cover
Contact Name
Livana PH
Contact Email
livana.ph@gmail.com
Phone
+6289667888978
Journal Mail Official
livana.ph@gmail.com
Editorial Address
Jl. Subali Raya No. 12, Krapyak SEMARANG, Jawa Tengah
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Ners Widya Husada
ISSN : 23563060     EISSN : 27219860     DOI : https://doi.org/10.33666/jners
Core Subject : Health, Education,
Jurnal ini berisi naskah ilmiah yang diterbitkan oleh Program Studi S1 Ilmu Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Widya Husada Semarang, pada frekwensi 3 kali dalam setahun
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 2 (2019): JULI" : 5 Documents clear
Hubungan Beban Kerja Perawat dengan Pelaksanaan Prinsip 6 Benar Pemberian Obat pada Pasien Aswatun, Hanida Norma; Winarti, Rahayu; Aini, Dwi Nur
Jurnal Ners Widya Husada Vol 6, No 2 (2019): JULI
Publisher : Universitas Widya Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.595 KB) | DOI: 10.33666/jners.v6i2.350

Abstract

Beban kerja keperawatan adalah semua kegiatan atau aktivitas yang dikerjakan oleh seorang perawat selama bertugas di suatu unit pelayanan keperawatan. Beban kerja terjadi terutama terjadi di Asia Tenggara yaitu Malaysia, Thailand dan Indonesia.Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui hubungan beban kerja perawat dengan pelaksaan prinsip 6 benar pemberian obat pada pasien di ruang Mawar dan Alamanda RSUD Tugurejo Semarang. Penelitian ini kuantitatif dengan metode deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional menggunakan kuesioner. Teknik sampling yang digunakan yaitu total sampling. Populasinya adalah semua perawat yang bekerja di ruang Mawar dan Alamanda RSUD Tugurejo Semarang dengan total responden 32 perawat. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji statistik menggunakan uji rank spearman. Berdasarkan hasil analisis diperoleh data dari 9 (28,1%) perawat mengalami beban kerja berat, dengan pelaksanaan prinsip  6 benar pemberian obat dalam kategori cukup, selanjutnya pada 11 (34,4%) perawat mengalami beban kerja sedang dengan pelaksanaan prinsip 6 benar pemberian obat dalam kategori cukup, sedangkan 12 (37,5%) perawat mengalami beban kerja ringan dengan pelaksanaan prinsip 6 benar pemberian obat dalam kategori baik. Ada hubungan beban kerja perawat dengan pelaksanaan prinsip 6 benar pemberian obat pada pasien di ruang Mawar dan Alamanda RSUD Tugurejo Semarang Kata kunci: beban kerja, pelaksanaan prinsip 6 benar pemberian obat, perawat. THE RELATIONSHIP OF NURSES' WORKLOAD WITH THE IMPLEMENTATION OF THE PRINCIPLE OF 6 CORRECT ADMINISTRATION OF DRUGS TO PATIENTS ABSTRACTNursing workloads are all activities or activities undertaken by a nurse while serving in a nursing service unit. Workload occurred mainly in Southeast Asia, namely Malaysia, Thailand and Indonesia. This study was conducted aiming to determine the relationship of nurses' workload with the implementation of the principle of 6 correct administration of drugs to patients in the Rose and Alamanda rooms of Tugurejo District Hospital Semarang. This research is quantitative with descriptive correlation method with cross sectional approach using a questionnaire. The sampling technique used is total sampling. The population is all nurses working in the Mawar and Alamanda room of Tugurejo District Public Hospital Semarang with a total of 32 nurses. The data obtained were analyzed by statistical tests using the Spearman rank test. Based on the analysis results obtained data from 9 (28.1%) nurses experiencing heavy workloads, with the implementation of the principle 6 correct administration of drugs in the sufficient category, then on 11 (34.4%) nurses experience a moderate workload with the implementation of the principle 6 true giving the drug is in the sufficient category, whereas 12 (37.5%) nurses experience a light workload with the implementation of the principle of 6 correct administration of the drug in the good category. There is a relationship between nurses' workload and the implementation of the principle of 6 correct administration of drugs to patients in the Mawar and Alamanda rooms of Tugurejo District Hospital Semarang Keywords: workload, implementation of principle 6 correctly administering drugs, nurses.
Hubungan Stres dan Kelelahan Kerja terhadap Keluhan Musculoskeletal pada Pekerja Perempuan di SPA Mariadnyani, Ni Wayan; Sanjiwani, Ida Arimurti; Pramitaresthi, I Gusti Ayu
Jurnal Ners Widya Husada Vol 6, No 2 (2019): JULI
Publisher : Universitas Widya Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.679 KB) | DOI: 10.33666/jners.v6i2.346

Abstract

SPA banyak dijumpai pada fasilitas pariwisata di Bali dan pekerjanya dominan perempuan. Keluhan musculoskeletal merupakan yang paling banyak ditemukan pada pekerja SPA. Keluhan musculoskeletal adalah kumpulan kondisi pada tendon, otot, saraf patologis akibat penggunaan tenaga, gerakan, beban, dan postur tubuh yang janggal sehingga menimbulkan nyeri dan rasa tidak nyaman. Faktor stres dan kelelahan bisa memperburuk dan memperpanjang waktu penyembuhan keluhan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan stres dan kelelahan kerja terhadap keluhan musculoskeletal pada pekerja perempuan di SPA. Penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional. Sampel sebanyak 233 orang dipilih dengan teknik consecutive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuisioner DASS, KAUPKK, dan NBM. Penelitian ini menggunakan uji test Spearman Rank. Hasil pertama yang didapatkan bahwa ada hubungan yang positif dan lemah antara stres terhadap keluhan musculoskeletal pada pekerja perempuan di SPA wilayah Desa Kuta (r = 0,320). Hasil kedua yang didapatkan bahwa ada hubungan yang positif dan lemah antara kelelahan kerjap terhadap keluhan musculoskeletal pada pekerja perempuan di SPA wilayah Desa Kuta (r = 0,384). Berdasarkan hasil temuan di atas disarankan pengendalian keluhan musculoskeletal akibat stres dan kelelahan kerja dengan menerapkan cara kerja ergonomis dan pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan lebih lanjut.Kata kunci: kelelahan kerja, keluhan musculoskeletal, stresRELATIONSHIP STRESS AND EMPLOYMENT EMPLOYMENT OF MUSCULOSKELETAL COMPLAINTS IN WOMEN WORKERS IN SPAABSTRACTMany SPA found to tourism facilities in Bali and it workers dominantly done by female. Musculoskeletal disorders are the most common issue among in SPA workers. Musculoskeletal disorders is a cumulative of conditions in tendon, muscle, patological nerve caused by physical work, movement, load, and abnormal posture that resulting pain and discomfort. Stress and fatigue factors can worsen and prolong the healing time. This study aims to determine correlation between stress and job fatigue to musculoskeletal disorders for the female workers in SPA. This study uses cross sectional approach. Sample counted 233 respondent were used in this study is consecutive sampling. Collecting data with DASS, KAUPKK, and NBM Questionnaire. This study uses Spearman Rank test. The first result found that there are positive and low correlation between stress to musculoskeletal disorders for female workers in SPA of Kuta village (r = 0.320). The second result found that there are positive and low correlation between job fatigue to musculoskeletal disorders for female workers in SPA of Kuta village (r = 0.384). Based on this study, it is recommended controlling musculoskeletal disorders of stress level and job fatigue by applying ergonomic method and having periodic health checks to prevent further health problems.Keywords: job fatigue, musculoskeletal disorders, stress
Asuhan Keperawatan pada Lansia dengan Kerusakan Memori melalui Intervensi Latihan Handball Situmorang, Shinta Uly Noor; Widyatuti, Widyatuti
Jurnal Ners Widya Husada Vol 6, No 2 (2019): JULI
Publisher : Universitas Widya Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.425 KB) | DOI: 10.33666/jners.v6i2.347

Abstract

Kerusakan memori yaitu ketidakmampuan mengingat beberapa informasi atau keterampilan perilaku. Pada usia lansia mengalami masalah dalam bidang kesehatan ialah mempertahankan kesehatan untuk melanjutkan fungsi kehidupan seperti: mampu beraktifitas fisik, serta mempertahankan fungsi sosial dan fungsi kognitif. Tujuan penulisan ini adalah menjelaskan tentang asuhan keperawatan pada klien dengan kerusakan memori dengan menggunakan instrumen Mini Mental State Examination (MMSE) dan Activity of Daily Living  (ADL). Salah satu intervensi keperawatan untuk mengatasi masalah kerusakan memori pada lansia yaitu manajemen demensia dengan aktivitas kelompok berupa latihan handball. Latihan handball dilakukan lima kali dalam seminggu selama 30 menit. Hasil yang didapatkan bahwa klien kelolaan mengalami peningkatan skor MMSE dari 15 (kerusakan kognitif sedang) menjadi 17 (kerusakan kognitif sedang). Sedangkan untuk klien resume 1 mengalami peningkatan MMSE dari 14 (kerusakan kognitif sedang) menjadi 17 (kerusakan kognitif sedang) dan klien resume 2 mengalami penurunan dari skor MMSE 21 (kerusakan kognitif ringan) menjadi 19 (kerusakan kognitif ringan). Peningkatan komponen kognitif klien kelolaan terdapat pada orientasi. Sedangkan untuk resume 1 terjadi peningkatan pada perhatian dan kalkulasi serta mengingat. Klien resume 2 terdapat peningkatan komponen kognitif pada perhatian dan kalkulasi. Dapat disimpulkan bahwa intervensi latihan handball dapat meningkatkan kemampuan kognitif dan kemampuan pemrosesan visual.Kata kunci: kerusakan memori; lansia; latihan handballNURSING CARE IN ELDERLY WITH MEMORY DAMAGE THROUGH HANDBALL EXERCISE INTERVENTIONABSTRACTMemory damage is inability to remember some information or behavioral skills. At the age of the elderly have many problems in health as maintaining their health to continue the  functions of life such as: being able to engage in physical activity, maintaining social and cognitive functions. The purpose of this paper is to explain about nursing care for erderly with memory damage by using Mini Mental State Examination (MMSE) and Activity of Daily Living (ADL) instruments. One of the nursing interventions to solving for elderly with  memory damage is dementia management with group activities such as handball training. Handball training is carried out five times a week for 30 minutes. The results showed that managed clients experienced an increase in MMSE scores from 15 (moderate cognitive damage) to 17 (moderate cognitive damage). Whereas for resumes 1 clients experienced an increase in MMSE from 14 (moderate cognitive damage) to 17 (moderate cognitive damage) and resume 2 clients experienced a decrease from MMSE 21 score (mild  cognitive damage) to 19 (mild cognitive damage). Increased cognitive components of managed clients are in orientation. Whereas for resume 1 there is an increase in attention and calculation and remembering. Resume 2 clients have an increased cognitive component to attention and calculation. The conclution of handball training is improve cognitive abilities and visual processing capabilities. Keywords: social media, premarital sexual behaviour, adolescent 
Pengaruh Terapi Relaksasi Guided Imagery terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi Setyani, Hanan Iko; Arifianto, Arifianto; Rohana, Nana
Jurnal Ners Widya Husada Vol 6, No 2 (2019): JULI
Publisher : Universitas Widya Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (473.285 KB) | DOI: 10.33666/jners.v6i2.348

Abstract

Tekanan darah tinggi atau hipertensi merupakan penyebab utama terjadinya penyakit kardiovaskuler yang sering dialami oleh mayoritas lansia. Terdapat 42 lansia penderita hipertensi dan penanganan penderita hipertensi menggunakan terapi farmakologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi relaksasi guided imagery terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi di Dusun Krajan Desa Leban Boja Kendal. Jenis penelitian pre-experimintal dengan rancangan one grup pre and posttest without control group. Teknik sampling menggunakan sampel minimal 10 sampe 20 responden. Analisis data menggunakan Uji Pired t-test. Berdasarkan Uji Pired t-test didapatkan hasil p-value = 0,000 dengan 12α">  = 0,05. Dimana p-value 0,000≤ 0,05, sehingga H0 ditolak, Ha diterima. Ada pengaruh terapi relaksasi guided imagery terhadap penurunan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi di Dusun Krajan Desa Leban Boja kendal. Kata kunci: lansia, tekanan darah, hipertensi, guided imagery THE EFFECT OF GUIDED IMAGERY RELAXSATION THERAPY ON REDUCING BLOOD PRESSURE IN THE PATIENT WITH HYPERTENSIONABSTRACTHigh blood pressure or hypertension is a major cause of cardiovascular disease that is often experienced by the majority of the elderly. There are 42 elderly people with hypertension and the management of hypertension patients using pharmacological therapy. This study aims to determine the effect of guided imagery relaxsation therapy on reducing blood pressure in the patient with hypertension in tha Village of Krajan Leban Boja Kendal. This was a pre-experimental study with one group pre and posttest without control group design. The sampling technique uses a minimum sample of 10 to 20 respondents. Data analysis using Pired T-test. Based on the Pired T-test, the result obtained p-value = 0,000 with 12α"> = 0,05. Where p-value is 0,000≤0,05, so H0 is rejected, Ha is accepted. There is an influence of guided imagery relaxtion therapy on the reduction of blood pressure in patient with hyypertension Krajan Leban Boja Kendal Village Keywords: elderly, blood pressure, hypertension, guided imagery
Pengaruh Tindakan Penghisapan Lendir Endotrakeal Tube (ETT) terhadap Kadar Saturasi Oksigen pada Pasien yang Dirawat di Ruang ICU Kitu, Novia Bertha; Rohana, Nana; Tri Sakti Widyaningsih, Tri Sakti
Jurnal Ners Widya Husada Vol 6, No 2 (2019): JULI
Publisher : Universitas Widya Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (465.218 KB) | DOI: 10.33666/jners.v6i2.349

Abstract

Suctioning atau penghisapan merupakan tindakan untuk mempertahankan jalan nafas sehingga memungkinkan terjadinya proses pertukaran gas yang adekuat dengan cara mengeluarkan sekret pada klien yang tidak mampu mengeluarkan sendiri, sedangkan endotrakeal tube merupakan alat yang digunakan untuk mengamankan jalan napas atas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh tindakan penghisapan lendir Endotrakeal Tube ( ETT ) terhadap kadar saturasi oksigen pada pasien yang dirawat di ruang ICU RSUD Kota Salatiga. Metode penelitian  yang digunakan yang digunakan yaitu penelitian eksperimental dengan desain pra-eksperimental rancangan pra-pascates one-grup pra-post tes design without control. Pengambilan sampel menggunakan teknik consecutive sampling. Didapat 15 responden. pengumpulan data melalui lembar observasi. Analisis bivariat dengan uji paired sampel t-test. Nilai signifikansi p value = 0,000 ≤ α = 0,05 maka Ho ditolak Ha diterima keputusannya adalah ada Pengaruh Tindakan Penghisapan Lendir Endotrakeal Tube (ETT) Terhadap Kadar Saturasi Oksigen Pada Pasien Yang Dirawat Di Ruang ICU RSUD Kota Salatiga. Ada Pengaruh Tindakan Penghisapan Lendir Endotrakeal Tube (ETT) Terhadap Kadar Saturasi Oksigen Pada Pasien Yang Dirawat Di Ruang ICU RSUD Kota Salatiga.Kata kunci: penghisapan ETT, saturasi oksigenTHE EFFECT OF ENDOTRACHEAL TUBE (ETT) MUCUS SUCTIONING ON OXYGEN SATURATION LEVELS IN PATIENTS TREATED IN THE ICU ROOMABSTRACTSuctioning is an act to maintain the airway so as to enable an adequate gas exchange process by removing secretions from clients who are unable to remove themselves, whereas the endotracheal tube is a device used to secure the upper airway. This research to determine the effect of endotracheal tube (ETT) mucus suctioning on oxygen saturation levels in patients treated in the ICU room of Salatiga City Hospital. The research method used is experimental research with pre-experimental design pre-post-test one-group pre-post design test without control. Sampling using consecutive sampling techniques. Obtained 15 respondents. data collection through observation sheets. Bivariate analysis with paired sample t-test. Significance value of p value = 0,000 α = 0.05, then Ho was rejected Ha, the decision was accepted that there was an Effect of Endotracheal Tube Mucus Suction Acts on Oxygen Saturation Levels in Patients Treated in ICU Room at Salatiga City Hospital. There Are Effects of Endotracheal Tube (ETT) Mucus Suction on Oxygen Saturation Levels in Patients Treated in ICU Room of Salatiga City Hospital. Keywords: suction ETT, oxygen saturation

Page 1 of 1 | Total Record : 5