cover
Contact Name
Dwi Priyanto
Contact Email
balaba_banjarnegara@yahoo.com
Phone
+62286-594972
Journal Mail Official
balaba_banjarnegara@yahoo.com
Editorial Address
Sekretariat BALABA Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Banjarnegara Jalan Selamanik No 16 A Banjarnegara, Jawa Tengah, Indonesia 53415
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
BALABA (JURNAL LITBANG PENGENDALIAN PENYAKIT BERSUMBER BINATANG BANJARNEGARA)
ISSN : 18580882     EISSN : 23389982     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
BALABA is a journal aims to be a peer-reviewed platform and an authoritative source of information. We published research article and literature review focused on vector borne disease such as malaria, DHF, filaria, chikungunya, leptospirosis, etc.
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Volume 7 Nomor 2 Desember 2011" : 9 Documents clear
GAMBARAN DISTRIBUSI RABIES DI KABUPATEN SIKKA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR 2004-2008 Fridolina Mau; Yustinus Desato
BALABA: JURNAL LITBANG PENGENDALIAN PENYAKIT BERSUMBER BINATANG BANJARNEGARA Volume 7 Nomor 2 Desember 2011
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Banjarnegara Badan Litbangkes Kemenkes RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1428.383 KB) | DOI: 10.22435/blb.v7i2.1326

Abstract

Rabies has long been known as one of the major public healht problems in Sikka district, East Nusa Tenggara Province, Indonesia. Flores is an isolated preveiously rabies- free. It started with the importation of three dogs from rabies endemic Sulawesi in September 1997. The rabies virus is present in the saliva of infected animals; all warm-blooded animals are susceptible to rabies, and some may serve as natural reservoirs of the virus. Rabies is still a problem for world health including Indonesia. Data of deathcase of rabies (lyssa) in Indonesia register 125 cases each year. Rabies in Indonesia is a serious health problem because almost fatal after clinical symptom of the disease with death rate of 100%. Since 2004 to December 2009 rabies spread to 24 provinces in East Nusa Tenggara Province. Number of cases due to bite of a mad dog was 16.000 cases. The aim of this study is to know distribution of rabies casse and the main control measures is immunizing dogs. Tipe of this study is cross sectional. The result of this study showed the improvement in the last five years (2004 until August 2008) of the occurences of dog bite in cases and human deaths highest in 128 cases (32,48%) in community health centers Waipare and population dog highest in Kewapante subdistrict 7213 (26,27%) although the coverage of immunization was very low that was 2523 (10,77%) out of 6210 population. In average the dog bite cases occurred in April.
PENGARUH EKSTRAK DAUN LEGUNDI (Vitex trifolia Linn) TERHADAP KEMATIAN LARVA Aedes albopictus Nia Sari Nastiti; Achmad Husein; Yamtana Yamtana
BALABA: JURNAL LITBANG PENGENDALIAN PENYAKIT BERSUMBER BINATANG BANJARNEGARA Volume 7 Nomor 2 Desember 2011
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Banjarnegara Badan Litbangkes Kemenkes RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.819 KB) | DOI: 10.22435/blb.v7i2.1329

Abstract

Pengendalian Aedes albopictus penting dilakukan karena merupakan salah satu vektor penyakit yang mampu membawa dan menularkan virus Chikungunya. Di antara cara pengendalian yang perlu dikembangkan adalah pengendalian secara hayati, karena aman bagi manusia dan organisme lain serta ramah lingkungan. Pengendalian hayati yang dapat digunakan adalah daun Legundi (Vitex trifolia linn). Vitex trifolia linn telah diketahui mengandung bahan aktif alkaloid, saponin, flafonoid. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun Vitex trifolia linn terhadap kematianlarva Aedes albopictus. Jenis penelitian ini adalah quasi experiment, menggunakan Post Test OnlyControl Group Design. Obyekpenelitian ini adalah 750 ekor larva Aedes albopictus instar IV yang berasal dari hasil penangkaran di Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit (B2P2VRP) Salatiga, Jawa Tengah. Ekstrak etanol daun Vitex trifolia linn dibuat dari daun Legundi segar yang didestilasi dengan suhu 100oC sampai pekat. Setiap kelompok media (gelas) penelitian diisi 100 ml air sumur, dan ekstrak etanol daun Vitex trifolia linn dengan konsentrasi 2,5 %, 5 %, 7,5 %, 10 %, 12,5 % dan 0 % (kontrol). Selanjutnya pada setiap media dimasukkan 25 ekor larva Aedes albopictus, penghitungan kematian larva dilakukan setiap jam ke 1, 2, 4, dan 24. Replikasi dilakukan sebanyak 5 kali. Hasil uji statistik dengan Oneway Anova diperoleh p=0,000, sehingga (p<0,05) artinya ada perbedaan yang bermakna, yaitu ekstrak daun Vitex trifolia linn dapat mematikan larva Aedes albopictus. Kesimpulan penelitian ini adalah penggunaan ekstrak daun Vitex trifolia linn dengan konsentrasi 12,5 % paling efektif terhadap kematian larva Aedes albopictus.
STUDI FAUNA TIKUS DAN CECURUT DI DAERAH DITEMUKAN KASUS LEPTOSPIROSIS DI KABUPATEN KLATEN, PROVINSI JAWA TENGAH Bina Ikawati; Bambang Yunianto
BALABA: JURNAL LITBANG PENGENDALIAN PENYAKIT BERSUMBER BINATANG BANJARNEGARA Volume 7 Nomor 2 Desember 2011
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Banjarnegara Badan Litbangkes Kemenkes RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1971.584 KB) | DOI: 10.22435/blb.v7i2.1331

Abstract

Data obtained from Central Java Health Province Agency showed there were six districts of cities with leptospirosis problem. Leptospirosis cases in Klaten District was third sequence after Semarang City and Demak District. Research that had been done in Klaten focused in Jogonalan Sub district. In 2009-2010 leptospirosis cases found in outside Jogonalan. The aims of this research was to identifying of rats and suncus in leptospirosis area at Klaten district. This research was an observasional research using ecology study. Rat trapped and had been done in this research followed by rat identification.Data were analyzed by simple statistic include tabulating, quantifying, multiplication presented in table or graph. Result of this research showed that from three study locations, trap success Kalikotes was showed highest (11,5%), while Wonosari and Gantiwarno was respectively 6,3% and 4,5%. Shanon Wiener Diversity Index was low (<1).Rattus tanezumi was the dominant species.
IDENTIFIKASI TIKUS (HASIL PELATIHAN DI LABORATORIUM MAMALIA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA, JAKARTA) Dewi Marbawati; Hari Ismanto
BALABA: JURNAL LITBANG PENGENDALIAN PENYAKIT BERSUMBER BINATANG BANJARNEGARA Volume 7 Nomor 2 Desember 2011
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Banjarnegara Badan Litbangkes Kemenkes RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.467 KB) | DOI: 10.22435/blb.v7i2.1332

Abstract

Pelatihan identifikasi tikus dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) di Instalasi Rodentologi Loka litbang P2B2 Banjarnegara, Jawa Tengah, dengan tujuan supaya peserta dapat melakukan identifikasi tikus secara baik dan benar. Pelatihan dilaksanakan selama 4 hari dari tanggal 23 – 27 Agustus 2010, di Laboratorium Mamalia Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang bertempat di Cibinong Bogor. Pelatihan dipandu oleh Ir. Maharadatun Kamsi, M.Sc, dan Drs. A. Suyanto, M.Sc dibantu oleh beberapa orang stafnya. Beberapa materi yang diberikan dalam pelatihan ini diantaranya mengenai taksonomi, habitat dan perilaku, teknik dasar identifikasi serta pengawetan tikus.
PENGAWETAN TIKUS (HASIL PELATIHAN DI LABORATORIUM MAMALIA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA, JAKARTA) Dewi Marbawati; Hari Ismanto
BALABA: JURNAL LITBANG PENGENDALIAN PENYAKIT BERSUMBER BINATANG BANJARNEGARA Volume 7 Nomor 2 Desember 2011
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Banjarnegara Badan Litbangkes Kemenkes RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.471 KB) | DOI: 10.22435/blb.v7i2.1333

Abstract

Pada artikel sebelumnya dimuat mengenai hasil pelatihan identifikasi tikus yang dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kemampuan SDM Instalasi Rodentologi Loka litbang P2B2 Banjarnegara tanggal 23 – 27 Agustus 2010, di Laboratorium Mamalia Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang bertempat di Cibinong Bogor. Beberapa materi yang diberikan dalam pelatihan ini diantaranya mengenai taksonomi rodentia (tikus), habitat dan perilaku tikus, teknik dasar identifikasi serta pengawetan tikus. Pada terbitan kali ini dituliskan materi mengenai pengawetan tikus.
KANDIDAT VAKSIN SUB UNIT UNTUK LEPTOSPIROSIS Dyah Widiastuti
BALABA: JURNAL LITBANG PENGENDALIAN PENYAKIT BERSUMBER BINATANG BANJARNEGARA Volume 7 Nomor 2 Desember 2011
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Banjarnegara Badan Litbangkes Kemenkes RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.213 KB) | DOI: 10.22435/blb.v7i2.1334

Abstract

zoonosis yang tersebar luas di seluruh dunia terutama di daerah tropis. Penyakit ini berpotensi untuk menjadi endemis, dan telah menyebabkan outbreak (Kejadian Luar Biasa/KLB) di beberapa benua. Penyakit ini diketahui dapat menyerang hewan liar maupun domestik yang selanjutnya hewan-hewan tersebut dapat melepaskan bakteri Leptospira ke lingkungan melalui urin mereka. Manusia merupakan accidental host yang juga dapat terinfeksi Leptospirosis bila terkontaminasi urin hewan yang mengandung Leptospira. Gejala yang ditimbulkan sangat bervariasi mulai dari asimptomatis hingga terjadinya kerusakan multiorgan yang sangat fatal.1)
JENIS PINJAL DAN INANG DI INDONESIA Adil Ustiawan; Sri Hartini; Dhian Dwibadra
BALABA: JURNAL LITBANG PENGENDALIAN PENYAKIT BERSUMBER BINATANG BANJARNEGARA Volume 7 Nomor 2 Desember 2011
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Banjarnegara Badan Litbangkes Kemenkes RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.173 KB) | DOI: 10.22435/blb.v7i2.1335

Abstract

Pinjal (ordo Siphonaptera) serangga sangat penting dalam bidang kesehatan karena kemampuannya menularkan berbagai jenis penyakit. Beberapa hasil penelitian tentang pinjal ini menggambarkan keaneragaman pinjal di Indonesia dan tidak menutup kemungkinan spesies yang akan ditemukan bertambah karena masih luasnya daerah dan sedikitnya tenaga yang mendalami bidang ini. Beberapa spesies pinjal dan inang yang terdapat di Indonesia
TAENIA SAGINATA Endang Setiyani
BALABA: JURNAL LITBANG PENGENDALIAN PENYAKIT BERSUMBER BINATANG BANJARNEGARA Volume 7 Nomor 2 Desember 2011
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Banjarnegara Badan Litbangkes Kemenkes RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.93 KB) | DOI: 10.22435/blb.v7i2.1336

Abstract

Cacing pita ini adalah parasit dalam usus halus manusia, dan sebagai inang antaranya adalah sapi. Penyakit infeksi yang disebabkan oleh cacing pita Taenia saginata dikenal dengan nama Taeniasis. Infeksi terutama terjadi di Afrika, Timur Tengah, Eropa Barat, Meksiko, dan Amerika Selatan.
DIAGNOSIS LEPTOSPIROSIS DAN KARAKTERISASI LEPTOSPIRA SECARA MOLEKULER Nur Ika Hariastuti
BALABA: JURNAL LITBANG PENGENDALIAN PENYAKIT BERSUMBER BINATANG BANJARNEGARA Volume 7 Nomor 2 Desember 2011
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Banjarnegara Badan Litbangkes Kemenkes RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.459 KB) | DOI: 10.22435/blb.v7i2.1337

Abstract

Leptospirosis merupakan salah satu penyakit yang menjadi masalah kesehatan masyarakat pada beberapa negara di daerah Asia Tenggara (SEA). Leptospirosis masih menjadi penyakit yang terabaikan dan tidak tercatat dengan baik. Hal ini mungkin disebabkan oleh konfirmasi penyakit leptospirosis yang memerlukan uji laboratorium tidak selalu tersedia, dan diagnosis cepat untuk penyakit ini juga tidak dapat diandalkan.

Page 1 of 1 | Total Record : 9