cover
Contact Name
Reni Ambarwati
Contact Email
reniambarwati@unesa.ac.id
Phone
+6281231173525
Journal Mail Official
sainsmatematika@unesa.ac.id
Editorial Address
Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Gedung D1 Kampus UNESA Ketintang Surabaya Kode Pos 60213 E-mail: sainsmatematika@unesa.ac.id Telp : 031-8280009
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Sains & Matematika
ISSN : 23027290     EISSN : 25461835     DOI : -
Core Subject : Science, Education,
Jurnal ini menerbitkan artikel asli hasil penelitian di bidang biologi, fisika, kimia, dan matematika. Redaksi hanya menerima naskah asli yang belum pernah dipublikasikan dan tidak sedang dalam proses penerbitan di jurnal lain. Naskah dapat ditulis dalam bahasa Indonesia, sesuai dengan ejaan yang baik dan benar atau bahasa Inggris yang baik dan benar.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 1 (2016): Oktober, Sains " : 8 Documents clear
STATUS KONSERVASI REPTILIA ANGGOTA ORDO SQUAMATA YANG DIPERDAGANGKAN DI SURABAYA Purwosanto, Mochammad Fendi; Yazid, Khairul; Alina, Dining Nika; Abdillah, Gilang Noval
Sains & Matematika Vol 5, No 1 (2016): Oktober, Sains & Matematika
Publisher : Sains & Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ordo Squamata terdiri atas kelompok ular, kadal dan kadal cacing. Anggota ordo ini merupakan yang terbanyak dalam kelas Reptilia. Kelompok ular dan kadal memiliki keunikan bentuk dan corak sisik yang indah sehingga kedua hewan ini banyak diperdagangkan di beberapa kota besar di Indonesia. Perdagangan hewan reptil tersebut dapat ditemukan juga di kota Surabaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi spesies reptilia anggota ordo Squamata yang diperdagangkan secara bebas di wilayah Surabaya dan mendeskripsikan status konservasi reptilia anggota ordo Squamata yang diperdagangkan secara bebas di wilayah Surabaya. Metode penelitian yang dilakukan adalah observasi langsung dan wawancara. Observasi dilakukan di tiga pasar hewan di Surabaya antara lain: Pasar Bratang, Pasar Burung Kupang, dan Pasar Gunung Sari. Wawancara dilakukan dengan pedagang dan kolektor untuk memperoleh data tambahan tentang ordo Squamata yang diperdagangkan. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil yang diperoleh yaitu sebanyak 17 jenis reptilia ordo Squamata yang diperdagangkan di Surabaya. Status konservasi ketujuh belas reptilia tersebut ditinjau dari IUCN Red List yaitu: Least Concern (LC), Vulnerable (Vu),  Near Threatened (NT), dan Not Evaluated (NE). Ditinjau CITES terdiri atas 10 jenis statusnya Appendiks II dan 7 lainnya memiliki status konservasi Not Listed. Berdasarkan PP RI No.7/1999 status konservasi tujuh belas reptilia anggota ordo Squamata tersebut terdiri atas 16 jenis yang tidak dilindungi dan terdapat 1 jenis yang dilindungi. Squamata consist of snakes, lizards, and warm lizards. Member of this order is the most number in Reptilian classis. Snakes and lizards have unique type and attractive scale until both of this animals traded freely in some big city in Indonesia. This reptilian trade also occours in Surabaya. The purposes of this study were to identify species from member of Order Squamata which counted on animal trade in Surabaya and to describe  the status of conservation from Reptilian classis member of Order Squamata, which counted on animal trade in Surabaya. This study used two method, there were observation and interview. Observation took place in tree different animal markets, there were Bratang Market, Kupang Birds Market, and Gunung Sari Market. Interview hold with animal trader and animal collector for collecting additional information about animal trade from Squamata Ordo. Data were analyzed descriptively. Result of this study showed that 17 species of Squamata traded freely in Surabaya. The status of conservation of those, seventeenth animals, based on IUCN Red List are Least Concern (LC), Vulnerable (Vu), Near Threatened (NT), dan Not Evaluated (NE). Based on CITES, the status of conservation from Reptilian classis member of Squamata Ordo which counted on animal trade in Surabaya consist of Appendix II and not listed category. Based on Government Regulation Number 7 Year 1999, the status of conservation of those reptiles were one protected animal and 16 unprotected animals.
MODIFIKASI ELEKTRODA PASTA KARBON DENGAN ANTRAKUINON UNTUK IDENTIFIKASI NIKOTIN PADA ROKOK KOMERSIAL Khoiriyah, Nuril; Setiarso, Pirim
Sains & Matematika Vol 5, No 1 (2016): Oktober, Sains & Matematika
Publisher : Sains & Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian mengenai modifikasi elektroda pasta karbon dengan antrakuinon untuk identifikasi nikotin dalam rokok komersial telah dilakukan. Nikotin, 3-(1-metil-2-pirolidinil) piridin, merupakan suatu basa yang mudah menguap sehingga dalam identifikasinya memerlukan perlakuan khusus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi terbaik elektroda pasta karbon termodifikasi antrakuinon, pH, dan waktu deposisi sehingga dapat digunakan untuk mengidentifikasi nikotin dalam rokok komersial secara voltametri siklik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nikotin menghasilkan puncak tunggal oksidasi pada komposisi terbaik EPKA 3:3:4 dengan jumlah antrakuinon yang lebih banyak dari karbon dan minyak parafin. pH optimum pengukuran berada pada pH 9 dengan waktu deposisi 30 detik. Kadar nikotin dalam tiga merk rokok A, B, C berturut-turut yang terukur dengan EPKA secara voltametri adalah 0,62; 1,12; 1,24 mM. Hasil penelitian divalidasi dengan metode pengukuran lain. Pengukuran secara HPLC menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda dengan selisih rata-rata 0,074 M untuk konsentrasi sampel nikotin dalam rokok. The research about modifying carbon paste electrode by anthraquinone for nicotine identification in commercial cigarettes has been developed. Nicotine, 3-(1-methyl-pirolidin-2-yl) piridine, is a volatile base that its identification needs particular treatment. This research aims to determine the best condition of carbon paste electrode modified anthraquinone include composition, pH, and deposition time that could be applied in identifying nicotine from commercial cigarettes by cyclic voltammetry. The result shows that nicotine yields single oxidation peak at best composition of CPE-A 3:3:4 with the amount of anthraquinone is more than two other materials. Optimum pH at pH 9with deposition time 30 s. Quantity of nicotine in three cigarettes products A, B, C that measured with CPE-A voltammetrically were 0.62; 1.12; 1.24 mM, consecutively. The result has been validated with another measurement. A measurement by HPLC shows not much different result with the average difference 0.074 M.
PENYERAPAN PB DALAM DAGING KUPANG PUTIH (POTAMOCORBULA FABA) DENGAN PEMBERIAN KITOSAN DARI CANGKANG KUPANG PUTIH Sikana, Arina Mana; Kuntjoro, Sunu; Ambarwati, Reni
Sains & Matematika Vol 5, No 1 (2016): Oktober, Sains & Matematika
Publisher : Sains & Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kupang putih (Potamocorbula faba) dikenal sebagai produk perikanan yang potensial, tetapi juga berbahaya karena terkontaminasi oleh Pb. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh perlakuan konsentrasi dan waktu perendaman kitosan untuk menurunkan kadar Pb dalam daging kupang putih serta untuk menentukan kombinasi perlakuan terbaik dalam menurunkan kandungan Pb dalam daging kupang putih. Kitosan yang digunakan dalam penelitian ini adalah optimalisasi kitin hasil transformasi cangkang kupang dengan derajat deasetilasi 70,21%. Sampel kupang diambil dari muara sungai Kepetingan, Sidoarjo. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan dua faktor, yaitu konsentrasi (0%, 1,5%, 2,0%, dan 2,5%) dan waktu perendaman (30, 60, dan 90 menit). Kadar Pb dianalisis dengan menggunakan metode AAS (Atomic Absorption Spectrometry). Pengaruh konsentrasi dan waktu perendaman terhadap kandungan Pb dalam daging kupang putih dianalisis dengan ANOVA dua arah dan dilanjutkan dengan uji LSD untuk menentukan pengobatan kombinasi terbaik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi dan waktu perendaman berpengaruh signifikan terhadap kandungan Pb di kupang putih. Kombinasi perlakuan kitosan yang dioptimalkan pada konsentrasi 2,0% dengan waktu perendaman 60 menit memberikan pengurangan Pb yang optimal, sebesar 94,53%. White Kupang (Potamocorbula faba) is known as potential fishery products, but on the other hand It is also dangerous because It's contaminated by Pb. This research aimed to describe the treatment effect of concentration and immersion time of chitosan to decrease the content of Pb in the white kupang's flesh as well as to define the best treatment combination in decreasing the content of Pb in the white kupang's flesh. The chitosan used in this research was optimized chitin resulted from the transformation of kupang shell with the degree of deacetylation 70.21%. The samples of kupang were taken from the estuary of the river Kepetingan, Sidoarjo. This research used completely randomized design with two factors treatment items, namely concentration (0%, 1.5%, 2.0%, and 2.5%) and immersion time (30, 60, and 90 minutes). The content of Pb was analyzed by using AAS (Atomic Absorption Spectrometry) method. The influence of concentration and immersion time to the content of Pb in the white kupang?s flesh was Analyzed by two-way ANOVA and Followed by LSD test to determine the best combination treatment. The results showed that the concentration and immersion time significantly affected on the content of Pb in white kupang. The combined treatment of optimized-chitosan at concentration of 2.0% with immersion time of 60 minutes gave the optimal reduction of Pb, amounting to 94.53%.
PEMURNIAN BATU KAPUR BERBASIS NANO KALSIT DENGAN METODE KOPRESIPITASI Putri, Nugrahani Primary; Kusumawati, Diah Hari
Sains & Matematika Vol 5, No 1 (2016): Oktober, Sains & Matematika
Publisher : Sains & Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sintesis nano kalsit yang terbuat dari batu kapur menggunakan metode kopresipitasi berhasil diimplementasikan. Sintesis dilakukan dengan memvariasikan tekanan gas CO2 dan waktu pengendapan untuk mendapatkan kalsit dengan kemurnian tinggi dan ukuran partikel kecil. Data difraksi dikumpulkan menggunakan XRD, yang kemudian dianalisis menggunakan perangkat lunak Match dan Rietica untuk mendapatkan informasi tentang kecocokan, tingkat kemurnian, kepadatan, dan ukuran partikel. Dari analisis menggunakan Match, ditemukan bahwa batu kapur sebagai bahan dasar memiliki fase CaCO3 dan Ca(OH)2, sedangkan sampel yang disintesis dengan metode kopresipitasi memiliki fase kalsit. Hasil analisis berdasarkan Rietica menunjukkan bahwa hasil terbaik adalah sampel yang disintesis dengan variasi tekanan gas CO2 37,5 kgf/cm3 dan waktu pengendapan selama 36 jam.Synthesis nano calcite made of limestone using coprecipitation method has been succesfully implemented. Synthesis is held by varying the CO2 gas pressure and precipitation time in order to obtain calcite with high purity and small particle size. Diffraction data were collected using a XRD, which then analyzed using software Match and Rietica to obtain information about fitness, degree of purity, density and particle size. From analysis using Match, it was found that limestone as base material has CaCO3 and Ca(OH)2 phases, while samples which synthesized by coprecipitation method has calcite phase. Analysis result by Rietica shows that the best result is sample which synthesized with CO2 gas pressure variation of 37.5 kgf/cm3 and the settling time for 36 hours.
KEANEKARAGAMAN DAN DISTRIBUSI BIVALVIA DI PANTAI MODUNG, KABUPATEN BANGKALAN MADURA Ambarwati, Reni; Faizah, Ulfi; Trimulyono, Guntur
Sains & Matematika Vol 5, No 1 (2016): Oktober, Sains & Matematika
Publisher : Sains & Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pantai Modung merupakan salah satu pantai landai yang berada di pesisir selatan Pulau Madura. Pantai ini memiliki tipe substrat yang kompleks, yaitu sebagian bersubstrat pasir berlumpur, berbatu karang, dan juga beberapa bagian berhutan mangrove sehingga memiliki substrat yang cenderung berpasir. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji keanekaragaman, distribusi, dan pemanfaatan bivalvia di Pantai Modung Madura. Penelitian dilakukan di zona intertidal Pantai Modung, Kecamatan Modung, Kabupaten Bangkalan Madura. Sampel diambil dengan menggunakan metode transek dan koleksi bebas. Di setiap daerah intertidal atas, tengah, dan bawah diambil dua kuadran sampling berukuran 1 m x 1 m. Setelah preservasi, sampel diidentifikasi berdasarkan karakter morfologi. Wawancara dengan penduduk setempat dilakukan untuk mengetahui jenis-jenis bivalvia yang dimanfaatkan oleh penduduk. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pantai Modung memiliki keanekaragaman bivalvia yang tinggi, yaitu terdapat 38 spesies bivalvia yang tergolong dalam 15 famili. Bivalvia di Pantai Modung tersebar di daerah intertidal atas, bawah dan tengah. Bivalvia yang terdapat di intertidal atas merupakan bivalvia epifauna, yaitu sebanyak sepuluh spesies. Bivalvia infauna memiliki kemampuan meliang yang berbeda dan ciri taksonomi yang penting untuk mengetahui distribusi vertikal ini adalah kondisi lekuk palial. Sebagian besar bivalvia (82%) yang terdapat di Pantai Modung dikonsumsi oleh masyarakat dan semua bivalvia tersebut tergolong dalam pemakan suspensi. Modung Beach is located at the sourthen shore of Madura. It has complex bottoms, namely mud, muddy sand, and rocky substratum. These kinds of substratum support variety of bivalves. The purpose of this research was to know the diversity, distribution, and economic significance of bivalves in the intertidal zone of this beach. Both of death shells and living specimens were collected and preserved for further identification.  The results revealed that different substratum was occupied by different families of bivalves. Field study were done in intertidal zone by using transect lines method as well as free collection. It was defined three intertidal zone, namely upper, middle, and lower intertidal. All samples were preserved in ethanol 70%. After preservation, samples were indentified based on their morphological characters.  In addition to sampling and identification, interview was done to the local people to know the bivalves that were consumsed by them. Data were analyzed descriptively. The results revealed that there were 38 species of bivalves that belong to 15 families. All of them were distributed in upper, middle, and lower intertidal. Bivalves that occupied the upper zone were epifauna (there were 10 species). Infauna bivalves which were found in the middle and lower zones have different burrowing ability, and these related to their characters of pallial sinus. Pallial sinus is important taxonomic character to know the vertical distribution of bivalves. Majority of bivalves (82%) were consumed by local people, and all of those bivalves were suspension feeder bivalve.
Modifikasi Elektroda Pasta Karbon dengan Antrakuinon untuk Identifikasi Nikotin pada Rokok Komersial Khoiriyah, Nuril; Setiarso, Pirim
Sains & Matematika Vol 5, No 1 (2016): Oktober, Sains & Matematika
Publisher : Sains & Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian mengenai modifikasi elektroda pasta karbon dengan antrakuinon untuk identifikasi nikotin dalam rokok komersial telah dilakukan. Nikotin, 3-(1-metil-2-pirolidinil) piridin, merupakan suatu basa yang mudah menguap sehingga dalam identifikasinya memerlukan perlakuan khusus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi terbaik elektroda pasta karbon termodifikasi antrakuinon, pH, dan waktu deposisi sehingga dapat digunakan untuk mengidentifikasi nikotin dalam rokok komersial secara voltametri siklik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nikotin menghasilkan puncak tunggal oksidasi pada komposisi terbaik EPKA 3:3:4 dengan jumlah antrakuinon yang lebih banyak dari karbon dan minyak parafin. pH optimum pengukuran berada pada pH 9 dengan waktu deposisi 30 detik. Kadar nikotin dalam tiga merk rokok A, B, C berturut-turut yang terukur dengan EPKA secara voltametri adalah 0,62; 1,12; 1,24 mM. Hasil penelitian divalidasi dengan metode pengukuran lain. Pengukuran secara HPLC menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda dengan selisih rata-rata 0,074 M untuk konsentrasi sampel nikotin dalam rokok. The research about modifying carbon paste electrode by anthraquinone for nicotine identification in commercial cigarettes has been developed. Nicotine, 3-(1-methyl-pirolidin-2-yl) piridine, is a volatile base that its identification needs particular treatment. This research aims to determine the best condition of carbon paste electrode modified anthraquinone include composition, pH, and deposition time that could be applied in identifying nicotine from commercial cigarettes by cyclic voltammetry. The result shows that nicotine yields single oxidation peak at best composition of CPE-A 3:3:4 with the amount of anthraquinone is more than two other materials. Optimum pH at pH 9with deposition time 30 s. Quantity of nicotine in three cigarettes products A, B, C that measured with CPE-A voltammetrically were 0.62; 1.12; 1.24 mM, consecutively. The result has been validated with another measurement. A measurement by HPLC shows not much different result with the average difference 0.074 M.
Pemurnian Batu Kapur Berbasis Nano Kalsit dengan Metode Kopresipitasi Putri, Nugrahani Primary; Kusumawati, Diah Hari
Sains & Matematika Vol 5, No 1 (2016): Oktober, Sains & Matematika
Publisher : Sains & Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sintesis nano kalsit yang terbuat dari batu kapur menggunakan metode kopresipitasi berhasil diimplementasikan. Sintesis dilakukan dengan memvariasikan tekanan gas CO2 dan waktu pengendapan untuk mendapatkan kalsit dengan kemurnian tinggi dan ukuran partikel kecil. Data difraksi dikumpulkan menggunakan XRD, yang kemudian dianalisis menggunakan perangkat lunak Match dan Rietica untuk mendapatkan informasi tentang kecocokan, tingkat kemurnian, kepadatan, dan ukuran partikel. Dari analisis menggunakan Match, ditemukan bahwa batu kapur sebagai bahan dasar memiliki fase CaCO3 dan Ca(OH)2, sedangkan sampel yang disintesis dengan metode kopresipitasi memiliki fase kalsit. Hasil analisis berdasarkan Rietica menunjukkan bahwa hasil terbaik adalah sampel yang disintesis dengan variasi tekanan gas CO2 37,5 kgf/cm3 dan waktu pengendapan selama 36 jam.Synthesis nano calcite made of limestone using coprecipitation method has been succesfully implemented. Synthesis is held by varying the CO2 gas pressure and precipitation time in order to obtain calcite with high purity and small particle size. Diffraction data were collected using a XRD, which then analyzed using software Match and Rietica to obtain information about fitness, degree of purity, density and particle size. From analysis using Match, it was found that limestone as base material has CaCO3 and Ca(OH)2 phases, while samples which synthesized by coprecipitation method has calcite phase. Analysis result by Rietica shows that the best result is sample which synthesized with CO2 gas pressure variation of 37.5 kgf/cm3 and the settling time for 36 hours.
Penyerapan Pb dalam Daging Kupang Putih (Potamocorbula faba) dengan Pemberian Kitosan dari Cangkang Kupang Putih Sikana, Arina Mana; Kuntjoro, Sunu; Ambarwati, Reni
Sains & Matematika Vol 5, No 1 (2016): Oktober, Sains & Matematika
Publisher : Sains & Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kupang putih (Potamocorbula faba) dikenal sebagai produk perikanan yang potensial, tetapi juga berbahaya karena terkontaminasi oleh Pb. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh perlakuan konsentrasi dan waktu perendaman kitosan untuk menurunkan kadar Pb dalam daging kupang putih serta untuk menentukan kombinasi perlakuan terbaik dalam menurunkan kandungan Pb dalam daging kupang putih. Kitosan yang digunakan dalam penelitian ini adalah optimalisasi kitin hasil transformasi cangkang kupang dengan derajat deasetilasi 70,21%. Sampel kupang diambil dari muara sungai Kepetingan, Sidoarjo. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan dua faktor, yaitu konsentrasi (0%, 1,5%, 2,0%, dan 2,5%) dan waktu perendaman (30, 60, dan 90 menit). Kadar Pb dianalisis dengan menggunakan metode AAS (Atomic Absorption Spectrometry). Pengaruh konsentrasi dan waktu perendaman terhadap kandungan Pb dalam daging kupang putih dianalisis dengan ANOVA dua arah dan dilanjutkan dengan uji LSD untuk menentukan pengobatan kombinasi terbaik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi dan waktu perendaman berpengaruh signifikan terhadap kandungan Pb di kupang putih. Kombinasi perlakuan kitosan yang dioptimalkan pada konsentrasi 2,0% dengan waktu perendaman 60 menit memberikan pengurangan Pb yang optimal, sebesar 94,53%. White Kupang (Potamocorbula faba) is known as potential fishery products, but on the other hand It is also dangerous because It's contaminated by Pb. This research aimed to describe the treatment effect of concentration and immersion time of chitosan to decrease the content of Pb in the white kupang's flesh as well as to define the best treatment combination in decreasing the content of Pb in the white kupang's flesh. The chitosan used in this research was optimized chitin resulted from the transformation of kupang shell with the degree of deacetylation 70.21%. The samples of kupang were taken from the estuary of the river Kepetingan, Sidoarjo. This research used completely randomized design with two factors treatment items, namely concentration (0%, 1.5%, 2.0%, and 2.5%) and immersion time (30, 60, and 90 minutes). The content of Pb was analyzed by using AAS (Atomic Absorption Spectrometry) method. The influence of concentration and immersion time to the content of Pb in the white kupang’s flesh was Analyzed by two-way ANOVA and Followed by LSD test to determine the best combination treatment. The results showed that the concentration and immersion time significantly affected on the content of Pb in white kupang. The combined treatment of optimized-chitosan at concentration of 2.0% with immersion time of 60 minutes gave the optimal reduction of Pb, amounting to 94.53%.

Page 1 of 1 | Total Record : 8