-mahasiswi berdasarkan interaksi asal sekolah dan pekerjaan orang tua, (7) Tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam hasil belajar mahasiswa-mahasiswi berdasarkan interaksi jenis kelamin, asal sekolah dan pekerjaan orang tua.

Page 1 of 3 | Total Record : 22