cover
Contact Name
Pantjar Simatupang
Contact Email
jae.psekp@gmail.com
Phone
+62251-8333964
Journal Mail Official
jae.psekp@gmail.com
Editorial Address
Lt. III Gedung A. Kawasan Inovasi Pertanian Cimanggu Jl. Tentara Pelajar No. 3B, Kota Bogor 16111
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Agro Ekonomi
ISSN : 02169053     EISSN : 25411527     DOI : http://dx.doi.org/10.21082/
Core Subject : Agriculture,
Ruang lingkup dari Jurnal Agro Ekonomi adalah sosial ekonomi pertanian tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan peternakan
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 31, No 1 (2013): Jurnal Agro Ekonomi" : 5 Documents clear
Strategi Penguatan Kapasitas Pengolah Sagu Tradisional untuk Peningkatan Produktivitas Usaha di Maluku Inta P. N. Damanik; Siti Amanah; Siti Madanijah; Prabowo Tjitropranoto
Jurnal Agro Ekonomi Vol 31, No 1 (2013): Jurnal Agro Ekonomi
Publisher : Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.756 KB) | DOI: 10.21082/jae.v31n1.2013.37-51

Abstract

EnglishIn the past sago processing business had an important role in increasing households’ income of traditional sago processors, use of sago product, and sago added value. They could not perform such function anymore since they deal with some problems that lower their competitiveness, such as limited capacity to enhance quantity and quality of the product. The processors are also difficult to access market and financial support. The research aims to analyze the factors affecting the capacities of sago traditional processors and to create a strategy for strengthening their capacity. Research was conducted in Regencies of Central Moluccas and Western Seram. Samples size was 204 households of sago starch processors. Data collection was undertaken from January 2012 until April 2012 and analyzed using a structural equation model (SEM). The results showed that social economic profile of sago processors (age, business experience, motivation and individual beliefs about the social and cultural values of sago) positively and significantly influence personal capacity. Personal capacity has positive and significant influence on business capacity. Agricultural extension as an institution positively and significantly affects personal and business capacity.  Business capacity also has positive and significant influence on productivity and the productivity has positive and significant influence on income from sago processing. Strengthening capacities of traditional sago processors needs agents of change (extension workers) with appropriate competencies, innovation messages, capital and equipment supports, market guarantee, government’s policies for sago consumption, and preparedness of traditional sago processors to change.IndonesianUsaha pengolahan sagu memiliki peran penting tidak hanya untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga pengolah sagu tradisional, tetapi juga meningkatkan pemanfaatan dan nilai tambah sagu. Pada kenyataannya, pengolah sagu tradisional belum mampu mengisi peran penting tersebut karena menghadapi berbagai kendala dalam mengembangkan usaha, diantaranya sulit meningkatkan kuantitas produk; produk yang dihasilkan bersifat monoton dari segi rasa, bentuk, dan jenis sehingga kurang kompetitif dibandingkan produk pangan lainnya;  sulit mengakses pasar yang lebih luas dan sumber-sumber permodalan. Berbagai kendala tersebut menyebabkan produktivitas usaha juga sulit meningkat yang berpengaruh terhadap pendapatan rumah tangga. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor-faktor penentu yang memengaruhi kapasitas pengolah sagu tradisional dan merancang strategi untuk meningkatkan kapasitas pengolah sagu tradisional. Penelitian dilakukan di Kabupaten Maluku Tengah dan Kabupaten Seram Bagian Barat dengan jumlah responden 204 rumah tangga pengolah sagu tradisional sejak Januari 2012 hingga April 2012.  Analisis data dilakukan dengan structural equation modeling (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa profil social ekonomi pengolah sagu tradisional (umur, lama berusaha, motivasi, nilai fungsi sosial, dan budaya sagu) berpengaruh positif dan nyata terhadap kapasitas diri dan selanjutnya kapasitas diri berpengaruh positif dan nyata terhadap kapasitas usaha.Dukungan kelembagaan penyuluhan pertanian juga berpengaruh positif dan nyata terhadap kapasitas diri dan kapasitas usaha pengolah sagu tradisional. Kapasitas usaha berpengaruh positif dan nyata terhadap produktivitas usaha dan selanjutnya produktivitas usaha juga berpengaruh positif dan nyata terhadap pendapatan usaha. Strategi penguatan kapasitas pengolah sagu tradisional memerlukan penyuluh dengan kompetensi yang sesuai, pesan inovasi sesuai kebutuhan dan kemampuan pengolah sagu tradisional, dukungan modal dan peralatan/teknologi, jaminan pasar, kebijakan pemerintah terkait konsumsi sagu, dan kesiapan pengolah sagu tradisional untuk berubah.
Economies of Scale of Sugarcane Cooperatives in East Java Province and Their Influencing Factors Ening Ariningsih
Jurnal Agro Ekonomi Vol 31, No 1 (2013): Jurnal Agro Ekonomi
Publisher : Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.153 KB) | DOI: 10.21082/jae.v31n1.2013.53-69

Abstract

IndonesianJawa Timur merupakan provinsi sentra tebu terbesar di Indonesia dengan banyak koperasi primer yang terlibat dalam bisnis pertebuan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji keberadaan kondisi skala ekonomi dari koperasi-koperasi yang bergerak dalam agribisnis tebu di Provinsi Jawa Timur dan faktor-faktor yang memengaruhi skala ekonomi tersebut. Metode translog cost-function dan pendekatan produsen digunakan untuk menganalisis data panel dari koperasi-koperasi responden pada periode 2008-2011. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas koperasi yang bergerak dalam agribisnis tebu di Provinsi Jawa Timur yang dianalisis berada dalam kondisi diseconomies of scale. Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa kondisi skala ekonomi dipengaruhi oleh output per anggota, klasifikasi koperasi, dan total asset koperasi.  Supaya skala ekonomi bisa tercapai dan bisa memberikan pelayanan yang lebih baik kepada anggotanya koperasi-koperasi tersebut harus memperbaiki efisiensi manajemennya.EnglishEast Java Province is the largest sugarcane producing center in Indonesia and there are many primary cooperatives engaged in sugarcane business.  The objective of this study is to determine the existence of economies of scale of sugarcane cooperatives in East Java Province and examine their influencing factors.  Trans-log cost-function method and producer approach coupled with a set of panel data over the period 2008 to 2011 was used in this study.  The study show significant diseconomies of scale for majority of sugarcane cooperatives in East Java and that the economies of scale were affected by output per member, classification, and total assets of the cooperatives.  These results strongly suggest that the sugarcane cooperatives improve their management efficiency in order to achieve economies of scale and better services for their members.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KINERJA USAHATANI PETANI SEBAGAI REPRESENTASI STRATEGI PENYULUHAN PERTANIAN BERKELANJUTAN DI LAHAN MARJINAL Indraningsih, Kurnia Suci
Jurnal Agro Ekonomi Vol 31, No 1 (2013): Jurnal Agro Ekonomi
Publisher : Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (574.553 KB) | DOI: 10.21082/jae.v31n1.2013.71-95

Abstract

EnglishMarginal land can be restored through technological innovation and there have been efforts to promote it. To adopt the technology, the farmers require sufficient capital and changing habits. It is not an easy thing to do, especially if it is risky. Extension approaches in the past were focused on the transfer of technologies that create new problems to farmers. The government-based extension was top down not based on farmers? need. Objectives of this research are to analyze the factors affecting farmers? performance and to formulate the strategies for sustainable extension for farmers on marginal land. The research uses an explanatory survey method. Units of analysis were individuals, and the sample farmers were the respondents. The population in this study is all farmers in the villages of Talaga district (Cianjur Regency) and Jatiwangi district (Garut Regency). Number of samples was determined using a Slovin?s formula with total samples of 302 respondents. Sampling method of this research is a stratified random. Analyses of the data consist of descriptive analysis, i.e. data, frequency distribution, Odds ratio, and inferential data analysis, i.e. Pearson correlation, multiple regression method, and path analysis. Results of the study show that factors affecting the performance of both adopting and non-adopting farmers were the farmers' decisions in using production facilities.  Formulation of sustainable agricultural extension strategies in marginal land areas should take into account the characteristics and communication behavior of targeted audiences (farmers), supporting business climate, and both central and local governments? policies.IndonesianBanyak lahan marjinal yang telah dapat diperbaiki melalui pembaruan teknologi dan telah ada upaya untuk mempromosikannya. Permasalahan dalam mengadopsi teknologi adalah; petani memerlukan modal besar dan mengubah kebiasaan bukan pekerjaan yang mudah, apalagi jika beresiko besar. Pendekatan penyuluhan di masa lalu yang terfokus pada transfer teknologi terbukti hanya menimbulkan permasalahan pada petani. Selama ini kegiatan penyuluhan berbasis program pemerintah yang bersifat top down, bukan kebutuhan petani. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi kinerja usahatani petani dan merumuskan strategi penyuluhan pertanian berkelanjutan kepada petani lahan marjinal. Penelitian menggunakan metode survei yang bersifat eksplanasi. Unit analisis adalah individu, petani responden. Penentuan sampel petani menggunakan rumus Slovin sebanyak 302 petani responden, masing-masing 93 petani di Cianjur dan 209 petani di Garut (petani adopter sebanyak 137 dan petani nonadopter sebanyak 165). Pengambilan sampel petani menggunakan teknik sampel acak stratifikasi, dengan stratifikasi petani adopter dan petani nonadopter. Analisis data mencakup: analisis deskriptif: distribusi frekuensi dan rasio Odds, serta analisis inferensial: korelasi Pearson, regresi ganda, dan analisis jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keputusan petani dalam berusahatani ditentukan oleh keunggulan ekonomi komoditas, penggunaan sumber daya lahan dan tenaga kerja. Keunggulan komoditas yang didukung dengan ketersediaan input (sarana produksi) dan keterjangkauan daya beli petani terhadap input memengaruhi kinerja usahatani yang dikelola petani. Strategi penyuluhan pertanian berkelanjutan merupakan alternatif untuk mengatasi masalah kelambatan  petani mengadopsi inovasi teknologi. Rumusan strategi ini perlu didasarkan atas karakteristik dan perilaku komunikasi khalayak sasaran (petani), dukungan iklim usaha dan dukungan kebijakan pemerintah (pusat dan daerah).
Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pembiayaan Bank Syariah untuk Sektor Pertanian di Indonesia Beik, Irfan Syauqi; Aprianti, Winda Nur
Jurnal Agro Ekonomi Vol 31, No 1 (2013): Jurnal Agro Ekonomi
Publisher : Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jae.v31n1.2013.19-36

Abstract

EnglishIndonesia’s agricultural sector deals with limited financial access. Hence, Islamic banks can play a significant role in providing financial resources for national agricultural development. This paper attempts to analyze determinants of agricultural financing in the Islamic banking industry. It utilizes monthly data of Islamic banking industry from July 2004 until December 2010. It employs VAR/VECM as its analytical method. The findings show that bonus of Islamic ‘Bank Indonesia’ certificate (SBIS), conventional rate of Bank Indonesia (SBI) certificate, equivalent rate of financing, and equivalent rate of return on deposit (third party fund) positively significantly affect agricultural financing in the long run. However, the number of deposit (third party fund) and conventional bank interest rate are negatively related with agriculture financing. In addition, inflation and non-performing financing are not affecting agriculture financing neither in the short run nor in the long run. This paper suggests the increase in agricultural financing proportion for agriculture should be in accordance with the increase in total deposit value. It also recommends improvement of the human resources competency in agriculture sector as well as strengthening instruments of Islamic monetary policy. IndonesianSalah satu problematika utama yang dihadapi oleh sektor pertanian di Indonesia adalah keterbatasan akses finansial. Sehingga, perbankan syariah dapat memainkan peran yang signifikan dalam menyediakan pembiayaan bagi pembangunan pertanian nasional. Makalah ini mencoba untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi pembiayaan pertanian pada perbankan syariah. Statistik bulanan industri perbankan syariah mulai Juli 2004 hingga Desember 2010 digunakan sebagai sumber data, dan metode VAR/VECM digunakan sebagai alat analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bonus Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI), equivalent rate pembiayaan syariah dan equivalent rate dana pihak ketiga memengaruhi pembiayaan pertanian pada jangka panjang secara positif dan signifikan. Sedangkan jumlah dana pihak ketiga dan suku bunga bank konvensional memengaruhi pembiayaan pertanian secara negatif. Selanjutnya, inflasi dan Non Performing Financing (NPF) tidak memengaruhi pembiayaan pertanian, baik pada jangka pendek maupun jangka panjang. Penelitian ini merekomendasikan peningkatan proporsi pembiayaan pertanian seiring dengan peningkatan jumlah dana pihak ketiga, peningkatan kompetensi SDM perbankan syariah yang menguasai sektor pertanian, dan penguatan instrumen kebijakan moneter syariah.
Hubungan Kompetensi Penyuluh dengan Karakteristik Pribadi, Persepsi Penyuluh terhadap Dukungan Kelembagaan dan Persepsi Penyuluh terhadap Sifat Inovasi Cyber Extensión Zahron Helmy; nFN Sumardjo; Ninuk Purnaningsih; Prabowo Tjitropranoto
Jurnal Agro Ekonomi Vol 31, No 1 (2013): Jurnal Agro Ekonomi
Publisher : Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jae.v31n1.2013.1-18

Abstract

EnglishCyber extension may empower agricultural extension workers through preparation of timely and relevant agricultural information in supporting decision making process to deliver information to the farmers. Many factors affect use of information technology. This study aims to analyze correlation among the extension workers’ characteristics and perceptions towards institutional support with the extension workers’ perceptions of innovation nature and the extension workers’ competence in cyber extension use. The research uses the Spearman rank correlation (rs) for the analysis. Locations of study were carried out in the Regencies of Kuningan and Bekasi, West Java Province. Data were collected from October to December 2012.The results show that the extension workers’ competence in using cyber extension have significant correlation with the extension workers’ characteristic, i.e. age variable (rs = 0.114*). Perception on cyber extension innovation nature has a significant correlation with the extension workers’ perception on the institutional support (rs = 0.371**). Competence in using cyber extension has a significant correlation with the extension workers’ perceptions on institutional support (rs=0.19**). It is necessary to conduct some activities, i.e., mapping of agricultural extension workers’ ability, designing cyber extension training for agricultural extension workers, implementing the field days for cyber extension utilization in Agricultural Extension Centers in regency level, building networks, and improving infrastructure of cyber extension facilities.IndonesianCyber extension dapat meningkatkan keberdayaan penyuluh melalui penyiapan informasi pertanian yang tepat waktu, dan relevan dalam mendukung proses pengambilan keputusan penyuluh, guna penyampaian data dan informasi pertanian kepada petani dan kelompok taninya. Permasalahannya adalah banyak faktor yang memengaruhi dalam pemanfaatan teknologi informasi tersebut, Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara karakteristik penyuluh, persepsi penyuluh terhadap dukungan kelembagaan dengan persepsi penyuluh terhadap sifat inovasi cyber extension dan kompetensi penyuluh dalam pemanfaatan cyber extensión. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif untuk mencari hubungan antar peubah, dengan metode sensus menggunakan korelasi Rank Spearman (rs). Lokasi penelitian Kabupaten Kuningan dan Bekasi, Provinsi Jawa Barat, dan waktu penelitian dilaksanakan bulan Oktober sampai Desember 2012. Hasil penelitian menunjukkan hubungan nyata kompetensi penyuluh dalam pemanfaatan cyber extension dengan karakteristik penyuluh melalui indikator umur (rs= 0,114*). Persepsi penyuluh terhadap sifat inovasi cyber extension mempunyai hubungan nyata dengan persepsi penyuluh terhadap dukungan kelembagaan sebesar (rs= 0,371**). Kompetensi penyuluh dalam pemanfaatan cyber extension mempunyai hubungan nyata dengan persepsi penyuluh terhadap dukungan kelembagaan sebesar (rs= 0,19**). Kesimpulan adalah terdapat hubungan nyata antara karakteristik penyuluh dan persepsi penyuluh terhadap dukungan kelembagaan dengan persepsi penyuluh terhadap sifat inovasi cyber extension, dan terdapat hubungan nyata antara persepsi penyuluh terhadap sifat inovasi dengan kompetensi penyuluh dalam pemanfaatan cyberextension. Terdapat hubungan nyata antara karakteristik penyuluh dan pesepsi penyuluh terhadap dukungan kelembagan dengan kompetensi penyuluh dalam pemanfaatan cyber extension. Saran adalah membuat klasifikasi atau pemetaan terhadap kemampuan penyuluh, merancang pelatihan, membuka hari lapangan pemanfaatan cyber extension di Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan, membangun jejaring kerjasama, dan meningkatkan fasilitasi sarana prasarana cyber extension.

Page 1 of 1 | Total Record : 5


Filter by Year

2013 2013


Filter By Issues
All Issue Vol 39, No 2 (2021): Jurnal Agro Ekonomi: IN PRESS Vol 39, No 1 (2021): Jurnal Agro Ekonomi Vol 38, No 2 (2020): Jurnal Agro Ekonomi Vol 38, No 1 (2020): Jurnal Agro Ekonomi Vol 37, No 2 (2019): Jurnal Agro Ekonomi Vol 37, No 1 (2019): Jurnal Agro Ekonomi Vol 36, No 2 (2018): Jurnal Agro Ekonomi Vol 36, No 1 (2018): Jurnal Agro Ekonomi Vol 35, No 2 (2017): Jurnal Agro Ekonomi Vol 35, No 1 (2017): Jurnal Agro Ekonomi Vol 34, No 2 (2016): Jurnal Agro Ekonomi Vol 34, No 1 (2016): Jurnal Agro Ekonomi Vol 33, No 2 (2015): Jurnal Agro Ekonomi Vol 33, No 1 (2015): Jurnal Agro Ekonomi Vol 32, No 2 (2014): Jurnal Agro Ekonomi Vol 32, No 1 (2014): Jurnal Agro Ekonomi Vol 31, No 2 (2013): Jurnal Agro Ekonomi Vol 31, No 1 (2013): Jurnal Agro Ekonomi Vol 30, No 2 (2012): Jurnal Agro Ekonomi Vol 30, No 1 (2012): Jurnal Agro Ekonomi Vol 29, No 2 (2011): Jurnal Agro Ekonomi Vol 29, No 1 (2011): Jurnal Agro Ekonomi Vol 28, No 2 (2010): Jurnal Agro Ekonomi Vol 28, No 1 (2010): Jurnal Agro Ekonomi Vol 27, No 2 (2009): Jurnal Agro Ekonomi Vol 27, No 1 (2009): Jurnal Agro Ekonomi Vol 26, No 2 (2008): Jurnal Agro Ekonomi Vol 26, No 1 (2008): Jurnal Agro Ekonomi Vol 25, No 2 (2007): Jurnal Agro Ekonomi Vol 25, No 1 (2007): Jurnal Agro Ekonomi Vol 24, No 2 (2006): Jurnal Agro Ekonomi Vol 24, No 1 (2006): Jurnal Agro Ekonomi Vol 23, No 2 (2005): Jurnal Agro Ekonomi Vol 23, No 1 (2005): Jurnal Agro Ekonomi Vol 22, No 2 (2004): Jurnal Agro Ekonomi Vol 22, No 1 (2004): Jurnal Agro Ekonomi Vol 21, No 2 (2003): Jurnal Agro Ekonomi Vol 21, No 1 (2003): Jurnal Agro Ekonomi Vol 20, No 2 (2002): Jurnal Agro Ekonomi Vol 20, No 1 (2002): Jurnal Agro Ekonomi Vol 19, No 2 (2001): Jurnal Agro Ekonomi Vol 19, No 1 (2001): Jurnal Agro Ekonomi Vol 18, No 2 (1999): Jurnal Agro Ekonomi Vol 18, No 1 (1999): Jurnal Agro Ekonomi Vol 17, No 2 (1998): Jurnal Agro Ekonomi Vol 17, No 1 (1998): Jurnal Agro Ekonomi Vol 16, No 1-2 (1997): Jurnal Agro Ekonomi Vol 15, No 2 (1996): Jurnal Agro Ekonomi Vol 15, No 1 (1996): Jurnal Agro Ekonomi Vol 14, No 2 (1995): Jurnal Agro Ekonomi Vol 14, No 1 (1995): Jurnal Agro Ekonomi Vol 13, No 2 (1994): Jurnal Agro Ekonomi Vol 13, No 1 (1994): Jurnal Agro Ekonomi Vol 12, No 2 (1993): Jurnal Agro Ekonomi Vol 12, No 1 (1993): Jurnal Agro Ekonomi Vol 11, No 2 (1992): Jurnal Agro Ekonomi Vol 11, No 1 (1992): Jurnal Agro Ekonomi Vol 10, No 1-2 (1991): Jurnal Agro Ekonomi Vol 9, No 2 (1990): Jurnal Agro Ekonomi Vol 9, No 1 (1990): Jurnal Agro Ekonomi Vol 8, No 2 (1989): Jurnal Agro Ekonomi Vol 8, No 1 (1989): Jurnal Agro Ekonomi Vol 7, No 2 (1988): Jurnal Agro Ekonomi Vol 7, No 1 (1988): Jurnal Agro Ekonomi Vol 6, No 1-2 (1987): Jurnal Agro Ekonomi Vol 5, No 2 (1986): Jurnal Agro Ekonomi Vol 5, No 1 (1986): Jurnal Agro Ekonomi Vol 4, No 2 (1985): Jurnal Agro Ekonomi Vol 4, No 1 (1985): Jurnal Agro Ekonomi Vol 3, No 2 (1984): Jurnal Agro Ekonomi Vol 3, No 1 (1983): Jurnal Agro Ekonomi Vol 2, No 1 (1982): Jurnal Agro Ekonomi Vol 1, No 2 (1982): Jurnal Agro Ekonomi Vol 1, No 1 (1981): Jurnal Agro Ekonomi More Issue