cover
Contact Name
Muh Ardian Kurniawan
Contact Email
jubindo@unimor.ac.id
Phone
+6281333247390
Journal Mail Official
jubindo@unimor.ac.id
Editorial Address
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Timor Jl. El Tari KM9, Kelurahan Sasi, Kefamenanu, TTU, NTT, 85613
Location
Kab. timor tengah utara,
Nusa tenggara timur
INDONESIA
Jubindo: Jurnal Ilmu Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Published by Universitas Timor
ISSN : -     EISSN : 25274058     DOI : https://doi.org/10.32938/jbi
Jubindo adalah jurnal yang bersifat open peer review yang bertujuan mempublikasikan hasil-hasil penelitian bidang bahasa dan sastra Indonesia, serta pengajarannya. Seluruh artikel yang terbit telah melewati proses penelaahan oleh mitra bestari dan penyuntingan oleh redaksi pelaksana. Jubindo diterbitkan oleh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Timor. Jurnal ini terbit tiga bulan dalam setahun, yakni April, Agustus, dan Desember. Fokus dan ruang lingkup kajian Jubindo terbatas pada bidang bahasa Indonesia, sastra, dan pengajarannya yang meliputi: bidang linguistik bahasa Indonesia atau bahasa daerah di Indonesia, yang terdiri atas: fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, pragmatik, analisis wacana, sosiolinguistik, psikolinguistik, etnolinguistik, linguistik forensik, dan bidang linguistik lainnya. bidang sastra Indonesia atau sastra daerah di Indonesia, yang terdiri atas: teori sastra, apresiasi sastra, kritik sastra, sejarah sastra, dan tradisi lisan. bidang pengajaran bahasa dan sastra Indonesia, yang terdiri atas: kurikulum, metode pembelajaran, media pembelajaran, evaluasi pembelajaran, keterampilan berbahasa, pendidikan karakter, dan analisis pembelajaran bahasa Indonesia lainnya.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 4 No 3 (2019): Jubindo" : 5 Documents clear
ANALISIS KOHESI DAN KOHERENSI WACANA PADA LEMBAR KERJA SISWA BAHASA INDONESIA UNTUK SMA/MA/SMK/MAK KELAS XI Nur Aisyah
Jubindo: Jurnal Ilmu Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 4 No 3 (2019): Jubindo
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.253 KB) | DOI: 10.32938/jbi.v4i3.160

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah ditemukannya aspek-aspek kohesi dan koherensi yang belum tepat pada wacana dalam Lembar Kerja Siswa (LKS) Bahasa Indonesia untuk SMA kelas XI kurikulum 2013 edisi revisi 2016 Penerbit Graha Printama Selaras tahun 2016. Adanya kedua unsur tersebut dapat menjaga kepaduan dari sebuah wacana sehingga ide yang disampaikan penulis akan secara tepat tersampaikan kepada pembaca. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Sumber data yang dipilih dari lembar kerja siswa tersebut adalah berupa wacana yang terdapat pada lembar kerja siswa semester genap dan ganjil. Sebelum diketik pada komputer, peneliti mencatat semua data yang ditemukan pada sebuah kartu data. Kartu data berfungsi untuk mengingat dan mempermudah peneliti dalam mengelompokkan data-data yang sudah didapat untuk dianalisis kohesi dan koherensi yang terdapat di dalamnya.Teknik yang digunakan untuk melengkapi metode analisis dokumen adalah teknik catat. Metode simak dengan teknik simak bebas libat cakap tanpa tatap muka juga digunakan untuk mendapatkan informasi bahwa LKS tersebut memang banyak digunakan berbagai sekolah di Indonesia sebagai bahan ajar yang digunakan guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) bentuk yang paling banyak digunakan adalah kohesi gramatikal dengan kategori konjungsi, yaitu dengan jumlah 15 data kesalahan yang ditemukan, seperti dan, namun, dengan dan tetapi.. Repetisi 5 data, sinonimi 3 data, referensi 1 data, dan ellipsis 3 data. (2) Kesalahan koherensi yang ditemukan dengan jumlah 8 data. Kesalahan piranti kohesi gramatikal, seperti referensi, substitusi, elipsis tidak banyak dijumpai pada wacana tersebut. Begitu juga piranti kohesi leksikal, seperti repetisi, sinonimi tidak banyak ditemukan dalam penelitian ini. (3) Kesalahan berbahasa lain yang sering ditemui, yaitu ketidaktepatan dalam penggunaan huruf kapital serta tanda baca sehingga menjadikan kalimat kurang efektif.
PERANTI BAHASA INDONESIA DALAM WACANA KAMPANYE PARTAI POLITIK PESERTA PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019 Sudaryanto Sudaryanto
Jubindo: Jurnal Ilmu Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 4 No 3 (2019): Jubindo
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (603.968 KB) | DOI: 10.32938/jbi.v4i3.323

Abstract

Partai politik (parpol) peserta Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 melakukan promosi diri guna mendulang suara di seluruh wilayah Indonesia. Salah satu cara promosi diri itu ialah membuat wacana kampanye yang memanfaatkan peranti bahasa Indonesia. Kajian ini bertujuan untuk mendeskripsikan ragam peranti bahasa Indonesia dalam wacana kampanye parpol peserta Pemilu 2019. Data kajian ini berupa alat peraga kampanye (APK) parpol peserta Pemilu 2019 berjumlah 16 buah, khususnya parpol non-daerah Aceh. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi dengan teknik baca dan catat. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis konten (content analysis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ragam peranti bahasa Indonesia dalam wacana kampanye parpol peserta Pemilu 2019 terdiri atas slogan, repetisi, rima, singkatan, akronim, deiksis persona, nama diri, nama jabatan, dan nama parpol.
Penanda dan Makna Adverbia pada Kumpulan Cerpen Bedak dalam Pasir Karya Subaweh Gita Safria Dwi Ratna
Jubindo: Jurnal Ilmu Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 4 No 3 (2019): Jubindo
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.043 KB) | DOI: 10.32938/jbi.v4i3.350

Abstract

Adverbia merupakan kata yang menjelaskan verba, adjektiva, atau adverbia lain, pada tataran frasa. Selain itu, adverbia juga dapat mewatasi fungsi sintaksis. Penelitian tentang adverbia cenderung belum banyak yang meneliti. Penelitian ini dikaji mengenai adverbia derajat dan adverbia penjumlahan pada kumpulan cerpen Bedak dalam Pasir karya Sule Subaweh. Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan penanda adverbia pada kumpulan cerpen Bedak dalam Pasir karya Sule Subaweh; (2) mendeskripsikan makna penanda adverbia derajat dan adverbia penjumlahan pada Kumpulan Cerpen Bedak dalam Pasir karya Sule Subaweh. Metode penelitian ini dilakukan dengan metode baca dan teknik catat. metode analisis data yang dilakukan adalah metode agih. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) penanda adverbia derajat dan adverbia penjumlahan pada Kumpulan Cerpen Bedak dalam Pasir karya Sule Subaweh; (2) makna penanda adverbia derajat dan adverbia penjumlahan pada Kumpulan Cerpen Bedak dalam Pasir karya Sule Subaweh.
Pola Singkatan Kata dan Gender Lenny Nofriyani Adam; Rince Jalla Wabang
Jubindo: Jurnal Ilmu Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 4 No 3 (2019): Jubindo
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.173 KB) | DOI: 10.32938/jbi.v4i3.355

Abstract

Perbedaan gender dalam penggunaan bahasa selalu ditekankan dalam penelitian-penelitian tentang bahasa dan gender. Ada begitu banyak penelitian yang mengklaim perbedaan karakteristik gaya berbahasa yang disortir oleh konstruksi sosial yang satu ini. Penelitian ini mengkaji singkatan kata yang digunakan oleh laki-laki dan perempuan. Tujuannya untuk mendeskripsikan perbedaan pola singkatan kata yang digunakan oleh laki-laki dan perempuan dalam percakapan di grup whatsapp. Penelitian ini berlandaskan pada teori Lakoff yang menyatakan bahwa laki-laki dan perempuan memiliki variasi morfologi yang berbeda dalam menggunakan bahasa. Hasil penelitian memperlihatkan adanya perbedaan pola singkatan kata yang digunakan oleh laki-laki dengan pola singkatan kata yang digunakan oleh perempuan dalam sebuah percakapan. Laki – laki lebih cenderung menggunakan kontraksi dan apokop sedangkan perempuan lebih sering menggunakan pola sinkop dan afaresis. Namun hal yang menarik adalah keduanya melibatkan pola yang berhubungan dengan angka dalam percakapan.
KEARIFAN LOKAL DALAM LIRIK LAGU MINAHASA “OPO’ WANA NATASE” Romika ika
Jubindo: Jurnal Ilmu Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 4 No 3 (2019): Jubindo
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.552 KB) | DOI: 10.32938/jbi.v4i3.389

Abstract

Penelitian ini bertujuan memperkenalkan kearifan lokal di Minahasa melalui lirik lagu “Opo’ Wana natase”. Kearifan lokal yang diemban Lagu “Opo’ Wana natase” dapat dijadikan sebagai sarana pendidikan karakter dan pembelajaran bahasa daerah yang tak dapat dibelajarkan oleh mesin-mesin digital yang melanda Revolusi Industri 4.0. Revolusi 4.0 telah memandang teknologi informasi menjadi basis dalam kehidupan manusia. Penggunaan daya komputasi dan data yang tidak terbatas akibat perkembangan internet dan teknologi digital yang masif sebagai tulang punggung pergerakan dan konektivitas manusia dan mesin menyebabkan segala hal menjadi tanpa batas (borderless). Era ini telah mendisrupsi berbagai aktivitas manusia, termasuk di dalamnya bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan humaniora, tanpa kecuali bidang pendidikan. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan teknik simak, catat, dan analisis. Peneliti telah melakukan penelitian melalui model pembelajaran PAILKEM dan pembelajaran campuran (blended learning) pada siswa SMK Nusantara Tondano Minahasa. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Lirik lagu sebagai teks atau wacana dapat mencerminkan realitas kehidupan. Nilai-nilai tersebut diyakini kebenarannya dan menjadi acuan dalam bertingkah laku sehari-hari dengan masyarakat setempat. Lirik lagu yang berjudul “Opo’ Wana natase”, merupakan lagu pujian kepada Tuhan /himne. Nilai-nilai budaya dalam lirik lagu ini mencakup: 1) kearifan lokal Minahasa yang dapat diangkat sebagai kearifan nasional (Pakatu’an Wo Pakalawiren, (berkatilah dengan umur panjang dan kesejahteraan) Si Toi Timou Tumou Tou, (manusia lahir untuk memanusiakan manusia lain). Nilai-nilai religi:Lagu “Opo’ Wana natase” bertemakan ketuhanan, karena lagu pujian orang-orang Minahasa ini menyiratkan keyakinan tentang adanya Tuhan Mahapencipta, Mahapengasih, dan Mahatahu akan segala sesuatu yang ada di dunia ini.3) Alam adalah sumber kehidupan manusia sebab itu hubungan manusia dengan manusia, manusia dengan alam, manusia dengan Tuhan, harus dijaga agar manusia Minahasa khususnya, manusia universal pada umumnya dapat hidup makmur dan damai.

Page 1 of 1 | Total Record : 5