cover
Contact Name
Livana PH
Contact Email
livana.ph@gmail.com
Phone
+6289667888978
Journal Mail Official
livana.ph@gmail.com
Editorial Address
Jl. Subali Raya No. 12, Krapyak SEMARANG, Jawa Tengah
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Ners Widya Husada
ISSN : 23563060     EISSN : 27219860     DOI : https://doi.org/10.33666/jners
Core Subject : Health, Education,
Jurnal ini berisi naskah ilmiah yang diterbitkan oleh Program Studi S1 Ilmu Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Widya Husada Semarang, pada frekwensi 3 kali dalam setahun
Articles 101 Documents
Karakteristik Keluarga Pasien Hemodialisis yang Mengalami Stres PH, Livana; Wardani, Ice Yulia
Jurnal Ners Widya Husada Vol 6, No 3 (2019): NOVEMBER
Publisher : Universitas Widya Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.476 KB) | DOI: 10.33666/jners.v6i3.318

Abstract

Tingginya jumlah pasien gagal ginjal kronik menyebabkan tingginya angka stres pada keluarga sebagai care giver yang berperan mendampingi dan merawat lain selama proses hemodialisis. Penelitian bertujuan untuk mengetahui karakteristik keluarga pasien hemodialisis yang mengalami stres. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif analitik. Alat yang digunakan untuk penelitian adalah kuesioner dengan 14 pertanyaan tentang stres yang diambil dari kuesioner Depression Anxiety and Stress Scale 42 (DASS 42). Sampel penelitian ini adalah keluarga pasien yang merawat pasien hemodialisis berjumlah 32 orang. Data dianalisis secara univariat melalui distribusi frekuensi.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata usia keluarga pasien hemodialisis yang mengalami stres berusia 44 tahun. Mayoritas berjenis kelamin perempuan, berpendidikan terakhir SMA, menikah, dan tidak bekerja. Tingkat stres keluarga pasien hemodialisis mayoritas berada pada tingkat stres sangat berat.Kata kunci: karakteristik, keluarga pasien hemodialisis, stresCHARACTERISTICS OF HEMODIALIZED PATIENTS FAMILY WHO HAVE STRESSABSTRACTThe high number of patients with chronic kidney failure causes a high number of stressors in the family as care givers whose role is to accompany and care for others during the hemodialysis process. The study aims to determine the characteristics of the families of hemodialysis patients who experience stress. This research is a quantitative research with descriptive analytic design. The tool used for the study was a questionnaire with 14 questions about stress taken from the Depression Anxiety and Stress Scale 42 (DASS 42) questionnaire. The sample of this study was 32 families of patients treating hemodialysis patients. Data were analyzed univariately through frequency distribution. The results showed that the average family age of hemodialysis patients who experienced stress was 44 years old. The majority are female, have a high school education, are married, and do not work. The majority of family stress levels in hemodialysis patients are at very heavy stress levels.Keywords: characteristics, hemodialysis patients' families, stress
FAKTOR – FAKTOR RESIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PEKERJA KONVEKSI INDUSTRI DI MANGKANG Purjayanti, Annisa Titiani; ianto, Arif; Retnaningsih, Dwi
Jurnal Ners Widya Husada Vol 2, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Widya Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.362 KB) | DOI: 10.33666/jners.v2i1.139

Abstract

Latar Belakang : Nyeri punggung bawah merupakan salah satu gangguan muskuloskeletal yang disebabkan oleh aktivitas tubuh yang kurang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Faktor ? Faktor Resiko yang Berhubungan dengan Kejadian Nyeri Punggung Bawah pada Pekerja Konveksi Industri di Mangkang. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian Kuantitatif dengan desain penelitian Deskriptif Korelasi dan pendekatan Cross Sectional. Teknik sampel total sampling dengan 30 responden. Menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian : Penelitian ini memperoleh hasil uji Chi Square yang menunjukkan ada hubungan antara usia dengan kejadian NPB (? value 0,000), antara masa kerja dengan NPB (? value 0,000), antara IMT dengan (? value 0,001) , antara beban kerja dengan NPB (? value 0,005), antara lama kerja dengan NPB (? value 0,000), antara sikap kerja dengan NPB (? value 0,002).Kesimpulan : Ada hubungan antara faktor?faktor resiko terhadap nyeri punggung bawah pada pekerja konveksi industri di Mangkang.Kata Kunci : Nyeri punggung bawah, usia, IMT,masa, beban, lama, sikap kerjaDaftar Pustaka : 51 Literatur (2009 - 2016)
Tingkat Pengetahuan dan Sikap Pemulung terhadap Infeksi Saluran Pernapasan Atas Antari, Ni Made Umala; Widyanthari, Desak Made; Yanti, Ni Luh Putu Eva
Jurnal Ners Widya Husada Vol 6, No 1 (2019): MARET
Publisher : Universitas Widya Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.62 KB) | DOI: 10.33666/jners.v6i1.341

Abstract

Pemulung merupakan populasi yang rentan terserang berbagai penyakit menular salah satunya adalah Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA).Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap pemulung terhadap ISPA di TPA Suwung Denpasar Selatan.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional yang menggunakan teknik non probability sampling yaitu teknik purposive sampling.Besar sampel sebanyak 90 responden dan data dikumpulkan menggunakan kuesioner. Mayoritas responden memiliki usia 26-35 tahun (33,3 %), berjenis kelamin perempuan (52,2%), tingkat pendidikan SD (54,4%). Mayoritas responden memiliki tingkat pengetahuan cukup sebesar 63 orang (70,0%), pengetahuan baik sebanyak 17 orang (18,9%) serta pengetahuan kurang 10 orang (11,1%) terhadap ISPA. Mayoritas responden memiliki sikap dalam kategori cukup sebanyak 55 orang (61,1%), sikap baik 19 orang (21,1%) serta sikap kurang sebanyak 16 orang (17,8%) terhadap pencegahan ISPAKata kunci: ISPA, pemulung, pengetahuan, sikapLEVEL OF KNOWLEDGE AND ATTITUDE ATTITUDE TO THE INFECTION OF THE BREATHING CHANNELABSTRACTRagpicker are vulnerable population to infectious diseases such as Upper Respiratory Tract Infection (URTI). Knowledge and attitudes affect effort of URTI preventions. This study aimed to determine the level of knowledge and attitude of Ragpicker on URTI in Suwung landfills Denpasar Selatan. The study design was descriptive with cross sectional approach and used non probability sampling with purposive sampling. Data collected from 90 respondents by using questionnaire. The majority of respondents were aged 26-35 years (33.3%), female (52.2%), primary education level of knowledge (54.4%), The majority of respondents were have categorized into a sufficient level of knowledge 63 people (70.0%), good of knowledge 17 people (18.9%) and less of knowledge 10 people (11.1%) against URTI. The majority of respondents were have enough attitude 55 people (61.1%), good attitude 19 people (21.1%) and less attitude 16 people (17.8%) against URTI prevention.Keywords: attitude, knowledge, ragpicker, URTI
PENGARUH TERAPI BERMAIN PUZZLE TERHADAP TINGKAT PERKEMBANGAN SOSIAL PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB N KABUPATEN REMBANG Retnaningsih, Dwi; astuti, Windy; A, Ardha Yuniar
Jurnal Ners Widya Husada Vol 3, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Widya Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.24 KB) | DOI: 10.33666/jners.v3i2.176

Abstract

Latar Belakang : Retardasi mental adalah suatu keadaan perkembangan mental yang berhenti atau tidak lengkap, yang terutama ditandai oleh adanya keterbatasan keterampilan selama masa perkembangan, sehingga berpengaruh pada semua tingkat intelegensia yaitu kemampuan kognitif, bahasa, motorik dan sosial. Sebagai anggota masyarakat anak retardasi mental tidak mampu mandiri, tidak dapat melakukan komunikasi dua arah dengan teman sebaya, hal ini disebabkan oleh kemampuan sosialisasi anak retardasi mental tidak berkembang secara optimal. Maka dari itu di perlukan sebuah terapi yang dapat meningkatkan perkembangan sosial anak retardasi mental, slaah satunya adalah dengan terapi bermain puzzle yang di lakukan secara berkelompok untuk menstimulus interaksi sosial anak retardasi mental. Tujuan Penelitian : Mengetahui pengaruh terapi bermain puzzle terhadap tingkat perkembangan sosial pada anak retardasi mental di SLB N Kabupaten Rembang. Metode : Jenis penelitian ini adalah penelitian Quasi eksperimental. Desain penelitian menggunakan one-group pre-test post-test design. Jumlah populasi responden yaitu 34 responden. Cara pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi dan intervensi. Hasil : Mengetahui perbedaan tingkat perkembangan sosial pada anak retardasi mental sebelum dan setelah diberikan terapi bermain puzzle menggunakan uji Wilcoxon dengan hasil p value 0,011 (? 0,05%) dan nilai Z hitung -2,556 yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Kesimpulan : Ada pengaruh terapi bermain puzzle terhadap tingkat perkembangan sosial pada anak retardasi mental di SLB Kabupaten Rembang. Kata Kunci : Retardasi mental, perkembangan sosial, terapi bermain, Puzzle. Daftar Pustaka : 35 literatur (2007-2013)
EFIKASI ASSERTIVE TRAINING THERAPY TERHADAP SIKAP ASERTIF SUAMI DAN RISIKO KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DI BOGOR Aini, Khusnul; Keliat, Budi Anna; Nuraini, Tuti
Jurnal Ners Widya Husada Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Widya Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.457 KB) | DOI: 10.33666/jners.v2i1.129

Abstract

Kekerasan dalam rumah tangga adalah setiap aktivitas yang menyebabkan penderitaan secara fisik, seksual, psikologi, atau pengabaian dalam keluarga. Secara umum dialami oleh perempuan oleh pasangannya. Perilaku kekerasan ini sangat berbahaya yang bisa terjadi pada salah seorang atau lebih dari anggota keluarga. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui efikasi pengaruh terapi latihan asertif terhadap kemampuan asertif suami dan risiko kekerasan dalam rumah tangga. Desai penelitian menggunakan? Quasi Experiment Pre-Post test with Control Group?. Responden terdiri dari 60 orang kepala rumah tangga, 30 rang mendaptkan terapi latihan asertif dan 30 orang hanya mendaptkan terapi komunikasi generalis sebagai kelompok control. Hasil penelitian ini menunjukkan efikasi dari terapi latihan asertif sebesar 67,4% dengan peningkatan yang signifikan (p-value ? 0.05). Sementara risiko kekerasan dalam rumah tangga turun sebesar 29,6% dengan penurunan yang signifikan (p-value ? 0.05). Terapi latihan asertif direkomendasikan pada suami dengan risiko kekerasan dalam rumah tangga.Kata kunci : Terapi latihan asertif, kemampuan asertif, kekerasan dalam rumah tangga
A Study to Assess the Effectiveness of Self Intructional Module on Level of Knowledge Regarding Weaning Among Primi Mothers in Paediatric Units in Private Hospitals of Different States, India Kurian, Midhu; PH, Livana
Jurnal Ners Widya Husada Vol 7, No 1 (2020): MARET
Publisher : Universitas Widya Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.122 KB) | DOI: 10.33666/jners.v7i1.359

Abstract

Breast milk is the best and safest food for young babies. It is important that babies should be given extra food as well as breast milk at the right age in sufficient amounts to enable them to grow and stay healthy. Weaning is the process in which an infant’s diet pattern is gradually changed from liquid food like breast milk to solid foods which are supplementary food to the breast milk. These can be added after six months of infant’s life because breast milk alone cannot provide the required amount of nutrients and so cannot sustain the growth of the infant after this age. Hence most important aspect of weaning is the introduction of solid food. At about six months of age, while breast feeding is being continued, addition of other food is essential to prevent growth faltering. Delayed introduction of additional food in an exclusively breast fed infant in malnutrition. Improper introduction of foods is fraught with dangers of diarrhea due to infection from unhygienic preparation. Malnutrition related to inadequate calorie intake due to low frequency of feeding and low calorie density of additional foods. Weaning should provide a pleasant experience, not a conflict for mothers and infants. Praise, loving attention, and cuddling are vital to successful weaning. A study was done to assess the effectiveness of self-instructional module on level of knowledge regarding weaning among primi mothers in Paediatric units in a private hospitals with the objectives to assess the level of knowledge among primi mothers regarding weaning before and after self-instructional module, to determine the effectiveness of SIM on weaning and to find out the association between knowledge score with their selected demographic variables. The nature of study was pre experimental. The study was conducted in pediatric units in Private Hospital, Dehradun. The conceptual framework used for this study is based on health belief model. The research design used for this study was one group pre-test post- test design. Data collected using non- probability sampling. The data was collected to assess the effectiveness of 40 primi mothers regarding weaning by level of knowledge score. Pretest analysis revealed that 67.5% primi mothers had inadequate knowledge, 32.5% primi mothers had moderate knowledge. Post test analysis revealed that 65% had adequate knowledge, 35% primi mothers had moderate knowledge.Keywords - Knowledge, Effectiveness, SIM, Weaning, Primi mothers.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEMANDIRIAN ACTIVITY OF DAILY LIVING (ADL) PADA PASIEN POST STROKE DI REHABILITASI MEDIK RSUD TUGUREJO SEMARANG Auliazardhi, Yenni; Aini, Dwi Nur; ianto, Arif
Jurnal Ners Widya Husada Vol 3, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Widya Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.703 KB) | DOI: 10.33666/jners.v3i1.159

Abstract

Stroke merupakan penyebab kecacatan nomor satu dan kematian nomor dua di dunia. Menurut WHO, setiap tahun 15 juta orang di dunia  mengalami stroke. Masalah yang sering dialami oleh penderita stroke adalah kelemahan otot dan ketidak mampuan untuk bergerak yang dapat menimbulkan masalah dalam melakukan aktifitas sehari-hari atau activity of daily living (ADL) pasca stroke. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan faktor-faktor yang berhubungan dengan kemandirian activity of daily living (ADL) pasien post stroke. Metode penelitian ini menggunakan desain deskriptif analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2017 dengan jumlah pasien post stroke 30 responden. Pengambilan data menggunakan kuesioner dan analisis data menggunakan Rank Spearman. Berdasarkan hasil penelitian di dapatkan terdapat hubungan pengetahuan dengan kemandirian activity of daily living (p value 0,008), ada hubungan dukungan keluarga dengan kemandirian activity of daily living (p value 0,035), ada hubungan motivasi dengan kemandirian activity of daily living (p value 0,000). Disarankan pasien untuk sering berobat atau terapi rutin untuk membantu mempercepat penyembuhan. Kata Kunci : pengetahuan, dukungan keluarga, motivasi dan kemandirian activity of daily living.
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN PASIEN TENTANG PERAWATAN PASCA OPERASI DI RUANG AMARILIS I RSUD TUGUREJO SEMARANG Rohana, N.; Kustriyani, M.; Pribadi, L. S.
Jurnal Ners Widya Husada Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Widya Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.024 KB) | DOI: 10.33666/jners.v1i1.120

Abstract

Ketidaksiapan pasien menghadapi pemulangan juga dapat terjadi karena pasien terlalu cepat dipulangkan sehingga hal ini juga beresiko terhadap terjadinya komplikasi pasca bedah setelah di rumah, dan juga dikarenakan pemulangan yang tidak direncanakan yang dapat berakibat kepada hospitalisasi ulang. Pendidikan kesehatan merupakan bagian dari promosi kesehatan yaitu suatu proses untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya dan tidak hanya mengkaitkan diri pada peningkatan pengetahuan, sikap dan praktik kesehatan saja, tetapi juga meningkatkan atau memperbaiki lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan pasien tentang perawatan pasca operasi di Ruang Amarilis I RSUD Tugurejo Semarang. Jenis Penelitian adalah studi quasi eksperimental. Rancangan penelitian yang digunakan yaitu one group pre test and post tes design without control group, Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik  accidental sampling, dan didapatkan 30 responden sebagai sampel. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan uji Wilcoxon. Hasil uji statistik menunjukkan ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan pasien tentang perawatan pasca operasi di Ruang Amarilis I RSUD Tugurejo Semarang, dengan p=0,009 dan ?=0,05 sehingga p<? (0,009<0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima. Kata Kunci: Pendidikan kesehatan, pengetahuan, pasca operasi
Hubungan Beban Kerja Perawat dengan Pelaksanaan Prinsip 6 Benar Pemberian Obat pada Pasien Aswatun, Hanida Norma; Winarti, Rahayu; Aini, Dwi Nur
Jurnal Ners Widya Husada Vol 6, No 2 (2019): JULI
Publisher : Universitas Widya Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.595 KB) | DOI: 10.33666/jners.v6i2.350

Abstract

Beban kerja keperawatan adalah semua kegiatan atau aktivitas yang dikerjakan oleh seorang perawat selama bertugas di suatu unit pelayanan keperawatan. Beban kerja terjadi terutama terjadi di Asia Tenggara yaitu Malaysia, Thailand dan Indonesia.Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui hubungan beban kerja perawat dengan pelaksaan prinsip 6 benar pemberian obat pada pasien di ruang Mawar dan Alamanda RSUD Tugurejo Semarang. Penelitian ini kuantitatif dengan metode deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional menggunakan kuesioner. Teknik sampling yang digunakan yaitu total sampling. Populasinya adalah semua perawat yang bekerja di ruang Mawar dan Alamanda RSUD Tugurejo Semarang dengan total responden 32 perawat. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji statistik menggunakan uji rank spearman. Berdasarkan hasil analisis diperoleh data dari 9 (28,1%) perawat mengalami beban kerja berat, dengan pelaksanaan prinsip  6 benar pemberian obat dalam kategori cukup, selanjutnya pada 11 (34,4%) perawat mengalami beban kerja sedang dengan pelaksanaan prinsip 6 benar pemberian obat dalam kategori cukup, sedangkan 12 (37,5%) perawat mengalami beban kerja ringan dengan pelaksanaan prinsip 6 benar pemberian obat dalam kategori baik. Ada hubungan beban kerja perawat dengan pelaksanaan prinsip 6 benar pemberian obat pada pasien di ruang Mawar dan Alamanda RSUD Tugurejo Semarang Kata kunci: beban kerja, pelaksanaan prinsip 6 benar pemberian obat, perawat. THE RELATIONSHIP OF NURSES' WORKLOAD WITH THE IMPLEMENTATION OF THE PRINCIPLE OF 6 CORRECT ADMINISTRATION OF DRUGS TO PATIENTS ABSTRACTNursing workloads are all activities or activities undertaken by a nurse while serving in a nursing service unit. Workload occurred mainly in Southeast Asia, namely Malaysia, Thailand and Indonesia. This study was conducted aiming to determine the relationship of nurses' workload with the implementation of the principle of 6 correct administration of drugs to patients in the Rose and Alamanda rooms of Tugurejo District Hospital Semarang. This research is quantitative with descriptive correlation method with cross sectional approach using a questionnaire. The sampling technique used is total sampling. The population is all nurses working in the Mawar and Alamanda room of Tugurejo District Public Hospital Semarang with a total of 32 nurses. The data obtained were analyzed by statistical tests using the Spearman rank test. Based on the analysis results obtained data from 9 (28.1%) nurses experiencing heavy workloads, with the implementation of the principle 6 correct administration of drugs in the sufficient category, then on 11 (34.4%) nurses experience a moderate workload with the implementation of the principle 6 true giving the drug is in the sufficient category, whereas 12 (37.5%) nurses experience a light workload with the implementation of the principle of 6 correct administration of the drug in the good category. There is a relationship between nurses' workload and the implementation of the principle of 6 correct administration of drugs to patients in the Mawar and Alamanda rooms of Tugurejo District Hospital Semarang Keywords: workload, implementation of principle 6 correctly administering drugs, nurses.
Hubungan Kualitas Pelayanan Kesehatan dengan Tingkat Kepuasan Pasien BPJS Putri, Oktaviana; Winarti, Rahayu; Windyastuti, Windyastuti
Jurnal Ners Widya Husada Vol 5, No 2 (2018): JULI
Publisher : Universitas Widya Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (483.114 KB) | DOI: 10.33666/jners.v5i2.332

Abstract

Peningkatan kualtas pelayanan mutlak perlu dilakukan oleh unit kesehatan rumah sakit dalam menghadapi era globalisasi. Salah satu upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan adala dengan mengukur kepuasan pasien. Kepuasan pasien tergantung pada kualitas pelayanan yang diberikan. Suatu pelayanan dikatakan baik oleh pasien, jika jasa yang diberikan dapat memenuhi kebutuhan atau harapan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kualitas pelayanan kesehatan dengan tingka kepuasan pasien BPJS di ruang Kelas III RSUD Dr. H. Soewondo Kendal. Penelitian kuantitatif jenis deskriptif korelasi. Teknik sampling dengan Purposive Sampling, sampel sejumlah 61 responden. Pengambilan data menggunakan  lembar kuesioner kemudian diolah ke dalam uji statstik Spearman Rank. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tingkat kepuasan pasien BPJS terhadap pelayanan kesehatan di ruang kelas III RSUD Dr. H. Soewondo Kendal adalah puas sebanyak  24,6%, cukup puas 57,4%, dan kurang puas 18%. Hasil uji statistic dengan Rank Spearman dihasilkan nilai koefisien korelasi sebesar 0,491 dan nilai signifikansi ρ = 0,001. Hasil ini menunjukkan ada hubungan kualitas pelayanan kesehatan dengan tingkat kepuasan pasien BPJS di ruang kelas III RSUD Dr. H. Soewondo Kendal.Kata kunci: kualitas pelayanan, kepuasan, BPJSRELATIONSHIP QUALITY OF HEALTH SERVICES WITH BPJS PATIENT SATISFACTIONABSTRACTThe increase in the healthcare quality is absolutely necessary to be conducted by the healthcare unit including hospital in facing the globalization. One of efforts in increasing the healthcare quality is by measuring the satisfaction level of the patients. Patient satisfaction depends on the quality of services provided. A good service by the patient, if the services provided can fulfill necessaryor expectations of the patient. This research aimed at knowing the relationship quality of health services with BPJS patient satisfaction in inpatient class III of RSUD Dr. H. Soewondo Kendal. Quantitave research is descriptive type of correlation. Sampling technique with Purposive Sampling, sample of 61 respondents. The data were collected using questionnaires and than tested into Spearman Rank test statistic. The results of this research showed that the satisfaction level of BPJS patient on the healthcare in inpatient class III RSUD Dr. H. Soewondo Kendal were satisfied was as much 24,6%, satisfied enough was 57,4% and less satisfied 18%. The result of the statistical test using Rank Spearman resulted in the score of correlation coefficient 0,491 with the significance score was ρ = 0,001. This result showed that there was correlation the healthcare quality with BPJS patient satisfaction in inpatient class III of RSUD Dr. H. Soewondo Kendal.Keywords: Quality servise, Satisfaction, BPJS

Page 1 of 11 | Total Record : 101