cover
Contact Name
Dr. Otih Rostiana
Contact Email
otihrostiana@gmail.com
Phone
+62251-8321879
Journal Mail Official
buletintro@gmail.com
Editorial Address
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (BUL LITTRO) Editorial Office : Indonesian Spices and Medicinal Crops Research Institute (ISMCRI) Jl. Tentara Pelajar No. 3 Bogor, Indonesia 16111 Telp. (0251) 8321879, Fax. (0251) 8327010 E mail : buletintro@gmail.com
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat
ISSN : 02150824     EISSN : 25274414     DOI : http://dx.doi.org/10.21082/
Core Subject : Agriculture,
Focus and Scope Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (BUL LITTRO) is a peer-reviewed and open access journal that publishes significant and important research finding on spice, medicinal, aromatic and industrial crops that have never been publish in any other scientific publications. Scopes of Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat are: Scope of science: Agricultural Microbiology, Agricultural Socio-Economics, Agronomy, Plant Biotechnology, Plant Breeding, Plant Protection, Plant Physiology, Soil Science, Seed Technology, Primary Post Harvest Scope of commodities : spice, medicinal, aromatic and industrial crops
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 28, No 1 (2017): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT" : 10 Documents clear
TRANSFORMASI GEN PADA NILAM UNTUK KETAHANAN TERHADAP PENYAKIT UTAMA MENGGUNAKAN Agrobacterium tumefaciens NFN Sukamto; Tri Joko Santoso; Atmitri Siharmini; Aniversari Apriana; NFN Amalia; Nursalam Sirait
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 28, No 1 (2017): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bullittro.v28n1.2017.37-46

Abstract

Nilam banyak dibudidayakan di Indonesia, dan lebih dari 80% produksi minyak nilam dunia dipasok dari Indonesia. Masalah utama dalam budidaya nilam di Indonesia adalah penyakit, seperti penyakit layu bakteri, budok dan nematoda. Sampai saat ini varietas tahan terhadap penyakit, khususnya budok, belum diperoleh. Tanaman tahan dapat diperoleh dengan teknik transformasi gen. Transkripsi faktor WRKY telah diketahui dapat meregulasi serangan beberapa patogen penyebab penyakit tanaman. Gen OsWRKY76 terletak pada segmen kromosom 9 tanaman padi yang telah diidentifikasi terkait dengan ketahanan berspektrum luas. Penelitian bertujuan untuk mengintroduksikan konstruksi gen OsWRKY76 yang berasal dari padi ke dalam tanaman nilam melalui bantuan Agrobacterium tumefaciens. Pada percobaan pertama, tanaman nilam ditransformasi dengan A. tumefaciens strain EHA 105 yang mengandung gen OsWRKY76. Perlakuan terdiri atas waktu induksi eksplan yang akan ditransformasi (pre-kultur) di dalam medium MS, yaitu 5 dan 7 hari, dan waktu inokulasi A. tumefaciens yaitu 10 dan 20 menit. Pada percobaan kedua, analisis molekuler untuk mengkonfirmasi keberadaan gen OsWRKY76 dalam tanaman nilam menggunakan teknik PCR dengan primer hptII. Hasil penelitian menunjukkan waktu induksi eksplan terbaik sebelum transformasi adalah 5 hari, dengan perendaman di dalam suspensi A. tumefaciens selama 10 menit. Dari transformasi tersebut telah dihasilkan 187 kalus independen. Hasil analisis PCR terhadap galur-galur putatif transgenik independen, lima galur (T1, T8, T10, T11, T13) positif mengandung gen hptII, yaitu gen penanda ketahanan terhadap antibiotik higromisin yang berada satu konstruk dengan gen OsWRKY76. Hasil tersebut menunjukkan bahwa gen OsWRKY76 yang berasal dari padi dapat diintroduksikan pada tanaman nilam dan berpeluang sebagai kandidat tahan terhadap penyakit utama.
KEEFEKTIFAN FORMULA NANOEMULSI MINYAK SERAI WANGI TERHADAP POTYVIRUS PENYEBAB PENYAKIT MOSAIK PADA TANAMAN NILAM Rita Noveriza; Maya Mariana; Sri Yuliani
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 28, No 1 (2017): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bullittro.v28n1.2017.47-56

Abstract

Potyvirus dapat menurunkan produksi terna basah dan kering tanaman nilam mencapai masing-masing 35% dan 41%. Minyak atsiri serai wangi memiliki potensi sebagai antifitoviral dan menekan perkembangan Potyvirus penyebap penyakit mosaik pada tanaman nilam. Kemampuan aktivitas antifitoviral dari minyak atsiri dapat ditingkatkan dengan formulasi nanopartikel, seperti nanoemulsi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji keefektifan fomula nanoemulsi serai wangi terhadap Potyvirus. Nanoemulsi minyak serai wangi diproduksi secara difusi spontan atau inversi. Formula nanoemulsi minyak serai wangi dan bukan formula nano diuji untuk mengendalikan Potyvirus pada tanaman uji Chenopodium amaranticolor di rumah kaca dengan menggunakan rancangan acak lengkap. Parameter yang diamati adalah persentase penghambatan virus dan jumlah lesio. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran droplet partikel formula nanoemulsi serai wangi berkisar antara 70-140 nm, sedangkan ukuran droplet partikel bahan aktif emulsi formula minyak serai wangi berkisar antara 1.740-5.262 nm. Formula serai wangi dan formula nanoemulsi serai wangi mampu menekan perkembangan Potyvirus penyebap penyakit mosaik pada nilam. Persentase penghambatan formula nanoemulsi mencapai 82,5% pada dosis 1-1,5%, lebih tinggi dibandingkan formula minyak serai wangi yaitu lebih kurang 64,92-77,72% pada dosis yang sama. Ini menunjukkan bahwa formula nano emulsi serai wangi berpotensi dan dapat digunakan untuk mengendalikan Potyvirus penyebap mosaik nilam.
THE EFFECT OF ESSENTIAL OIL MIXTURES ON MORTALITIES AND OVIPOSITION DETERRENTS OF Crocidolomia pavonana AND Helopeltis antonii Tri Lestari Mardiningsih; Rodiah Balfas
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 28, No 1 (2017): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bullittro.v28n1.2017.75-88

Abstract

Essential oil, such as citronella, lemongrass, ageratum, and clove are known to be toxic and repel certain pests. Mixing two or more essential oils are expected increasing their insecticidal properties.  The experiments aimed to examine the effect of essential oils mixtures (EOs) on mortalities and oviposition deterrents of Crocidolomia pavonana and Helopeltis antonii. The experiments were conducted at the laboratory and green house of the Indonesian Spices and Medicinal Crops Research Institute. The tested mixtures were citronella and clove (CiC); lemongrass and clove (LC); ageratum and clove (AC); individual EO; control 1 (water + emulsifier); control 2 (water) at 0.5% concentration for all treatments. The ratio used were 1:1, 1:2, 1:4, 2:1 and 4:1. Parameters observed were the mortalities of C. pavonana larvae and H. antonii nymphs; and the ovipositions deterrents of both insects. The CiC and LC mixtures gave low mortality (<50%) to C. pavonana larvae, while AC at ratios 1:1, 1:2,1:4 less than 20%, AC 2:1 and 4:1 >60% and the individual ageratum oil caused 77.5% mortalities. The CiC 1:1 and LC (1:1, 1:2, and 4:1) showed >40% mortalities of     H. antonii, whereas the AC in all ratios enhanced the nymph mortalities. The number of eggs laid by C. pavonana at CiC and LC in all ratios were around 50-60% lower than individual EO. The mixture of AC 1:4 and 4:1 produced eggs nearly 50% lower than clove treatment. The CiC and LC at 1:1 produced the lowest numbers of egg laid by H. antonii, while AC 1:4 reduced 70% eggs laid compared to individual EO.
PENYEBARAN BENIH VARIETAS UNGGUL JAMBU METE DI KAWASAN TIMUR DAN BARAT INDONESIA Otih Rostiana; Wawan Haryudin; Jajat Darajat
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 28, No 1 (2017): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bullittro.v28n1.2017.1-14

Abstract

Rehabilitasi dan ekstensifikasi pertanaman jambu mete di sentra produksi merupakan program strategis untuk meningkatkan produksi nasional. Menteri Pertanian sudah melepas sembilan varietas unggul jambu mete nasional. Dalam pelaksanaannya, program rehabilitasi dan ekstensifikasi masih terkendala oleh terbatasnya jumlah benih unggul karena sistem penyebarannya masih belum tertata secara baik. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi dan mengevaluasi penyebaran benih varietas unggul jambu mete di sentra produksi Kawasan Timur dan Barat Indonesia. Data primer diperoleh melalui survei lapangan secara sengaja (purposive random sampling) di beberapa lokasi calon kebun sumber benih, sedangkan data tentang penyebaran, asal-usul populasi dan penciri/karakteristik utama calon sumber benih jambu mete diperoleh berdasarkan desk study. Hasil penelitian menunjukkan kesembilan varietas unggul jambu mete nasional, sebagian besar berasal dari hasil seleksi populasi pertanaman jambu mete milik petani di beberapa lokasi pengembangan mete. Penyebaran varietas unggul jambu mete tersebut mengikuti minat petani dan kondisi lingkungan yang sesuai dengan daerah pengembangannya yang baru. Varietas unggul yang banyak dikembangkan di Wilayah Timur Indonesia (NTT, NTB, Sulawesi Tenggara dan Maluku Utara) adalah keturunan dari populasi Muna dan MPF 1, sedangkan di Wilayah Barat Indonesia adalah keturunan varietas Meteor YK. Kemurnian benih dari calon kebun benih jambu mete perlu dimonitor mutunya karena jambu mete sifatnya menyerbuk silang. Selain itu, untuk menjamin ketersediaan benih sumber jambu mete berkelanjutan, setiap sentra produksi harus membangun kebun induk terbarukan karena blok penghasil tinggi jambu mete yang ada saat ini sudah tua dan produksinya akan terus menurun.
STRUKTUR DAN KOMPOSISI GULMA PADA TANAMAN LADA YANG BERPERAN UNTUK MENGONSERVASI SERANGGA PARASITOID Rismayani, NFN; Kartikawati, Andriana
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 28, No 1 (2017): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bullittro.v28n1.2017.65-74

Abstract

 Serangga dan gulma memiliki keterkaitan yang erat pada ekosistem pertanaman lada. Beberapa jenis gulma berperan sebagai inang alternatif. Penelitian bertujuan untuk mengetahui komposisi dan struktur gulma pada pertanaman lada, serta peranannya terhadap serangga parasitoid. Penelitian dilakukan di areal pertanaman lada di KP Sukamulya, Sukabumi, Jawa Barat. Penelitian berlangsung sejak Maret sampai Mei 2015. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuadrat dan peletakan plot dilakukan secara sengaja (purposive sampling), ukuran plot 3 m x 3 m, dan lima ulangan. Parameter yang diamati adalah jenis dan jumlah individu masing-masing gulma, dominansi, bobot segar dan kering. Untuk mengetahui banyaknya jumlah populasi gulma dalam satu petak menggunakan rumus Indeks Nilai Penting (INP). Faktor lingkungan yang diukur meliputi kelembapan udara dan tanah, suhu udara dan tanah, serta kemasaman tanah. Serangga yang berhasil dikoleksi pada setiap plot pengamatan diidentifikasi dan dikelompokkan berdasarkan peranannya di ekosistem pertanaman lada. Ditemukan komposisi dan struktur gulma yang beragam dan berperan penting terhadap serangga parasitoid Anastatus dasyni di pertanaman lada KP. Sukamulya, Sukabumi, Jawa Barat. Ketiga spesies gulma yang berperan yaitu Ageratum conyzoides, Asystasia intrusa dan Paspalum conjugatum. Tingkat dominansi ketiga gulma tersebut masing-masing adalah 9,75%; 9,98% dan 8,83%. Serangga Grion dasyni dan A. dasyni merupakan serangga yang berperan sebagai parasit telur hama pengisap buah lada (Dasynus piperis). Pengendalian gulma dilakukan secara selektif hanya pada areal di sekeliling lingkar batang tanaman lada.  Hal ini dimaksudkan karena banyak gulma yang berperan dalam mengonservasi serangga parasitoid.
AKTIVITAS PENGHAMBATAN POLIMERISASI HEME EKSTRAK DAUN SEMBUNG (Blumea balsamifera) SEBAGAI ANTIMALARIA Eris Septiana; Aulia Umaroh; Erlindha Gangga; Partomuan Simanjuntak
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 28, No 1 (2017): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bullittro.v28n1.2017.29-36

Abstract

Penyakit malaria disebabkan oleh parasit Plasmodium yang dalam siklusnya akan mendegradasi hemeoglobin menjadi asam amino dan heme bebas yang toksik untuk parasit. Untuk menetralkan toksisitas heme bebas, parasit akan mengubahnya menjadi hemeozoin melalui proses polimerisasi heme. Proses ini sangat penting dalam siklus hidup parasit sehingga dapat dijadikan sebagai target obat antimalaria. Daun sembung dilaporkan mempunyai aktivitas antimalaria baik secara in vitro maupun in vivo, tetapi mekanismenya belum pernah dilaporkan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui aktivitas penghambatan polimerisasi heme ekstrak daun sembung dan golongan senyawa yang terdapat pada ekstrak dengan aktivitas penghambatan terbaik. Daun sembung diekstrak dengan pelarut n-heksan, etil asetat, dan etanol 70%. Uji antimalaria in vitro dilakukan dengan menggunakan metode penghambatan polimerisasi heme. Ekstrak dengan aktivitas penghambatan terbaik diukur nilai IC50 dan dilanjutkan dengan skrining fitokimia. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak n-heksan, etil asetat, dan etanol 70% mempunyai aktivitas penghambatan polimerisasi heme pada konsentrasi 1 mg ml-1 masing-masing sebesar 11,28; 26,26; dan 56,88%. Nilai IC50 ekstrak etanol 70% sebesar 0,978 mg ml-1. Ketiga ekstrak memiliki aktivitas penghambatan polimerisasi heme dan ekstrak etanol 70% memiliki aktivitas tertinggi. Skrining fitokimia menunjukkan daun sembung yang diekstrak dengan etanol 70% mengandung golongan senyawa flavonoid, triterpenoid, kuinon, tanin, dan saponin.
PEMUPUKAN NITROGEN DAN FOSFOR UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN, PRODUKSI BIJI DAN KANDUNGAN THYMOQUINONE JINTAN HITAM Rudi Suryadi; Munif Ghulamahdi; Ani Kurniawati
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 28, No 1 (2017): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bullittro.v28n1.2017.15-28

Abstract

Nigella sativa L. yang dikenal dengan jintan hitam merupakan tanaman asli daerah Asia Barat dan kawasan Mediterania yang beriklim sub tropis. Bijinya yang berkhasiat sebagai obat dan rempah sudah dimanfaatkan sejak ribuan tahun lalu terutama oleh umat Muslim di Timur Tengah dan Asia Selatan. Penelitian tanaman jintan hitam di daerah tropis sampai saat ini masih terbatas. Tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan pertumbuhan, produksi biji dan kandungan bioaktif thymoquinone tanaman jintan hitam. Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Manoko, Lembang menggunakan benih berasal dari Arab Saudi. Rancangan yang digunakan adalah petak terbagi, dengan petak utama dua taraf dosis pupuk N (0 dan 120 kg N ha-1) dan anak petak empat taraf dosis pupuk P (0, 60, 120, dan 180 kg P2O5 ha-1) diulang tiga kali. Parameter yang diamati meliputi pertumbuhan, produksi biji dan kandungan thymoquinone. Hasil penelitian menunjukkan pemupukan N dan P masing-masing nyata meningkatkan pertumbuhan dan produksi biji jintan hitam. Pemupukan dengan dosis 120 kg N ha-1 dan 180 kg P2O5 ha-1 mampu meningkatkan produksi biji sebesar 477,48 kg ha-1 dengan kadar thymoquinone 0,0625% dan produksi thymoquinone 29,84 kg ha-1.
CENDAWAN ENDOFIT AKAR LADA UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN MENEKAN BUSUK PANGKAL BATANG BENIH LADA Wahyuno, Dono; Florina, Dini; Manohara, Dyah
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 28, No 1 (2017): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bullittro.v28n1.2017.57-64

Abstract

Busuk pangkal batang (BPB) merupakan penyakit tular tanah yang disebabkan oleh Phytophthora capsici. Pemanfaatan agens hayati dianggap pendekatan yang efisien untuk penyakit BPB. Cendawan endofit mampu meningkatkan pertumbuhan dan ketahanan tanaman terhadap cekaman biotik dan abiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi cendawan endofit asal akar lada terhadap pertumbuhan dan kemampuannya menekan penyakit BPB pada benih lada. Cendawan endofit diperoleh dengan mengisolasi akar lada menggunakan medium akar kentang dekstrosa (AKD) yang diberi kloramfenikol dan rose bengal. Isolat cendawan yang diperoleh dikarakterisasi dengan melakukan pengamatan morfologi, uji tantang terhadap P. capsici dan uji patogenisitas pada daun lada. Cendawan endofit diinokulasikan pada akar benih lada dengan cara merendam perakaran lada umur 10 minggu ke dalam suspensi cendawan endofit, kemudian ditanam dalam tanah steril untuk diamati. Kandungan hormon IAA dan GA3 di dalam akar diukur menggunakan TLC scanner satu bulan setelah diinokulasi. Inokulasi P. capsici dilakukan dengan menyiram 50 ml suspensi zoospora (106 zoospora/ml) di perakaran lada yang sebelumnya telah diinokulasi cendawan endofit. Benih lada yang hidup diamati satu bulan setelah inokulasi. Hasil pengamatan menunjukkan enam isolat tidak berpengaruh nyata pada parameter jumlah daun, buku, dan jumlah tanaman yang mati. Benih lada yang telah  diinokulasi  cendawan endofit E-5, E-7 dan E-15 mempunyai bobot kering akar berturut-turut 0,83; 0,84 dan 0,81 g dan berbeda nyata dari perlakuan lainnya. Kandungan hormon IAA relatif tinggi dibanding kandungan GA3 di dalam akar yang diinokulasi dengan ketiga isolat tersebut. Benih lada yang diinokulasi ketiga isolat tersebut lebih dari 80% yang hidup, pada satu bulan setelah diinokulasi P. capsici.
KEEFEKTIFAN Beauveria bassiana DAN PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP Nilaparvata lugens Rizal, Molide; Wahyono, Tri Eko; Sukmana, Cucu
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 28, No 1 (2017): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bullittro.v28n1.2017.97-104

Abstract

Wereng batang cokelat adalah hama utama pada tanaman padi yang dapat menyebabkan gagal panen. Pengendalian wereng batang cokelat (WBC) masih ditekankan pada penggunaan varietas tahan dan insektisida. Perlu upaya alternatif menggunakan cara pengendalian yang lebih ramah lingkungan, diantaranya agens hayati, seperti cendawan entomopatogen Beauveria bassiana dan pupuk organik cair (POC). Penelitian bertujuan untuk mengetahui keefektifan campuran cendawan entomopatogen B. bassiana dan POC terhadap hama WBC. Penelitian dilakukan di Laboratorium dan Rumah Kasa Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro) Bogor sejak Juli sampai September 2015. Penelitian terdiri atas dua kegiatan. Kegiatan pertama adalah percobaan kompatibilitas yang dirancang secara Acak Lengkap (RAL), empat perlakuan dan diulang lima kali. Perlakuan yang diuji adalah tiga  konsentrasi larutan POC (5, 10 dan 20 ml.l-1), dan air sebagai kontrol. Pengujian dilakukan terhadap pertumbuhan cendawan B. bassiana pada medium yang mengandung POC. Kegiatan kedua adalah pengujian keefektifan cendawan B bassiana untuk mengontrol WBC di rumah kasa, dirancang menggunakan RAL, lima perlakuan dan diulang lima kali. Perlakuan yang diuji adalah B. bassiana (kerapatan spora 108 ml-1); B. bassiana + POC (10 ml.l-1); minyak seraiwangi (5 ml.l-1) dan minyak cengkeh (5 ml.l-1) sebagai pembanding, serta air (kontrol). Aplikasi dilakukan dengan cara menyemprotkan larutan perlakuan dengan konsentrasi 5 ml.l-1 pada nimfa instar 2 WBC yang diinfestasikan pada tanaman padi dalam polibag. Hasil penelitian menunjukkan bahwa POC menghambat 46,64% pertumbuhan B. bassiana secara in vitro. Namun, keefektifan campuran B. bassiana + POC sama baiknya dengan B. bassiana secara tunggal. Hal ini menunjukkan POC dapat diaplikasikan berselang-seling dengan B. bassiana untuk mengendalikan WBC pada padi.
SIKLUS HIDUP LARVA Nyctemera coleta DAN Paliga auratalis SEBAGAI HAMA PADA TANAMAN DAUN SAMBUNG NYAWA (Gynura procumbens) NFN Rismayani; NFN Rohimatun
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 28, No 1 (2017): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bullittro.v28n1.2017.89-96

Abstract

Sambung nyawa (Gynura procumbens) merupakan salah satu tanaman obat yang mempunyai beragam manfaat bagi kesehatan, bermanfaat sebagai analgesik hingga antimikroba. Pada tanaman ini terdapat dua spesies larva dari ordo Lepidoptera yang merupakan hama perusak daun, sehingga menghambat pertumbuhan sambung nyawa. Tujuan penelitian untuk mengetahui perilaku dan siklus hidup dari kedua jenis ulat yang ditemukan di pertanaman sambung nyawa, sebagai dasar dalam penelitian pengendalian hama pada pertanaman sambung nyawa. Penelitian dilakukan di Laboratorium Hama Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro) sejak Januari sampai April 2016. Larva yang dikumpulkan dari lapangan dipelihara dan dikembangbiakkan di laboratorium. Parameter yang diamati meliputi stadium dan karakteristik tiap stadium dari siklus hidup dua spesies hama yang ditemukan di pertanaman sambung nyawa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dua jenis larva yang ditemukan di pertanaman sambung nyawa adalah Nyctemera coleta dan Paliga auratalis, termasuk dalam ordo Lepidoptera. Stadium larva N. coleta merupakan stadium yang paling panjang dengan kisaran umur larva rata-rata 24 hari. Larva N. coleta merusak daun dengan memakan jaringan daun sehingga meninggalkan tulang-tulang daun. Stadium yang paling panjang pada P. auratalis adalah stadium pupa dengan rata-rata kisaran umur stadium 13,1 hari. Larva P. auratalis merusak daun sambung nyawa dengan memakan daun dan juga merekatkan sisi-sisi daun menggunakan saliva yang dikeluarkan dari mulutnya.

Page 1 of 1 | Total Record : 10


Filter by Year

2017 2017


Filter By Issues
All Issue Vol 32, No 2 (2021): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 32, No 1 (2021): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 31, No 2 (2020): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 31, No 1 (2020): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 30, No 2 (2019): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 30, No 1 (2019): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 29, No 2 (2018): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 29, No 1 (2018): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 28, No 2 (2017): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT Vol 28, No 1 (2017): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT Vol 27, No 2 (2016): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT Vol 27, No 1 (2016): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT Vol 26, No 2 (2015): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 26, No 1 (2015): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 25, No 2 (2014): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 25, No 1 (2014): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 24, No 2 (2013): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 24, No 1 (2013): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 23, No 2 (2012): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT Vol 23, No 1 (2012): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT Vol 22, No 2 (2011): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT Vol 22, No 1 (2011): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT Vol 21, No 2 (2010): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT Vol 21, No 1 (2010): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT Vol 20, No 2 (2009): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT Vol 20, No 1 (2009): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT Vol 19, No 2 (2008): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT Vol 19, No 1 (2008): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT Vol 18, No 2 (2007): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT Vol 18, No 1 (2007): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT Vol 17, No 2 (2006): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT Vol 17, No 1 (2006): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT Vol 16, No 2 (2005): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT Vol 16, No 1 (2005): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT Vol 15, No 2 (2004): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT Vol 15, No 1 (2004): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT Vol 14, No 2 (2003): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT Vol 14, No 1 (2003): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT Vol 13, No 2 (2002): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 13, No 1 (2002): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 12, No 1 (2001): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 11, No 2 (2000): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 10, No 1 (1999): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 9, No 2 (1994): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 9, No 1 (1994): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 8, No 2 (1993): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 8, No 1 (1993): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 7, No 2 (1992): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 7, No 1 (1992): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 6, No 2 (1991): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 6, No 1 (1991): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 5, No 2 (1990): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 5, No 1 (1990): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 4, No 2 (1989): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 4, No 1 (1989): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 3, No 2 (1988): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 3, No 1 (1988): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 2, No 2 (1987): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 2, No 1 (1987): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 1, No 2 (1986): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT Vol 1, No 1 (1986): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat More Issue