cover
Contact Name
Yafid Effendi
Contact Email
mbjtm@umt.ac.id
Phone
+6281320262711
Journal Mail Official
mbjtm@umt.ac.id
Editorial Address
Universitas Muhammadiyah Tangerang Jl. Perintis Kemerdekaan No.1/33, RT.007/RW.003, Babakan, Kec. Tangerang, Kota Tangerang, Banten, Indonesia 15118
Location
Kota tangerang,
Banten
INDONESIA
Motor Bakar : Jurnal Teknik Mesin
ISSN : 25495038     EISSN : 25804979     DOI : -
Motor Bakar adalah jurnal online prodi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Tangerang berisi tentang artikel hasil penelitian dibidang Konversi Energi, Perancangan dan Teknik Manufaktur serta Rekayasa Teknik Otomotif. Sebagai wadah bagi para dosen maupun mahasiswa dalam membuat karya ilmiah, karena sesuai dengan tuntutan perguruan tinggi Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu, Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, maka dibuatlah Jurnal Teknik Mesin.
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 2 (2022): Motor Bakar: Jurnal Teknik Mesin" : 7 Documents clear
PENGARUH VARIASI KECEPATAN FEEDING DAN KEDALAMAN PEMAKANAN END MILL TERHADAP TINGKAT KEKERASAN MATERIAL TEMBAGA Aep Surahto; Fatimah Dian Ekawati; Ellysa Kusuma Laksanawati
Motor Bakar : Jurnal Teknik Mesin Vol 6, No 2 (2022): Motor Bakar: Jurnal Teknik Mesin
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/mbjtm.v6i2.7817

Abstract

Determination of milling parameters using a variation of feeding speed and appropriate infeed depth is very important to obtain the desired surface roughness. The purpose of this study was to determine the fedding speed and infeed depth which resulted in the lowest and highest quality of roughness in the milling process. Parameters of variation of feeding speed used are 24 mm / min, 42 mm / min, 74 mm / min and meanwhile for the feeding depth is 0.1 mm, 0.3 mm, 0.5 mm. The results of the SJ-210 mitutoyo SJ-210 surface roughness tester were found, the surface roughness value from the infeeding depth of 0.1 mm was 1.222 and the average magnification value was 1.133 , the result of the infeeding depth was 0.3 mm. The roughness was 1.863  and the average magnitude was 1.598 , and the result of the infeeding depth of 0.5 mm the roughness value was 3.915  and the average magnitude was 3.566 . So this results in a better milling process and efficiency in terms of workmanship and results, resulting in the best surface roughness value on N7 with an average surface roughness value of 1.540 .
Rancangan Recycle dan Redesign Produk Sepatu Bola Bekas Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) Andre Ridho Saputro; Achmad Albarru Rohman; Ridho Akbar
Motor Bakar : Jurnal Teknik Mesin Vol 6, No 2 (2022): Motor Bakar: Jurnal Teknik Mesin
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/mbjtm.v6i2.7523

Abstract

Salah satu cabang olahraga yang saat ini digemari masyarakat Jawa Timur adalah sepak bola. Hampir semua kalangan masyarakat menyukai olahraga sepak bola. Dari mulai daerah perkampungan hingga perkotaan. Sepatu merupakan salah satu atribut sepak bola yang wajib digunakan saat bermain sepak bola. Namun tidak semua kalangan bisa memiliki sepatu bola yang berkualitas, dikarenakan nilai produk sepatu bola yang memiliki kualitas bagus jauh relatif mahal. Sehingga kalangan dengan ekonomi kebawah dibebankan dengan biaya produk tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk membuat rancangan recycle dan redesign produk sepatu bola dengan memanfaatkan produk sepatu bekas (second) yang sudah menurun dari segi nilai maupun kualitas. Dalam penerapan Quality Function Deployment diperlukan data terkait tingkat kepuasan dan kepentingan konsumen. Diperoleh  hasil penelitian diketahui produk sepatu bola bekas dapat diterima oleh pasar dengan harga yang relatif murah dan memiliki kualitas yang baik.
PERENCANAAN ALAT UKUR CLEARANCE UNTUK MAIN ROTATING BEARING (MRB) PADA SINGLE POINT MOORING (SPM) anastas rizaly
Motor Bakar : Jurnal Teknik Mesin Vol 6, No 2 (2022): Motor Bakar: Jurnal Teknik Mesin
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/mbjtm.v6i2.7261

Abstract

Single Point Mooring (SPM) atau yang sering kita sebut dengan Single Buoy Mooring (SBM) adalah Buoy terapung yang berlabuh di lepas pantai yang merupakan sarana bertambatnya kapal tanker di laut, yang sekaligus berfungsi sebagai penyalur muatan cair seperti produk minyak bumi   dari   atau   ke kapal tanker. Terletak pada jarak beberapa kilometer dari fasilitas offshore dan terhubung menggunakan sub-sea dan jalur pipa bawah laut.Dikarenakan kebutuhan yang sangat penting untuk transportasi laut dalam muatan cair dan gas, SPM harus dalam keadaan yang baik dan siap untuk beroperasi. MRB sebagai sumber tenaga utama yang sangat penting, apabila mengalami kerusakan pada MRB, maka akan berdampak pada menurunnya produktifitas operasi. Oleh karena itu untuk mencegah adanya kerusakan pada Main Rotating Bearing (MRB) diperlukan pengecekan clearance pada bearing setiap 5 tahun                    sekali.Untuk mempermudah mengambil data ukur clearance, maka dibuatkan desain alat bantu. Setelah dilakukan proses jack load pada MRB dengan alat bantu didapatkan hasil ukur clearance yaitu 0,03 mm, sedangkan  pada batasan maksimal ukur clearance sesuai dengan regulasi pemeliharaan SPM adalah 0,1 mm. dari hasil pengukuran clearance tersebut masih dalam batas standar atau dinyatakan masih dalam kondisi baik.Kata kunci: SPM, MRB, Clearance, Jack Load, Bearing 
Analisis Energi Panas Pada Tanki Air Pendingin Atap Berongga Sudirman Lubis; Munawar A Siregar; Wawan S Damanik; Edi S Hasibuan; Faisal Lubis
Motor Bakar : Jurnal Teknik Mesin Vol 6, No 2 (2022): Motor Bakar: Jurnal Teknik Mesin
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/mbjtm.v6i2.7317

Abstract

Tangki pendingin didefinisikan sebagai alat penukar kalor yang material fluida kerjanya adalah air, dan udara yang berfungsi mendinginkan air dengan kontak langsung dengan udara yang mengakibatkan sebagian kecil air menguap. Air ini yang nantinya mengalir didalam atap berongga yang diharapkan dapat menyerap panas saat melewati rongga. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan nilai efektivitas dari laju perpindahan panas pada atap berongga, serta mengetahui jumlah energi pada tangki air pendingin atap berongga yang mampu dibuang setiap jam’nya dan mengetahui debit air yang diperlukan untuk mensuplai atap berongga. selama penelitian didapatkan hasil yang bervariasi dengan volume air yang masuk sekitar 0,00064 m³ pada setiap rongganya, dengan kapasitas pompa 5.5 LPM. Dari data pengujian yang diperoleh jika intensitas cahaya matahari rendah maka panas akan diserap kelingkungan dan sebaliknya jika intensitas cahaya matahari tinggi maka panas akan diserap oleh air. Itu sebabnya intensitas cahaya matahari sangat mempengaruhi proses pengambilan data. Dari hasil yang diperoleh dilapangan pada saat penelitian selama 7 hari didapatkan temperatur air rata-rata 28,4ºC. Hasil ini dapat dikategorikan aman sebab temperatur air tidak melebihi atau tidak jauh dari temperatur pada tangki air yang  bertemperatur rata-rata 40,5ºC
ANALISIS KELAYAKAN VISKOSITAS MINYAK PELUMAS SAE 10W-30 AHM SPX2 MATIC, API-SL JASO PADA MOTOR PCX 150 TAHUN 2018 Jamaludin Jamaludin; Sumarno Sumarno
Motor Bakar : Jurnal Teknik Mesin Vol 6, No 2 (2022): Motor Bakar: Jurnal Teknik Mesin
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/mbjtm.v6i2.7954

Abstract

Viskositas adalah pengukuran dari ketahanan fluida yang diubah baik dengan tekanan maupun tegangan. kekentalan dari suatu cairan adalah salah satu sifat cairan yang menentukan besarnya perlawanan terhadap gaya geser. Cair atau tidaknya suatu cairan terjadi terutama karena adanya interaksi antara molekul-molekul kekentalan suatu pelumas berubah    seiring dengan kenaikan atau penurunan suhu pada lokasi dimana oli itu berada, pada dasarnya fluida Sebagian besar akan mengalami penurunan kekentalan seiring dengan kenaikan suhu. Setelah suhu kembali normal atau mendingin, viskositas tidak akan kembali ke tingkat semula tetapi       secara bertahap akan mengalami penurunan, sehingga viskositas akhirnya tidak lagi memuaskan. Total acid Number (TAN) adalah jumlah total atau kadar keasaman dalam minyak. Oli dengan kadar asam lebih besar dari jumlah kadar asam standar untuk pelumas maka mengakibatkan terjadinya pengkaratan pada komponen engine dan peyumbatan aliran oli karena pembentukan cat dan endapan, sehingga oli tidak lagi sesuai untuk mesin. Berdasarkan hasil anlisis tersebut didapatkan suatu hasil penelitian bahwa semakin jauh rute yang dicapai oli pelumas maka akan mengalami penurunan kadar kekentalan kinematiknya dari 0 km yaitu 151,45 cSt  turun menjadi 101,34 cSt pada 2500 km dan 85,54 cSt km pada 3000 km. semakin jauh jarak yang ditempuh maka nilai viskositas indexnya semakin kecil hal ini dikarenakan adanya temperatur yang tinggi yang mengakibatkan semakin kecil dari nilai viskositas indexnya sedangkan total base number ketika mencapai jarak 4094,44 km juga mengalami penurunan Semakin jauh jarak ditempuh maka kadar base dari minyak pelumas tersebut akan mengalami penurunan. Pada saat jarak 0  km nilai basenya 8,56 mg KOH/g, sedangkan 4,85 mg KOH/g untuk jarak 2500 km dan 3,95 mg KOH/g pada 3000 km
BESARAN PERBANDINGAN KONSUMSI OLI PADA MESIN PESAWAT AIRBUS A320 CITILINK TIPE NEO DAN CFM 56-5B Riki Candra Putra; Apri Akbar
Motor Bakar : Jurnal Teknik Mesin Vol 6, No 2 (2022): Motor Bakar: Jurnal Teknik Mesin
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/mbjtm.v6i2.7772

Abstract

Industri penerbangan merupakan aktivitas yang banyak diminati oleh banyak orang dalam melakukan perjalanan yang jauh dan efisien. Aktivitas penerbangan yang aman dan nyaman sangat dipengaruhi oleh kondisi pesawat terbang yang baik dan sistem pemeliharaan pesawat yang terkendali, pesawat tidak mungkin akan diberikan ijin untuk terbang apabila ditemukan kondisi mesin yang tidak baik ataupun kondisi pelumasan yang tidak terkontrol jika dilihat dari riwayat perawatan pengisian oli dan pengurasannya. Pemeriksaan oli pada pesawat A320 tipe NEO dan CFM 56-5B merupakan kedua jenis pesawat yang sering dipakai bergantian oleh maskapai CITILINK, sehingga perlu dilakukan pencatatan yang detail mengenai kondisi pengisian dan jadwal rutin penggantian, pemeriksaan dan analisa secara detail dilakukan pada dua buah mesin yang berada di sayap sisi kiri dan kanan untuk melihat perbandingan tingkat efisiensi kedua mesin dan dari hasil pengamatan didapat mesin CFM 56-5B lebih boros dalam penggunaan oli yaitu 17.1 liter lebih banyak dibandingkan tipe NEO dalam penggunaan satu bulan karena memiliki nilai engine gas temperature CFM 56-5B lebih tinggi.
Analisis Pengaruh Waktu Precipitation Treatment pada Paduan Aluminiumm Clad 2024 Terhadap Sifat Mekanik, Konduktivitas Listrik dan Struktur Mikro pada Doubler Leading Edge Inboard Flap Pesawat Yafid Effendi; Surya Agung Satriyo Nugroho; Ali Rosyidin
Motor Bakar : Jurnal Teknik Mesin Vol 6, No 2 (2022): Motor Bakar: Jurnal Teknik Mesin
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/mbjtm.v6i2.8277

Abstract

Aluminium adalah salah satu jenis logam yang keberadaannya paling banyak di kerak bumi. Jenis logam ini banyak dipadukan dengan unsur lain untuk dapat meningkatkan kekuatan dari aluminium, sehingga aluminium digolongkan sebagai salah satu unsur terbanyak setelah oksigen (45,5%) dan silikon (25,7%). Paduan aluminium clad 2024 adalah salah satu jenis paduan aluminium yang banyak diaplikasikan pada doubler pesawat terbang. Serangkaian proses heat treatment paduan aluminium clad 2024 T0 menjadi kondisi T42 meliputi proses solution treatment dengan quenching menggunakan media pendingin air dengan maksimum delay selama 10 second dan precipitation treatment dengan variasi waktu natural aging untuk mengoptimalkan sifat mekanik dari paduan aluminium clad 2024 T42. Natural aging adalah salah satu proses precipitation treatment yang dilakukan pada suhu ruang dengan tujuan untuk membentuk presipitat yang dapat meningkatkan sifat mekanik dari paduan aluminium. Paduan aluminium clad 2024 T42 disimpan pada suhu ruang dengan variasi waktu proses natural aging selama 24 jam, 48 jam, 72 jam dan 96 jam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu proses precipitation treatment terhadap sifat mekanik dan konduktivitas listrik dari paduan aluminium clad 2024 kondisi T42 dan mengetahui waktu optimum dimana sifat mekanik dalam keadaan stabil untuk efisiensi kerja produksi. Dan menganalisa struktur mikro dari paduan aluminium clad 2024 kondisi T42 yang telah mengalami proses heat treatment (precipitation treatment). Dan metode pengujian yang dilakukan secara langsung di PT GMF Aeroasia Tbk meliputi uji tarik, uji kekerasan, uji konduktivitas listrik dan uji struktur mikro. Berdasarkan hasil penelitian ini, waktu precipitation treatment (natural aging) yang efisien yaitu selama 48 jam dengan menghasilkan kekuatan tarik 492,88 MPa, kekuatan luluh 335,26 MPa, elongasi 12,51 %, nilai kekerasan sebesar 62,16 HRB dan nilai konduktivitas listrik sebesar 31,61 %IACS.

Page 1 of 1 | Total Record : 7