cover
Contact Name
Jurnal Psikiatri Surabaya
Contact Email
jps@journal.unair.ac.id
Phone
+6281936840455
Journal Mail Official
jps@journal.unair.ac.id
Editorial Address
Departemen/Staf Medis Fungsional Ilmu Kedokteran Jiwa/ Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga - RSUD Dr. Soetomo Surabaya, Jl. Mayjen. Prof. Dr. Moestopo 6–8 Surabaya 60286
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Psikiatri Surabaya (Surabaya Psychiatry Journal)
Published by Universitas Airlangga
ISSN : 23552409     EISSN : 2716358X     DOI : http://dx.doi.org/10.20473/jps.v9i1.16026
Core Subject : Health,
Jurnal Psikiatri Surabaya (JPS) is a scientific publication every 6 months (semester). JPS accepts submissions in the form of original manuscripts, literature review, case reports, and editorials in Indonesian in the format of Enhanced Spelling or English in accordance with the scope of Psychology, Mental Health, and Psychology.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol. 7 No. 2 (2018): Desember" : 5 Documents clear
Pengaruh Mendongeng Pada Kondisi Nyeri Penderita Leukemia di Ruang Rawat Inap Hematologi Onkologi Anak RSUD Dr Soetomo Surabaya Ida Ayu Putu Asthi D; Endang Warsiki; Maria C. Shanty Larasati
Jurnal Psikiatri Surabaya Vol. 7 No. 2 (2018): Desember
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1318.54 KB) | DOI: 10.20473/jps.v7i2.19467

Abstract

Latar Belakang. Kanker yang paling sering ditemukan pada anak adalah Leukemia. Prevalensi penderita leukemia yang dirawat di RSUD Dr Soetomo sebesar 50% dimana jumlah penderita leukemia terus meningkat setiap tahunnya. Salah satu gejala yang dirasakan pada anak dengan leukemia adalah nyeri. Kondisi nyeri pada anak yang dirasakan akan berpengaruh secara emosional, fisik, kognitif, dan sosial.Metode bermain diantaranya mendongeng dapat digunakan untuk meningkatkan ketrampilan koping yang adaptif, mengalihkan rasa sakitnya (distraksi) pada permainannya dan relaksasi melalui kesenangannya sehingga dapat mengurangi rasa nyeri dengan meningkatkan efektivitas terapi farmakologis.Tujuan: Mengetahui pengaruh mendongeng terhadap kondisi nyeri pada leukemia anak yang dirawat di Ruang Rawat Inap Hematologi Onkologi Anak RSUD Dr. Soetomo Surabaya.Metode: Penelitian ini merupakan studi eksperimental klinis. Leukemia anak diukur skala nyerinya menggunakan Wong Baker Pain Scale. Subyek yang memenuhi kriteria inklusi dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok perlakuan akan mendapatkan mendongeng dan kelompok kontrol. Data dianalisis dengan menggunakan uji statistik komparasi uji Chi Squaredan uji Mann-Whitney dengan α=0,05.Hasil Penelitian: Didapatkan 24 subyek yang mengikuti prosedur penelitian, dibagi secara acak ke dalam kelompok kontrol (n=12) dan kelompok perlakuan (n=12). Pengukuran tingkat nyeri setelah mendongeng pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan didapatkan perbedaan yang bermakna  (p=0,002).Simpulan: Mendongeng dapat menurunkan tingkat nyeri penderita Leukemia anak yang dirawat di Ruang Rawat Inap Hematologi Onkologi RSUD Dr Soetomo Surabaya.
Hubungan Labilitas/ Negativitas dan Regulasi Emosi dengan Derajat Kesulitan Belajar Anak ADHD di RSUD Dr. Soetomo Surabaya Hesty Novitasari; Lestari Basoeki
Jurnal Psikiatri Surabaya Vol. 7 No. 2 (2018): Desember
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1112.443 KB) | DOI: 10.20473/jps.v7i2.19468

Abstract

Latar Belakang: Prevalensi ADHD meningkat tajam, anak ADHD umumnya mengalami labilitas/ negativitas emosi buruk, terjadi selama hidupnya. Mereka cenderung menunjukkan emosi lebih tinggi dibandingkan anak normal, karena keterbatasan kapasitas dalam menghambat respon emosional mereka. Dalam bidang akademis, anak dengan ADHD menunjukkan prestasi akademik rendah. Hal ini karena kurangnya perhatian, impulsivitas, ketidakmampuan mengorganisasi aktivitasnya, sehingga sering mengalami kesulitan belajar. Guru dan orangtua sering mengeluhkan emosi anak ADHD, sedangkan teman-temannya cenderung menghindari bergaul dengannya. Hal ini menyebabkan regulasi emosi negatif yang berdampak terhadap proses belajarnya.Tujuan: Mengidentifikasi hubungan labilitas/ negativitas dan regulasi emosi dengan derajat kesulitan belajar anak ADHD di RSUD Dr. Soetomo Surabaya.Metode: Studi analitik observasional, desain cross sectional, dengan teknik consecutive sampling. Instrumen penelitian menggunakan Skala Penilaian Perilaku Anak Hiperaktif Indonesia (SPPAHI), Emotion Regulation Checklist (ERC) dan Colorado Learning Difficulties Questionnaire (CLDQ).Hasil: Didapatkan 30 subyek penelitian. Uji analisis statistik menyatakan terdapat hubungan yang bermakna antara subskala labilitas/ negativitas maupun regulasi emosi dengan derajat kesulitan belajar anak ADHD. Terdapat juga hubungan yang bermakna antara subskala labilitas/ negativitas maupun regulasi emosi dengan derajat kesulitan belajar pada domain social cognition dan spatial difficulties.Simpulan: Terdapat hubungan antara subskala labilitas/ negativitas maupun regulasi emosi dengan derajat kesulitan belajar.
Pengasuhan Anak Oleh Ibu Usia Remaja Kristanti Sulistyo Rahayu; Lestari Basoeki
Jurnal Psikiatri Surabaya Vol. 7 No. 2 (2018): Desember
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1363.28 KB) | DOI: 10.20473/jps.v7i2.19469

Abstract

Pengasuhan merupakan kegiatan yang kompleks dimana terdapat penerapan pola dukungan dan kontrol. Pengasuhan ini berbeda-beda pada orangtua yang satu dengan lainnya dan akan mempengaruhi perilaku anak. Pengasuhan merupakan proses yang sulit bagi ibu usia remaja karena masih dalam usia perkembangan dan harus menuntaskan tugas-tugas masa perkembangannya, disamping berperan sebagai orangtua. Salah satu penyebab remaja berperan sebagai orangtua dikarenakan kehamilan yang tidak direncanakan. Selain itu akibat kehamilannya remaja menjadi putus sekolah, sulit mendapatkan pekerjaan yang mengakibatkan kemiskinan dan bergantung pada dukungan sosial. Dalam situasi seperti ini diperlukan dukungan dari berbagai sektor masyarakat yang mendukung ibu usia remaja mengasuh anaknya.
Penanganan Anak Korban Domestic Violence Ananditya Sukma; Sasanti Juniar
Jurnal Psikiatri Surabaya Vol. 7 No. 2 (2018): Desember
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (894.339 KB) | DOI: 10.20473/jps.v7i2.19455

Abstract

Selain perempuan, anak merupakan korban tersering dalam domestic violence. Sebagian besar merupakan korban child neglect, diikuti physical abuse dan sexual abuse. Penganiayaan yang dialami saat kecil membuat anak rentan mengalami attachment yang insecure, low self esteem, regulasi emosi yang tidak baik, sense of self yang buruk, kesulitan untuk percaya pada orang lain, penolakan dari teman sebaya, dan pencapaian prestasi pendidikan yang buruk. Psikopatologi yang muncul rentan membuat anak mengalami gangguan jiwa seperti Post Traumatic Stress Disorder (PTSD), penyalahgunaan zat, gangguan tingkah laku dan depresi. Terdapat beberapa penanganan untuk anak-anak korban domestic violence antara lain: Play therapy, Parent-Child Interaction Therapy (PCIT), Trauma-Focused Cognitive Behavioral Therapy (TF-CBT), Group counseling.
Bunuh Diri pada Anak dan Remaja Afrina Zulaikha; Nining Febriyana
Jurnal Psikiatri Surabaya Vol. 7 No. 2 (2018): Desember
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.71 KB) | DOI: 10.20473/jps.v7i2.19466

Abstract

Secara global, bunuh diri merupakan penyebab kematian nomor tiga di dunia dengan kecenderungan peningkatan pada kelompok anak dan remaja. Tingkat bunuh diri bervariasi mulai dari ide bunuh diri, ancaman bunuh diri, percobaan bunuh diri dan tindakan bunuh diri. Faktor risiko bunuh diri pada anak dan remaja mencakup gangguan psikiatri, stresor psikososial, faktor kognitif dan faktor biologi. Selain itu bunuh diri pada anak dan remaja juga dipengaruhi oleh perkembangan kognitif, pemahaman mengenai kosep kematian, faktor afektif dan peran kelekatan. Banyak penelitian yang telah mengembangkan alat penapisan bunuh diri seperti Ask Suicide Screening Question(ASQ) dan Risk for Suicide Quessionare (RSQ), dan lainnya yang dapat digunakan sebagai langkah preventif untuk mengurangi dan membantu anak dan remaja yang berisiko untuk melakukan bunuh diri. Pengetahuan dan pemahaman (psikodinamika) yang baik serta komprehensif tentang bunuh diri pada anak dan remaja akan sangat membantu dalam melakukan prevensi dan intervensi yang tepat dalam penanganan kasus ini.

Page 1 of 1 | Total Record : 5