cover
Contact Name
Reni Ambarwati
Contact Email
reniambarwati@unesa.ac.id
Phone
+6281231173525
Journal Mail Official
sainsmatematika@unesa.ac.id
Editorial Address
Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Gedung D1 Kampus UNESA Ketintang Surabaya Kode Pos 60213 E-mail: sainsmatematika@unesa.ac.id Telp : 031-8280009
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Sains & Matematika
ISSN : 23027290     EISSN : 25461835     DOI : -
Core Subject : Science, Education,
Jurnal ini menerbitkan artikel asli hasil penelitian di bidang biologi, fisika, kimia, dan matematika. Redaksi hanya menerima naskah asli yang belum pernah dipublikasikan dan tidak sedang dalam proses penerbitan di jurnal lain. Naskah dapat ditulis dalam bahasa Indonesia, sesuai dengan ejaan yang baik dan benar atau bahasa Inggris yang baik dan benar.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol. 4 No. 1 (2015): Oktober, Sains " : 5 Documents clear
Aktivitas Antibakteri Isolat Bakteri yang Berasosiasi dengan Kerang Pisau (Solen sp.) Oki W. D. Judianti; Mahanani Tri Asri; Guntur Trimulyono
Sains dan Matematika Vol. 4 No. 1 (2015): Oktober, Sains & Matematika
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bakteri yang berasosiasi dengan kerang pisau (Solen sp.) berpotensi dalam senyawa antibakteri. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan aktivitas antibakteri bakteri yang berasosiasi dengan kerang pisau dalam menghambat pertumbuhan Escherichia coli FNCC 0091 dan Staphylococcus aureus FNCC 0047, menentukan isolat bakteri asosiasi kerang pisau yang menunjukkan aktivitas antibakteri terbesar dalam menghambat pertumbuhan E. coli FNCC 0091 dan S. aureus FNCC 0047, menguji aktivitas antibakteri metabolit sekunder bakteri asosiasi kerang pisau, menentukan metabolit sekunder yang menunjukkan aktivitas antibakteri terbaik. Metode yang digunakan untuk skrining kualitatif adalah streak plate dan metode yang digunakan untuk skrining kuantitatif adalah well diffusion bilayer overlay. Metode yang digunakan untuk uji aktivitas antibakteri metabolit sekunder menggunakan metode well diffusion. Data hasil skrining dianalisis secara deskriptif dan data hasil uji aktivitas antibakteri metabolit sekunder dianalisis menggunakan ANAVA satu arah dan dilanjutkan menggunakan uji Duncan. Hasil skrining menunjukkan 7 dari 27 isolat bakteri asosiasi kerang pisau menunjukkan aktivitas antibakteri, yaitu S611, S522, S526, S621, S625, S618, dan S626. Tiga isolat terpilih yang menunjukkan aktivitas antibakteri terbaik adalah S526, S618, dan S621. Metabolit sekunder ketiga isolat tersebut menunjukkan aktivitas antibakteri. Metabolit ekstraseluler S621 menunjukkan aktivitas antibakteri terbaik terhadap E. coli FNCC 0091 dengan rata-rata diameter zona jernih 17,67 ± 1,15 mm. Metabolit ekstraseluler S526 menunjukkan aktivitas antibakteri terbaik terhadap S. aureus FNCC 0047 dengan rata-rata diameter zona jernih 39,67 ± 1,15 mm. Solen sp. associated bacteria have potency to produce antibacterial compound. The purposes of this research were to describe the antibacterial activities of Solen sp. associated bacteria in inhibiting the growth of Escherichia coli FNCC 0091 and Staphylococcus aureus FNCC 0047, to determine Solen sp. associated bacteria isolat which has the highest antibacterial activities to againts of E. coli FNCC 0091 and S. aureus FNCC 0047, to assay the antibacterial activities from secondary metabolites of Solen sp. associated bacteria, to determine secondary metabolites which has the best antibacterial activities. Assay of antibacterial activities was done by qualitative screening using of streak plate method and quantity screening using of well diffusion bilayer overlay method along with antibacterial activities of secondary metabolites using of well diffusion method. Result of screening showed that seven isolates from 27 isolates of Solen sp. associated bacteria exhibited antibacterial activities, namely of S611, S522, S526, S621, S625, S618 and S626. Three isolates which have the best antibacterial activities were S526, S618 and S621. Secondary metabolites of those three Solen sp. associated bacteria showed antibacterial activities. Extracelular metabolites of S621 showed the best antibacterial activity against of E. coli FNCC 0091, and the average diameter of clear zone was 17.67 ± 1.15 mm. Extracelular metabolites of S526 showed the best antibacterial activity against of S. aureus FNCC 0047, and the average diameter of clear zone was 39.67 ± 1.15 mm.
Pengujian terhadap Mutu Pupuk Hayati Illetrisoy untuk Tanaman Kedelai Prihastuti Prihastuti
Sains dan Matematika Vol. 4 No. 1 (2015): Oktober, Sains & Matematika
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mutu dari pupuk hayati Illetrisoy. Penelitian diawali dengan identifi kasi jenis mikrob penyusun pupuk hayati, kualitas bahan pembawa dan produk pupuk hayati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Illetrisoy A dan Illetrisoy B mengandung 4 jenis bakteri yang berasal dari genus Phaenibacillus dan Bacillus. Bahan pembawa Illetrisoy berupa campuran gambut dan serbuk arang memberikan mutu yang baik pada Illetrisoy A (pH 6,75, C 22,13%, N 1,32%, P2O5 389 ppm, K 2,68 me/100 g dan total populasi 36,5 × 108 cfu/g bahan) dan Illetrisoy B (pH 6,92, C 21,74%, N 1,25%, P2O5 412 ppm, K 2,47 me/100 g dan total populasi 34,9 × 108 cfu/g bahan). Aplikasi pupuk hayati Illetrisoy terhadap tanaman kedelai dilakukan di rumah kaca Balitkabi pada MH II 2012. Perlakuan pemberian pupuk hayati Illetrisoy A dan Illetrisoy B dengan atau tanpa pemberian pupuk kandang tidak menunjukkan perbedaan terhadap karakter morfologis maupun hasil biji, yang belum dapat mengungguli perlakuan NPK. Penggunaan Illetrisoy memberikan harapan untuk mengurangi masukan pupuk kimia dan memperbaiki sifat-sifat tanah secara berkesinambungan. Disarankan penelitian dilakukan dalam periode waktu yang lebih panjang dan terintegrasi dengan pola tanam dan sistem budi daya yang ada. This study aimed to determine the quality of bio fertilizer. The research was consisted of identifi cation of microbial component, the carrier matter quality and the biofertilizer product. The result showed that Illetrisoy A and Illetrisoy B contain 4 species bacteria from the genus Phaenibacillus and Bacillus. The carrier of Illetrisoy was a mixture of Rawa Pening peat and charcoal powders provides a good quality in Illetrisoy A (pH 6.75, C 22.13%, N 1.32%, P2O5 389 ppm, K me/100 2.68 g and microbial population 36.5 × 108 cfu / g of matter) and Illetrisoy B (pH 6.92, C 21.74%, N 1.25%, P2O5 412 ppm, K me/100 2.47 g and microbial population 34.9 × 108 cfu / g of matter). The Illetrisoy effectiveness to soybean was conducted in the Balitkabi greenhouses at rainy season MH II 2012. The application of Illetrisoy A and Illetrisoy B with or without manure showed no differences in morphological characters and seed yield, which has been unable to outperform the NPK treatment. The Illetrisoy application provides a hope to reduce the inputs of chemical fertilizers and to improve soil properties in a sustainable manner. The research is recommended in a long period of time and is integrated with the cropping patterns and farming systems that exist.
Kajian Sitomorfologi Daun Kembang Kertas (Zinnia elegans) yang Diinduksi Kolkisina M. Badrut Tamam; Niken S. N. Handayani; Aziz Purwantoro
Sains dan Matematika Vol. 4 No. 1 (2015): Oktober, Sains & Matematika
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sel epidermis daun kembang kertas (Zinnia elegans) memiliki bentuk polihedral. Formasi pembentukan pavement cell dikendalikan oleh mikrotubula dan filamen aktin. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan pengaruh induksi kolkisina terhadap sitomorfologi daun kembang kertas. Konsentrasi perlakuan kolkisina yang digunakan dalam penelitian ini yakni 0,01% dengan waktu lama perendaman yang berbeda. Biji kembang kertas diperlakukan dengan periode perendaman yang terdiri dari 0 jam (kontrol), 12 jam, 24 jam, 36 jam, dan 48 jam. Karakter morfologi dan anatomi yang diteliti adalah lebar dan panjang daun, bentuk pavement cell, serta lebar dan panjang stomata. Analisis sitologis dilakukan dengan menggunakan flowcytometry. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kolkisina meningkatkan varian lebar dan panjang daun dan stomata jika dibandingkan dengan kontrol. Analisis sitologis dengan menggunakan fl owcytometry menunjukkan tidak adanya poliplodi namun puncak perhitungan sel mengalami penurunan. Perendaman dengan menggunakan kolkisina 0,01% mempengaruhi karakter sitomorfologi daun kembang kertas. Epidermal cells of dahlia fl owered (Zinnia elegans) leaves are polyhedral shape. The formation of pavement cell has been considered to be controlled by microtubule and/or actin fi lament organization. The aim of this research was to study the effect of colchicine induction in cytomorphological of dahlia fl owered leaves. The concentration of colchicine used for treatment was 0.01% with different soaking time. Zinnia elegans seeds were soaked in colchicine for different soaking time period, which were 0 hour (control), 12 hours, 24 hours, 36 hours, and 48 hours. Morphological and anatomical characters investigated were width and length leaves, shape of pavement cell, stomata width and length. Cytology analysis was done by using fl owcytometry. The result of this research showed that colchicine application increased the variance of leaves width and length and stomata width and length compared to control. Cytological investigation using fl owcytometry showed that polyploidy was absent but the peak of cell counting was decrease. The soaking with colchicine 0.01% affected cytomorphological characters of dahlia fl owered leaves.
Keragaman Liriomyza spp. (Diptera: Agromyzidae) pada Pertanaman Kentang di Kabupaten Garut, Jawa Barat Tohidin Tohidin; Sudarjat Sudarjat; Agus Susanto; Dina Septria
Sains dan Matematika Vol. 4 No. 1 (2015): Oktober, Sains & Matematika
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Serangan Liriomyza spp. dapat menurunkan hasil panen tanaman kentang. Tingginya keragaman Liriomyza pada tanaman kentang akan menambah kerusakan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keragaman Liriomyza dan tingkat intensitas serangan Liriomyza pada kentang varietas Granola dan kentang varietas Atlantik. Penelitian ini dilakukan di Desa Cibitung, Kecamatan Cigedug, Kabupaten Garut pada bulan AprilJuni 2015 dengan menggunakan metode survei komparatif-deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan langsung dan perangkap kuning. Identifi kasi Liriomyza berdasarkan tipe korokan daun dari gejala kerusakannya. Data di analisis menggunakan uji T dan Indeks keragaman Shannon-Wiener (H). Hasil pengamatan menunjukkan tidak ada keragaman Liriomyza pada kentang varietas Granola dan Atlantik. Hanya satu jenis Liriomyza yang ditemukan yaitu L. huidobrensis. Terdapat perbedaan intensitas serangan Liriomyza pada kedua varietas kentang. Hama lain yang mendominasi kedua varietas kentang yaitu Empoasca sp. Berdasarkan indeks Shannon-Wiener, keanekaragaman jenis serangga hama tergolong rendah dan lingkungan tidak stabil. Liriomyza spp. can reduce the yield of potato. The high diversity of Liriomyza on potato plants will increase the damages. The objectives of this research were to determine the diversity of Liriomyza as well as the intensity of Liriomyzas attacks on Granola and Atlantic variety potatoes. The research was conducted at Cibitung, Cigedug distric, Garut regency from April to June 2015 using comparativedescriptive survey. The data were obtained by direct observation and the use of yellow sticky trap. Identifi cation of Liriomyza was based on leave damage types caused by the insect. The data were analyzed using T-test and Shannon-Wiener diversity index (H). The result showed that there was no diversity of Liriomyza on both varieties. There only species of Liriomyza found was L. huidobrensis. Both varieties of the potato had differences in the intensity of Liriomyzas attacks. The other pests in both varieties of potato was Empoasca sp.. Based on the Shannon-Wiener index, the diversity of the insect pest on potato was still low and environmentally no stable.
Pemanfaatan Sabut Siwalan untuk Pembuatan Karbon Aktif sebagai Adsorben Limbah Pewarna Industri Batik Heriono Heriono; Rusmini Rusmini
Sains dan Matematika Vol. 4 No. 1 (2015): Oktober, Sains & Matematika
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik karbon aktif sabut siwalan sebagai adsorben, pengaruh massa dan waktu interaksi terhadap kemampuan adsorpsi rhodamin B. Variasi massa karbon aktif sabut siwalan terhadap adsorpsi rhodamin B pada berbagai variasi massa yaitu 0,1; 0,2; 0,3; 0,4; dan 0,5 gram dengan lama waktu interaksi 90 menit dan berbagai variasi waktu yaitu 30, 60, 90, 120, dan 150 menit dengan massa adsorben 0,3 gram. Penelitian dilakukan pada dua tahap. Tahap pertama pembuatan karbon aktif dari sabut siwalan. Hasil penelitian tahap pertama menunjukkan bahwa kandungan air dan abu pada karbon aktif sabut siwalam secara berturut-turut adalah 3,0622% dan 9,1429%. Hasil surface area analyzer menunjukkan luas permukaan dan rerata jari-jari pori berturut-turut sebesar 3,160 m2/g dan 3,199Ã…. Penelitian tahap kedua menguji aktivitas karbon aktif dari sabut siwalan dengan rhodamin B pada variasi massa dan waktu interaksi menunjukkan variasi massa berpengaruh terhadap kemampuan adsorpsi rhodamin B, waktu kontak optimum pada massa 0,3 gram dengan hasil rhodamin B teradsorp 67,59%. Selain itu, variasi waktu juga berpengaruh pada kemampuan mengadsorpsi rhodamin B, waktu kontak optimum pada waktu 90 menit dengan hasil rhodamin B teradsorp 58,95%. This study aimed to analyze the characteristic of activated carbon made from siwalan (palmyra palm) fi ber as adsorbent, the effect of the addition of various mass of siwalan fi ber and interaction time to the adsorption ability of rhodamine B. The various mass of siwalan fi ber used were 0.1; 0.2; 0.3; 0.4; and 0.5 grams with interaction time 90 minutes. In addition, various of interaction time were used, namely 30, 60, 90, 120 and 150 minutes with mass of adsorbent 0,3 grams. The study was conducted in two stages. The fi rst stage was making activated carbon from siwalan fi ber. The fi rst phase result showed that the content of water and ash in the activated carbon from siwalan fi ber were 3.0622% and 9.1429% respectively. The results of surface area analyzer showed that surface area and average pore radius were 3.160 m2/g and 3.199Ã… respectively. The second phase testing the activity of activated carbon from siwalan fi ber with rhodamine B in the variation of mass and interaction time result showed a mass 0.3 grams with the result of adsorbent rhodamine B was 67.59%. In addition, the time variation also affected the ability to adsorb rhodamine B. The optimum contact time of 90 minutes with result of adsorbent rhodamine B was 58,95%.

Page 1 of 1 | Total Record : 5